Anda di halaman 1dari 4

RUQYAH: MENGATASI GANGGUAN SYAITHAN

Seorang pemuda meminta saran, karena ia sering bermimpi bertemu dengan nenek nenek
berwajah seram. Nenek tersebut membawanya ke sebuah perapian kecil. Dari perapian tersebut
keluar sebuah kitab atau buku tebal sekali. Nenek tersebut memaksanya untuk menerima buku
tersebut, namun ia tolak dan nenek tersebut sangat marah. Ia jadi ketakuan untuk tidur, dan
minta tolong agar tidak diganggu lagi.

Salah satu cara untuk menghadapi gangguan jin dan setan adalah dengan ruqyah.
RUQIYAH, dalam prakteknya adalah upaya untuk mengusir jin dan segala macam gangguan
nya dengan membacakan ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem. Bagi jin yang mengganggu dan jahat,
bacaan Al-Quran--terutama pada ayat tertentu- yang dibaca dengan baik dan benar oleh orang
yang shalil dan bersih imannya, akan sangat ditakuti. Mereka akan merasakan panas yang
membakar dan pergi.

Diantaranya yang paling sering digunakan adalah ayat kursi, beberapa penggalan ayat dalam
surat Al-Baqarah (tiga ayat terakhir), Surat Ali Imron, Surat Yasin, Surat Al-Jin, surat Al-Falaq
dan Surat An-Naas. Selain itu masih banyak ayat dan doa-doa lainnya yang diriwayatkan kepada
kita untuk dibacakan kepada orang yang kesurupan.

Tetapi bila ruqyah dilakukan dengan menggunakan cara-cara yang menyimpang, apalagi dengan
melanggar syariat dan aqidah, tidak boleh dilakukan. Karena tujuan jin ketika mengganggu
manusia tidak lain adalah untuk menyeret manusia kepada pelanggaran dan syirik kepada Allah.

Misalnya, dengan sesajen, minta kembang, atau dikorbankan hewan sembelihan sebagai tumbal,
itulah syirik yang sejati. Atau apapun yang secara syariah bertentang dengan hukum-hukum
Allah.

Pada dasarnya bila dibacakan Ruqiyah, jin itu sangat takut dan tidak berani menawar-nawar
dengan minta ini itu. Karena pembacaan ayat-aayt Al-quran itu membuatnya kesakitan yang
sangat, sehingga dalam proses Ruqyah, tidak ada permintaan dari jin kecuali harus pergi dan
berhenti dari menganggu manusia.

Ruqyah sendiri adalah salah satu cara dari banyak jalan untuk mengusir gangguan setan dan
sihir. Abdul Khalik Al-Atthar dalam bukunya menolak dan membentengi diri dari sihir
menyebutkan bahwa untuk bisa terbebas dari pengaruh jahat itu, bisa dilakukan beberapa cara,
antara lain:

1. Metode Istinthaq

Methode istinthaq adalah mengajak bicara setan yang ada di dalam tubuh orang yang terkena
sihir. Dan menanyakan kepadanya tentang namanya, nama tukang sihir yang memanfaatkan
jasanya, nama orang yang membebani tukang sihir untuk melakukan sihir, menanyakan tempat
penyimpanan sihir serta barang-barang yang digunakan untuk menyihir. Meskipun demikian, kita
dituntut untuk tetap waspada dan tidak mempercayai sepenuhnya akan apa yang diucapkan oleh
setan yang ada di dalam tubuh pasien, sebab bisa jadi setan berbohong dengan tujuan untuk
menimbulkan fitnah dan memecah belah hubungan baik diantara sesama manusia.

2. Metode Istilham

Melalui Istilham adalah memohon ilham dan petunjuk yang benar dari Allah swt) agar Ia
berkenan memberikan isyarat lewat mimpi, sehingga sihir yang menimpa seseorang bisa
terdeteksi dan kemudian dilenyapkan.

3. Metode Tahshin

Methode Tahsin adalah pembentengan, yaitu dengan membentengi dan melindungi korban sihir
dengan menggunakan bacaan Al-Quran, zikir dan ibadah-ibadah tertentu.

Syaikh bin Baaz mengatakan bahwa cara yang paling efektif dalam mengobati pengaruh sihir
adalah dengan mengerahkan kemampuan untuk mengetahui tempat sihir, misalnya di tanah,
gunung dan lain-lain. Dan bisa diketahui lalu diambil, maka lenyaplah sihir itu.

Pengobatan sihir yang diharamkan adalah menyingkirkan sihir dengan sihir juga, ini sesuai
dengan perkataan Rasul yang melarang keras seorang muslim pergi ke rumah dukun dan tukang
sihir untuk meminta bantuan kepadanya.

Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa mengeluarkan sihir dan memusnahkannya adalah
pengobatan yang paling efektif, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullah saw
bahwasanya beliau memohon kepada Allah untuk dapat melakukan hal itu. Allah memberi
petunjuk kepada beliau, sehingga beliau pernah mengeluarkan sihir dari sebuah sumur.

4. Hijamah

Cara yang lainnya adalah dengan hijamah (berbekam) pada anggota tubuh yang terasa sakit
akibat pengaruh sihir, karena sihir bisa berpengaruh pada tubuh, dan melemahkannya.

5. Obat-obatan

Pengobatan sihir dapat juga dilakukan dengan menggunakan obat-obatan yang mubah
(dibolehkan) seperti dengan memberi kurma Ajwah kepada si penderita.

Diriwayatkan dari Amir bin Saad dari bapaknya bahwasanya Rasulullah saw
bersabda,Barangsiapa setiap pagi hari memakan kurma Ajwah maka tidak akan
membahayakan dirinya baik racun maupun sihir pada hari itu hingga malam hari. (HR.
Bukhari)

Tentang keistimewaan kurma ini Imam Al-Khattabi berkata: Kurma Ajwah memiliki hasiat dan
manfaat yaitu bisa menjadi penangkal racun dan sihir karena berkat doa Rasulullah saw
terhadap kurma Madinah, dan bukan karena keistimewaan kurma itu sendiri.

6. Ruqyah

Cara yang lainnya yang dapat dilakukan untuk mengeluarkan sihir adalah dengan membacakan
ruqyah syariyyah (pengobatan melaui bacaan Al-Quran, zikir dan doa).

Imam Ibnu Qayyim mengatakan: Diantara obat yang paling mujarab untuk melawan sihir akibat
pengaruh jahat setan adalah dengan pengobatan syari yaitu dengan zikir, doa dan bacaan-
bacaan yang bersumber dari Al-Quran. Jiwa seseorang apabila dipenuhi dengan zikir, wirid dan
mensucikan nama Allah niscaya akan terhalangi dari pengaruh sihir. Orang yang terkena sihir
bisa sembuh dengan membaca ruqyah sendiri atau dari orang lain dengan ditiupkan pada dada
atau tubuh yang sakit sambil membaca zikir dan doa.

Berikut ini adalah bacaan-bacaan yang diyakini mampu menolak dan menghilangkan bahaya
sihir, diantaranya:
A. Surat Al-Fatihah.
B. Surat Al-Baqarah, khususnya ayat-ayat 1-5, 254-257 dan 284-286.
C. Surat Al-Imran khususnya ayat 1-9 dan 18-19

D. Surat An-Nisa khususnya ayat 115-121

E. Surat Al-Araf khususnya ayat 54-55.

F. Surat Al-Muminun khususnya ayat 115-118.

G. Surat Yasin khususnya ayat 1-12.

H. Surat As-Shaffat khususnya ayat 1-10.

I. Surat Ghafir khususnya ayat 1-3, dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.

Dan dianjurkan pula untuk membaca Ayat Kursy ketika hendak tidur dan sehabis salat fardhu,
disamping membaca surat Al-Falaq, Al-Nas dan Al-Ikhlash setiap selesai melakukan salat subuh
dan salat maghrib serta menjelang tidur.

Seluruh cara di atas hanyalah sekedar doa dan usaha, sumber kesembuhan hanyalah dari Allah
semata, Dialah yang Maha mampu atas segala sesuatu dan di tangan-Nya segala obat dan
penyakit, dan segala sesuatu bisa terjadi berdasarkan ketentuan dan takdir Allah swt.

Nabi saw. Bersabda:

Dan berdasarkan penjelasan ulama, maka pengobatan Ruqyah Syariyah diperbolehkan dengan
kriteria sbb:
A. Bacaan rukyah berupa ayat-ayat Alquran dan Hadits dari Rasulullah saw.
B. Doa yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.

C. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah
SWT.

D. Tidak istianah dengan jin ( atau yang lainnya selain Allah).

E. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.

F. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syariah.

G.Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan
istiqomah dalam ibadah.

Pada dasarnya membantu pengobatan dengan ruqyah adalah amal tathowui (sukarela) yang
dibolehkan menerima hadiah dan bukan kasbul maisyah (mata pencaharian rutin).

Referensi:
www.syariahonline.com

Anda mungkin juga menyukai