Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

REVERSE TRANSCRIPTION

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Genetika
Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. agr. H. Moh Amin, S.Pd., M.Si
dan Ibu Erti Hamimi S.Pd., M.Sc

Oleh kelompok 1
Bestari Atmadiwati 160351606478
Galih Rohmansya Dirasta 160351606462
Putri Ratna Sari 160351606422
Safira Nur Sa’adah 160351606418
Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Februari 2019
A. PENGERTIAN TRANSKRIPSI TERBALIK
Informasi mengalir dari gen, yang terdiri dari DNA, ke polipeptida, yang terdiri dari
asam amino, melalui zat perantara, yang terdiri dari RNA. Dengan demikian, dalam arti luas,
aliran informasi adalah DNA → RNA → polipeptida, suatu perkembangan yang sering
disebut sebagai dogma sentral biologi molekuler. Bagian pertama dari perkembangan ini
dibalik yaitu, RNA digunakan sebagai templat untuk sintesis DNA. Proses ini, yang disebut
transkripsi terbalik, memainkan peran penting dalam aktivitas beberapa jenis virus, termasuk
virus yang menyebabkan sindrom defisiensi imun yang didapat, atau AIDS; itu juga sangat
mempengaruhi isi dan struktur genom dari banyak organisme, termasuk genom manusia.

Dogma pusat molekul biologi yang menunjukkan bagaimana informasi genetik


diperbanyak (melalui replikasi DNA) dan diungkapkan (melalui transkripsi dan
terjemahan). Dalam transkripsi terbalik, RNA digunakan sebagai tempat untuk
sintesis DNA.

Genom eukariotik mengandung unsur transposable yang gerakan tergantung pada


transkripsi balik RNA menjadi DNA. Pembalikan dalam aliran informasi genetik ini telah
menyebabkan ahli genetika menyebut unsur-unsur ini retrotransposon, dari bahasa Latin
awalan yang berarti "mundur." Transkripsi terbalik juga memainkan peran penting dalam
siklus hidup beberapa virus. Genom dari virus-virus ini terdiri dari RNA untai tunggal.
Ketika salah satu dari virus ini menginfeksi sebuah sel, RNA-nya disalin ke dalam DNA
beruntai ganda. Karena informasi genetik bergerak dari RNA ke DNA, virus ini disebut
retrovirus.
Berbagai jenis retrovirus telah diisolasi dan diidentifikasi. Akan tetapi singkatnya, HIV
yang menyebabkan sindrom defisiensi imun, atau AIDS penyakit yang bahkan saat ini
menyerang puluhan juta orang. AIDS pertama kali dideteksi pada kuartal terakhir abad ke dua
puluh. Penyakit ini merupakan penyakit serius pada sistem kekebalan tubuh, Seiring
perkembangannya, seseorang dapat kehilangan kemampuan untuk melawan infeksi dari
bermacam-macam patogen, termasuk organisme yang jinak pula.
Tanpa pengobatan, orang yang terinfeksi bisa menyerah dan akhirnya meninggal dunia.
AIDS ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui caira tubuh seperti darah, air mani
yang telah terkontaminasi HIV. Gejala penyakit ini biasanya mirip flu. Individu yang terinfeksi
akan mengalami sakit, demam dan kelelahan. Setelah beberapa minggu, gejala-gejala ini akan
mereda dan kesehatannya tampak pulih. Keadaan tanpa gejala ini berlangsung beberapa tahun.
Namun, virus tersebut berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh serta menargetkan sel-
sel khusus yang memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Akhirnya sel-sel ini
akan kalah dan mati karena virus, sehingga sistem kekebalan akan gagal dan patogen
oportunistik akan menegaskan diri. Banyak jenis penyakit, seperti penumonia dapat etrjadi.
AIDS adalah penyebab utama kematian diantara subpopulasi di banyak negara. Di antara
pengguna narkoba suntik dan pekerja industri seks merupakan penyebab utama kematian dalam
populasi pada umumnya (Snustad & Simmon, 2012)

B. PERCOBAAN AHLI
Retrovirus ditemukan dengan mempelajari penyebab jenis tumor tertentu di ayam,
kucing, dan tikus. Dalam setiap kasus, virus RNA terlibat dalam produksi tumor. Kemajuan
penting dalam memahami siklus kehidupan ini virus datang pada tahun 1970 ketika David
Baltimore, Howard Temin, dan Satoshi Mizutani menemukan DNA polimerase yang
bergantung pada RNA — yaitu, transkriptase terbalik, yang memungkinkan virus ini untuk
menyalin RNA ke dalam DNA. Penemuan ini mengawali penelitian pada proses transkripsi
terbalik dan memberikan gambaran sekilas tentang apa yang mungkin terjadi disebut "dunia-
retro" - kumpulan sekuens DNA yang sangat besar yang berasal dari kebalikannya
transkripsi. Transkripsi balik bertanggung jawab untuk mengisi genom dengan banyak jenis
sekuens DNA, termasuk retrovirus. Penemuan transkripsi terbalik membuka pandangan ke
komponen genom yang sebelumnya belum dijelajahi (Snustad & Simmon, 2012).

C. PERBEDAAN VIRUS DENGAN RETROVIRUS

No Virus Retrovirus
1 Bentuk masih terlihat seperti Membawa karakteristik khusus
virus (Tidak bisa klamufase) yang tidak terlihat seperti virus
(Klamufase)
2 Mengandung materi genetik Mengandung materi genetik
DNA dan RNA RNA

3 Menyisipkan DNA kedalam sel Mengkonversi RNA menjadi


inang secara langsung dan DNA sebelum memasukkannya
terintegrasi ke dalam genom ke dalam genom inang.
inang pada fese litik
4 Melakukan proses transkripsi Melakukan proses transkripsi
balik.

5 Jika terjangkit mudah Jika terjangkit sulit


disembuhkan dan ada disembuhkan
perawatannya.

D. KOMPONEN DALAM PROSES REVERSE TRANSCRIPTION


Reverse transcription adalah proses yang mentranskripsikan untai tunggal RNA menjadi
DNA komplemennya (cDNA) dengan katalisator enzim reverse transcriptase, primer dNTPs
dan enzim RNAase Inhibitor. Tanpa reverse transkripsi, pekerjaan mencari umumnya
dilakukan dengan mengisolasi DNA total genom kemudian memotong-motongnya menjadi
ratusan ribu potongan dan diteruskan dengan mempelajari masing-masing potongan dengan
teliti, cara tersebut menghabiskan waktu dan tenaga yang banyak dan tidak efisien. Dengan
enzim yang sesuai, pekerjaan mencari gen tidak harus dimulai dengan mengisolasi DNA
genom total tetapi cukup dengan mengisolasi mRNA.

a. cDNA
cDNA merupakan terminology genetic yang mengacu pada untai DNA yang disintesis dari
template RNA melalui suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim reverse transcriptase dan DNA
polymerase. cDNA disebut juga DNA komplemen, beruntai tunggal atau untai ganda, disintesis
invitro dari template mRNA menggunakan enzim reverse transcriptase.
Tujuan mengkonversi mRNA menjadi cDNA adalah karena DNA sifatnya lebih stabil dari
pada RNA. Setelah dikonversi, untai cDNA tersebut dapat digunakan untuk PCR, sebagai
probe untuk analisis ekspresi dan untuk perbanyakan/ cloning sekuen mRNA. Jika seorang
peneliti ingin mengekspresikan suatu protein spesifik dalam sel yang tidak lazim memproduksi
protein tersebut satu cara sederhana adalah dengan mentransfer cDNA yang mengkode protein
tersebut ke sel resipien. Pada kondisi alamiah, cDNA tersintesis oleh reverse transcriptase yang
mengubah untai tungal RNA berdasarkan urutan pasanan basanya dan memasangkan dengan
basa DNA yang sesuai (A,U,G dan C berpasangan dengan T,A,C dan G).

b. Enzim Reverse Transcriptase


Enzim transkriptase-balik (reverse-transcriptase) adalah enzim yang secara alami
digunakan oleh retrovirus untuk membuat copy DNA berdasarkan RNA-nya. Enzim
transkriptase-balik ditemukan oleh Howard Temin dan David Baltimore secara terpisah pada
tahun 1970 tidak lama setelah penemuan enzim restriksi. Enzim transkriptase-balik ini
kemudian digunakan untuk mengkonstruksi copy DNA yang disebut cDNA
(complementary DNA) dengan menggunakan RNA sebagai cetakannya. Dengan demikian
gen atau bagian dari gen dapat disintesis berdasarkan mRNA. Proses sintesis DNA dengan cara
ini merupakan kebalikan dari pada proses transkripsi. Oleh karena itu dinamakan transkripsi-
balik.
Saat ini, enzim transkriptase balik sudah diproduksi secara komersial. Ketersediaan
enzim transkriptase balik ini telah memberikan kemudahan bagi para peneliti untuk
mempelajari gen yang bertanggungjawab terhadap sifat-sifat tertentu.
Enzim reverse transcriptase sebenarnya bukanlah merupakan katalisator yang efektif.
Selama satu periode transkripsi setidaknya terdapat rata-rata 10 kesalahan seperti salah baca
kodon, melompati pembacaan beberapa kodon dan sebagainya. Kesalahan-kesalahan tersebut
relative lebih parah dibandingkan dengan kesalahan yang umum terjadi pada replikasi normal,
hal tersebut karena proses transkripsi normal mempunyai mekanisme koreksi yang
mengurangi frekuensi kesalahan transkripsi. Frekuesi kesalahan transkripsi yang tinggi
ternyata justru menguntungkan sel prokaryotic yang bersangkutan. Fenomena tersebut
merupakan salah satu factor yang menyebabkan partikel prokaryotic seperti virus sulit untuk
diberantas, pola genetic virus cenderung cepat berubah sehingga tidak terkoreksi oleh system
imun manusia.
c. Primer
Tiga jenis primer yang umum digunakan dalam proses reverse transkripsi; (1) Primer
Oligo(dT) atau dNTPs, (2) Primer random hexamer, (3) Gen spesifik primer. Primer dNTPs
yang paling sering digunakan sebagai primer karena peneliti bisa mendapatkan salinan cDNA
lengkap dari full mRNA juga afinitas dNTPs terhadap ekor poly A pada mRNA. Primer dNTPs
menggandakan ekor poly A mRNA dan terfosforilasi pada ujung 5’ untuk menfasilitasi cloning
cDNA.
mRNA yang panjang ( >4 kb ) atau tidak memiliki ekor poly A (mRNA prokaryota), maka
pilihannya adalah random primer. Dengan random primer, ujung 5′ gen-gen yang panjang
dapat ditranskripsi balik, tetapi cDNA yang diperoleh mungkin tidak full dari seluruh gen.
Biasanya digunakan random primer 6-mers, tetapi 8 atau 9-mers dapat meningkatkan ukuran
cDNA karena primernya akan terhibridisasi lebih jarang.
Pilihan ketiga adalah primer spesifik gen yang dapat meningkatkan sensitivitas dengan
mengarahkan seluruh aktifitas enzim RT untuk mentranskripsi balik hanya RNA tertentu saja.
Jika yang kita lakukan adalah one-step RT PCR, primer spesifik gen digunakan karena primer
RT juga nantinya digunakan sebagai primer reverse pada reaksi PCR-nya (Yepyhardi, 2010).

E. PROSES REVERSE TRANSCRIPTION


Enzim transkripsi balik (reverse transcription) adalah enzim yang secara alami
digunakan oleh retrovirus untuk membuat copy DNA berdasarkan RNA-nya. Enzim
transcriptase balik ditemukan oleh Howard Temin dan David Baltimore secara terpisah pada
tahun 1970 tidak lama setelah penemuan enzim transkripsi. Enzim transkripsi balik ini
kemudian digunakan untuk mengkontruksi copy DNA yang disebut cDNA (complementary
DNA) dengan menggunakan RNA sebagai cetakannya. Dengan demikian gen atau bagian dari
gen dapat disintesis berdasarkan mRNA. Proses sintesis DNA dengan cara ini merupakan
kebalikan dari pada proses transkripsi. Oleh karena itu dinamakan transkripsi
terbalik.(Tjahjoleksono, 1970)
Saat ini enzim transkripsi balik sudah diproduksi secara komersial. Ketersediaan enzim
transkripsi balik ini telah memberikan kemudahan bagi para peneliti untuk mempelajari gen
yang bertanggung jawab terhadap sifat-sifat tertentu.(Tjahjoleksono, 1970)
Tanpa enzim transkripsi balik, pekerjaan mencari gen umumnya dimulai dari
mengisolasi DNA total genom, kemoduan memotong-motongnya menjadi ratusan ribu
potongan yang kemudian diteruskan dengan mempelajari tiap potongnya. Cara ini tentu saja
membutuhkan lebih banyak tenaga dan memakan waktu lebih lama lagi harus dimulai dengan
isolasi DNA genom total tetapi dimulai dengan mengisolasi mRNA(Tjahjoleksono, 1970).

Dalam arti luas, arus informasi adalah DNA → RNA → polipeptida, suatu
perkembangan yang sering disebut sebagai dogma utama molekuler biologi. Dalam beberapa
bab kita akan melihat keadaan di mana bagian pertama dari perkembangan ini dibalik — yaitu,
RNA digunakan sebagai a template untuk sintesis DNA. Proses ini, disebut transkripsi terbalik,
memainkan peran penting dalam kegiatan jenis tertentu virus, termasuk virus yang
menyebabkan defisiensi imun sindrom, atau AIDS; itu juga sangat mempengaruhi isi dan
struktur genom dari banyak organisme, termasuk genom manusia. Pernah terpikir bahwa semua
atau hampir semua gen menyandikan polipeptida. Namun, penelitian terbaru menunjukkan ide
ini salah. Banyak gen tidak menyandikan polipeptida; sebaliknya, produk akhir mereka adalah
molekul RNA yang memainkan peran penting di dalamnya sel.(Snustad & Simmons, 2012)
DAFTAR PUSTAKA
Snustad, P., Simmon. 2012. Principles of Genetics. New Jersey : John Wiley & Sons
Tjahjoleksono, A. (1970). Transkripsi-Balik. IPB
Yepyhardi. 2009. Elektroforesis; Pintu Gerbang Penelitian Biologi Molekular. Jakarta: UI
Press.

Anda mungkin juga menyukai