Dosen pengampu:
IRAWATI, S.IP., MA.
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2023
I
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis haturkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan petunjuk itulah penulis mampu menyelesaikan makalah kuliah
kewarganegaraan tentang Urgensi Dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela
Negara Bagi Indonesia Dalam Membangun Komitmen Kolektif Kebangsaan
dengan baik dan tepat waktu. Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu, yaitu Ibu Irawati, S.Ip., Ma. yang telah mengarahkan penulis
dalam mengerjakan tugas makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang terlibat dan ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini,
Penulis
II
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………
I
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...
II
DAFTAR ISI……………………………………………………………………
III
BAB 1 (PENDAHULUAN)………………………………………………………
1
Latar Belakang………………………………………………………………….
2
Rumusan Masalah………………………………………………………………
2
Tujuan…………………………………………………………………………
2
BAB 2 (PEMBAHASAN)………………………………………………………..
3
III
Menggali Sumber Sistoris, Sosialis, dan Politik Ketahanan Nasional dan Bela
Negara…………………………………………………………………………...
7
BAB 3 (KESIMPULAN)……………………………………………………….
10
Kesimpulan……………………………………………………………………
10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………
11
IV
BAB 1
PENDAHULUAN
Sebuah negara tentu memiliki sebuah pertahanan untuk tetap dapat bendiri
dengan baik tanpa gangguan dari negara lain. Untuk dapat mempertahankan
sebuah wilayah dan juga keutuhan sebuah negara, maka diperlukan ketahanan
nasional yang baik, dimana didalamnya terdapat kegiatan bela negara yang
dilakukan oleh warga negaranya. Di Indonesia sendiri, ketahanan nasional bukan
hanya tentang pertahanan dan keamanan yang tertuju pada perperangan fisik,
namun juga tentang aspek ekonomi, social, budaya, dan aspek lainnya.
Untuk dapat mempunyai ketahanan nasional yang baik, maka sebuah negara
memerlukan kegiatan bela negara agar sebuah keamanan dapat terlaksana.
Dimana bela negara ini merupakan sikap atau tindakan yang dilakukan oleh warga
negara sebagai bentuk kecintaannya kepada negara. Upaya bela negara ini
merupakan tanggung jawab dari seluruh warga negara, bukan hanya dari aparat
pemerintahan saja.
1
belajar dengan baik hingga mampu memajukan Indonesia, membanggakan negara
kita, dan menjalin solidaritas yang baik sebagai warga negara Indonesia.
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara etimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti tabah, kuat,
dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah. Ketahanan memiliki
makna mampu, tahan, dan kuat menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman
yang ada guna menjamin kelangsungan hidupnya. Kata “nasional” berasal dari
kata nation yang berarti bangsa sebagai pengertian politik. Bangsa dalam
pengertian politik adalah persekutuan hidup dari orang-orang yang telah
menegara.
3
nasional berlapis, artinya ketahanan nasional sebagai kondisi yang kokoh dan
tangguh dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan
pada lapisan-lapisan di bawahnya.
Hal yang menjadikan ketahanan nasional sebagai konsepsi khas bangsa Indonesia
adalah pemikiran tentang delapan unsur kekuatan bangsa yang dinamakan Asta
Gatra. Pemikiran tentang Asta Gatra dikembangkan oleh Lemhanas. Bahwa
kekuatan nasional Indonesia dipengaruhi oleh delapan unsur terdiri dari tiga unsur
alamiah (tri gatra) dan lima unsur sosial (panca gatra). Unsur atau gatra dalam
ketahanan nasional Indonesia tersebut adalah:
4
• Kemampuan untuk menahan guncangan.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara,yang berdasarkan pancasila dan undang-undang
dasar 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan bernegara.bela
Negara ini terbagi menjadi dua yaitu,bela Negara fisik dan bela Negara non fisik
5
kewajiban setiap warga negara hanya berbeda dalam porsi tanggung jawabnya.
Ketahanan nasional dan bela negara diperlukan dalam sebuah negara, beberapa
alasan ketahuan nasional dan bela negara tersebut penting adalah sebagai berikut:
6
2.3.6. Sebagai bentuk kemandirian. Ketahanan nasional yang baik serta
bela negara yang tepat akan mampu membuat sebuah negara
mengendalikan dan mengatur sumber daya alam dan sumber daya lainnya
di negara tersebut. Ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang mampu membuat negara tersebut terbebas
dari ketergantungan dengan negara lain.
2.3.7. Memudahkan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan dan
mewujudkan cita-cita negara. Untuk dapat mencapai cita-cita yang
diinginkan, maka sebuah negara harus terlebih dahulu memiliki ketahanan
nasional dan sistem bela negara yang baik.
2.3.8. Sarana untuk menumbuhkan rasa solidaritas. Program bela negara
yanh dijalankan oleh sebuah negara akan membuat anggota yang
tergabung dalam program tersebut memiliki rasa solidaritas. Terutama
untuk mereka yang berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang
sama.
2.3.9. Sebagai pengarah dalam pengembangan potensi sebuah negara.
Pada dasarnya ketahanan nasional bukan hanya tentang keamanan yang
berbentuk persenjataan dan perlawanan, namun juga berkaitan dengan
bidang bidang lain seperti politik, ekonomi, dan lainnya. Ketahanan
nasional yang baik dalam sebuah negara akan memudahkan masyarakat
dan juga pemerintah untuk mengembangkan potensi yang ada dalan negara
tersebut.
2.4 Mengetahui Sumber Historis, Sosialis, Dan Politik Tentang
Ketahanan Nasional dan Bela Negara
2.4.1. Sumber historis
Secara historis,gagasan ketahanan nasional bermula dari awal tahun 1960an
di kalangan militer angkatang darat di SSKAD yang bernama SOSKAD
(sunardi,1997).masa itu sedang meluasnya pengaruh komunisme yang
berasal dari unisoviet dan china.pengaruh komunisme menjalar sampai ke
kawasan indo china sehungga satu per satu kawasan indo china menjadi
negar komunis seperti laos, vietnam, singapura dan thailand. Tahun 1960an
terjadi gerakkan komunis fhilipina, malaysia, singapura dan thailand. Bahkan
7
gerakkan komunis indonesia mengadakan gerakkan pemberontakkan pada 30
september 1965 namun akhirnya dapat diatasi. Sejarah keberhasilan bangsa
indonoseia menangkal ancaman komunis tersebut menginspirasi para
petinggi negara (khususnya para petinggi militer)untuk merumuskan sebuah
konsep yang dapat menjawab, mengapa bangsa indonseia tetap mampu
bertahan menghadapi serbuan ideologi komunis, padahal negara lain banyak
berguguran. Pemikiran lemenhas tahun 1968 ini selanjutnya mendapatkan
kemajuan konseptual berupa ditemukan nya unsur unsur dari tata kehidupan
nasional berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial dan militer dan kemudian
lahirlah istilah ketahanan nasional. Intinya adalah keuletan dan daya tahan
suatu bangsa dalam menghadapi ancaman. Pada tahun 1973 secara resnmi
konsep ketahan dimasukkan kedalam GBNH yakni Tap MPR
No.IV/MPR/1978.
2.4.2. Sumber sosialis
Ketahanan sosial bermula dari ancaman setelah perang dingin terhadap
budaya dan kebangsaan. Inti ketahanan nasional pada dasarnya pada tataran
mentalitas bangsa bangsa indonesia sendiri dalam menghadapi dinamika
masyarakatnya sendiri. Dengan mendasarkan pengertian ketahanan nasional
sebagai kondisi dinamik bangsa yang ulet dan tangguh dalam menghadapi
berbagai ancaman.
2.4.3. Sumber politik
Ketahana nasional ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan sebagai
musuh bersama.konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi
sebagai konsepsi yang berlapis, atau ketahan berlapis. Lemhanas RI sebagai
lembaga yang mengmbangkan konsep ketahanan nasional indonesia, sudah
membuat badan khusus yang bertugas mengukur tingkat ketahanan indoneia,
2.5 Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara
2.5.1. Globalisasi: Globalisasi membawa tantangan tersendiri bagi
ketahanan nasional Indonesia. Dalam era globalisasi, batas-batas
negara menjadi semakin kabur, dan ini dapat mempengaruhi stabilitas
dan kedaulatan negara.
8
2.5.2. Terorisme: Terorisme menjadi tantangan serius bagi ketahanan
nasional. Indonesia perlu memperkuat sistem pertahanan dan
keamanan untuk melawan ancaman terorisme.
2.5.3. Perubahan Iklim: Perubahan iklim dan bencana alam menjadi
tantangan bagi ketahanan nasional. Indonesia sebagai negara
kepulauan sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim.
2.5.4. Konflik Sosial: Konflik sosial dan perpecahan dalam masyarakat
juga menjadi tantangan bagi ketahanan nasional. Untuk itu, penting
bagi Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
2.5.5. Kemiskinan dan Ketimpangan: Kemiskinan dan ketimpangan
sosial ekonomi juga menjadi tantangan bagi ketahanan nasional.
Pemerintah perlu memperkuat program-program penanggulangan
kemiskinan dan pemerataan ekonomi.
9
BAB 3
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Armawati, Armaidy & Wahidin Darto. (2018). Ketahanan nasional dan bela
negara. WIRA: media informasi kementerian pertahanan.
11
12