Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PANCASILA SEBAGAI ETIKA

BUDAYA NUSANTARA DAN


REAKTUALISASI PANCASILA

Mata Kuliah: PPKN

Dosen Pengampu :

Lili Supriyadi, S.PD, M.M

Disusun oleh:

Nandika Rizqullah (11210810000082)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2021

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………………......i

Kata Pengantar ……………………………………………………………….......ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Budaya, dan Reaktualisasi……………………….....3

B. Pancasila Sebagai Intisari Etika Budaya Nusantara……………….......4

C. Bagaimana Re-Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila………………….......5

D. Mengapa Reaktualisasi Pancasila harus ada..........................................8

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan….………………………………………………………………......10

Saran.....................................................................................................................11

Daftar Pustaka…………………………………………………………....……..12

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyusun makalah yang berjudul “Etika Budaya Nusantara dan
Reaktualisasi Pancasila”.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
yang telah membimbing umat Islam dari zaman ketidaktahuan kepada zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PPKN dam
mendeskripsikan pancasila sebagai intisarietika budaya nusantara

Kami menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat


kekurangan, kami mengharap kritik dan saran sebagai penyempurnaan ke depan.

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pancasila sebagai dasar Negara, pedoman dan tolok ukur kehidupan


berbangsa dan bernegara di Republik Indonesia. Kesadaran etik yang
merupakan kesadaran relational akan tumbuh subur bagi masyarakat Indonesia
ketika nilai-nilai pancasila itu diyakini kebenarannya, kesadaran etik juga akan
lebih berkembang ketika nilai dan moral pancasila itu dapat di breakdownke
dalam norma-norma yang di berlakukan di Indonesia.

Bangsa Indonesia dan juga dasar negara yaitu Pancasila, terbentuk


berdasarkan perbedaan. Pancasila sendiri hadir sebagai penengah adanya
perbedaan yang ada. Dan sebagai bentuk kepribadian bangsa Pancasila
membuat Indonesia hadir dengan ciri khas yang membedakannya dengan
negara lain.

Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan pemikiran


mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai cabang ilmu
membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu.
Etika sosial meliputi cabang etika yang lebih khusus seperti etika keluarga,
etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran,
etika jurnalistik, etika seksual dan etika politik.Pancasila merupakan nilai dasar
yang menjadi rambu-rambu bagi politik hukum nasional.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud Etika dan Budaya?

2. Bagaimana Etika Budaya Nusantara dalam sudut pandang Pancasila?

3. Apa yang dimaksud dengan Rekaktualisasi Pancasila?

4. Mengapa ada rekaktualisasi Pancasila ?

C. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan pengertian Etika dan Budaya Pancasila

2. Menjelaskan bagaimana etika budaya nusantara dalam sudut pandang


Pancasila?
3. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Reaktualisasi Pancasila
4. Mengetahui mengapa ada reaktualisasi pancasila

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Budaya dan Reaktualisasi

1. Etika

Etika berasal dari kata ethos yang berarti kesusilaan atau


adat. Etika adalah kelompok filsafat praktis (filsafat yang
membahas bagaimana manusia bersikap terhadap apa yang ada)
dan dibagi menjadi dua kelompok. Etika merupakan suatu
pemikiran kritis dan mendasar tentang ajaran-ajaran dan
pandangan-pandangan moral. Etika adalah ilmu yang membahas
tentang bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran
tertentu atau bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab
dengan berbagai ajaran moral .
2. Budaya

Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. ( E. B. Tylor ). Kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. ( Selo
Soemardjan dan Soelaiman Soemardi )
3. Reaktualisasi Pancasila

Reaktualisasi pancasila adalah penyegaran kembali nilai-nilai


pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam
menghadapi berbagai permasalahan masa kini dan masa depan .

3
B. Pancasila Sebagai Intisari Etika Budaya Nusantara

Pancasila sebagai dasar etika tercermin dalam sila-silanya, yaitu :

1. Sila pertama:

➢ Menghormati setiap orang atau warga negara atas berbagai


kebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya masing-
masing, serta menjadikan ajaran-ajaran sebagai anutan untuk
menuntun ataupun mengarahkan jalan hidupnya.
➢ Tidak memaksakan suatu agama pada orang lain.

2. Sila kedua:

➢ Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan suku, agama, warna


kulit, dan lain sebagainya.
➢ Tidak melakukan diskriminatif

➢ Menjadi manusia yang disiplin, tepat waktu dalam hal apapun.

➢ Hidup bersih dan sehat mencerminkan bahwa kita beradab.

3. Sila ketiga:

➢ Mengutamakan kepentingan bangsa dan Negara di


atas kepentingan pribadi

➢ Menjaga nama baik bangsa dan negara

➢ Menjalin komunikasi dengan sesama saudara, teman,


dari berbagai daerah.

