Ukuran :
•Nukleokapsid ini merupakan bentuk virion (bentuk utuh) dari virus telanjang.
Kapsid dapat terdiri dari satu atau dua lapis,
dengan bahan penyusun protein tunggal
atau beberapa protein spesifik virus yang kemudian dibentuk multikopi
untuk menyusun bentuk 3 dimensi dari kapsomer.
•Heliks
•Kuboid,
kebanyakan bentuk kuboid ini
membentuk 20 permukaan segitiga samakaki,
yang disebut ikosahedral.
Ini merupakan struktur yang terbanyak dari virus.
•Kompleks,
simetrinya tidak bisa ditentukan, misalnya Poxvirus.
Bentuk heliks . Bentuk ikosahedral
SIFAT DAN FISIOLOGI VIRUS
REAKSI FISIKO-KIMIA :
•Garam.
Stabilitas beberapa virus meningkat dengan adanya garam
dengan konsentrasi molar tertentu
(misalnya MgCl2 untuk picorna virus dan reo virus,
MgSO4 untuk orthomyxo dan paramyxo virus, Na2SO4 untuk herpes virus.)
• Eter.
Dapat membedakan virus yang memiliki selubung kaya lipid dan yang tidak
.
SIFAT DAN FISIOLOGI VIRUS (lanj.)
REAKSI FISIKO-KIMIA
•Zat Warna.
Beberapa zat warna misalnya toluidin blue, netral red dan proflavin
dapat mengikatkan diri pada asam nukleat virus, sehingga menjadi tidak stabil.
•Penyinaran.
Virus cukup peka terhadap sinar-sinar berenergi tinggi, misalnya uv, sinar-x
.
•pH.
Umumnya virus stabil pada pH 5,0 - 9,0.
Hal ini penting dalam menciptakan kondisi pada reaksi-reaksi dengan virus.
Antibiotik.
Umumnya virus resisten terhadap antibiotik,
kecuali rifampisin yang dapat menghambat replikasi poxvirus.
Antiseptik.
Umumnya antiseptik dan alkohol tidak efektif melawan virus,
kecuali formalin untuk beberapa virus poliomielitis dan coxsacksie.
REPLIKASI VIRUS
RNA Virus
Merupakan 70% dari semua bentuk virus.
Karena rasio kesalahan enzm yang terlibat dalam repliksi RNA,
umumnya virus ini menunjukkan rasio mutasi yang lebih besar
dibandingkan virus DNA.
Rasio mutasi sekitar 10-4 menyebabkan banyaknya varian virus
yang sering kali mempunyai kemampuan yang lebih besar
untuk beradaptasi dengan host yang baru.
Cara infeksi :
A. DETEKSI MIKROSKOPIS
1. Electrone Microscope
Dapat memperbesar obyek sampai jutaan kali,
tetapi jumlah virus pada material pemeriksaan minimal 1 juta/ml.
Jenis elektronmikroskop yang digunakan dapat
Scanning EM (untuk mengamati permukaan luar)
atau Transmitted EM (untuk mengamati struktur dalam).
Pada infeksi akut lebih bermakna bila ditemukan kenaikan titer 4 kali
pada pemeriksaan kedua yang dilakukan setelah 7 – 14 hari.
Jenis kelas antibodi pada infeksi akut terutama adalah IgM,
yang muncul lebih cepat, tetapi cepat menghilang juga.
IgG muncul llebih lambat,
tetapi hilangnya juga lama dan juga dapat muncul sebagai akibat imunisasi
Metode yang digunakan antara lain