Anda di halaman 1dari 2

Dilema Pembuatan Label Halal pada Kapsul

HalalGuide-Untuk memberikan kemudahan konsumen,


produk makanan dan obat-obatan diberi label yang berisi
informasi produk. Salah satu informasi yang juga harus
diinformasikan pada konsumen adalah informasi status
kehalalan suatu produk. Untuk produk makanan, informasi status
kehalalannya dapat dipastikan lewat ada tidaknya logo standard
sertifikat halal yang biasa dicantumkan pada kemasan primer atau
sekundernya.

kemasan

Pada kapsul, pemberian label halal menghadapi permasalahan teknis yang cukup rumit. Bukan
pada sulitnya memberikan tanda halal pada kapsul, tetapi lebih pada jaminan kehalalan isinya.
Industri farmasi yang menggunakan kapsul dapat dikategorikan menjadi dua.

Pertama adalah perusahaan yang memproduksi cangkang kapsul dan yang


kedua adalah industri farmasi yang hanya membuat isi kapsulnya.

Ketika ada sebuah perusahaan yang memproduksi cangkang halal, maka tanda atau label halal
tidakdapat dengan serta merta dicantumkan pada cangkang tersebut karena kita belum tahu
cangkang tersebut akan diisi dengan bahan apa. Jangan-jangan diisi dengan obat dengan bahan
haram. Oleh karena itu, pemberian label halal pada cangkang tersebut dapat menimbulkan
kekeliruan jika diisi dengan bahan yang haram.
Sebaliknya, jika tidak diberi label halal, maka cangkang tersebut tidak bisa dibedakan dengan
cangkang lain yang tidak halal. Akibatnya, konsumen bingung membedakan antara kapsul yang
halal dan tidak halal.
Akhirnya, ini memang harus dipecahkan bersama antara beberapa pihak terutama industri
cangkang kapsul dengan industri obat itu sendiri. Dengan demikian ada keterpaduan, sehingga
cangkang kapsul yang halal dapat diisi obat yang halal juga.
GELATIN KAPSUL
Sejarah mencatat penemuan kapsul pertama kali dimulai di Mesir. Namun, proses pembuatan
kapsul dipatenkan oleh dua orang berkewarganegaraan Prancir yaitu Mothes dan Dublanc.
Kapsul merupakan sediaan solid dengan cangkang keras atau pun lunak dengan berbagai bentuk
dan ukuran, biasanya mengandung obat dosis tunggal berupa serbuk maupun pelet untuk

konsumsi oral. Cangkang kapsul pada umumnya terbuat dari bahan pembentuk gel berupa
gelatin. Gelatin merupakan produk heterogen yang didapat dari ekstraksi hidrolisis dari kolagen
hewan. Sumber kolagen umumnya adalah tulang hewan, kulit babi, dan kulit jangat sapi. Gelatin
yang bersumber dari kulit sapi biasanya dikategorikan sebagai gelatin kategori B (proses
ekstraksi basa) dengan titik isoelektrik pada pH 4,7 (asam). Sedangkan, gelatin yang bersumber
dari kulit babi dikategorikan sebagai gelatin kategori A dengan titik isoelektrik pH 9 (basa).
Dalam perkembangannya, proses pembuatan gelatin yang bersumber dari tulang dapat
disederhanakan menjadi proses ekstraksi dengan cara merubah titik isoelektriknya menjadi pada
sekitar pH 5,5-6,0.
Penggunaan gelatin dalam pembuatan kapsul biasanya merupakan campuran gelatin dari tulang
dan kulit babi. Kombinasi ini digunakan karena gelatin tulang menghasilkan lapisan tipis yang
kuat dan kencang. Sedangkan, gelatin dari kulit babi memberikan kelenturan dan kejernihan pada
campuran, sehingga mengurangi kekeruhan pada kapsul jadi.

Sumber: Jurnal Halal , www.halalguide.com

Anda mungkin juga menyukai