Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu yang sangat berkaitan dengan kehidupan. Makhluk


hidup yang mencakup manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme beserta
lingkungannya. Salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang struktur
tubuh manusia adalah genetika. Genetika berasal dari bahasa latin yaitu kata
genos, artinya suku bangsa atau asal usul (Rondonuwu, 1989). Sedangkan
menurut Yatim (2003) genetika adalah ilmu tentang keturunan. Peryataan-
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa genetika adalah ilmu tentang pola
penurunan sifat genetik dari generasi ke generasi.

Perkembangan genetika merupakan sejarah yang panjang dari perkembangan


pemikiran serta penemuan. Secara garis besar perkembangan genetika dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu masa sebelum mendel (genetika klasik), kemudian
masa genetika mendel yang dimulai dengan ditemukannya konsep gen oleh
mendel, dan terakhir ialah periode ekplorasi genetika yang dimulai dengan
berkembangnya teknik molekuler (Jusuf, 2001). Pernyataan-pernyataan para ahli
genetika sebelum mendel menunjukan bahwa mereka melakukan pemecahan
masalah dalam sifat-sifat yang diturunkan (genetika) dari generasi ke generasi
berikutnya, tidak dengan pendekatan eksperimen dan kuantitatif tetapi dengan
pengamatan sederhana seperti teori animalkulisma yang hanya mengamati
animalkulus (sperma) dibawah mikroskop. Berbeda dengan mendel yang
melakukan eksperimentel dan kuantitatif untuk analisi genetika (Suratsih, 2002).

Transkripsi adalah sintesis RNA yang diarahkan oleh DNA. Sintesis RNA pada
cetakan DNA dikatalis oleh enzim RNA polimerase. Sintesis ini mengikuti aturan
pemasangan basa yang sama seperti replikasi DNA , terkecuali bahwa pada

1
RNA, urasil menggantikan timin. Promoter, urutan nukleotida spesifik pada
bagian start suatu gen, memberi sinyal untuk menginisiasi sintesis RNA. Faktor
transkripsi (protein) membantu RNA polimerase eukariotik mengenali urutan
promotor. Transkripsi terus berlangsung hingga urutan RNA tertentu memberin
sinyal terminasi. (Suratsih, 2002).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.2.1 Apa saja prinsip dasar transkripsi?

1.2.2 Apa saja tahapan transkripsi?

1.2.3 Bagaimana mekanisme transkripsi pada prokariot dan eukariot?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui prinsip dasar transkripsi

1.3.2 Mengetahui tahapan transkripsi

1.3.3 Mengetahui mekanisme transkripsi pada prokariot dan eukariot

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Dasar Transkripsi

Gen menyediakan instruksi untuk membuat protein spesifik. Akan tetapi, gen
tidak membangun protein secara langsung. Jembatan antara DNA dan sintesis
protein adalah asam nukleat RNA. RNA mirip secara kimiawi dengan DNA,
hanya saja RNA mengandung ribose sebagai pengganti deoksiribosa dan
mengandung basa bernitrogen urasil sebagai pengganti timin. Dengan demikian,
setiap nukleotida di sepanjang untai DNA mengandung A,G,C atau T sebagai
basanya, sedangkan setiap nukleotida disepanjang untai RNA mengandung
A,G,C atau U sebagai basanya. Molekul RNA biasanya terdiri atas satu untai
tunggal. (Campbell, 2008)

Sudah menjadi kebiasaan untuk mendeskripsikan aliran informasi dari gen ke


protein dalam istilah linguistik, karena asam nukleat maupun protein merupakan
polimer dengan sekuens sekuens spesifik monomer yang menyampaikan
informasi, mirip seperti sekuens sekuens spesifik huruf yang
mengkomunikasikan informasi dalam bahasa seperti bahasa inggris. Dalam DNA
atau RNA, monomer adalah keempat tipe nukleotida, yang berbeda dalam
kandungan basa bernitrogen. Gen umumnya memiliki panjang yang mencapai
ratusan atau ribuan nukleotida; masing-masing gen mengandung sekuens basa
spesifik. Setiap polipeptida dari suatu protein juga mengandung monomer-
monomer yang tertata dalam urutan linear tertentu (struktur primer protein),
namun monomer monomernya merupakan asam amino. Dengan demikian, asam
nukleat dan protein mengandung informasi yang tertulis dalam dua bahasa

3
kimiawi yang berbeda. Ini membutuhkan dua tahap utama dari DNA ke protein,
transkripsi dan translasi. (Campbell, 2008)

Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam nukleat
menggunakan bahasa yang sama , dan informasi hanya ditranskripsi, atau disalin,
dari satu molekul menjadi molekul lain. Selain menjadi cetakan untuk sintesis
untai komplementer baru saat replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan
sebagai cetakan untuk merakit sekuens nukleotida RNA komplementer. Untuk
gen pengode protein, molekul RNA yang dihasilkan merupakan transkrip akurat
dari instruksi pembangun protein yang dikandung oleh gen, mirip dengan
transkrip kuliah yang merupakan catatan akurat dari nilai nilai. Seperti transkrip,
molekul RNA transkrip bisa dikirimkan dalam dalam banyak salinan. Tipe
molekul RNA ini disebut RNA duta (messenger RNA, mRNA) karena
mengandung pesan genetic dari DNA ke mekanisme penyintesis protein sel.
Transkripsi merupakan istilah umum untuk sintesis RNA jenis apapun dengan
cetakan DNA. (Campbell, 2008)

Gambar 2.1.1 Tahap Transkripsi (Wiwin Setiawati, 2009)

Mekanisme dasar transkripsi dan translasi mirip pada bakteri dan eukariota,
namun ada perbedaan penting dalam aliran informasi genetik pada sel-sel.
Karena bakteri tidak memiliki nucleus, DNA nya tidak disegregasi dari ribosom
dan peralatan penyintesis protein lain. Transkripsi terjadi dalam nucleus, dan
mRNA ditranspor ke sitoplasma, tempat translasi terjadi. Namun sebelum bisa

4
meninggalkan nucleus, transkrip RNA eukariot dari gen pengode protein
dimodifikasi dalam berbagai cara untuk menghasilkan mRNA akhir yang
fungsional. Transkripsi gen eukariot pengode protein menghasilkan pre-mRNA,
dan pemrosesan lebih lanjut menghasilkan mRNA akhir. Awal transkrip RNA
dari gen apapun, termasuk yang mengodekan RNA yang tidak di translasi
menjadi protein, secara umum disebut transkrip primer. (Campbell, 2008)

2.2 Proses Tahapan Transkripsi

Proses transkripsi adalah sebagai berikut :


a. Inisiasi (Permulaan)
Promoter suatu gen mencakup titik mulai transkripsi (nukleotida
tempat dimulainya sintesis RNA) dan umumnya membentang dari
beberapa lusin pasangan basa yang menuju ke hilir dari titik mulai.
Selain berperan sebagai situs pengikatan untuk RNA polymerase dan
menentukan dimana transkripsi dimulai, promoter menentukan manakah
diantara kedua untai heliks DNA yang digunakan sebagai cetakan.
(Campbell, 2008)

b. Elongasi (Pemanjangan)

Gambar 2.2.1 Tahap Elongasi (Wiwin Setiawati, 2009)

5
Ketika RNA polymerase bergerak di sepanjang DNA, enzim tersebut
terus membuka puntiran heliks ganda, mengekspos sekitra 10 sampai 20
basa DNA dalam satu waktu untuk berpasangan dengan nukleotida RNA.
RNA polymerase menambahkan nukleotida ke ujung 3’ RNA yang
sedang tumbuh sambil terus menyusuri heliks ganda. Setelah gelombang
sintesis RNA yang maju ini, molekul RNA baru akan melepaskan diri
dari cetakan DNA-nya dan heliks ganda DNA terbentuk kembali. Satu
gen tunggal dapat ditranskripsikan secara bersamaan oleh beberapa
molekul RNA polymerase yang saling mengikuti bagaikan konvoi ytruk.
RNA yang sedang tumbuh terlepas dari setiap polymerase, dengan
panjang setiap untai baru mencerminkan seberapa jauh enzim telah
bergerak pada cetakan dari titik mulai. Pengelompokan banyak molekul
polymerase yang mentranskripsi suatu gen secara bersamaan akan
meningkatkan jumlah m-RNA yang ditranskripsi dari gen tersebut, yang
membuat sel membuat protein yang dikodekan dalam jumlah besar.
(Campbell, 2008)
Pada tahap elongasi ini, RNA mengalami pertumbuhan memanjang
seiring dengan pembentukan pasangan basa nitrogen DNA.
Pembentukan RNA analog dengan pembentukan pasangan basa nitrogen
pada replikasi. Pada RNA tidak terdapat basa pirimidin timin (T),
melainkan urasil (U), Oleh karena itu, RNA akan membentuk pasangan
basa urasil dengan adenin pada rantai DNA. Tiga macam basa yang lain,
yaitu adenin, guanin, dan sitosin dari DNA akan berpasangan dengan
basa komplemennya masing-masing sesuai dengan pengaturan
pemasangan basa. Adenin berpasangan dengan urasil dan guanin dengan
sitosin. (Campbell, 2008)

c. Terminasi (Pegakhiran)

6
Terminasi merupakan tahapan akhir dari transkripsi dimana enzim
RNA polymerase bergerak disepanjang untai DNA sampai menentukan
kodon terminator. Pada titik terminator sekuens RNA polymerase
melepaskan polimer m-RNA dan melepaskan diri dari molekul DNA,
setelah itu polimer m-RNA akan menuju ribosom di sitoplasma untuk
melanjutkan tahapan selanjutnya dari proses sintesa protein. (Campbell,
2008)

Hasil transkripsi berupa utas m-RNA yang masih mengandung daerah penyandi
(ekson) dan yang tidak mengandung daerah penyandi (intron). Intron tersebut harus
dikeluarkan sebelum digunakan untuk proses selanjutnya, yaitu translasi. (Wiwin
Setiawati, 2009)

2.3 Mekanisme Transkripsi Pada Prokariot dan Eukariot


2.3.1 Mekanisme Transkripsi Pada Prokariot
Transkripsi pada dasarnya adalah proses penyalinan urutan nukleotida
yang terdapat pada molekul DNA. Dalam proses transkripsi, hanya salah
satu untaian DNA yang disalin menjadi urutan nukleotida RNA (transkip
RNA). Urutan nukleotida pada transkrip RNA bersifat komplemeter
dengan urutan DNA cetakan (DNA template), tetapi identik dengan urutan
nukleotida DNA pada untaian pengkode (coding DNA strand/nontemplate
strand). Hal ini dapat digambarkan dengan skema sederhana berikut ini: 5’-
ATG GTC CTT TAC TTGTCT GTA TTT -3’ Untaian DNA pengkode dan
3’-TAC CAG GAA ATG AAC AGA CATAAA -5’ .Untaian DNA cetakan.
Pada prokariot, transkripsi dimulai dengan penempelan RNA polimerase
holoenzimpada bagian promoter suatu gen. Pada awal penempelan, RNA
polimerase masih belum terikat secara kuat dan struktur promoter masih
dalam keadaan tertutup (closed promoter complex). Selanjutnya, RNA
polimerase akan terikat secara kuat dan ikatan hydrogenmolekul DNA pada
7
bagian promoter mulai terbuka (membentuk struktur open
promoter complex). Pada prokariot, RNA polimerase menempel secara
langsung pada DNA di daerahpromoter tanpa melalui suatu ikatan dengan
protein lain. Dalam proses penempelan promoter tersebut, subunit σ
berperan dalam menemukan bagian promoter suatu gen sehingga RNA
polimerase dapat menempel. Diduga, proses pengenalan suatu promoter
oleh RNApolimerase diawali dengan penempelan enzim tersebut secara
tidak spesifik pada molekulDNA. Selanjutnya, RNA polimerase akan
mencari bagian DNA yang mempunyai strukturkhas suatu promoter.
Struktur khas tersebut berupa suatu kelompok ikatan hydrogen anatara
kedua untaian DNA pada posisi -35 dan -10. kecepatan suatu polimerase
dalam menemukanpromoter diperkirakan mencapai 1.000 pasangan basa
per detik. Pada ada prokariot, translasi molekul mRNA sering kali dimulai
sebelum proses transkripsi usai. Hal ini disebabkan molekul mRNA
disintesis dan ditranslasi pada jarak 5’-3’dan juga dapat disebabkan karena
tidak adanya membran inti yang memisahkan transkripsi dengan translasi
seperti pada eukariot. (Retno Dewi, 2013)

2.3.2 Mekanisme Transkripsi Pada Eukariot


Tanskripsi terjadi di dalam inti sedang translasi terjadi di sitoplasma.
Pada eukariot proses transkripsi dan translasi tidak terjadi secara
bersamaan, karena transkripsi terjadi pada inti sedangkan translasi terjadi
pada sitoplasma. Berbeda dengan proses transkripsi dantranslasi pada
prokariot yang dapat terjadi secara bersamaan. Proses transkripsi dan
translasipada eukariot lebih kompleks daripada prokariot. mRNA pada
eukariot berasal dari transkripgen primer yang melalui beberapa tipe
proses, antara lain:
1. Pembelahan sebagian besar mRNA prekursor (pre-mRNAs) menjadi
molekul mRNAyang lebih kecil.
8
2. Penambahan kelompok 7-methyl guanosin (mRNA “caps”) pada ujung
5’ molekul.
3. Penambahan kira-kira 200 nukleotida panjang yang merupakan urutan
nukleotida adenilet (“poly -A tails”) pada ujung 3’ molekul.
4. Melengkapi formasi atau susunan dengan protein yang spesifik. (Retno
Dewi, 2013)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

9
Sebagai berikut, adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
3.1.1 Transkripsi adalah sintesis RNA dibawah arahan DNA. Kedua asam
nukleat menggunakan bahasa yang sama , dan informasi hanya
ditranskripsi, atau disalin, dari satu molekul menjadi molekul lain.
Selain menjadi cetakan untuk sintesis untai komplementer baru saat
replikasi DNA, untai DNA juga bisa berperan sebagai cetakan untuk
merakit sekuens nukleotida RNA komplementer.
3.1.2 Proses tahapan transkripsi ada 3 yaitu, inisiasi (permulaan), elongasi
(pemanjangan) dan terminasi (pengakhiran).
3.1.3 Proses transkripsi prokariot dan eukariot berbeda. Pada prokariot,
transkripsi dimulai dengan penempelan RNA polimerase holoenzim
pada bagian promoter suatu gen. Sedangkan pada eukariot proses
transkripsi terjadi pada inti.

3.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis
harapkan untuk perbaikan ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2008. BIOLOGI Edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

10
Dewi, Retno. 2013. Biologi Molekuler Proses Transkripsi Pada Prokariotik Dan
Eukariotik. (serial online), [cited 2017 November 3]. Available from:
https://www.scribd.com/doc/130343724/transkripsi-eukariot-prokariot.
Rondonuwu, S. 1989. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Setiawati, Wiwin. 2009. Biologi . Jakarta : Yudistira.

Suratsih, V. H. 2002. Diktat Kuliah Genetika. Jurusan Pedidikan Biologi FPMIPA


Universitas Yogyakarta: Tidak diterbitkan.

Yatim, Wildan. 2003. Genetika. Bandung: Tarsito.

11

Anda mungkin juga menyukai