Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH MATA KULIAH

CIVIC EDUCATIONS

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA

Oleh
Kelompok 6
1. Muslihatul Habibah (16.1.01.08.0004)
2. Nadila Arrum Kharismasari (16.1.01.08.0009)
3. Ridho Romy Sekti Nugraha (16.1.01.08.0022)
4. Muh.Wahid Setiawan (16.1.01.08.)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Civic Educations
dengan judul “Geopolitik dan Geostrategi di Indnesia” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.

Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah
memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas
makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
Amin

Kediri, 22 November 2016

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat
penting.Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian dikenal dengan
negara.Dalam perkembangannya, negara tidak begitu saja dapat diartikan sebagai wilayah
melainkan diartikan lebih luas yaitu sebagai institusi. Geostrategi merupakan masalah penting
bagi setiap bangsa baik pada masa lampau, kini maupun masa yang akan datang. Geostrategi
menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah bernegara membutuhkan strategi
dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang lingkup nasional.Semua ini dalam rangka
untuk menetukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan serta tujuan
nasional melalui pembangunan.
Selain itu, secara geografis Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudera
(Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia).Indonesia sebagai negara kepulauan
dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus
kelemahan. Dari unsur kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi
dan kaya akan sumber daya alam. Sementara dari unsur kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri negara.Dalam hal ini bangsa
Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-
ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya.Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara.Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia diperlukan
sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh negara Indonesia.Yang
dimana geopolitik merupakan sebuah studi yang mengkaji strategi-strategi negara yang
terkait masalah geografis dan politik dengan tujuan menjaga dan meperkuat posisi negaranya
terhadap negara lain.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari latar belakang diatas , timbulah permasalahan untuk menelaah masalah lebih lamjut
maka penulis dapat merumuskan permasalahan tersebut seperti dibawah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan Geopolitik?
2. Bagaiman konsep Geopolitik?
3. Apa yang dimaksud dengan Geostrategi?
4. Bagaiman hubungan geopolitik dan geostrategi
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
2. Untuk menjelaskan konsep geopolitik
3. Untuk mengetahui pengertian Geostrategi
4. Untuk mengetahui hubungan Geopolitik dan Geostrategi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Geopolitik
           Geopolitik berasal dari dua kata yakni “Geo” dan “Politik” dari dua kata tersebut dapat
diartikan bahwa Geopolitik adalah sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang di dorong oleh aspirasi nasional geografi
(kepentingan  yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau teritorial
dalam arti luas) suatu negara yang apabila dilaksanakan akan berdampak langsung kepada
sistem politik suatu negara.
           Penyelenggaraan Negara kesatuan republik Indonesia sebagai system kehidupan
nasional bersumber dari dan bermula pada landasan ideal pandangan hidup dan konstitusi
Undang-Undang dasar !945, dalam pelaksanaan bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh
pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya. Salah stu pedoman bangsa
indonesia adalah wawasan nasional. wawasan nasional itu sendiri adalah bagaimana cara
suatu bangsa memandang tanah air beserta lingkungannya. Wawasan nasional merupakan
pandangan atau visi bangsa dalam menuju tujuannya.Namun tidak semua bangsa memiliki
wawasan nasional. Inggris adalah salah satu contoh Negara yang mempunyai wawasan
nasional, yang berbunyi “Britain rules the waves” yang artinya tanah inggris bukan hanya
sebatas pulaunya, tetapi juga lautnya. Selain Inggris, Indonesia juga memiliki wawasan
nasional yang disebut wawasan nusantara.Secara konseptual wawasan nusantara (Wasantara)
merupakan wawasan nasional bangsa Indonesia.Sebagai wawasan nasional dari bangsa
Indonesia, maka wilayah Indonesia yang terdiri dari daratan, laut, dan udara diatasnya
dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh. Wawasan nusantara
sebagai wawasan nusantaranya Indonesia dibangun atas pandangan geopolitik bangsa dengan
kata lain wawasan nusantara merupakan penerapan dari teori geopolitik.
           Secara etimologi, wawasan nusantara berasal dari kata Wawasan dan
Nusantara.Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa jawa) yang artinya pandangan, tinjauan,
atau pengelhatan duniawi.Lalu muncul kata mawas yang artinya memandang, maninjau, atau
melihat. Jadi wawasan artinya cara pandang atau cara melihat. Sedangkan Nusantara  berasal
dari kata nusa  dan antara. Nusaberarti pulau atau kesatuan kepulauan, dan Antara berarti
menunjukan letak antara dua unsur.Jadi Nusantara berarti kesatuan kepulauan yang terletak
diantara dua benua, yaitu benua Asia dan Benua Australia dan dua samudra, yaitu samudra
Pasifik dan samudra Hindia.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAWASAN NUSANTARA
 

1.      Wilayah (Geografi)
a.       Asas Kepulauan
         Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi perjanjian antara Republik
Venezza dan Michael Palaleogus pada tahun 1268. Perjanjian ini menyebut “Arc(h)
Pelago” yang maksudnya adalah “Aigaius Pelagos” atau laut Aigata yang dianggap sebagai
laut terpenting oleh negara-negara yang bersangkutan. Istilah archipelago adalah wilayah
lautan dengan pulau-pulau di dalamnya.Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa
menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan Bahasa Barat, sehingga archipelago sealu
diartikan kepulauan atau kumpulan hukum.
         Lahirnya asas kepulauan (archipelago) mengandung pengertian bahwa pulau-pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara
pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung bukan unsur pemisah.
b.      Kepulauan Indonesia
         Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belada dinamakan Nederlansch Oost
Indische Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara
Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah sangat banyak nama dipakai,
yaitu“Hindia Timur”, “Insulinde” oleh Multatuli, “Nusantara”, “Indonesia”dan “Hindia
Belanda” (Nederlandsch-indie) pada masa penjajahan Belanda. Sebutan “Indonesia”
merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and East
Asia (1850). Sir W.E. Maxwell, seorang ahli hukum juga memakainya dalam kegemarannya
mempelajari rumpun Melayu. Pada tahun 1882, dia menerbitkan buku penuntun untuk bahasa
itu dengan kata pembukuan yang memakai istilah ‘Indonesia’ yang dimana buku ini semakin
terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog, yang menegaskan arti kepulauan yaitu
dalam bukunya yang berjudul Indonesian order die Inseln de Malaysichen Archipels (1884-
1889)
         Pada awal abad ke-20 perhimpunan para mahasiswa Indonesia di Belanda menyebut
diri dengan “perhimpunan Indonesia” dan membiasakan pemakaian bahasa ‘Indonesia’.
Berikutnya pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 kata Indonesia dipakai sebagai
sebutan bagi bangsa, tanah air, dan bahasa sekaligus menggantikan sebuatanNederlansch
Oost Indie. Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Indonesia
menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c.       Konsepsi Tentang Wilayah Lautan
         Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai
pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:
1)      Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2)      Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak
dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3)      Mare Liberum,  menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
4)      Mare Clausum (The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat (waktu itu kira-kira sejauh 3 mil).
5)      Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam
Konvensi PBB tentang hukum laut.
         Saat ini, Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nation Convention on the Law of
the Sea UNCLOS) mengakui adanya keinginan untuk membentuk tertib hukum laut dan
samudra yang dapat memudahkan komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut
dan samudra secara damai. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar
Indonesia sebagai negara kapulauan memiliki Laut Teritorial, Perairan Pedalaman, Zone
Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)      Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan
dan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian ‘kepulauan’ adalah satu gugusan pulau,
termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang merupakan
satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yng hakiki atau yang secara historis dianggap
demikian.
2)      Laut Teritorial adalah suatu wilayah yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari
garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai.
3)      Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis
pangkal.
4)      Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.
Didalam ZEE negara yang bersangkutan mempunyai hak berdaulat untuk keperluan
eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber kekayaan alam hayati dari
perairan.
5)      Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya yang
terletak diluar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
Jaraknya 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350
mil, tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
d.      Karakteristik Wilayah Nusantara
         Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan benua
Australia serta diantara samudra Pasifik dan samudra Hindia, yang terdiri dari 17.508 pulau
besar maupun pulau kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama sebanyak 6.044 buah.
Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi yang berada pada 6o LU – 11oLS
dan 95o BT – 141o BT dan terletak di garis khatulistiwa.Luas wilayah Indonesia seluruhnya
adalah 5,192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2,027 juta km2 dan laut 3,166 juta km2.
Dengan kata lain Negara kita terdiri dari 2/3 lautan/perairan. Jarak utara selatan 1.888 km dan
jarah timur barat 5.110 km.Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim. Dan juga
menjadi pertemuan antara dua jalur pegunungan, yaituMediterania dan Sirkum Pasifik,
wilayah yang subur dan habitable(dapat dihuni), kaya akan flora, fauna, dan sumber daya
alam serta memiliki etnik yang sangat banyak (heterogenitas suku bangsa)sehingga memiliki
kebudayaan yang beragam.

