Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari


mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat
dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus
sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk
hidup. Mikrobiologi dimulai sejak ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat
penting dalam biologi setelah Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine)
dan membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19 terutama dialami
pada bidang ini dan memberikan landasan bagi terbukanya bidang penting lain: biokimia.
Penerapan mikrobiologi pada masa kini masuk berbagai bidang dan tidak dapat dipisahkan dari
cabang lain karena diperlukan juga dalam bidang farmasi, kedokteran, pertanian, ilmu gizi,
teknik kimia, bahkan hingga astrobiologi dan arkeologi.

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.

Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. Orang yang bekerja di


bidang ini disebut mikrobiolog. Mikroorganisme biasanya dianggap mencakup semua prokariota,
protista dan alga renik. Fungi, terutama yang berukuran kecil dan tidak membentuk hifa, dapat
pula dianggap sebagai bagiannya meskipun banyak yang tidak menyepakatinya. Kebanyakan
orang beranggapan bahwa yang dapat dianggap mikroorganisme adalah semua organisme sangat
kecil yang dapat dibiakkan dalam cawan petri atau inkubator di dalam laboratorium dan mampu
memperbanyak diri secara mitosis. Mikroorganisme berbeda dengan sel makrooganisme. Sel
makroorganisme tidak bisa hidup bebas di alam melainkan menjadi bagian dari struktur
multiselular yang membentuk jaringan, organ, dan sistem organ. Sementara itu, sebagian besar

1
mikrooganisme dapat menjalankan proses kehidupan dengan mandiri, dapat menghasilkan energi
sendiri, dan bereproduksi secara independen tanpa bantuan sel lain.

BAB II

ISI

A.VIRUS
1. Pengertian Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut
VIRION yang terdiri dari Capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah
Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotic.
Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler
(bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri
makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup. Bentuk virus
berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
2. Struktur dan Anatomi Virus
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri
sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya
20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan
mikroskop cahaya.

2
Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri
dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu,
asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus
bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.
Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan
kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi
lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk
bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang
disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut
kapsomer. Untuk virus berbentuk heliks, protein kapsid (biasanya disebut protein nukleokapsid)
terikat langsung dengan genom virus. Misalnya, pada virus campak, setiap protein nukleokapsid
terhubung dengan enam basa RNA membentuk heliks sepanjang sekitar 1,3 mikrometer.
Komposisi kompleks protein dan asam nukleat ini disebut nukleokapsid. Pada virus campak,
nukleokapsid ini diselubungi oleh lapisan lipid yang didapatkan dari sel inang, dan glikoprotein
yang disandikan oleh virus melekat pada selubung lipid tersebut. Bagian-bagian ini berfungsi
dalam pengikatan pada dan pemasukan ke sel inang pada awal infeksi..

3
Kapsid virus sferik menyelubungi genom virus secara keseluruhan dan tidak terlalu
berikatan dengan asam nukleat seperti virus heliks. Struktur ini bisa bervariasi dari ukuran 20
nanometer hingga 400 nanometer dan terdiri atas protein virus yang tersusun dalam bentuk
simetri ikosahedral. Jumlah protein yang dibutuhkan untuk membentuk kapsid virus sferik
ditentukan dengan koefisien T, yaitu sekitar 60t protein. Sebagai contoh, virus hepatitis B
memiliki angka T=4, butuh 240 protein untuk membentuk kapsid. Seperti virus bentuk heliks,
kapsid sebagian jenis virus sferik dapat diselubungi lapisan lipid, namun biasanya protein kapsid
sendiri langsung terlibat dalam penginfeksian sel..
Seperti yang telah dijelaskan pada virus campak, beberapa jenis virus memiliki unsur
tambahan yang membantunya menginfeksi inang. Virus pada hewan memiliki selubung virus,
yaitu membran menyelubungi kapsid. Selubung ini mengandung fosfolipid dan protein dari sel
inang, tetapi juga mengandung protein dan glikoprotein yang berasal dari virus. Selain protein
selubung dan protein kapsid, virus juga membawa beberapa molekul enzim di dalam kapsidnya.
Ada pula beberapa jenis bakteriofag yang memiliki ekor protein yang melekat pada kepala
kapsid. Serabut-serabut ekor tersebut digunakan oleh fag untuk menempel pada suatu bakteri.
Partikel lengkap virus disebut virion. Virion berfungsi sebagai alat transportasi gen, sedangkan
komponen selubung dan kapsid bertanggung jawab dalam mekanisme penginfeksian sel inang.

3. Parasitisme Virus
Jika bakteriofag menginfeksikan genomnya ke dalam sel inang, maka virus hewan
diselubungi oleh endositosis atau, jika terbungkus membran, menyatu dengan plasmalema inang
dan melepaskan inti nukleoproteinnya ke dalam sel. Beberapa virus (misalnya virus polio),
mempunyai tempat-tempat reseptor yang khas pada sel inangnya, yang memungkinkannya
masuk. Setelah di dalam, biasanya genom tersebut mula-mula ditrskripsi oleh enzim inang tetapi
kemudian biasanya enzim yang tersandi oleh virus akan mengambil alih. Sintesis sel inang
biasanya berhenti, genom virus bereplikasi dan kapsomer disintesis sebelum menjadi virion
dewasa..
Virus biasanya mengkode suatu enzim yang diproduksi terakhir, merobek plasma
membran inang (tahap lisis) dan melepaskan keturunan infektif; atau dapat pula genom virus
terintegrasi ke dalam kromsom inang dan bereplikasi bersamanya (provirus). Banyak genom
eukariota mempunyai komponen provirus. Kadang-kadang hal ini mengakibatkan transformasi

4
neoplastik sel melalui sintesis protein biasanya hanya diproduksi selama penggandaan virus.
Virus tumor DNA mencakup adenovirus dan papavavirus; virus tumor DNA terbungkus dan
mencakup beberapa retrovirus (contohnya virus sarkoma rous).
4. Reproduksi Virus
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.
1.Siklus Litik

Siklus litik dari bakteriofage (dimulai dari kanan bawah ke kiri):


1. adsorbsi & penetrasi
2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel
3. Replikasi DNA virus
4. Pembentukan kapsid
5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage
6. Lisis
Siklus litik dalam virologi merupakan salah satu siklus reproduksi virus selain siklus
lisogenik. Siklus litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama karena menyangkut
penghancuran sel inangnya.. Siklus litik, secara umum mempunyai 3 tahap yaitu adsorbsi &
penetrasi, replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap siklus litik dalam prosesnya membutuhkan
waktu dari 10-60 menit.
TAHAPAN SIKLUS
Adsorbsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai reseptor protein
untuk menempel pada inang spesifik.. Setelah menempel, virus kemudian akan melubangi
membran dari sel inang dengan enzim lisozim. Setelah berlubang, virus akan menyuntikkan
DNA virusnya kedalam sitoplasma sel inang.

5
Replikasi (Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan DNA sel
inangnya dan kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu menggunakan sel tersebut untuk
memperoleh energi dalam bentuk ATP untuk melanjutkan proses reproduksinya.. DNA dari virus,
akan menjadikan sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan
mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus untuk dimasukkan
ke dalam virus baru yang sedang dibuat.
Molekul-molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh kapsid, kapsid
dibuat dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi bentuk tubuh virus.
Lisis
Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang. Ratusan virus-
virus kemudian akan berkumpul pada membran sel dan menyuntikkan enzim lisosom yang
menghancurkan membran sel dan menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang
membrannya hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi sel-sel
lain dan siklus akan berulang kembali.
2. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik dalam virologi merupakan siklus reproduksi virus selain siklus litik.
Tahapan dari siklus ini hampir sama dengan siklus litik, perbedaannya yaitu sel inangnya tidak
hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus. Tahap penyisipan tersebut kemudian
membentuk provirus.
Siklus lisogenik secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan
gen virus dan pembelahan sel inang.
TAHAPAN SIKLUS:
Adsorpsi dan penetrasi.
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang spesifik lalu
menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus melakukan penetrasi pada sel inang
dengan menyuntikkan materi genetik yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang kemudian akan
menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan tersebut kemudian akan membentuk

6
provirus (pada bakteriofage disebut profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan
provirus akan bereplikasi.
Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus yang telah
bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan siklus inipun akan kembali berulang sehingga
sel yang memiliki profage menjadi sangat banyak.
5. Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada virus RNA,
dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio dan influenza) atau
berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula virus DNA (misalnya
berunting tunggal oada fase 174 dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus,
herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis utama: virus RNA berunting positif
(+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam sel inang dan bertindak sebagai cetakan
untuk intermediat RNA unting minus (-); virus RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara
langsung bertindak sebagai mRNA, tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion
transkriptase; dan retrovirus, yang berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA, tetapi pada
waktu infeksi segera bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera
berintegrasi ke dalam kromosom inang ) melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau
tersandi. Setiap virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok
lentivirus dari kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada manusia,
menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti pembentuk T-sel
yang matang.

Tingkat klasifikasi virus:


ordo famili subfamili genus species strain/tipe

7
Untuk saat ini, klasifikasi virus yang penting hanya dari tingkat famili ke bawah. Semua
famili virus memiliki akhiran viridae , misalnya
Poxviridae
Herpesviridae
Parvoviridae
Retroviridae
Anggota-anggota famili Picornaviridae umumnya ditularkan melaluijalur faecal/oral dan
melalui udara
Genus memiliki nama dengan akhiran virus . Misalnya, famili Picornaviridae terdiri dari 5
genus:
Genus Enterovirus misalnya poliovirus 1, 2, 3
Genus Cardiovirus misalnya mengovirus
Genus Rhinovirus misalnya Rhinovirus 1a
Genus Apthovirus misalnya FMDV-C
Genus Hepatovirus misalnya virus Hepatitits A
Definisi `spesies merupakan hal yang paling penting, namun sulit dilakukan untuk virus.
Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif. Sebagai contoh, genus Lentivirus terdiri
dari banyak spesies yang berbeda, termasuk:
HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1
HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2
SIV, Simian Immunodeficiency Virus
FIV, Feline Immunodeficiency Virus
BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
Visna (domba)
EIAV (kuda)
CAEV (kambing)

Dasar-dasar klasifikasi secara taksonomi.


Ciri khas seperti morfologi (ukuran, bentuk, ada tidaknya selubung), sifat-sifat fisika-
kimia (berat molekul, densitas, pH, stabilitas terhadap temperatur dan konsentrasi ion), genom

8
(RNA, DNA, urutan materi genetik yang tersegmentasi ( segmented sequence ), pemetaan posisi
restriksi ( restriction map ), modifikasi, dsb.), makromolekul (komposisi dan fungsi protein),
sifat-sifat antigenik, sifat-sifat biologis (organisme apa saja yang menjadi inangnya, cara
penularan, cara perpindahan, dsb.), semuanya dipertimbangkan dalam menentukan klasifikasi
virus.
6. Contoh-contoh Virus
1. HIV (Human Immunodeficiency Virus)

Termasuk salah satu retrovirus yang secara khusus menyerang sel darah putih (sel T).
Retrovirus adalah virus ARN hewan yang mempunyai tahap ADN. Virus tersebut mempunyai
suatu enzim, yaitu enzim transkriptase balik yang mengubah rantai tunggal ARN (sebagai
cetakan) menjadi rantai ganda kopian ADN (cADN). Selanjutnya, cADN bergabung dengan
ADN inang mengikuti replikasi ADN inang. Pada saat ADN inang mengalami replikasi, secara
langsung ADN virus ikut mengalami replikasi.
2. Virus herpes

9
Virus herpes merupakan virus ADN dengan rantai ganda yang kemudian disalin menjadi mARN.
3. Virus influenza

Siklus replikasi virus influenza hampir sama dengan siklus replikasi virus herpes. Hanya
saja, pada virus influenza materi genetiknya berupa rantai tunggal ARN yang kemudian
mengalami replikasi menjadi mARN.
4. Paramyxovirus

Paramyxovirus adalah semacam virus ARN yang selanjutnya mengalami replikasi


menjadi mARN. Paramyxovirus merupakan penyebab penyakit campak dan gondong.
7. Peranan Virus Dalam Kehidupan
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika. Melalui terapi
gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah menjadi gen baik
(penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi pada Purdues School of
Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia kesehatan. Dalam temuannva
yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15 Desember 2002, David Sanders berhasil

10
menjinakkan cangkang luar virus Ebola sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen
kepada sel yang sakit (paru-paru). Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan
terhadap kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus secara
khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan selesma menyerang
saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis menginfeksi hati, dan virus
rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada penyakit AIDS (acquired immune
deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh
penderita penyakit tersebut disebabkan oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah
putih. Tabel berikut ini memuat beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus..
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak
sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau hasil
panennya yang berkurang.
1. Penyakit hewan akibat virus
Penyakit tetelo, yakni jenis penyakit yang menyerang bangsa unggas, terutama ayam.
Penyebabnya adalah new castle disease virus (NCDV). Penyakit kuku dan mulut, yakni jenis
penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau. Penyakit kanker pada ayam oleh rous sarcoma
virus (RSV). Penyakit rabies, yakni jenis penyakit yang menyerang anjing, kucing, dan monyet.
Penyebabnya adalah virus rabies.
2. Penyakit tumbuhan akibat virus
Penyakit mosaik, yakni jenis penyakit yang menyerang tanaman tembakau. Penyebabnya
adalah tobacco mosaic virus (TMV) Penyakit tungro, yakni jenis penyakit yang menyerang
tanaman padi. Penyebabnya adalah virus Tungro. Penyakit degenerasi pembuluh tapis pada
jeruk. Penyebabnya adalah virus citrus vein phloem degeneration (CVPD).
3. Penyakit manusia akibat virus
Contoh paling umum dari penyakit yang disebabkan oleh virus adalah:
Pilek (yang bisa saja disebabkan oleh satu atau beberapa virus sekaligus)
Cacar
AIDS (yang disebabkan virus HIV)
Demam herpes (yang disebabkan virus herpes simpleks)

11
Kanker leher rahim juga diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (yang menyebabkan
papiloma, atau kutil)
Yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara kanker
dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna, yang
sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab kepada
penyakit psikiatris pada manusia. Potensi virus untuk menyebabkan wabah pada manusia
menimbulkan kekhawatiran penggunaan virus sebagai senjata biologis. Kecurigaan meningkat
seiring dengan ditemukannya cara penciptaan varian virus baru di laboratorium.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah
menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan
suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar,
yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya,
diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak langsung telah
membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
Salah satu virus yang dianggap paling berbahaya adalah filovirus. Grup Filovirus terdiri
atas Marburg, pertama kali ditemukan tahun 1967 di Marburg, Jerman, dan ebola. Filovirus
adalah virus berbentuk panjang seperti cacing, yang dalam jumlah besar tampak seperti sepiring
mi. Pada April 2005, virus Marburg menarik perhatian pers dengan terjadinya penyebaran di
Angola. Sejak Oktober 2004 hingga 2005, kejadian ini menjadi epidemi terburuk di dalam
kehidupan manusia.

12
B. BAKTERI
1. Pengertian Bakteri
Bakteri pertama ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri. Istilah bacteriumkemudian diperkenalkan oleh
Ehrenberg pada tahun 1828, diambil dari kata Yunani baktnpiov yang memiliki arti "small
stick". Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. biasanya hanya berukuran 0,5-5 m, meski ada
jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki
dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda
(peptidoglikan).

2. Ciri-ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki
ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding
selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan

3. Struktur Bakteri
Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
1.Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri).

13
Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
2.Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi kapsul, flagelum, pilus,
fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.
1. Struktur Dasar
Struktur dasar bakteri :
a. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida (ketebalan
peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan
bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis).
b. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan
fosfolipid dan protein
c. Sitoplasma adalah cairan sel.
d. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA.
e. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan.

2. Struktur Tambahan
a. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu, bila
lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan
lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air.
b. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari
dinding sel.
c. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari dinding
sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan
tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur
sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.
d. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung
pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada
bakteri yang melakukan fotosintesis.
e. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis.
f. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan terbentuk
didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan bakteri. Endospora
mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom. Dinding endospora yang tebal

14
tersusun atas protein dan menyebabkan endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya,
suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh
menjadi sel bakteri baru.

4. Bentuk-bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil),dan spiral (spirilia).
Berbagai macam bentuk bakteri :
1. Bakteri Kokus :
a. Monokokus yaitu berupa sel bakteri kokus tunggal
b. Diplokokus yaitu dua sel bakteri kokus berdempetan
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri kokus berdempetan berbentuk segi empat.
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri kokus berdempetan membentuk kubus
e. Streptokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan membentuk rantai.
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti buah anggur.
2. Bakteri Basil
a. Monobasil yaitu berupa sel bakteri basil tunggal
b. Diplobasil yaitu berupa dua sel bakteri basil berdempetan
c. Streptobasil yaitu beberapa sel bakteri basil berdempetan membentuk rantai
3. Bakteri Spirilia
a. Spiral yaitu bentuk sel bergelombang
b. Spiroseta yaitu bentuk sel seperti sekrup
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma

5. Alat Gerak Bakteri


Alat gerak pada bakteri berupa flagellum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk
batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagellum memungkinkan bakteri bergerak
menuju kondisi lingkungan yang menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang
merugikan bagi kehidupannya.

15
Flagellum memiliki jumlah yang berbeda-beda pada bakteri dan letak yang berbeda-beda pula
yaitu :
1. Atrik : bakteri yang tidak mempunyai flagel / alat gerak
2. Monotrik : bakteri yang mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah satu ujung tubuhnya.
3. Lofotrik : bakteri yang memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung tubuh bakteri.
4. Amfitrik : bakteri yang mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada kedua ujungnya.
5. Peritrik : bakteri yang mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh permukaan tubuhnya.

6.. Fase-fase Pertumbuhan Bakteri


Fase pertumbuhan bakteri adalah sebagai berikut :
a. Fase lag adalah fase dimana bakteri beradapatasi dengan lingkungannya dan mulai bertambah
sedikit demi sedikit.
b. Fase logaritmik adalah fase dimana pembiakan bakteri berlangsung paling cepat. Jika ingin
mengadakan piaraan yang cepat tumbuh, maka bakteri dalam fase ini baik sekali untuk dijadikan
inokulum.
c. Fase stationer adalah fase dimana jumlah bakteri yang berkembang biak sama dengan jumlah
bakteri yang mengalami kematian.
d. Fase autolisis (kematian) adalah fase dimana jumlah bakteri yang mati semakin banyak,
melebihi jumlah bakteri yang berkembang biak. Fase kematian ditandai dengan cepat merananya
koloni dan jumlah bakteri yang mati senantiasa bertambah. Keadaan ini dapat berlangsung
beberapa minggu bergantung pada spesies dan keadaan medium serta faktor-faktor lingkungan.

7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri


Pertumbuhan pada bakteri mempunyai arti perbanyakan sel dan peningkatan ukuran
populasi. Faktorfaktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri atau kondisi untuk
pertumbuhan optimum adalah :
1. Suhu
Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yangberlawanan :
a. Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya
apabila suhu turun, maka kecepatan metabolisme akan menurun dan pertumbuhandiperlambat.

16
b. Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhanakan terhenti, kompenen sel
menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.
2. Derajat keasaman atau Ph
Setiap organisme memiliki kisaran pH masing-masing dan memiliki pH optimum yang berbeda-
beda. Kebanyakan mikroorganisme dapat tumbuh pada kisaran ph 8,0 8,0 dan nilai pH di luar
kisaran 2,0 sampai 10,0 biasanya bersifat merusak.
3. Konsentrasi garam
4. Sumber nutrisi
Unsur-unsur dasar adalah : karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, sulfur, fosfor, zat besi dan
sejumlah kecil logam lainnya. Kondisi tidak bersih dan higinis pada lingkungan adalah
kondisiyang menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sehingga mikroba dapat
tumbuh berkembang di lingkungan seperti ini.
5. Zat-zat sisa metabolisme
6. Zat kimia

8. Peranan Bakteri Dalam Kehidupan


Bakteri menguntungkan
a.Bakteri pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau
kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain
menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu
keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri
membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.

b. Bakteri nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang mampu menyusun senyawa nitrat
dari amoniak yang berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap
yaitu:
1.Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
2. Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.

17
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa yang
diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk
sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena akan menyebabkan
pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
c. Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan
mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena
kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai
ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri
nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum,
dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-
polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk nodul atau bintil-
bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium banyak digunakan sebagai pupuk
hijau seperti Crotalaria,Tephrosia, dan Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut
menyediakan karbohidrat dan senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat
nitrogen bagi akar. Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali. Bintil-bintil akar
melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat tanaman polong hidup. Dengan
demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat menambah kesuburan tanah.
d. Bakteri usus
Bakteri Eschereria coli hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah. Dalam organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda,
bakteri anaerobik membantu mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
e. Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

No Nama produk atau Bahan


Bakteri yang berperan
. makanan baku
1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

18
thermophilus
2. Mentega susu Streptococcus lactis
3. Terasi ikan Lactobacillus sp.
buah-
4. Asinan buah-buahan Lactobacillus sp.
buahan
5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae
6. Kefir susu Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus lactis

f. Bakteri penghasil antibiotik


Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat
terhadap kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:
1. Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
2. Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
3. Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixin
Bakteri merugikan
a.Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan. Mereka mengubah makanan dan
mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin (racun). Racun tersebut berbahaya bagi
kesehatan manusia. Contohnya:
1. Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan
kalengan
2. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
3. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan
b. Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat
direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan
oleh tumbuhan.Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus
denitrificans danPseudomonas denitrificans.
c. Bakteri pathogen

19
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan penyakit
pada manusia, hewan dan tumbuhan

Bakteri penyebab penyakit pada manusia:

No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan


1. Salmonella typhosa Tifus
2. Shigella dysenteriae Disentri basiler
3. Vibrio comma Kolera
4. Haemophilus influenza Influensa
5. Diplococcus pneumoniae Pneumonia (radang paru-paru)
6. Mycobacterium tuberculosis TBC paru-paru
7. Clostridium tetani Tetanus
8. Neiseria meningitis Meningitis (radang selaput otak)
9. Neiseria gonorrhoeae Gonorrhaeae (kencing nanah)
10. Treponema pallidum Sifilis atau Lues atau raja singa
11. Mycobacterium leprae Lepra (kusta)
12. Treponema pertenue Puru atau patek

Bakteri penyebab penyakit pada hewan:

No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan


1. Brucella abortus Brucellosis pada sapi
2. Streptococcus agalactia Mastitis pada sapi (radang payudara)
3. Bacillus anthracis Antraks
4. Actinomyces bovis Bengkak rahang pada sapi
5. Cytophaga columnaris Penyakit pada ikan

Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan:

20
No. Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan
1. Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi
2. Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis
3. Pseudomonas solanacaerum Penyakit layu pada famili terung-terungan
4. Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan

C.JAMUR MIKROSKOPIS
1. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Jamur ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler , Namun sebagian besar
multiseluler. Jamur yang uniseluler berukuran mikroskopik, jamur multiseluler berukuran
mikroskopik dan makroskopik. Bentuk tubuh jamur bervariasi, berbentuk oval pada jamur
uniseluler, berbentuk benang atau membentuk tubuh buah pada jamur multiseluler. Yang berupa

21
benang membentuk lapisan seperti kapas, bercak, atau embun tepung pada permukaan substart
tempat hidupnya. Tubuh buah jamur memiliki bentuk yang beragam anatara lain seperti
mangkuk, payung, kuping dll. Tubuh buah jamur tersebut berukuran makroskopik.

2. Struktur dan Fungsi Tubuh


Jamur adalah organisme eukariot dengan dinding sel yang tersusun dari kitin. Jamur
tidak memiliki klorofil untuk melakukan fotosintesis. Beberapanya memiliki zat warna. Jamur
multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang yang disebut hifa. Hifa pada
jamur tertentu memiliki sekat sel disebut septum, septa memiliki celah sehingga sitoplasma
antara sel yang satu dengan yang lainnya dapat berhubungan. Hifa tanpa septa disebut hifa
senositik.
Hifa jamur bercabang-cabang membentuk miselium, miselium vegetatif untuk menyerap
makanan, miselium vegetatif tertentu memiliki struktur hifa yang disebut houstorium (dapat
menembus sel inangnya). Miselium generatif sebagai alat reproduksi yang menghasilkan spora.

3. Cara hidup
Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya, sebelum di serap akan diuraikan
menjadi zat organik sederhana oleh enzim jamur. Pencernaan zat organic di luar sel disebut
ekstraseluler. Jamur bersifat heterotrof, berdasarkan cara memperoleh makananya jamur bersifat
saprofit, parasit, dan mutual :
1. Saprofit = memperoleh zat organic dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup.
2. Parasit = memperoleh zat organic dari organisme hidup lain.
3. Mutual = hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya.
Contoh lain adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi
membentuk mikoriza, ada 2 jenis mikoriza, ektomikoriza dan endomikoriza. Pada ektomikoriza,
miselium hanya menyelubungi akar, pada endomikoriza, hifa sampai menembus sel akar
tumbuhan. Mikoriza dapat mati dengan polusi udara.

4. Habitat
Jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Berada di darat dan di tempat-tempat yang
lembap, banyak pula yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar.

22
Jamur dapat hidup di lingkungan asam. Jamur juga dapat hidup dengan konsentrasi gula yang
tinggi, jenis jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis.

5. Reproduksi
Reproduksi jamur di lakukan secara :
1. Aseksual
a. uniseluler: kuncup dam fragmentasi.
b. multiseluler : spora (sporangiospora/ konidiospora)
2. seksual
Dihasilkan secara singami , ada 2 tahap yaitu
plasmogami (penyatuan plasma sel) > menghasilkan sel/hifa berinti 2 (dikarion) dan
tahap kariogami (penyatuan inti sel)
Spora seksual : zigospora, askospora, atau basidiospora.

6. Divisi Jamur
Zygomycota :
Jamur ini bersifat senositik dan dapat membentuk struktur dorman bersifat sementara
yang disebut zigospora. Jamur-jamur dalam kelas ini sebagian besar hidup di darat dan di dalam
tanah atau pada bagian tumbuhan dan hewan yang membusuk. Perkembangbiakan jamur dalam
kelas ini adalah perkembangbiakan seksual dengan gametangiogami dari dua hifa yang saling
sesuai dengan menghasilkan zigospora, Zygomycota mempunyai hifa senositik, yaitu hifa yang
mengandung banyak inti dan tidak mempunyai sekat melintang, jadi hifa berbentuk satu tabung
halus yang mengandung protoplast dengan banyak inti, sedangkan perkembangbiakan aseksual
dilakukan dengan membentuk spora tak berflagel yang berupa sporangiospora atau konidia.
Seperti halnya jamur lain, zygomycota memproduksi dinding sel yang mengandung zat kitin,
mereka tumbuh sebagai miselia atau benang-benang yang disebut hifa.
Ciri-ciri jamur yang termasuk dalam divisi Zygomycota adalah:
a.. biasa hidup sebagai saprofit
b. miselium bercabang banyak dan hifa tidak bersekat sehingga terlihat seperti pipa atau buluh
c. dinding sel terdiri atas kitin, tidak memiliki zoospora sehingga sporanya merupakan sel-sel
yang berdinding, spora inilah yang tersebar ke mana-mana
23
d. perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan spora yang berasal dari sporangium
yang telah pecah. Beberapa hifa akan tumbuh dan ujungnya membentuk sporangium.
Sporangium berisi spora. Spora yang terhambur inilah yang akan tumbuh menjadi miselium
baru;
e. perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan peleburan dua hifa, yaitu hifa betina dan
hifa jantan. Hifa jantan adalah hifa yang memberikan isi selnya. Hifa betina adalah hifa yang
menerima isi selnya. Perkembangbiakan ini dilakukan dengan gametangium yang sama
bentuknya (hifa jantan dan hifa betina) yang mengandung banyak inti. Selanjutnya,
gametangium mengadakan kopulasi.
Contoh jamur yang termasuk ke dalam zygomycota adalah:
-mucedo, hidup sebagai saprofit pada sisa tumbuhan dan hewan, misalnya, kotoran hewan dan
roti busuk. Dari miselium pada subtratnya muncul benang-benang tegak dengan sporangium
pada ujungnya. Sporangium ini berisi spora. Jika sporangium sudah matang, akan pecah
sehingga spora akan tersebar keluar. Spora akan tumbuh menjadi miselium
baru.Perkembangbiakan secara seksual dilakukan dengan gametangium.

Ascomycota :
Jamur ini melakukan 2 jenis reproduksi : seksual dan aseksual. Umumnya hidup secara
saprofit pada tanah dan sisa-sisa organisme, sebagian lainnya parasit. Susunan askspora yang
berderet pada jamur ascomycota seperti jamur oncom, perbedaan miselium yang tumbuh dari
askospora pada askus yang sama menunjukkan adanya pindah silang dan pemisahan secara bebas
pada kromosom saat meiosis.

Reproduksi Aseksual : Membentuk kuncup. Kuncup terbentuk pada sel induk yang kemudian
lepas. Kadang-kadang kuncup melekat pada induk selnya membentuk rantai sel yang disebut
hifasemu atau pseudohifa.

Reproduksi Seksual :
1) Hifa berbeda jenis saling berdekatan.

24
2) Hifa betina akan membentuk Askogonium dan hifa jantan akan membentuk Anteridium,
masing-masing berinti haploid.
3) Dari askogonium akan tumbuh Trikogin yaitu saluran yang menghubungkan askogonium dan
anteridium.
4) Melalui trikogin anteridium pindah dan masuk ke askogonium sehingga terjadi plasmogami.
5) Askogonium tumbuh membentuk sejumlah hifa askogonium yang dikarion. Pertumbuhan
terjadi karena pembelahan mitosis antara inti-inti tetapi tetap berpasangan.
6) Pada ascomycota yang memiliki badan buah, kumpulan hifa askogonium yang dikariotik ini
membentuk jalinan kompak yang disebut Askokarp. Ujung-ujung hifa pada askokarp membentuk
askus dengan inti haploid dikariotik.
7) Di dalam askus terjadi kariogami menghasilkan inti diploid.
8) Di dalam askus terdapat delapan buah spora. Spora terbentuk di dalam askus sehingga disebut
sporaaskus. Spora askus dapat tersebar oleh angin. Jika jatuh di tempat yang sesuai, spora askus
akan tumbuh menjadi benang hifa yang baru.

Basidiomycota :
Basidiomycota adalah jamur multiseluler yang hifa nya bersekat, tubuh buahnya di sebut
basidiokarp, basidiokarp berukuran makroskopis sehingga dapat di lihat dengan mata telanjang,
jamur basidiomycota biasanya hidup sebagai saprofit pada sisa-sisa makhluk hidup.
Basidimycotina dapat dibagi lagi menjadi 3 kelas, Hymenomycotina (Hymenomycetes),
Ustilaginomycotina (Ustilaginomycetes), dan Teliomycotina (Urediniomycetes).
Basidimycotina mempunyai bentuk uniseluler dan multiseluler dan dapat bereproduksi
secara generatif dan vegetatif. Habitat mereka ada di terrestrial dan akuatik dan bisa
dikarakteristikan dengan melihat basidia, mempunyai dikaryon.
Reproduksi :
- Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua hifa ini
saling bersinggungan.
- Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan hifa (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa
lainnya membentuk hifa dengan dua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik).
- Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid dikariotik.
- Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp.

25
- Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang
berinti diploid (2n).
- Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meioisis menjadi empat inti yang haploid
(n).
- Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya.
- Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang
menjadi basidiospora.
- Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh
menjadi hifa yang haploid.

Peranan
Jamur basidiomycotina adalah kelompok jamur dengan jumlah sekitar sekitar 25 ribu
spesies yang sudah diidentifikasi. Beberapa jenis jamur Basidiomycotina yang menguntungkan
adalah sebagai berikut.
- Jamur kuping (Auricularia polytrichia), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake
(Lentinula edodes) dapat dimakan tubuh buahnya.
- Jamur kayu (Ganoderma) sebagai obat atau makanan suplemen ,dll.

Deuteromycetes :
Kelompok jamur ini tidak diketahui cara reproduksi generatifnya sehingga disebut juga
jamur imperpekti. Karena ada jamur yg tidak di ketahui cara reproduksinya, makanya di buat
kelas deuteroycetes, bagi yang masih belum di ketahui. Hifa berukuran bersekat-sekat dan
tubuhnya mikroskopis. Reproduksi aseksual dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan
hifa khusus disebut konidiofor. Kemungkinan jamur ini merupakan suatu perkembangan jamur
yang tergolong Ascomycocetes ke Basidiomicetes tetapi tidak diketahui hubungannya. Jamur ini
bersifat saprofit dibanyak jenis materi organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi, dan
perusak tanaman budidaya dan tanaman hias.
Jamur ini juga menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan
panu) dan menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh klasik jamur ini adalah monilia sitophila,
yaitu jamur oncom.

26
Jamur ini umumnya digunakan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Monilia
juga dapat tumbuh dari roti , sisa- sisa makanan, tongkol jagung, pada tonggak tonggak atau
rumput sisa terbakar, konodiumnya sangat banyak dan berwarna jingga.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga
untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme

27
mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak
(multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan
ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang.Virus juga termasuk ke dalam
mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler. Semua makhluk hidup yang termasuk dalam
Mikrobiologi punya peranan masing-masing,baik peranan yang menguntungkan maupun peranan
yang merugikan organisme lain.

28
Daftar Pustaka
Adam,Syamsunir. 1992. Mikrobiologi Parasitologi.Jakarta: EGC
Campbell,Nell A.2003. Biologi. Jakarta: Erlangga
Corwin,Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC
Yuwono,Triwibowo.2007. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga

29

Anda mungkin juga menyukai