Anda di halaman 1dari 16

URGENSI DAN TANTANGAN KETAHANAN NASIONAL DAN BELA

NEGARA BAGI INDONESIA DALAM MEMBANGUN KOMITMEN


KOLEKTIF KEBANGSAAN

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Kuliah Kewarganegaraan

Disusun Oleh: Kelompok 8

ADAM RYAN PUTRA (2310113145)

FRANSISKA VAZYABILLA (2310862007)

IKMAL ZAKI BRAHMAN (2300532036)

KHALISA NAJDIA TOFIA (2310113099)

NUR AZIZAH (2310752001)

STEVY ZAIRA (2310863048)

Dosen pengampu:
IRAWATI, S.IP., MA.

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2023

I
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis haturkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan petunjuk itulah penulis mampu menyelesaikan makalah kuliah
kewarganegaraan tentang Urgensi Dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela
Negara Bagi Indonesia Dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan
dengan baik dan tepat waktu. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu, yaitu Ibu Irawati, S.Ip., Ma. yang telah mengarahkan penulis
dalam mengerjakan tugas makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dan ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini,

Makalah ini disusun dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah


kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga disusun untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca tentang Urgensi Dan Tantangan Ketahanan Nasional
Dan Bela Negara Bagi Indonesia Dalam Membangun Komitmen Kolektif
Kebangsaan. Penulis sudah berusaha menyusun dan membuat makalah ini dengan
sebaik mungkin. Namun diluar itu semua, penulis menyadari bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi penyusunan, penulisan, dan materi yang disampaikan.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis butuhkan untuk
menyempurnakan makalah ini agar dapat memberikan manfaat, inspirasi, serta
motivasi untuk setiap orang yang membacanya.

Padang, 13 Desember 2023

Penulis

II
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………
I

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...
II

DAFTAR ISI……………………………………………………………………
III

BAB 1 (PENDAHULUAN)………………………………………………………
1

Latar Belakang………………………………………………………………….
2

Rumusan Masalah………………………………………………………………
2

Tujuan…………………………………………………………………………
2

BAB 2 (PEMBAHASAN)………………………………………………………..
3

Konsep dan urgensi ketahanan nasional………………………………………...


3

Konsep dan Urgensi Bela Negara………………………………………………


5

Alasan Pentingnya Ketahanan Nasional dan Bela Negara……………………..


6

III
Menggali Sumber Sistoris, Sosialis, dan Politik Ketahanan Nasional dan Bela
Negara…………………………………………………………………………...
7

Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara………………………………


9

BAB 3 (KESIMPULAN)……………………………………………………….
10

Kesimpulan……………………………………………………………………
10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
11

IV
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah negara tentu memiliki sebuah pertahanan untuk tetap dapat bendiri
dengan baik tanpa gangguan dari negara lain. Untuk dapat mempertahankan
sebuah wilayah dan juga keutuhan sebuah negara, maka diperlukan ketahanan
nasional yang baik, dimana didalamnya terdapat kegiatan bela negara yang
dilakukan oleh warga negaranya. Di Indonesia sendiri, ketahanan nasional bukan
hanya tentang pertahanan dan keamanan yang tertuju pada perperangan fisik,
namun juga tentang aspek ekonomi, social, budaya, dan aspek lainnya.

Ketahanan nasional sendiri menurut Armawi (2011), ketahanan nasional sendiri


berasal dari dua istilah yang berbeda, namun saling melengkapi, yaitu ketahanan
dan nasional. Ketahanan yang berarti kekuatan atau keteguhan. Sedangkan
nasional terbentuk dari penduduk sebuah negara yang sudah memiliki
pemerintahan didalamnya. Ketahanan nasional bukan hanya sekedar konsep,
namun ini merupakan kebutuhan negara Indonesia yang tidak akan lepas dari
ancaman, hambatan, dan gangguan dari negara lain.

Untuk dapat mempunyai ketahanan nasional yang baik, maka sebuah negara
memerlukan kegiatan bela negara agar sebuah keamanan dapat terlaksana.
Dimana bela negara ini merupakan sikap atau tindakan yang dilakukan oleh warga
negara sebagai bentuk kecintaannya kepada negara. Upaya bela negara ini
merupakan tanggung jawab dari seluruh warga negara, bukan hanya dari aparat
pemerintahan saja.

Untuk dapat membangun komitmen kolektif, maka harus dimulai dari


ketahanan diri sendiri, karena pada dasarnya jika individu yang terdapat dalam
negara Indonesia memiliki ketahanan yang baik, maka dalam pelaksaan upaya
bela negara Indonesia akan lebih baik. Oleh karena itu, sebagai pemuda yang lahir
dan tumbuh di negara Indonesia, maka kita seharusnya ikut serta dalam upaya
bela negara. Meskipun tidak dapat berkontribsi secara penuh dalam bela negara
secara fisik, kita dapat berpartisipasi dalam upaya bela negara nonfisik, seperti

1
belajar dengan baik hingga mampu memajukan Indonesia, membanggakan negara
kita, dan menjalin solidaritas yang baik sebagai warga negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana konsep dan urgensi ketahanan nasional bangsa
Indonesia?
2.2.1 Bagaimana konsep dan urgensi bela negara bagi bangsa Indoensia?
3.2.1 Kenapa diperlukan ketahanan nasional dan bela negara bagi bangsa
Indonesia?
4.2.1 Apa yang dimaksud dengan menggali sumber historis, sosialis, dan
politik tentang ketahanan nasional dan bela negara?
5.2.1 Apa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam ketahana nasional
dan bela negara?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui konsep dan urgensi ketahanan nasional bagi bangsa
Indonesia
2.3.1 Mengetahui konsep dan urgensi bela negara bagi bangsa Indonesia
3.3.1 Memahami alasan pentingnya ketahanan nasional dan bela negara
bagi Indonesia
4.3.1 Memahami konsep sumber histori, sosialis, dan politik ketahanan
nasional dan bela negara
5.3.1 Mengetahui tantangan yang dihadapi oleh ketahanan nasional dan
bela negara

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Urgensi Ketahanan Nasional

Secara etimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti tabah, kuat,
dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki
makna mampu, tahan, dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman
yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya. Kata “nasional” berasal dari
kata nation yang berarti bangsa sebagai pengertian politik. Bangsa dalam
pengertian politik adalah persekutuan hidup dari orang-orang yang telah
menegara.

Pengertian Secara Terminologi

2.1.1. Wajah Ketahanan Nasional Indonesia

Berdasar menurut GPH S. Suryomataraman terdapat tiga pengertian ketahanan


nasional atau disebut

wajah ketahanan nasional :

2.1.1.1 Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin;

2.1.1.2 Ketahanan nasional sebagai kondisi;

2.1.1.3 Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan.

Tentang tiga wajah ketahanan nasional ini selanjutnya berkembang dan


terumuskkan dalam dokumen kenegaraan. Dimensi dan Ketahanan Nasional
Berlapis Ketahanan nasional Indonesia memiliki banyak dimensi dan konsep
ketahanan berlapis. Oleh karena aspek-aspek baik alamiah dan sosial (asta gatra)
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional, maka dimensi aspek atau bidang dari
ketahanan Indonesia juga berkembang.
Selanjutnya berdasar aspek-aspeknya, ada ketahanan nasional bidang politik,
sosial, ekonomi, budaya, pertahanan keamanan. Jika diperinci lagi pada bidang-
bidang kehidupan yang lebih kecil, kita mengenal istilah ketahanan energi,
ketahanan pangan, ketahanan industri, dan sebagainya. Konsep ketahanan

3
nasional berlapis, artinya ketahanan nasional sebagai kondisi yang kokoh dan
tangguh dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan
pada lapisan-lapisan di bawahnya.

Hal yang menjadikan ketahanan nasional sebagai konsepsi khas bangsa Indonesia
adalah pemikiran tentang delapan unsur kekuatan bangsa yang dinamakan Asta
Gatra. Pemikiran tentang Asta Gatra dikembangkan oleh Lemhanas. Bahwa
kekuatan nasional Indonesia dipengaruhi oleh delapan unsur terdiri dari tiga unsur
alamiah (tri gatra) dan lima unsur sosial (panca gatra). Unsur atau gatra dalam
ketahanan nasional Indonesia tersebut adalah:

2.1.2. Tiga aspek kehidupan alamiah (Tri Gatra):

2.1.2.1 Gatra Letak dan Kedudukan Geografi

2.1.2.2 Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam

2.1.2.3 Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk

2.1.3. Lima aspek kehidupan sosial (Panca Gatra):

2.1.3.1 Gatra Ideologi

2.1.3.2 Gatra Politik

2.1.3.3 Gatra Ekonomi

2.1.3.4 Gatra Sosial Budaya (SosBud)

2.1.3.5 Gatra Pertahanan dan Keamanan (HanKam)

UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pertahanan negara


Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan Tentara Nasional Indonesia
sebagai komponen utama. Sedangkan dalam menghadapi ancaman non militer,
sistem pertahanan menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan
sebagai unsur utama. Kondisi ekonomi nasional dapat menggambarkan tingkat
ketahanan ekonomi Indonesia. Bentuk dari ketahanan ekonomi adalah sebagai
berikut :

• Kemampuan ekonomi pulih dengan cepat.

4
• Kemampuan untuk menahan guncangan.

• Kemampuan ekonomi untuk menghindari guncangan.

2.2 Konsep dan Urgensi Bela Negara

Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara,yang berdasarkan pancasila dan undang-undang
dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan bernegara.bela
Negara ini terbagi menjadi dua yaitu,bela Negara fisik dan bela Negara non fisik

2.2.1 Bela Negara fisik


Adalah bela Negara yang melibatkan upaya mempertahankan kedaulatan
Negara dengan cara berpatisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan
Negara.dan untuk dapat menghadapi ancaman dari luar.
Contoh: membayar pajak tepat waktu,menghargai adanya perbedaan antar
ras,suku,agama,dan antar kelompok,membantu pihak militer atau TNI
dalam mengamankan suatu kondisi.
2.2.2 Bela Negara Nonfisik
Adalah bela Negara yang melibatkan upaya mempertahankan Negara
dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan
bernegara,menanamkan kecintaan terhadap Tanah air,serta berperan aktif
dalam memajukan bangsa dan Negara melalui pendidikan,moral,sosial,dan
peningkatan kesejahteraan bangsa.
Contoh: Mengikuti pemdidikan kewarganegaraan,melaksanakan
kehidupan yang berdemokrasi,dan menghargai pendapat dan tidak
memaksakan kehendak dalam memecahkan masalah bersama.

Berdasarkan Undang-Undang No.3 Tahun 2002,setiap warga Negara berhak


dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan Negara.

2.3 Alasan Pentingnya Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Ketahanan nasional merupakan kondisi yang dapat diupayakan dan


dipertahankan salah satunya dengan bela negara. Bela negara bukan hanya untuk
mereka yang tergabung dalam TNI, POLRI, atau aparat lainnya, namun juga

5
kewajiban setiap warga negara hanya berbeda dalam porsi tanggung jawabnya.
Ketahanan nasional dan bela negara diperlukan dalam sebuah negara, beberapa
alasan ketahuan nasional dan bela negara tersebut penting adalah sebagai berikut:

2.3.1. Sarana untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa.


Dalam sebuah negara, jika ketahanan nasional dan bela negaranya
berlangsung baik, maka hal tersebut akan membuat bangsa itu tangguh dan
mampu memberikan kesejahteraan pada masyarakatnya. Kesejahteraan
tersebut akan menciptakan keamanan dan ketenteraman dalam kehidupan
masyarakat, karena dua hal ini akan selalu memengaruhi.
2.3.2. Melindungi dan mempertahankan keutuhan wilayah dan
kedaulatan yang ada. Sebagai sebuah bangsa yang besar, tentu Indonesia
harus berhati-hati dalam menjaga keamanan wilayahnya. Dengan adalah
bela negara sebagai salah satu tindakan dalam ketahanan nasional, maka
hal tersebut dapat melindungi serta mempertahankan keutuhan wilayah
negara dan kedaulatan yang sudah diperjuangkan bangsa Indonesia.
2.3.3. Melindungi kepentingan nasional dan masyarakat dari ancaman
dalam dan luar negeri. Ancaman dalam sebuah negara tentu bukan lagi hal
yang baru. Namun jika ancaman tersebut tidak di tanggulangi, maka akan
menyebabkan kehancuran untuk negara tersebut. Kepentingan nasional
dan bela negara merupakan sebuah upaya agar kepentingan nasional atau
rahasia negara tetap aman dan terjamin. Sehingga bentuk ancaman apapun
itu dapat diminimalisir dengan ketahanan nasional dan bela negara.
2.3.4. Sebagai bentuk kesadaran masyarakat akan kecintaan pada tanah
air. Dengan ikut tergabung dalam kegiatan bela negara, masyarakat akan
semakin menumbuhkan kecintaan pada tanah air, karena mereka
merasakan betapa susahnya membangun dan mempertahankan keutuhan
negara agar tetap aman dan damai.
2.3.5. Melindungi eksistensi dan identitas negara. Untuk menjaga
eksistensi sebuah negara serta identitas negara tersebut, maka diperlukan
ketahanan nasional yang diwujudkan dengan kegiatan bela negara, baik itu
secara fisik maupun nonfisik.

6
2.3.6. Sebagai bentuk kemandirian. Ketahanan nasional yang baik serta
bela negara yang tepat akan mampu membuat sebuah negara
mengendalikan dan mengatur sumber daya alam dan sumber daya lainnya
di negara tersebut. Ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mampu membuat negara tersebut terbebas
dari ketergantungan dengan negara lain.
2.3.7. Memudahkan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan dan
mewujudkan cita-cita negara. Untuk dapat mencapai cita-cita yang
diinginkan, maka sebuah negara harus terlebih dahulu memiliki ketahanan
nasional dan sistem bela negara yang baik.
2.3.8. Sarana untuk menumbuhkan rasa solidaritas. Program bela negara
yanh dijalankan oleh sebuah negara akan membuat anggota yang
tergabung dalam program tersebut memiliki rasa solidaritas. Terutama
untuk mereka yang berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang
sama.
2.3.9. Sebagai pengarah dalam pengembangan potensi sebuah negara.
Pada dasarnya ketahanan nasional bukan hanya tentang keamanan yang
berbentuk persenjataan dan perlawanan, namun juga berkaitan dengan
bidang bidang lain seperti politik, ekonomi, dan lainnya. Ketahanan
nasional yang baik dalam sebuah negara akan memudahkan masyarakat
dan juga pemerintah untuk mengembangkan potensi yang ada dalan negara
tersebut.
2.4 Mengetahui Sumber Historis, Sosialis, Dan Politik Tentang
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
2.4.1. Sumber historis
Secara historis,gagasan ketahanan nasional bermula dari awal tahun 1960an
di kalangan militer angkatang darat di SSKAD yang bernama SOSKAD
(sunardi,1997).masa itu sedang meluasnya pengaruh komunisme yang
berasal dari unisoviet dan china.pengaruh komunisme menjalar sampai ke
kawasan indo china sehungga satu per satu kawasan indo china menjadi
negar komunis seperti laos, vietnam, singapura dan thailand. Tahun 1960an
terjadi gerakkan komunis fhilipina, malaysia, singapura dan thailand. Bahkan

7
gerakkan komunis indonesia mengadakan gerakkan pemberontakkan pada 30
september 1965 namun akhirnya dapat diatasi. Sejarah keberhasilan bangsa
indonoseia menangkal ancaman komunis tersebut menginspirasi para
petinggi negara (khususnya para petinggi militer)untuk merumuskan sebuah
konsep yang dapat menjawab, mengapa bangsa indonseia tetap mampu
bertahan menghadapi serbuan ideologi komunis, padahal negara lain banyak
berguguran. Pemikiran lemenhas tahun 1968 ini selanjutnya mendapatkan
kemajuan konseptual berupa ditemukan nya unsur unsur dari tata kehidupan
nasional berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial dan militer dan kemudian
lahirlah istilah ketahanan nasional. Intinya adalah keuletan dan daya tahan
suatu bangsa dalam menghadapi ancaman. Pada tahun 1973 secara resnmi
konsep ketahan dimasukkan kedalam GBNH yakni Tap MPR
No.IV/MPR/1978.
2.4.2. Sumber sosialis
Ketahanan sosial bermula dari ancaman setelah perang dingin terhadap
budaya dan kebangsaan. Inti ketahanan nasional pada dasarnya pada tataran
mentalitas bangsa bangsa indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika
masyarakatnya sendiri. Dengan mendasarkan pengertian ketahanan nasional
sebagai kondisi dinamik bangsa yang ulet dan tangguh dalam menghadapi
berbagai ancaman.
2.4.3. Sumber politik
Ketahana nasional ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan sebagai
musuh bersama.konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi
sebagai konsepsi yang berlapis, atau ketahan berlapis. Lemhanas RI sebagai
lembaga yang mengmbangkan konsep ketahanan nasional indonesia, sudah
membuat badan khusus yang bertugas mengukur tingkat ketahanan indoneia,
2.5 Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara
2.5.1. Globalisasi: Globalisasi membawa tantangan tersendiri bagi
ketahanan nasional Indonesia. Dalam era globalisasi, batas-batas
negara menjadi semakin kabur, dan ini dapat mempengaruhi stabilitas
dan kedaulatan negara.

8
2.5.2. Terorisme: Terorisme menjadi tantangan serius bagi ketahanan
nasional. Indonesia perlu memperkuat sistem pertahanan dan
keamanan untuk melawan ancaman terorisme.
2.5.3. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dan bencana alam menjadi
tantangan bagi ketahanan nasional. Indonesia sebagai negara
kepulauan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
2.5.4. Konflik Sosial: Konflik sosial dan perpecahan dalam masyarakat
juga menjadi tantangan bagi ketahanan nasional. Untuk itu, penting
bagi Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
2.5.5. Kemiskinan dan Ketimpangan: Kemiskinan dan ketimpangan
sosial ekonomi juga menjadi tantangan bagi ketahanan nasional.
Pemerintah perlu memperkuat program-program penanggulangan
kemiskinan dan pemerataan ekonomi.

9
BAB 3

KESIMPULAN

Dari materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa ketahana


nasional itu diperlukan oleh sebuah negara, dan untuk mempertahanakan hal
tersebut diperlukan sebuah Upaya bela negara, dimana Upaya ini bukan hanya
dilakukan oleh apparat negara yang sudah diseleksi, namun kewajiban seluruh
warga negara. Dalam sebuah negara, jika ketahanan nasionalnya berjalan baik,
maka keamanan akan terjamin, dan kesejahteraan akan didapatkan oleh seluruh
warga negara.

Dalam perjalanannya, ketahanan nasional dan bela negara ini selalu


mendapatkan tantangan dna ancaman yang jika dibiarkan akan membuat sebuah
kehancuran bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan generasi muda
yang mampu beradaptasi dengan perkembangan yang ada untuk dapat
mempertahankan keutuhan negara Indonesia.

10
DAFTAR PUSTAKA

Armawati, Armaidy & Wahidin Darto. (2018). Ketahanan nasional dan bela
negara. WIRA: media informasi kementerian pertahanan.

Nasution, A. B. (2016). Bela Negara: Sebuah Jawaban atas Tantangan Ketahanan


Nasional. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Soepanji, Kris Wijoyo & Farid, Muhammad. (2018). Konsep bela negara dalam
perspektif ketahanan nasional. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 48(3),
436-456

Suryadinata, L. (2017). Indonesia's Foreign Policy under Jokowi: A New


Equilibrium?. Contemporary Southeast Asia, 39(3), 423-446.
Sukma, R. (2011). Indonesia's Security Outlook, Defense Policy, and Regional
Cooperation. Asia Policy, (11), 173-182.
Web
Nasution, A. B. (2016). Bela Negara: Sebuah Jawaban atas Tantangan Ketahanan
Nasional. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
https://bkbp.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/bela-negara-
implementasinya-dalam-kehidupan-kita-sehari-hari-63
https://brainly.co.id/tugas/784787
https://kumparan.com/kabar-harian/ketahui-bentuk-bela-negara-dalam-
kehidupan-sehari-hari-1wnKtTmCVVR
https://sipejar.um.ac.id/mod/resource/view.php?id=675039
https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=203066
https://www.bola.com/ragam/read/4518150/bentuk-bentuk-bela-negara-
beserta-penjelasan-dan-contohnya

11
12

Anda mungkin juga menyukai