Anda di halaman 1dari 14

Daftar Isi

KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................4
Latar Belakang...................................................................................................................4
Rumusan Masalah..............................................................................................................4
Apa pengertian dan sejarah ketahanan nasional?.......................................................4
Apa saja unsur-unsur ketahanan nasional?.................................................................4
Bagaimanakah pendekatan asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional?. . .4
Apa saja hubungan globalisasi dan ketahanan nasional?...........................................4
Tujuan.................................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................................5
Pengertian dan Sejarah Ketahanan Nasional Indonesia.................................................5
Unsur-Unsur Ketahanan Nasional....................................................................................8
Pendekatan Asta Gatra dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional................................9
Unsur atau Gatra Penduduk............................................................................................9
Unsur atau Gatra wilayah turut menentukan kekuatan nasional negara.......................9
Unsur atau Gatra sumber daya alam...............................................................................9
Unsur atau Gatra di bidang Ideolog..................................................................................9
Unsur atau Gatra di bidang Politik............................................................................10
Unsur atau Gatra di bidang Ekonomi........................................................................10
Unsur atau Gatra di bidang sosial budaya.................................................................10
Unsur atau Gatra di bidang Pertahanan Keamanan........................................................10
Globalisasi dan Ketahanan Nasional..............................................................................10
Dampak Positif.............................................................................................................10
Dampak Negatif Globalisasi........................................................................................11
Tantangan Globalisasi Terhadap Ketahanan Nasional....................................................11
Aspek-aspek Ketahanan Nasional dalam Mengatasi Globalisasi :...........................12
Sifat-Sifat Ketahanan nasional....................................................................................12
Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme...................12

1
BAB 3 PENUTUP................................................................................................................14
Kesimpulan.......................................................................................................................14
Saran.................................................................................................................................14
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15

2
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan rahmat-Nya, kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Baidlowi
selaku dosen pembimbing mata kuliah. Atas arahan dan bimbingan yang diberikan
dalam penyelesaian tugas laporan ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas wawasan mengenai


Ketahanan Nasional. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Politeknik Negeri Jember. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada bapak Baidlowi. Kami meminta masukan
demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang akan datang dan mengharapkan
kritik dan saran dari para pembaca.

3
BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ketahanan bangsa merupakan kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan
persatuan dan kesatuannya serta memperkuat daya dukung kehidupannya. Ketahanan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman
baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak
langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup
bangsa dan Negara. Adapun inti dari Ketahanan Nasional Indonesia yaitu kemampuan
yang dimiliki bangsa dan negara di dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang
dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks.

Indonesia harus bisa mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dari


ancaman-ancaman yang sewaktu-waktu bisa datang. Agar kelangsungan hidup bangsa
terjamin, Ketahanan Nasional perlu dibina dan dikembangkan terus menerus. Dalam
usaha mencapai tujuan itu, diperlukan kekuatan untuk dapat mewujudkannya.
Kekuatan itulah yang digunakan untuk menghadapi masalah-masalah yang ada dalam
memperkuat ketahanan nasional kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan Nasional
dapat terbentuk jika seluruh elemen masyarakat ikut mengimplementasikan ke dalam
berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Kerja sama antara pemerintah
dan masyarakat dalam membentuk ketahanan nasional akan memperkuat kesatuan
dan persatuan Negara Indonesia.

Rumusan Masalah
Apa pengertian dan sejarah ketahanan nasional?
Apa saja unsur-unsur ketahanan nasional?
Bagaimanakah pendekatan asta gatra dalam mewujudkan ketahanan nasional?
Apa saja hubungan globalisasi dan ketahanan nasional?

Tujuan
Menjelaskan arti Ketahanan Nasional untuk mempertahankan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

4
BAB 2 PEMBAHASAN

Pengertian dan Sejarah Ketahanan Nasional Indonesia


Ketahanan bangsa merupakan kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan
persatuan dan kesatuannya serta memperkuat daya dukung kehidupannya. Konsepsi
ketahanan bangsa untuk konteks Indonesia dikenal dengan nama Ketahanan Nasional
yang dikembangkan oleh Lembaga Pertahanan Nasional(Lemhanas) pada tahun
1970-an. Secara konsepsional, ketahanan nasional diartikan sebagai “Kondisi dinamis
suatu bangsa, yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Isinya berupa keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan, ancaman,
hambatan dan gangguan, baik yang datang dari dalam maupun luar. Tujuannya untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mencapai tujuan nasionalnya. Adapun inti dari Ketahanan Nasional
Indonesia adalah kemampuan yang dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi
segala bentuk ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks.

Gagasan tentang ketahanan nasional muncul di awal tahun 1960-an sehubungan


dengan adanya ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia, yakni meluasnya pengaruh
komunisme dari Uni Soviet dan Cina. Pengaruh mereka terus menjalar sampai ke
kawasan Indo Cina, sehingga satu persatu negara di kawasan Indo Cina, seperti Laos,
Vietnam dan Kamboja menjadi negara komunis. Infiltrasi komunis tersebut bahkan
mulai masuk ke Thailand, Malaysia dan Singapura.

Gejala tersebut mempengaruhi para pemikir militer di lingkungan SSKAD


(Sekolah Staf Komando Angkatan Darat) atau sekarang SESKOAD (Sunardi,
1997:12) untuk mengadakan pengamatan dan kajian atas kejadian tersebut. Tahun
1960-an gerakan komunis semakin masuk ke wilayah Philipina, Malaysia, Singapura
dan Thailand. Di tahun 1965 komunis Indonesia bahkan berhasil mengadakan
pemberontakan (Gerakan 30 September 1965) yang akhirnya dapat diatasi.Pada tahun
1968 pemikiran tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional).
Kesiapan menghadapi tantangan dan ancaman itu harus diwujudkan dalam bentuk
ketahanan bangsa yang dimanifestasikan dalam bentuk perisai(tameng) yang terdiri
dari unsur-unsur ideologi, ekonomi, sosial budaya dan militer.

Pada tahun 1969 lahir istilah Ketahanan Nasional, kesadaran ini pada tahun 1972
diperluas menjadi hakikat ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG).

5
Saat itu konsepsi Ketahanan Nasional diperbaharui dan diartikan sebagai : “Kondisi
dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik yang datang luar
maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung yang membahayakan
identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan
mengejar tujuan perjuangan nasional”.

Dari sini kita mengenal tiga konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia. Yakni
konsepsi tahun 1968, tahun 1969 dan tahun 1972. Menurut konsepsi tahun 1968 dan
1969 ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan, sedang pada konsepsi 1972
ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamik yang berisi keuletan dan
ketangguhan. Jika pada dua konsepsi sebelumnya dikenal istilah IPOLEKSOM
(Panca Gatra), dalam konsepsi tahun 1972 diperluas dan disempurnakan berdasar asas
Asta Gatra (Haryomataraman dalam Panitia Lemhanas, 1980: 95-96).

Pada tahun-tahun selanjutnya konsepsi ketahanan nasional dimasukkan ke dalam


Garis Besar Haluan Negara(GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai dengan GBHN
1998. Adapun rumusan konsep ketahanan nasional dalam GBHN tahun 1998 adalah
sebagai berikut;

1. Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang


selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai dan agar dapat secara efektif
dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul baik
dari luar maupun dari dalam, maka pembangunan nasional diselenggarakan
melalui pendekatan Ketahanan Nasional yang mencerminkan keterpaduan
antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.
2. Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari
kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya Ketahanan
Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara.
Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional.
Selanjutnya Ketahanan Nasional yang tangguh akan mendorong
pembangunan nasional.
3. Ketahanan Nasional meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan
keamanan.
a. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung
kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan

6
nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai
yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
b. Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang
berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945 yang mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang
sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang
bebas dan aktif.
c. Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang
berlandaskan demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi nasional
dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran rakyat yang adil
dan merata
d. Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa
yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi seimbang serta
kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.
e. Ketahanan pertahanan keamanan adalah kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan negara yang dinamis,
mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Apabila menyimak rumusan mengenai konsepsi Ketahanan Nasional dalam


GBHN tersebut, kita mengenal adanya tiga wujud atau wajah konsepsi Ketahanan
Nasional, yaitu ;

1. Ketahanan nasional sebagai metode, tercermin dari rumusan pertama.


2. Ketahanan nasional sebagai kondisi, tercermin dari rumusan kedua.
3. Ketahanan nasional sebagai doktrin dasar nasional, tercermin dari
rumusan ketiga.

Rumusan pertama menunjuk Ketahanan Nasional sebagai suatu metode


berpikir sekaligus sebagai suatu pendekatan, yaitu suatu pendekatan khas Ketahanan
Nasional yang membedakannya dengan metode-metode berpikir lainnya. Dalam
dunia akademis dikenal ada dua metoea berpikir, yakni metode berpikir induktif dan
deduktif. Metode yang sama juga digunakan dalam Ketahanan Nasional, tetapi

7
dengan tambahan bahwa seluruh bidang(gatra) dilihat dan dipertimbangkan secara
utuh dan menyeluruh(komprehensif integral). Oleh sebab itu, metode berpikir
Ketahanan Nasional disebut juga dengan metode berpikir secara sistemik atau
pemikiran kesisteman.

Sebagai kondisi dinamis, Ketahanan Nasional mengacu kepada pengalaman


empirik, artinya pada keadaan nyata yang berkembang dalam masyarakat dan dapat
diamati. Dalam hubungan ini yang menjadi fokus perhatian adalah adanya ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan(ATHG) di satu pihak.

Ketahanan sebagai doktrin dasar nasional, artinya, suatu bangsa dan negara
akan memiliki Ketahanan Nasional yang kuat dan kokoh jika bangsa tersebut mampu
menata atau mengharmonikan kesejahteraan dan keamanan rakyatnya secara baik.

Dengan dimasukkannya Ketahanan Nasional ke dalam GBHN(dalam hal ini


sebagai modal dasar pembangunan nasional) maka konsepsi Ketahanan Nasional
telah menjadi doktrin pelaksanaan pembangunan. Artinya, dia memberikan tuntunan
dalam penerapan program-program pembangunan (Edi Sudradjat, 1996: 1-2).

Perlu diketahui bahwa saat ini Garis Besar Haluan Negara(GBHN) sebagai
dokumen perencanaan pembangunaan nasional tidak lagi digunakan. Sebagai
penggantinya adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN),
yang pada hekikatnya merupakan penjabaran dari visi, misi dan program presiden
terpilih. Misalnya dokumen RPJMN 2010-2014 yang tertuang dalam Peraturan
Presiden RI No. 5 Tahun 2010. Pada dokumen tersebut tidak lagi ditemukan konsepsi
Ketahanan Nasional.

Unsur-Unsur Ketahanan Nasional


ψ Unsur kekuatan nasional menurut Hans J Morgenthou :
• Faktar tetap ( satble factor ) : geografi dan sumber daya alam.
• Faktor yang berubah ( dynamic factors ) : kemampuan Industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomatis.
ψ Unsur ketahanan nasional menurut Parakhas Chandra :
• Alamiah terdiri dari : geografi, sumber daya, dan penduduk.
• Sosial terdiri dari : perkembangan ekonomi, struktur politik, struktur budaya
dan moral nasional.
• Lain-lain : ide, intelegensi, dan diplomasi, kebijaksanaan dan
kepemimpinan.
ψ Unsur ketahanan nasional model Indonesia :
• Tri gatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri dari : penduduk,
sumberdaya alam, dan wilayah.

8
• Pancagatra adalah aspek sosial (intangible) yang terdiri dari : ideology,
politik, ekonomi , sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Pendekatan Asta Gatra dalam Mewujudkan Ketahanan Nasional


Unsur atau Gatra Penduduk
Penduduk suatu Negara menetukan kekuatan atau ketahanan nasional Negara
yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi
dua hal :
1) Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja,
dan kepribadian.
2) Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan, dan perimbangan penduduk ditiap wilayah Negara.

Unsur atau Gatra wilayah turut menentukan kekuatan nasional negara


meliputi :
1) Bentuk wilayah Negara dapat berupa Negara pantai, Negara kepulauan
atau Negara continental.
2) Luas wilayah Negara
3) Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara.
4) Daya dukung wilayah negara, ada wilayah yang habitable, dan ada yang
unhabitable.

Unsur atau Gatra sumber daya alam


meliputi:
1) Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang.
2) Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
3) Pemanfaatan sumber daya dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.
4) Kontrol atas sumber daya alam.

Unsur atau Gatra di bidang Ideolog


Ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah masyarakat tentang
kebaikan bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus dicapai
dan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan itu. Fungi pokok
Ideologi dalam mendukung ketahanan nasional:
1. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang
bersangkutan.
2. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.

9
Unsur atau Gatra di bidang Politik
Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
1. Sistem politik yang dipakai yaitu apakah sistem demokrasi atau non
demokrasi.
2. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensil atau
parlementer.
3. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
4. Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau
negara serikat.

Unsur atau Gatra di bidang Ekonomi


Suatu negara dapat pula mengembangkan sisitem ekonomi yang dianggap
sebagai cerminan dari nilai dan ideologi bangsa yang bersangkutan.

Unsur atau Gatra di bidang sosial budaya


Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu
Negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa homogen tentu saja akan berbeda
dengan yang dihadapi bangsa yang heterogen dari segi sosial budaya
masyarakatnya.

Unsur atau Gatra di bidang Pertahanan Keamanan


Ketahanan nasional Indonesia dikelola berdasarkan unsur Asta grata yang
meliputi unsur-unsur :
1. Geografi
2. Kekayaan alam
3. Kependudukan
4. Ideologi
5. Politik
6. Ekonomi
7. Sosial Budaya
8. Pertahanan Keamanan

Globalisasi dan Ketahanan Nasional


Dampak Positif
a. Terbukanya pasar internasional yang dapat meningkatkan kesempatan
kerja dan meningkatkan devisa negara.
b. Dalam globalisasi sosial budaya, kita dapat meniru pola berpikir yang baik
seperti, etos kerja yang tinggi, disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang
sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa, yang pada akhirnya
memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita.

10
c. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan
terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
d. Adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang
pertahanan keamanan baik kerja sama bilateral , regional maupun
internasional.

Dampak Negatif Globalisasi


a. Ideologi Bangsa
Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme
dapat membawa kemajuan dan kemakmuran.Sehingga tidak menutup
kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi
liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa
akan hilang.
b. Aspek Ekonomi
Dalam aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri membanjir di Indonesia. Sikap
inilah yang menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat terhadap bangsa Indonesia.
c. Krisis Moral
Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir
masyarakat secara global. Masyarakat sering kali mengajukan tuntutan
kepada pemerintah dan jika tidak dipenuhi, masyarakat cenderung
bertindak anarkis sehingga dapat mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Penyalahgunaan Internet
Kemajuan teknologi juga dipergunakan oleh jaringan atau kelompok
penjahat internasional untuk beroprasi di berbagai negara untuk
mempermudah mencapai tujuannya.

Tantangan Globalisasi Terhadap Ketahanan Nasional


1. Konsepsi Ketahanan Nasional.
Konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan
selaras dalam seluruh aspek kehidupan.
2. Kebebasan Berekonomi
Ekonomi kerakyatan harus menghindari sistem monopoli ekonomi.
Sehingga terciptanya sistem ekonomi yang bebas dan tidak dikendalikan
oleh pihak-pihak tertentu.
3. Rasa Nasionalisme yang Tinggi

11
Kehidupan sosial budaya bangsa dan masyarakat Indonesia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME, rukun, bersatu, cinta tanah air, maju,
dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang
serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional.

Aspek-aspek Ketahanan Nasional dalam Mengatasi Globalisasi :


1. Kemampuan dan kekuatan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
(survival, identitas dan integritas bangsa dan negara).
2. Kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan kehidupan bernegara
dan berbangsa dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
3. Berpedoman pada wawasan nasional wawasan nusantara, merupakan cara
pandang bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Sifat-Sifat Ketahanan nasional


Beberapa sifat yang melandasinya untuk tetap memberikan kontribusi
konstruktif bagi Indonesia. Sifat – sifat tersebut antara lain tercermin dari
beberapa hal di bawah ini, antara lain:

 Mandiri
 Dinamis
 Manunggal
 Wibawa
 Konsultasi dan Kerjasama

Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme


Langkah-langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap
nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :

1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat


mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum
dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi,
ekonomi, sosial budaya bangsa.

12
BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan
Ketahanan Nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus senantiasa
diwujudkan dan dibina secara terus-menerus dan berkesinambungan. Dapat dikatakan
bahwa Ketahanan Nasional ialah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidupnya, menuju kejayaan bangsa dan negara.
Hakikat Ketahanan Nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan menggambarkan kekuatan nasional untuk mempertahankan
kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Saran
Ketahanan Nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika
bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari gangguan Negara lain, maka
harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Memperkuat Ketahanan Nasional bangsa
merupakan cara paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan. Di Indonesia
ada Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan
wawasan nusantara sebagai landasan visional.

Diharapkan kepada para mahasiswa untuk dapat menerapkan nilai-nilai


Ketahanan Nasional yang telah disampaikan dalam pribadi masing-masing di
kehidupan sehari-hari. Kepada semua pembaca untuk dapat memberikan pemahaman
yang telah didapat dengan membandingkan informasi dari sumber yang berbeda-
beda.

13
BAB 4 DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/s/adityaramadhanim.wordpress.com/2013/05/06/ket
ahanan-nasional-latar-belakang-tujuan-nasional-falsafah-ideologi-negara/amp/

https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0,5&qsp=1&q=konsepsi+ketahanan+nasional&qst=br#d=gs_qabs&u=
%23p%3DqRjwDWiDk-oJ

14

Anda mungkin juga menyukai