2.      Geopolitik dan Geostrategi


a.       Geopolitik
1)  Asal istilah Geopolitik
2)  Pandangan Ratzel dan Kjellen
3)  Pandangan Haushofer
4)  Geopolitik Bangsa Indonesia
b.      Geostrategi

3.      Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya


a.       Sejak 17-8-1945 s/d 13-12-1957
b.      Deklarasi Juanda
c.       Dari 17-2-1996 (deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang
d.      Zona Ekonomi Eksklusif

UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA


           Konsepsi wawasan nusantara mengandung 3 unsur dasar, yaitu Wadah (Contour), Isi
(Content), dan Tata Laku (Conduct).
1.    Wadah (Contour)
         Wadah kehidupan bermayarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk
serta aneka budaya ialah bangsa Indonesia.Setelah menegara dalm negara Kesatuan
Republik Indonesia, bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik, sedangkan wadah
dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur
politik.

2.    Isi (Content)
         Isi adalah inspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.Menyadari bahwa untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Oleh karena itu “isi” menyangkut dua hal yang esensial yakni: Pertama, Realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita tujuan
nasional, dan Kedua. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.

3.    Tata Laku (Conduct)


         Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata laku
batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang
baik dari bangsa Indonesia, sedangkan Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan,
perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua hal tersebut akan mencerminkan
identitas jati diri atau kepribadian bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangsa dan tanah air sehingga
menimbuhkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupm nasional.
         Secara sederhana dapat dinyatakan, tata laku batiniah adalah sikap, jiwa, dan semangat
setiap warga negara untuk mendukung konsepsi Wawasan Nusantara.Tata laku lahiriah
adalah perilaku atau tindakan setiap warga negara untuk mengimplementasikan terwujudnya
konsepsi Wawasan Nusantara
2.   PENGERTIAN GEOSTRATEGI
            Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Ketahanan nasional
sebagai geostrategi bangsa Indonesia memiliki pengertian bahwa konsep ketahanan nasional
merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan
dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya.Ketahanan nasional sebagai suatu
pendekatan merupakan salah satu pengertian dari konsepsi ketahanan nasional itu sendiri.
           Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita
proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
Geostrategi merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau sasaran ditetapkan sesuai dengan
keinginan politik.Karena strategi sendiri merupakan upaya pelaksanaan, maka strategi pada
hakekatnya merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil
pengalaman.Strategi juga merupakan ilmu yang langkah-langkahnya selalu berkaitan dengan data
dan fakta yang ada.Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk membina atau mengelola sumber
daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan tindakan.
           Geostrategi untuk negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia
dari berbagai aspek antara lain: aspek geografi, aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan hankam.
              Pada perkembangannya geostrategi indonesia bagi menjadi empat periode yaitu yang
pertama tahun 1962-an geopolitik indonesia disebut SESKOAD. Hal ini ditujukan terhadap
adanya kekhawatiran mengenai komunis, yang kedua Tahun 1965 (Tanas) menyatakan
bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk mengembangkan
keuletan dan daya tahan, pengembangan kekuatan nsional untuk menghadapi dan menangkal
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Yang
ketiga Tahun 1972 juga dikenal dengan istilah  Tanas tetapi dengan pendekatan keamanan
dan kesejahteraan guna menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga dan
tujuan nasional dapat tercapai. Yang keempat Tahun 1978 disebutkan bahwa geostrategi
Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi,
metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.

3.  KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI GEOSTRATEGI INDONESIA


           Setiap bangsa dalam mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya perlu
memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi.Geopolitik bangsa Indonesia
diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia
dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional.
           Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam
menghadapi dan mengatasi ATHG baik langsung, tidak langsung dari dalam maupun dari
luar yang membahayakan, Integrasi, idenditas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan negara.
Ketahanan nasional merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu.Tiap aspek didalam tata kehidupan nasional relatif
berubah menurut waktu, ruang dan lingkungan terutama pada aspek-aspek dinamis sehingga
interaksinya menciptakan kondisi umum yang amat sulit dipantau, karena sangat
kompleks.Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional itu diperlukan
penyederhanaan tertentu dari berbagai aspek kehidupan nasional dalam bentuk model yang
merupakan hasil pemetaan dari keadaan nyata, melalui suatu kesepakatan dari hasil analisa
mendalam yang dilandasi teori hubungan antara manusia dengan Tuhan, dengan
manusia/masyarakat dan dengan lingkungan.
           Selain itu, apabila dilihat dari paradigma ketatanegaraan Negara Republik Indonesia,
maka Ketahanan Nasional (Tannas) merupakan salah satu konsepsi politik dari Negara
Republik Indonesia.Ketahanan Nasional dapat dikatakan sebagai konsep geostrateginya
bangsa Indonesia.
           Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Uraian selanjutnya
tentang Ketahanan Nasional tersaji dalam uraian sebagai berikut:
a.       Pengertian Ketahanan Nasional
b.      Unsur-unsur Ketahanan Nasional

a.      Pengertian Ketahanan Nasional


Terdapat tiga perspektif atau sudut pandang terhadap konsepsi ketahanan nasional, yaitu:
1.      Ketahanan Nasional sebagai Kondisi. Keadaan atau kondisi ideal demikian memungkinkan
suatu Negara memiliki kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu
menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi kelangsungan hidup bangsa yang
bersangkutan.
2.      Ketahanan nasional sebagai sebuah pendekatan, ketahanan nasional menggambarkan
pendekatan yang integral yang dalam arti pendekatan yang mencerminkan antara segala
aspek/isi, baik pada saat membangun maupun pemecahan masalah kehidupan.
3.      Ketahanan nasional sebagai doktri. Sebagai doktrin dasar nasional, konsep ketahanan
nasional dimasukan dalam GBHN agar setiap orang, masyarakat, dan penyelenggara Negara
menerima dan menjalankanya.
Ketahanan nasional merupakan landasan konsepsional bagi pembangunan nasional
Indonesia.Sebagai konsepsi politik, ketahanan nasional terdapat dalam GBHN seperti halnya
Wawasan Nusantara.

b.      Unsur-unsur Ketahanan Nasional


1.      Gatra dalam Ketahanan nasional
Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional suatu Negara terdiri atas
beberapa aspek, diantaranya:
1)      Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou
a.       Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber alam.
b.      Faktor berubah (dynamic factors) terdiri atas kemampuan industri, militer, demografi,
karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomasi.
2)      Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray
a.       Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industri, dan militer
b.      Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional, dan kualitas kepemimpinan.
3)      Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins
Terdiri atas tanah, sumber daya, penduduk, teknologi, ideology, moral, dan kepemimpinan.
4)      Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra
a.       Alamiah terdiri atas geografi, sumber daya, dan penduduk
b.      Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik, budaya dan moral lainya.
c.       Lain-lain: ide, inteligensi dan diplomasi.
5)      Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan
6)      Unsur kekuatan nasional menurut Cline
Unsur-unsur kekuatan terdiri atas sinergi antara potensi temografi dan geografi, kemampuan
ekonomi, militer, starategi nasional.

7)      Unsur kekuatan nasional model Indonesia


Pemikiran tentang Gatra dalam ketahanan nasional dirumuskan dan dikembangkan oleh
Lemhanas. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Astagrata yang
terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
a.       Trigatra adalah aspek alamiah (tangiable) yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan
wilayah.
b.      Pancagatra adalah aspek social (intangiable) yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan.

2.      Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional


a.       Unsur atau Gatra Penduduk
Penduduk suatu Negara menetukan kekuatan atau ketahanan nasional Negara yang
bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengn penduduk Negara meliputi duh al:
1)      Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja, dan kepribadian.
2)      Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran, perataan, dan
perimbangan penduduk ditiap wilayah negara.
b.      Unsur atau Gatra Wilayah
Wilayah turut menentukan kekuatan nasional negara, meliputi:
1)      Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau negara
continental.
2)      Luas wilayah negara.
3)      Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara.
4)      Daya dukung wilayah Negara, ada wilayah yang habitable, dan ada yang unhabitable.

c.       Unsur atau Gatra Sumber Daya Alam


Meliputi:
1)      Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan mencakup sumber daya alam hewani,
nabati, dan tambang.
2)      Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
3)      Pemanfaatan sumber daya dengan memperhitungkan masa depan dan lingkungan hidup.
4)      Kontrol atas sumber daya alam.
d.      Unsur atau Gatra dibidang Ideologi
Ideologi adalah seperangkat gagasan, ide, cita dari sebuah masyarakat tentang kebaikan
bersama yang dirumuskan dalam bentuk tujuan yang harus dicapai dan cara-cara yang
digunakan untuk mencapai tujuan itu.Fungi pokok Ideologi dalam mendukung ketahanan
nasional:
1)      Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan.
2)      Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.
e.       Unsur atau Gatra di bidang Politik
Penyelenggaraan bernegara dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu:
1)      Sistem politik yang dipakai yaitu apakah system demokrasi atau non demokrasi.
2)      Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah system presidensil atau parlementer.
3)      Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republic atau kerajaan.
4)      Susunan Negara yang dibentuk apakah sebagai Negara kesatuan atau Negara serikat.
f.       Unsur atau Gatra dibidang Ekonomi
Suatu Negara dapat pula mengembangkan sisitem ekonomi yang dianggap sebagai cerminan
dari nilai dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
g.      Unsur atau Gatra dibidang Sosial Budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu negara. Hal-hal yang
dialami sebuah bangsa homogen tentu saja akanberbeda dengan yang dihadapi bangsa yang
heterogen dari segi social budaya masyarakatnya.
h.      Unsur atau Gatra dibidang Pertahanan Keamanan
Ketahanan nasional Indonesia dikelola berdasarkan unsur Astagrata yang meliputi unsur-
unsur :
1.      Geografi
2.      Kekayaan alam
3.      Kependudukan
4.      Ideologi
5.      Politik
6.      Ekonomi
7.      Sosial Budaya
8.      Pertahanan Keamanan

4.  PENGARUH ASPEK KETAHANAN NASIONAL TERHADAP KEHIDUPAN


BERBANGSA DAN BERNEGARA
          Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas
ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang
mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara
serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
          Selain itu, konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan yaitu :
1.      Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis
Yang meliputi aspek geografi, aspek kependudukan dan aspek sumber kekayaan alam.
2.      Aspek yang berkaitan dengan social bersifat dinamis
Yang meliputi aspek idiologi, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan
pertahanan keamanan.
a.      Ketahan pada aspek idiologi
Diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan, idiologi bangsa Indonesia ini mengandung
keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala
tantangan, ancaman,hambatan serta gangguan dari dalam maupun dari luar secara langsung
maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan idiologi bangsa dan
negara RI.
Perwujudan ketahanan idiologi tersebut memerlukan kondisi mental bangsa berdasarkan
Keyakinan akan kebenaran idiologi Pancasila sebagai Idiologi bangsa dan negara
berlandaskan Pengamalan Pancasila secara konsisten dan berkelanjutan.
b.      Ketahanan pada aspek politik
Politik berasal dari kata politics mengandung
makna kekuasaan(Pemerintahan),ataupolicy yang berarti kebijaksanaan. Di Indonesia kita
tidak memisahkan politics dan policy hubungan ini tercermin pada pemerintahan Negara
yang berfungsi sebagai penentu kebijakan dan ingin mewujudkan aspirasi serta tuntunan
masyarakat.Karena itu kebijaksanaan Pemerintah Negara harus selaras dan serasi, dengan
keinginan rakyat dan aspirasi masyarakat.Politik di Indonesia harus dilihat dalam konteks
Ketahanan Nasional yang meliputi dua bagian utama, yaitu politik dalam negeri dan politik
luar negeri.
1.      Politik Dalam Negeri
Adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang mampu
menyerap aspirasi dan dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yan dimana
unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik, proses politik, budaya politik, dan partisipasi
politik.

2.      Politik Luar Negeri


Adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasionaldalam pergaulan antar bangsa
Politik luar negeri Indonesia berlandaskan pada pembukaan UUD 1945 melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, keadilan social serta anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
c.       Ketahanan pada aspek ekonomi
Diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan Negara RI
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wujud ketahanan nasional ekonomi tercermin dalam
kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang mampu memelihara stabilitas ekonomi yang
sehat dan dinamis, menciptakan kemandirian ekonomi nasional berdaya saing tinggi dan
mewujudkan kemakmuran rakyat yang adli dan merata.
d.      Ketahanan pada aspek sosial budaya
Diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan
dan ketangguhan untuk mengebangkan kekuatan nasional dalam menghadapi serta mengatasi
segala tantangan , ancaman, hambatan, dan gangguan yang datang dari luar maupun dari
dalam secara langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan
sosial budaya bangsa dan Negara RI.
e.       Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan
Ketahanan pertahanan dan keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya tangkal bangsa
yang dilndasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan dan keamanan Negara yang dinamis, mengamankan
pembangunan dan hasil-hasilnya serta mempertahankan kedaulatan Negara dan menangkal
segala bentuk ancaman.
BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Pengertian Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik.Sedangkan Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional bangsa
Indonesia.Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia, maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut, dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum)
yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nusantaranya Indonesia dibangun
atas pandangan geopolitik bangsa dengan kata lain wawasan nusantara merupakan penerapan
dari teori geopolitik.

2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara


a.    Wilayah (Geografi)
b.    Geopolitik dan Geostrategi
c.    Perkembangan Wiayah Indonesia dan Dasar Hukumnya

3.      Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara


a.    Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermayarakat, berbangsa, dan bernegara meliputi seluruh
wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk
serta aneka budaya ialah bangsa Indonesia.
b.    Isi (Content)
Isi adalah inspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.

c.    Tata Laku (Conduct)


Tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang terdiri dari tata laku
batiniah dan lahiriah.

4.      Pengertian Geostrategi
Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.Geostrategi untuk
negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek
antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
hankam.

5.      Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia


            Setiap bangsa dalam mempertahankan eksistensi dan mewujudkan cita-citanya
perlu memiliki pemahaman mengenai geopolitik dan geostrategi.Geopolitik bangsa Indonesia
diterjemahkan dalam konsep Wawasan Nusantara, sedangkan geostrategi bangsa Indonesia
dirumuskan dalam konsep Ketahanan Nasional.Ketahanan nasional merupakan gambaran
dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu.

6.      Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara :


            Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri
atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak
langsung.Selain itu, konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek
yang mendukung kehidupan yaitu :
1.      Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis
Yang meliputi aspek geografi, aspek kependudukan dan aspek sumber kekayaan alam.

2.      Aspek yang berkaitan dengan social bersifat dinamis


Yang meliputi aspek idiologi, aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan
pertahanan keamanan.

3.2 Saran
Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai
tujuan-tujuan wawasan nusantara yang telah ditetapkan ya itu mewujudkan
kesejahteraan,ketentraman dan keamanan bagi bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta
juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
(http://rangkuman-materi-kuliah-ku.blogspot.com/2012/10/ketahanan-nasional-sebagai-
geostrategi.html)
(http://selaamel17.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html)
(Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma : Yogyakarta, hal:125)
.(Winarno.2009.Pendidikan Kewarganegaraan, Bumi Putra :Jakarta, hal:162-163)
(Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma : Yogyakarta, hal:125)
(https://chachaecca14.wordpress.com/2014/05/14/makalah-geostrategi-indonesia-mata-
kuliah-kewarganegaraan/)

Anda mungkin juga menyukai