Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Oleh:
Dinda Amalia
22136012

Dosen Pengampu:
Huma Magridoni Koling S.Pd M.Pd

GEOGRAFI (NK)
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat
waktu. Makalah ini berjudul “Ketahanan Nasional dan Bela Negara”
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang: Konsep Ketahanan Nasional dan Bela
Negara; Konsep Ketahanan Nasional dalam Tiga Wajah (Asta Gatra); Ketahanan Nasional
Berlapis, Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara; serta Refleksi
Ketahanan Nasional dan Bela Negara. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Selanjutnya, saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Huma Magridoni Koling S.Pd,
M.Pd sebagai dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah banyak memberi
bantuan dengan arahan dan petunjuk yang jelas sehingga mempermudah saya
menyelesaikan tugas ini. Terimakasih juga kepada teman-teman seperjuangan yang
mendukung selesainya makalah ini tepat waktu. Saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat terbuka pada kritik dan saran yang membangun
sehingga makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Pendidikan Kewarganegaraan.
Terima kasih.

Padang, 09 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...3
BAB 1 PENDAHULUAN…………………...………………………………………4
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...…….4
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………...……5
1.3 Tujuan………………………………………………………………………...…..5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………..6
2.1 Konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara……………………………………6
2.2 Konsep Ketahanan Nasional dalam Tiga Wajah………………………………….7
2.3 Ketahanan Nasional Berlapis……………………………………………………...8
2.4 Dinamika dan Ketahanan Nasional dan Bela Negara……………………………..9

2.5 Refleksi dan ketahanan Nasional dan Bela Negara………………………....…….10

BAB 111 PENUTUP…………………………………………………….12

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..12

3.2 Saran…………………………………………………………………………...….12

DAFTAR RUJUKAN…………………………………………………...13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan kebangsaan saat ini berkaitan dengan semangat nasionalisme,
patriotisme, ketahanan nasional, dan bela negara yang cenderung makin hari
makin menurun. Indikasi yang ada misalnya semangat kedaerahan yang
berlebihan, fanatisme, serta intoleransi baik dan kehidupan beragama, suku,
maupun budaya, bahkan terjadinya konflik antar etnis yang mengakibatkan
pertumpahan darah. Memudarnya semangat nasionalisme, patriotisme,
ketahanan nasional, serta bela negara ini terjadi akibat rendahnya kesadaran akan
ketahanan nasional dan bela negara.

Ketahanan nasional dan bela negara menjadi sikap dan tindakan wajib bagi
setiap warga negara yang dilandasi dengan rasa cinta tanah air, kesadaran
berbangsa dan bernegara, kerelaan berkorban dalam menghadapi setiap ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan yang dating dari luar yang membahayakan
kelansungan hidup bangsa dan negara, serta keutuhan wilayah.
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara


2. Konsep Ketahanan Nasional dalam Tiga Wajah (Asta Gatra)
3. Ketahanan Nasional Berlapis
4. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara
5. Refleksi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

1.3 Tujuan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui tentang:


1. Konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara
2. Konsep Ketahanan Nasional dalam Tiga Wajah (Asta Gatra)
3. Ketahanan Nasional Berlapis
4. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara
5. Refleksi Ketahanan Nasional dan Bela Negara
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Konsep ketahanan nasional secara etimologi, ketahanan berasal dari


kata “tahan” yang berarti tabah, kuat, dapat menguasai diri, gigih dan pantang
menyerah. Ketahanan ini membicarakan peri hal kuat, keteguhan hati, atau
ketabahan. Kata “nasional” sendiri bersal dari kata nation yang berarti bangsa
sebagai pengertian politik. Pengertian bangsa secara politik, berarti
persekutuan hidup dari orang-orang yang telah menegara. Jadi ketahanan
nasional secara etimologis dapat kita simpulkan yaitu diartikan sebagai
mampu, kuat, dan Tangguh dari sebuah ancaman yang dating kepada suatu
bangsa dalam pengertian politik.

Sedangkan bela negara itu sendiri berarti, sikap dan per ilaku warga
negara yang dijiwai oleh kecintaaannya kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelansungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
2.2 Ketahanan Nasional dalam Tiga Wajah (Astra Gatra)

Seorang ahli yang bernama GPH S. Suryomataraman mengemukakan bahwa


ketahanan nasional Indonesia berbeda-beda, karena perbedaan sudut pandang
dari para penyusun definisinya. Menurut beliay, ketahanan nasional berwajah
ganda, yaitu :

1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin Ketahanan nasional


menjadi konseps adalah konsep khas bangsa Indonesia sebagai pedoman
pengaturan penyelenggaraan bernegara. Konsepsi ini berlandaskan pada
ajaran “Asta Gatra”, sehingga dinamakan “ketahanan nasional berlandaskan
ajaran Asta Gatra”. Astagatra merupakan gabungan dari trigatra dan
pancagatra yang saling berhubungan erat. Trigatra terdiri dari :

a. Aspek letak dan kedudukan geografi

b. Aspek keadaan dan kekayaan alam

c. Aspek keadaan dan kemampuan penduduk

Sedangkan, pancagatra terdiri dari :

a. Aspek ideologi

b. Aspek politik

c. Aspek ekonomi

d. Aspek sosial dan budaya

e. Aspek ketahanan dan keamanan


GPH S. Suryomataraman juga mengatakan, Indonesia juga menganggap
ketahanan nasional sebagai kebenaran untuk pedoman dalam arah kebijakan,
sehingga ketahanan nasional dianggap sebagai doktrin.

2. Ketahanan nasional sebagai kondisi

Konsepsi ketahanan nasional dengan ajaran asiagatra dapat mengukur


kondisi Indonesia yang berisi keuletan dan daya tahan. Kondisi ini bersifat
dinamis, berarti berubah setiap waktu baik itu meningkat maupun menurun
(tidak statis).

3. Ketahanan nasional sebagai strategi

Dalam hal ini, ketahanan nasional menjadi cara, metode atau


pendekatan yang menggunakan ajaran astagatra, berarti mengikutsertakan
segala aspek alamiah dan sosial guna diperhitungkan dalam menanggulangi
ancaman yang ada yang sifatnya integral komprehensif .

2.3 Ketahanan Nasional Berlapis

Ketahanan nasional memerlukan usaha yang keras dan kokoh dalam


membangun serta mempertahankan nya. Demi mewujudkan ketahanan ini
hingga tingkat nasional bermula dari ketahanan dari setiap individu,
ketahanan keluarga, ketahanan wilayah, ketahanan regional sampai kepada
ketahanan nasional.

Dalam ketahanan berlapis ini bisa kita contohkan dengan kondisi


Indonesia pada saat pra kemerdekaan. Pada saat itu perjuangan dilakukan oleh
sekelompok orang disuatu daerah, dan tidak mau bekerja sama dengan daerah
lain. Namun setelah timbulnya rasa nasionalisme, semua wilayah di Indonesia
bersatu secara nasionalis untuk memperjuangkan kemerdekaanya. Sehingga
pada akhirnya bangsa kita mampu mencapai kemerdekaannya pada 17 agustus
1945. Dari contoh tersebut bisa kita simpulkan bahwa, ketahanan nasional
tidak akan berhasila apabila tidak dimulai dari lapisan ketahanan dibawahnya .

2.4 Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Dengan adanya ketahanan nasional mampu mecegah berbagai bentuk


ancaman yang datang sehingga bangsa kita terhindar dari berakhirnya dan 10
hancurnya bangsa. Hal ini terbukti ketika pada saat bangsa kita mendapat
ancaman dari datangya komunisme pada tahun 1965, krisis ekonomi dan
politik pada tahun 1997-1998. Sampai saat ini kita masih kuat bertahan dalam
wujud NKRI

Kehidupan terus berkembang, mengalami perubahan, dan dinamika


terus-menerus. Begitu juga dengan ketahanan nasional yang akan selalu
menghapai berbagai tantangan dan ancaman yang terus berubah. Tantangan
dan ancaman dari ketahanan nasional tersebut akan sejalan dengan kondisi
atau keadaan yang ada dimasyarakat.

Pada saat ini ketahanan nasional menghadapi tantangan dengan adanya


pengaruh globalisasi yang sangat kuat, terbukti saat ini dengan masuknya
pengaruh politik luar. Paham geopolitik negara lain tersebut menciptakan
kondisi penguasaan dan dominasi. Permasalahan lainnya yang berkaitan
dengan globalisasi yaitu hubungan bilateral dengan negara lain negara maju
yang pada umumnya asymetris. Indonesia dianggap hanya berpotensi sebagai
negara kekuatan “regional” dimana ekonominya belum begitu kuat dalam
peraturan internasional. Indonesia diangggap sebagai negara pher -phery
dalam sistem politik internasional. Selain itu dibidang ekonomi menguatnya
kapitalisme dan pasar bebas, serta budaya luar yang membawa dampak
negatif sehingga dapat menganggu ketahanan nasional bangsa kita dan sikap
bela negara .

2.5 Refleksi Ketahanan Nasional dan Bela Negara

Refleksi ketahanan nasional dan bela negara merupakan cara melihat


kembali sekaligus mengingat berbagai hal yang berkaitan dengan ketahanan
nasional yang telah terjadi atau berlalu. Refleksi akan ketahanan nasional dan
bela negara ini akan membantu kita sejauh mana ketahanan nasional
membawa perubahan dan kemajuan bagi bangsa kita .

Pada periode pertama perang kemerdekaan, implementasi dari


ketahanan nasional dan bela negara dipersepsikan dengan perang
kemerdekaan, dimana warga negara ikut serta berperan dalam perang
kemerdekaan.

Periode kedua, implementasi ketahanan nasional dan bela negara


dihadapkan dengan pemberontakan dan gangguan keamanan yang datang dari
dalam negeri. Pada saat ini, ketahanan nasional dan bela negara sebagai upaya
untuk mempertahankan keamanan.

Peride ketiga, dimasa orde baru, upaya menghadapi ancaman,


tantangan, hambatan dan gangguan dikembangkan dan diterapkan s ebagai
konsepsi ketahanan nasional. Setiap warga negara ikut serta dalam bela negara
yang diselenggarakan melalui segala aspek kehidupan.

Periode keempat di era reformasi saat ini, ketahanan nasional dan bela
negara dilakukan sebagai upaya mengatasi krisis bangsa. Setiap warga negara
berupaya mewujudkan ketahanan nasional dan bela negara yang disesuaikan
dengan kemampuan profesi masing-masing.

Konsep ketahanan nasional dan bela negara yang dilakukan bangsa


Indonesia diartikan sebagai secara fisik dan non fisik. Secara fisik dilakukan
dengan mengangkat senjata dalam menghadapi serangan, sedangkan secara
non fisik dilakukan dengan upaya dalam mempertahankan dengan
peningkatan nasionalisme akan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menamkan cinta tanah air, dan aktif berperan dalam memajukan bangsa dan
bernegara. Dalam refleksi ketahanan nasional saat ini lebih mengarah kepada
ketahanan nasional dan bela negara secara non fisik. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan sumber daya manusia yang perlu dibina dan dikemb angkan
sebagai potensi agar mampu melaksanakan pembangunan maupun dalam
menghadapi ancaman, tantangan, gangguan, dan hambatan yang datang dari
luar maupun dalam negeri.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ketahanan nasional yaitu diartikan sebagai mampu, kuat, dan Tangguh


dari sebuah ancaman yang dating kepada suatu bangsa dalam pengertian
politik .

Sedangkan bela negara itu sendiri berarti, sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelansungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

3.2 Saran

Kita sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya meningkatkan dan


mengajak orang disekitar kita tentang kesadaran akan ketahanan nasional dan
bela negara sebagai bentuk agar bangs akita terhindar dari segala bentuk
ancaman, hambatan, tantangan, dan gangguan yang datang dari dalam
maupun dari luar.
DAFTAR RUJUKAN

Hafiz, A. (2020). PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Untuk Perguruan Tinggi.

Mardhani, D. (2020). Keamanan dan pertahanan dalam studi ketahanan


nasional guna mewujudkan sistem keamanan nasional. Jurnal Pertahanan dan
Bela Negara, 10(3), 279-298.

Dadang, S. (2015). Wawasan Kebangsaan: Konsep Bela Negara dan


Ketahanan Nasional.

Hartono, D. (2020). Fenomena kesadaran bela negara di era digital


dalam perspektif ketahanan nasional. Jurnal Lemhannas RI, 8(1), 15-34.

Anda mungkin juga menyukai