Anda di halaman 1dari 16

KONSEP VIROLOGI

SRESTA AZAHRA
PENDAHULUAN

– Virologi → ilmu yang mempelajari tentang virus


– Virus → parasit berukuran mikroskopik, menginfeksi sel organisme biologis.
– Virus berbeda dari agen infeksius lain, karena ukurannya kecil (dapat melewati
membran filter bakteri) serta sifatnya sebagai parasit intraseluler obligat
(memerlukan sel inang untuk hidup, tumbuh, dan bermultiplikasi)
– Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup → menginvasi dan
memanfaatkan sel makhluk hidup → virus tidak memiliki perlengkapan selular
untuk bereproduksi sendiri (memperbanyak diri/replikasi)
– Jadi cara virus berkembang biak dengan merakit komponen-komponen
tubuhnya, bukan dengan cara membelah diri seperti bakteri
Perbandingan Virus dan Bakteri
MORFOLOGI VIRUS

– Virus berukuran → 18 nm (Parvovirus) hingga 300 nm


(Poxvirus).
– Terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) dibungkus oleh
lapisan protein → kapsid
– Beberapa virus diluar kapsid diselubungi envelope lipoprotein
– Kesatuan antara kapsid dengan genomnya →nukleokapsid
– Virus yang bebas di luar sel (virion) bersifat inert (tidak aktif) →
tidak mempunyai perangkat untuk transformasi energi, replikasi,
transkripsi dan translasi.
MORFOLOGI: Komponen Virus

a. Kapsid→ struktur untuk melindungi virion dari lingkungan yang mengancam.


– Virus berkapsid tahan terhadap pengeringan, asam dan deterjen, termasuk asam pada saluran pencernaan.
– Bentuk kapsid → bentuk batang atau heliks, ikosahedral atau lebih kompleks. Kapsid dibentuk oleh sejumlah
kapsomer yang terikat satu sama lain dengan ikatan non-kovalen.
b. Amplop virus → selaput yang komposisinya terdiri dari lipid, protein dan glikoprotein.
• Struktur membran hanya bertahan pada kondisi lingkungan yang cair, mudah sekali rusak oleh pengeringan,
suasana asam, deterjen, dan pelarut seperti eter sehingga membuat virus menjadi inaktif.
• Envelope dapat ditutupi oleh struktur serupa paku (spike) terdiri kompleks karbohidrat protein berfungsi
proses perlekatan virus pada sel inang
c. Genom virus →DNA atau RNA, DNA untai ganda, linear (lurus) atau sirkuler (melingkar). RNA untai tunggal,
linier
MORFOLOGI VIRUS: Kapsid
– Virus heliks → terdiri atas subunit protein yang berinteraksi satu sama lain dan asam nukleat melingkar, struktur
seperti pita. Contoh: virus tanaman non-envelop, virus mosaik tembakau.
– Virus polihedral → terdiri atas banyak sisi, kapsid berbentuk ikosahedral, polihedral reguler dengan 20 permukaan
triangular dan 20 sudut. Contoh: adenovirus, poli virus.
– Virus bersampul (enveloped) → berbentuk bulat. Contoh virus influenza, virus rabies, dan virus herpes simpleks
(polihedral bersampul).
– Virus kompleks → terdiri struktur yang kompleks, contoh bakterifage, kapsid berbentuk polihedral dengan tail sheat
berbentuk heliks, kapsid berbentuk tidak jelas dengan protein selubung (coat protein) di sekeliling asam nukleat
KLASIFIKASI
VIRUS
REPRODUKSI VIRUS
Tahapan replikasi virus:
– Mengenali sel target
– Perlekatan pada sel target
– Penetrasi (masuk kedalam sel target)
– Pelepasan selubung
– Sintesa komponen virus yang terdiri dari :
1. Transkripsi DNA dan translasi mRNA
2. Sintesa mRNA awal dan protein nonstructural : gen untuk
sintesa enzim dan protein pengikat asam nukleat
3. Sintesa mRNA akhir dan sintesa protein struktural
4. Modifikasi protein pasca translasi
– Perakitan virus
– Bertunas dan pelapisan dengan selubung amplop
– Pelepasan virus
– Beberapa virus akan merusak & memecah sel host→ lisis
→ mati. Beberapa ada yang keluar tanpa merusak sel.
REPRODUKSI VIRUS
– Adsorpsi → interaksi spesifik virus dan inang. Terdapat reseptor khusus yang memperantarai pengenalan
virus oleh sel inang. Ligan pada virus akan dikenali oleh reseptor inang dan menempel pada reseptor sel
inang berupa pili, flagella, komponen membran atau protein pengikat pada bakteriofag.
– Pelepasan selubung → tahap lanjut setelah virus menemel pada permukaan sel inang. Pada bakteriofag,
perasukan berlangsung melalui ekor fag yang berkontraksi sehingga terjadi cengkraman pada bagian ekor
membran sel bakteri. Selaput ekor berkontraksi dan DNA virus masuk melalui pori-pori pada ujung ekor.
– Sintesis komponen virus bagi virus DNA dengan transkripsi DNA dan translasi mRNA, sedangkan pada virus
RNA didahului dengan complementary DNA (cDNA).
– Perakitan virus pada virus DNA berlangsung di dalam nukleus, sedangkan pada virus RNA berlangsung
dalam sitoplasma sel inang.
– Partikel-partikel virus akan dilepaskan dari sel inang dengan cara pelepasan lytic, dan sel inang akan mati,
atau dalam proses yang disebut pertunasan (budding)dimana nukleokapsid bergabung dengan membrane
sel inang, yang nantinya akan menjadi amplop virus.
Jalur Infeksi Virus
PENYAKIT VIRUS PADA IBU
HAMIL DAN ANAK

– Influenza → virus orthomyxovirus yang berbentuk seperti bola.


Penularan lewat udara dan masuk ke tubuh manusia melalui alat pernapasan.
– Cacar air →virus Herpes varicellae.
Virus ini mempunvai DNA ganda dan menyerang sel manusia.
– Hepatitis (pembengkakan hati) disebabkan oleh virus hepatitis.
Gejalanya: demam, mual, muntah, perubahan warna kulit, dan selaput lendir menjadi kuning.
– Polio →poliovirus.
Menyebabkan lumpuh bila virus menginfeksi selaput otak (meningitis) dan merusak sel saraf yang
berhubungan dengan saraf tepi.
PENYAKIT VIRUS PADA IBU
HAMIL DAN ANAK

– AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) → penurunan sistem kekebalan tubuh disebabkan oleh
virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Virus HIV adalah virus kompleks yang rnempunvai 2 molekul RNA di dalam intinya, berasal dari virus kera
afrika yang telah mengalami mutasi.
Kanker leher rahim diduga disebabkan sebagian oleh papilomavirus (menyebabkan papiloma atau kutil)
– Covid-19 → disebabkan oleh virus Sars Cov-2
Coronavirus adalah virus berenvelop, positif ss RNA, terdiri 4 subfamili: alfa, beta coronavirus berasal dari
mamalia, kelelawar; gamma, delta coronavirus berasal babi, burung, menginfeksi manusia, gejala klinis
gangguan sal. pernapasan dan gastrointestinal, dll.
PENGGUNAAN ANTIVIRAL

– Penggunaan antiviral harus menyesuaikan dengan jenis infeksi virus


– Mekanisme kerja antiviral → antiviral dapat masuk ke sel inang dan
mempengaruhi virus tanpa merusak sel → bekerja tidak membunuh virus tetapi
menghambat replikasi virus di sel → jumlah virus di dalam tubuh berkurang →
system imun akan lebih mudah menghentikan infeksi virus.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai