Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
Hiperbilirubinemia adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang biasanya
disertai dengan ikterus. Hiperbilirubinemia (jaundice) pada bayi baru lahir adalah timbunan dari
serum bilirubin melebihi batas normal (Normal: 5-7 mg/dl).
Ikterus neonatorum merupakan warna kuning pada kulit dan sklera mata pada beberapa
hari setelah lahir yang disebabkan oleh penumpukan bilirubin. enyakit kuning pada bayi biasa
ter!adi setelah "-# hari setelah kelahirandan akan menghilang $-% minggu kemudian. Hal ini
adalah keadaan yang &isiologis. 'alaupun demikian sebagian bayi akan mengalami ikterus yang
berat sehingga memerlukan pemeriksaan dan tatalaksana yang benar untuk men(egah kesakitan
dan kematian.
)ebagian besar ikterus neonatal tidak berbahaya. *arena usus dan hati pada bayi baru lahir
belum dapat beker!a dengan sempurnasehingga banyak bilirubin yang tidak terkon!ugasi dan
tidak terbuang dari tubuh. +mumnya ter!adi pada minggu pertama sampai minggu ketiga setelah
kelahiran. Namun sebagian ke(il bayi bisa mengalami ikterus yang tidak normal (mun(ul pada
usia , %# !am). Hal ini bisa dialami oleh bayi dengan in&eksi berat (sepsis)- bayi yang
mengalami hemolisis (penghan(uran sel darah merah berlebihan) misalnya akibat
ketidak(o(okan golongan darah dan rhesus- atau akibat kekurangan en.im /01. 1i situasi
inibila kadar bilirubin sangat tinggi- bisa menimbulkan kerusakan otak !ika jaundice ter!adi pada
%# !am pertama setelah lahir.
2pabila kadar bilirubin yang ditemukan sangat tinggi- bayi akan mengalami kerusakan
neurologis permanen (kernikterus). *adar bilirubin (total) pada bayi bayi baru lahir bisa
men(apai $% mg/dl- kadar yang menimbulkan kepanikan adalah 3 $5 mg/dl. ada kondisi ini
bayi perlu mendapat &ototerapi. 4aitu penyinaran dengan sinar biru berpan!ang gelombang #%5-
##6 nanometer untuk mengoksidasi bilirubin men!adi bili7erdin.
BAB II
LAPORAN KASUS
1
)eorang bayi mengalami ikterus se!ak usia $% !am pas(a lahir. 8ahir operasi (aesar
dengan berat "%55 g dan langsung menangis. ada pemeriksaan &isis di dapatkan sadar- tidak
panas- ikterus. Hasil pemeriksaan bilirubin total $5-5 mg/dl.
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : 9idak diketahui
+mur : $% !am
:enis kelamin : 9idak diketahui
2lamat : 9idak diketahui
Keluhan utama :
)eorang bayi mengalami ikterus se!ak $% !am pas(a lahir
2
Riwayat pe!alinan :
;ayi lahir dengan operasi <aesar dengan berat "%55 g dan langsung menangis.
B. MASALAH "an HIPOTESIS
Ma!alah:
;ayi dengan ikterus $% !am pas(a lahir dapat dikatakan patologis karena waktu
ter!adinya ikterus pada $% !am setelah lahir- dimana pada ikterus &isiologis- ikterus
ter!adi setelah % hari dari waktu kelahiran si bayi.
;ilirubin total $5-5 mg/dl normal pada ikterus &isiologis- akan tetapi harus terus
dipantau peningkatannya dikarenakan kondisi bayi yang telah mengalami ikterus
pada $% !am pas(a kelahiran.
Hip#te!i!:
Ikterus(:aundi(e) atologis
$. re- Hepatik
1e&isiensi /01 : 1e&isiensi en.im /01 merupakan salah satu &aktor risiko
ter!adinya hiperbilirubinemia pada neonatus dan merupakan penyebab tersering ikterus
dan anemia hemolitik akut di 2sia 9enggara.
9halassemia : merupakan salah satu !enis anemia hemolitik dan
merupakan penyakitketurunan yang diturunkan se(ara autosomal yang paling banyak
di!umpai di Indonesia. ada talasemia ter!adi kelainan pada gen-gen yang mengatur
pembentukan dari rantai globin sehingga produksinya terganggu. /angguan dari
pembentukan rantai globin ini akan mengakibatkan kerusakan pada sel darah merah
yang pada akhirnya akan menimbulkan pe(ahnya sel darah tersebut.
=ritroblastosis >etalis / ?hesus in(ompatibility Ibu terhadap bayi :
suatu kelainan berupa hemolisis (pe(ahnya sel darah merah) pada !anin yang akan
nampak pada bayi yang baru lahir karena perbedaan ?hesus pada golongan darah !anin
dengan ibunya.
%. ost- Hepatik
3
@bstruksi ;ilier: suatu kelainan bawaan dimana ter!adi penyumbatan pada saluran
empedu.
ANAMNESIS TAMBAHAN
?iwayat *eluarga
$. ;agaimana golongan darah ibu dan ayah serta apakah rhesus ibu dan ayahA
(untuk mengetahui ada tidaknya inkompatibilitas rhesus)
%. 2dakah riwayat keluarga yang pernah berpenyakit seperti iniA
". 2pakah anggota keluarga lainnya ada riwayat penyakit kelainan darahA
(kemungkinan kelainan darah seperti thallasemia- de&isiensi /01)
?iwayat *ehamilan
$. 2pakah ibu mempunyai riwayat diabetesA
(2danya riwayat ibu diabetes- mempunyai resiko tinggi bayi terkena ikterus)
%. 2pakah pada saat hamil ibu meminum obat-obat tertentuA
(@bat-obat tertentu mempunyai resiko tinggi bayi terkena ikterus. @bat-obatan tersebut dapat
menurunkan ikatan antara bilirubin dan albumin)
". 2pakah ibu mempunyai riwayat in&eksi 9@?<HA
#. )elama hamil ibu mengkonsumsi makanan apa sa!aA
(+ntuk mengetahui asupan makanan buat bayi)
5. )aat ini kehamilan yang keberapaA
0. 2pakah ibu sering mengadakan kun!ungan ante-natalA
7. ;agaimana kebiasaan ibu selama hamilA
6. 2pakah ibu merokokA
+ntuk riwayat penyakit sekarang- riwayat persalinan- riwayat imunisasi- riwayat alergi- riwayat
2)I dan makanan tidak perlu ditanyakan karena ibu yang baru melahirkan bayi ini bisa langsung
di obser7asi oleh tim dokter- maka bisa langsung di lakukan pemeriksaan &isik maupun
4
pemeriksaan penun!ang yang diperlukan pada kasus ini.
$. PEMERIKSAAN %ISIK
ada pemeriksaan &isik didapatkan :
*+ : )adar sepenuhnyaB (ompos mentis
)uhu tidak panas- kemungkinan pasien ini tidak terdapat in&eksi
;erat badan bayi "%55 g- normal
;ayi mengalami ikterus se!ak $% !am pas(a lahir:
*eadaan bayi kuning (ikterus) ter!adi akibat peningkatan kadar bilirubin di dalam darah.
Namun pada bayi ini tidak diketahui dimana sa!a letak ikterus dan warnanya se(ara
spesi&ik.
D. PEMERIKSAAN PENUN&AN'
ada pemeriksaan didapatkan kadar bilirubin total pada bayi ini dalah $5-5 mg/dl. *adar
bilirubin total ini normal bila ter!adi pada ikterus &isiologis- maka kadar bilirubin ini harus
terus di monitor paada kasus ikterus patologis ini.
emeriksaan lan!utan yang diren(anakan adalah sebagai berikut
$
B
$. emeriksaan darah lengkap
%. emeriksaan u!i &aal hati seperti ureum- kreatinin- )/@9- )/9- ;ilirubin direk-
;ilirubin indirek - ;ilirubin total - *olesterol- rotein- ?atio albumin/globulin.
emeriksaan ini bertu!uan untuk mengetahui ada tidak nya kelainan pada hati
". )krining /01
emeriksaan se!enis en.im yang berada dalam sel darah merah untuk melihat kerentanan
seseorang terhadap anemia hemolitika.
#. +!i mor&ologi eritrosit
+ntuk mengetahui ada tidak nya kelainan mor&ologi eritrosit seperti pada talasemia
5. <oombs test dire(t
emeriksaan darah terhadap antiglobulin bertu!uan untuk mendeteksi antibodi group
2;@ yang bersatu dengan sel darah merah.
<oombs 1ire(t C berarti terdapat antibodi pada sel darah merah
<oombs 1ire(t C $-# ter!adi pada eritroblastosis &oetalia- anemia hemolitik- leukemia-
dan )8=.
0. <oombs test indire(t
emeriksaan untuk mendeteksi antibodi bebas dalam serum.
5
<oombs indire(t $- # berarti pen(o(okan silang inkompatibel mungkin ada antibodi anti
?H
7. Hitung retikulosit
eningkatan !umlah retikulosit disertai kasar H; yang normal mengindikasikan adanya
penghan(uran atau penghilangan eritrosit berlebihan yang diimbangi dengan peningkatan
akti7itas sumsum tulang. enyakit yang disertai peningkatan retikulosit anatara lain :
anemia hemolitik- sel sabit- talasemia mayor- leukemia- eritroblastosis &oetalis.
6. emeriksaan golongan darah ibu dan ?H
1arah manusia dapat digolongkan men!adi 2- ;- 2;- dan @ serta ?hesus positi& atau
negati&. *etidaksesuaian (inkompabilitas) golongan darah dapat berakibat &atal pada
trans&usi. )elain itu- ketidaksesuaian ?hesus dapat ter!adi pada ibu dengan ?hesus negati&
yang mengandung anak dengan ?hesus positi& hingga menyebabkan erythroblastosis
fetalis (se(ara alami si ibu akan menghasilkan antibodi yang menyerang sel darah
!aninnya).
E. DIA'NOSIS
Ikterus atologis Neonatorum. 1iagnosis ini ditegakkan berdasarkan kapan waktunya
ikterus ini ter!adi- yaitu $% !am pas(a lahir. 1imana pada keadaan ikterus &isiologis- waktu
terlihat ikterus yaitu %-" hari pas(a lahir.
%. PENATALAKSANAAN
PROSEDUR IN%ORMED $ONSENT
In&ormed (onsent istilah yang telah diter!emahkan dan lebih sering disebut dengan
ersetu!uan 9indakan Dedik. In&ormed (onsent ini dapat diberitahukan kepada keluarga
pasien atas- indikasi tindakan- pilihan tindakan- prosedur tindakan- komplikasi yang dapat
ter!adi akibat tindakan- komplikasi yang dapat ter!adi akibat tidak dilakukannya tindakan-
dan komplikasi yang dapat ter!adi pada tindakan terapi yang gagal.
In&ormed (onsent dilakukan untuk mendapatkan persetu!uan dari keluarga pasien atas
tindakan yang akan dilakukan sehingga hak otonomi pasien dapat dihormati.
%OTOTERAPI
Denurunkan kadar bilirubin indirek untuk men(egah timbulnya neurotoksisitas.
INDIKASI
$. ;ilirubin indirek 3$5 mgE
6
%. re dan post trans&use tukar
". Ikterus pada hari pertama bayi lahir
PERALATAN
$. )pe(ial blue &lores(ent tube- 6-$5 buah masing-masing %5 watts
%. )elimut >iber-opti( yang diletakkan di bagian punggung si bayi
". 9utup mata dan tutup kelamin yang dapat memantulkan (ahaya untuk men(egah
ter!adinya kerusakan pada kornea dan pada alat reproduksi si bayi
TATA $ARA(PERA)ATAN BA*I DEN'AN %OTOTERAPI
1alam perawatan bayi dengan terapi sinar- yang perlu diperhatikan:
$. 1iusahakan bagian tubuh bayi yang terkena sinar dapat seluas mungkin dengan membuka
pakaian bayi.
%. 8etakkan selimut &iber-optik pada bagian punggung si bayi
". *edua mata dan kemaluan harus ditutup dengan penutup yang dapat memantulkan
(ahaya agar tidak membahayakan retina mata dan sel reproduksi bayi.
#. ;ayi diletakkan $5-%5 (m di bawah sinar lampu. :arak ini dianggap !arak yang terbaik
untuk mendapatkan energi yang optimal.
5. osisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap $6 !am agar bagian tubuh bayi yang terkena
(ahaya dapat menyeluruh.
0. )uhu bayi diukur se(ara berkala setiap #-0 !am.
7. Donitoring serum bilirubin bayi setiap #-6 !am
6. Hemoglobin harus diperiksa se(ara berkala terutama pada bayi dengan hemolisis.
F. erhatikan ke(ukupan (airan tubuh bayi. ;ila perlu konsumsi (airan bayi dinaikkan.
;ila die7aluasi ternyata tidak banyak perubahan pada kadar bilirubin- perlu diperhatikan
kemungkinan lampu yang kurang e&ekti&- atau ada komplikasi pada bayi seperti dehidrasi-
hipoksia (kekurangan oksigen)- in&eksi- gangguan metabolisme- dan lain-lain.
7
KOMPLIKASI
)etiap pengobatan selalu akan menimbulkan e&ek samping. 1alam penelitian yang dilakukan
selama ini- tidak ditemukan pengaruh negati& terapi sinar terhadap tumbuh kembang bayi. =&ek
samping hanya bersi&at sementara- dan dapat di(egah/diperbaiki dengan memperhatikan tata (ara
penggunaan terapi sinar.
*elainan yang mungkin timbul karena terapi sinar antara lain:
$. eningkatan kehilangan (airan tubuh bayi. *arena itu pemberian (airan harus
diperhatikan dengan sebaik-baiknya. ;ila bayi bisa minum 2)I- sesering mungkin
berikan 2)I.
%. >rekwensi buang air besar meningkat karena hiperperistaltik (gerakan usus yang
meningkat).
". 9imbul kelainan kulit yang bersi&at sementara pada muka- badan- dan alat gerak (Da(ular
atau purpura (&lea bite rash))
#. *enaikan suhu tubuh.
5. *adang pada beberapa bayi ditemukan gangguan minum- rewel- yang hanya bersi&at
sementara.
*omplikasi biasanya bersi&at ringan dan tidak sebanding dengan man&aat
penggunaannya. *arena itu terapi sinar masih merupaka pilihan dalam mengatasi
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.
'. KOMPLIKASI
*omplikasi ikterus patologis
:ika kadar bilirubin terus meningkat dapat menyebabkan ense&alopati bilirubin akibat e&ek
toksis bilirubin indirek terhadap susunan sara& pusat
H. PRO'NOSIS
8
2d 7itam : ;onam
2d &ungsionam : ;onam
2d sanationam : ;onam
:aundi(e yang (epat diketahui dan diterapi dengan &ototerapi akan memberikan prognosis
yang baik. *omplikasi dari !aundi(e dapat di(egah dengan terapi yang adekuat dan sesegera
mungkin untuk meurunkan kadar bilirubin serum. 9ingkat awareness yang tinggi dan terwapi
yang adekuat memberikan prognosis yang bonamm pada bayi tersebut.
9
BAB I+
TIN&AUAN PUSTAKA
A. I,teu!
"-#-5
"an %#t#teapi
%
Ikterus neonatorum (bayi baru lahir berwarna kuning) adalah kondisi mun(ulnya warna
kuning di kulit dan selaput mata pada bayi baru lahir karena adanya bilirubin (pigmen empedu)
pada kulit dan selaput mata sebagai akibat peningkatan kadar bilirubin dalam darah
(hiperbilirubinemia). *eadaan kuning pada bayi lahir ini dalam istilah umum sering disebut
!aundi(e. *ata !aundi(e berasal dari bahasa eran(is- dari kata jaune yang berarti kuning. )akit
kuning (jaundice) yang !uga dikenal dengan ikterus adalah perubahan warna kulit- sklera mata
atau !aringan lainnya (membran mukosa) yang men!adi kuning karena pewarnaan oleh bilirubin
yang meningkat kadarnya dalam sirkulasi darah.
;ayi kuning atau !aundi(e adalah suatu keadaan dimana kadar bilirubin dalam darah
tinggi dan ter!adi pada minggu pertama kehidupan sang bayi. *adar bilirubin dalam darah
bersi&at toksik bagi perkembangan system sara& pusat bayi- hal tersebut dapat mengakibatkan
kerusakan sara& yang tidak bisa diperbaiki lagi. @leh karena itu- butuh penanganan dokter
dengan segera dan tepat. Hampir 05E-75E bayi yang baru lahir akan terlihat kuning pada
minggu pertama setelah mereka lahir. )ekitar 5-$5E dari mereka membutuhkan penanganan
khusus karena kadar bilirubinnya yang se(ara signi&ikan tinggi- sehingga dibutuhkan &ototerapi.
ada kebanyakan kasus kondisi tersebut tidak berbahaya sehingga tidak dibutuhkan penanganan
khusus.
*uning pada bayi adalah sesuatu masalah yang sering ter!adi pada bayi baru
lahir. *uning pada bayi baru lahir bayi terkadang sulit untuk mendeteksi atau menilai se(ara
benar. )e(ara umum penilaian kunging bisa dilihat pada warna putih mata dan kulit yang
bewarna kuning-kekuningan. 'arna kuning-kekuningan ini dapat dilihat dengan lebih !elas
apabila kulit bayi ditekan lembut- biasnya tampak kelihatan kekuningan.
10
'arna kekuningan pada bayi baru lahir adakalanya merupakan ke!adian alamiah
(&isologis)- adakalanya menggambarkan suatu penyakit (patologis). ;ayi berwarna kekuningan
yang alamiah (&isiologis) atau bukan karena penyakit tertentu dapat ter!adi pada %5E hingga
55E bayi baru lahir (ukup bulan (masa kehamilan yang (ukup)- dan persentasenya lebih tinggi
pada bayi prematur. Referensi lain menyebutkan angka kejadian bayi kuning alamiah (fisiologis)
mencapai 80%.
1isebut alamiah (&isiologis) !ika warna kekuningan mun(ul pada hari kedua atau keempat
setelah kelahiran- dan berangsur menghilang (paling lama) setelah $5 hingga $# hari. Ini ter!adi
karena &ungsi hati belum sempurna (matang) dalam memproses sel darah merah.
)elain itu- pada pemeriksaan laboratorium kadar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah tidak
melebihi batas yang membahayakan (ditetapkan). 2da beberapa batasan warna kekuningan pada
bayi baru lahir untuk menilai proses alamiah (&isiologis)- maupun warna kekuningan yang
berhubungan dengan penyakit (patologis)- agar kita lebih mudah mengenalinya.
)e(ara garis besar- batasan kekuningan bayi baru kahir karena proses alamiah (&isiologis) adalah
sebagai berikut:
'arna kekuningan nampak pada hari kedua sampai hari keempat.
)e(ara kasat mata- bayi nampak sehat
'arna kuning berangsur hilang setelah $5-$# hari.
*adar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah kurang dari $% mgE.
2dapun warna kekuningan pada bayi baru lahir yang menggambarkan suatu penyakit (patologis)-
antara lain:
'arna kekuningan nampak pada bayi sebelum umur "0 !am.
'arna kekuningan (epat menyebar keseku!ur tubuh bayi.
'arna kekuningan lebih lama menghilang- biasanya lebih dari % minggu.
2dakalanya disertai dengan kulit memu(at (anemia).
11
*adar bilirubin (pigmen empedu) dalam darah lebih dari $% mgE pada bayi (ukup bulan
dan lebih dari $5 mgE pada bayi prematur.
:ika ada tanda-tanda seperti di atas (patologis)- bayi kurang akti&- misalnya kurang
menyusu- maka sebaiknya segera periksa ke dokter terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan
dan perawatan.
MEKANISME TER&ADIN*A PEN*AKIT
;agaimana ter!adi kuning pada bayi - baik pada proses alamiah (&isiologis) maupun warna
kekuningan yang berhubungan dengan penyakit. ada dasarnya warna kekuningan pada bayi
baru lahir dapat ter!adi karena beberapa hal- antara lain:
roses peme(ahan sel darah merah (eritrosit) yang berlebihan.
/angguan proses transportasi pigmen empedu (bilirubin).
/angguan proses penggabungan (kon!ugasi) pigmen empedu (bilirubin) dengan protein.
/angguan proses pengeluaran pigmen empedu (bilirubin) bersama air.
Hal lain yang berpengaruh adalah pembuangan sel darah merah yang sudah tua atau rusak
dari aliran darah dilakukan oleh empedu. )elama proses tersebut berlangsung- hemoglobin
(bagian dari sel darah merah yang mengangkut oksigen) akan dipe(ah men!adi bilirubin.
;ilirubin kemudian dibawa ke dalam hati dan dibuang ke dalam usus sebagai bagian dari
empedu. /angguan dalam pembuangan mengakibatkan penumpukan bilirubin dalam aliran darah
yang menyebabkan pigmentasi kuning pada plasma darah yang menimbulkan perubahan warna
pada !aringan yang memperoleh banyak aliran darah tersebut. *adar bilirubin akan menumpuk
kalau produksinya dari heme melampaui metabolisme dan ekskresinya. *etidakseimbangan
antara produksi dan klirens dapat ter!adi akibat pelepasan perkursor bilirubin se(ara berlebihan
ke dalam aliran darah atau akibatproses &isiologi yang mengganggu ambilan (uptake) hepar-
metabolisme ataupun ekskresi metabolit ini. /angguan pada proses di atas (dan proses lain yang
lebih rumit) menyebabkan kadar pigmen empedu (bilirubin) dalam darah meningkat- akibatnya
kulit bayi nampak kekuningan.
12
&aun"i-e %i!i#l#.i. *eadaan ini disebabkan oleh ketidakmampuan bayi dalam
menangani ter!adinya peningkatan produksi bilirubin- karena &ungsi-&ungsi organnya
yang belum sempurna. ;ayi akan terlihat kuning pada kurun waktu %#-7% !am setelah
lahir. Normalnya kadar bilirubin dalam darah pada bayi yang lahir (ukup waktu akan
men(apai pun(aknya di le7el 0-6 mg/d8 pada hari ketiga lalu akan turun di hari
berikutnya. )edangkan bayi dikatakan mengalami !aundi(e &isiologi !ika peningkatan
kadar bilirubin men(apai $% mg /d8- dan tidak lebih dari $5 mg/d8. )etelah hari ke-$#
bayi sudah tidak tampak kuning lagi.1alam keadaan !aundi(e &isiologi sebenarnya
tidak dibutuhkan perawatan- hanya sa!a peran sang ibu sangat dibutuhkan. 1alam hal
ini- ibu harus senantiasa menyusui bayinya. ;ayi yang kuning harus disusui se(ara
eksklusi&- tanpa tambahan asupan yang lain- baik itu air atupun deGtrose. ada dasarnya
!aundi(e &isiologi tidak berbahaya- pemberian 2)I akan sangat membantu bayi dalam
menangani tingginya kadar bilirubin dalam tubuhnya. 9etapi perlu diingat- !ika
kuningnya sudah menyebar sampai bagian kaki- maka bayi harus segera dibawa lagi ke
rumah sakit- karena hal itu pertanda bahwa kadar bilirubin sudah semakin tinggi dan
segera butuh penanganan tim medis. )aya mengalami hal tersebut- bayi saya harus
mendapat &ototerapi selama % hari karena kadar bilirubinnya yang meningkat lagi
men!adi $5 mg/d8 setelah % hari di rumah.

&aun"i-e Pat#l#.i. ada keadaan ini kadar bilirubin sudah melebihi $7 mg/d8-
sehingga harus segera diobser7asi penyebabnya dan !uga dibutuhkan penanganan
khusus- seperti &ototerapi. :ika bayi terlihat kuning dalam kurun waktu %# !am-
peningkatan kadar bilirubin melebihi batas normal (5 mg/d8/hari)- dan bayi masih
terlihat kuning bahkan setelah " minggu usia kelahirannya- maka hal tersebut sudah
dikategorikan sebagai !aundi(e patologi. 9idak hanya itu- &eses bayi yang seperti tanah
liat dan urine-nya yang berwarna gelap sehingga pakaian bayi men!adi kuning adalah
tanda lain dari !aundi(e patologi. ada !aundi(e patologi !uga akan didapati kadar
bilirubin yang lebih dari % mg/d8 ketika sampel darah diambil kapan sa!a / dire(t
bilirubin (tidak ada inter7al waktu).)emua bayi yang mendapat perawatan &ototerapi
harus melalui serangkaian pengu!ian- seperti tes golongan darah dan <oombsH testB
perhitungan darah komplit dan smear &or hemolysis serta mor&ologi sel darah merahB
13
perhitungan retikulosit dan estimasi en.im /01. Hal tersebut dilakukan guna
mengetahui penyebab !aundi(e pada si ke(il. engulangan pengukuran kadar bilirubin
dalam darah- biasanya pada inter7al %# !am- harus dilakukan selama bayi di&ototerapi.
Hem#lyti- &aun"i-e. 2da beberapa tanda dari hemolitik !aundi(e- yaitu !aundi(e
mun(ul dalam waktu %# !am- bayi tampak pu(at- ter!adinya hepato-splenomegali-
meningkatnya !umlah retikulosit (36E)- peningkatan bilirubin yang (epat (35 mg/d8
dalam waktu %# !am atau 3 5-5 mg/d8/!am)- serta adanya riwayat !aundi(e pada
keluarganya. Hemolyti( !aundi(e disebabkan oleh beberapa hal- diantaranya seperti
penyakit hemolitik rhesus (?h)- 2;@ inkompatibiliti- serta de&isiensi en.im
/01.;ayi yang lahir dari ibu dengan ?h-negati& dan ayah ?h-positi& harus dilakukan
identi&ikasi ?h dan u!i 1ire(t <oombsH. ;egitu !uga dengan bayi yang lahir dari ibu
dengan golongan darah @ dan ?h-positi& harus terus dimonitor dan dilakukan
serangkaian pengu!ian- seperti test golongan darah dan u!i dire(t antibody. Hemolitik
!aundi(e akibat 2;@ inkompatibiliti biasanya mun(ul dalam waktu %# !am pertama
((irri yang sama dengan !aundi(e patologi). enanganan hemolitik !aundi(e akibat
de&isiensi /01 serupa dengan hemolitik !aundi(e akibat 2;@ inkompatibiliti.
emeriksaan de&isiensi /01 harus ditegakkan pada bayi yang diberikan terapi (ahaya
(&ototerapi)- baik itu pada bayi yang lahirnya (ukup waktu (&ull-term) ataupun yang
hampir (ukup waktu (near-term).
Menyu!ui "an /aun"i-e. :aundi(e pun !uga bisa ter!adi pada bayi yang disusui oleh
ibunya. :aundi(e ini biasanya mun(ul antara %#-7% !am dengan pun(aknya pada hari
ke-5 sampai hari ke-$5 dan akan hilang pada minggu ketiga. )tudi yang dilakukan
)(hneider menun!ukkan bahwa $"E bayi yang menyusui memiliki kadar bilirubin
pun(ak sebesar $% mg/d8 atau lebih tinggi #E !ika dibandingkan dengan bayi yang
mendapat susu &ormula. Hal tersebut dapat ter!adi bukan karena kandungan .at di
dalam 2)I- tetapi lebih karena pola menyusui yang belum optimal. >rekuensi menyusui
yang kurang dapat menyebabkan mun(ulnya !aundi(e &isiologi. @leh karena itu- ibu
harus selalu senantiasa berusaha untuk menyusui bayinya- meskipun terkadang pada
awal-awal kelahiran 2)I ibu belum keluar. Itulah sebabnya dukungan suami mutlak
diperlukan mengingat perannya yang tidak sedikit.
14
Bea!t Mil, /aun"i-e. )ekitar %-#E bayi yang se(ara eksklusi& disusui oleh sang ibu
memiliki !aundi(e dengan kadar bilirubin lebih dari $5 mg/d8 pada minggu ketiga.
:aundi(e yang tetap ada setelah " minggu pertama kehidupan seorang bayi disebut
prolonged !aundi(e (!aundi(e diperpan!ang). )eiring dengan waktu kadar bilirubin
akan berkurang. 9etapi !ika si ke(il semakin kuning (sudah sampai ke kaki) atau kadar
bilirubin sudah melebihi %5 mg/d8 segera hubungi dokter.
PENAN'ANAN
012
ada bayi baru lahir dengan warna kekuningan karena proses alami (&isiologis)- tidak berbahaya
dan tidak diperlukan pengobatan khusus- kondisi tersebut akan hilang dengan sendirinya. rinsip
pengobatan warna kekuningan pada bayi baru lahir adalah menghilangkan penyebabnya.
Teapi Sina 34#t#teapi5. >ototerapi dilakukan dengan (ara meletakkan bayi yang
hanya mengenakan popok (untuk menutupi daerah genital) dan matanya ditutup di
bawah lampu yang meman(arkan spektrum (ahaya hi!au-biru dengan pan!ang
gelombang #55-#05 nm. )elama &ototerapi bayi harus disusui dan posisi tidurnya
diganti setiap % !am. ada terapi (ahaya ini bilirubin dikon7ersi men!adi senyawa yang
larut air untuk kemudian diekskresi- oleh karena itu harus senantiasa disusui (baik itu
langsung ataupun tidak langsung). *euntungan dari &ototerapi ini adalah non-in7asi7
(tidak merusak)- e&ekti&- relati7e tidak mahal- dan mudah dilaksanakan. 9erapi sinar
dilakukan selama %# !am atau setidaknya sampai kadar bilirubin dalam darah kembali
ke ambang batas normal. 1engan &ototerapi- bilirubin dalam tubuh bayi dapat
dipe(ahkan dan men!adi mudah larut dalam air tanpa harus diubah dulu oleh organ hati.
9erapi sinar !uga berupaya men!aga kadar bilirubin agar tak terus meningkat sehingga
menimbulkan risiko yang lebih &atal. )inar yang digunakan pada &ototerapi berasal dari
se!enis lampu neon dengan pan!ang gelombang tertentu. 8ampu yang digunakan sekitar
$% buah dan disusun se(ara paralel. 1i bagian bawah lampu ada sebuah ka(a yang
disebut &leGy glass yang ber&ungsi meningkatkan energi sinar sehingga intensitasnya
lebih e&ekti&. )inar yang mun(ul dari lampu tersebut kemudian diarahkan pada tubuh
bayi. )eluruh pakaiannya dilepas- ke(uali mata dan alat kelamin harus ditutup dengan
menggunakan kain kasa. 9u!uannya untuk men(egah e&ek (ahaya berlebihan dari
lampu-lampu tersebut. )eperti diketahui- pertumbuhan mata bayi belum sempurna
15
sehingga dikhawatirkan akan merusak bagian retinanya. ;egitu pula alat kelaminnya-
agar kelak tak ter!adi risiko terhadap organ reproduksi itu- seperti kemandulan. ada
saat dilakukan &ototerapi- posisi tubuh bayi akan diubah-ubahB telentang lalu telungkup
agar penyinaran berlangsung merata. 1okter akan terus mengontrol apakah kadar
bilirubinnya sudah kembali normal atau belum. :ika sudah turun dan berada di bawah
ambang batas bahaya- maka terapi bisa dihentikan. ?ata-rata dalam !angka waktu dua
hari si bayi sudah boleh dibawa pulang. Deski relati& e&ekti&- tetaplah waspada
terhadap dampak &ototerapi. 2da ke(enderungan bayi yang men!alani proses terapi
sinar mengalami dehidrasi karena malas minum. )ementara- proses peme(ahan
bilirubin !ustru akan meningkatkan pengeluarkan (airan empedu ke organ usus. 2lhasil-
gerakan peristaltik usus meningkat dan menyebabkan diare. Demang tak semua bayi
akan mengalaminya- hanya pada kasus tertentu sa!a. 4ang pasti- untuk menghindari
ter!adinya dehidrasi dan diare- orang tua mesti tetap memberikan 2)I pada si ke(il.
Teapi Tan!4u!i. :ika setelah men!alani &ototerapi tak ada perbaikan dan kadar
bilirubin terus meningkat hingga men(apai %5 mg/dl atau lebih- maka perlu dilakukan
terapi trans&usi darah. 1ikhawatirkan kelebihan bilirubin dapat menimbulkan
kerusakan sel sara& otak (kern ikterus). =&ek inilah yang harus diwaspadai karena anak
bisa mengalami beberapa gangguan perkembangan. Disalnya keterbelakangan mental-
(erebral palsy- gangguan motorik dan bi(ara- serta gangguan penglihatan dan
pendengaran. +ntuk itu- darah bayi yang sudah tera(uni akan dibuang dan ditukar
dengan darah lain. roses tukar darah akan dilakukan bertahap. ;ila dengan sekali
tukar darah- kadar bilirubin sudah menun!ukkan angka yang menggembirakan- maka
terapi trans&usi bisa berhenti. 9api bila masih tinggi maka perlu dilakukan proses
tran&usi kembali. =&ek samping yang bisa mun(ul adalah masuknya kuman penyakit
yang bersumber dari darah yang dimasukkan ke dalam tubuh bayi. Deski begitu- terapi
ini terbilang e&ekti& untuk menurunkan kadar bilirubin yang tinggi.
Teapi O6at7#6atan. 9erapi lainnya adalah dengan obat-obatan. Disalnya- obat
phenobarbital atau luminal untuk meningkatkan pengikatan bilirubin di sel-sel hati
sehingga bilirubin yang si&atnya indire(t berubah men!adi dire(t. 2da !uga obat-obatan
yang mengandung plasma atau albumin yang berguna untuk mengurangi timbunan
16
bilirubin dan mengangkut bilirubin bebas ke organ hati. ;iasanya terapi ini dilakukan
bersamaan dengan terapi lain- seperti &ototerapi. :ika sudah tampak perbaikan maka
terapi obat-obatan ini dikurangi bahkan dihentikan. =&ek sampingnya adalah
mengantuk. . 2kibatnya- bayi !adi banyak tidur dan kurang minum 2)I sehingga
dikhawatirkan ter!adi kekurangan kadar gula dalam darah yang !ustru memi(u
peningkatan bilirubin. 1isamping itu man&aat atau e&ek dari pemberian obat biasanya
ter!adi setelah " hari pemberian obat. )ehingga- terapi obat-obatan bukan men!adi
pilihan utama untuk menangani hiperbilirubin karena biasanya dengan &ototerapi si
ke(il sudah bisa ditangani.
Menyu!ui Bayi "en.an ASI. ;ilirubin !uga dapat pe(ah !ika bayi banyak
mengeluarkan &eses dan urin. +ntuk itu bayi harus mendapatkan (ukup 2)I. )eperti
diketahui- 2)I memiliki .at-.at terbaik bagi bayi yang dapat memperlan(ar buang air
besar dan ke(ilnya. 2kan tetapi- pemberian 2)I !uga harus di bawah pengawasan
dokter karena pada beberapa kasus- 2)I !ustru meningkatkan kadar bilirubin bayi
(breast milk !aundi(e). 1i dalam 2)I terdapat hormon pregnandiol yang dapat
mempengaruhi kadar bilirubinnya.
Deski demikian dalam keadaan bilirubin yang tidak terlalu tinggi penghentian 2)I
tidak direkomendasikan.
Teapi Sina Matahai 9erapi dengan sinar matahari hanya merupakan terapi
tambahan. ;iasanya dian!urkan setelah bayi selesai dirawat di rumah sakit. <aranya-
bayi di!emur selama setengah !am dengan posisi yang berbeda-beda. )eperempat !am
dalam keadaan telentang- misalnya- seperempat !am kemudian telungkup. 8akukan
antara !am 7.55 sampai F.55. Inilah waktu dimana sinar surya e&ekti& mengurangi kadar
bilirubin. 1i bawah !am tu!uh- sinar ultra7iolet belum (ukup e&ekti&- sedangkan di atas
!am sembilan kekuatannya sudah terlalu tinggi sehingga akan merusak kulit. ;ila pagi
hari dalam keadaan mendung sinar matahari sore atau akhir matahari mungkin masih
dianggap aman- sekitar !am $0.55 s/d $7.55. Hindari posisi yang membuat bayi melihat
langsung ke matahari karena dapat merusak matanya. erhatikan pula situasi di
sekeliling- keadaan udara harus bersih.
2papun penyebab kuning- sebaiknya !angan diremehkan . ;ila keadaan semakin tidak
17
membaik sebaiknya konsultasi kepada dokter atau dokter spesialis anak.
Deski disebutkan bahwa bayi kuning sebagian besar diantaranya karena proses alami
(&isiologis) dan tidak perlu pengobatan- seyogyanya para orang tua tetap waspada-
mengingat bayi masih dalam proses tumbuh kembang. *arenanya- konsultasi kepada
dokter atau dokter spesialis anak adalah langkah penting yang !angan ditunda.
B. Tan!4u!i Tu,a
0
A. Pen.etian
9rans&usi tukar adalah suatu tindakan pengambilan se!umlah ke(il darah yang dilan!utkan
dengan pengembalian darah dari donor dalam !umlah yang sama yang dilakukan berulang-ulang
sampai sebagian besar darah penderita tertukar (>riel- $F6%).
ada hiperbilirubinemia- tindakan ini bertu!uan men(egah ter!adinya ense&alopati bilirubin
dengan (ara mengeluarkan bilirubin indirek dari sirkulasi. ada bayi dengan isoimunisasi-
trans&usi tukar memiliki man&aat tambahan- karena membantu mengeluarkan antibodi maternal
dari sirkulasi bayi. )ehingga men(egah hemolisis lebih lan!ut dan memperbaiki anemia.
B. Daah D#n# Untu, Tan4u!i Tu,a
$. 1arah yang digunakan golongan @.
%. /unakan darah baru (usia , styleIJJ3whole blood. *er!asama dengan dokter kandungan
dan ;ank 1arah adalah penting untuk persiapan kelahiran bayi yang membutuhkan
tran&usi tukar.
". ada penyakit hemolitik rhesus- !ika darah disiapkan sebelum persalinan- harus
golongan @ dengan rhesus (-)- (rossmat(hed terhadap ibu. ;ila darah disiapkan setelah
kelahiran- dilakukan !uga (rossmat(hed terhadap bayi.
#. ada inkomptabilitas 2;@- darah donor harus golongan @- rhesus (-) atau rhesus yang
sama dengan ibu dan bayinya. <rossmat(hed terhadap ibu dan bayi yang mempunyai
titer rendah antibodi anti 2 dan anti ;. ;iasanya menggunakan eritrosit golongan @
dengan plasma 2;- untuk memastikan bahwa tidak ada antibodi anti 2 dan anti ; yang
mun(ul.
18
5. ada penyakit hemolitik isoimun yang lain- darah donor tidak boleh berisi antigen
tersensitisasi dan harus di (rossmat(hed terhadap ibu.
0. ada hiperbilirubinemia yang nonimun- darah donor ditiping dan (rossmat(hed terhadap
plasma dan eritrosit pasien/bayi.
7. 9ran&usi tukar biasanya memakai % kali 7olume darah (% 7olume eG(hange) ---- $05
m8/kg;;- sehingga diperoleh darah baru sekitar 67E.
$. Te,ni, Tan!4u!i Tu,a
$. )ID8= 1@+;8= K@8+D=. ush-ull tehniLue : !arum in&us dipasang melalui
kateter 7ena umbilikalis/ 7ena saphena magna. 1arah dikeluarkan dan dimasukkan
bergantian.
%. I)@K@8+D=9?I<. 1arah se(ara bersamaan dan simultan dikeluarkan melalui arteri
umbilikalis dan dimasukkan melalui 7ena umbilikalis dalam !umlah yang sama.
". 2?9I28 =M<H2N/= 9?2N>+)I@N. 9ran&usi tukar sebagian- dilakukan biasanya
pada bayi dengan polisitemia.
1i Indonesia- untuk kedaruratan- trans&usi tukar pertama menggunakan golongan darah @ rhesus
positi&.
D. Pela,!anaan tan4u!i tu,a:
$. ersonel. )eorang dokter dan minimal % orang perawat untuk membantu persiapan-
pelaksanaan dan pen(atatan serta pengawasan penderita.
%. 8okasi. )ebaiknya dilakukan di ruang NI<+ atau kamar operasi dengan penerangan dan
pengaturan suhu yang adekuat- alat monitor dan resusitasi yang lengkap serta ter!aga
sterilitasnya.
". ersiapan 2lat.
a. 2lat dan obat-obatan resusitasi lengkap
19
b.8ampu pemanas dan alat monitor
(. erlengkapan 7ena seksi dengan sarung tangan dan kain penutup steril
d.Dasker- tutup kepala dan gaun steril
e. Nier bekken (% buah) dan botol kosong- penampung darah
&. )et tran&usi % buah
g. *ateter umbilikus ukuran #- 5- 0 > sesuai berat lahir bayi atau abbo(ath
h. 9hree way stop(o(k semprit $ m8- 5 m8- $5 m8- %5 m8- masing-masing % buah
i. )elang pembuangan
!. 8arutan <alsium glukonas $5 E- <a<l% $5 E dan Na<l &isiologis
k.De!a tindakan
E. In"i,a!i
Hingga kini belum ada kesepakatan global mengenai kapan melakukan trans&usi
tukar pada hiperbilirubinemia. Indikasi trans&usi tukar berdasarkan keputusan 'H@
ter(antum dalam tabel %.
Ta6el 0. In"i,a!i Tan!4u!i Tu,a Be"a!a,an Ka"a Biliu6in Seum
U!iU!ia Bayi
BaBayi $u,up
Bulan
Sehat
DeDen.an
%a,t#
Ri!i,#
Hari mg/d8 mg/d8
Hari ke-$ $5 $ $"
Hari ke-% %5 $5 $5
Hari ke-" "5 %5 %5
20
Hari ke-#
dan
seterusnya
"5 %5 %5
;ila trans&usi tukar memungkinkan untuk dilaksanakan di tempat atau bayi bisa
diru!uk se(ara (epat dan aman ke &asilitas lain- dan kadar bilirubin bayi telah men(apai
kadar di atas- sertakan (ontoh darah ibu dan bayi.
Ta6el 8. In"i,a!i Tan!4u!i Tu,a Pa"a Bayi Beat Ba"an Lahi Ren"ah
BeBeat Ba"an 3.am5 Ka Ka"a
Biliu6in
3m.("L5
,3 $5 $5N $%
$555 $555 N $555 $% $%N $5
$555 $555 N %555 $5 $5N $6
%555 %555 N %555 $6 $6N %5
ada penyakit hemolitik segera dilakukan tran&usi tukar apabila ada indikasi:
a. *adar bilirubin tali pusat 3 #-5 mg/d8 dan kadar Hb ,3
b. *adar bilirubin meningkat 3 0 mg/d8/$%!am walaupun sedang mendapatkan terapi sinar
(. )elama terapi sinar bilirubin meningkat 3 0 mg/d8/$%!am dan kadar Hb $$ N $" gr/d8
d. 1idapatkan anemia yang progresi& walaupun kadar bilirubin dapat dikontrol se(ara
adekuat dengan terapi sinar.
9rans&usi tukar harus dihentikan apabila ter!adi:
=mboli (emboli- bekuan darah)- trombosis
Hiperkalemia- hipernatremia- hipokalsemia- asidosis- hipoglikemia
21
/angguan pembekuan karena pemakaian heparin
er&orasi pembuluh darah
*omplikasi tran&usi tukar
Kaskular: emboli udara atau trombus- trombosis
*elainan !antung: aritmia- overload- henti !antung
/angguan elektrolit: hipo/hiperkalsemia- hipernatremia- asidosis
*oagulasi: trombositopenia- heparinisasi berlebih
In&eksi: bakteremia- hepatitis 7irus- sitomegalik- enterokolitis nekrotikan
8ain-lain: hipotermia- hipoglikemia
erawatan pas(a tran&usi tukar
8an!utkan dengan terapi sinar
2wasi ketat kemungkinan ter!adinya komplikasi
E. Pe!iapan Tin"a,an Tan4u!i Tu,a:
$. ;erikan pen!elasan tentang tu!uan dan risiko tindakan- mintakan persetu!uan tertulis
dari orang tua penderita
%. ;ayi !angan diberi minum " N # !am sebelum tindakan. ;ila tran&usi harus segera
dilakukan isi lambung dikosongkan dengan sonde dan menghisapnya
". asang in&us dengan tetesan rumatan dan bila tali pusat telah mengering kompres
dengan Na<l &isiologis
#. ;ila memungkinkan % !am sebelumnya berikan in&us albumin terutama !ika kadar
albumin ,/3
5. emeriksaan laboratorium pra tran&usi tukar antara lain semua elektrolit- dekstrostik-
Hb- hematokrit- retikulosit- trombosit- kadar bilirubin indirek- albumin- golongan
darah- rhesus- u!i (oombs direk dan indirek- kadar /01 dan en.im eritrosit lainnya
serta kultur darah
0. *oreksi gangguan asam basa- hipoksia- dan hipotermi sebelum memulai tran&usi tukar
22
7. eriksa ulang apakah donor yang diminta telah sesuai dengan permintaan ((ek label
darah)
BAB +
KESIMPULAN
ada neonatus yang mengalami ikterus perlu dilihat dari waktu mulai ter!adinya ikterus
tersebut dan lamanya ter!adi ikterus tersebut- ini penting untuk mengetahui apakah ikterus ini
ter!adi se(ara patologis atau &isilogis sebagai awal dari pemeriksaan dari bayi yang baru
dilahirkan. ada ikerus neonatorum memerlukan tindakan segera untuk mengatasi
hiperbilirubinemia dengan (ara &ototerapi. erlu terus di monitoring kadar bilirubin total untuk
23
mengetahui perkembangan pada bayi dan terapi. )ebaiknya dilakukan ru!ukan apabila tidak
terdapat perbaikan setelah dilakukan tatalaksana yang adekuat.
24
DA%TAR PUSTAKA
$. )uted!o- 24. Dengenal enyakit Delalui Hasil emeriksaan 8aboratorium. 2mara
;ooks.4ogyakarta. %557.
%. )ub(ommitte on Hyperbilirubinemia. <lini(al pra(ti(e $. guidelines: management o&
hyperbilirubinemia in the newborn or more weeks gestation. ediatri(s. %55#B$$#:%F7-
"$0.
". orter D8- 1ennis ;8. Hyperbilirubinemia in the term newborn. 2m >am
hysi(. %55%B 05:5FF-050.
#. Indrasanto =- 1armasetiawani N- ?ohsiswatmo ?- *aban *?.
Hiperbilirubinemia pada neonatus. 1alam: aket elatihan @bstetri dan
Neonatal =mergensi *omprehensi& (@N=*). :akarta: :N*-*?- I12I-
@/I-+)2I1B %556. h.$5F-%7.
5. Dartin <?- <loherty :. Neonatal hyperbilirubinemia. 1alam: <loherty :-
=i(henwald =<- )tark 2? .Danual o& Neonatal <are. =disi ke-0. New 4ork:
D(/raw HillB %556. h.$6$-%$%.
0. /ilmore DD- +y <<. Hyperbilirubinemia. 1alam: /omella 98- <unningham
D1 - =yal >/- penyunting. Neonatology: management- pro(edures- on-(all
problems- diseases and drugs. =disi ke-5. New 4ork: D(/raw HillB %55#.
h.#67-556.
25

Anda mungkin juga menyukai