➢ Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa


pemersatu.

➢ Ikut serta dalam kegiatan gotong royong

4. Sila keempat:

➢ Menyelesaikan masalah dengan musyawarah

➢ Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain

4
➢ Menghornati hasil musyawarah dan Ikutserta dalam
pemilhan umum
5. Sila kelima:

➢ Menghargai hasil karya orang lain

➢ Berusaha menolong orang lain sesuai kemampuan

➢ Bersikap adil dalam melakukan sesuatu

Sila-sila dalam pancasila merupakan satu kesatuan integral dan


integratif menjadikan dirinya sebagai referensi kritik sosial kritis,
komprehensif, serta sekaligus evaluatif bagi etika dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, ataupun bernegara. Konsekuensi dan
implikasinya ialah bahwa norma etis yang mencerminkan satu sila akan
mendasari dan mengarahkan sila-sila lain.

C. Bagaimana Re-Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila

Reaktualisasi nilai Pancasila adalah bagaimana cara mengamalkan


kembali nilai-nilai yang tersurat dan tersirat dalam sila-sila Pancasila sebagai
dasar Negara, ideologi nasional, falsafah bangsa, pandangan hidup bangsa,
akar budaya bangsa dalam kehidupan berbangsa, berbudaya, dan bernegara di
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Uraian tentang reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan
yang mencakup semua aspek kehidupan bangsa Indonesia, yaitu meliputi
aspek alamiah dan aspek sosial yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Bidang Posisi dan Lokasi Indonesia
Segala Kegiatan Pembangunan yang mencakup masalah penempatan,
pemeliharaan dan pengembangan yang berkaitan dengan posisi dan lokasi
keseluruhan wilayah Indonesia harus senantiasa mempertimbangkan sila-sila
Pancasila secara konsisten.

5
2. Bidang Kekayaan Alam

Pembangunan yang melibatkan kekayaan alam indonesia yang mencakup


perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pembangunan tentang
pengadaan, pengolahan, pendayagunaan, dan pemanfaatan, pengembangan,
serta pelestarian segala sumber daya alam Indonesia harus senantiasa
mempertimbangkan pengamalan sila-sila Pancasila secara konsisten.

3. Bidang Kemampuan Penduduk

Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi bangsa Indonesia


sangat mendesak dan tidak bias titawar lagi. Dengan pembangunan SDM yang
tinggi akan menjadikan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terhormat di
mata dunia, sehingga menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Namun
demikian dalam pembangunan SDM ini tetap mempertimbangkan
pengamalan sila-sila Pancasila secara konsisten.

4. Bidang Ideologi

Pembangunan dalam rangka memperkokoh dan mempertebal ideologi


berbangsa dan bernegara tidak boleh menyimpang, apalagi bertentangan
ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
Sejarah telah membuktikan bahwa hanya Pancasila yang dapat mempersatuan
bangsa Indonesia.

5. Bidang Politik

Pendidikan dan pembangunan di bidang politik bagi bangsa Indonesia


harus berlandaskan Pancasila, sehingga tidak dapat digantikan dengan
landasan yang lain, termasuk paham barat dan timur. Untuk itu pendidikan
dan pembangunan politik bagi bangsa Indonesia sangat penting, dan
pelaksanaannya tetap mempertimbangkan pengamalan sila-sila Pancasila
secara konsisten.

6
6. Bidang Ekonomi

Pembangunan di bidang ekonomi harus selalu berakar dan bersumber


pada Pancasila secara konsisten. Pembangunan di bidang ekonomi harus
mewujudkan aktualisasi Pancasila dalam wujud sebagai nilai dan ruh bagi: (a)
ekonomi-kerakyatan atas prinsip kebersamaan, keadilan, dan kemandirian, (b)
sistem ekonomi Pancasila yang menekankan pada harmoni mekanisme harga
dan sosial (sistem ekonomi campuran), bukan pada mekanisme pasar, (c)
ekonomi kerakyatan (agar rakyat bebas dari kemiskinan, keterbelakangan,
penjajahan/ketergantungan, rasa was-was, dan rasa diperlakukan tidak adil,
(d) pemerintah yang memiliki asset produksi dalam jumlah yang signifikan
terutama dalam kegiatan ekonomi yang penting bagi negara dan yang
menyangkut hidup orang banyak.
Aktualisasinya dalam bidang lingkungan hidup, Pancasila diwujudkan
sebagairuh bagi perundang-undangan bidang sosial ekonomi, kesejahteraan
rakyat, danlingkungan hidup; yang (a) menegaskan bahwa kualitas
lingkungan hidup sangat berkaitan dengan kualitas hidup, (b) yang
berwawasan kebangsaan melalui pemeliharaan lingkungan hidup serta
pensejahteraan seluruh rakyat secara adil, makmur, dan merata; serta (c)
dipahami bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup beserta perilakunya.

7. Bidang Sosial Budaya

Pembangunan di bidang sosial budaya juga harus berakar dari kehidupan


bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Aktualisasinya tidak boleh
menyimpang dari pengamalan sila-sila Pancasila secara konsisten.
Pembangunan di bidang ini merumus pada aktualisasi Pancasila dalam
wujud sebagai landasan idiil bagi pembangunan pendidikan, budaya, dan
keagamaan di Indonesia yang menghilangkan penonjolan kesukuan,
keturunan, dan ras; ideologi terbuka yang mendorong kreativitas dan
inovativitas; spirit untuk pengembangan dinamika masyarakat dalam

7
pembentukkan watak peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa; serta visi dan misi pendidikan nasional bagi anak
Indonesia. Problema yang dihadapi berintikan pada masalah kebudayaan,
yang pemecahannya secara mendasar adalah melalui proses pendidikan secara
menyeluruh.
Di bidang budaya, aktualisasi Pancasila berwujud sebagai pengkarakter
sosial budaya (keadaban) Indonesia yang mengandung nilai-nilai religi,
kekeluargaan, kehidupan yang selaras-serasi-seimbang, serta kerakyatan;
profil sosial budaya Pancasila dalam kehidupan bangsa Indonesia yang
gagasan, nilai, dan norma/aturannya yang tanpa paksaan sebagai sesuatu yang
dibutuhkan; proses pembangunan budaya yang dibelajarkan/dikondisikan
dengan tepat dan diseimbangkan dalam tatanan kehidupan, bukan sebagai
suatu warisan dari generasi ke generasi; serta penguat kembali proses integrasi
nasional baik secara vertical maupun horizontal.

D. Mengapa harus ada Reaktualisasi Pancasila


Indonesia harus membentengi diri dari dampak negatif arus liberalisasi dan
globalisasi dengan reaktualisasi Pancasila.
pada era globalisasi saat ini telah terjadi promosi atas pertukaran nilai-nilai
antarbangsa.
Dalam pertukaran nilai-nilai antarbangsa itu ada yang bersifat positif seperti
demokrasi dan penghormatan atas hak asasi manusia serta ada pula yang
negatif seperti individualisme, konsumerisme, hedonisme, materialisme dan
liberalisme.
berbagai dampak negatif globalisasi itu tentunya harus dihilangkan oleh
bangsa Indonesia sendiri dengan membentengi masyarakatnya dengan
kekuatan jati diri yang bersumber dari nilai-nilai Pancasila.
Sebagai bangsa, kita perlu memiliki jati diri yang kuat dan itu adalah Pancasila
Namun, kondisi bangsa Indonesia yang kian rapuh pada saat ini ternyata
semakin diperburuk dengan kondisi dimana idiologi negara seolah-olah hilang

8
dari memori kolektif rakyat. Akibatnya pembentukan karakter bangsa ini
menjadi tidak jelas arahnya.
Terkait dengan hal tersebut, diharapkan agar Pancasila kembali dijadikan
mata pelajaran wajib di sekolah-sekolah mulai dari jenjang sekolah dasar
hingga pendidikan tinggi.
Dengan demikian tidak akan ada kondisi generasi muda yang merasa asing
dengan idiologi negaranya sendiri

9
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan


buruk pada nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan dan nilai keadilan. Suatu perbuatan
dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentanan dengan nilai-nilai
Pancasila tersebut. Nilai-nilai Pancasila, meskipun merupakan kristalisasi
nilai yang hidup dalam realitas sosial, keagamaan, maupun adat kebudayaan
bangsa
Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat,
dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.
Reaktualisasi pancasila dengan menghangarkan kembali pancasila
sebagai haluan bersama bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Predikat pancasila sebagai ideology terbuka seyogianya dibarengi
dengan pengajaran pendidikan pancasila melalui model-model pembelajaran
dengan pendekatan kritis bagi pengajar dan peserta didikan. Sebagai bangsa
yang besar, rakyat Indonesia seyoginya merasa bangga dan percaya diri
untuk melahirkan pancasila yang lahir dari kawah kebudayaannya sebagai
panduan dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Pancasila harus segera
dibumikan dari posisinya yang elitis bahkan nyaris dilupakan.

10
SARAN

Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi


bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang
saya peroleh hubungannya dengan makalah ini. Penulis banyak berharap
kepada para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rahmatullah , S.Ip, M.Si. (2008). “Pendidikan Pancasila”

https://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/snip/article/download/8954/6515

http://www.lemhannas.go.id/index.php/berita/berita-utama/835-menteri-
agama-ri-nilai-dalam-sila-sila-pancasila-sejalan-dengan-ajaran-semua-agama

https://investor.id/archive/ical-pentingnya-reaktualisasi-pancasila

http://eprints.walisongo.ac.id/6956/3/BAB%20II.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai