Anda di halaman 1dari 41

KONSEP DAN SISTEM

KEAMANAN NASIONAL
INDONESIA
Letjen TNI Bambang Darmono*)

,Keamanan Nasional (Kamnas) dapat dimaknai baik seba­


ga( kondisi maupun sebagai fungsi. Sebagai fungsi, Ke­
amanan Nasional akan memproduksi dan menciptakan rasa
aman dalam pengertian luas, yang di dalamnya tercakup
rasa nyaman, damai, tenteram dan tertib. Kondisi keamanan
semacam ini merupakan kebutuhan dasar umat manusia
disamping kesejahteraan. Pemahaman terhadap makna dan
substansi yang terkandung di dalamnya akan bervariasi
tergantung kepada tata nilai, persepsi dan kepentingan.
Reformasi sektor keamanan di Indonesia masih terus
berlangsung, akan tetapi dinamika lapangan masih
mengindikasikan belum terwujudnya kesepahaman bersama
terhadap substansi Kamnas. Maka tidaklah. mengherankan
apabila draft RUU Kamnas yang disiapkan pemerintah
masih menemui banyak kendala dan hambatan. Penye­
babnya antara lain dikarenakan para pihak terkait masih
mempunyai persepsi yang berbeda tentang pengembangan
konsep dan sistem Kamnas Indonesia yang mampu
menampung kepentingan bangsa Indonesia.

Atas dasar pertimbangan itu­ melandasi kemerdekaan Repub­


lah, selaku Sesjen Wantannas, lik Indonesia, pengalaman bang­
saya berusaha menghimpun sa Indonesia dalam pengelolaan
berbagai pemikiran tentang Kam­ pertahanan keamanan, berbagai
nas baik yang bersumber dari teori dan pandangan keamanan
nilai-nilai dasar Pembukaan komprehensif yang berkembang
UUD 1945 yang mencerminkan di dunia intemasional maupun
cita hukum dan cita negara yang human security. Di samping hal-

") Letjen TNI Bambang Dannono, Sekretaris Jenderal Wantannas.

1
2 Jumal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

hal di atas, faktor penting yang bangsa Indonesia dan seluruh


senantiasa mempengaruhi kon­ tumpah darah Indonesia". Ide­
disi bangsa dan harus diperhi­ alisme ini sangat luas karena
tungkan adalah perkembangan melindungi seluruh bangsa Indo­
lingkungan strategis. Dinamika nesia dan seluruh tumpah darah
situasi global pasca perang di­ Indonesia mencakup; (1) perlin­
ngin temyata telahmenimbulkan dungan terhadap warga negara
pergeseran persepsi ancaman yang dalam pengertian universal
yang semula lebih berorientasi sering diberi makna "human se­
kepada ancaman militer menja­ curity" dan hak asasi manusia;
di ancaman multi dimensi yang (2) perlindungan terhadap
mencakup aspek politik, eko­ masyarakat; dan (3) perlindung­
nomi, dan sosial budaya, yang an terhadap negara. Ruang ge­
kemudian mendorong terjadinya rak Kamnas Indonesia yang di­
revolusi paradigma sektor ke­ gagas oleh para founding fathers
amanan (revolution in the nature pada hakekatnya sudah mencer­
of security). minkan keamanan koprehensif
Perubahan paradigma ini juga yang saat ini telah mengglobal.
telah mengubah lingkup pe­ Namun demikian, gagasan
ngelolaan Kamnas yang semula Kamnas Indonesia ini masih
lebih berorientasi kepada nega­ mengalami kesenjangan yang
ra (state centered security) menja­ lebar antara idealisme dan real­
di berorientasi kepada masya­ isme, dengan perkataan lain ni­
rakat (people centered security). lai-nilai Kamnas yang disuratkan
Amanat, nilai dan norma kedalam Pembukaan UUD 1945
yang terkandung dalam pembu­ tidak secara otomatis dapat di­
kaan UUD 1945 merupakanide­ operasionalkan apabila tidak di­
alisme (believes and ideals ofa na­ transformasikan kedalam batang
tion) dari para founding fathers tubuh UUD 1945 dan UU di ba­
tentang segala sesuatu yang wahnya. Idealisme pada hake­
dibutuhkan untuk menyelengga­ ka tnya berada pada tataran
1,
rakan kehidupan bermasya-, transenden, sedangkan penja-
rakat, berbangsa dan bemegara baran ke dalam batang tubuh
Indonesia yang menembus kurun dan UU di bawahnya berada pa­
waktu jauh kedepan. Dalam pe­ da tataran immanen. Dalam
mahaman saya, idealisme ten­ l<aitan ini, konsep dan sistem
tang Kamnas Indonesia, telah Kamnas Indonesia harus terletak
diamanatkan oleh para founding pada tataran immanen. Oleh
fathers dan disuratkan ke dalam karena itu penyusunannya harus
kalimat "melindungi seluruh tetap memperhatikan kristalisa-
Letjen TNI Bambang Darm.ono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 3

si pengalaman sejarah bangsa holders) agar menjadi dokumen


Indonesia mulai dari'perjuangan yang benar-benar dapat men­
merebut, memproklamasikan jembatani antara tataran ideal­
kemerdekaan Indonesia, sampai isme-transenden dan tataran im­
dengan melakukan serangkaian manen. Dengan demikian doku­
pembangunan nasional ber­ men ini dapat dijadikan sebagai
kelanjutan, di dalamnya sudah salah satu rujukan komprehen­
terkandung penyelenggaraan sif, sekaligus sebagai sumbangan
dan pembangunan Kamnas In­ bahan untuk Badan Legislasi
donesia, yang pada waktu lalu Nasional dalam menyusun ran­
dikenal sebagai Pertahanan Ke­ cangan UU Kamnas Indonesia
amanan Nasional. sejalan dengan pembinaan ke­
Tulisan "Keamanan Na­ tahanan nasional Indonesia. Sa­
sional, Sebuah Konsep dan Sis­ tu prinsip yang mendorong tim­
tem Keamanan Bagi Bangsa In­ bulnya gagasan penyusunan
donesia" ini disusun untuk me­ buku ini, bahwa tidak satu nega­
motivasi para pihak yang ber­ ra pun di dunia memiliki postur
kaitan. Di samping itu, tulisan ini Kamnas sama dengan negara
diharapkan akan menjadi rujuk­ lain.
an untuk mengembangkan kon­
sep dan sistem Kamnas Indone­ LATARBELAKANG
sia agar benar-benar menam­ Globalisasi yang membawa
pung berbagai aspirasi, pemi­ nilai-nilai demokrasi dan HAM
kiran dan kepentingan bangsa telah membangkitkan kesadaran
Indonesia. Harapan besar yang universal untuk menyelamatkan
diobsesikan adalah tersusunnya umat manusia dari ancaman
sebuah konsep keamanan kom­ perang antar-negara, perang
prehensif yang memperhatikan saudara, etnic cleansing, konflik
nilai dan norma yang hidup da­ komunal, serta berbagai ancam­
lam kehidupan nasional Indone­ an fisik maupun non fisik lain­
sia, kepentingan nasional Indo­ nya yang membahayakan hidup
nesia, kemampuan serta kebu­ dan kehidupan umat manusia.
tuhan untuk membangun masa Keselamatan umat manusia ke­
depan bangsa Indonesia sebagai mudian menjadi isu universal
bangsa yang bermartabat dan yang dipetjuangkan oleh nega­
sederajat dengan bangsa lainnya. ra-negara di semua belahan du­
Tulisan ini masih terbuka un­ nia. Oleh karenanya keamanan
tuk perluasan, pengayaan dan tidak lagi hanya berorientasi
pendalaman substansi, melibat­ pada keamanan negara untuk
kan para pihak terkait (stake- menghadapi ancaman tradisio-
4 ]umal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

na1 yang mengandalkan kekuat­ an insani (human security).


an militer semata, akan tetapi Reformasi sektor keamanan
juga ditujukan untuk melindungi (security sector reform) yang telah
keamanan dan keselamatan dilakukan Indonesia sejak me­
umat manusia dari situasi dan masuki era reformasi masih me­
kondisi insecurity yang disebab­ nimbulkan berbagai problemati­
kan oleh faktor-faktor nonmiliter ka yang terkait dengan konsep
bail< yang berasal dari luar mau­ dan sistem keamanan nasional.
pun dalam negeri. Akhir-akhir Problematika tersebut terlihat
ini situasi dan kondisi insecurity dalam berbagai fenomena seperti
lebih banyak disebabkan oleh perdebatan mengenai pengar­
ancaman-ancaman non tradi­ tian tentang keamanan nasional,
sional akibat ketidakmampuan dan keamanan negara; perde­
atau kegagalan negara maupun batan mengenai fungsi keaman­
dunia intemasional dalam me­ an dengan fungsi pertahanan;
ngelola aspek-aspek politik, eko­ regulasi yang belum lengkap dan
nomi, militer, dan lingkungan. belum tersinkronisasi; dan status
Sejak semangat demokrasi kementerian dan lembaga yang
berkembang pesat, sebagian be­ terkait dengan fungsi keamanan
sar negara-negara yang semula dalam sistem ketatanegaraan In­
menganut sistem totaliter atau­ donesia. Kesemuanya itu telah
pun otoriter kini mengadopsi menimbulkan polemik yang
sistem demokrasi dan melakukan berkepanjangan. Munculnya
redefinisi bahkan reformasi sek­ polemik menunjukkan bahwa
tor keamanan. Sektor keamanan semua pihak sangat berkepen­
tidak lagi dipandang sebagai tingan dan memberikan per­
ranah militer semata, akan teta­ hatian yang sunguh-sungguh
pi telah menjadi ranah multisek­ terhadap sektor keamanan. Na­
tor. Sektor keamanan tidak ha­ mun di sisi lain, polemik yang
nya bertujuan mengamankan demikian tidak bisa dibiarkan
negara, tetapi sekaligus juga begitu saja karena akan sangat
mengamankankeselamatan war­ mempengaruhi efektifitas opera�
ga negara dan umat manusia. sionalisasi sektor keamanan da­
Karenanya konsep keamanan lam menjalankan tugas dan
lebih dipandang sebagai satu ke­ fungsi yang diemban. Tidak ada
satuan yang menyeluruh men­ yang dapat menjamin masa
cakup pertahanan negara (de­ depan keamanan negara bang­
fence), keamanan dalam negeri sa ketika konsep keamanan na­
(internal security), keamanan pub­ sional masih saja harus terus
lik (public security), dan keaman- berkutat dalam polemik tersebut.
Letjen TNI Baro.bang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 5

Perdagangan bebas yang se­ perkenalkan konsep keamanan


dang berlangsung · di belahan nasional bagi bangsa Indonesia
dunia telah mempertajam per­ yang berdasarkan pertimbangan
saingan antar-bangsa dalam empiris, teoritis, dan tuntutan
mempertahankan kepentingan zaman, sehingga tidak melupa­
ekonominya. Demikian pula per­ kan kegagalan dan keberhasilan
saingan antar-negara-negara masa lalu, dapat mengakomoda­
maju dalam bidang ekonomi te­ si berbagai kepentingan dalam
lahmemicu penguasaan sumber­ masyarakat, perbedaan pema­
sumber ekonomi di dunia seper­ haman serta pengertian tentang
ti energi, dan sumber daya alam keamanan, dan tentu saja meres­
lainnya. Kondisi ini juga telah pon dinamika perkembangan
menimbu1kankeresahanintemal zaman. Dengan demikian di­
khususnya akibatpraktek perda­ harapkan ada. persamaan per­
gangan bebas negara antar-ka­ sepsi tentang keamanan na­
wasan, dan memicu ketegangan sional. Persamaan persepsi
hubungan dan pertikaian ke­ mengenai keamanan nasional
pentingan antar-negara. Negara­ merupakan bagian yang amat
negara yang lemah dalam sistem penting sehingga tidak ada lagi
keamanan nasionalnya sudah polemik berkepanjangan yang
barang tentu akan menanggung dapat mengganggu efektifitas
resiko yang lebih besar. im.plementasi dan operasionali­
Berangkat dari adanya ber­ sasi fungsi keamanan. Ketiga,
bagaifenomena tersebut, dirasa­ menempatkankonsep keamanan
kan perlu untuk menyusun kon­ nasional bangsa Indonesia se­
sep keamanan nasional bagi bagai kesepakatan bersama an­
Bangsa Indonesia. Paling tidak tara pemikiran dan pandangan
ada enam pokok-pokok pikiran para ilmuwan, praktisi, birokrat,
yang mendasari tulisan ini. Per­ politisi, kalanganmiliter dan civil
tama, menempatkan keamanan society dengan tetap merujuk
nasional Indonesia sebagai kon­ kepentingan nasional dalam.
sep ke�anan bangsa Indonesia kerangka menyelamatkan bang­
yang berorientasi pada kepen­ sa dan negara dengan menjun­
tingan nasional berdasarkan jung prinsip-prinsip demokrasi,
filosofi Pancasila dan amanat akuntabilitas, transparansi, dan
Pembukaan UUD RI 1945 untuk partisipasi. Konsep keamanan
mempertahankan eksistensi nasional yang demikianitu akan
negara bangsa serta jati dirinya responsif terhadap dinamika
di tengah dinamika dan per­ perkembanganlingkungan, baik
ubahan zaman. Kedua, mem- lingkunganglobal, regional, mau-
6 Jumal KetaJuman Nasional, XV (1), April 2010

pun nasional. Implementasinya dan jenis ancaman, baik yang


dikelola secara sinergis oleh se­ ancaman tradisional maupun
mua kementerian dan lembaga nontradisional. Ancaman tradi­
serta didukung partisipasi sional berubah dalam magnitude
masyarakat, berjangkauan ke dan kualitasnya, sedangkan an­
depan, dan adaptif terhadap di­ caman nontradisional semakin
namika perkembanganlingkung­ kompleks, antara lain da1am ben­
an. Keempat, mengantisipasi di­ tuk gerakan separatis, terorisme
namika eksternal bail< pada ting­ internasional, kejahatan etnis,
kat regional maupun global ter­ kemiskinan kronis yang terus
kait paradigma keamanan. Di­ berlangsung, human trafficking,
akui bahwa konsep keamanan climate change, health pandemic,
pada era globalisasi sangat di­ keruntuhan ekonomi dan krisis
pengaruhi oleh perkembangan keuangan. Upaya mengatasi an­
kesadaran atas pentingnya de­ caman tersebut memerlukan di­
mokrasi dan HAM bagi per­ mensi transnasional dan berge­
damaian dan keselamatan umat rak diluar pandangan atau kon­
manusia di dunia. Kesemuanya sep keamanan tradisional1 yang
itu mengakibatkan pergeseran berfokus hanya pada ancaman
paradigma konsep keamanan militer saja. Oleh karena itu dibu­
nasional. Konsep keamanan na­ tuhkan konsep keamanan kom­
sional yang semula hanya ber­ prehensif yang mendayaguna­
orientasi pada state centered secu­ kan seluas mungkin peluang un­
rity kini bergeser dan semakin tuk menanggulangi ancaman
meluas sehingga orientasinya dengan cara yang terpadu. Ke­
mencakup state centered security enam, menyinergikan berbagai
dan people centered security. peraturan perundangan terkait
Keamanan bukan hanya menja­ keamanan yang saat ini "berse­
di domain kepentingan negara rakan" dan sektoral sesuai tugas
tetapi juga domain kepentingan serta fungsi kementerian 'dan
individu dan masyarakat pada lembaga negara lainnya. Pen�­
umumnya, serta terkait ,dengan ergian memerlukan satu kes�­
perkembangan internasional. maan pemahaman tentang kon­
Karenanya keamanan menjadi sep keamanan nasional. Kesa­
bersifat comprehensive, tidak ber­ maan pemahaman ini kemudian
sifat tunggal tetapi majemuk se­ akan sangat menolong dalam
hingga pengelolaannya menjadi merumuskan substansiKeaman­
tanggung jawab kolektif. Kelima, an Nasional, bahkan dapat men­
merespon kompleksitas dan in­ jadi bahan masukan bagi Un­
terrelasi antar berbagai bentuk dang-Undang Keamanan na-
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 7

sional sebagai payung hukum kum nasional, dan amariat ke­


yang mengatur seluruh unsur amanan yang tertuang di dalam
yang terlibat dalam kemanan Pembukaan UUD RI 1945, de­
nasional, seperti fungsi kemen­ ngan tetap memperhatikan di­
terian dan lembaga (aktor-aktor namika perkembanganlingkung­
negara), peran non aktor nega­ an strategis sehingga akan mam­
ra, fungsi lintas sektoral, dan pu menjawab setiap tuntutan
partisipasi masyarakat dalam jaman.
mengelola keamanan nasional
sebagai suatu tanggung jawab
kolektif.. REVOLUSI PARADIGMA
Berdasarkan latar belakang 6 KEAMANAN
(enam) pokok-pokok pikiran Berdasarkan berbagai litera­
tersebut di atas, maka tulisan ini tur, keamanan nasional secara
disusun sebagai sumbangan umum diartikan sebagai kebu­
pemikiran tentang konsep dan tuhan dasar untuk melindungi
sistemKeamananNasional yang dan menjaga kepentingan na­
tepat bagi bangsa dan negara sional suatu bangsa yang mene;
Indonesia. Hal itu dilakukan gara dengan menggunakan ke­
karena sejak beberapa tahun ter­ kuatan politik, ekonomi dan mi­
akhir, khususnya sejak Indone­ liter untuk menghadapi berbagai
sia memasuki era reformasi pada ancaman baik yang datang dari
tahun 1998 sampai dengan saat luar maupun dari dalam negeri.
ini,konsep dan sistem keaman­ Kepentingan nasional kemudian
an nasional menjadi diskursus menjadi faktor dominan dalam
pubiik yang seringdiperdebatkan konsep keamanannasional suatu
oleh berbagai kalangan. Sebagai bangsa. Keamanannasional juga
akibatnya maka belum ada kon­ bisa diartikansebagai kebutuhan
sep yang disepakati sebagai untuk memelihara dan memper­
acuan untuk. diterjemahkan tahankan eksistensinegara mela-
menjadi sistem keamanan na­ lui kekuatan ekonomi, militer
sional ,dalam berbagai bentuk dan politik serta pengembangan
regulasiatauinstrum.en pengatur diplomasi. Konsep ini menekan­
yang lebih konkrit Bagi bangsa kan kepada kemampuan peme­
Indonesia, konsep dan sistem rintah dalam melindungi inte­
Keamanan Nasional itu sendiri gritas teritorial negara dari an­
harus senantiasa didasarkan caman yang datang dari luar
pada Pancasila, baik sebagai fal­ dan dari dalam negara tersebut
safah hidup bangsa maupun se­ Beberapa langkah yang pen­
bagai sumber segala sumber hu- ting dalam penyelenggaraan
8 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

keamanan nasional mencakup yang bersamaan perkembangan


penggunaan diplomasi untuk ilmu hubungan internasional
menggalang sekutu dan meng­ melahirkan pandangan baru
isolasi ancaman, penataan ang­ konsep keamanan yang tidak
katan bersenjata yang efektif, hanya meliputi aspek militer dan
implementasi konsep pertahan­ pelibatan aktor keamanansema­
an sipil dan kesiagaan dalam ta-mata. Konsep keamanannon­
menghadapi situasi darurat, ter­ konvensional inimemiliki definisi
masuk terorisme. Bersamaan yang lebih fleksibel, mencakup
dengan itu, negara memastikan aspek nonmiliter, dan melibat­
kemampuan d aya dukung dan kan aktor nonpemerintah.
ketersediaan infrastruktur vital Perubahan konsep dan fokus
di dalam negeri, penggunaan keamanan tersebut di atas ber­
kekuatan intelijen untuk mende­ langsung secara cepat selama
teksi dan mengalahkan atau dua dekade terakhir, sehingga
menghindari berbagai ancaman ada seorang ahli yang berkata
dan spionase, serta melindungi bahwa saat ini tengah berlang­
informasi rahasia negara, dan sung revolusi paradigma ke­
penggunaan kekuatan kontra­ amanan (revolution in the nature
intelijen untuk melindungi nega­ of security). Perubahan itu tidak
ra. Kesemua ini menunjukkan diakibatkan oleh tetjadinya per­
bahwa keamanan hanya berori­ ubahan politik internasional atau
entasi pada keamanan negara. oleh peristiwa keamanan terten­
Sampai dengan masa Perang tu, seperti berakhirnya Perang
Dunia II, definisi keamanan ter­ Dingin dan peristiwa serangan
kait erat dengan kekuatan mi­ teroris di Amerika Serikat pada
liter. Agar negara aman, kemam­ tanggal 11 September 2001.
puan militer yang kuat harus di­ Peristiwa-peristiwa tersebut bu­
miliki, atau bersekutu dengan kan penyebab, tetapi hanya me­
negara lain yang memiliki ke­ ru pakan batu-batu penanda
kua tan angkatan bersenjata (milestones) dilakukannya per:­
yang besar. Berakhirnya perang ubahan kebijakan dan strategi
dingin dan proses globalisasi te­ keamanan suatu negara. Alasan
lah membawa perubahan ter­ tetjadinya perubahan paradig­
hadap definsi keamanan yang ma keamanan adalah jauh lebih
merujuk pada ancaman ekspan­ fundamental, yakni bergeser
sif yang diakibatkan oleh keru­ atau berubahnya ta.ta kehidupan
sakan lingkungan, penyebaran umat manusia sebagai akibat
penyakit, dan ancaman dari ak­ dari loncatan kemajuan ilmu
tor-aktor nonnegara. Pada saat pengetahuan dan teknologi yang
Letjen TNI Bam.bang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 9

telahsemakinmendorong proses an yang semakin mengemuka


globalisasi setiap aspek kehi­ dan tidak dapat dilepaskan dari
dupan masyarakat, bangsa, dan keamanan negara. Sejalan de­
negara. Ilmu pengetahuan dan ngan kompleksitas sifat, bentuk,
teknologi yang semakin maju te­ dan relasi ancaman yang diha­
lah memberikan berbagai fasili­ dapi, maka ranah keamanan
tas dan kemudahan bagi kehi­ juga menjadi semakin luas, ru­
dupan manusia baik dalam hu­ mit, dan multidimensional.
bungankelompok maupun indi­ Berbagai perkembangan di
vidu termasuk relasi-relasi yang atas membawa konsekuensi per­
ada di dalamnya. Namun manu­ ubahan paradigma keamanan.
sia tidak akan dapat menghindar Secara lebih terinci, perubahan
dari dialektika kemajuan. Se­ paradigma keamanan dapat di­
buah sistem baru yang mampu lihat dari sudut pandang aspek­
mengatasi suatu persoalan atau aspek:
memenuhi kebutuhan tertentu
pasti akan membawa pula per­ Asal Ancaman
soalan lain, yang kemudian dike­ Di masa lalu, ketika sekelom;
temukan lagi sistem lain untuk pok manusia sepakat mengor­
mengatasi persoalan tersebut. ganisasi diri membentuk negara,
Demikian seterusnya, kemajuan maka negara menjadi tempat di­
yang baru selalu membawa tun­ mana mereka menggantungkan
tutan yang baru pula. Hal yang diri dalam menjalani hidup dan
sama juga terjadi di sektor ke­ kehidupannya. Negara menjadi
amanan. satu entitas politik yang sangat
Arus globalisasi yang mener­ dibutuhkan oleh semua orang.
pa ke seluruh pelosok dunia te­ Tanpa negara, kemampuan
lah mengangkat demokratisasi, mereka dalam berupaya meraih
hak azasi manusia, dan ling­ cita-cita akan sangat terbatas.
kungan hidup sebagai isu-isu Negara juga sangat dibutuhkan
yang terkait erat dan mewarnai untuk membangunrelasi dengan
sektor l<eamanan. Tuntutan ada­ manusia-manusia dari negara
nya rasa aman tidak dapat lagi lain, karena hubungan interna­
hanya dipandang dari perspek­ sional masih identik denganhu­
tif negara, karena rasa aman ada­ bungan antar negara. Dengan
lah juga tuntutan individu-indi­ demikian maka ancaman ter­
vidu yang telah sepakat mem­ hadap eksistensi negara selalu
bentuk negara. Sehubungan de­ dipersepsikan akan datang dari
ngan itu maka keamanan insani negara-lain, karena ancaman ter­
menjadi salah satu isu keaman- hadap sebuah negara hanya da-
10 Jumal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

pat dilakukan oleh kekuatan mi­ berkemampuan menggunakan


liter dari negara yang Iain. Na­ kekuatan yang bersifat milit:er
mun ketika konsep keamanan saja, tetapi juga kekuatan-ke­
tidak hanya terfokus keamanan kuatan politik, ekonomi, inte­
negara tetapi termasuk pula ke­ lijen, dan t:eknologi. Ancaman
amanan insani, serta tidak hanya nontradisional juga merupakan
menghadapi ancaman yang ber­ ancaman yang bersifat asime­
sifat militer negara lain tetapi tris, karena ada ketidaksejajaran
juga yang bersifat nonmiliter, antara pihak yang bertikai di­
maka persepsi yang demikianitu mana aktor negara berhadapan
kini telah ditinggalkan. Ancaman dengan aktor nonnegara. Kom­
tidak dipersepsikan lagi hanya pleksitas dalam menghadapi
datang dari luar negeri, tetapi ancaman nontradisional (asim­
juga dapat datang dari dalam etris) akan jauh lebih tinggi dari
negeri. Bentuk ancaman yang pada menghadapi ancaman tra­
datang dari dalam negeri misal­ disional. Gerakan aktor nonne­
nya adalah pemberontakan, aksi gara tidak mengenal batas-batas
teror, bencana alam, kemiskinan, t:eritorial suatu negara dan1pasti
kebodohan, keterbelakangan, dilakukan di bawah tanah. Se­
dan sebagainya. cara legal formal mereka bukan
entitas yang sejajar dengan
Sifat Ancaman negara, sehingga harus dihadapi
Sebagaimana telah dikemuka­ oleh negara pula. Namun nega­
kan, semula ancaman terhadap ra yang t:erancam harus dapat
suatu negara selalu dipersepsi­ mengatasinya, karena mereka
kan berupa ancaman kekuatan memiliki kemampuan tinggi un­
militer dari negara lain. Oleh tuk melakukan ancamannya.
sebab itu, ancaman ini sering di­ Selain itu sifat ancaman juga se­
sebut sebagai ancaman tradi­ makin rumit, karena tidak sela­
sional. Namun kini, dengan du­ lu bersifat militer. Anca�an
kungan t:eknologi yang semakin yang bersifat nortmiliter di an-
1
canggih, kemampuan finansial taranya adalah bencana alam,
yang tinggi, serta kemampuan keruntuhan ekonomi, kelang­
networking yang luas dan men­ kaan energi, pemanasan global,
dalam, ancaman terhadap ke­ kemiskinan, kebodohan, ket:er­
amanan suatu negara telah pula belakangan, dan lain-lain.
dapat dilakukan oleh aktor-aktor
nonnegara. Ancaman nontradi­ Respon terhadap Ancaman
sional yang dilakukan oleh aktor Pergeseran paradigma ke­
nonnegara ini juga tidak hanya amanan yang mengedepankan
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 11

sifat-sifat baru. ancaman dengan sif dan terpadu antara respon


sendirinya mengakibatkan per­ militer dengan nonmilit:er secara
ubahan respon terhadap suatu efektif, baik pada ta.ta.ran domes­
ancaman. Ketika p aradigma tik, regional, maupun global.
keamanan masih memiliki per­
sepsi bahwa yang dimaksud an­ TanggungJawab
caman terhadap keamanan na­ Paradigma keamanan "lama"
sional selalu berbentuk ancaman didasarkan pada pemahaman
militert maka tanggapan ter­ bahwa negara adalah pihak
hadap suatu ancaman selalu yang palingmemiliki otoritas dan
berupa .respon-respon militer bertanggungjawab dalam meng­
pula. Seiring dengan pergeseran atur kehidupan nasional. Oleh
sifatancaman sebagaimana t:elah karenanya negara pula yang pa­
dikemukakansebelumnya, maka ling bertanggung jawab mewu­
respon yang diberikan juga tidak judkan keamanan bagi keber­
akan selalu berupa respon mi­ langsungan hidup negara itu
lit:er. Oleh sebab itu diperlukan sendiri maupun keamanan bagi
kemampuan milit:er dan nonmi­ warga negara. Tanggung jawab
lit:er untuk merespon setiap ke­ ini relatif dapat dijalankan de­
mungkinan ancaman yang di­ ngan baik ketika ancaman yang
hadapi. Namun di era globalisa­ dihadapi masih bersifat militer.
si sekarang ini, dimana tuntutan Namun ketika sifat ancaman
t:erhadap jaminan keselamatan berubah menjadi semakin kom­
manusia dan penghormatan ke­ pleks karena dapat pula menca­
pada hak azasi manusia semakin kup ancaman t:erhadap setiap as­
tinggi, penggunaan kekuatan pek kehidupan, tanggung jawab
milit:er oleh suatu negara untuk keamanan tidak dapat lagi ha­
meraih kepentingan nasionalnya nya diemban oleh negara. Ter­
semakin tidak populer. Oleh ka­ lebih lagi ketika arus globalisasi
renanya setiap negara cende­ berhasil mengangkat nilai-nilai
rung memperkuat kemampuan demokrasi dan penghormatan
respon nonmiliter masing-ma­ hak azasi manusia ke segala
sing tanpa meninggalkan ke­ pelosok dunia. Muncul kesa­
mungkinan dilakukannya res­ daran bahwa masyarakat atau
pon milit:er. Untuk menghadapi warga negara bukan semata­
ancaman yang sifat kompleksi­ mata hanya menjadi obyek, teta­
tasnya semakin tinggi, dengan pi juga subyek tatanan kehi­
sendirinya setiap negara sema­ dupan nasional. Muncul kesa­
kin dituntutuntuk mampu mela­ daran bahwa keamanan adalah
kukan respon yang komprehen- juga milik masyarakat. Keaman-
12 Jumal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

an adalah barang publik (public harus dapat memperoleh ja­


goods) sehingga harus dapat minan keamanan. Kendati ke­
dinikmati secara bersama-sama amanan negara memang sangat
oleh seluruh warga masyarakat penting, tidak berarti bahwa
Oleh sebab itu maka masyarakat, keamanan insani dapat dikor­
termasuk para individu, juga ha­ bankan demi keamanan negara.
rus ikut memikul tanggung ja­ Maka selanjutnya tuntutan ter­
wab keamanan. hadap keamanan insani semakin
mengemuka sebagai bagian tak
Nilai Inti (Core Values) terpisahkandari konsep keaman­
Ketika negara masih dianggap an nasional.
sebagai pihak yang paling memi­ Secara menyeluruh perubah­
liki otoritas dan tanggung jawab an aspek-aspek keamanan di
atas tata kehidupan nasional, atas telah mengakibatkan revo­
konsep keamanan nasional ter­ lusi konsep keamanan. Konsep
fokus kepada keamanan negara keamanan tradisional yang ber­
yang meliputi kemerdekaan, tumpu pada kekuatan militer se­
kedaulatan, serta intergritas teri­ mata sudah jauh ditinggalkan
torialnya. Konsep keamanan oleh semua bangsa di dunia.
yang terfokus kepada keamanan Kekuatan militer, walau tetap
negara menghendaki pengabdi­ penting adanya, bukan lagi men­
an total seluruh warga negara jadi satu-satunya kekuatan un­
kepada negara. Sebagai akibat tuk menjamin kepentingan na­
dari berkembangnya sifat an­ sional atau untuk mempertahan­
caman, konsep keamanan na­ kan eksistensi negara dan bang­
sional yang semula hanya ter­ sa. Seiring dengan.semakin me-
fokus pada keamanan negara ningkatnya hubungan intema­
kini mencakup pula keamanan sional dan kesamaan kepenting­
insani (human security). Nilai­ an antar negara, berkembang
nilai penghormatan kepada hak konsep keamanan kolektif (collec­
asasi manusia yang dibawa oleh tive securi ty). Konsep keamanan
arus globalisasi telah mendorong kolektif bertumpu pada kerjJ
berkembangnya konsep keaman­ sama keamanan antar negara,
an insani ke segala penjuru du­ sehingga masing-masing negara
nia. Warga negara semakin sa­ mendapat jaminan keamanan
dar, dan karenanya semakin secara bersama-sama. Pada
menuntut, atas hak-hak yang dasarnya, keamanan kolektif
dimiliki untuk menikmati hidup masih mengandalkan perim­
dan kehidupannya. Sebagai bangan kekuatan militer di ka­
manusia, warga negara juga wasan untuk menciptakan sta-
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 13

bilitas keamanan di kawasan ketimbang perumusan sebuah


tersebut Namun berkembang­ kebijakan ataupun strategi yang
nya sifat, asal, dan jenis ancaman lebih bersifat teknis. Sebuah kon­
serta respon-respon terhadapnya sep karenanya harus menjawab
telah menyadarkan para peng- pertanyaan-pertanyaan ontolo­
. ambil keputusan dan para ahli gis seperti mengapa perlu diru­
bahwa konsep keamanan kolek­ muskan konsep keamanan na­
tif tidak dapat lagi menjawab sional ; atas dasar apa; apa yang
tantangan jaman. Untuk itu dimaksud konsep keamanan na­
maka berkembang konsep ke­ sional, dan apa tujuan serta man­
amanan baru yang disebut ke­ faatnya buat negara bangsa. Ter­
amanan komprehensif (compre­ hadap pertanyaan-pertanyaan
hensive security). Berdasarkan ini, pendekatan komparatif di­
kesadaran bahwa keamanan pandang akan sangat memban­
adalah kepentingan seinua pihak tu untuk menemukan jawaban­
dan ancaman selalu bersifat mul­ nya. Sehubungan dengan itu
tidimensional, maka konsep ke­ akan ditinjau secara sekilas kon­
amanan komprehensif berupaya sep keamanan nasional di bebe- .
menciptakan stabilitas keaman­ rapa negara.
an secara damai melalui keter­
paduan komprehensif semua Amerika Serikat
upaya di segala aspek kehidup­ Di dalam The State of National
an. Security State, David Jablonsky
menjelaskan bahwa pada awal­
KEAMANAN NASIONAL DI nya keamanan nasional Ameri­
NEGARA LAIN ka Serikat mengutamakan ke­
Secara hakiki maupun menu­ amanan fisik berupa perlin­
rut hukum internasional, setiap dungan teritorial dan rakyat dari
negara memiliki hak untuk me­ setiap serangan untuk menjamin
lindungi dirinya sendiri dari se­ keberlangsungan hidup negara
tiap bentuk dan jenis ancaman berserta nilai-nilai fundamental­
dari manapun datangnya yang nya. Setelah Perang Dunia II
membahayakan kemerdekaan, para pemimpin Amerika Serikat
kedaulatan, integritas teritorial, baru mengembangkan Konsep
dan tegaknya konstitusi. Dalam Keamanan Nasional yang men­
konteks ini perumusan konsep cakup juga promosi nilai-nilai,
keamanan nasional menjadi dan kesejahteraan ekonomi.
bagian yang sangat mendasar Merujuk pada dokumen The
bagi sebuah negara. Perumusan National Security Strategy o/ The
konsep lebih bersifat akademis United States of America, March
14 Jumal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

2006 strategi keamanan nasional nal dan eksternal, stabilitas


Amerika Serikat bertumpu pada keamanan dari ancaman faktor
dua pilar. Secara garis besar ada­ perusak, karenanya maka ke­
lah: Pertama, mengembangkan amanan nasional juga harus
£ah.am demokrasi untuk mem­ memelihara atau menjaga kon­
promosikan kebebasan, keadilan, disi kehidupan dari ancaman in­
dan harkat martabat manusia, ternal dan eksternal tersebut un­
dan meningkatkan kesejahteraan tuk menjamin keselamatan; ke­
rakyat serta membangun per­ majuan menyeluruh dari masya­
damaian dan stabilitas interna­ rakat dan warga n�gara. Sedang­
sional atas dasar kebebasan. Ke­ kan menurut 2000 Russian Na­
dua, mengutamakan komunitas tional Security Concept sebagai­
demokrasi dan upaya multina­ mana tertuang dalam dokumen
sional untuk menghadapi ber­ yang dikeluarkan oleh Permanent
bagai tantangan dan ancaman Representation of Russian Federa­
dunia, seperti ancaman pan­ tion to the Council of Eurcrpe, Stras­
demik, pengembangan senjata bourg disebutkan bahwa ke­
pemusnah massal, terorisme, hu­ amanan nasional adalah sistem
man trafficking, bencana alam, pemikiran atau pandangan ten­
dan sebagainya. Tujuan utama­ tang bagaimana menjamin
nya adalah menciptakan demo­ keamanan dalam Negara Fe­
krasi di dunia, pemerintahan derasi Rusia yang meliputi indi­
yang mampu memenuhi kebu­ vidu, masyarakat, dan negara
tuhan warga negara, serta ber­ dari ancaman internal dan eks­
tanggungjawab dalam sistem in­ ternal dalam segenap aspek dan
ternasional. Semua itu sebagai aktivitas kehidupan. Tantangan
cara terbaik untuk menciptakan terhadap keamanan nasional
keamanan yang abadi bagi mencakup berbagai persoalan
rakyat Amerika Serikat. politik di dalam negeri, ekonomi,
sosial budaya, teknologi, dan sta­
Russia bilitas keamanan di kawasan.
Steven J. Main di dalam tu­ Stabilitas keamanan di kawasat\
lisannya yang berjudul Russia's sangat mempengaruhi keaman­
New National Security Concept an nasional Russia. Oleh sebab
aanuari 2000): The Threat Defined, itu, ancaman eksternal berupa
mengemukakan bahwa para il­ kehadiran kekuatan militer asing
muwan Russia mendefinisikan di perbatasan Russia, eskalasi
keamanan nasional sebagai ke­ konflik di wilayah perbatasan,
amanan seseorang, masyarakat kemungkinan pengembangan
. . dan negara dari ancaman inter- senjata pemusnah massal, dan
Le1jen TNI Bambang Darmono, Kunsep dan Sistem Kamnas Indonesia 15

. pengaruh dominasi NATO me­ dam from attack or the threat ofat­
ru.pakan faktor-faldor yang sa­ tack; the maintenance of our terri­
ngat diperhati.kan dalam kebi­ torial integrity; the maintenance of
jakartkeamanannasional Russia. our political sovereignty; the pre­
servation ofour hard wonfreedoms;
and .the maintenance ofour funda­
Australia mental capacity to advance econom­
Dalam tinjauan teoritis, me­ ic prosperityfor all Australian. (Be­
nuru.t Carl Oatley di dalam tu­ bas dari ancaman atau ancaman
lisannJa yang betjudul Austra­ serangan; menjaga integritas teri­
lia 's Nati,onal Security Framework torial; menjaga kedaulatan poli­
A Look to the Future, keamanan tik, melestarikankebebasan yang
nasional Australia didefinisikan telah diperoleh dengan susah
sebagai National security involves payah; memelihara kemampuan
much more than military defence. fundamental ekonomi untuk me­
At a minimum it is fundamentally majukan kesejahteraan ekonomi
about the suroival ofsociety. Push­ seluru.h rakyat Australia).
ing the definition a little further, it Di bagain lain dalam state­
is concerned with the creation of ment juga menyebutkan bahwa
necessary political,, economic, sod.al, · prinsip-prinsip keamanan na­
and enviromental condition within sional Australia di antaranya
which the society might flourish. adalah melindungi kepentingan
(Keamanannasional bukan seke­ nasional Australia baik di dalam
dar . pertahanan militer. Paling maupun di luar negeri. Sejalan
tidak, merupakan bagian men­ dengan itu maka Australia men­
dasar tentang keberlangsungan dorong terciptanya lingkungan
hidup masyarakat Lebih jauh, internasional, khususnya ka­
definsi ini berkaitan dengan upa­ wasan Asia-Pasifik yang sejah­
ya menciptakan suatu kondisi tera, damai, dan stabil berdasar­
politik, ekonomi, sosial dan kan norma-norma global. Dalam
lingkungan dimana masyarakat kaitan ini aliansi dengan Ameri-'
hidup). ka Serikat menjadi sangat pen­
Sedangkan menuru.tpemerin­ ting baik di arena global maupun
tah Australia sendiri, Perdana di kawasan Asia-Pasifik.
Menteri Kevin Rudd menyebut­ Uraian di atas memperlihat­
kan di dalam The First National kan bahwa keamanan nasional
Security Statement to The Austra­ Australia sangat dipengaruhi
lian Parliament, 4 December 2008, oleh stabilitas keamanan ka­
bahwa yang dimaksud dengan wasan. Oleh sebab itu stabilitas
keamanan nasional adalah Free- keamanankawasan Asia-Pasifik
16 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

menjadi salah satu kepentingan tas pemerintahan, memperkuat


strategis keamanan nasional kemampuan pertahanan, dan
Australia. Oleh karena itu pula menjaga intergritas teritorial. Di
Australia membangun hubung­ samping itu juga memperkuat
an bilateral dan keterlibatan hubungan antar bangsa, ke­
efektif dengan negara-negara di amanan ekonomi, social security,
kawasan dalam rangka mencip­ infonnation security, energi securi­
takan stabilitas keamanan di ka­ ty, keamanan lingkungan, dan
wasan. Hal ini penting untuk perlindungan nilai-nilai tradi­
membangun arsitektur keaman­ sional. Dalam memperkuatlem­
an regional yang sekaligus akan baga-lembaga demokrasi, peme­
dapat mematahkan asumsi bah­ rintah melakukan upaya mem­
wa potensi konflik yang paling bangun iklim yang kondusif bagi
utama adalah hubungan antar pengembangan sektor-sektor
negara tetangga. non pemerintah dan media-m.as­
sa. Penciptaan pemerintah lokal
Georgia yang kuat adalah bagian yang
Merujuk pada Foreign Policy amatpenting untuk membangun
Strategi of Georgia 2 006- 2009 keamanan nasionalnya.
Kementerian Luar Negeri Geor­
gia, garis besar konsep keaman­ Azerbaijan
an nasional Georgia mencakup Dalam National Security Con­
perlindungan terhadap fundasi cept of the Republic of Azerbaijan
nilai-nilai nasional yaitu kedau­ (Instruksi Presiden Republik
latan, keamanan, perdamaian, Azerbaijan No. 2198 tanggal 21
demokrasi, kesejahteraan dan May 2007) dapat digambarkan
hak asasi manusia. Nilai-nilai ini bahwa pasca runtuhnya negara
merupakan kebutuhan vital bagi Uni Soviet pada tahun 1991,
eksistensi dan keamanan negara. Azerbaijan mulai membangun
Oleh karenanya kepentingan nilai-nilai demokrasi sebagai
nasionalnya meliputi integritas jalan menuju negara demokrasi
}
teritorial, persatuan nasional, sta­ modern yang berlandaskan tra-
bilitas kawasan, memperkuat disi negara bangsa dan sejarah
kebebasan dan demokrasi, ke­ serta warisan budayanya. Azer­
tersediaan sumber energi alter­ bajian memaknai konsep ke­
na tif, keamanan lingkungan, amanan nasional sebagai sepe­
dan menjamin identitas nasional rangkat tujuan, prinsip-prinsip
dan budaya. Georgia memprio­ dan pendekatan untuk meru­
ritaskan pada penguatan lemba­ muskan kebijakan dan keten­
ga-lembaga demokrasi, efektivi- tuan, yang dititikberatkan pada
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 17

kemerdekaan, integritas teritori­ pengetahuan dan teknologi.


al, dan pembangunan demokra­ Oleh karenanya konsep keaman­
si, berintegrasi dengan wilayah an nasional diimplementasikan
Euro-Atlantic sebagai pilihan untuk menekan dan mengelimi­
strategis, serta kebijakan luar nasi ancaman dan untuk mere­
negeri yang berimbang dan mul­ alisasikan kepentingan nasional
tidimensional, serta melindungi dengan mendayagunakan ber­
individu, masyarakat dan nega­ bagai kebijakan politik dalam
ra Republik Azebajian dari ber­ negeri dan luar negeri.
bagai ancaman eksternal dan in­ Berdasarkan uraian singkat di
ternal. . , atas, dapat ditarik kesimpulan
Kepentingan nasional Azer­ bahwa secara substansial konsep
baijan berisi seperangkat nilai keamanan nasional di negara­
dasar dan tujuan nasional, serta negara demokrasi pada umum­
kepentingan politik, ekonomi, nya mencakup keamanan nega­
sosial dan Iainnya yang diperlu­ ra (state security), keamanan
kan untuk kesejahteraan indi­ masyarakat (public security), dan
vidu, masyarakat, dan negara, keamanan manusia (human secu­
yang meliputi: (1) perlindungan rity). Di samping itu, konsep ke­
kedaulatan negara d an ke­ amanan nasional senantiasa me­
utuhan wilayah, keamanan per­ rujuk nilai-nilai fundamental
batasan, p ersatuan, dan me­ bangsa, dengan tetap menjun­
ningkatkan kesadaran nasional; jung nilai-nilai demokrasi, peng­
(2) memperkuat civil society, hormatan hak asasi manusia,
menghormati hak asasi manusia dan interdependensi internasio­
dan nilai-nilai kebebasan; (3) nal. Namun demikian ada per­
meningkatkan kemampuan lem­ bedaan yang mendasar, yaitu
baga-lembaga negara dan men­ orientasi atau titik beratyang ber­
jaga keamanan masyarakat me­ beda-beda sesuai dengan perbe­
lalui pengembangan demokrasi daan nilai-nilai fundamental
dan dvil society, dan menegakkan bangsa, kepentingan nasional,
hukum serta ketertiban umum; dan kondisi lingkungan masing­
(4) memenuhi kewajiban inter­ masing. Hal itu terlihat pada ke­
nasional dan berkontribusi ter­ amanan nasional Amerika Se­
hadap stabilitas keamanan ka­ rikatyang outward looking berori­
wasan melalui kerjasama inter­ entasi global dalam kerangka
nasional; dan (5) berbagai pro­ memajukan faham demokrasi,
gram pembangunan nasional Australia menggarisbawahi ke­
antara lain bidang ekonomi, pen­ majuan yang telah dicapai dan
didikan, lingkungan, serta ilmu stabilitas keamanan kawasan
18 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

Asia-Pasifik, Rusia dengan gagasan yang diyakini kebe­


keamanan nasionalnya yang narannya dan selanjutnya ditu­
tidak dapat terlepas dari pe­ angkan dalam suatu konsep. For­
ngaruh stabilitas keamanan ka­ mulasi ide dalam bentuk konsep
wasan Eropa, serta Georgia dan tersebut belum dapat diopera­
Azerbaijan yang bertitik berat sionalkan tanpa adanya sistem.
pada keamanan dalam negeri Sampai dengan saat ini, per­
terkait dengan proses demokra­ debatan tentang keamanan na­
tisasi yang sedang berlangsung di sional masih terns berkepanjang­
negara masing-masing. Dengan an, karena perdebatan itu lang­
demikian maka kesimpulan ber­ sung pada ranah sistem. Se­
ikutnya ialah tidak ada konsep harusnya terlebih dahulu di­
keamanan nasional yang tung­ sepakati ide dan konsep keaman­
gal dan seragam. Setiap negara an nasional, baru kemudian ber­
memiliki konsep keamanan na­ bicara tentang sistem keamanart
sional masing-masing. Secara nasional.
umum konsep keamanan na­ Nilai-nilai keamanan nasional
sional memang senantiasa men­ Indonesia dapat digali dari Pem­
cakup keamanan negara dan bukaan UUD RI 1945, karena di
keamanan insani, namun lan­ dalamnya terkandung filosofi
dasan filosofinya berbeda-beda, berbangsa dan bemegara. Per­
terlebih lagi pada tataran sistem, soalannya, filosofi yang ada
kebijakan, dan strategi keaman­ masih memerlukan pemaknaan
an nasional. lebih lanjut agar dapat diperoleh
nilai (values) sebagai rujukan
PROBLEMATIKA KONSEP­ bagi konsep keamanan nasional.
TUAL Oleh karenanya, akan selalu ada
Konsep keamanan nasional perbedaan persepsi dan perde­
Indonesia semestinya merupa­ batan yang tidak kunjung usai
kan formulasi lebih konkrit dari ketika berbicara tentang ke­
ide, atau nilai (values), bangsa amanan nasional Indonesia. Per­
Indonesia sendiri tentang ke­ debatan yang terjadi bahka:ri
amanan dirinya. Nilai-nilai terse­ seringkali masih pada lingkup
but memberikan argumen onto­ perbedaan apa yang dimaksud
logis yang secara luas namun dengan nilai, konsep, dan sistem
mendasar menjelaskan apa yang keamanan nasional. Apabila
dimaksud dengan keamanan pada tataran itu saja masih ter­
dan mengapa keamanan itu jadi perbedaan persepsi, terlebih
diperlukan. Ide, atau nilai adalah lagi ketika masuk pada substansi
seperangkat pemikiran atau konsep itu sendiri. Sebagaimana
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 19

hal itu terjadi sekitar akhir tahun MPR RI No.VII/MPR/2000. Ber­


2005 ketika Departemen Perta­ dasarkan Ketetapan MPR terse­
hanan menyusun draf Rancang­ but, organisasi Kepolisian Nega­
an Undang-Undang tentang ra Republik Indonesia (POLRI)
Keamanan Nasional . Tidak yang semula adalah bagian dari
mengherankan bila terjadi ba­ struktur organisasi Angkatan
nyak perbedaan pendapat, khu­ Bersenjata Republik Indonesia
susnya di kalangan akademisi, (ABRI) menjadi terpisah berdiri
politisi,, dan praktisi. Karena un­ sendiri. Dan selanjutnya sebutan
dang-undang adalah instrumen ABRI berubah menjadi Tentara
pengatl.u" operasionalisasi konsep Nasional Indonesia (TNI). Keti­
yang berada pada tataran sistem ka itu Ketetapan MPR RI memi­
keamanan nasional, padahal liki kekuatan hukum yang meng­
konsep keamanan nasional itu ikat karena di dalam tata urutan
sendiri belum ada kesepakatan. peraturan perundang-undangan
Sebagai akibat dari belum Ketetapan MPR RI berada pada
adanya kesepakatan tentang urutanke dua setelah UUD 1945.
konsep keamanan nasional Indo­ Ketetapan MPR No. VI/MPR/
nesia, timbul berbagai persoalan 2000 pasal 2 ayat 1 menyebut­
dalam tataran sistem keamanan kan : "Tentara Nasional Indone­
nasional. Persoalan mengemuka sia adalah alat negara yang ber­
yang timbul di antaranya adalah peran dalam pertahanan nega­
(1) ketiadaan rujukan dalam ra. Sedangkan Ayat (2): Kepoli­
pengaturan fungsi dan struktur sian Negara RI adalah alat nega­
aktor keamanan termasuk tata ra yang berperan dalam bidang
hubungan antar aktor keaman­ keamanan negara".
an, (2) ketiadaan rujukan dalam Selanjutnya di dalam Kete­
membangun kapasitas aktor tapan MPR No.VII/ MPR/2000
keamanan yang mampu men­ pasal 2 ayat 2 dinyatakan: "Ten­
jawab dinamika lingkungan tara Nasional Indonesia sebagai
strategis, (3) ketiadaan rujukan alat pertahanan negara bertugas
dalam perumusan kebijakan-ke-
., pokok menegakkan kedaulatan
bijakan sektor keamanan. negara, keutuhan wilayah Nega­
Konsep keamanan nasional ra Kesatuan Republik Indonesia
sesungguhnya mulai menjadi yang berdasarkan Pancasila dan
bahan perdebatan ketika Maje­ UUD 1945, serta melindungi se­
lis Permusyawaratan Rakyat Re­ genap bangsa dan seluruh tum­
publik Indonesia (MPR RI) me­ pah darah Indonesia dari an­
ngeluarkan Ketetapan MPR No. caman dan gangguan terhadap
VI/MPR/ 2000 dan Ketetapan keutuhan bangsa dan negara" .
20 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

Sedangkan di dalam Ketetap­ nya menunjuk kepada tugas-tu­


an MPR No. VII/ MPR/ 2000 gas kepolisian menunjukkan
pasal 6 ayat 1 : "Kepolisian Nega­ tidak adanya konsep keamanan
ra RI merupakan alat negara komprehensif yang rentang ca­
yang berperan dalam memeliha­ kupannya mulai dari keamanan
ra keamanan dan ketertiban manusia sampai dengan ke­
masyarakat, menegakkan hu­ amanan negara. Yang dimaksud
kum, memberikan pengayoman ancaman dalam pengertian "ke­
dan pelayanan masyarakat". amanan" semacam itu juga ha­
Dua ketetapan MPR tersebut nya ancaman terhadap keaman­
di atas sekurang-kurangnya an dan ketertiban masyarakat.
mengandung dua problematika 1\:>adahal, revolusi paradigma
yang sangat fundamental. Satu, keamanan telah menunjukkan
memisahkan secara " hitam­ bahwa ancaman terhadap ke.­
putih" antara konsep pertahan­ amanan nasional akan semakin
an dengan konsep keamanan. kompleks dan rumit, sehingga
Problematika yang timbul ada­ harus direspon dengan konsep
lah bila ada ancaman terhadap keamanankomprehensif. Proble­
kedaulatan negara dan keutuh­ matika konseptual sudah dapat
an wilayah yang dilakukan oleh dilihat pada pasal 30 UUD RI
warga negara Indonesia sendiri, 1945. Di dalam batang tubuh
misalnya suatu pemberontakan UUD RI 1945, Bab XII (Pasal 30)
atau gerakan separatis bersenja­ berjudul Pertahanan dan Ke­
ta. Para pemberontak yang amanan Negara. Judul ini saja
mengancam kedaulatan negara telah menimbulkan dua per­
dan keutuhan wilayah sudah soalan. Pertama, adalah ke­
pasti telahmelakukan pelanggar­ tiadaan konsep keamanan kom­
an hukum. Dalam kondisi itu prehensif sebagai akibat dari
tidak akan dapat dibedakan apa­ pemisahan konsep pertahanan
kah konsep penanganannya ter­ dengan konsep keamanan. Ke­
masuk dalam konsep pertahan­ dua, terabaikannya keamanan)
an ataukah konsep keamanan. warga negara, karena terminolo.:.
Konsep yang tidak jelas dengan gi yang digunakan adalah "Per­
sendirinya akan berakibat pada tahanan dan Keamanan Nega­
sistem yang tidakjelas pula. Dan ra" .
selanjutnya akan menimbulkan Terlebih lagi ketika masuk
banyak kerawanan baik pada pada substansi. Substansi pasal
tataran kebijakan maupun ope­ 30 adalah kewajiban warga
rasional. Dua, penggunaan ter­ negara untuk membela negara,
minologi "keamanan" yang ha- tugas TNI untuk mempertahan-
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 21

kan keamanan negara, dan tugas wilayah, dan rakyat (warga


POLRI menjaga keamanan dan negara). Yang dimaksud adalah,
ketertibanmasyarakat Problema­ negara sebagai satu entitas poli­
tikanya adalah: tik atau organisasi, bukan nega­
Satu, konsep keamanan yang ra yang berarti pemerintahan,
diamanatkan di pasal ini lebih wilayah, dan warga negara.
berorientasi kepada Keamanan Dalam pengertian ini maka or­
Negara (state centered security), ganisasi negara dapat saja ter­
sehingga kurang memberikan ganggu keamanannya, atau ter­
porsi yang cukup pada Keaman­ ganggu eksistensinya, tanpa
an Warga Negara (people centered adanya gangguan terhadap hi­
security). Orientasi yang demiki­ dup dan kehidupan warga nega­
an itu tidak sepenuhnya mere­ ra. Demikian pula sebaliknya.
fleksikan amanat keamanan Adanya ancaman terhadap war­
yang ada dalam Pembukaan ga negara tidak selalu berarti
UUD RI 1945. Di dalam Pembu­ mengancam pula keamanan
kaan UUD RI 1945 alinea ke-4 negara.
tertulis: Dua, ayat 2 menyatakan bah­
"Kemudian dari pada itu un­ wa kekuatan utama upaya per­
tuk membentuk suatu Pemerin­ tahanan dan keamanan negara
tahan Negara Indonesia yang adalah TNI dan POLRI. Per­
melindungi segenap bangsa In­ nyataan ini menunjukkan bahwa
donesia dan seluruh tumpah yang dipersepsikan sebagai an­
darah Indonesia dan untuk me­ caman oleh konsep pertahanan
majukan kesejahteraan umum," dan keamanan negara hanya an­
Alinea ini menunjukkan ter­ caman fisik/bersenjata, karena
dapat tiga unsur yang harus di­ kekuatan utama untuk meng­
lindungi keamanannya, yakni hadapinya adalah militer dan
pemerintah negara (negara), polisi. Kelangkaan energi, pe­
tumpah darah (wilayah), dan manasan global, krisis finansial,
bangsa (warga negara). Dengan kemiskinan, kebodohan, dan
demikian berarti jiwa atau nilai lain-lain tidak dipersepsikan se­
keamanan nasional Indonesia bagai ancaman, sebab kekuatan
berorientasi baik kepada ke­ utama untuk menghadapinya
amanan negara maupun kepada tentu bukan militer dan polisi.
keamanan warga negara. Dalam Persepsi ancaman semacam itu
hal ini, keamanan negara dibe­ selain bukan merupakan persep­
dakan dari keamanan warga si ancaman dalam paradigma
negara walaupun secara fisik keamanan komprehensif, juga
negara terdiri dari pemerintahan, tidak merefleksikan ide tentang
22 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

keamanan nasional yang dia­ itu karena bersumber pada


manatkan oleh Pembukaan UUD ideologi dan falsafah bangsanya.
RI 1945. Barangkali itu pula sebabnya jika
Uraian tersebut di atas me­ saatini banyak pendapattentang
nunjukkan bahwa saat ini di konsep dan sistem keamanan
dalam konsep keamanan nasio­ nasional Indonesia tanpa dikait­
nal Indonesia mengandung ba­ kan dengan Pancasila sebagai
nyak persoalan. Persoalan-per­ ideologi dan falsafah hidup
soalan yang perlu mendapatper­ bangsa Indonesia, walaupun
hatian serius, karena selanjutnya pendapat itu dikemukakan oleh
pasti akan mempengaruhisistem, para ahli dari Indonesia sendiri.
kebijakan, dan strategi keaman­
an nasional yang pada giliran­ Penutu.p
nya akan memperlemah penye­ Kemajuan ilmu pengetahuan
lenggaraan keamanan nasional dan teknologi telah mendorong
Indonesia. Terlebih-lebih bila proses globalisasi semakin cepat
memperhatikan bahwa Pancasi­ meluas, dan mendalam ke sega­
la sebagai ideologi dan falsafah la penjuru dunia. Revolusi para­
hidup bangsa Indonesia saat ini digma keamanan sebagai salah
terasa kurang mendapat per­ satu dampak kemajuan ilmu
hatian dari banyak kalangan. pengetahuan dan teknologi ser­
Padahal konsep keamanan na­ ta proses globalisasi mau atau
sional Indonesia harus berangkat tidak mau, suka atau tidak suka,
dari nilai-nilai Pancasila, khusus­ harus disikapi oleh semua nega­
nya nilai-nilai keamanan yang ra di dunia. Penyikapan itu ten­
ada di dalamnya. Persoalannya tu saja dilandaskan pada filosofi,
menjadi semakin serius di era sejarah, budaya, jati diri, dan
persaingan global yang semakin kemampuan sumber daya ma­
ketat dan keras dewasa ini. Pola sing-masing dalam kehidupan
pikir dan pola tindak pragmatis berbangsa dan bemegara.
demi memenangkan persaingan Demikian pula halnya dengal"}
tidak jarang terbawa pula dalam Indonesia. Sebagai bagian dari
menangani permasalahan yang masyarakat dunia, Indonesia
seharusnya juga dicermati dari tidak dapatmelepaskan diri dari
sudutpandang filosofis ideologis. kondisi interdependensi antar
Konsep-konsep dari negara maju negara dan dinamika lingkungan
sering ditiru, dianggap sebagai yang terus berubah. Revolusi pa­
konsep yang telah membuktikan radigma keamanan hams disi­
keberhasilannya, tanpa memper­ kapi dengan arif oleh bangsa In­
hatikan bahwa keberhasilannya donesia dalam bentuk konsep
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 23

keamanan nasional Indonesia prehensif yang lebih mengede­


yang :re..levan , �Jas; precise, dan parikan pendekatan nonmiliter,
mampu menjawab tantangan ke bersamaan, keterpad uan,
jam.an. Perumusan konsep ke­ membangun rasa saling percaya
amanan nasional Indonesia bu­ (confidence building measures), dan
kan hanya untulc merespon per­ preventive diplomacy. Kekuatan
ubahan lingkungan, tetapi lebih koersif hanya akan digunakan
dari itu. Yaitu untuk menge­ bila penyelesaian masalah mela­
jawantahkan nilai keamanan lui cara-cara damai tidak dapat
yang ada di filosofi kebangsaan memberi basil sebagaimana di­
ke dalam konsep dan sistem harapkan. Landasan konsep
keamanan nasional yang mam­ yang demikianitu sesungguhnya
pu mengawal perjalanan bang­ sudah diamanatkan oleh Pembu­
sa Indonesia menuju cita-cita kaan UUD RI 1945. Persolannya
nasionalnya. Pancasila sebagai tinggal bagaimana memformu­
falsafah hidup bangsa dan sum­ lasikan di dalam Batang Tubuh
her dari segala sumber hukum UUD RI 1945.
sarat dengan nilai-nilai kemanu­ Dengan adanya konsep ke­
siaan, kebangsaan, dan demo­ amanan nasional Indonesia yang
krasi merupakan nilai fundamen­ bersumber pada Pancasila dan
tal perumusan konsep keaman­ Pembukaan UUD RI 1945, maka
an nasional Indonesia. Dengan telah dapat disusun sistem ke­
demikian maka konsep keaman­ amanan nasional dalam berbagai
an nasional Indonesia adalah bentuk peraturan perundang­
konsep keamanan yang berciri undangan yang mengatur struk­
dan berjatidiri Indonesia, yaitu tur, fungsi, dan kewenangan ak­
suatu konsep keamanan yang tor keamanan yang mencakup
bersumber pada nilai Pancasila. Keamanan Negara, Keamanan
Nilai-nilai kemanusiaan, ke­ Publik, dan Keamanan Warga
bangsaan, dan demokrasi telah Negara. Di samping itu juga
diamanatkan dalam konsep ke­ mengatur ten tang · kebijakan
amanan nasional Indonesia yang keamanan nasional serta penga­
meliputi Keamanan Negara, wasan penyelenggaraannya.
Keamanan Publik, dan Keaman­ Dengan demikian maka akan
an Warga Negara. Indonesia dapat menghentikan polemik
adalah bangsa yang cintai damai, tentang sistem keamanan nasio­
walaupun lebih cinta kemerde­ nal yang berkepanjangan selama
kaan. Oleh sebab itu, konsep ini. Sebuah polemik yang tidak
keamanan nasional Indonesia perlu, karena beradu argumen di
adalah konsep keamanan kom- ranah sistem, padahal belum ada
24 ]urnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

kesepakatan terhadap konsep oleh ideologi bangsa Indonesia.


yang mendasarinya. Ideologi bangsa Indonesia adalah
Polemik yang tidak kunjung Pancasila yang merupakan pan­
usai, pada akhimya justru akan dangan hidup atau falsafah
membuat urusan keamanan na­ bangsa Indonesia dalam kehi­
sional terbengkelai. Marilah kita dupan berbangsa, bemegara dan
semua merenung kembali, men­ bermasyarakat Menurut Prof.
earl jawaban, mengapa dahulu Dr. Surj anto Puspowardoj o,
para p ahlawan bangsa, para ideologi adalah keseluruhan pan­
pendahulu, parafoundingfathers dangan, cita-cita, nilai dan ke­
mendirikan Negara Kesatuan yakinan yang ingin diwujudkan
Republik Indonesia yang kita cin­ dalam kenyataan hidup yang
tai ini. Di sana tentu ada sasmita, konkrit. Sedangkan menurut
apa rumusan konsep dan sistem pendapat Prof. Padmo Wajono
keamanan nasional Indonesia. SH, ideologi diberi makna se­
Konsep dan sistem keamanan bagai pandangan hidup bangsa
nasional tidak sem.ata-mata ha­ berupa seperangkat tata nilai
nya ditentukan oleh pandangan yang dicita-citakan akan dir.eali­
atau dinamika eksternal dan sir di dalam kehidupan berkelom­
nilai-nilai universal. Dinamika pok. Ideologi akan memberikan
ekstemal dan nilai-nilai univer­ stabilitas arah dalam hidup ber­
sal memang besar pengaruhnya, kelompok dan sekaligus mem­
tetapi yang lebih menentukan berikan dinamika gerak menuju
adalah falsafah hidup atau sis­ yang dicitacitakan. Sebagai se­
tern nilai bangsa. Falsafah hidup buah ideologi, Pancasila berisi
sebagai sistem nilai bangsa men­ seperangkat sistem nilai yang
jadi landasan sekaligus motivasi meleka t di d alam ta ta p ikir
perumusan konsep keamanan (mindset) bangsa Indonesia. Se­
nasional. Posisi konsep dan sis­ buah ideologi tidak pernah akan
tern keamanan nasional sangat dapat diimplementasikan ke
vital, karena akan menjadi lan­
dasan penyelenggaraan keaman­
dalam kehidupan nyata apabila
ide tersebut tidak dituangkan
'
an nasional. atau diformulasikan kedalam
suatu konsep. Ideologi hanya
merupakan suatu gagasan, suatu
Nilai (Values), Konsep, dan pemikiran semata yang diyakini
Sistem kebenarannya. Oleh karenanya
Perumusan Konsep keaman­ ideologi tidak akan memiliki arti
an nasional dilakukan dengan apapun kecuali direalisasikan.
pendekatan holistik yang dijiwai Realisasi suatu ide memerlukan
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 25

proses pentahapan. Tahap per­ berdaulat. Indonesia berhak me­


tama adalah memformulasikan neritukan konsep keamanan na­
ide tersebut kedalam suatu kon­
sionalnya sendiri. Konsep ke­
sep. Konsep adalah deskripsi ide
amanan nasional Indonesia ber­
dalam bentuk yang lebih kong­ sumber pada falsafah hidup atau
krit, sehingga mampu menyaji­ ideologi bangsa Indonesia yaitu
kan secara jelas dan terang apa
Pancasila. Sebagai sebuah ideolo­
dan kemana tujuan sebuah ide. gi yang sarat dengan nilai-nilai
Memformulasikan ide kedalam demokrasi dan kemanusiaan,
konsep.merupakan peketjaan fil­
nilai-nilai Pancasila diformulasi­
safatis yang memerlukan pemi­ kan secara lebih konkrit di dalam.
kiran mendalam yang holistik Pembukaan dan batang tubuh­
dan betjangkauan jauh kedepan nya UUD RI 1945, sehingga Pan­
denganmempertimbangkanber­ casila memiliki fungsi konstitutif
bagai perubahan zaman. Sebo.ahdan regulatif. Pancasila tidak
konsep oleh karenanya harus menolak teori-teori demokrasi
bersifatclear, precise, operable, dan
yang dipraktekkan oleh negara­
mencerminkan adanya sepe­ negara lain, atau teori-teori yang
rangkat pedoman (set of rules).
dianggap universal. Tetapi kare­
Dengan demikian ketika konsep na teori-teori tersebut tidak selu­
ini akan dijabarkan kedalam ruhnya compatible dengan natio­
sistem tidak akan tetjadi mis­nal value baik ideologi, filsafah,
intepretasi atau tafsir yang bera­
sejarah, dan kultur bangsa Indo­
gam.. Sebuah konsep tidak akannesia, maka teori-teori tersebut
bermakna kalau ia tidak dapat diposisikan sebagai bahan pe­
dioperasionalisasikan atau diim­
lengkap atau referensi pemban­
plementasikan. Oleh karena ituding. Konsep keamanan nasional
sebuah konsep kemudian harus Indonesia kemudian menjadi
dijabarkan ke dalam sistem. konsep untuk merealisasikan
Sistem adalah seperangkat in­ nilai-nilai fundamental bangsa
strum.en pengatur atau metoda dalam melindungi keamanan
yang berisi struktur, fungsi dan
negara dan warga negara.
kewenangan yang digunakan Dari literature tentang sejarah
sebagai alat untuk mencapai tu­
berdirinya Republik Indonesia,
juan konsep yang bersangkutan.tergambar bahwa bangsa Indo­
nesia memilikifilosofische grond­
Pancasila Sumber Nilai Ke­ slag atau dasar filsafati dimana
amanan di atasnya berdiri negara Indo­
I ndonesia adalah sebuah nesia yang merdeka dan ber­
negara bangsa yangmerdeka dan daulat. Istilah filosofische grond-
26 ]urnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

slag disampaikan oleh Bung Kar­ ences, beliefs and values that affect
no di dalam pidatonya pada the way and individual perceives
tanggal 1 Juni 1945 di depan BP­ reality and responds to that percep­
UPI<I, yaitu konsep dan prinsip tion.
filosofis yang melandasi warga (Paradigma adalah pola
negara dalam kehidupan ber­ menyeluruh dari kepercayaan,
bangsa dan bernegara. Setiap nilai, cara atau metoda, dan se­
negara pada umumnya memiliki bagainya yang dapat diterima
filosofische grondslag yang berbe­ oleh anggota masyarakat terten­
da-beda, walaupun tidak menu­ tu. Suatu paradigma bukan
tu p kemungkinan ada yang merupakan penjumlahan dari,
sama. Filosofische grondslag Indo­ melainkan merupakan suatu ke­
nesia, atau juga sering disebut satuan yang menyeluruh dari
sebagai falsafah hidup bangsa elemen pendukungnya yang
Indonesia, adalah Pancasila. membentuk pandangan hidup,
Bangsa Indonesia sepakat bahwa yang menggambarkan bagaima­
Pancasila a dalah juga dasar na seperangkat pengalaman,
negara yang sila-silanya tercan­ keyakinan dan nilai dapat mem­
tum di dalam Pembukaan UUD pengaruhi persepsi seseorang ter­
RI 1945, yaitu: (1) Ketuhanan hadap kenyataan serta bagai­
Yang Maha Esa; (2) Kemanu­ mana menyikapinya).
siaan yang adil dan beradab; (3) Atas dasar pengertian para­
Persatuan Indonesia; (4) Ke­ digma tersebut, maka Pancasila
rakyatan yangdipimpin oleh hik­ sebagai dasar Negara merupa­
mat kebijaksanaan dalam per­ kan cita negara (staatsidee) sekali­
musyawaratan/ perwakilan; (5) gus cita hukum (rechtsidee) bagi
Keadilan sosial bagi seluruh Negara Kesatuan Republik Indo­
rakyat Indonesia. nesia (NKRI), sehingga Pancasi­
Pancasila sebagai filosofische la memiliki fungsi konstitutif dan
gronsdlag membentuk paradigma regulatif bagi kehidupan ber­
bermasyarakat, berbangsa, dan masy araka t, berbangsa, da l)
bemegara. Paradigma, menurut bernegara. Sebagai cita hukum,
Thomas Khun adalah An entire Pancasila adalah sumber dari se­
constellattion ofbeliefs, values and gala sumber hukum, sehingga
techniques, and so on, shared by the segala peraturan perundang­
members of given community, a undangan yang berlaku di NKRI
Paradigm is a "gestalst" (the whole harus bersumber pada, dan
is more than the sum ofits part) that karenanya tidak boleh berten­
forms a 'Weltanschaung". The term tangan dengan, Pancasila. Se­
is used to describe the set ofexperi- dangkan sebagai cita negara,
Letjen TNI Bambang Dannono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 27

Pancasila adalah .r andangan nesia dan untuk memajukan


hidup dan way of life bangsa In­ kesejahteraan umum, mencer­
donesia yang menegara, sehing­ daskan kehidupan bangsa, dan
ga Pancasila dapat pula dipan­ iktit serta melaksanakan keter­
dang sebagai pengejawantahan tiban dunia yang berdasar ke­
cipta, rasa, dan karsa seluruh merdekaan, perdamaian abadi
bangsa Indonesia dalam beme­ dan keadilan sosial".
gara Indonesia. Oleh karenanya Dari dua alinea tersebut di
konsep,keamanan nasional Indo­ atas dapat diketahui, bahwa se­
nesia harus merupakan sebuah telah bangsa Indonesia menyata­
konsep -keamanan yang dijiwai kan kemerdekaan dari kekuasan
atau bersumber pada Pancasila. penjajah, kemudian bangsa Indo­
Nilai-nilai Pancasila sebagai fal­ nesia membentuk negara Indo­
safah bangsa, way of life, pan­ nesia. Jika ada negara, maka ada
dangan hidup, dan dasar nega­ pemerintahan yang memberikan
ra diformulasikan ke dalam Pem­ perlindungan kepada segenap
bukaan UUD 1945. Formulasi itu bangsa dan seluruh tumpah
merupakan konkritisasi nilai­ darah Indonesia, mencerdaskan
nilai ke dalam hukum dasar ter­ bangsa, serta ikut serta mewu­
tulis, sehingga menjadi landasan judkan ketertiban dunia. Perlin­
seluruh konsep kehidupan na­ dungan kepada segenap bangsa
sional, termasuk konsep keaman­ dan seluruh tumpah darah berar­
an nasional. ti perlindungan kepada segenap
warga negara dan wilayah Indo­
Konsep Keamanan Nasional nesia berserta seluruh sumber
Alinea ke-3 dan ke-4 Pembu­ daya yang ada di dalamnya.
kaan UUD RI 1945 menyatakan Sudah barang tentu, pemerin­
sebagai berikut tahan yang terbentuk akan da­
"Atas berkat rahmat Allah pat melaksanakan tugasnya itu
Yang Maha Kuasa dan dengan hanya apabila negara, dalam hal
didorongkan oleh keinginan lu­ ini situasi dan kondisi nasional,
hur, supaya berkehidupan ke­ dalam keadaan aman. Inilah
bangsaan yang bebas, maka motivasi yang sangat fundamen­
rakyat Indonesia menyatakan tal mengapa bangsa Indonesia
dengan ini kemerdekaannya. membentuk negara. Dengan
Kemudian daripada itu untuk kata lain pemerintahan memiliki
membentuk suatu Pemerintahan kewajiban untuk mewujudkan
Negara Indonesia yang melin­ keamanan nasional. Dalam hal
dungi segenap bangsa Indonesia ini, maka keamanan nasional di­
dan seluruh tumpah darah Indo- artikan sebagai kondisi atau
28 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

keadaan, yakni keadaan yang tegas mengamanatkan bahwa


bersifat nasional dan menggam­ negara berkewajiban melindungi
bar kan terbebasnya negara, segenap bangsa dan seluruh
masyarakat dan warga negara tumpah darah Indonesia. Agar
dari segala bentuk ancaman dan dapat melaksanakan kewajiban­
atau tindakan baik yang dipe­ nya itu sudah barang tentu nega­
ngaruhi oleh faktor eksternal ra harus melindungi eksistensi­
maupun internal. Agar keadaan nya, kedaulatannya, dan otoritas­
itu terwujud, tentu harus ada ak­ nya sendiri. Dalam perspektif
tivitas yang dilakukan oleh pe­ sistem kekuasaan, negara adalah
merintahan Indonesia. Aktivitas pemegang otoritas tertinggi yang
itu adalah fungsi -pemerintahan dijalankan atas nama kedaulatan
yang disebut fungsi Keamanan rakyat. Ketika negara melin­
Nasional. Dengan demikian ma­ dungi dirinya sendiri sebagai satu
ka selain sebagai kondisi, ke­ entitas politik pemegang otoritas
amanan nasional adalah juga se­ tertinggi atas hak-hak negara,
bagai fungsi. Sebagai fungsi, negara melaksanakan Keaman­
pengertiannya adalah memberi­ an Negara. Dalam menjalankan
kan perlindungan keamanan ke­ kewajibannya itu negara dapat
pada segenap bangsa dan selu­ mendayagunakan seluruh ke­
ruh tumpah darah Indonesia kuatan dan sumber daya nasio­
yang mencakup perlindungan nal yang pelaksanaannya diatur
keamanan negara, perlindungan melalui sistem keamanan nasio­
keamanan publik (masyarakat) nal dalam berbagai bentuk per­
dan perlindungan k.e amanan aturan perundang-undangan.
warga negara, dari segala bentuk Konsep keamanan yang demiki­
ancaman dan atau tindakan baik an adalah konsep keamanan ber­
yang dipengaruhi oleh faktor eks­ basis faham negara (state centered
ternal maupun internal. Dengan security). Hak-hak negara berada
demikian dapat disimpulkan di atas hak-hak perorangan war­
bahwa rujukan konsep keaman­ ga negara. Negara menuntut
1
an nasional Indonesia adalah pengabdian total seluruh warga
alinea ke-4 Pembukaan UUD RI negara d emi untuk menj aga
1945. Dalam konteks ini juga ber­ keamanan negara. Konsep ke­
arti bahwa keamanan nasional amanan yang demikian itu be­
adalah amanat konstitusi, se"". lum sepenuhnya sesuai dengan
hingga tidak ada pilihan lain bagi ide keamanan yang diamanat­
negara kecuali wajib untuk me­ kan oleh Pembukaan UUD RI
laksanakannya. 1945. Menurut alinea ke-4 Pem­
Pembukaan UUD 1945 secara bukaan UUD RI 1945, bangsa
Letjen TNI Bambang Darmono, Kansep dan Sistem Kamnas Indonesia 29

Indonesia membentu.k negara ngan komunitasnya. Faham ko­


justru agar ada sebuah negara muitltarian inilah yang diama­
memberikan perlindungan ke- natkan oleh Pembukaan UUD RI
amanan kepadanya . Dengan 1 945, karena yang dimaksud
demikian dapat disimpulkan "bangsa" adalah manusia-manu­
bahwa konsep keamanan yang sia warga negara Indonesia. De­
dimaksud oleh Pembukaan UUD ngan demikian people centered se­
RI 1945 bukan hanya state cen- curity dalam konteks keindone­
tered security. Adanya kewajiban siaan tidak disebut Keamanan
negara untu.k melindungi se- Individu, atau Keamanan lnsani,
genap bangsa juga menunjuk- tetapi Keamanan Warga Negara
kan bahwa konsep keamanan yang merupakan bagian dari
yang dimaksud oleh Pembukaan Keamanan Nasional. Sejalan de­
UUD RI 1 945 tidak sepenuhnya ngan konsep Keamanan Insani,
menolak faham perseorangan Keamanan Warga Negara meru­
(peoplecentered security). Hal itu. pakan jaminan bahwa negara
dapat dilihat dengan adanya ke- akan melaksanakan kewajiban­
wajiban negara untuk memberi- nya melindungi warga negara
kan perlindungan kepada war- Indonesia dari segala bentuk an­
ga negara, karena merekalah caman, membebaskan warga
yang membentuk negara. Kon- negara dari rasa takut (freedom
sep keamanan yang berbasis fa- fromfear) dan memberikan kebe­
ham perseorangan itu pada da- basan untuk berkeinginan (free­
samya adalah konsep keamanan dmn from want). Kebebasan yang
insani (human security). Namun diberikan kepada warga negara
konsep keamanan insani di da- Indonesia tentu saja bukan kebe­
lam Pembukaan UUD RI 1 945 basanyang individualistik liberal,
adalah konsep keamanan insani tetapi kebebasan komunitarian
yang berbasis faham komunita- dalam kerangka bermasyarakat,
rian, bukan faham liberal. Faham berbangsa, dan bemegara Indo- '
liberal memandang manusia se- nesia. Artinya, ada keseimbang­
bagai individu yang universal, an antara keamanan negara de­
bebas, tan.pa melihat identitas ngan keamanan warga negara.
dan relasi-relasinya di dalam ko- Keamanan Warga Negara juga
munitas di mana ia berada. Se- mengisyaratkan bahwa negara
dangkan faham komunitarian wajib melindungi semua warga
memandang manusia sebagai negara Indonesia dimanapun
bagian tidak terpisahkan dari berada · termasuk di luar negeri
komunitasnya. Ada hubungan (asas nasionalitas). Berdasarkan
timbal balik antara manusia de- hukum internasional, perlin-
30 Jumal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

dungan warga negara yang se­ Keamanan Publik, dan Keaman­


dang berada di luar negeri, pe­ an Warga Negara dilaksanakan
laksanaannya memang menjadi ketika kondisi keamanan nasio­
kewajiban negara yang ber­ nal dalam keadaan apapun, baik
sangkutan. Namun negara, dalam keadaan perang, keadaan
dalam hal ini pemerintah Indo­ darurat, maupun dalam keadaan
nesia tetap mengemban tang­ tertib sipil. Dalam keadaan pe­
gung jawab konstitusional atas rang atau darurat, Keamanan
keamanan warga negaranya, Publik dan Keamanan Warga
walaupun warga negara Indone­ Negara harus tetap diselengga­
sia tidak sedang berada di wi­ rakan. Dalam keadaan tertib si­
layah yuridiksi Indonesia. De­ pil, Keamanan Negara juga tidak
mikian pula sebaliknya. Negara boleh diabaikan. Sudah barang
Indonesia juga memiliki kewa­ tentu dalam keadaan yang ber­
jiban internasional untuk mem­ beda, hak dan kewajiban nega­
berikan perlindungan keamanan ra, masyarakat, dan warga nega­
kepada setiap orang, apapun ke­ ra dalam penyelenggaraan Ke­
warganegaraannya, yang se­ amanan Negara, Keamanan Pub­
dang berada di dalam wilayah lik, dan Keamanan Warga Nega­
yuridiksi Indonesia (asas terito­ ra juga berbeda-beda. Hak dan
rialitas). Para warga negara asing kewajiban negara, masyarakat,
yang sedang berada di Indone­ dan warga negara di dalam se­
sia secara sah adalah juga war­ tiap kondisi keamanan diatur di
ga masyarakat Indonesia. Baik dalam sistem keamanan nasio­
warga negara Indonesia mau­ nal.
pun warga negara asing tersebut Apabila kondisi keamanan
adalah masyarakat (publik) yang nasional ditinjau dari sisi an­
memiliki kepentingan dan kebu­ caman, maka ancaman terhadap
tuhan yang bersifat publik. Oleh keamanan nasional dapat beru­
karenanya negara berkewajiban pa ancaman fisik, sepert i se­
memberikan perlindungan ke­ rangan militer, aksi teror, benca-:­
amanan terhadap kepentingan na alam, dan sebagainya, dapat
dan kebutuhan publik tersebut. pula berupa ancaman nonfisik,
Di dalam konsep keamanan na­ seperti kelangkaan energi, krisis
sional Indonesia, kewajiban ne­ ekonomi, kemiskinan, kebodoh­
gara yang demikian itu disebut an, dan lain-lain. Ancaman ter­
Keamanan Publik. hadap keamanan nasional dapat
Dilihat dari sudut pandang berupa ancaman eksternal mau­
keamanan nasional sebagai kon­ pun internal. Ancaman eksternal
disi, maka Keamanan Negara, adalah ancaman yang bersumber
Letjen TNI Barn.bang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 31

utama faktor eksternal, sedang­ Keamanan Warga Negara, bila


kan ancaman internal bersumber berlangsung secara luas di ber­
utama faktor internal. Invasi mi­ bagai wilayah serta berkepanjang­
liter dari negara lain jelas meru­ an, bisa jadi berkembang menja­
pakan ancaman eksternal ter­ di ancaman terhadap Keaman­
hadap Keamanan Negara (bisa an Negara. Sehubungan dengan
juga ter masuk ancaman ter­ sudut tinjau ancaman tersebut di
hadap Keamanan Publik, dan atas, Keamanan Nasional ketika
Keamapan Warga Negara). Na­ menghadapi ancaman eksternal
mun kej:ika ada warga negara In­ dapat disebut Keamanan Ekster­
donesia.di luar negeri yang ter­ nal, sedangkan ketika meng­
ancam keselamatannya, itu ada­ hadapi ancaman in ternal dapat
lah ancaman eksternal terhadap disebut Keamanan Internal.
Keamanan Warga Negara. Con­ Jika dicermati lebih dalam for­
toh ancaman internal terhadap mulasi konsep keamanan nasio­
Keamanan Negara adalah pem­ nal di dalam BatangTubuh UUD
berontakan atau gerakan sepa­ RI 1945, terlihat bahwa konsep
ratis. Sedangkan ancaman inter­ keamanan nasional Indonesia
nal terhadap Keamanan Publik lebih terfokus kepada Keamanan
dan Keamanan Warga Negara Negara dari pada Keamanan
tentu banyak contohnya, seperti Warga Negara. Pasal-pasal yang
bencana alam, kecelakaan trans­ ada cenderung memberi kewa­
portasi, kebodohan, kemiskinan, jiban warga negara untuk men­
dan sebagainya. Di samping itu jaga keamanan negara dari pada
perlu juga dipahami bahwa an­ memberi kewajiban negara un­
tara ancaman eksternal dan an­ tuk menjaga keamanan warga
caman internal tidak dapat di­ negara. Hal itu terlihat pada
pisahkan secara "hitam-putih". pasal 27 ayat 3 yang menyatakan
Di dalam ancaman eksternal kewajiban warga negara dalam
seringkali terkandung ancaman upaya bela negara, dan pasal 30
internal, di dalam ancaman in­ ayat 1 tentang kewajiban warga
ternal tidak jarang terdapat an­ negara dalam upaya pertahanan
caman eksternal. Hal yang ham­ dan keamanan negara. Ketentu­
pir sama juga terjadi antara an­ an tegas yang mengatur kewa­
cama n terhadap Keamanan jiban negara terhadap keaman­
Negara, Keamanan Publik, dan an warga negara hanya me­
Keamanan Warga Negara. Kon­ ngenai kebebasan beragama ser­
flik komunal misalnya, yang ta fakir miskin dan anak terlan­
pada dasarnya adalah ancaman tar. Yaitu pasal 29 ayat 2, bah­
terhadap Keamanan Publik dan wa negara menjamin kemerde-
32 ]urnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

kaan tiap-tiap penduduk untuk warga negara berhak atas peker­


memeluk agamanya dan untuk jaan dan penghidupan yang la­
beribadat menurut agama dan yak; pasal 28A sampai dengan
kepercayaannya itu, dan pasal 34 281 yang menyatakan hak-hak
ayat 1 bahwa fakir miskin dan yang dimiliki warga negara ter­
anak yang terlantar dipelihara kait hak asasi manusia, serta
oleh negara. Memang ada pasal- pasal 31 ayatl bahwa setiap war­
pasal lain yang mengamanatkan ga negara memiliki hak menda­
kewajiban negara atas warga pat pendidikan. Pasal-pasal dan
negara, tetapi kewajiban itu tidak ayat-ayat tersebut memperlihat­
pada substansi. Misalnya, ten- kan bahwa sesungguhnya ke­
tang pendidikan di pasal 31 ayat amanan warga negara sudah ter-
2. Kewajiban pemerintah bukan muat di dalam Batang Tubuh
memberikan pendidikan, tetapi UUD RI 1945. Namun tidak ada
membiayai pendidikan. Hal ini ketegasan mengenai kewajiban
berarti pemerintah tidak berke- negara terhadap keamanan war­
wajiban mendidik warga nega- ga negara terkait dengan hak­
ra, tetapi hanya menyediakan hak yang dimiliki oleh warga
biaya pendidikan. Demikian negara.
pula tentang kesehatan di pasal Alinea ke-4 Pembukaan UUD
34 ayat 3. Tanggung jawab nega- RI 1945 diawali dengan per­
ra bukan pada kesehatan warga nyataan yang bermakna bahwa
negara, tetapi menyediakan fasi- bangsa (baca: warga negara) In­
litas pelayanan kesehatan. Ten- donesia membentuk Pemerintah­
tu sangat berbeda artinya, an- an Negara Indonesia agar nega­
tara kesehatan dan fasilitas kese- ra memberikan perlindungan
hatan. Negara tidak bertanggung keamanan kepadanya. Dalam
jawab terhadap kesehatan war- konteks ini, "keamanan" dipan­
ga negara, karena yang menjadi dang sebagai sebuah produk, se­
tanggung jawab negara adalah hingga keamanan sesungguhnya
menyediakan fasilitas kesehatan. adalah "milik" warga negara.
Sedangkan di pasal-pasal lain Dengan kata lain, keamanan ad�
yang terkait dengan keamanan alah barang publik (public goods)
warga negara, kesemuanya tidak yang harus dapat dinikmati se­
menya takan apa kewajiban cara bersama-sama oleh seluruh
negara, tetapi hanya menyata- warga masyarakat. Tetapi,
kan hak yang dimiliki oleh war- masyarakat bukan merupakan
ga negara. Terdapat 2 Pasal dan lembaga yang terorganisasi (or-
19 ayat yang perihal itu. Yaitu ganized agency), sehing ga
pasal 27 ayat 2 bahwa setiap masyarakat atau warga negara
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 33

ti.dak dapat memproduksi barang sif misalnya militer dan polisi,


publik. Untuk itu dibentuk nega­ yang nonkoersif seperti petugas
ra yang mampu mentransforma­ petugas sosial, kesehatan, dan
si aspirasi keamanan dari masya­ pendidikan, sedangkan aktor
rakat menjadi sebuah produk nonnegara pada dasamya ada­
yang bemama "keamanan". Se­ lah dvil sodety. Aktor negara per-
sungguhnya keamanan adalah 1 u menggarisbawahi bah wa
salah satu wujud pelayanan dari penyelenggaraan keamananada­
negara kepada warga negara lah salah satu bentuk pelayanan
dan masyarakat, atau yang se­ publik dengan menggunakan fa­
cara umum kita kenal dengan is­ silitas yang berasal dari publik
tilah pelayananpublik (public ser­ pula, sehingga penyelenggaraan
vices). Namun keamanan bukan­ keamanan jangan sampai justru
lah satu-satunya produk negara. mengancam keamanan publik
Selain keamanan, negara juga atau rakyat itu sendiri. Sebalik­
memproduksi kesejahteraan, se­ nya, masyarakat juga harus me­
perti. kesehatan, pendidikan, eko­ mahami bahwa penyeleng­
nomi, perdagangan, dan lain se­ garaan keamanan tidak dapat
bagainya. Oleh karenanya ke­ mereka lakukan sendiri. Negara
amanan sebagai wujud pela­ tetap diperlukan kehadirannya.
yanan publik tidak dapat berdiri Oleh karenanya ada kewajiban
sendiri dan terpisah dari kese­ bagi warga negara untuk me­
jahteraan. Keamanan dan kese­ matuhi aturan-aturan negara
jahteraan adalah dua hal yang dalam penyelenggaraan ke­
saling terkait. Permasalahan amanan. Namun warga negara
keamanan seringkali harus di­ juga memiliki hak untuk melaku­
atasi melalui upaya kesejahte­ kan kontrol terhadap penyeleng­
raan, permasalahan kesejahte­ garaan keamanan agar tidak ter­
raan juga tidak jarang menjadi jadi penyalah-gunaan kewe­
sumber gangguan keamanan. nangan oleh negara.
Berdasarkan pengertian ke­ Pembatasan hak-hak warga
amanan sebagai barang publik, negara mungkin saja dilakukan
maka yang disebut aktor ke­ demi keamanan negara. Nainun
amanan adalah aktor negara dan pembatasan- pembatasan itu
aktor nonnegara. Negara dapat harus memiliki legitimasi dan ser­
mengerahkan kekuatan koersif ta akuntabilitas yang dapat
(coersive forces) ataupun (non­ dipertanggung-jawabkan. Ter­
coersive forces) tergantung pada lebih lagi ketika negara menge­
sifat ancaman yang dihadapi. rahkan kekuatan koersif dan
Aktor negara yang bersifat koer- melakukan pembatasan hak-hak
34 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

sipil warga negara. Banyak ter­ an-pengaturan tersebut dapat


jadi, terutama di negara-negara berupa Undang-undang, Per­
otoriter nondemokratis, penge­ aturan Pemerintah, Peraturan
rahan kekuatan koersif oleh ne­ Presiden, sampai dengan pera­
gara justru mengancam keaman­ turan pimpinan lembaga sesuai
an warga negara sendiri. Kepen­ dengan strata peraturan perun­
tingan rezim penguasa yang di­ dang-undangan yang berlaku.
identikkan dengan kepentingan Pada dasarnya peraturan perun­
nasional digunakan sebagai alas­ dang-undangan pada strata yang
an untuk mengorbankan kepen­ lebih rendah berisi pengaturan
tingan warga negara. Agar hal pengaturan yang lebih tehnis dan
itu tidak tetjadi, maka penge­ dalamlingkup yang lebihkhusus.
rahan aktor negara, baik yang Setiap peraturan tersebut harus
bersifat koersif maupun nonko­ memiliki legalitas yang kuat, se­
ersif, serta keterlibatan semua hingga harus didasarkan pada
aktor keamanan nasional harus peraturan perundang-undangan
diatur secara jelas dan tegas di di strata yang lebih atas.
dalam sistem keamanannasional Sistem keamanan nasional
dalam bentuk peraturan perun­ berisi bagian-bagian, atau sub­
dang-undangan. sitem-subsistem, yang terdiri dari
subsistem Keamanan Negara,
Sistem Keamanan Nasional subsistem KeamananPublik, dan
Sistem keamanan nasional subsitem Keamanan Warga
merupakan landasan legal peng­ Negara. Subsistem Keamanan
aturan keamanan nasional, baik Negara bertujuan untuk menja­
keamanan nasional sebagai fung­ ga dan melindungi negara se­
si maupun sebagai kondisi. Se­ bagai sebuah entitas politik yang
bagaimana pengertian sistem meliputi kemerd�kaan, kedaulat­
pada umumnya yang terdiri dari an negara, integritas teritorial,
bagian-bagian saling berhu­ dan tegaknya konstitusi dari se­
bungan dan beketja sebagai satu tiap ancaman dari manapun da­
kesatuan utuh sehingga dihasil­ tangnya. Ketika menghadapi
kan suatu output tertentu, maka ancaman yang bersumber utama
sistem keamanan nasional berisi faktor eksternal, negara menja­
pengaturan-pengaturan tentang lankan fungsi pertahanan nega­
lingkup keamanan nasional, ak­ ra (defence). Sedangkan ketika
tor dan kewenangannya, interre­ meng-hadapi ancaman yang
lasi antar aktor, kebijakan, dan sumber utamanya faktor inter­
lain-lain yang lebih terperinci, nal, fungsi yang dijalankan ada­
konkrit, dan operable. Pengatur- lah keamanan internal (internal
Letjen TNI Ham.bang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 35

security). Subsistem Keamanan kebijakan politik di bidang ke­


Publik bertujuan memberikan amanan berdasarkan aspirasi
perlindungan keanianan kepada yang berasal dari rakyat sendiri.
publik terhadap setiap ancaman Implementasi dari kebijakan
atau segala sesuatu yang mem­ politik dilaksanakan oleh aktor
bahayakan kepentingan dan ke­ negara pengemban otoritas ope­
butuhan publik. Subsistem Ke­ rasional. Kesemuanya mendapat
amanan Warga Negara bertu­ pengawasan dari rakyat, baik
juan memberikan perlindungan melalui pengawasan sosial (social
keamanan kepada setiap warga control) maupun melalui parle­
negara .Indonesia dimanapun men. Pengawasan yang dilaku­
berada terhadap setiap ancaman kan oleh warga negara, baik me­
atau segala sesuatu yang dapat lalui parlemen maupun peng­
membahayakan haknya untuk awasan sosial, bertujuan untuk
bebas dari rasa takut (freedom memastikan agar negara benar­
from fear) dan bebas untuk berke­ benar melaksanakan kewajiban­
inginan (freedom from want), nya dalam memberikan perlin­
yang meliputi keamanan eko­ dungan keamanan kepada nega­
nomi, keamanan pangan, ke­ ra, publik, dan warga negara.
amanan kesehatan, keamanan Pengawasan itu semakin penting
lingkungan, keamanan personal, ketika negara menggunakan
keamanan komunitas, dan ke­ kekuatan koersif dalam men­
amanan politik. jalankan fungsi keamanannya,
Dalam menjalankan kewa­ karena penggunaan kekuatan
jibannya tersebut, negara men­ koersif rentan terhadap ke­
jalankan subfungsi-subfungsi mungkinan adanya abuse of po­
Keamanan Nasional yang dilak­ wer yang justru mengancam
sanakan oleh aktor-aktor negara. keamanan rakyat itu sendiri.
Dengan demikian keamanan na­ Oleh karenanya penggunaan
sional sebagai salah satu fungsi kekuatan koersif harus memiliki
pemerintahan diemban oleh ak­ legitimasi politik yang kuat, trans
tor negara yang memiliki otori­ paran, dan akuntabel serta dilak­
tas politik dan aktor negara yang sanakan secara terukur.
memiliki otoritas operasional. Hal itu tidak semata-mata
Otoritas politik merupakan rep­ untuk melindungi rakyat, tetapi
resentasi dari kedaulatan rakyat juga untuk melindungi para pe­
atau warga negara. Dalam pers­ laksana otoritas operasional. Se­
pektif keamanan, maka aktor h u bungan dengan itu maka
negara yang mengemban otori­ pengerahan kekuatan koersif
tas politik tersebut menetapkan tidak ditentukan oleh pemegang
36 ]urnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

otoritas operasional sendiri, teta­ timbangkan dinamika ling­


pi ditentu.kan oleh pemegang kungan strategis, tantangan
otoritas politik. Namun demiki­ yang dihadapi, serta kemam­
an perlu pengatu.ran bahwa puan sumber daya nasional,
dalam keadaan tertentu. yang Presiden menetapkan kebijakan
genting dan mendesak otoritas keamanan nasional yang kom­
operasional dibenarkan berini­ prehensif dan memuat semua
siatif untu.k mengambil tindakan fungsi keamanan nasional. Kebi­
awal untuk mengatasinya. jakan keamanan nasional tidak
Dalam hal ini maka harus ada hanya penting bagi pelaksanaan
pengaturan yang jelas tentang tu.gas lembaga pemerintahan,
batas-batas kewenangan otoritas tetapi juga penting bagi penga­
operasional dalam melaksana­ wasan yang dilakukan oleh rak­
kannya. Di samping itu. sistem yat. Pada konteks ini, sistem
keamanan nasional harus me­ keamanan nasional perlu merig­
muat pengatu.ran tentang penye­ atu.r keberadaan Dewan Ke­
lenggaraan fungsi keamanan amanan Nasional sebagai fasili­
nasional dalam keadaan darurat tas staf Presiden yang lintas pmg­
dan keadaan perang. Dalam si dan lintas sektor untu.k mem­
keadaan darurat atau perang, bantu Presiden dalam merumus­
demi alasan keamanan nasional kan kebijakan Keamanan Na­
dimungkinkan adanya pem­ sional serta memonitor dan
batasan-pembatasan hak-hak mengevaluasi pelaksanaannya.
warga negara, sedangkan nega­ Sebagai fasilitas staf, Dewan
ra memiliki kewenangan lebih Keamanan Nasional adalah bagi­
luas. Oleh karenanya status an dari lembaga kepresidenan,
keadaan darurat dan keadaan sehingga tu.gas, fungsi, dan struk­
perang ditetapkan oleh otoritas tu.rrtya ditentu.kan oleh pilihan
politik melalui mekanisme yang kebijakan Presiden. Bidang tu.gas
demokratis berdasarkan un­ Dewan Keamanan Nasional di­
dang-undang. fokuskan kepada permasalahan
Ditinjau dari perspektif peme­ strategis Keamanan Negara�
rintahan, keamanan nasional Keamanan Pu.bilk, dan Keaman­
yang bersifat multiaspek dan an Warga Negara yang bersifat
multifungsi serta diemban oleh nasional. Oleh karenanya, di
berbagai institusi pemerintahan dalam sistem keamanan nasional
memerlukan mekanisme koordi­ perlu ada undang-undang yang
nasi dan sinkronisasi yang efek­ memberikan legalitas keber­
tif. Untu.k itu. berdasarkan ke­ adaan Dewan Keamanan Na..
pentingan nasional dan memper- sional serta mengatu.r batas-ba-
Letjen TNI Barn.bang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 37

tas um.um tu.gas dan fungsinya keamanan nasional Indonesia


sebagai fasilitas staf Presiden di yang relevan, jelas, predse, dan
bidang keamanan nasional. Se­ mampu menjawab tantangan ja­
dangkan pengaturan-peng­ man. Perumusan konsep ke­
aturan yang lebih rind ada pada amanan nasional Indonesia bu­
tataran Peraturan Presiden. De­ kan hanya untuk merespon pe­
ngan demikian, setiap Presiden rubahan lingkungan, tetapi
mempunyai keleluasaan dan lebih dari itu. Yaitu, untuk meng­
fleksibilitas dalam mendaya- · ejawantahkan nilai keamanan
gunakan Dewan Keamanan Na­ yang ada di filosofi kebangsaan
sional sebagai fasilitas stafnya. ke dalam konsep dan sistem
keamanan nasional yang mam­
Penutup pu mengawal perjalanan bang­
Kemajuan ilmu pengetahuan sa Indonesia menuju cita-cita
dan teknologi telah mendorong nasionalnya. Pancasila sebagai
proses globalisasi semakin cepat, falsafah hidup bangsa dan sum.­
meluas, dan mendalam ke sega­ her dari segala sum.her hukum
la penjuru dunia. Revolusi para­ sarat dengan nilai-nilai kemanu­
digma keamanan sebagai salah siaan, kebangsaan, dan demo­
satu dampak kemajuan ilmu krasi merupakan nilai fundamen­
pengetahuan dan teknologi ser­ tal perumusan konsep keaman­
ta proses globalisasi mau atau an nasional Indonesia. Dengan
tidak mau, suka atau tidak suka, demikian maka konsep keaman­
harus disikapi oleh semua nega­ an nasional Indonesia adalah
ra di dunia. Penyikapan itu ten­ konsep keamanan yang berciri
tu saja dilandaskan pada filosofi, dan berjatidiri Indonesia, yaitu
sejarah, budaya, jati diri, dan suatu konsep keamanan yang
kemampuan sumber daya mas­ bersumber pada nilai Pancasila.
ing-masing dalam kehidupan Nilai-nilai kemanusiaan, ke­
berbangsa dan bemegara. bangsaan, dan demokrasi telah
Demikian pula halnya dengan diamana tkan dalam konsep
Indonesia. Sebagai bagian dari keamanan nasional Indonesia
masyarakat dunia, Indonesia yang meliputi Keamanan Nega­
tidak dapat melepaskan diri dari ra, Keamanan Publik, dan Ke­
kondisi interdependensi antar amanan Warga Negara. Indone­
negara dan dinamika lingkungan sia adalah bangsa yang cintai
yang terus berubah. Revolusi pa­ damai, walaupun lebih cinta ke­
radigma keamanan harus disi­ merdekaan. Oleh sebab itu kon­
kapidengan arif oleh bangsa In­ sep keamanan nasional Indone­
donesia dalam bentuk konsep sia adalah konsep keamanan
38 Jurnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

komprehensifyanglebihmengede­ kesepakatan terhadap konsep


pankan pendekatan nonmiliter, yang mendasarinya. Polemik
ke bersamaan, keterpad uan, yang tidak kunjung usai, pada
membangun rasa saling percaya akhirnya justru akan membuat
(confidence building measures), dan urusan keamanan nasional ter­
preventive diplomacy. Kekuatan bengkelai. Marilah kita semua
koersif hanya akan digunakan merenung kembali, mencari
bila penyelesaian masalah mela­ jawaban, mengapa dahulu para
lui cara-cara damai tidak dapat pahlawan bangsa, para penda­
memberi hasil sebagaimana di­ hulu, para founding fathers men­
harapkan. Landasan konsep dirikan Negara Kesatuan Repub­
yang demikianitu sesungguhnya lik Indonesia yang kita cintai ini.
sudah diamanatkan oleh Pembu­ Di sana tentu ada sasmita, apa
kaan UUD RI 1945. Persoalan­ rumusan konsep dan sistem
nya tinggal bagaimana memfor­ keamanan nasional Indonesia.
mulasikan di dalam Batang Tu­ Semoga!
buh UUD RI 1945.
Dengan adanya konsep ke­
amanan nasional Indonesia yang DAFrAR PUSTAKA
bersumber pada Pancasila dan Bantarto Bandoro (Ed)., Perspek­
Pembukaan UUD RI 1945, maka tif Baru Keamanan Nasional,
telah dapat disusun sistem ke­ Yogyakarta : Kanisius, 2005.
amanan nasional dalam berbagai
Indria Samego, Dr., Sistem Per­
bentuk peraturan perundang­
tahanan Keamanan Negara:
undangan yang mengatur struk­ Analisis Potensi Dan Problem,
tur, fu.ngsi, dan kewenangan ak­ Jakarta: The Habibie Center,
tor keamanan yang mencakup 2001 .
Keamanan Negara, Keamanan
Publik, dan Keamanan Warga Moh. Mahfud MD, Prof., Dr.,
SH.,SU., Demokrasi dan Kon­
Negara. Di samping itu juga
stitusi Indonesia -Studi ten­
mengatur tentang kebijakan tang Interaksi Politik dan Ket
keamanan nasional serta peng­ hidupan Ketatanegaraan,
awasan penyelenggaraannya. Jakarta: Aneka Cipta, 2003.
Dengan demikian maka akan da­
pat menghentikan polemik ten­ R.M. Sunardi, Pembinaan Ketaha­
tang sistem keamanan nasional
nan Bangsa: Dalam Rangka
Memperkokoh Keutuhan Ne­
yang berkepanjangan selama ini. gara Kesatuan RI, Jakarta: PT
Sebuah polemik yang tidak per­ Kuaternita Adidarma, 2004.
lu, karena beradu argumen di
ranah sistem, padahal belum ada Soeprapto, M.Ed., Pancasila Ja-
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 39

tidiri Bangsa Indonesia, Jakar­ 1998.


ta: Lembaga Perigkajian dan
United Nation Trust Fund for
Pengembangan Kehidupan
Human Security, Human Se­
Bernegara (LPPKB), 2009.
curity In Theory And Practice
Soeprapto, M . E d . , Pedoman - Application of the Human
Umu.m Implementasi Pancasi­ Security Concept and the Unit­
la Dalam Kehidupan Ber­ ed Nation Trust Fund for Hu­
negera, Jakarta: Lembaga man Security, United Nation,
Pe!lgkajian dan Pengem­ 2009.
bangan Kehidupan Beme­
UUD RI 1945 (Hasil Amande­
gar� (LPPKB), 2005. men)
T. Hari Prihatono (Ed)., Penataan Fransisco Budi Hardiman, Dr.,
Kerangka Regulasi Sektor Peradaban Hak-hak Asasi
Keamanan, Jakarta: ProPatria Manusia Sebagai Nilai Kewar­
Institute. Jakarta, 2006.
gaan, Jakarta, 2010.
Bappenas, Pertahanan Negara,
Kusnanto Anggoro, Propratia
Stu.di Perumusan Dan Strate­ Institute, Mimeograph No 12
gi Raya Keamanan Nasional, Bridge Over Troubled Water ­
Jakarta: 2008.
Convergence and Divergence
Departemen Pertahanan RI, Bu­ in the Fonnulation of National
ku Himpunan Perundang Un­ Security Bill in Indonesia,
dangan Yang Terkait Dengan Jakarta, 2008.
Penyeknggaran Dan Pengelo­ Sagar Prasai, Ph.D, Political Eco­
laan Pertahanan. Dirjen Pot­ nomy of Reform and the Role
ban Dephan, Jakarta. 2005. ofCivil Society in SSR, Hono­
Departemen Pertahanan RI, lulu, 2009 . .
Mempertahankan Tanah Air The Hon. Kevin Rudd MP, The
Memasuki Abad XXI, Dep­ First National Security State­
han, Jakarta. 2003
ment to The Australian Parlia­
Pro Patria, Reformasi Sektor ment, 4 December 2008.
Keamanan Indonesia. ProPa­ AlexanderI. Nikitin, The Concept
tria, Jakarta, 2004
of Universal Security:A Revo­
Pusat Pengkajian Strategi Na­ lution of Thinking and Policy
sional, Sistem Keamanan Na­ in the Nuclear Age, http:/ /
sional Indonesia, Sebuah Sum­ www- e e . s tanfo r d . e d u /
bangan Pemikiran, Jakarta: ~bellman/ Breakthrough/
PT. Gramedia, 2005. b o o k / chap te r s /
nitkin.html#National
Sekretariat Negara RI, Risalah
Sidang BPUPKI, Jakarta: PT. Carl Oatley. Australia's National
Widya Komputer Indonesia, Security Framework A look To
40 ]urnal Ketahanan Nasional, XV (1), April 2010

The Future., http: / /www. Kusnanto Anggoro, Perumusan


unsw . adfa.edu. au / adsf/ kembali keamanan nasional:
working%20paper%20docu­ definisi, lingkup, perspekti,
ments/ national_secu. ty_­ http: / /www. propatria.
_pagemake.pdf o r . i d / d o w nl o a d / P a ­
per % 20Disku si /
David A. Baldwin. The Concept of
p e rumu s an_k e mb ali_
Security, http: / / tau. ac.il/
kamnas_ka.pdf
~daniel/pdf/37.pdf
David Jablonsky, The State of The
National Security Concept Finalized
National Security State, bttlti. (Georgia)/15May.'05/ 22:28
/www. globalsecurity.org/ Civil Georgia, http:/ /www.civil.
millitary/ library/ policy/ ge/ eng/ cal'egory/ php?id=
national/ nss-020920.pdf 10
Intitute for Defence , Security Nayef Al-Rodhan, Multi-sum Se­
and Peace Studies (IDSPS), curity: Five Distinct Dimen­
Keamanan Nasional, http: / / sion (as referred to The Five
www. google.co.id/ #hl= i Dimension of Global Security
d&q=konsep+keamanan+na : Proposalfor a Multi-security
sional+&meta= &aq=f&aqi= Principle. Berlin. LIT Verlag,
&aql= & o q= & gs_rfai= 2 00 7), http: / / www . isn.
&fp = 983862b504061 180 ethz. ch /isn/ Current-Af­
fairs /Special-Reports /Safe­
Intitul'e for Defence, Security and
guarding-Security-in-Turbu­
Peace Studies (IDSPS), Per­
lent-Times/ Overview/
an DPR Dalam Refromasi Sek­
tor Keamanan, http: / / Russia National Security Con­
www . go o gle . c o . i d / cept. http: / /www. arms­
#hl= id&q=peran+ control. org/act/20 10_0 1-
DPR+dalam+reformasi+se 02/EuropeanSecurity.
k1nr+keamanan&meta=&aq=f
Santayana George. Theoretical
&aqi= &aql= &oq= &
Frameworks On National Se­
gs_rfai= &fp= 983862b504061
curity, "Theory helps us to
180
bear ignorance of facts ',
Kusnanto Anggoro, Keamanan www.apsu.edu/ oconnort/
Nasional, Pertahanan Negara, 3040 / 3040lect02.htm
Dan Ketertiban Umum, bttlti. Steven J Main. Russia's New Na­
I www .lfip. org/ english/ tional Security Concept (Janu­
p df/ bali- seminar /
ari 2000) : The Threat Defined,
Keamanan % 20N asional da.mod.uk/college/ arag/
%20Pertahanan%20Negara% documen�listing/cee/ g8 1/
2 0 - % 2 0 k o e s n anto % 20
G8 1 .chap4
anggoro.pdf
Letjen TNI Bambang Darmono, Konsep dan Sistem Kamnas Indonesia 41

Sukma Rizal, Konsep Keamanan Concept of The World in The 21 51


Nasiona l, htt;p: / / www. ·· Century, http : / www.fas.
propatria.or.id/download/ org/ news/russia/ 1999/
Paper% 20Diskusi/konsep_ 2000e.htm
kamnas_rs.pdf Law as a system. Sumber : http:/
The New Security Foundation, I en. wikipedia.org/ wiki/
The Revolution In Security, Law - 441k - Similar pages
http: / /search.yahoo. com/
Wikipedia. Conception (con­
404handler ? ei = UTF8 &u cept).
rl = http % 3A % 2F % 2Fww
w.newsecurityfoundation. Sumber
org'% 2Findex_more.php&
src= toolbar&nrd= 1 http:/ en. wikipedia.org/ wiki/
Wikipedia, Conception (concept), C o n c eption_ % 28idea %
http: / /en.wikipedia. org/ 29#0rigin_and_acquisition_
wiki / Co nception_ % 2 of_concepts.
8idea % 29 #Origi n_a nd_ National Security Concept ofRepub­
acquisition_of_concepts lic ofAzerbaijan, Approved by
Wikipedia, ldelogy, http: / / Instruction No. 1298 of the
en.wikipedia.org/wiki/lde­ President ofthe Republic of Az­
ology erbaijan, 23 May 2007, http:/
I w w w . g o o gl e . c o . i d /
Wikipedia,National Security Con­ #hl=id&q=NATIONAL+SFCU
cept, http: / / en. wikipedia. RITY+ CONCEPT+ OF+
o r g / w i k i / N a tio n al_ THE+ REPUBLIC+OF+
security#History_of_the_ AZER BAIJAN &meta = &
national_security_concept aq = f&aqi = &aql = &oq = &
Wikipedia, The meaning ofSystem, gs_rfai= &fp=983862b504061
http: / /en.wikipedia.org/ 180
wiki/ System#History 2000 Russian National Security
Comparative Study, h t t p : / / Concept, http: / / www.
www2. uiah.fi /projects / r u s s i a e u ro p e . m i d . r u /
metodi/ 172.htm russiastrat2000.html

Anda mungkin juga menyukai