KETAHANAN NASIONAL
DISUSUN OLEH :
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap
landasan baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Sejak Proklamasi
Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara. Indonesia tidak luput
dari gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
A. KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional menurut Wan Usman adalah aspek dinamis suatu bangsa,
meliputi semua aspek kehidupan untuk tetap jaya ditengah keteraturan dan perubahan
yang selalu ada. Konsep ketahanan nasional suatu bangsa di latar belakangi oleh :
kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya, kekuatan apa yang harus dimiliki oleh
suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik
dalam maupun luar. Ketahanan suatu bangsa untuk tetap jaya, mendukung makna
keteraturan dan stablitas yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya
perubahan.
Menurut Wan Usman pila, apabila kita berbicara tentang ketahanan nasional berarti
kita berbicara tentang kesejahteraan dan pertahanan dan keamanan negara dan bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Secara Etimologis
Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, “panca” artinya : lima dan “syla”
artinya: batu sendi, alas Dasar Pancasila berarti berbatu sendi lima atau memiliki
lima unsur. Perkataan pancasila diambil dari kepustakaan Budha yang bermakna 5
aturan (larangan). Setelah majapahit runtuh, berkembanglah agama islam, dengan
pengaruh ajaran Budha masih di kenal masyarakat jawayang dikenal dengan ma 5
atau “m” 5 atau 5 larangan moralitas.
2. Secara Historis
Proses perumusan Pancasila diawali pada sidang BPUPKI. Hasil dari sidang
BPUPKI adalah :
a. Tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin berpidato tentang dasar negara.
b. Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan agar dasar negara diberi nama
“Pancasila” dan usulan tersebut diterima secara bulat oleh sidang BPUPKI.
c. Tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional mengadakan pertemuan dan
menghasilkan “Piagam Jakarta”.
3. Secara Terminologis
Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asas :
a. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang megandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan
tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(indenpendency) ini merupakan persyaratan untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai
dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan
itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorentasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian
kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkeseimbangan akan meningkat kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi
tingkat ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan, dan
tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan Negara Indenesia.
d. Konsultasi dan kerja
sama Konsepsi ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif
dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
KESIMPULAN
Pancasila merupakan dasar negara yang juga menjadi landasan bagi setiap sistem
kehidupan bermasyarakat, Pancasila juga dapat menjadi tameng bagi setiap ancaman
yang masuk kedalam negeri. Jika pancasila dapat diamalkan secara baik oleh
masyarakat, Pancasila dapat menjadi pelindung pertahanan nasional baik dari
ancaman dalam negeri maupun ancaman dari luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA