Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi (SENMEA) IV Tahun 2019

Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

Online Single Submission (OSS) pada Dinas Penanaman Modal dan


Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Kediri

Mar’atus Solikah1 dan Sigit Wisnu Setya Bhirawa2


1
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
e-mail: solikahkediri@gmail.com
2
Fakultas Ekonomi Universitas Nusantara PGRI Kediri
e-mail: sigitwisnu@unpkediri.ac.id

Abstrak. Salah satu motor penggerak perekonomian di Kota Kediri adalah sektor swasta.
Sektor ini mayoritas diisi oleh wirausaha. Jika berbicara mengenai wirausaha maka tidak
terlepas dari wadahnya yaitu badan usaha. Legalitas suatu badan usaha sangat penting untuk
kelangsungan suatu usaha. Hal ini terkait dengan perizinan yang harus dipenuhi suatu badan
usaha agar dapat beroperasi secara legal. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (DPM-PTSP) merupakan instansi Pemerintah yang bertanggung jawab dalam segala
urusan yang terkait dengan perizinan.Online Single Submission (OSS) merupakan terobosan
baru dalam sistem perizinan yang diterapkan secara nasional seluruh Indonesia. Sistem ini telah
terintegrasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Untuk Nomor Induk
Kependudukan dan Kantor Pajak untuk Nomor Pokok Wajib Pajak. Sehingga dari penerapan
sistem baru ini diharapkan dapat mempermudah proses perizinan serta sekaligus pengawasan
terhadap penyalahgunaan perizinan.Peneliti ingin mengevaluasi sistem OSS apakah sudah
efektif berjalan seperti yang diharapkan. Penelitian ini bersifat studi kasus dengan menggunakan
alat instrument berupa kuisioner yang akan diberikan pada user yaitu baik perorangan maupun
badan usaha yang pernah melakukan pendaftaran perizinan usahanya dengan menggunakan
OSS. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini, dipublikasikan berupa Jurnal dan Seminar
Nasional. Selain itu, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan yang baik untuk
pengembangan sistem OSS untuk mempermudah penggunaan kedepannya nanti.

Kata Kunci : Online Single Submission, Perizinan

1. Pendahuluan

Perkembangan pada era globalisasi saat ini ditandai oleh perubahan dalam berbagai aspek
kehidupan manusia. Salah satunya adalah perkembangan di bidang teknologi yang dari tahun ke
tahun mengalami perkembangan yang signifikan. Perkembangan teknologi bisa kita lihat
khususnya dibidang elektronika yang memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas-tugas
yang berhubungan dengan pemberkasan. Salah satu pengaruhnya yaitu dengan adanya inovasi
baru pada proses pemberkasan secara elektronik, yang memiliki kelebihan lebih praktis dan
memiliki tingkat risiko yang lebih kecil. Menghadapi perkembangan informasi dan teknologi
tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM- PTSP)
mempermudah tata cara pendaftaran perizinan usaha baik perorangan maupun badan usaha.
Pembaharuan dalam sistem perizinan yang dilakukan oleh DPM-PTSP tersebut adalah sebagai
bagian dari terobosan baru dalam perizinan, khususnya administrasi pada sistem perizinan
usaha. Modernisasi perizinan ini ditandai dengan penerapan teknologi informasi terkini dalam
pelayanan perizinan usaha. Peningkatan pelayanan perizinan ini terlihat dengan
dikembangkannya administrasi perizinan modern dan teknologi informasi di berbagai aspek
kegiatannya. Online Single Submission (OSS) adalah layanan pendaftaran perizinan usaha baik
perorangan maupun badan usaha, dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet. Dengan

316
Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi (SENMEA) IV Tahun 2019
Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

menggunakan sistem ini, membuat para calon pendaftar perizinan akan lebih mudah dalam
mengikuti serangkaian proses perizinan sehingga dirasa lebih efektif dan efisien.
Online Single Submission (OSS)
Salah satu program yang sedang digalakkan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) adalah fasilitas perizinan berusaha terintegrasi secara
elektronik yang diterbitkan oleh lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga,
gubernur atau bupati/walikota kepada pelaku usaha.
OSS digunakan dalam pengurusan izin berusaha oleh pelaku usaha dengan karakteristik sebagai
berikut :
1. Berbentuk Badan usaha maupun perorangan
2. Usaha mikro, kecil, menengah maupun besar
3. Usaha perorangan/badan usaha baik yang baru maupun yang sudah berdiri sebelum
operasionalisasi OSS.
4. Usaha dengan modal yang seluruhnya berasal dari dalam negeri maupun terdapat
komposisi modal asing.
Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan sedemikian rupa
guna mencapai serangkaian tujuan (Churchman, 1968). Dalam bidang sistem informasi, sistem
dapat dimaksudkan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi terhadap
sistem untuk mencapai tujuan, maka komponen tersebut bukan bagian dari sebuah sistem
(Mulyanto, 2009)
Kesuksesan Sistem
Model dasar kesuksesan sistem teknologi informasi sampai saat ini telah mengalami banyak
perkembangan. Model kesuksesan sistem insformasi DeLone dan McLean (D&M IS Success
Model) menggunakan beberapa faktor atau komponen yaitu kualitas sistem, kualitas informasi,
penggunaan, kepuasan pemakai, dampak individual dan dampak organisasi (DeLone, 2002).
Sedangkan konsep karakteristik sistem (system characteristics) sebagai pengukur kualitas
sistem informasi. Karakteristik tersebut meliputi isi dari basis data (content of the database),
agregasi dari rincian-rincian (agregation of details), faktor manusia (human factor), waktu
respon (response time), akurasi sistem (system accuracy) (Emery ,1971). Model yang baik
adalah model yang lengkap dan sederhana (Jogiyanto 2007).

Tabel 2.1
Pengukur Kesuksesan Sistem
Dimensi Pengukur – pengukur
1. Kualitas Sistem (System Quality) 1. Akurasi (accuracy)
2. Isi basis data (database content)
3. Kemudahan Penggunaan (ease of use)
4. Kemudahan dipelajari (ease of learning)
5. Realisasi dari kebutuhan-kebutuhan
pemakai (Realization of user requirements)

2. Kualitas Informasi (Information 1. Relevan (relevance)


Quality) 2. Keinformatian (informativeness)
3. Bentuk (format)
4. Isi (content)
5. Akurasi (accuracy)
6. Kekinian (currency)
7. Ketepatwaktu (timeliness)
8. Kegunaan (usableness)
9. Kejelasan (clarity).
3. Penggunaan Informasi (information 1. Banyaknya penggunaan (amount of use)

317
Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi (SENMEA) IV Tahun 2019
Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

use) durasi penggunaan (duration of use)


2. Digunakan oleh siapa?
4. Kepuasan pemakai (user satisfaction) 1. Kepuasan menyeluruh (overall
satisfaction)
2. Kepuasan informasi : perbedaan antara
informasi yang dibutuhkan dengan yang
diterima (information satisfaction :
difference between information needed
and received)
Sumber : Jogiyanto (2007)

2. Metode
Tahapan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana sistem Online Single Submission
(OSS) bekerja secara efektif untuk membantu meningkatkan kemudahan dan ketertiban
administrasi dalam proses perizinan usaha. Tahapan yang pertama yaitu mengetahui apakah
sistem Online Single Submission (OSS) telah sesuai dengan teori tentang kesuksesan sistem
menurut Jogiyanto (2007) antara lain dengan melihat kualitas sistemnya, bagaimana kualitas
informasi yang diperoleh para pengguna (user), penggunaan informasi, serta kepuasan pemakai
yang digunakan untuk melihat seberapa bisa diterima oleh pengguna (user) dalam mengikuti
tahapan proses perizinan usaha dihubungkan dengan indikator yang ada pada tiap variabel. Data
dalam penelitian ini merupakan data primer yang diambil dengan menggunakan kuisioner yang
berasal dari para pengguna (user) yang telah menggunakan Online Single Submission (OSS)
Kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan tentang kualitas sistem, kualitas informasi, penggunaan
informasi, kepuasan pemakai. Kuesioner ini dibuat dengan menggunakan format skala Likert
dengan kategori jawaban terdiri dari 5 tingkatan. Untuk analisis kuantitatif, alternatif jawaban
diberi skor dari angka 1 sampai dengan 5 yang merupakan data ordinal, dimana 5 : Selalu,4 :
Sering,3 : Kadang-kadang, 2 : Jarang, 1 : Tidak pernah. Populasi dalam penelitian ini
merupakan seluruh pengguna (user) dalam hal ini pelaku usaha yang menggunakan fasilitas
Online Single Submission (OSS) di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPM- PTSP) Kota Kediri. Sedangkan untuk sampelnya menggunakan teknik judgement
sampling ,yaitu merupakan teknik sampling dengan cara pengambilan sampel yang tidak
dilakukan secara random tetapi berdasarkan keinginan peneliti (Marzuki, 2000). Dalam hal ini
peneliti menetapkan sampel sejumlah 100 pengguna (user). Metode pengambilan sampel ini
dipilih untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dengan alasan bahwa jumlah populasi yang
diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan kepada peneliti untuk memilih sampel yang
dirasa paling cepat dan mudah.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam pengukuran kesuksesan sistem berdasarkan Jogiyanto (2007), sistem Online Single
Submission (OSS) akan dilihat dari beberapa dimensi yaitu kualitas sistemnya, kualitas
informasi yang diberikan, penggunaan informasi serta kepuasaan pemakai. Berdasarkan
kuisioner yang telah didistribusikan sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing dimensi
antara lain sebagai berikut :

Tabel 1. Frekuensi Kualitas Sistem


Item STP TP CP P SP Rata-Rata
x1.1 3 30 30 32 5 3.06
x1.2 0 21 40 38 1 3.19
x1.3 0 27 34 37 2 3.14
x1.4 0 45 10 33 12 3.12
x1.5 6 39 17 31 7 2.94

318
Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi (SENMEA) IV Tahun 2019
Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

Berdasarkan tabel1 di atas, diketahui bahwa responden kurang puas dengan kualitas sistem. Hal
ini ditunjukkan dari sebagian besar jawaban responden tidak puas dan cukup puas serta rata-rata
yang lebih kecil dari 3.2 tentang sistem Online Single Submission (OSS) detail dan akurat, isi
basis data dalam Online Single Submission (OSS) sesuai dengan kebutuhan pengguna (user),
sistem Online Single Submission (OSS) mudah penggunaannya, sistem Online Single
Submission (OSS) mudah untuk dipelajari, dan sistem Online Single Submission (OSS)
merupakan realisasi kebutuhan pengguna (user)

Tabel 2. Frekuensi Kualitas Informasi


Rata-
Item STP TP CP P SP
Rata
X2.1 0 36 18 41 5 3.15
X2.2 2 29 42 24 3 2.97
X2.3 0 26 31 43 0 3.17
X2.4 0 34 10 52 4 3.26
X2.5 0 29 28 39 4 3.18
X2.6 0 41 11 39 9 3.16
X2.7 0 23 49 25 3 3.08
X2.8 0 29 37 30 4 3.09
X2.9 0 22 51 22 5 3.10

Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui bahwa responden belum sepenuhnya puas terhadap
kualitas informasi. Hal ini ditunjukkan dari sebagian besar jawaban responden tidak puas dan
cukup puas serta rata-rata yang lebih kecil dari 3.2 tentang sistem Online Single Submission
(OSS) yang relevan, informatif, format informasi yang mudah dipahami, informasi yang
diberikan Online Single Submission (OSS) akurat, sistem E-filing selalu memberikan informasi
terbaru sesuai kebijakan Pemerintah, Informasi yang diberikan Online Single Submission (OSS)
tepat waktu, Informasi yang diberikan Online Single Submission (OSS) berguna sesuai
kebutuhan, sistem Online Single Submission (OSS) selalu memberikan informasi yang jelas,
hanya isi atau komponen dalam sistem Online Single Submission (OSS) memberikan informasi
yang memadai yang memiliki rata-rata lebih dari 3.2.

Tabel 3.Frekuensi penggunaan informasi


Rata-
Item STP TP CP P SP
Rata
X3.1 0 18 58 21 3 3.09
X3.2 0 22 37 33 8 3.27

Berdasarkan tabel 3 di atas, diketahui bahwa responden merasa belum puas dengan banyaknya
pengguna yang mengakses dalam waktu bersamaan yang membuat sistem menjadi lambat dan
responden puas pada pengguna sistem Online Single Submission (OSS).

Tabel 4. Frekuensi Kepuasan Pemakai


Item STP TP CP P SP Rata-Rata
X4.1 0 21 43 32 4 3.19
X4.2 0 20 56 21 3 3.07

Berdasarkan tabel 4. di atas, diketahui bahwa responden belum sepenuhnya puas terhadap
Sistem Online Single Submission (OSS) secara keseluruhan dan Informasi yang diberikan sesuai
dengan yang dibutuhkan pengguna (user). Hal ini ditunjukkan dari sebagian besar jawaban
responden tidak puas dan cukup puas serta rata-rata yang lebih kecil dari 3.2

319
Seminar Nasional Manajemen Ekonomi dan Akuntansi (SENMEA) IV Tahun 2019
Fakultas Ekonomi UN PGRI Kediri

.
4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dengan menggunakan SPSS maka diperoleh kesimpulan antara lain
adalah bahwa Sistem Online Single Submission (OSS) dari persepsi berdasarkan dimensi
kualitas sistem responden merasakan masih adanya kesulitan karena belum begitu fahamnya
penggunaan sistem Online Single Submission (OSS) dalam rangka mengurus perizinan usaha.
Dalam dimensi kualitas informasi isi atau komponen dalam sistem Online Single Submission
(OSS) memberikan informasi yang lumayan memadai sehingga pengguna (user) lumayan
mampu mendapatkan informasi yang diinginkan. Pada dimensi penggunaan informasi sistem
Online Single Submission (OSS) dipengaruhi berapa banyak pengguna yang mengakses
sehingga dirasakan agak lambat. Dimesi kepuasan pemakai lebih difokuskan lagi pada kepuasan
informasi yang diberikan dengan sistem Online Single Submission (OSS) banyak pengguna
(user) yang bersikap netral, tapi jika kepuasan secara menyeluruh banyak pengguna (user) yang
merasa lumayan terpuaskan.

Daftar Pustaka

Churchman, West. C. (1968). The System Approach, Dell, New York.


Jogiyanto HM. (2007). Sistem Teknologi Informasi, Andi, Yogyakarta.
Mulyanto, Agus. (2009). Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Nightisabha, Ita Akyuna. Djoko & Bayu. (2009). Jurnal Siasat Bisnis “Persepsi Pengguna
Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap
Implementasi Sistem e-Procurement”, Vol 13 (2), 129- 150.
Torkzadeh, Gholamreza dan William Doll. (1991). Test-Retest Reliability of the End-User
Computing Satisfaction Instrument. Decision Sciences, Vol. 22, 26-37.

320

Anda mungkin juga menyukai