Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GEOPOLITIK
Dosen Pengajar Rahmad Hidayat, M.Pd
Disusun untuk memenuhi tugas

\
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN
LAMPUNG

Di susun oleh :
1. Annisa Adillia (2011040211)
2. Endang Carwati (2011040059)
3. Kamelia Nazuwa Karimah (2011040265)
4. Nadhila Arufah Chafshah (2011040295)
5. Savira Anjani (2011040166)
6. Tahani Murniyati Dewi (2011040178)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian
Geopolitik tepat waktu.
Makalah Pengertian Geopolitik disusun guna memenuhi tugas yang diberikan
Bapak Rahmad Hidayat, M.Pd pada mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Geopolitik.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Rahmad


Hidayat, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Lampung, Sabtu 10 Oktober 2020

Penulis
A. Pengertian Geopolitik

Pengertian geopolitik adalah permainan politik dari negara-negara di dunia untuk membagi
wilayah kekuasaan di berbagai bidang.

Pengertian geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar negeri yang berupaya
memahami dan menjelaskan perilaku politik internasional dalam variabel geografi.

 Pengertian geopolitik menurut para ahli berikut ini:

1. Frederich Ratzel
Menurut Frederich Ratzel, pengertian geopolitik adalah suatu ilmu politik yang menjadi peletak
dasar-dasar suprastruktur untuk kekuatan suatu negara dalam mewadahi pertumbuhannya.

2. Peter Haggett
Pengertian geopolitik ialah cabang ilmu geografi yang mengkaji mengenai aspek keruangan
pemerintah,  mencakup hubungan regional, atau hubungan internasional, yang ada di muka
bumi.

3. Preston E. James
Preston E. James berpendapat bahwa, pengertian geopolitik merupakan sistem dalam hal
menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi.

4. Rudolf Kjellen
Pengertian geopolitik ialah suatu seni serta praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu
wilayah tertentu.

5. Sunarso
Geopolitik merupakan ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah- masalah geografi wilayah suatu bangsa.
B. Latar belakang Wawasan Nusantara

Secara umum, terdapat 4 aspek yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dari wawasan
nusantara bangsa Indonesia.

Falsafah Dasar Negara: Pancasila

Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila tentu saja akan mempengaruhi wawasan nusantara
kita. Atau cara pandang dan pemahaman kita terhadap unsur-unsur yang ada pada suatu
negara.

Aspek Kewilayahan Nusantara

Aspek kewilayahan dan kekayaan alam Indonesia juga merupakan salah satu aspek yang
mendasari dan membentuk wawasan nusantara di Indonesia.

Aspek Sosial Budaya

Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan budaya. Saat ini, kita memiliki ratusan suku
dan budaya yang tinggal dibawah atap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Seluruh budaya ini diakomodasi oleh semboyan nasional yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang
artinya meski berbeda-beda tetapi tetap satu.

Aspek Sejarah

Indonesia dan wilayah nusantara memiliki sejarah yang sangat berwarna, mulai dari zaman
kerajaan-kerajaan, penjajahan bangsa eropa, perjuangan kemerdekaan, hingga zaman pasca
kemerdekaan yaitu sekarang. Kebutuhan untuk bersatu ini merupakan salah satu dari beberapa
faktor yang membentuk wawasan nusantara bangsa Indonesia sekarang ini.

C. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara

Kedudukan
a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan
dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional.
b. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai
berikut:
•. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan
idiil.
•. Undang0undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.
•. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.
•. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan nasional,
berkedudukan sebagai landasan operasional.
2. Fungsi
Wawsan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa,atau daerah.

D. Kedudukan Status Wawasan Nusantara


Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku
bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan
kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD
1945.] Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah
UUD 1945. Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia adalah:

1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.


2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan
nasional.

E. Bentuk wawasan nusantara


 Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional
Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan. [5]

 Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan


Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup: [5]

1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.[5]


2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.[5]
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi. [5]
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.[5]
5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan. [5]

 Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara


Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang
meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.

 Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan


Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan
negara tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:
Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari
beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr. Soepomo menyatakan Indonesia meliputi
batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia
meliputi Sumatra, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung
Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

 Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan


cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau / darat.
Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap
wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksinasional.
 Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang
wilayah perairan negara RI, yang isinya:

1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water
line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis
yang menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk
dalam wilayah RI.
2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut.
3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan
nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia. Dengan
adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak
terpecah lagi.
F. Wadah Wawasan Nusantara
Wadah wawasan nusantara meliputi tiga unsur:

1. Batas Ruang Lingkup

Bidang ini telah dibahas dalam asas kepulauan (archipelago), di mana Wawasan

Nusantara mempunyai bentuk wujud sebagai:

a. Nusantara

Dalam bentuk wujud nusantara, maka batas - batas negara ditentukan oleh lautan yang di
dalamnya pulau-pulau serta gugusan pulau yang saling berhubungan, tidak dipisahkan oleh air,
baik yang berupa laut, maupun selat.

b. Manunggal dan utuh menyeluruh

Seperti telah diuraikan atas, tampak jelas sifat dan ciri pokok. yaitu sebagai kesatuan dan
persatuan (manunggal) seperti:

 Wilayah Indonesia terdiri dari beribu - ribu pulau besar maupun kecil dan dipisahkan serta
dihubungkan oleh lautan, pulau, dan selat yang harus dijaga serta diusahakan tetap menjadi
satu kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya. Selain kebulatan wilayah,
harus juga merupakan kesatuan wilayah, wadah, ruang lingkup, matra, seluruh bangsa, serta
menjadi modal milik bersama bangsa.

 Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa, berbicara dalam berbagai macam
bahasa daerah, dan agama. Oleh karena itu, harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan
bangsa yang bulat.

2. Tata susunan Pokok/Inti Organisasi


Sumber inti organisasi ialah Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang menyangkut:
a. Bentuk dan kedaulatan Bab I Pasal (1):

1) Negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republik.

2) Kedaulatan ada di tangan rakyat, dan dilaksanakan menurut UUD.

b. Kekuasaan pemerintah negara, Bab III Pasal (4) dan (5), Presiden Republik
Indonesia memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD 1945.
c. Sistem pemerintahan dalam UUD 1945 :

1) Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum dan tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka.

2) Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi dan tidak berdasarkan absolutisme.

3. Tata Susunan Pelengkap/Kelengkapan Organisasi

Tata kelengkapan organisasi, antara lain:


a. Aparatur Negara harus mampu mendorong, mengerakkan, serta mengarahkan usaha
pembangunan ke sasaran yang telah ditetapkan, untuk kepentingan rakyat banyak.
b. Kesadaran politik masyarakat dan kesadaran bernegara :

Dalam pemantapan stabilitas nasional diperlukan kesadaran politik seluruh masyarakat, setiap
orang, organisasi, juga seluruh komponen pemerintahan.

c. Pers

Pers yang sehat dalam arti pers yang bebas bertanggung jawab, jujur, dan efektif dengan
tulisan-tulisan yang memberikan penjelasan yang jujur, dedikatif, dan bertanggung jawab.

G. Isi Wawasan Nusantara


Isi Wawasan Nusantara terdiri atas tiga unsur, yaitu:

1. Tujuan
Tujuan yang terkandung dalam Wawasan Nusantara adalah seperti dirumuskan dalam
pembukaan UUD 1945 , yaitu : “....untuk membentuk suatu Pemerintahan Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta
dalammelaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi dan
keadilan sosial....”

Segenap aspek kehidupan nasional indonesia juga selalu menganut dimanunggalkan secara
serasi dan berimbang , sesuai dengan makna negara bhinneka tunggal ika , yang merupakan ciri
asasi dari falsafah negara Pancasila.

2. Sifat dan ciri-ciri.


Wawasan Nusantara mempunyai ciri-ciri atau sifat:

a. Manunggal keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan,
baik alamiah maupun sosial. Segenap aspek kehidupan sosial tersebut selalu menuntut untuk
dimanunggalkan secara serasi dan berimbang, sesuai dengan makna sesanti Bhineka Tunggal
Ika yang merupakan sifat asasi dari negara Pancasila.

b. Utuh Menyeluruh. Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga
merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah pecah oleh kesatuan
apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.

3. Cara Kerja. Cara kerja dalam Wawasan Nusantara berpedoman pada Pancasila sebagai
kebulatan pandangan hidup bangsa Indonesia. Kristalisasi kepribadian, berwujud tata pergaulan
dalam kehidupan yang dicita citakan bersama serta asas kenegaraan menurut UUD 1945,
bahwa dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila, telah terkandung pula cita-cita,
asas-asas, serta nilai-nilai filosofis.

H. Tata Laku Wawasan Nusantara


Mengenai tata laku dapat dirinci dalam dua unsur, yaitu tata laku batiniah dan tata laku
lahiriah. Tata laku batiniah tumbuh dan terbentuk karena kondisi dalam proses pertumbuhan
hidupnya, pengaruh keyakinan pada suatu agama/kepercayaan termasuk tuntutan budi pekerti,
seperti pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan berlangsungnya kebiasaan kebiasaan
hidupnya.
Wawasan Nusantara dalam wujud dan wadahnya, merupakan kesatuan:
1. Isi Replubik Indonesia berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945.
2. Wadah Replubik Indonesia berupa nusantara, yang manakala diisi atau diberi “isi”
menampakkan wujud dan wadahnya sebagai Wawasan Nusantara.
3. Tata laku Replubik Indonesia berupa UUD 1945 yang bila dilaksanakan dan diterapkan
berdasarkan Wawasan Nusantara, akan menghasilkan Ketahanan Nasional Indonesia.

I. Implementasi Wawasan Nusantara


Implementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam
kehidupan sehari - hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta
pertahanan nasional.

1. Implementasi dalam Kehidupan Politik


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara,
yaitu:
a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai Politik,
UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang - undang tersebut harus
sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa. Contohnya seperti dalam pemilihan
Presiden, anggota DPR, dan Kepala Daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan keatuan bangsa.

b. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan


hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi
setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang
dapat diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang
tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.

c. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yang berbeda-beda. Dengan mengembangkan hak asasi dan
pluralisme akan menumbuhkan rasa toleransi, sikap menghargai terhadap perbedaan sehingga
kesatuan bangsa lebih mudah dipelihara.

d. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga

pemerintahan untuk meningkatkan semangat kebangsaan dan pertahanan untuk menjaga


kesatuan bangsa yang terdiri atas pulau-pulau.
e. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat

korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau - pulau terluar dan
pulau kosong.

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Ekonomi

Untuk mengimplementasikan Wawasan Nusantara beberapa hal berikut


a. Wilayah Nusantara merupakan potensi ekonomi yang tinggi.
Beberapa potensi tersebut adalah:

(1) posisi di khatulistiwa memungkinkan matahari muncul setiap hari dan dengan tanah yang
subur nejadikan potensi pertanian yang besar;

(2) Luas wilayah laut dengan diakuinya ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif), menjadikan Indonesia
mempunyai panjang pantai terpantai di dunia dan merupakan potensi bagi pengembangan
industri kelautan;

(3) Indonesia mempunyai luas hutan tropis yang cukup besar untuk potensi industri kehutanan;

(4) Indonesia mempunyai hasil tambang dan minyak yang besar; (5) Indonesia mempunyai
jumlah penduduk yang besar, sehingga menjadi potensi tenaga kerja dan pasar sekaligus.
Melihat potensi yang besar, maka pembangunan ekonomi harus berdasarkan kondisi alam di
indonesia, oleh sebab itu fokus pada sektor dan industri pertanian menjadi dasar yang kuat bagi
pembangunan ekonomi Indonesia.

b. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbanganantardaerah. Oleh


sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.

c. Pembangunan ekonomi harus dirancang dengan melibatkan partisipasi rakyat, karenanya


pengembangan usaha kecil dan menengah yang jumlahnya sangat besar perlu didorong dan
diberikan fasilitas seperti kredit mikro, dan pemberian pelatihan serta peluang pasar.

3. Implementasi dalam Kehidupan Sosial

Implementasi dalam kehidupan sosal dimaksudkan sebagai penerapan budaya yang berupa
adat istiadat dan tata cara, serta unsur sosial seperti lembaga kemasyarakatan dan lapisan
masyarakat yang jumlahnya sangat banyak di Indonesia sehingga dapat memperkokoh
persatuan dan kesatuan bangsa.
Untuk mengimplentasikan Wawasan Nusantara, beberapa hal berikut harus diperhatikan:

a. Mengembangkan perikehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, baik
budaya maupun status sosial, dan daerah dengan tingkat kemajuan yang sama, merata, dan
seimbang dengan kemajuan bangsa. Hal ini dapat dilakukan dengan pemerataan pendidikan,
sehingga tingkat pengetahuan antardaerah sama, program wajib belajar harus berjalan dan
diprioritaskan bagi daerah yang masih tertinggal.

b. Pembangunan bidang sosial harus berorientasi pada pembangunan budaya Indonesia.

4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan.

Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan dimaksudkan untuk melaksanakan


kegiatan dalam pertahanan dan keamanan baik mtra darat, laut, dan udara dengan
memperhatikan partisipasi aktif dari masyarakat dalam rangka menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indoensia.
Untuk mengimplementasi Wawasan Nusantara, beberapa hal berikut harus diperhatikan:

a. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan ke pada


setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan
disiplin, melaporkan hal - hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar
kemiliteran.

b. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi
ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas
dan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

c. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai
bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai