Anda di halaman 1dari 7

Nama : Serent Resiana Hantari

Nim : 170351616591

Offering :A

Hari, tanggal : Rabu, 18 Maret 2020

Essay Central Dogma

Dogma sentral biologi molekuler mengacu pada transfer informasi dari urutan gen ke
produk protein. Ini menawarkan penjelasan rinci tentang bagaimana kode DNA untuk RNA,
yang pada gilirannya kode untuk protein dalam tubuh. DNA adalah molekul dalam makhluk
hidup, yang membawa materi genetik dan selalu menularkannya dari orang tua ke anak. Yang
penting, ia memiliki instruksi yang diperlukan untuk pembangunan RNA dan protein , yang
membentuk seluruh struktur tubuh dan melakukan berbagai fungsi. Setiap saat, mesin molekuler
selalu menguraikan informasi dalam DNA dan menggunakannya untuk mengembangkan
protein. Tiga jenis RNA, yang memungkinkan proses ini berlangsung, adalah messenger RNA
(mRNA), RNA transfer (tRNA), dan RNA ribosom (rRNA).

Transkripsi di dogma sentral biologi molekuler

Transkripsi adalah konversi informasi sekuens DNA menjadi RNA. Selama langkah


pertama ekspresi gen ini, sebagian DNA disalin ke RNA polimerase . Orang dapat
membandingkan ini dengan analogi menyalin catatan dari buku teks. Dalam hal ini, sangat
mudah untuk membawa catatan dari perpustakaan ke mana pun Anda inginkan. Karena
perpustakaan hanya untuk penelitian dan membaca, Anda tidak akan ingin mengembangkan
lemari pakaian Anda di perpustakaan. Demikian pula, akan bertentangan untuk membawa buku-
buku permanen dari perpustakaan ke ruang tamu Anda.

Lebih lanjut penting untuk dicatat bahwa 'transkrip' berasal dari 'skrip', yang banyak
berhubungan dengan menuliskan secara berurutan. Ini membentuk dasar untuk memahami
dogma sentral biologi molekuler.

Selama tahap awal transkripsi, molekul DNA terbuka ritsleting sebagian untuk
memungkinkan RNA polimerase untuk menyalin nukleotida gen satu per satu ke dalam molekul
RNA. Struktur RNA memiliki serangkaian nukleotida tertentu, seperti dalam DNA. Di sisi lain,
RNA memiliki untai tunggal, lebih rapuh dan ada sebagai molekul sementara dalam sel
dibandingkan dengan DNA. Selain itu, karena ukurannya yang mini, RNA dapat meninggalkan
nukleolus secara bebas dan masuk ke sitoplasma, tempat pembuatan protein berlangsung.

Terjemahan: RNA – Protein


Terjemahan terjadi selama dogma sentral biologi molekuler. Dalam proses ini, urutan
informasi yang dikodekan dalam molekul RNA diterjemahkan dan diubah menjadi urutan asam
amino. Menggunakan analogi perpustakaan, terjemahan setara dengan menggunakan catatan
perpustakaan untuk membangun lemari dari kayu dengan mengikuti catatan yang Anda peroleh
dari perpustakaan. Terjemahan, dari arti harfiahnya, menunjukkan perubahan dari satu bahasa ke
bahasa lain. Dalam analogi ini, terjemahannya adalah dari kata-kata tertulis dalam bentuk catatan
menjadi objek nyata. Dalam biologi sel, terjemahannya dari urutan nukleotida ke urutan asam
amino.

Sementara di sitoplasma, ribosom bekerja pada informasi sekuens RNA, mengubahnya


menjadi sekuens asam amino. RNA memiliki tiga kelompok asam nukleat yang dikenal sebagai
kodon. Pekerjaan mereka adalah memerintahkan ribosom untuk memasok rantai dengan asam
amino spesifik. Misalnya, urutan AAG RNNA kode untuk lisin sementara urutan informasi
urutan kode GCG untuk alanin. Biasanya, sel menggunakan dua puluh asam amino dalam
protein mereka. Perlu dicatat bahwa kodon kadang-kadang berlebihan. Ini menjelaskan mengapa
matematika unsur-unsur ini gagal dijumlahkan.

Bagaimana penerjemahan terbalik dalam dogma sentral biologi molekuler terjadi


Terjemahan dan transkripsi adalah proses penting dalam dogma sentral biologi
molekuler. Namun, proses lain terjadi, yang penting bagi tubuh. Salah satu proses ini adalah
transkripsi terbalik. Transkripsi terbalik dengan demikian, adalah konversi informasi dari RNA
ke DNA. Proses ini tidak terjadi di mana-mana. Penelitian menunjukkan bahwa itu terjadi pada
retrovirus seperti HIV dan eukariota dalam retrotransposon. Sintesis Telomer juga mengalami
proses ini. Selama transkripsi terbalik, informasi herediter dari RNA ditranskripsikan atau
diterjemahkan ke dalam molekul DNA.

Selain transkripsi terbalik, replikasi RNA juga dapat terjadi. Ini adalah duplikasi molekul


RNA. Dengan kata lain, molekul RNA disalin ke molekul lain. RNA-dependent RNA polimerase
adalah enzim yang bertanggung jawab untuk proses duplikasi ini. Ini juga terjadi pada beberapa
eukariota di mana mereka bertanggung jawab atas pembungkaman RNA.
JURNAL BELAJAR GENETIKA 9

1. Sebelum belajar di kelas.


Hal yang dilakukan sebelum berlajar di kelas yaitu malamnya membuat essay. Isi dari
essay yang saya tulis yaitu tentang central dogma.
1. Sesudah belajar di kelas.

Dogma sentral biologi molekuler yaitu mengacu pada transfer informasi dari urutan
gen ke produk protein. Setiap saat mesin molekuler selalu menguraikan informasi dalam
DNA dan menggunakannya untuk mengembangkan protein. RNA mempunyai tiga jenis
ysng memungkinkan proses berlangsung yaitu mRNA (messenger RNA), tRNA( RNA
transfer), dan rRNA (RNA ribosom).

Transkripsi adalah konversi informasi sekuens DNA menjadi RNA. Selama tahap
awal transkripsi, molekul DNA terbuka ritsleting sebagian untuk memungkinkan RNA
polimerase untuk menyalin nukleotida gen satu per satu ke dalam molekul RNA. Struktur
RNA memiliki serangkaian nukleotida tertentu, seperti dalam DNA. Di sisi lain, RNA
memiliki untai tunggal, lebih rapuh dan ada sebagai molekul sementara dalam sel
dibandingkan dengan DNA.

Terjemahan terjadi selama dogma sentral biologi molekuler. Dalam proses ini, urutan
informasi yang dikodekan dalam molekul RNA diterjemahkan dan diubah
menjadi urutan asam amino. Terjemahan dan transkripsi adalah proses penting dalam dogma
sentral biologi molekuler. Namun, proses lain terjadi, yang penting bagi tubuh. Salah satu
proses ini adalah transkripsi terbalik. Transkripsi terbalik dengan demikian, adalah konversi
informasi dari RNA ke DNA. Selain transkripsi terbalik, replikasi RNA juga dapat
terjadi. Ini adalah duplikasi molekul RNA. Dengan kata lain, molekul RNA disalin ke
molekul lain. RNA-dependent RNA polimerase adalah enzim yang bertanggung jawab
untuk proses duplikasi ini. 

2. Siklus hidup yang didapat.


Dari pembelajaran hari ini, pesan moral yang saya dapatkan yaitu jangan takut untuk
bertanya, jangan takut untuk salah. Apabila kita tak mengerti sebuat materi, maka alangkah
lebih baik ditanyakan saja, dan juga membaca berbagai literatur untuk bias mendapatkan
jawaban yang dicari. Dan nantinya bisa ditanyakan ke dosen untuk diperjelas, untuk
mendapatkan penguatan.
Essay Reproduksi/Replikasi Materi Genetik

Setiap organisme yang memiliki asam nukleat akan melakukan perbanyakan atau
penggandaan pada molekul DNA atau RNA. Proses penggandaan DNA ini disebut sebagai
proses repikasi DNA atau RNA. Proses ini akan menghasilkan molekul anakan yang identik,
meskipun ada perkecualian. Dalam bahasan kali ini, penulis akan menjelaskan replikasi DNA.

Sebelum membahas replikasi DNA secara biokimiawi, kita akan membahas sejarah
model replikasi DNA. Sebelum tahun 1958, ada tiga hipotesis model replikasi DNA yaitu model
semikonservatif, konservatif, dan dispersif. Hipotesis pertama adalah semikonservatif yang
dikemukakan oleh Watson dan Crick. Menurut hipotesis ini, setiap molekul untaian ganda
(double helix) anakan terdiri atas satu untaian tunggal DNA induk dan satu untaian tunggal DNA
hasil sintesis baru. Hipotesis kedua adalah konservatif yang menyatakan bahwa molekul DNA
untaian ganda induk tetap bergabung sedangkan kedua untaian DNA anakan terdiri atas molekul
hasil sintesis yang baru. Hipotesis ketiga yaitu model dispersif yang menyatakan bahwa molekul
DNA indul mengalami fragmentasi, sehinngga DNA anakan terdiri atas campuran molekul lama
(induk) dan molekul baru hasil sintesis yang baru (lihat gambar 1).

Gambar 1. Model-model replikasi DNA


Pada tahun 1958, Matthew Meselson dan Franklin Stahl berhasil menunjukkan model
replikasi DNA secara empiris dengan menggunakan isotop 15N dan 14N. Mereka menguji ketiga
hipotesis tersebut dan sebagai hasilnya model replikasi DNA yang teruji secara eksperimental
adalah semikonservatif

Prinsip replikasi sangat sederhana, namun proses sebenarnya melibatkan keterampilan


biokimiawi yang sangat kompleks dan luar biasa. Proses-proses tersebut melibatkan berbagai
macam enzim yang saling bekerja untuk proses replikasi.

Pada saat permulaan, replikasi dimulai pada tempat-tempat khusus yang disebut pangkal
replikasi (origin of replication). Pada kromosom eukariotik yang memiliki molekul DNA yang
lebih panjang, maka pangkal replikasi dimulai dari tempat-tempat spesifik di mana kedua untai
DNA induk membentuk gelembung replikasi. Adanya peristiwa gelembung replikasi ini
ditemukan oleh Elizabeth Gyurasist dan R.B. Wake.

Tahap selanjutnya adalah pemanjangan untaian DNA baru. Enzim yang berfungsi untuk
pemanjangan DNA adalah enzim DNA polimerase (DNA polymerase). Pada saat nukleotida-
nukleotida berjejer dengan basa-basa komplementer di sepanjang untaian pola cetakan DNA,
nukleotida-nukleotida ini ditambahkan oleh polimerase satu demi satu ke ujung baru tumbuh dari
untai DNA yang baru. Laju pemanjangannya kurang lebih 500 nukleotida per detik pada bakteri
dan 50 nukleotida per detik pada sel-sel manusia.

Fakta yang tidak boleh diabaikan yakni, DNA bersifat antipararel yang memiliki untaian
DNA ujung 3’→ 5’ dan 5’→ 3’. Dengan adanya fakta ini, maka replikasi berjalan dengan sistem
dua arah (bidirectional replication). Peristiwa ini ditemukan oleh J. Huberman dan A. Tsai pada
lalat buah (Drosophila melanogaster). Replikasi DNA berjalan dari arah 5’→ 3’ dan polimerase
hanya menambahkan nukleotida pada 5’. Di sepanjang salah satu untaian cetakan, DNA
polimerase dapat mensintesis untaian komplementer secara kontinu dengan arah 5’→ 3’ yang
disebut leading strand. Sementara untaian yang satunya bekerja secara diskontinu atau disebut
lagging strand. Berbeda dengan leading strand, yang bekerja secara terus menerus, maka lagging
strand bekerja secara bertahap sehingga membentuk serangkaian potongan ata segemen.
Potongan ini disebut sebagai fragmen Okazaki. Panjang fragmen ini sekitar 100 sampai 200
nukleotida. Selanjutnya, enzim ligase akan menggabungkan antarfragmen Okazaki membentuk
satu untai DNA tunggal

Ada hal lain yang perlu diketahui yakni DNA polimerase hanya dapat memulai bekerja
menambahkan sebuah nukleotida jika sudah ada polinukleotida yang sudah berpasangan dengan
komplementer. Dalam hal ini DNA polimerase tidak akan bekerja jika tidak ada yang memulai
terlebih dahulu karna DNA polimerase hanya dapat meneruskan nukleotida yang sudah ada.
Untuk mengatasi hal ini, maka ada polinukleotida yang disebut sebagai primer. Primer ini
bukanlah DNA melainkan RNA. Primer ini dibentuk oleh enzim primase yang panjangnya
kurang dari 10 nukleotida pada eukariota. Pada tahap selanjutnya DNA polimerase akan
menggantikan nukleotida-nukleotida RNA dari primer menjadi DNA. Pada leading strand hanya
membutuhkan satu primer, sedangkan pada lagging strand membutuhkan primer di setiap
fragmennya. Primer-primer tersebut harus dikonversi ke DNA sebelum disambung oleh enzim
ligase 
JURNAL BELAJAR GENETIKA

1. Sebelum belajar di kelas.


Hal yang dilakukan sebelum berlajar di kelas yaitu malamnya membuat essay. Isi dari
essay yang saya tulis yaitu tentang reproduksi/replikasi materi genetik.
2. Sesudah belajar di kelas.
Setiap organisme yang memiliki asam akan melakukan perbanyakan atau
penggandaan pada molekul DNA atau RNA. Proses penggandaan DNA disebut sebagai
proses replikasi DNA atau RNA. Proses ini akan menghasilkan molekul anakan yang
identik, meskipun ada perkecualian.
Pada saat permulaan, replikasi dimulai pada tempat-tempat khusus yang disebut
pangkal replikasi (origin of replication). Pada kromosom eukariotik yang memiliki
molekul DNA yang lebih panjang, maka pangkal replikasi dimulai dari tempat-tempat
spesifik di mana kedua untai DNA induk membentuk gelembung replikasi. Tahap
selanjutnya adalah pemanjangan untaian DNA baru. Enzim yang berfungsi untuk
pemanjangan DNA adalah enzim DNA polimerase (DNA polymerase). Replikasi DNA
berjalan dari arah 5’→ 3’ dan polimerase hanya menambahkan nukleotida pada 5’. Di
sepanjang salah satu untaian cetakan, DNA polimerase dapat mensintesis untaian
komplementer secara kontinu dengan arah 5’→ 3’ yang disebut leading strand.
Sementara untaian yang satunya bekerja secara diskontinu atau disebut lagging strand.
Hal lain yang perlu diketahui yakni DNA polimerase hanya dapat memulai
bekerja menambahkan sebuah nukleotida jika sudah ada polinukleotida yang sudah
berpasangan dengan komplementer. Dalam hal ini DNA polimerase tidak akan bekerja
jika tidak ada yang memulai terlebih dahulu karna DNA polimerase hanya dapat
meneruskan nukleotida yang sudah ada.
3. Siklus hidup yang didapat.
Dari pembelajaran hari ini, pesan moral yang saya dapatkan yaitu jangan takut
untuk bertanya, jangan takut untuk salah. Apabila kita tak mengerti sebuat materi, maka
alangkah lebih baik ditanyakan saja, dan juga membaca berbagai literatur untuk bias
mendapatkan jawaban yang dicari. Dan nantinya bisa ditanyakan ke dosen untuk
diperjelas, untuk mendapatkan penguatan.

Anda mungkin juga menyukai