Anda di halaman 1dari 6

UTS BIOLOGI KEDOKTERAN

RIVIEW ARTIKEL JURNAL


TOPIK PEMBAHASAN SINTESIS PROTEIN DAN EKSPRESI GEN

A. Identitas Diri
a) Nama / NIM : Yunita Dwi Lestari
b) Prodi / Kelas : Biologi / 5A :
c) Dosen Pengampu : Asri Febriana, M.Si

B. Bibliografi Artikel yang Dianalisis


a) Judul Penelitian : “Penggunaan siRNA sebagai Terapi Gen pada HIV/AIDS (Using
siRNA as Gen Therapy in HIV/AIDS)”
b) Peneliti : Ardhia Dewi Shavira, Iin Kistianna, Tri Rohmahwati
c) Tahun penelitian : 2018
d) Sumber artikel : Seminar Kimia Proceeding of Chemistry Conferences vol. 3 (2018)
ISSN 2541-108X

C. Masalah dan Tujuan Penelitian


Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyebab penyakit Acquired
Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang menyerang sel darah putih sehingga dapat
merusak sistem kekebalan tubuh manusia . HIV adalah lentivirus yang pada intinya
menargetkan sistem kekebalan tubuh, terutama menginfeksi sel CD4+ , makrofag dan
monosit. Jika tidak diobati, infeksi HIV secara progresif menghancurkan sistem
kekebalan tubuh, yang mengarah ke pengembangan acquired immunodeficiency
syndrome (AIDS) Salah satu cara untuk menghambat virus pada HIV dapat dilakukan
dengan ekspresi gen dengan terapi RNA atau terapi antisense. Dalam pengaturan
ekspresi gen dikenal mRNA, yang terlibat dalam "peredaman gen" atau gene silencing,
dan siRNA, yang terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus. siRNA
berperan menghapuskan mRNA target, sedangkan mRNA biasanya mengontrol tingkat
transkripsi mRNA target dengan demikian dapat menghalangi proses translasi protein

D. Ulasan Artikel Jurnal


a.) Abstrak : RNA adalah suatu asam ribonukleat yang terdapat dalam alur informasi
genetik organisme yang berupa dogma sentral dari DNA yang ditranskripsi menjadi
RNA, dan selanjutnya RNA ditranslasi menjadi protein. RNA dapat diaplikasikan dalam
menghambat virus HIV dengan cara terapi antisense yang memiliki prinsip
menggunakan small RNA (siRNA) yang dapat menghambat ekspresi beberapa gen
sehingga dapat menghentikan sintesis protein yang digunakan virus untuk betahan
hidup, diantaranya adalah protein yang terlibat dalam replikasi dan sintesis protein
yang mendukung infeksi virus HIV/AIDS ke dalam sel host. siRNA adalah RNA double
stranded yang terdiri dari 21 -23 pasangan basa yang mampu membentuk komplemen
dengan target sekuen spesifik mRNA. Penghancuran mRNA virus HIV/AIDS oleh
siRNA selanjutnya akan menghentikan sintesis protein essensial bagi virus untuk
melakukan replikasi di dalam sel host dan tidak dapat keluar dari sel host, sehingga
akan membatasi infeksi pada sel-sel sehat lainnya serta dapat menghambat
pertumbuhan HIV/ AIDS.

b.) Pembahasan :

1
Infeksi HIV dan AIDS sebagian besar disebabkan oleh HIV-1. Human
Immunodeficiency Virus (HIV) memerlukan reseptor khusus molekul CD4 untuk dapat
menempel di sel inang melalui molekul glikoprotein 120 dari selubung virus. Molekul
CD4 paling banyak didapatkan di sel limfosit T, di samping sel: astrosit, monosit,
makrofag, dan sel dendritik. Sel limfosit T-CD4+ merupakan target utama infeksi HIV.
Jumlah limfosit T-CD4+ di pasien terinfeksi HIV akan mengalami penurunan,
disebabkan oleh beberapa mekanisme, antara lain kematian sel secara langsung
karena kesatuan membran plasma hilang akibat penonjolan dan perobekan oleh virion.
Salah satu cara untuk menghambat virus pada HIV dapat dilakukan dengan ekspresi
gen dengan terapi RNA atau terapi antisense. Dalam pengaturan ekspresi gen dikenal
mRNA, yang terlibat dalam "peredaman gen" atau gene silencing, dan siRNA, yang
terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus. siRNA berperan
menghapuskan mRNA target, sedangkan mRNA biasanya mengontrol tingkat
transkripsi mRNA target dengan demikian dapat menghalangi proses translasi protein.

2
Ekspresi gen dapat diganggu pada tingkat transkripsi atau translasi (tanda X)

Dalam molekul RNA ditranslasi mempunyai sekuense di bagian hulu sebagai


tempat
pengenalan bagi ribosom dalam proses sintesis protein. Ribosom, sebagai mesin
pensitesis polipeptida yang kemudian dimodifikasi lebih lanjut menjadi protein,
memerlukan situs pengenalan yang terdapat pada mRNA untuk dapat melaksanakan
pekerjaannya. Oligonukleotida dapat menghambat transkripsi melalui pembentukan
triple helix dengan DNA kromosom Sedangkan penghambatan pada tingkat translasi
terjadi karena hibridisasi oligonukleotida dengan mRNA. Menurut Laksmitawati dan Ani
(2012) mekanisme penghambatan pada tingkat transkripsi dan replikasi.

Mekanisme Penghambatan Pada Tingkat Transkripsi dan Replikasi

Penghambatan ekspresi gen dengan antisense oligonukleotida pada tahap


transkripsi melalui pembentukan untai tiga terpilin ataupun pada tahap translasi melalui
hibridasi mRNA dengan antisense. Transkripsi adalah sintesa mRNA (messenger RNA)
dari DNA template oleh enzim RNA polymerase. Mula-mula RNA polymerase berikatan
dengan bagian DNA template yang disebut promotor. Kemudian RNA polymerase
akan bergerak dengan arah 5’→3‘, transkripsi akan dimulai pada tempat yang disebut
initiation site dan berakhir pada termination site. Translasi (atau sintesa protein) adalah
proses penerjemahan “bahasa” asam nukleat (mRNA) menjadi “bahasa” protein oleh
ribosom dan tRNA. Mulamula ribosom dan tRNA akan berikatan pada start codon
(urutan basa nukleotida: AUG) di mRNA kemudian berakhir pada stop codon. Satu
segmen DNA yang mengkode suatu protein disebut open reading frame.
Mekanisme RNAi yang menggunakan siRNA, dihasilkan dari hasil kerja suatu
enzim Dicer, yaitu suatu ribonuclease dengan energi ATP, yang mengenali dan
memotong mRNA yang membentuk dupleks untai ganda menjadi potongan kecil
fragmen untai ganda mRNA. Selanjutnya, siRNA dimasukkan ke dalam Argonaute 2
(AGO2) dan kompleks pembungkaman RNAi (RISC), yang memeriksa secara

3
komplementer. Oleh enzim helicase, siRNA akan dibuka ikatan hidrogennya sehingga
untai antisense dari siRNA yang terbebas dapat bergabung dengan suatu kompleks
protein RNA-induced silencing complex (RISC). Kompleks tersebut akan mengaktifkan
RISC yang semula inaktif, dan kemudian protein ini akan melaksanakan tugasnya
bekerja memutus mRNA pada bagian yang mengandung sekuens homolog dengan
siRNA

Mekanisme RNAi yang melibatkan siRNA

Penghancuran mRNA virus HIV/AIDS oleh siRNA selanjutnya akan


menghentikan sintesis protein essensial bagi virus untuk melakukan replikasi di dalam
sel host dan tidak dapat keluar dari sel host, sehingga akan membatasi infeksi pada
sel-sel sehat lainnya. Ketika siRNA digunakan untuk menghancurkan TRBP di sel yang
rentan, replikasi HIV-1 dan produksi virus dihambat dan kemudian ditunjukkan bahwa
TRBP mempromosikan replikasi HIV-1 dengan meregulasi bawah protein kinase
antiviral yang bergantung dsRNA PKR.

c.) Kesimpulan :
RNA dapat diaplikasikan sebagai terapi HIV menggunakan antisense RNA
maupun siRNA. siRNA lebih banyak digunakan karena berpotensi dalam terapi untuk
membungkam gen seluler atau virus yang dipilih pada banyak penyakit. Pengaturan
ekspresi gen melibatkan mRNA dalam "peredaman gen" atau gene silencing dalam
proses pertahanan terhadap serangan virus. Fungsi siRNA dalam terapi HIV/AIDS

4
yaitu menghancurkan mRNA virus HIV sehingga menghentikan sintesis protein
essensial bagi virus untuk melakukan replikasi di dalam sel host dan tidak dapat keluar
dari sel host, sehingga akan membatasi infeksi pada sel-sel sehat lainnya.

E. Fakta-Fakta Unik dan Konsep Penting yang Ditemukan


Satu cara untuk menghambat virus pada HIV dapat dilakukan dengan ekspresi
gen dengan terapi RNA atau terapi antisense. Dalam pengaturan ekspresi gen dikenal
mRNA, yang terlibat dalam "peredaman gen" atau gene silencing, dan siRNA, yang
terlibat dalam proses pertahanan terhadap serangan virus. siRNA berperan
menghapuskan mRNA target, sedangkan mRNA biasanya mengontrol tingkat
transkripsi mRNA target dengan demikian dapat menghalangi proses translasi protein.
Penghambatan ekspresi gen dengan antisense oligonukleotida pada tahap transkripsi
melalui pembentukan untai tiga terpilin ataupun pada tahap translasi melalui hibridasi
mRNA dengan antisense.

f. Pertanyaan yang Muncul setelah Melakukan Review Artikel


1) Pertanyaan 1 : apa yang dimaksud dari siRNA ?
Solusi: siRNA adalah kelas RNA untai ganda pada molekul RNA non-coding pertama,
biasanya panjangnya 20-24 pasangan basa, mirip dengan miRNA, dan beroperasi
dalam jalur interferensi RNA.

2) Pertanyaan 2 : bagaimana respon imun terhadap infeksi HIV?


Solusi : Respons imun awal terhadap infeksi HIV mempunyai karakteristik ekspansi
masif sel T sitotoksik CD8+ yang spesifik terhadap protein HIV menyebabkan
terganggunya sistem alamiah dan didapat dimana yang menjadi target spesifik infeksi
adalah limfosit CD4+, menyebabkan lisis sel T CD4+.

3) Pertanyaan 3 : apa itu terapi gen ?


Solusi : Terapi gen adalah suatu teknik terapi yang digunakan untuk memperbaiki gen-
gen mutan (abnormal/cacat) yang bertanggung jawab terhadap terjadinya suatu
penyakit. Pada awalnya, terapi gen diciptakan untuk mengobati penyakit keturunan
(genetik) yang terjadi karena mutasi pada satu gen, seperti penyakit fibrosis sistik.

G. Refleksi diri
Kemajuan segala teknologi dalam objek suatu penelitian dapat
mempermudah serta mengembangkan berbagai ide penelitian dalam suatu bidang
yang dikaji, dalam penelitian tentu memunculkan riset riset terbarukan seperti judul
pada penelitian ini yang membahas mengenai Penggunaan siRNA sebagai Terapi Gen
pada HIV/AIDS . Dengan diakukannya kegiatan riview artikel ini dapat membantu saya
sendiri dalam menggali informasi baru mengenai hal baru sesuai dengan kepenulisan
karya ilmiah ini.

5
6

Anda mungkin juga menyukai