AZIZAH NUR AR
N012181023
1
KATA PENGANTAR
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Tak lupa pula
penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada Dosen
pengajar Bapak Prof. Dr. H. M. Natsir Djide, M.S., Apt. yang telah
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
ujian dari mata kuliah Rekayasa Genetik dengan judul “Transkripsi pada
Eukariotik”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sebesar-besarnya.
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
genetika.
protein) dengan cara yang paling umum dalam organisme hidup. Sehingga
3
molekul RNA melalui transkripsi, dan sebagian informasi pada RNA
disebut translasi.
genetik tahap dasar yang harus kita ketahui adalah bagaimana mekanisme
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penulisan
dari makalah ini ialah untuk mengetahui proses transkripsi DNA menjadi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Transkripsi
duta) dari salah satu pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase.
mRNA membawa pesan DNA untuk memilih polipetida yang sesuai dalam
(rantai sense) akan membentuk rantai penggenap (ARN duta) yang berisi
Gambar. Transkripsi
pita DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. mRNA membawa pesan
DNA untuk memilih polipetida yang sesuai dalam sintesis protein. Pilinan
6
Setelah RNA duta terbentuk, kemudian melepaskan diridari DNA dan
berpilin kembali.
ini akan berikatan dengan promoter pada untai cetakan, kemudian akan
transkripsi pada inti sel. mRNA akan membawa informasi genetik yang ada
protein di ribosom).
7
2. Transcribed yaitu proses dimana terjadi kompleks RNAP pada
Saat rantai RNA telah lengkap maka RNAP akan dilepas dari cetakan.
arah 5′ à 3′ RNA, dikatalisis oleh suatu enzim, yang diberi nama RNA
daerah pengawalan dari suatu gen, maka sintesis RNA dimulai pada titik
salah satu rantai DNA cetakan (coding sequence) ke dalam rantai RNA
satuan transkripsi, dan dapat mencakup lebih dari satu gen. Urutan DNA
dengan urutan RNA. Posisi basa dalam DNA itu dinotasi mulai dari titik
8
mRNA mudah dihancurkan atau diproses membentuk hasil akhir yang
membaca salah satu rantai DNA yang mengandung sandi (coding region)
menunjukkan bahwa asosiasi RNA pada DNA hanya sekitar 2-3 basa saja.
Lebih pendek dari itu, RNA melakukan pengikatan sangat kuat dengan RNA
waktu yang sangat singkat dan dalam ukuran yang sangat pendek, yang
9
polimerase bergerak maju, ikatan hidrogen yang ada pada bagian belakang
kompleks enzim, dan mungkin berada pada saluran yang berukuran ~25Å
ke dalam rantai RNA yang baru dibentuk. Akibat serangan nukleofilik ini,
nukleotida yang datang kehilangan 2 gugus fosfat terminal (g dan b). Gugus
dengan rantai RNA yang sedang disintesis. Dengan demikian, rantai RNA
disintesis dari ujung 5′ kearah ujung 3′, dengan kecepatan reaksi ~40
nukleotida/detik pada suhu 37oC pada RNA polimerase bakteri. Reaksi ini
tiga pasangan basa (kodon) yang ada dalam rantai DNA. Nukleotida yang
datang itu mungkin mengalami supervisi dari RNA polimerase, untuk dilihat
10
polimerase-DNA. Jika syarat kecukupan tidak dipenuhi maka nukleotidanya
promotor.
11
sepanjang DNA cetakan dan memperpanjang rantai RNA. Sambil ia
kompleks DNA-RNA-enzim.
macam produk ekspresi. Pada jasad eukaryot tidak dikenal adanya sistem
operon karena satu gen struktural dikendalikan oleh satu promoter. Gen-
12
gen eukaryot tersebar pada beberapa kromosom. Banyak gen eukaryot
mengkode satu uratan spesifik (ekson) dan sekuens yang tidak mengkode
eukaryot dapat dibedakan tiga kelas gen, yaitu: (1) gen kelas I (ditranskripsi
oleh RNA polimerase I), meliputi gen-gen yang mengkode 18S rRNA dan
28S rRNA, dan 5,8S rRNA, (2) gen kelas II (ditranskripsi oleh RNA
polimerase II), meliputi semua gen yang mengkode protein dan beberapa
RNA berukuran kecil yang terdapat di dalam nukleus, dan (3) gen kelas III
mengkoede tRNA, 5S rRNA, dan beberapa RNA kecil yang ada di dalam
struktural gen.
atau jenis protein yang dibentuk didalam sel. Gen mungkin lenyap dari sel,
13
kimia. DNA dapat berikatan dengansenyawa lain (misalnya histon) dan
(disebut elemen sis) berikatan dengan factor lain yang dikenal sebagai
hnRNA tunggal.
11. Situasi ini berbeda di bakteri, diman gen yang mengkode protein yang
14
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer
gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N).
Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu
RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil cincin gula pentosa,
deoksiribosa. Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa
timina pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat
Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana
DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya.RNA tidak berpilin
kerja RNA dan DNA polymerase sangat serupa, dengan satu perbedaan
penting yaitu RNA polymerase dapat memulai sintesis untai baru. Sel
28S, dan 18S. Polymerase ini sering kali ditemukan berasosiasi dengan
15
promotor yang mengontrol sistesis pra-mRNA yang masih mengandung
arah 5’ ke3’. Ribonukleosida trifosfat ATP, GTP, CTP dan UTP berfungsi
16
Gambar. Transkripsi gen Kelas II
17
Gambar. Transkripsi gen klas III
18
Namun, mekanisme transkripsi secara umum pada organisme
prokariotik adalah RNA polimerase tidak melekat pada DNA selama proses
inisiasi.
a. Inisiasi
mirip. Pada E. coli diketahui ada dua macam urut-urutan promoter yaitu 5'-
TTGACA-3' (-35box) dan 5'-TATAAT-3' (-10 box atau Pribnow box). -10
menunjuk pada lokasi box tersebut terdapat berkaitan dengan posisi awal
transkripsi.
ganda, bermula dari posisi di depan (upstream) -35 box menuju ke arah -
19
kontroversial. Akan tetapi dinyatakan lagi, bahwa -10 box adalah daerah
b. Elongasi
dengan macam basa pada DNA yang menjadi cetakannya. Proses ini
Dalam hubungan ini bagian DNA yang terbuka, atau yang disebut
20
sejumlah antara 12 sampai 17.
c. Terminasi
karboksil dari RNA polymerase II ke sinyal poly-A. Kedua faktor ini akan
model alosterik.
amanitin.
protein dan beberapa gen RNA nuklear kecil (snRNA). Enzim ini
amanitin.
21
3. RNA polimerase III (RNA Pol III) mentranskripsi gen-gen tRNA, 5S
rRNA, U6 snRNA dan beberapa RNA kecil lainnya. Enzim ini terdapat
dilakukan translasi sudah dapat dimulai. Hal ini dapat terjadi karena pada
dilakukan. Jeda waktu semacam ini disebut fase pasca transkripsi. Pada
fase ini terjadi beberapa proses yang unik pada eukariot antara lain (1)
22
Pemotongan dan Penyambungan RNA (splicing)
Transkip mRNA pada eukariot juga mengalami pemrosesan dalam
transkripsi karena tidak ada bagian gen yang mengkode rangkaian A atau
23
dengan mRNA yang tidak mempunyai poliA. Selain itu juga ada bukti yang
mRNA semacam itu. Diketahui ada suatu protein, yaitu poly (A)-binding
translasi. Bukti lain juga menegaskan bahwa mRNA yang mempunyai poliA
poliA pada ujung 3’ yang terbuka. Bagian mRNA yang disintesis setelah
AATAAA yang diikuti oleh sekitar 20 nukleotida yang kaya akan residu GT
serta diikuti oleh motif yang kaya akan T. Transkip mRNA pada tanaman
berbeda dari yang ada pada mamalia karena ada variasi pada sekuens
AATAAA. Pada khamir, jarang sekali ada motif AATAAA yang ditemukan.
24
besar terakumulasi pada ujung 5’ mRNA.Stuktur ini kemudian dikenal
trifosfatase memotong gugus fosfat pada ujung pre mRNA, kemudian enzim
guanosin pada N7 dan gugus 2’-O metil pada nukleotida ujung tudung
protein yang menempel pada tudung. Dengan demikian, jika tidak ada
tudung, maka protein yang melekat pada tudung tidak akan menempel. Hal
melakukan translasi.
25
BAB III
PENUTUP
adalah RNA polimerase tidak melekat pada DNA selama proses inisiasi.
a. Inisiasi
b. Elongasi
c. Terminasi
26
DAFTAR PUSTAKA
Gardner, E.J., Simmons, M.J., & Snustad, D.P. 1991. Principles of Genetics
8th Edition. New York: John Wiley & Sons.
27