Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BLOK 4

MIKROBIOLOGI
VIRUS

Disusun Oleh :
Natalia Krismaya Widiasanti (1961050007)
Kezia Desideria Bontong (1961050065)
Renita Ayu Lazuardini (1961050073)
Karlos Berlusconi S (1961050081)
Ester Septalyna (1961050107)
Mande Gandeva Pradnyanata (1961050110)
Nindya Aurellita (1961050117)
Wira Elsaday Sitohang (1761050067)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
2019 / 2020
Tugas :
1. Jelaskan bagian-bagian yang menyusun virus serta fungsi dari masing-masing
2. Sebutkan beberpa factor/zat yang dapat mempengaruhi stabilitas virus
3. Jelaskan proses tahapan replikasi virus

Jawab:
1. Bagian penyusun virus :
Tubuh virus bukan merupakan sel (aseluler), tidak memiliki inti sel, sitoplasma, dan membran
sel, tetapi hanya memiliki kapsid sebagai pelindung luar. Virus berupa partikel (molekul) yang
disebut virion. Tubuh virus yang berupa Kristal atau partikel inti lebih menunjukkan ciri mineral
daripada ciri kehidupan. Oleh karena itu ada anggapan bahwa virus bukan makhluk hidup.
Struktur tubuh virus yang kita gunakan sebagai contoh dalam pembahasan ini adalah struktur
tubuh Bakteriofag (virus T). Tubuh virus T terbagi atas bagian kepala dan bagian ekor. Bagian
kepala terbungkus oleh suatu selubung dari protein yang disebut kapsid. Kapsid mempunyai
fungsi sebagai pemberi bentuk pada virus, dan juga berfungsi sebagai pelindung bagian dalam
tubuh virus. Bagian di luar kapsid terdapat selubung yang tersusun dari lipida dan karbohidrat.

Gambar 1.1 Struktur tubuh bakteriofag

Di dalam tubuh virus (isi tubuh virus) terdapat materi genetik sederhana yang terdiri dari
senyawa asam nukleat yang berupa ADN atau ARN. Bentuk ADN dan ARN tergantung pada
spesifikasi virus. Setiap jenis virus hanya memiliki 1 macam molekul materi genetik, yaitu ADN
saja atau ARN saja. Materi genetik tersebut dapat berupa rantai ganda yang berpilin atau rantai
tunggal, dengan bentuk memanjang, lurus, atau melingkar.

Gambar 1.2 Materi Genetik (DNA atau RNA saja)


Bentuk kapsid pada virus bermacam-macam, ada yang bulat, oval, batang, polihedral, atau
seperti huruf T. Pada beberapa virus, misalnya virus flu dan herpes, di luar kapsid masih terdapat
struktur tambahan yang berupa kapsul pembungkus atau amplop. Kapsul pembungkus ini
berfungsi membantu virus untuk menyerang (menginfeksi) tubuh inang atau hospes, sehingga
tubuh inang tersebut menderita suatu penyakit.
2. Faktor atau zat yang mempengaruhi stabilitas Virus :
a. Suhu
b. pH
c. Radiasi elektromagnetik
d. Zat kimia
e. Stabilisator

3. Proses Replikasi Virus :


a. Penempelan (= attachment, adsorbsi). Pada tahap ini, receptor-binding protein virus
berikatan secara spesifik dengan receptor pada permukaan sel inang.
b. Penetrasi (= internalisasi). Ada 3 jenis mekanisme untuk penetrasi: a. Translokasi partikel
virus, b. endositosis virus ke dalam vakuola , c. fusi dari selubung dengan membrane sel.
c. Uncoating. Asam nukleat virus terpisah dari coat proteinnya.
d. Biosintesa. Tahap ini terdiri dari produksi protein-protein struktural virus dan enzim-
enzim serta replikasi genom virus. Pada umumnya proses biosintesa ini dimulai dengan
pembuatan mRNA, kecuali pada virus dsRNA dan +sRNA (sebab genomnya sendiri sudah
berfungsi sebagai mRNA) serta retrovirus (virus RNA yang memiliki enzim reverse
transcriptase yang segera akan mentranskripsi genom virus membuat cDNA yang akan
terintegrasi ke dalam kromosom inang). Untuk pembuatan mRNA ini, virus DNA
menggunakan DNA polymerase inang, sedangkan virus single stranded-RNA menggunakan
RNA-dependent RNA polymerase yang dibawanya sendiri. Messenger RNA ini akan
ditranslasi untuk membuat protein-protein struktural dan enzim-enzim yang diperlukan oleh
virus. Replikasi virus RNA terjadi di sitoplasma (kecuali retrovirus) dengan menggunakan
RNA-dependent RNA polymerase, sedangkan replikasi virus DNA terjadi di nukleus
(kecuali poxvirus) dengan menggunakan DNA polymerase inang.
e. Maturasi (=assembly). Diawali dengan perakitan protein kapsid yang diikuti dengan
packaging genom virus.
f. Pelepasan (release). Virus yang ber-envelop lepas melalui budding (membran plasma sel
inang membentuk envelop virus), sedangkan virus yang tidak ber-envelop lepas melalui
ruptur membran plasma sel inang (sel inang mati). Beberapa virus DNA bisa menyebabkan
kanker karena berintegrasi ke dalam kromosom inang. Virus RNA yang bisa menyebabkan
kanker hanyalah famili Retroviridae (membuat cDNA yang kemudian masuk ke dalam
nukleus dan berintegrasi ke dalam kromosom), sedangkan virus RNA yang lainnya hanya
berada di sitoplasma sel inang.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lucianus J. Introduksi genetika molekular virus. Jurnal Kristen Maranatha. 1(3);4:2003


2. Rybicki E. A short history of the discovery of viruses. ed 1st. South Africa :University of
capetown;2015. 15p
3. Staff pengajar FKUI.2010.Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran.Tangerang:Binarupa
Aksara
4. Brooks, Geo f, et al. Mikrobiologi kedokteran jawetz, Melnick & Adelberg.edisi
25.EGC:2013

Anda mungkin juga menyukai