Anda di halaman 1dari 5

UTS BEAUTY FOODS & COSMECEUTICALS - TPP 433

“Amniotic Membran Stem Cell Metabolit Product (AMSC-MP) dapat mengatasi permasalah
penuaan”

Dosen : Yanti, M.Si., Ph.D

Disusun Oleh :
Nansih Purwanti 201708520051/12017001657

Stephanie Maureen 201808520064/12017001339

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
JAKARTA
2021
PENDAHULUAN

Penuaan merupakan suatu proses biologi kompleks yang dipengaruhi oleh faktor
intrinsik dan dapat dipercepat oleh faktor ekstrinsik. faktor ekstrinsik utama penyebab
terjadinya penuaan adalah paparan sinar matahari. gejala yang terjadi pada penuaan adalah
timbulnya kerutan-kerutan perubahan warna kulit, perubahan tekstur serta berkurangnya
elastisitas. Permasalahan penuaan dapat diatasi dengan salah satu penggunaan kosmetika
anti aging yang mengandung metabolit stem cell (A’yun et al. 2020). Stem cell adalah sel
yang penting bagi kulit karena untuk regenerasi terus menerus dari epidermis. Stem cell
memiliki potensi pembaruan diri dan diferensiasi. Terapi stem cell dapat mencegah penyakit
dan perbaikan jaringan. Stem Cell manusia melepaskan berbagai faktor pertumbuhan
seperti sitokin dan beberapa agen pengatur matriks ekstraseluler (ECM) lainnya termasuk
tipe 1 dan 3 gen kolagen, elastin, dan fibronektin pada manusia fibroblas kulit (HDF)
(Rahmadewi et al. 2020)
Amniotic Membran Stem Cell Metabolit Product (AMSC-MP) adalah produk
metabolit dari stem cell yang diambil dari membran amnion. Produk metabolit mempunyai
keuntungan mengandung komposisi growth factor yang sama dengan stem cell-nya, serta
lebih mudah dibuat karena tidak memerlukan bahan pembawa tertentu untuk
mempertahankan stem cell tetap hidup. Peran alamiah MSC yang penting dalam proses
peremajaan kulit pada photoaging ini menimbulkan pemikiran untuk mengaplikasikan MSC
dan produk metabolitnya secara eksogen. Pada penelitian ini memformulasikan AMSC-MP
menjadi kosmetika anti aging dalam bentuk cream (A’yun et al. 2020).
Selaput amnion adalah lapisan tipis yang menutupi korion plasenta, Selaput amnion
banyak mengandung kolagen dan memproduksi cairan amnion pada awal kehamilan.
Selaput amnion segar yang langsung diambil dari plasenta sesudah ibu melahirkan.
Kemampuan selaput amnion seperti meningkatkan pembentukan jaringan kolagen
dan pembentukan epitelisasi (Manjas et al. 2010).
KOMPOSISI
Komponen penyusun formula krim Amniotic Membrane Stem Cell Metabolite yaitu
AMSC-MP (bahan aktif), SPACE peptide, asam stearat, setil alkohol, liquid paraffin, gliserin,
propilen glycol, phenoxyethanol, dan aquades.

MEKANISME DAN KLAIM EFIKASI


Mekanisme dari pembuatan krimnya yaitu pertama semua bahan disiapkan
kemudian ditimbang terlebih dahulu, kemudian asam stearat, setil alkohol, paraffin liquid
dipanaskan diatas waterbath hingga mencapai suhu 70 C dan ini akan menjadi fase minyak.
Kemudian akan dibuat fase bagian air yaitu gliserin, propilenglikol dan fenoxietanol
dicampur dan dipanaskan hingga suhu 75 C. Kemudian kedua fase itu perlahan-lahan
dicampur dan dihomogenisasi menggunakan stirrer dengan kecepatan 250 rpm selama 20
menit. Setelah homogen, campuran itu diaduk hingga mencapai tekstur krim yang baik.
Diamkan selama 30 menit hingga suhu menjadi 40 C. Setelah suhu mencapai 40 C, masukkan
AMSC-MP dengan SPACE Peptide kemudian aduk kembali hingga homogen.
Setelah krim antiaging AMSC-MP jadi, dilakukan uji karakteristik yang meliputi uji pH,
uji organoleptis dan uji daya sebar sediaan. Hasil dari uji organoleptis adalah krim antiaging
AMSC-MP memiliki warna putih susu, bau yang sedikit amis dengan konsistensi semisolid
dan lembut. Hasil dari uji karakteristik pH adalah nilai pH rata-rata dengan perbandingan
krim yang tidak dicampur dengan AMSC-MP dan SPACE Peptide lebih rendah dibandingkan
ditambahkan dengan kedua campuran tersebut, namun jika ditambahkan pH krim masih
masuk ke dalam pH normal kulit yaitu dengan rentang 4,5-6,8, sehingga dapat
meminimalkan resiko adanya iritasi pada kulit ketika dipakai. Hasil dari uji karakteristik daya
sebar adalah penambahan SPACE peptide meningkatkan profil daya sebar krim ini, dan ini
merupakan faktor baik karena semakin baik daya sebar maka, akseptabilitas sediaan
kosmetik semakin tinggi.
Hasil efikasi yang didapatkan adalah produk krim ini dapat meningkatkan proliferasi
dan migrasi fibroblas dermis dan keratinosit epidermis, meningkatkan sintesis kolagen dan
menghambat melanogenesis.

JYP Placenta Rejuvenating Cream

Gambar diatas adalah salah satu produk yang mengandung ekstrak plasenta yang memiliki
merek dagang “JYP Placenta Rejuvenating Cream”. Produk tersebut terbuat dari bahan
sebagai berikut: Aqua Paraffin Cetyl Stearyl Alcohol Stearic Acid Mono propylene glycol
Isopropyl palmitate Triethanolanmine Dimethicone Anhydrous Lanolin Aloe Vera extract
Carbomer Methyl Paraben Propyl paraben Fragrance Phenoxyethanol Vitamin E Hydrolysed
placental extract CI 19140 Mel (manuka honey) Jojoba oil. JYP Placenta Rejuvenating Cream
adalah krim bergizi yang diformulasikan khusus untuk penggunaan malam hari, dengan
ekstrak plasenta, Madu Manuka, Aloe Vera, Minyak Jojoba dan Vitamin A, yang dapat
memulihkan nutrisi kulit yang hilang di siang hari, melembutkan kerutan dan garis halus,
mengembalikan elastisitas kulit dan tingkat kelembaban. Krim malam ini dapat
meminimalkan garis halus dan kerutan, mengandung plasenta yang diperkaya dengan madu
manuka, lidah buaya, minyak jojoba dan vitamin A, memberikan nutrisi yang kaya untuk kulit
saat tidur. Dalam satu kemasan JYP placenta rejuvenating cream berisi 100 gram yang dijual
dengan harga $24.95 atau setara dengan Rp. 357.925
EFEK SAMPING
Efek samping yang diketahui dari produk ini adalah eritem yang berlangsung selama
2 hari dan urtikaria selama 3 hari. Eritema terjadi karena pemberian topikal hidrokortison
1% krim dan tindakan microneedling. Sedangkan urtikaria terjadi karena pemberian topikal
hidrokortison 1% krim dan antihistamin. Urtikaria mengakibatkan pembengkakan, merah
dan nyeri, hal ini akan muncul dalam 3-6 jam setelah kulit diberikan tekanan. Tindakan
microneedling diketahui memang dapat menyebabkan efek samping iritasi, edema dan
eritema, hal ini akan terus berlanjut hingga tahap terakhir treatment, maka dari itu subjek
harus tetap menjalani prosedur hingga selesai agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

SIMPULAN
Krim antiaging AMSC-MP dengan penambahan SPACE peptide merupakan krim yang
dapat melembutkan kerutan dan garis halus, mengembalikan elastisitas kulit dan tingkat
kelembaban, namun efek samping dari krim ini masih dilakukan uji coba untuk meminimalisir
iritasi yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

A’yun NQ, Erawati T, Prakoeswo CRS, Soeratri W. 2020. Karakteristik dan stabilitas fisik krim amniotic
membrane stem cell metabolite product dengan penambahan space peptide. J Farmasi dan
Ilmu Kefarmasian Indonesia. 7(1):19-25.
Manjas M, Henky J, Agus S. 2010. Penggunaan krim amnion pada penyembuhan luka sayatan tikus
wistar. J Maj Kedokt Indon. 60(6): 268-272.
Rahmadewi, Retha, Pitasari DA , Kusumastanto VA, Ardhaninggar AAA,Citrashanty I, Sari M,
Umborowati MA, Prakoeswa CRS. 2020. The efficacy of amniotic membrane stem cell
(AMSC) metabolite product and vitamin e for wrinkles, spots, and pores in photoaging. J
Hindawi Dermatology Research and Practice. 20(2):1-5.

Anda mungkin juga menyukai