GEOPOLITIK
Dosen Pengajar Rahmad Hidayat, M.Pd
Disusun untuk memenuhi tugas
\
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN
LAMPUNG
Di susun oleh :
1. Annisa Adillia (2011040211)
2. Endang Carwati (2011040059)
3. Kamelia Nazuwa Karimah (2011040265)
4. Nadhila Arufah Chafshah (2011040295)
5. Savira Anjani (2011040166)
6. Tahani Murniyati Dewi (2011040178)
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
A. Pengertian Geopolitik
Pengertian geopolitik adalah permainan politik dari negara-negara di dunia untuk membagi
wilayah kekuasaan di berbagai bidang.
Pengertian geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya
memahami dan menjelaskan perilaku politik internasional dalam variabel geografi.
1. Frederich Ratzel
Menurut Frederich Ratzel, pengertian geopolitik adalah suatu ilmu politik yang menjadi peletak
dasar-dasar suprastruktur untuk kekuatan suatu negara dalam mewadahi pertumbuhannya.
2. Peter Haggett
Pengertian geopolitik ialah cabang ilmu geografi yang mengkaji mengenai aspek keruangan
pemerintah, mencakup hubungan regional, atau hubungan internasional, yang ada di muka
bumi.
3. Preston E. James
Preston E. James berpendapat bahwa, pengertian geopolitik merupakan sistem dalam hal
menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi.
4. Rudolf Kjellen
Pengertian geopolitik ialah suatu seni serta praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu
wilayah tertentu.
5. Sunarso
Geopolitik merupakan ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah- masalah geografi wilayah suatu bangsa.
B. Latar belakang Wawasan Nusantara
Secara umum, terdapat 4 aspek yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dari wawasan
nusantara bangsa Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tentu saja akan mempengaruhi wawasan nusantara
kita. Atau cara pandang dan pemahaman kita terhadap unsur-unsur yang ada pada suatu
negara.
Aspek kewilayahan dan kekayaan alam Indonesia juga merupakan salah satu aspek yang
mendasari dan membentuk wawasan nusantara di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya. Saat ini, kita memiliki ratusan suku
dan budaya yang tinggal dibawah atap Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Seluruh budaya ini diakomodasi oleh semboyan nasional yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang
artinya meski berbeda-beda tetapi tetap satu.
Aspek Sejarah
Indonesia dan wilayah nusantara memiliki sejarah yang sangat berwarna, mulai dari zaman
kerajaan-kerajaan, penjajahan bangsa eropa, perjuangan kemerdekaan, hingga zaman pasca
kemerdekaan yaitu sekarang. Kebutuhan untuk bersatu ini merupakan salah satu dari beberapa
faktor yang membentuk wawasan nusantara bangsa Indonesia sekarang ini.
Kedudukan
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai
berikut:
•. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan
idiil.
•. Undang0undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
•. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.
•. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Fungsi
Wawsan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa,atau daerah.
1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water
line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis
yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk
dalam wilayah RI.
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan
nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan
adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak
terpecah lagi.
F. Wadah Wawasan Nusantara
Wadah wawasan nusantara meliputi tiga unsur:
Bidang ini telah dibahas dalam asas kepulauan (archipelago), di mana Wawasan
a. Nusantara
Dalam bentuk wujud nusantara, maka batas - batas negara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya pulau-pulau serta gugusan pulau yang saling berhubungan, tidak dipisahkan oleh air,
baik yang berupa laut, maupun selat.
Seperti telah diuraikan atas, tampak jelas sifat dan ciri pokok. yaitu sebagai kesatuan dan
persatuan (manunggal) seperti:
Wilayah Indonesia terdiri dari beribu - ribu pulau besar maupun kecil dan dipisahkan serta
dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang harus dijaga serta diusahakan tetap menjadi
satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya. Selain kebulatan wilayah,
harus juga merupakan kesatuan wilayah, wadah, ruang lingkup, matra, seluruh bangsa, serta
menjadi modal milik bersama bangsa.
Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara dalam berbagai macam
bahasa daerah, dan agama. Oleh karena itu, harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan
bangsa yang bulat.
b. Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.
c. Sistem pemerintahan dalam UUD 1945 :
1) Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka.
Dalam pemantapan stabilitas nasional diperlukan kesadaran politik seluruh masyarakat, setiap
orang, organisasi, juga seluruh komponen pemerintahan.
c. Pers
Pers yang sehat dalam arti pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan
tulisan-tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan bertanggung jawab.
1. Tujuan
Tujuan yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah seperti dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945 , yaitu : “....untuk membentuk suatu Pemerintahan Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
dalammelaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan
keadilan sosial....”
Segenap aspek kehidupan nasional indonesia juga selalu menganut dimanunggalkan secara
serasi dan berimbang , sesuai dengan makna negara bhinneka tunggal ika , yang merupakan ciri
asasi dari falsafah negara Pancasila.
a. Manunggal keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan,
baik alamiah maupun sosial. Segenap aspek kehidupan sosial tersebut selalu menuntut untuk
dimanunggalkan secara serasi dan berimbang, sesuai dengan makna sesanti Bhineka Tunggal
Ika yang merupakan sifat asasi dari negara Pancasila.
b. Utuh Menyeluruh. Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga
merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah pecah oleh kesatuan
apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.
3. Cara Kerja. Cara kerja dalam Wawasan Nusantara berpedoman pada Pancasila sebagai
kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kristalisasi kepribadian, berwujud tata pergaulan
dalam kehidupan yang dicita citakan bersama serta asas kenegaraan menurut UUD 1945,
bahwa dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila, telah terkandung pula cita-cita,
asas-asas, serta nilai-nilai filosofis.
c. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda-beda. Dengan mengembangkan hak asasi dan
pluralisme akan menumbuhkan rasa toleransi, sikap menghargai terhadap perbedaan sehingga
kesatuan bangsa lebih mudah dipelihara.
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau - pulau terluar dan
pulau kosong.
(1) posisi di khatulistiwa memungkinkan matahari muncul setiap hari dan dengan tanah yang
subur nejadikan potensi pertanian yang besar;
(2) Luas wilayah laut dengan diakuinya ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), menjadikan Indonesia
mempunyai panjang pantai terpantai di dunia dan merupakan potensi bagi pengembangan
industri kelautan;
(3) Indonesia mempunyai luas hutan tropis yang cukup besar untuk potensi industri kehutanan;
(4) Indonesia mempunyai hasil tambang dan minyak yang besar; (5) Indonesia mempunyai
jumlah penduduk yang besar, sehingga menjadi potensi tenaga kerja dan pasar sekaligus.
Melihat potensi yang besar, maka pembangunan ekonomi harus berdasarkan kondisi alam di
indonesia, oleh sebab itu fokus pada sektor dan industri pertanian menjadi dasar yang kuat bagi
pembangunan ekonomi Indonesia.
Implementasi dalam kehidupan sosal dimaksudkan sebagai penerapan budaya yang berupa
adat istiadat dan tata cara, serta unsur sosial seperti lembaga kemasyarakatan dan lapisan
masyarakat yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia sehingga dapat memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk mengimplentasikan Wawasan Nusantara, beberapa hal berikut harus diperhatikan:
a. Mengembangkan perikehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, baik
budaya maupun status sosial, dan daerah dengan tingkat kemajuan yang sama, merata, dan
seimbang dengan kemajuan bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan pemerataan pendidikan,
sehingga tingkat pengetahuan antardaerah sama, program wajib belajar harus berjalan dan
diprioritaskan bagi daerah yang masih tertinggal.
b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas
dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
c. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.