Anda di halaman 1dari 35

VIRUS

CIRI- STRUKTU
CIRI
Sejarah R
&
BENTUK

PERANAN REPLIKASI

KLASIFIKASI
SEJARAH
• 1886, Adolf Mayer; Penyakit mozaik pada
tanaman tembakau ditularkan dari tanaman
sakit ke tanaman sehat
• 1892, Dimitri Ivanowski; Agen penyebab
penyakit dapat melewati filter bakteri
• 1897, Martinus beijerink; Memberi nama
“Virus” yang berarti “racun” pada substansi
yang menginfeksi tanaman tembakau,
• 1900… Ditemukan perbedaan antara bakteri
dan virus
• 1935, Wendel Stanley; Mengkristalkan Tobacco
Mosaik Virus (TMV) dan menemukan bahwa
virus tersusun atas asam nukleat dan protein
• Edward Jenner mengembangkan vaksin cacar
DEFINISI VIRUS
“Agregasi senyawa kimia kompleks
dengan asam nukleat terkandung di
dalamnya dan dikelilingi oleh
selubung protein”
KARAKTERISTIK
• Organisme aseluler, tidak memiliki ciri sel
hidup
• Berukuran sangat kecil (20-30 nanometer),
hanya dapat dilihat dengan mikroskop
elektron. Merupakan agen infeksi kecil.
• Mengandung salah satu asam nukleat,
DNA atau RNA (tidak pernah keduanya
seperti pada organisme lain)
• Reproduksi hanya dapat berlangsung
dalam sel hidup.
Parasit intraseluler obligat
STRUKTUR
 Inti: DNA atau RNA dikelilingi
selubung protein (kapsid)
 Kapsid tersusun atas monometer
yg disebut kapsometer
 Sebagian virus punya selubung
di luar kapsid (“Envelope”).
Struktur ini terkadang dilengkapi
dgn semacam tonjolan (“spikes”)
yang berfungsi sebagai alat
pelekat dan pengenal sel inang
 Partikel virus lengkap = Virion
MORFOLOGI
1. Virus Heliks 2. Virus Polihedral
– Protein monomer – Kapsomer tersusun
tersusun mengelilingi membentuk kapsid
asam nukleat yang yang memiliki banyak
berbentuk heliks, misal: sisi, misal: Adenovirus
TMV dan Rabies Virus
MORFOLOGI
3. Enveloped Virus
– Kapsid diselubungi
envelope, mis: Virus
influenza

4. Complex Virus
– Memiliki struktur yg
komplek, misal:
Bacteriophage
KLASIFIKASI VIRUS
 Pengelompokan utama virus didasarkan
pada jenis asam nukleat yang dimilikinya:
DNA virus dan RNA virus.
 Karakteristik lain yang digunakan:
 Morfologi inang yang diinfeksi, misal:
vertebrata, invertebrate, tanaman atau
bakteri
 Konfigurasi asam nukleat (ss atau ds, linier
atau sirkuler).
KLASIFIKASI VIRUS
(BROCK & MADIGAN, 1991)
Virus

Virus Tanaman Virus Hewan Bakteriophage

RNA DNA RNA DNA RNA DNA

Semua- •ss •Retrovirus •ss •ss •ss


nya ss •ds •ss •ds •ds •ds
•ds
Keterangan:
ss = single stranded (rantai tunggal)
ds = double stranded (rantai ganda)
REPLIKASI VIRUS
 Asam nukleat virus: gen struktural (yg
menyandi komponen yg diperlukan untuk
menyusun sel) dan nonstruktural (menyandi
sel tertentu spt polymerase utk
memperbanyak asam nukleat
 Virus tidak memiliki enzim yg diperlukan utk
melakukan metabolisme dan memperbanyak
diri spt halnya organisme lain
 Menggunakan inangnya sebagai mesin untuk
membentuk dan menyusun komponen yg
diperlukan
PROSES RE
PLIKASI
1. Siklus Litik

2. Siklus Lisogenik
1. SIKLUS LITIK
Replikasi virus inang mati dan lisis
Siklus litik terdiri dari 5 tahap:
 Pelekatan → virus melekat pada sel inang

 Penetrasi → Genom virus diinjeksikan ke dlm sel

 Replikasi → Genom virus mengambil alih


metabolisme inang dan menggunakan materi sel
inang untuk menyusun komponen partikelnya
 Perakitan → komponen partikel virus disusun untuk
membentuk partikel virus baru
 Lisis → enzim yang dihasilkan sel inang. Partikel
virus akan keluar dan menginfeksi sel inang baru
2. SIKLUS LISOGENIK
Virus yang memiliki siklus ini disebut virus
tenang (temperate virus). Pada siklus ini,
virus tinggal pada sel pada kondisi inaktif
dan tidak menimbulkan kematian sel
dengan segera. Sel inang dapat
memperbanyak diri dan menghasilkan sel
anak yang membawa sel genom virus. Pada
kondisi tertentu virus dapat aktif kembali
dan menyebabkan sel inang mengalami
lisis
2. SIKLUS LISOGENIK (Lanj..)
TAHAPAN SIKLUS:
Pelekatan, penetrasi, rekombinasi, reproduksi
sel inang, Aktivasi virus, Replikasi, Perakitan
dan Lisis
 Rekombinasi: Genom virus bergabung dengan
DNA inang dan membentuk profage inaktif.
 Sel inang melakukan reproduksi secara normal
sampai timbulnya stimulus yang dapat
menyebabkan aktifnya virus, misal: radiasi,
senyawa karsinogenik, dll.
 Setelah virus aktif, maka akan terjadi tahapan
seperti pada siklus litik.
Siklus litik dan siklus lisogenik
PENYAKIT INFE
K S I V I R U S
Dua kategori peny. infeksi virus berdasarkan
hub virus dgn inang dan status virion dlm inang:
a. Infeksi akut, infeksi ini memiliki durasi yg
singkat. Gejala penyakit muncul krn kerusakan
atau lisisnya sel. Meskipun demikian, kematian
sel tidak berarti kematian inang. Dgn pemulihan,
mekanisme pertahanan tubuh secara bertahap
akan mengurangi dan menghilangkan virus.
Contoh infeksi akut antara lain influenza,
gondong dan cacar.
b. Infeksi peristen, virus tetap berada dlm tubuh
inang dilepaskan keluar sel dgn penonjolan sel.
KLASIFIKASI INFEKSI
PERISTEN
 Infeksi Laten: Infeksi akut yg diikuti periode
tanpa gejala dan kemudian timbul gejala
berikutnya. Partikel virus tidak dpt dideteksi
sampai gejalanya muncul kembali. Contoh:
herpes genitalis
 Infeksi Kronis: Gejala penyakit dapat muncul
atau tidak selama periode yg panjang. Contoh:
Hepatitis B
 Infeksi Lambat: Virus sbg agen infeksi
meningkat perlahan pd jangka waktu yg
sangat panjang, dgn tidak menampakkan
gejala. Meskipun demikian, penyakit ini terus
berjalan. Contoh: AIDS
PENYEBARAN
(RUTE PENULARAN) VIRUS
Virus dpt menyebar dan menginfeksi inang yg baru
baik scr langsung maupun melalui perantara.

RUTE PENULARAN JENIS VIRUS


Rute saluran Enterovirus (polio),
pencernaan (fekal-oral) rotavirus (diare)
Saluran pernafasan atau Influenza, campak
saliva
Zoonosis (melalui hewan Dengue (demam
perantara) berdarah), rabies
Seksual Herpes genitalis, HIV
INAKTIVASI DAN STERILISASI
 Panas lembab (autoclave 120°C selama 20
menit) atau panas kering (oven 180°C
selama 60 menit)
 Perebusan, tidak menginaktivasi virus
yang resisten khususnya bila waktu
perebusan sebentar
 Penggunaan bahan kimia, misal: chlorine
 Deterjen dan pelarut lemak, terutama
dapat menginaktivasi virus bersimpul
CACAR (SMALLPOX)
 Penyebab: virus variola dari famili Poxviridae.
Penyakit ini menyebabkan kematian.
 Rute penularan: melalui saluran pernapasan atau
kontak dgn penderita. Virus masuk ke sal.
pernapasan, menyebar ke kelenjar limfa dan
memasuki aliran darah.
 Masa inkubasi sekitar 10-14 hari.
 Gejala penyakit: demam tinggi, lemah, sakit kepala
dan punggung. Gejala ini diikuti munculnya bintik
merah pada mukosa mulut dan faring, wajah,
menyebar ke tubuh dan kaki.
 WHO mengklaim penyakit ini telah hilang pd thn
1977.
HEPATITIS
 Hepatitis describes inflammation of the liver
 Hepatitis may be caused by alcohol, drugs,
autoimmune diseases, metabolic diseases,
and viruses.
 Hepatitis A, B, C, D and E
 Infrequent causes of viral hepatitis include
adenovirus, cytomegalovirus, Epstein-Barr
virus, and, rarely, herpes simplex virus
infection.
STRUKTUR
 Inti DNA atau RNA
 Selubung protein kapsid
 Kapsid tsusun dr
monomer: kapsomer
 selubung di luar kapsid :
envelope
 Envelope dilengkapi
tonjolan : spikes
Envelope
 Spikes berfungsi:
1. Alat pelekat
2. Pengenal sel inang

 Partikel virus lengkap


disebut VIRION
BENTUK-BENTUK VIRUS

 POLIHEDRAL
 SILINDER
 BULAT
 KOMPLEKS
(VIRUS T)
BENTUK
•        Virus Kompleks.
Pelekatan

Lisis Penetrasi

Perakitan Replikasi
ADSORPSI
PENETRASI
REPLIKASI DAN PEMATANGAN
LISIS
Terlepasnya virus baru dari sel inang
SIKLUS LISOGENIK
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai