Anda di halaman 1dari 11

PANCASILA MERUPAKAN LANDASAN

KETAHANAN NASIONAL

DISUSUN OLEH :

MIZAN CHALID MIFTAH


( 857706096 )
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
POKJAR KALINGGA JEPARA
UPBJJ UT SEMARANG

MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


UNIVERSITAS TERBUKA 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa. Sudah
sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa lain, karena potensinya
yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan kekayaan alam yang banyak.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Kekuatan bangsa
dalam menjaga keutuhan Negara Indonesia tentu saja harus selalu didasari oleh segenap
landasan baik landasan ideal, konstitusional dan juga wawasan visional
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia dengan
adanya tekad bersama menggalang kesatuan dan keutuhan bangsa. Sejak Proklamasi
Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa dan negara. Indonesia tidak luput
dari gejolak dan ancaman dari dalam negeri maupun luar negeri yang nyaris
membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Pancasila ?
2. Apa pengertian ketahanan nasional ?
3. Apa tujuan ketahanan nasional ?
4. Apa fungsi ketahanan nasional ?
5. Apa perwujudan ketahanan nasional ?
6. Apa ciri dan asas ketahanan nasional ?
7. Apa peran Pancasila Dalam Ketahanan Nasional ?
 
1.3 Tujuan
Pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam mencapai tujuan
nasional. Seluruh warganegaranya suatu Bangsa harus mempunyai kesadaran bahwa
pentingnya hal tersebut. Di harapkan dengan penulisan artikel ini pembaca dapat :

1. Menumbuhkan rasa cinta tanah air.


2. Memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi kemerdekaan.
3. Mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa yang menjadi
tujuan nasional.
4. Menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional. Semoga setelah pembaca
membaca artikel ini apa yang menjadi tujuan penulisan artikel ini dapat tercapai.
5. Penulisan naskah ketahanan nasional secara obyektif dan sistematik, bertujuan agar
dimengerti dan dimanfaatkan dalam penyelenggaraan kehidupan nasional suatu
bangsa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional menurut Wan Usman adalah aspek dinamis suatu bangsa,
meliputi semua aspek kehidupan untuk tetap jaya ditengah keteraturan dan perubahan
yang selalu ada. Konsep ketahanan nasional suatu bangsa di latar belakangi oleh :
kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya, kekuatan apa yang harus dimiliki oleh
suatu bangsa dan negara sehingga ia selalu mampu mempertahankan kelangsungan
hidupnya, meskipun mengalami berbagai gangguan, hambatan dan ancaman baik
dalam maupun luar. Ketahanan suatu bangsa untuk tetap jaya, mendukung makna
keteraturan dan stablitas yang di dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya
perubahan.
Menurut Wan Usman pila, apabila kita berbicara tentang ketahanan nasional berarti
kita berbicara tentang kesejahteraan dan pertahanan dan keamanan negara dan bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila

Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara Indonesia, sehingga


dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi
negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai
pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima
dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah laku yang penting dan
baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau
aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun
menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat. Dengan
demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi, yakni falsafah
bangsa Indonesia.

1. Secara Etimologis

Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta, “panca” artinya : lima dan “syla”
artinya: batu sendi, alas Dasar Pancasila berarti berbatu sendi lima atau memiliki
lima unsur. Perkataan pancasila diambil dari kepustakaan Budha yang bermakna 5
aturan (larangan). Setelah majapahit runtuh, berkembanglah agama islam, dengan
pengaruh ajaran Budha masih di kenal masyarakat jawayang dikenal dengan ma 5
atau “m” 5 atau 5 larangan moralitas.

2. Secara Historis

Proses perumusan Pancasila diawali pada sidang BPUPKI. Hasil dari sidang
BPUPKI adalah :
a. Tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muhammad Yamin berpidato tentang dasar negara.
b. Tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno mengusulkan agar dasar negara diberi nama
“Pancasila” dan usulan tersebut diterima secara bulat oleh sidang BPUPKI.
c. Tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional mengadakan pertemuan dan
menghasilkan “Piagam Jakarta”.

3. Secara Terminologis

Sehari setelah Indonesia merdeka, PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18


Agustus 1945 untuk mengesahkan UUD 1945 sebagai UUD Negara Republik
Indonesia yang terdiri dari Pembukaan, pasal-pasal UUD 45 yang berisi 37 pasal,
1 aturan peralihan yang terdiri 4 pasal 1 aturan tambahan terdiri 2 ayat dan
penjelasan. Dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat terdapat rumusan
Pancasila. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila
adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, dan Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia,
dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar
1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

2.2 Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional (national resilience) adalah konsep tentang kemampuan bangsa


untuk mempertahankan kedaulatan dan kesatuannya dalam menghadapi ancaman baik
dari luar maupun dari dalam serta mengusahakan sumber daya untuk memenuhi
kebutuhan hidup warga negaranya. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis
suatu bangsa dalam mengembangkan kekuatan nasional untuk menghadapi berbagai
tantangan zaman, hambatan, serta gangguan demi persatuan dan kelangsungan suatu
bangsa menuju kejayaan bangsa dan negara.
Ketahanan nasional memiliki pengertian dan cakupan yang luas. Namun pada intinya,
gagasan pokok ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya akan
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu
memiliki ketahanan nasional. Seorang ahli GPHS. Suryomataraman mengutarakan
beberapa rupa ketahanan nasional, yakni :
1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi
3. Ketahanan nasional sebagai strategi, cara atau pendekatan

Pengertian pertama, ketahanan nasional sebagai konsepsi merupakan upaya


menanggulangi segala ancaman baik bersifat kultural maupun material, dari dalam
maupun luar. Dalam konteks Indonesia, konsep ketahanan nasiona dirumuskan
berdasarkan ajaran Asta Gatra. Asta Gatra merupakan gabungan dari Tri Gatra (tiga
aspek ilmiah) dan Panca Gatra (lima aspek social). Tri Gatra terdiri dari aspek
geografi, kekayaan alam, dan kependudukan. Sedangkan Panca Gatra terdiri dari
ideologi, politik, ekonomi, social dan budaya, pertahanan dan keamanan.
Pengertian kedua, yakni ketahanan nasional sebagai kondisi merupakan analisis
keadaan nasional dari masa ke masa. Sebagai kondisi, ketahanan nasional bersifat
dinamis yang dapat meningkat maupun menurun dari tahun ke tahun. Analisis kondisi
ketahanan nasional dilakukan berdasarkan factor-faktor Tri Gatra dan Panca Gatra
dalam Asta Gatra.
Sedangkan pengertian ketiga, ketahanan nasional sebagai strategi, yakni berkaitan
dengan pertanyaan tentang apa sebab dan bagaimana Indonesia bisa terus bertahan
dan berkembang walaupun menghadapi banyak ancaman dan bahaya. Dalam
pengertian ini ketahanan nasional merupakan cara atau pendekatan dengan
menggunakan ajaran Asta Gatra yang memasukkan segala aspek alamiah dan sosial
untuk dibaca dalam usaha menanggulangi ancaman yang ada.

2.3 Tujuan Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban terwujudnya kesejahteraan dan
kemakmuran terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum
dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk megaktualisasi diri dan
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat
dijelaskan seperti dibawah ini.
a) Ketangguhan
Adalah kekuatan yang meyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
b) Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
c) Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau Negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat
dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintah, dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya.
d) Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur sosial
maupun alamiah, baik bersifat potensial maupun fungsional.
e) Ancaman
Yaitu dimaksud disini adalah hal/ usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, criminal dan politis.
f) Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.

2.4 Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional mempunyai 3 fungsi :


a. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan ketahanan
nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan,
hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan Negara
Indonesia dalam aspek : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
b. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
c. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja yang dibuat
pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sector
untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

2.5 Perwujudan Ketahanan Nasional

Perwujudan ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia meliputi :


a. Ketahanan Ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berdasarkan
keyakinan dan kebenaran ideolog pancasila yang mengandung kemampuan untuk
menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan Nasional dan kemampuan untuk
menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.
b. Ketahanan Politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indesia yang
berlandaskan demokrasi yang bertumpu pada perkembangan demokrasi pancasila dan
UUD 1945 yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat
dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
c. Ketahanan Ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa Indonesia yang
berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang mengandung kemampuan menerapkan
stabilitas ekonomiyang sehat dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian
ekonomi rasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran
rakyat yang adil dan makmur.
d. Ketahanan Sosial Budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia
yang menjiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung
kemampuan membentuk dan menegmbangkan kehidupan sosial budaya menusia dan
masyarakat yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, hidup
rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas,maju dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang serta menangkal penetrasi budaya asing yang tidak
sesuai dengan budaya nasional.
e. Ketahanan Pertahanan Keamanan adalah Kondisi daya tangkal bangsa Indonesia
yang dilandasi kesadaran bela Negara seluruh rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan keamanan Negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan Negara
dan menangkal semua bentuk ancaman.

2.6 Ciri dan Asas Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia bertumpu pada


budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga berbagai ciri ketahanan nasional
yang dikembangkan tidak dapat dilepaskan dari tata kehidupan bangsa Indonesia.
Ciri Ketahanan Nasional :
1) Ketahanan Nasional merupakan persyaratan utama bagi bangsa yang maju dan
mandiri dengan semangat tidak mengenal menyerah yang akan memberikan
dorongan dan rangsangan untuk berbuat dalam mengatasi tantangan, hambatan, dan
gangguan yang timbul.
2) Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa Indonesia yang baru
membangun dirinya tidak lepas dari pencapaian tujuan yang dicitacitakan.
3) Ketahanan Nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan bangsa untuk mengembangkan kekuatan dengan
menjadikan ciri mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa cinta tanah air,
serta kepada perjuangan, ulet dalam usaha yang didasarkan pada ketaqwaan dan
keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keuletan dan ketangguhan sesuai dengan
perubahan yang dihadapi sebagai akibat dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan
antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketahanan Nasional memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung
dalam landasan dan asas-asas :

a. Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang megandung prinsip tidak mudah menyerah, dengan
tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(indenpendency) ini merupakan persyaratan untuk menjalin kerja sama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global.
b. Dinamis
Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung pada
situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai
dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan perubahan
itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus
senantiasa diorentasikan kemasa depan dan dinamikanya diarahkan untuk pencapaian
kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
c. Wibawa
Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkeseimbangan akan meningkat kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi
tingkat ketahanan Nasional Indonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan, dan
tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa dan Negara Indenesia.
d. Konsultasi dan kerja
sama Konsepsi ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif
dan antagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerja sama, serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan moral dan kepribadian bangsa.

2.7 Peran Pancasila Dalam Ketahanan Nasional

Ada 3 Landasan Ketahanan Nasional, yaitu:


a. Pancasila Landasan Idiil
Pancasila merupakan dasar, falsafah, dan ideologi negara, yang berisi nilai-nilai
moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sebagai nilai moral dan etika kebangsaan, pengamalan Pancasila harus
diwujudkan dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak setiap warga negara
Indonesia untuk mengabdikan dirinya dalam penyelenggaraan pertahanan negara
sesuai dengan kedudukan dan fungsinya masing-masing. Nilai-nilai tersebut
meliputi keselarasan, keserasian, keseimbangan, persatuan dan kesatuan,
kerakyatan, kekeluargaan, dan kebersamaan. Nilai-nilai Pancasila telah teruji dan
diyakini kebenarannya sebagai pemersatu bangsa dalam membangun dan menata
kehidupan berbangsa serta bernegara yang lebih baik dan berdaya saing.
b. UUD 1945 Landasan Konstitusional
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 (UUD 1945) adalah
sumber dari segala sumber hukum. UUD 1945 memberikan landasan serta arah
dalam pengembangan sistem serta penyelenggaraan pertahanan negara. Substansi
pertahanan negara yang terangkum dalam Pembukaan dan Pasal-pasal UUD 1945
di antaranya adalah pandangan bangsa Indonesia dalam melihat diri dan
lingkungannya, tujuan negara, sistem pertahanan negara, serta keterlibatan warga
negara. UUD 1945 bersikap tegas agar Indonesia menentang segala bentuk
penjajahan. Bangsa Indonesia akan senantiasa berjuang untuk mencegah dan
mengatasi usaha-usaha pihak tertentu yang mengarah pada penindasan dan
penjajahan. Penjajahan bagi bangsa Indonesia merupakan tindakan keji yang
tidak berperikemanusiaan serta bertentangan dengan nilai-nilai keadilan.
Pertahanan negara tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan Indonesia bukan
merupakan hadiah, melainkan diperoleh dari hasil perjuangan pergerakan bangsa
Indonesia melalui pengorbanan jiwa dan raga. Oleh karena itu, bangsa Indonesia
menempatkan kemerdekaan sebagai kehormatan bangsa yang harus tetap dijaga
dan dipertahankan sepanjang masa. Namun, mewajibkan warga negara dalam
upaya pertahanan negara harus didukung oleh perangkat perundang-undangan
sebagai pelaksanaan dari UUD 1945. Landasan konstitusional kemerdekaan
mengemukakan pendapat adalah UUD 1945 yang termuat dalam: 1. Pasal 28:
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, untuk mengeluarkan pikiran dengan
lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undangundang,” 2. Pasal 28E
Ayat (3): “Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat.”
c. Landasan Visional (Wawasan Nusantara)
Wawasan Nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya sebagai satu kesatuan yang utuh. Wawasan Nusantara adalah
geopolitik Indonesia di mana wilayah Indonesia tersusun dari gugusan Kepulauan
Nusantara beserta segenap isinya sebagai suatu kesatuan wadah serta sarana
untuk membangun dan menata dirinya menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi
dalam dinamika lingkungan strategis. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
suatu kesatuan pertahanan mengandung arti bahwa setiap ancaman terhadap
sebagian wilayah Indonesia pada hakikatnya merupakan ancaman terhadap
kedaulatan nasional yang harus dihadapi bersama dengan mengerahkan segenap
daya dan kemampuan.
BAB III

KESIMPULAN

Pancasila merupakan dasar negara yang juga menjadi landasan bagi setiap sistem
kehidupan bermasyarakat, Pancasila juga dapat menjadi tameng bagi setiap ancaman
yang masuk kedalam negeri. Jika pancasila dapat diamalkan secara baik oleh
masyarakat, Pancasila dapat menjadi pelindung pertahanan nasional baik dari
ancaman dalam negeri maupun ancaman dari luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA

Ronto.2012.Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara.Jakarta: PT Balai Pustaka.

Wikandaru Reno, Lasiyo dan Hastangka .2020.MKDU4111Pendidikan Kewarganegaraan


edisi 2.Banten:Universitas Terbuka.

Endang Z. Sukaya. 2000. Pendidikan kewarganegaraan.


Yogyakarta : PT Pradigma.

Maulana Arafat Lubis. 2019. Pembelajaran PPKN SD/MI Kelas rendah


Bandung : Manggu Makmur Tanjung Lestari.

M. Bambang Pranowo. 2010. Multidimensi Ketahanan Nasional.


Jakarta Timur : Pustaka Alvaber.

Sumarsono dkk.2001.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai