Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sejauh menyangkut ancaman militer dari luar, tidak diragukan bahwa


peningkatan kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi)
merupakansa1ah satu pilihan. Namun, selain karena pertimbangan ekonomi,
peningkatankekuatan militer selalu mengundang kecurigaan pihak 1ain, terutama
jika hal itudilakukan dengan lebih banyak memberikan prioritas pada modernisasi
senjata-senjata ofensif.

Selain itu di tengah gelombang interdependensi dalam


kehidupanantarbangsa, suatu negara tidak bisa mengamankan dirinya dengan
mengancamorang lain. Upaya untuk membangun keamanan, oleh karenanya,
bergeser dari konsep security against menjadi security with. Apa yang selama ini
dikenal sebagai cooperative security, confidence building measures, dan
preventivediplomacy yang dilakukan secara bilateral, regiona1, global, maupun
multilateraladalah sebagian dari berbagai upaya menjawab persoalan ini.

Tujuan Penulisan Makalah

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut :

1. Pengertian pancasila ?
2. Pengertian ketahanan nasional ?
3. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasioanl Indonesia ?
4. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa
Bernegara ?

Indentifikasi Penulisan Makalah


1. Pengertian pancasila
2. Pengertian ketahanan nasional
3. Pengertian konsepsi ketahanan nasional Indonesia
4. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa
Bernegara

1
5.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha


Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.

Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila


yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

B. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang


terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar,
secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan


kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang serasi dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh berlandaskan Pancasila, UUD 45, dan Wawasan nusantara.

3
C. Pengertian Konsepsi Ketahanan Nasioanl Indonesia

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia konsepsi pengembangan


kekuatan nasional melalui pengatuaran dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan
secara utuh dan menyeluruh dan terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan
Wawasan Nusantaran.

Dengan kata lain, Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan


pedoman (sarana) untuk meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan
pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam


menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Sedangkan keamanan adalah
kemampuan bangsa untuk melindungi nilai-nilai nasionalnya terhadap ancaman dari
luar negeri.

Adapun Asas-Asas dalam Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia.

Asas Ketahanan Indonesia adalah taat laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari :

1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

2. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

3. Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar

4. Asas Kekeluargaan

D. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa


Bernegara

Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, di dalam tata kehidupan


nasional relatif berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan sehingga interaksinya
menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit.

4
Dari pemahaman tentang hubungan tersebut tentang gambaran bahwa
Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antara aspek yang
mendudung kepribadian yaitu :

1. Aspek yang berkaitan dengan alam besifat stasti, yang meliputi Aspek Geografi,
Aspek Kependudukan, dan aspek Sumber Kekayaan Alam.

2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi Aspek
Ideologi, Aspek Politik, Aspek Sosial Budaya, dan Aspek Pertahanan dan
Keamanan.

Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang


memberikan motivasi. ldeologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan
yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Secara teoretis, suatu ideologi bersumber
dari stuatu falsafah dan meruakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

A. Ideologi Dunia

1. Liberalisme

2. Komunisme

b. Ideologi Pancasila

Sila-sila Pancasila adalah :

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan


atau perwalikan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

5
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung nilai spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut
kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia.

Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab mengandung nilai kesamaan


derajat maupun kewajiban dan hak, cinta mencintai, hormat menghormati,
keberanian membela kebenaran dan keadilan, toleransi, dan gotong royong.

Sila Persatuan Indonesia dalam masyarakat Indonesia yang pluralistik


mengandung nilai persatuan bangsa dan kesatuan wilayah yang merupakan faktor
pengikat yang menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika

Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam


permusyawaratan atau perwalikan menunjukan bawha kedaulatan berada di tangan
rakyat, yang diwujudkan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar

Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung nilai


keadilan, keseimbangan antara hak dan kewajiban, penghargaan terhadap hak
orang, gotong royong dalam suasana kekeluargaan, ringan tangan, dan kerja keras
untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadlian sosial.

B. Ketahanan pada Aspek Ideologi

1. Konsepsi tentang Ketahanan Ideologi

Ketahanan ini mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional


dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta
gangguan dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung
dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara
Republik Indonesia.

Pelaksanaan obyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang secara surat terkandung


dalam ideologi atau paling tidak secara tersirat dalam UUD 1945 serta secara
peraturan perundang-undangan dibawahnya dan nsegala kegiatan penyelenggaraan
negara. Pelaksanaan subyektif adalah pelaksanaan nilai-nilai tersebut oleh masing-
masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pribadi, anggota masyarakat,
dan warga negara.

6
Pancasila mengandung sipat idealistik, realistik dan pleksibel, serhingga
terbuka terhadap perkembangan yang terjadi.

Pancasila sebagai dasar negara Republlik Indonesia terhadap dalam


alinea 4 pembukaan UUD 1945, ketetapan MPR RI No. 2 XVIII/MPR/1998.
Pancasaila sebagai ideologi nasional terhadap dalam ketetapan MPR RI no.2
XVIII/MPR/1998. Pancasila sebagai pandangan hidup dan sumber hukum terhadap
ketetapan MPR RI no.2 XX/MPRS/1966 yo ketetapan MPR RI no.2 IX/MPR/1978.

2. Pembinaan Ketahanan Ideologi

Upaya memperkuat ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan


berikut:

A. Pengamalan Pacasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan


ditingkatkan.

B. Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlefansikan dan di


aktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbing dan
mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
selaras dengan peradaban dunia yang berubah dengan cepat tanpa kehilangan
jati diri bangsa Indonesia.

C. Sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsep wawasan Nusantara yang bersumber
dari Pancasila harus terus di kembangkan dan ditanamkan dalam masyarakat
yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah serta moralitas yang royal dan bangga terhadap bangsa dan
negara. Disamping itu anggota masyarakat dan pemerintah perlu bersikap wajar
terhadap kebhinekaan.

D. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik


Indonesia harus dihayati dan diamalkan serta nyata oleh setiap penyelenggaraan
negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan, serta setiap warga
negara Indonesia, agar kelestarian dak keampuhannnya terjaga dan tujuan
nasional serta cita-cita bangsa Indonesia terwujud, dalam hal ini suri tauladan
para pemimpin panyelenggara negara dan pemimpin tokoh masyarakat
merupakan hal yang sangat mendasar.

7
D. Pembangunan, sebagai pengamalan Pancasila, harus menunjukan
keseimbangan antara Fisik material dcngan mental spiritual untuk menghindari
tubuhnya materialisme dan skuarisme. Dengan memperhatikan kondisi geografi
Indonesia, pembangunan harus adil dan merata di seluruh wilayahuntuk
memupuk rasa persatuan bangsa dan kesatuan wilayah.

F. Pendidikan moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara
mengintegrasikannya. Ke dalam mata pelajaran lain seperti pendidikan budi
pekerti, pendidikan sejara perjuangan bangsa, bahasa Indonesia dan
kepramukaan. Pendidikan Moral Pancasila juga perlu diberikan kepada
masyarakat luas secara non formal.

8
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Didalam berbagai kegiatan yang kita lakukan dalam suatau negara, kita
hendaklah harus menaaati peraturan suatu negara tersebut. Didalam pancasila
terdapat nilai-nilai yang dimana kita sebagai warga negara Indonesia harus
mengacu pada nilai tersebut, Sila pertama, ''Ketuhanan Yang Maha Esa,'' memberi
landasan kuat bagi kehidupan beragama secara tulus dan otentik. Sila kedua,
''Kemanusiaan yang adil dan beradab,'' ditafsirkan bahwa bangsa ini wajib
menegakkan keadilan dan keadaban dalam berperilaku, baik perorangan maupun
dalam kehidupan kolektif dalam politik, sosial, ekonomi, dan budaya. Kemudian, sila
ketiga berupa ''Persatuan Indonesia,'' bukan ''Kesatuan Indonesia,'' meWmbimbing
bangsa ini dalam kebhinnekaan (pluralisme) yang kaya dalam mosaik budaya yang
beragam. Sila keempat, ''Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan'', memerintahkan bahwa demokrasi harus
ditegakkan secara bijak melalui musyawarah yang betanggung jawab dan dengan
lapang dada. Terakhir, sila kelima, ''Keadilan sosial bagi rakyat Indonesia,''

SARAN

Kita sebagai WNI (Warga Negara Indonesia) harus biasa membantu


mempertahankan Negara ini dari Negara yang ingin menguasai kekayaan bangsa
Indonesia seperti ,pulau-pulau, kebudayaan, dll. Jangan sampai kita ini saling
bermusuhan sesama WNI, kita harus mempunyai prinsip hidup yang baik, dan
sebagai warga Negara yang baik, kita tidak boleh ragu dalam mengambil keputusan,
apa lagi perintah harus benar tepat dalam mengambil keputusan, jangan sampai kita
mau di adu dombakan oleh bangsa lain.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://ketutmuliasta.blogspot.co.id/2013/09/makalah-hubungan-pancasila-
dengan_20.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila

http://niekerahma.blogspot.com/2011/02/pengaruh-aspek-ketahanan-nasional-
pada.html

http://nadyapuspaningrum.blogspot.com/2012/05/ketahanan-nasional.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai