Anda di halaman 1dari 15

Replikasi

Retrovirus
kelompok
Jeni Pricilia Mali 2209010001 3 Maria Ignasia Tumbas 2209010029
Kristianus Risko Lendang 2209010004 Irnal Grezalni Mella 2209010031
Karolina Alfrida Baka 2209010006 Karolina Kurniati Wela 2209010033
Irene Katemba 2209010013 Salsabila Yong Teguh 2209010036
Iskandar Mellfreedom Adoe 2209010024 Johanes Basiliano Arlen Gerans 2209010038
Roshelmi Talita Subu Taopan 2209010025 Irene Natasha Arlin Bobo 2209010042
Maria Fascelina Solo 2209010026 Lydia Ivancha Wulandari Lay 2209010044
Ivanna Chrystin Ikalor 2209010028 Sonia Maharani Sidabutar 2209010062
TAKSONOMI
Realm : Riboviria
.
Kingdom : Paranavirae
Filum : Artverviricota
Kelas : Revtraviricetes
Ordo : Ortervirales
Family : Retroviridae?
Sub-family : Oncornavirus, Lentivirus, dan
Spumavirus
STRUKTUR
• Lipid Bilayer (sampul virus) berasal dari membran
sel host
• Gp 120 : glikoprotein yang merupakan bagian dari
envelope (sampul) yang berfungsi untuk
melindungi virus dan pengenalan yang berfungsi
mengenali secara spesifik reseptor dari permukaan
sel target
• Gp 41 : transmembran glikoprotein yang berfungsi
melakukan trans membran virus, mempercepat
fusion (peleburan) dari membrane sel inang dan
membran virus sehingga membawa inti virus
masuk ke dalam sel inang
STRUKTUR
• RNA primer dibentuk dari 2 single strand
RNA
• Matrix protein (p17): bagian dalam membran
virus untuk menjaga struktur virus
memfasilitasi perjalanan dari DNA virus
masuk ke inti sel inang.
• Kapsid protein (p24) : inti dari retrovirus
yang berisikan 2 copy dari RNA genom dan
3 macam enzim (reverse ranscriptase,
protease dan integrase).
REPLIKASI • Attachment
Replikasi virus dimulai dengan penempelan partikel
virus ke reseptor spesifik pada permukaan sel target.
Reseptor berinteraksi dengan protein permukaan
pada selubung virus. (Gp120 akan berikatan dengan
reseptor sel inang ketika virus menginfeksi untuk
pertama kalinya).
• Penetrasi dan Masuk
Interaksi antara reseptor dan protein permukaan
virus akan memediasi fusi antara selubung virus dan
membran plasma sel host. Fusi membran
menyebabkan hilangnya selubung, dan pelepasan
inti virus (kapsid, RNA Virus dan enzim-enzim
virus) ke dalam sitoplasma sel inang yang
diperlukan pada awal proses infeksi.
replikasi virus Inti virus yang telah masuk, mengalami perubahan
struktual yang dimediasi oleh protein seluler sehingga
menyebabkan kapsid virus terdegradasi di dalam
sitoplasma sel inang. Perubahan ini diperlukan untuk
memulai proses trasnkripsi balik oleh enzim reverse
transcriptase.

• Transkripsi Balik
Enzim RT (reverse transcriptase) adalah enzim
polimerase yang bergantung pada primer (tRNA) dan
menggunakan RNA untai tunggal virus sebagai cetakan
untuk mensintesis produk DNA untai ganda (cDNA)
komplementer.
Setelah proses trnskripsi balik, DNA komplementer dan
enzim intregase membentuk kompleks praintregasi
(PIC) yang kemudian masuk ke dalam inti sel inang.
replikasi virus
• Integration
Di dalam inti sel inang, tepatnya di kromosom. Enzim
integrase akan memotong DNA dari sel inang dan
mulai meyisipkan atau mengintegrasikan cDNA virus
ke dalam DNA sel inang. Integrasi umumnya terjadi di
dalam wilayah kromosom yang aktif secara transkripsi.
Kombinasi antara DNA virus dan DNA sel inang
disebut provirus

RNA virus akan dibuat setiap kali sel inang


mentraskripsi DNA-nya. Proses ini dibantu oleh enzim
seluler, yaitu RNA polymerase. Jadi, akan terbentuk
salinan-salinan RNA virus yang akan dilepaskan ke
sitoplasma.
• Translasi

replikasi virus Di dalam sitoplasma, RNA virus akan mengalami


proses translasi. Translasi dimulai dengan
menempelnya RNA virus ke ribosom dan
reticulum endoplasma kasar. Ribosom akan
membaca RNA virus dan mulai membuat protein
virus. Terbentuklah protein-protein virus seperti
reverse transcriptase, integrase, dan kapsid virus.
Proses ini juga dibantu oleh Gag dan Gag-Pol
virus.
• Perakitan
Setelah itu, komponen-komponen virus yang
telah terbentuk akan bergabung menjadi partikel
virus. Setelah terbentuk, partikel virus dibantu
oleh apparatus golgi melalui vesikel-vesikel yang
ada untuk pergerakannya mendekati membrane
plasma sel inang
replikasi virus
• Release
Virus mendekati bagian internal membrane sel inang
dan membungkus dirinya dalam membrane plasma
sel inang. Hal ini juga dapat dikatakan bahwa virus
tersebut mengalami pertunasan. Hasil pertunasan ini
akan melepaskan partikel virus ke luar sel inang
sehingga didapatkan juga amplop virus yang berasal
dari membrane sel inang tadi

Virion yang dilepaskan akan mengalami proses


perubahan morfologi yang dikenal sebagai
pematangan virion. Dengan pematangan, replikasi
virus telah selesai, dan virion yang baru dilepaskan
dapat memulai babak infeksi baru.
Contoh virus dan
penyakitnya
HIV / AIDS
HIV adalah merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus
yaitu virus yang merusak sistem kekebalan tubuh. HIV adalah salah satu contoh
golongan Retrovirus. HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai
retrovirus dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus
baru yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang pathogen
dibandingkan dengan HIV-AIDS. Acquired Immune Deficiency Sydrome (AIDS)
merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Virus (HIV).
contoh virus dan penyakitnya
Cara penularan virus HIV dapat melalui cairan semen, sekresi
serviks/vagina, limfosit, sel – sel dalam plasma bebas, cairan serebrospinal,
air mata, saliva, air seni dan air susu. Namun tidak berarti semua cairan
tersebut dapat menjalarkan infeksi karena konsentrasi virus dalam cairan -
cairan tersebut sangat variasi. Sampai saat ini, darah, air mani/cairan
semen, dan sekresi serviks/vagina, serta ASI yang terbukti sebagai sumber
penularan virus HIV.
contoh virus dan
penyakitnya
Gejala klinisnya dapat berupa berat badan turun lebih dari 10%, demam lebih
dari 38 derajat celcius, berkeringat di malam hari tanpa sebab, diare kronis lebih
dari 1 bulan, rasa lelah berkepanjangan, bercak-bercak putih pada lidah (hairy
leukoplakia), penyakit kulit (herpes zoster) dan penyakit jamur (candidiasis)
pada mulut, pembesaran kelenjar getah bening (limfe), anemia (kurang darah),
leukopenia (kurang sel darah putih), limfopenia (kurang sel - sel limphosit) dan
trombositopenia (kurang sel - sel trombosit). Gejala klinis lainnya antara lain
kelainan pada: kulit dan rambut kepala, kulit muka dan kulit bagian tubuh
lainnya, mata, hidung, rongga mulut (langit - langit, gusi dan gigi), paru–paru,
dan alat kelamin
contoh virus dan
penyakit
Cara Pencegahannya
• Menghindari hubungan seksual dengan penderita AIDS atau seksual bebas
• Tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan berganti-ganti atau
dengan orang yang mempunyai banyak pasangan
• Menghindari hubungan seksal dengan pecandu narkotika obat suntik
• Melarang orang - orang yang termasuk kedalam kelompok beresiko tinggi
untuk melakukan donor darah
• Memberikan tranfunsi darah hanya untuk pasien yang benar - benar
memerlukan
• Memastikan sterilitas alat suntik
SUMB
ER:
Buku The Principles of Veterinary and Zoonotic Virology
Freed, A. A. (2010). Viresus. The Role of Lipids in Retrovirus Replication, 1180.
Pedersen, F. S. (2001). ENCYCLOPEDIA OF LIFE SCIENCES. Retroviral Replication, 7.
Billgerd Tjengal, A. F. (2019). PREDIKSI EFEKTIVITAS EFAVIRENZ TERHADAP
BERBAGAI HUMAN-INFECTING RETROVIRUS SECARA IN-SILICO MENGGUNAKAN
TOOLS BIOINFORMATIKA DAN KIMIA MEDISINAL. B I M F I, 13.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai