CIVIC EDUCATIONS
Oleh
Kelompok 6
1. Muslihatul Habibah (16.1.01.08.0004)
2. Nadila Arrum Kharismasari (16.1.01.08.0009)
3. Ridho Romy Sekti Nugraha (16.1.01.08.0022)
4. Muh.Wahid Setiawan (16.1.01.08.)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberi
kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah Civic Educations
dengan judul “Geopolitik dan Geostrategi di Indnesia” ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad
SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang
gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman kami yang telah
memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha
semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat sederhana ini. Oleh sebab
itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas
makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
Amin
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Geopolitik dan geostrategi merupakan permasalahan yang sangat
penting.Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian dikenal dengan
negara.Dalam perkembangannya, negara tidak begitu saja dapat diartikan sebagai wilayah
melainkan diartikan lebih luas yaitu sebagai institusi. Geostrategi merupakan masalah penting
bagi setiap bangsa baik pada masa lampau, kini maupun masa yang akan datang. Geostrategi
menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah bernegara membutuhkan strategi
dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang lingkup nasional.Semua ini dalam rangka
untuk menetukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan serta tujuan
nasional melalui pembangunan.
Selain itu, secara geografis Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudera
(Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia).Indonesia sebagai negara kepulauan
dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus
kelemahan. Dari unsur kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategi
dan kaya akan sumber daya alam. Sementara dari unsur kelemahannya terletak pada wujud
kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu
tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri negara.Dalam hal ini bangsa
Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak terombang-
ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-cita dan tujuan
nasionalnya.Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah wawasan nasional yang berpijak
pada wujud wilayah nusantara.Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia diperlukan
sebuah konsep Geopolitik yang benar-benar cocok digunakan oleh negara Indonesia.Yang
dimana geopolitik merupakan sebuah studi yang mengkaji strategi-strategi negara yang
terkait masalah geografis dan politik dengan tujuan menjaga dan meperkuat posisi negaranya
terhadap negara lain.
1. Wilayah (Geografi)
a. Asas Kepulauan
Istilah archipelago antara lain terdapat dalam naskah resmi perjanjian antara Republik
Venezza dan Michael Palaleogus pada tahun 1268. Perjanjian ini menyebut “Arc(h)
Pelago” yang maksudnya adalah “Aigaius Pelagos” atau laut Aigata yang dianggap sebagai
laut terpenting oleh negara-negara yang bersangkutan. Istilah archipelago adalah wilayah
lautan dengan pulau-pulau di dalamnya.Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa
menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan Bahasa Barat, sehingga archipelago sealu
diartikan kepulauan atau kumpulan hukum.
Lahirnya asas kepulauan (archipelago) mengandung pengertian bahwa pulau-pulau
tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan antara
pulau-pulau berfungsi sebagai unsur penghubung bukan unsur pemisah.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasai Belada dinamakan Nederlansch Oost
Indische Archipelago.Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi wilayah negara
Republik Indonesia. Sebagai sebutan untuk kepulauan ini sudah sangat banyak nama dipakai,
yaitu“Hindia Timur”, “Insulinde” oleh Multatuli, “Nusantara”, “Indonesia”dan “Hindia
Belanda” (Nederlandsch-indie) pada masa penjajahan Belanda. Sebutan “Indonesia”
merupakan ciptaan ilmuan J.R. Logan dalam Journal of the Indian Archipelago and East
Asia (1850). Sir W.E. Maxwell, seorang ahli hukum juga memakainya dalam kegemarannya
mempelajari rumpun Melayu. Pada tahun 1882, dia menerbitkan buku penuntun untuk bahasa
itu dengan kata pembukuan yang memakai istilah ‘Indonesia’ yang dimana buku ini semakin
terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog, yang menegaskan arti kepulauan yaitu
dalam bukunya yang berjudul Indonesian order die Inseln de Malaysichen Archipels (1884-
1889)
Pada awal abad ke-20 perhimpunan para mahasiswa Indonesia di Belanda menyebut
diri dengan “perhimpunan Indonesia” dan membiasakan pemakaian bahasa ‘Indonesia’.
Berikutnya pada peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 kata Indonesia dipakai sebagai
sebutan bagi bangsa, tanah air, dan bahasa sekaligus menggantikan sebuatanNederlansch
Oost Indie. Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, Indonesia
menjadi nama resmi negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c. Konsepsi Tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai
pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:
1) Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu tidak
dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
3) Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bangsa.
4) Mare Clausum (The Right and Dominion Of the Sea), menyatakan bahwa hanya laut
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari
darat (waktu itu kira-kira sejauh 3 mil).
5) Archipelagic State Pinciples (asas Negara Kepulauan) yang menjadikan dasar dalam
Konvensi PBB tentang hukum laut.
Saat ini, Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nation Convention on the Law of
the Sea UNCLOS) mengakui adanya keinginan untuk membentuk tertib hukum laut dan
samudra yang dapat memudahkan komunikasi internasional dan memajukan penggunaan laut
dan samudra secara damai. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional, secara garis besar
Indonesia sebagai negara kapulauan memiliki Laut Teritorial, Perairan Pedalaman, Zone
Ekonomi Eksklusif, dan Landas Kontinen. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Negara Kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan
dan dapat mencakup pulau-pulau lain. Pengertian ‘kepulauan’ adalah satu gugusan pulau,
termasuk bagian pulau, perairan diantaranya dan lain-lain wujud alamiah yang merupakan
satu kesatuan geografi, ekonomi dan politik yng hakiki atau yang secara historis dianggap
demikian.
2) Laut Teritorial adalah suatu wilayah yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut diukur dari
garis pangkal, sedangkan garis pangkal adalah garis air surut terendah sepanjang pantai.
3) Perairan Pedalaman adalah wilayah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari garis
pangkal.
4) Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis pangkal.
Didalam ZEE negara yang bersangkutan mempunyai hak berdaulat untuk keperluan
eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber kekayaan alam hayati dari
perairan.
5) Landas Kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya yang
terletak diluar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah daratannya.
Jaraknya 200 mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak melebihi 350
mil, tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam 2500 m.
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti Kepulauan Indonesia yang terletak diantara benua Asia dan benua
Australia serta diantara samudra Pasifik dan samudra Hindia, yang terdiri dari 17.508 pulau
besar maupun pulau kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama sebanyak 6.044 buah.
Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi yang berada pada 6o LU – 11oLS
dan 95o BT – 141o BT dan terletak di garis khatulistiwa.Luas wilayah Indonesia seluruhnya
adalah 5,192 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2,027 juta km2 dan laut 3,166 juta km2.
Dengan kata lain Negara kita terdiri dari 2/3 lautan/perairan. Jarak utara selatan 1.888 km dan
jarah timur barat 5.110 km.Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim. Dan juga
menjadi pertemuan antara dua jalur pegunungan, yaituMediterania dan Sirkum Pasifik,
wilayah yang subur dan habitable(dapat dihuni), kaya akan flora, fauna, dan sumber daya
alam serta memiliki etnik yang sangat banyak (heterogenitas suku bangsa)sehingga memiliki
kebudayaan yang beragam.
2. Isi (Content)
Isi adalah inspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.Menyadari bahwa untuk mencapai
aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut
di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Oleh karena itu “isi” menyangkut dua hal yang esensial yakni: Pertama, Realisasi
aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita tujuan
nasional, dan Kedua. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengertian Geopolitik dan Wawasan Nusantara
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik.Sedangkan Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional bangsa
Indonesia.Sebagai wawasan nasional dari bangsa Indonesia, maka wilayah Indonesia yang
terdiri dari daratan, laut, dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum)
yang satu atau utuh. Wawasan nusantara sebagai wawasan nusantaranya Indonesia dibangun
atas pandangan geopolitik bangsa dengan kata lain wawasan nusantara merupakan penerapan
dari teori geopolitik.
4. Pengertian Geostrategi
Geostrategi adalah suatu cara atau pendekatan dalam memanfaatkan kondisi
lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.Geostrategi untuk
negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek
antara lain : aspek geografi, aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
hankam.
3.2 Saran
Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai
tujuan-tujuan wawasan nusantara yang telah ditetapkan ya itu mewujudkan
kesejahteraan,ketentraman dan keamanan bagi bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta
juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
(http://rangkuman-materi-kuliah-ku.blogspot.com/2012/10/ketahanan-nasional-sebagai-
geostrategi.html)
(http://selaamel17.blogspot.com/2013/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html)
(Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma : Yogyakarta, hal:125)
.(Winarno.2009.Pendidikan Kewarganegaraan, Bumi Putra :Jakarta, hal:162-163)
(Kaelan.2010.Pendidikan Kewarganegaraan, Paradigma : Yogyakarta, hal:125)
(https://chachaecca14.wordpress.com/2014/05/14/makalah-geostrategi-indonesia-mata-
kuliah-kewarganegaraan/)