3
next
• Virus mempunyai dua fase yaitu di dalam sel
inang atau di luar sel inang . Sel inang yaitu : sel
makhluk hidup yang diinfeksi oleh parasit.
• Virus dapat dikristalkan, tetapi apabila berada
pada sel dan jaringan hidup mampu mengadakan
replikasi, maka virus dapat disebut sebagai
mahluk peralihan.
• Pada umumnya virus tidak mempunyai membran
plasma, sitoplasma, dan ribosom sehingga belum
disebut sebagai sel.
Sejarah Penemuan Virus
1. Edward Jenner
(1749-1823) adalah
ilmuwan pertama
yang berhasil
menemukan vaksin
mencegah penyakit
cacar (variola).
Penyakit cacar
(variola) disebabkan
virus.
next
2. Louis Paster adalah ilmuwan Perancis yang berhasil
menemukan pusat infeksi penyakit terdapat pada otak
dan medula spinalis. Selain itu, ia juga mampu
memindahkan infeksi tsb ke hewan percobaan di dalam
laboratorium.
3. Adolf Meyer (Jerman), 1883 adalah ahli mikrobiolog
bahwa : daun tembakau berbintik-bintik kuning
organisme lebih kecil dari bakteri. Buktinya :
menyemprotkan getah tanaman yang sakit ke tanaman
yang sehat ternyata tertular.
next
4. Dmitri Iwannowski (1982): Dimitri Ivanowsky
(Rusia), 1893. ahli botani tanaman tembakau
terkena penyakit mosaik. Kemudian menyaring
melalui pori-pori yg sgt halus ternyata masih
mampu menginfeksi daun tembakau.
5. Loffler dan Forsch (1897) ilmuwan dari Jerman
Virus yang menyerang hewan yakni penyakit
kuku dan mulut pada hewan ternak.
6. Martinus Beijerink (1898): Penyebab infeksi adl
hidup & tak berpartikel, disbt “contagium vivum
fluidum”/virus/racun.
next
7. Walter Reed (1900): virus demam kuning. dan
virus penyebab penyakit demam berdarah
pada manusia. Penyakit disebabkan nyamuk
Aedes aegypti.
8. Paschen (1906) : virus vaccinia.
9. Theiler, Smith, Sabin & Enders: mengembangkan
vaksin virus demam kuning, poliomyelitis & morbili.
10. Twort (1915) & D‘herelle (1917): Bakteriofaga
next
11. Laidraw dan Stuart Harris (1933-1936) Menemukan
virus influenza.
12. Luria & Anderson (1942): morfologi partikel virus.
13. William & Wyckoff (1944): tehnik “shadow casting”
14. Rivers (1928): reproduksi virus-perlu sel hidup.
13. Good, Pasteur dkk (1946):pembiakan virus pd ayam.
14. Beveridge & Burnet: mengasingkan virus influenza.
15. John Enders (1952): membiakkan virus poliomyelitis.
16. Hirst (1941): fenomena aglutinasi pd virus influenza.
Karakteristik Virus
Virus memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Ukuran tubuhnya rata-rata : 0,02-0,3 mikron
atau juga : 25-300 mikron (1 nanometer=1/1.000.000.000 m)
Virus yang berukuran paling kecil adalah Virus polio
(poliovirus).
10
Bentuk Virus
11
Gambar Virus:
12
Struktur Virus
Bagian-bagian partikel virus (virion)
Kapsid (protein)
Bagian luar
Selubung protein
(pembungkus asam
Partikel (virion) nuklet)
Bacteriofage
DNA
Kapsid
Protein Kapsid
Protein
DNA Animal virus
RETROVIRUS
DNA
Kapsid
Protein
16
Bagian-bagian struktur virus:
1. Pembungkus atau selubung (kapsid) yang tersusun oeh
protein, satu unit pembentuk kapsid disebut kapsomer.
2. Bahan inti yang terdiri dari asam nukleat, yaitu terdiri dari
DNA saja atau RNA saja. Asam nukleat berfungsi untuk
mengendalikan aktivitas replikasi (reproduksi) virus.
3. Kepala yang tersusun atas nukleokapsid yang berbentuk
polihedral (segi banyak), yaitu di sebelah dalam terdapat
asam nukleat dan diluar tersusun atas kapsid.
4. Pada beberapa virus, bagian sebelah luar dari kapsid
diketemukan adanya selubung virus (envelope) atau
membran yang menyelubungi kapsid yang berasal dari
membran inang. Selubung ini tersusun atas fosfolipid dan
protein dari sel inang serta protein dan glikoprotein dari
virus. Selubung virus berfungsi untuk membantu
menginfeksi sel inang dan membawa beberapa molekul
enzim.
17
Perbedaan antara Sel dan Virion
Sel Virion (partikel Virus)
Asam nukleat Selalu dua (DNA & Hanya satu (DNA atau
RNA) RNA saja)
Protein ada Ada
Lipid ada Tidak ada
Enzim Sangat banyak Beberapa
Kemampuan mempunyai Tidak mempunyai
memghasilkan energi
Ribosom ada Tidak ada
18
Reproduksi/ Replikasi Virus
Virus menunjukkan ciri kehidupan, yaitu reproduksi dalam sel
organisme. Sel tempat organisme disebut : sel inang. Maka
virus dapat hidup secara parasit.
Maka cara reproduksi virus terdiri dari 2 tahap yaitu :
1. Tahap pertama Siklus Litik, yang mempunyai 5 (lima) tahap
yakni :
a. Tahap adsorpsi (Penempelan)
b. Penetrasi
c. Sintesis
d. Pematangan
e. Lisis
Lihat pada gambar 1.1 (siklus litik)
19
Gambar 1.1 Siklus Litik
20
2. Tahap kedua disebut Siklus Lisogenik. Siklus ini diberi
nama lisogenik karena sel inang pada tahap akhir
siklus tidak mengalami kerusakan atau kematian.
21
Pada siklus lisogenik mempunyai empat (4) tahap yaitu;
1. Adsorbsi (penempelan)
2. Penetrasi (Penyuntikan)
3. Penggabungan karena pada fase ini DNA menyisip ke dalam
DNA bakteri sehingga DNA bakteri mengandung materi
genetik virus. DNA virus yang telah menyisip pada DNA
bakteri tidak dapat aktif untuk mengambil alih kendali
metabolisme dari DNA bakteri, dikarenakan bakteri
mempunyai virulensi. DNA virus yang menempel pada DNA
bakteri dan tidak aktif disebut : Profage.
4. Pembelahan (Cleaveage)
Pada fase ini, profage akan berada di dalam tubuh bakteri selama bakteri
masih mempunyai virulensi. Ketika sel bakteri mengalami pembelahan, DNA
virus juga ikut terkopi sehingga terbentuklah dua sel bakteri yang masing-
masing mengandung profage. Pembelahan sel bakteri dapat berulang-ulang
dalam beberapa generasi dan profagenya juga akan terbagi dalam beberapa
generasi dan profagenya juga akan terbagi dalam beberapa generasi.
22
Gambar 1.2 Siklus
Lisogenik dan litik
Perbedaan antara Siklus litik dan lisogenik
No Variabel Siklus Litik Siklus Lisogenik
Pembeda
1. Kondisi awal Non virulen Virulen
Bakteri (sel inang)
24
PENGELOMPOKAN VIRUS
Virus DNA Poxvirus Campak, cacar, myxomatosis pada kelinci, dan
penyakit pada burung hantu.
25
VIRUS YANG MENGINFEKSI
26
PENYAKIT VIRUS PENTING PADA MANUSIA YANG
MENULAR/SERING MENIMBULKAN KEMATIAN
31
next
i. Ebola, pernah mewabah di Zaire, Afrika tahun
1995. Virus ini disebabkan pendarahan hebat
pada penderita. Gejala adalah sakit kepala,
muntah darah, dan kerusakan jaringan tubuh.
j. Virus DHF (dengue hemoage fever);penyebab
demam berdarah.
k. Virus trakom; ditandai bintik-bintik merah di selaput
mata.
l. Poliomeylitis ; (virus ARN) Faring dan usus halus,
kemudian darah: neuromotorik di vertebrata/tulang
punggung.
next
2) Penyakit pada hewan disebabkan virus :
a. NCD (New Castle Disease) penyakit menyerang saraf
ternak unggas, misalnya : ayam dan itik sering
disebut : tetelo atat cekak.
b. RSV (rous sarcoma virus) penyakit kanker pada
ayam.
c. FMD (Foot and Mouth Disease) penyakit ini
menyerang kuku dan mulut hewan ternak seperti :
kerbau, sapi, domba dan kuda.
d. Rabies (Rabdovirus) penyakit rabies pada anjing,
kucing, dan kera.
e. Cacar(vacinia) penyakit pada sapi.
33
next
3) Penyakit pada tumbuhan disebabkan virus :
a. Mozaik (bercak-bercak kuning) pada daun
tembakau, disebut TMV (Tobacco Mozaik Virus).
Terjadi juga pada tanaman Tomat.
b. Daun menggulung terjadi pada tanaman kapas
dan lobak. Penyebab penyakit ini virus TYMV.
c. Citrus vein floem degeneration virus (CVPD),
menyerang pada batang jeruk.
d. Virus Tungro, menyerang wereng cokelat,
wereng hijau dan padi
e. Potato yellow dwarf virus (PYDV) menyerang
tanaman kentang.
f. Virus cacar, menyerang pada daun cengkeh.
34
B. Virus yang menguntungkan
1. Virus dapat dimanfaatkan dalam bidang rekayasa
genetika (vektor mutasi gen) maupun penelitian di
bidang kedokteran.
2. Virus yang digunakan untuk memproduksi interferon
berfungsi untuk mencegah replikasi virus di dalam sel
hospes. Interferon merupakan protein kecil yang
dihasilkan oleh sel normal sebagai respon terhadap
infeksi virus.
3. Virus digunakan untuk pembuatan vaksin. Vaksin
adalah mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan
sehingga sifat-sifat patogenitas penyebab penyakitnya
hilang, tetapi sifat-sifatnya antigenitas penimbul
antibodi tetap.
35
DIAGNOSIS, PENCEGAHAN,
PENGOBATAN
Kematian pertama akibat flu babi (swine flu) H1N1 di negara bagian Oaxaca,
Meksiko.
Jenis Virus : H1N1, H1N2, H3N2, dan H3N1. Terbanyak H1N1.
GEJALA PADA BABI
* Peningkatan suhu tubuh, depresi, batuk, keluar cairan dari hidung atau mata,
bersin, susah bernafas, mata merah, tak mau makan.
GEJALA PADA MANUSIA
* Demam, lesu, kurang semangat, batuk, hidung meler, radang tenggorokan, mual,
muntah, diare.
* Tahap lanjut, terjadi sesak nafas. Kematian terjadi akibat kegagalan pernafasan.
37
PENULARAN
38
PENCEGAHAN
40
41