Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH “PENGARUH PERKEMBANGAN ASPEK SOSIAL

DALAMKETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN


BERBANGSADAN BERNEGARA”

Dosen pengampuh : Dewi Septiana, M.H.

Disusun oleh : KELOMPOK 8


ANANDA NATASYAH [ P032313411053]
SYAHSAH KAMILA [ P0323134110
RIRI ALISTRI [ P0323134110
SARAH KHARUNISA [ P032313411

POLTEKES KEMENKES RIAU


PEKANBARU , 2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas
izin dan kehendakNya jualah makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat pada
waktunya.Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliahPancasila. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini
mengenai salah satu syarat penilaian tugas akhir pendidikan pancasila.Saya menyadari
akan kemampuan kami yang masih amatir. Dalam makalah ini saya sudah berusaha
semaksimal mungkin.Tapi saya yakin makalah ini masih banyak kekurangan disana-sini.
Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan juga kritik membangun agar lebih
maju di masa yang akan datang.Harap saya, makalah ini dapat menjadi track record
dan menjadi referensi bagi kami dalam mengarungi masa depan. Saya juga berharap
agar makalah ini dapat berguna bagi orang lain yang membacanya.

Pekanbaru,7 November 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………I
DAFTAR ISI……………………………………………………..II
BAB I PENDAHULUAN……………………………...…………III
1.1 Latar belakang……………………………………………..IV
1.2 Rumusan masalah…………………………………….…….V
1.3 Tujuan penulisan……………………………………….……VI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….....VII
BAB III METODE PENULISAN………………………….….….VIII
3.1 pengumpulan data dan informasi……………………………. IX
3.2 pengolahan data dan informasi……………………...………. X
BAB IV PEMBAHASAN………………………………………..XI
4.1 pengertian ketahanan nasional………………………………..XII
4.2 hakikat ketahanan nasional………………………………….. XIII
4.3 sifat sifat ketahanan nasional…………………………………XIV
4.4 asas asas ketahanan nasional………………………………… XV
4.5 kedudukan dan fungsi nasional……………………………….XVI
4.6 pengaruh aspek ketahanan nasional
dalam kehidupan bernegara………………………………………XVII
4.7 kasus ketahanan nasional…………………………………….. XVIII
4.8 upaya menjaga katahanan nasional……………………………XIX
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………….. XX
5.1 kesimpulan……………………………………………………. XXI
5.2 saran………………………………………………….………...XXII
DAFTAR ISI……………………………………………………….XXI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Latar belakang Keahanan Nasional Terbentuknya Negara Indonesia


dilatar belangi oleh para pejuang bangsa Indonesia. Sekian lama nya bangsa indoneisa
menjadi incaran banyak Negara atau bangsa – bangsa lain, karena potensinya yang dangat
besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kebenarannya
ancaman datang tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Harta, waktu dan nyawa
mereka korbankan demi kemerdekaan Negara Indonesia. Sejak Negara Indonesia
merdeka , Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancama yang membahayakan rakyat
Indonesia. Tetapi selama ini bangsa Indonesia mampu memepertahankan kemerdekaaan
dan kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawa pemerintahan. ndonesia harus
mampu mempertahankan kesatuan serta kedaulatan Negara dan pemerintahan dari
ancaman-ancaman yang datang tersebut. Negara Indonesia harus bisa memperkuat
ketahanan nasional dalam kehidupan Negara Indonesia. Ketahanan nasional dapat
terbentuk jika seluruh elmen raktyat Indonesia ikut menjaga ketahanan dalam aspek
politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, pertahanan, dan keamanan. Kerja sama antara
pemerintah dan rakyat dalam memebentuk ketahanan nasional akan memperkuat
ketahanan Negara Indonesia. Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang
meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan, dam gangguan baik yang datang dari luar dan
dari dalam untuk menjamin identitas, integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
Indonesia serta perjuangan mencapai tujuan nasional Negara Indonesia
1.2.Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ketahanan Nasional


2. Bagaimana hakikat Ketahanan Nasional
3. Apa saja sifat Ketahanan Nasional
4. Apa saja asas Ketahanan Nasional
5. Bagaimana kedudukan dan fungsi Ketahanan Nasional
6. Bagaimanan pengaruh aspek Ketahanan Nasional pada kehidupan bernegara
7. Bagaimana filsafah Ketahanan Nasional
8. Bagaimana upaya menjaga Ketahanan Nasional

1.3.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari Ketahanan Nasional


2. Mengetahui hakikat Ketahanan Nasional
3. Mengetahui sifat-sifat dari Ketahanan Nasional
4. Mengetahui asas-asas Ketahanan Nasional
5. Mengetahui kedudukan dan Fungsi dari Ketahanan Nasional
6. Mengetahui pengaruh aspek Ketahanan Nasional pada kehidupan bernegara
7. Mengetahui filsafah Ketahanan Nasional
8. Mengetahui upaya menjaga Ketahanan Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah konsepsi pengembangan


kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara
utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD NRI 1945 dan Wawasan
Nusantara. Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan
pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metoda) keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan. Kondisi ketahanan nasional suatu bangsa dipengaruhi oleh
berbagai macam variabel yang saling berkaitan. Kestabilan ekonomi, keamanan dalam
negeri, politik dalam dan luar negeri adalah beberapa variabel yang mempengaruhi
kondisi ketahanan nasional. Permasalahan yang timbul dalam setiap variabel akan
saling mempengaruhi dan berimplikasi baik langsung maupun tidak langsung terhadap
kondisi ketahanan nasional. Stabilitas keamanan dalam negeri memiliki peranan yang
penting dalam sudut pandang terciptanya kondisi ketahanan nasional yang diharapkan.
Indonesia sebagai negara kepulauan tentunya memiliki berbagai bentuk potensi
ancaman, hambatan, tantangan dan gangguan yang dapat mengganggu stabilitas
keamanan dalam negeri. Kondisi tersebut apabila tidak dapat terjaga dengan baik maka
akan memicu berbagai permasalahan.

BAB III METODE PENULISAN

3.1. Pengumpulan Data dan Informasi Data dan informasi yang mendukung penulisan
dikumpulkan dengan melakukan pencarian sumbersumber yang relevan dan pencarian
data melalui internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data dari jurnal, media
elektronik, dan beberapa ustaka yang relevan.

3.2.Pengolahan Data dan Informasi


Beberapa data dan informasi yang diperoleh pada tahap pengumpulan data melalui
sumber, kemudian diolah dengan menggunakan suatu metode analisis kualitatif.

BAB IV DISKUSI DAN PEMBAHASAN

4.1.Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan berasal dari asal kata <tahan= ; tahan menderita, tabah kuat, dapat menguasai
diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan berarti berbicara tentang peri hal kuat, keteguhan
hati, atau ketabahan. Jadi Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat, teguh, dalam rangka
kesadaran, sedang pengertian nasional adalah penduduk yang tinggal disuatu wilayah dan
berdaulat. Ketahanan nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan
kepentingan nasional. Pengertian Ketahanan Nasional dalam bahasa Inggris yang
mendekati pengertian aslinya adalah national resilience yang mengandung pengertian
dinamis, dibandingkan pengertian resistence dan endurance. Dengan demikian istilah
ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional,
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan
baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar Tujuan Nasionalnya. (Suryohadiprojo, 1997). Menurut para ahli
pengertian Ketahanan Nasional sebagai berikut:
1. Menurut Sumarno Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika bangsa yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi. 2. Menurut Harjomataram
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala tantangan dan ancaman dari
dalam atau luar, langsung atau tidak langsung, dan bisa membahayakan kehidupan
nasional. 3. Menurut Suradinata dan Kaelan Ketahanan nasional adalah suatu kondisi
dinamis sebuah Negara yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mampu
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang datang dari dalam maupun luar
negeri, secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta perjuangan bangsa dalam
menjaga tujuan nasional.

4.2.Hakikat Ketahanan Nasional

Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Penyelenggaraan ketahanan nasional menggunakan pendekatan kesejahteraan nasional
dan keamanan nasional di dalam kehidupan nasionalnya. Kesejahteraan untuk mencapai
ketahanan nasional dapat di gambarkan sebagai kemampuan bangsa menumbuhkan
dan menyumbangkannilai-nilai nasionalnya menjadi kemakmuran sebesar-besarnya
yang adil dan merata. Sedangkan keamanan yang mewujudkan ketahanan nasional
adalah kemampuan bangsa melindungi eksistensinya dan nilai-nilai nasionalnya
terhadap ancaman dari dalam maupun luar.

4.3.Sifat-Sifat Ketahanan Nasional

1. Sifat-sifat Manunggal. Setiap bangsa yang berusaha mencapai cita-citanya tidak dapat
lepas dari segenap aspek kehidupan Nasionalya, baik alamiah maupun yang sosial. Setiap
aspek kehidupan tadi saling pengaruh mempengaruhi dan saling berkaitan, sehingga
dengan sendirinya terdapat hubungan interdepensi dan korelasi. Dari uraian di atas, maka
sifat manunggal di dalam ketahanan Nasional itu adalah tepat, karena sifat
integrati/kemanunggalan merupakan syarat bagi terbentuknya kekuatan Nasional.
2. Sifat Mawas kedalam Mawas kedalam bararti bahwa suatu bangsa harus lebih
memperhatikan kedalam dirinya daripada keluar, oleh karena Ketahanan Nasional terutama
diarahkan kepada diri bangsa negara itu sendiri dengan tujuan mewudjukkan hakekat
dan sifat nasionalnya sendiri. Jadi mawas ke dalam merupakan kemampuan dan
sanggupan untuk terus-menerus meneliti kekuatan dan kemampuannya yang kongkrit
selanjutnya bersedia atau berusaha untuk menghilangkan atau setidaknya-tidaknya
mengurangi kelemahan-kelemahan atau kerawanan-kerawanan yang ada serta
memanfaatkan dan meningkatkan kekuatannya demi Ketahanan Nasionalnya.
3. Sifat Berwibawa Ketahanan Nasional akan terwujud apabila suatu bangsa dapat
mengembangkan semua unsur kekuatan nasionalnya yang mencakup aspek alamiah
maupun sosial, menjadi suatu kesatuan yang bulat. Ketahanan Nasional suatu bangsa yang
mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan
gangguan, baik yang datang dari maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung,akan menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara tersebut. 4. Sifat
Berubah Menurut Waktu Konsepsi Ketahanan Nasional adalah bersifat objektif umum,
maka secara teoritis konsepsi tersebut harus dapat diterapkan dinegara manapun saja. Bagi
bangsa-bangsa yang dalam pengetranan Konsepsi Ketahanan Nasional mempunyai salah
satu sifat atau ciri yang cukup kental dan dinamis di dalam menghadapi perubahan-
perubahan situasi dan kondisi baik yang berasal dari dalam maupun luar, maka
bangsa-bangsa tersebut akan dapat mempertahankan eksistensinya.

4.4.Asas-Asas Ketahanan Nasional

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan Kesejahteraan dan Ketahanan dapat dibedakan


tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar
dan esensial, baik sebagai perorangan maupun kelompok dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan demikian kesejahteraan dan
keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan nasional dan merupakan nilai
intrinsik yang ada padanya. 2. Asas komprenshif integral atau menyeluruh terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh
menyeluruh dan terpadu dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan
yang seimbang, serasi dan selaras dari seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
2. Asas Mawas ke dalam dan ke luar Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan
segenap aspek kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. 4. Asas Kekeluargaan
Asas Kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan,
gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab, dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini diakui adanya
perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan serta
dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang bersifat antagonistik yang
saling menghancurkan.

4.5.Kedudukan Dan Fungsi Dari Ketahanan Nasional

1. Kedudukan : Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini


kebenarannya oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang
perlu di implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi
kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan
nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
2. Fungsi : Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola
tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat
interregional (wilayah), inter sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner
ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu
alasanadalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan
waktu, tenaga, dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.
Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional.
Pada hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan
pembangunman nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu,
yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

4.6.Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Bernegara


Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara
langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan
integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam
mewujudkan tujuan perjuangan nasional. Contoh - contoh aspek yang
mempengaruhi ketahanan nasional meliputi:
1. Pengaruh Aspek Ideologi Ideologi adalah sistem nilai yang merupakan
kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Dalam ideologi terkandung konsep
dasar tentang kehidupan yang dicita citakan oleh bangsa. Suatu ideologi
bersumber dari suatu aliran pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari
sistem falsafah itu sendiri. Ideologi-ideologi di dunia antara lain: a. Liberalisme
(individualisme) Negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun
atas kontrak semua orang (individu) dalam masyarakat (kontrak sosial).
Liberalisme bertitik tolak dari hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun termasuk penguasa terkecuali
atas persetujuan dari yang bersangkutan. Paham liberalism mempunyai nilai-
nilai dasar (intrinsik) yaitu kebebasan kepentingan pribadi yang menuntut
kebebasan individu secara mutlak.
b. Komunisme (class theory) Negara adalah susunan golongan (kelas) untuk
menindas kelas lain. Golongan borjuis menindas golongan proletar (buruh), oleh
karena itu kaum buruh dianjurkan mengadakan revolusi politik untuk merebut
kekuasaan negara dari kaum kapitalis & borjuis.
c. Paham Agama Negara membina kehidupan keagamaan umat dan bersifat
spiritual religius. Bersumber pada falsafah keagamaan dalam kitab suci
agama. Negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupan dunia Ideologi
Pancasila Merupakan tatanan nilai yang digali (kristalisasi) dari nilai-nilai
dasar budaya bangsa Indonesia. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi
dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan yang dari luar/dalam, langsung/tidak langsung dalam rangka
menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Indonesia.
2. Pengaruh Aspek Politik Politik di Indonesia:
a. Dalam Negeri : Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat
mendorong partisipasi
masyarakat dalam satu sistem yang unsur-unsurnya adalah struktur politik, proses
politik, budaya politik dan komunikasi politik.
b. Luar Negeri : Landasan politik luar negeri adalah pembukaan UUD
1945 yaitu melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti penjajahan karena tidak sesuai
dengan kemanusiaan dan keadilan. Politik luar negeri Indonesia adalah bebas
dan aktif. Bebas berarti Indonesia tidak memihak kekuatan-kekuatan yang pada
dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Dan aktif yang berarti
Indonesia dalam pergaulan internasional tidak bersifat reaktif dan tidak
menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
3Pengaruh Aspek Ekonomi Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu
negara akan memberi corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang
besangkutan. Sistem ekonomi liberal dengan orientasi pasar secara murni akan
sangat peka terhadap pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis
dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh dari luar. Sistem perekonomian sebagai usaha bersama berarti setiap
warga negara mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan
roda perekonomian dengan tujuan untuk mensejahterakan bangsa. Dalam
perekonomian Indonesia tidak dikenal monopoli dan monopsoni baik oleh
pemerintah/swasta. Secara makro sistem perekonomian Indonesia dapat disebut
sebagai sistem perekonomian kerakyatan.
4.Pengaruh Aspek Sosial Budaya Kebudayaan diciptakan oleh faktor organobiologis
manusia,lingkungan alam, lingkungan psikologis, dan lingkungan sejarah. Dalam
setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh
budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya
daerah untuk menetralisir pengaruh negative budaya asing. Kebuadayaan nasional
merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau
budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan
dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas
dan menjadi kebanggaan Indonesia. Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan
masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar: a. Religius b. Kekeluargaan c. Hidup seba
selaras d. KerakyatanWujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi
kehidupan social budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung
kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba
selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing
yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. 5. Pengaruh Aspek Hankam
Pertahanan Keamanan Indonesia : Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat
Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam mempertahankan
dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan kehidupan bangsa dan negara
RI. Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk kekuatan masyarakat
diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Penyelenggaraan ketahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah satu fungi
utama dari pemerintahan dan negara RI dengan TNI dan Polri sebagai intinya, guna
menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan
nasional Indonesia. Wujud ketahanan keamanan tercermin dalam kondisi daya
tangkal bangsa yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas pertahanan keamanan Negara (Hankamneg) yang
dinamis, mengamankan pembangunan dan hasil-hasilnya serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup:
a. Struktur kekuatan
b. Tingkat kemampuan
c. Gelar kekuatan

4.7 .Kasus ketahan nasional

Ketahanan nasional merujuk pada kemampuan suatu negara untuk bertahan dan
melindungi kepentingan nasionalnya dari ancaman baik dari dalam maupun dari
luar. Kasus-kasus ketahanan nasional dapat mencakup berbagai aspek, seperti
keamanan militer, ekonomi, politik, sosial, dan kebudayaan.
Contoh kasus ketahanan nasional yang umum meliputi:

1. Keamanan militer: Negara menghadapi ancaman dari pihak lain, seperti serangan militer
atau konflik bersenjata. Kasus ini dapat melibatkan strategi pertahanan, kekuatan
militer, aliansi, dan intelijen.

2. Keamanan ekonomi: Negara mengalami krisis ekonomi yang dapat mengancam


stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Kasus ini dapat melibatkan kebijakan ekonomi,
perdagangan internasional, investasi, dan pengendalian inflasi.

3. Keamanan politik: Negara menghadapi ancaman terhadap stabilitas politik, seperti


konflik antar etnis, terorisme, atau kudeta. Kasus ini dapat melibatkan pembangunan
demokrasi, penegakan hukum, diplomasi, dan rekonsiliasi nasional.

4. Keamanan sosial: Negara menghadapi masalah sosial yang dapat mengancam harmoni
sosial dan persatuan nasional, seperti konflik agama, ketimpangan sosial, atau
kejahatan terorganisir. Kasus ini dapat melibatkan kebijakan sosial, pendidikan,
kesehatan, dan penegakan hukum.

5. Keamanan kebudayaan: Negara menghadapi ancaman terhadap identitas dan warisan


budaya nasional, seperti kolonialisme budaya atau dominasi budaya asing. Kasus ini
dapat melibatkan pelestarian warisan budaya, pendidikan budaya, dan promosi seni
dan kebudayaan nasional.

Dalam menghadapi kasus-kasus ketahanan nasional, negara biasanya melibatkan berbagai


lembaga pemerintah, militer, dan masyarakat sipil untuk bekerja sama dalam
melindungi kepentingan nasional dan mengatasi ancaman yang dihadapi.

Contoh kasus ketahanan yang pernah terjadi di Indonesia:


1. Konflik di Papua: Konflik antara pemerintah Indonesia dan gerakan separatis di Provinsi
Papua telah berlangsung selama bertahun-tahun. Konflik ini melibatkan aspek
keamanan militer, politik, dan sosial. Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk
mempertahankan kedaulatan dan mempromosikan pembangunan di wilayah
tersebut. Konflik di Papua merujuk pada konflik antara pemerintah Indonesia dan
gerakan separatis yang menginginkan kemerdekaan atau otonomi yang lebih besar
untuk Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia. Konflik ini telah berlangsung
sejak tahun 1960-an dan memiliki sejarah yang kompleks.

Beberapa penyebab utama konflik di Papua antara lain:

1. Sejarah kolonialisme: Konflik di Papua memiliki akar sejarah yang terkait dengan masa
penjajahan Belanda di wilayah itu. Setelah pengakuan kedaulatan Indonesia pada
tahun 1949, Papua (sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya) tetap menjadi bagian
dari Hindia Belanda. Namun, pada tahun 1962, wilayah tersebut diserahkan kepada
pemerintahan Indonesia dengan penyelesaian sementara yang dikenal sebagai
Penyelesaian Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Hal ini menciptakan
ketidakpuasan dan aspirasi kemerdekaan di kalangan sebagian masyarakat Papua.

2. Ketidakpuasan politik dan otonomi: Sebagian penduduk Papua merasa tidak puas
dengan tingkat otonomi yang mereka terima dari pemerintah pusat Indonesia.
Mereka menginginkan otonomi yang lebih besar atau bahkan kemerdekaan penuh.
Kelompok-kelompok separatis Papua, seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM),
telah berupaya untuk memperjuangkan tujuan ini melalui berbagai cara, termasuk
aksi protes, perlawanan bersenjata, dan kampanye diplomasi internasional.

3. Kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia: Konflik di Papua juga telah disertai
dengan kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan ketegangan antara aparat
keamanan dan kelompok separatis. Pelaporan tentang pelanggaran hak asasi
manusia, kekerasan polisi, dan pembatasan kebebasan berpendapat di Papua telah
mendapat perhatian internasional.

Pemerintah Indonesia telah berupaya untuk mengatasi konflik ini melalui pendekatan yang
mencakup pengembangan ekonomi, peningkatan kesejahteraan, dan pemberian
otonomi khusus kepada Provinsi Papua dan Papua Barat melalui UU Otonomi
Khusus Papua. Pemerintah juga telah melakukan dialog dan dialog

4.8.Upaya Menjaga Ketahanan Nasional

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang mencakup


aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga
ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam semua aspek
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang
dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan
landasan visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan
ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu : 1.
Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik yang
berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala
ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun
dari dalam, untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional. 2. Sadar dan peduli terhadap
pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara
individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena
bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu tercermin
akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air. 3. Apabila setiap warga
negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta peduli
terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan
ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional
diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut
Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku
dan bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita
sebagai warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan
bangsa/negara lain, maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita.
Ketahanan nasional adalah cara paling ampuh, karena mencakup banyak
landasan seperti : Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara sebagai landasan visional, jadi
dengan demikian ketahanan nasional kita sangat solid. Hakikat ketahanan nasional
Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin kelangsungan bangsa dan
negara untuk mencapai tujuan nasional. Asas ketahanan nasional adalah tata laku
berdasarkan nilai – nilai pancasila , UUD 1945 , dan wawasan Nusantara ,
yang terdiri dari : Asas Kesejahteraan Dan Keamanan, Asas komprehensif
integral atau meneyeluruh ,Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar dan Asas
Kekeluargaaan. Ketahanan nasional memiliki sirat yang terbentuk dari nilai-
nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-asanya, yaitu : Mandiri, Dinamis,
Wibawa, Konsultasi dan kerjasama. Dengan demikian, berdasarkan rumusan
pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia. Tannas sesungguhnya
merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai
aspek pada saat tertentu. Tiaptiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata
kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di
pantau. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional
tersebut, diperlukan penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional.
Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata
melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia
dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara
manusia dan lingkungan.
5.2. Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana sangat
banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita sebagai pemuda haruslah
ikut
aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori
dari
Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan mudah menerima ideologi dari negara asing
yang
malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada
melemahnya
Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para
pemuda
dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.
5.2. Saran
Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam dimana sangat
banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita sebagai pemuda haruslah
ikut
aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan mengetahui dan memahami teori
dari
Ketahanan Nasional yang selanjutnya akan dipakai untuk memperjuangkan dan
mempertahankan kesatuan Indonesia. Jangan mudah menerima ideologi dari negara asing
yang
malah membawa kita menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada
melemahnya
Ketahanan Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para
pemuda
dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.
5.2. Saran Indonesia merupakan Negara yang kompleks, kaya akan sumber daya alam
dimana sangat banyak sekali kelompok yang berusaha merebutnya. Sebab kita
sebagai pemuda haruslah ikut aktif dalam menjaga keutuhan Indonesia, dengan
mengetahui dan memahami teori dari Ketahanan Nasional yang selanjutnya
akan dipakai untuk memperjuangkan dan mempertahankan kesatuan Indonesia.
Jangan mudah menerima ideologi dari negara asing yang malah membawa kita
menjauh dari ideologi sendiri dan berdampak pada melemahnya Ketahanan
Nasional, dengan semangat pejuang yang kita warisi penulis berharap para pemuda
dapat membantu dan mempelopori terbentuknya Ketahanan Nasional yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Siadari, C. 2020, Juli 1. Pengertian Ketahanan Nasional Menurut Para Ahli.


https://www.kumpulanpengertian.com/2020/07/pengertian-ketahanan-nasional-
menurut.html. Diakses pada 9 Mei 2020. Soepandji, Kris Wijoyo , Konsep Bela Negara
dalam Prespekti Ketahanan Nasional, Cikarang, jurnal hukum dan pembangunan,Vol 48
No,3 2018. Suparto, dkk, pendidikan kewarganegaraan, ( Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2006). Suryohadiprojo, S. 1997. Ketahanan Nasional Indonesia. Jurnal
Ketahanan Nasional, 2(1):13-31.

Anda mungkin juga menyukai