Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
GEOPOLITIK INDONESIA

DOSEN PEMBINA
Edi Sumanto M. Ag

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. LITHYA LARAS : 2323420012


2. EZA SAPRIAN OKTARA : 2323420013
JURUSAN : Ilmu Al-Quran dan Tafsir

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH


UIN FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2023

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas perlindungan
dan bimbingan kasih-NYA, sehingga pembuatan makalah tentang “Geopolitik Indonesia“ dapat
terselesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih
banyak masalah dan kendala yang penulis hadapi. Sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Edi Sumanto, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

Demikian makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dan tak lepas dari keterbatasan ilmu pengetahuan yang
penulis miliki. Maka dari itu, penulis tetap menerima kritik dan saran dari berbagai pihak. Guna
kesempurnaan laporan ini. Semoga bermanfaat bagi penulis kedepannya dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Bengkulu, 25 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul

Kata pengantar..................................................................................................................... i

Daftar Isi................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................................................. 1
1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 2

2.1 Pengertian Geopolitik............................................................................................ 2


2.2 Konsepsi Geopolotik............................................................................................ 3
2.3 Teori-teori Geopolitik Negara Besar.................................................................... 4
2.4 Implementasi Wawasan nusantara di era global.................................................. 7

BAB III PENUTUP..............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................8
3.2 Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini.
Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah
sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya
pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah,
rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga
meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera
(Pembukaan UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang
dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri
dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa
orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada
dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal
sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat
tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang
menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun
bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya,
suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional.
Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan
dari geografi politik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian Geopolitik ?


2. Bagaimanakah konsepsi Geopolitik di Indonesia ?
3. Apa saja Teori-teori Geopolitik negara besar ?
4. Bagaimana Implementasi Wawasan nusantara di era global ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik.


2. Untuk mengetahui konsepsi Geopolitik di Indonesia.
3. Untuk mengetahui teori-teori Geopolitik negara besar.
4. Untuk mengetahui implementasi wawasan nusantara di era global

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang
menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik
dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Dengan demikian geografi
bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), geopolitik adalah ilmu tentang faktor
geografi terhadap ketatanegaraan atau dengan kata lain KBBI juga mengartikan geopolitik
sebagai kebijakan negara atau bangsa sesuai dengan posisi geografisnya.

Sementara berdasarkan buku bahan ajar "Geopolitik Indonesia" oleh Dwi Sulisworo dan
kawan-kawan, pengertian geopolitik memiliki beberapa arti.

1. Geopolitik sebagai ilmu: memberikan wawasan obyektif akan posisi kita sebagai suatu
bangsa yang hidup berdampingan dan saling berinteraksi dengan negara lain dalam
pergaulan dunia.

2. Geopolitik sebagai ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara): hendak
menjadikan wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif mempertahankan semangat
kebangsaan.

2
2.2 Konsepsi Geopolitik
Geopolitik mempunyai empat konsepsi dasar, yaitu konsepsi ruang, konsepsi frontier,
konsepsi kekuatan politik, dan konsepsi keamanan bangsa. Mengalami sejarah panjang dalam
perkembangannya, geopolitik dimatikan berkali-kali sebagai ilmu, tapi selalu hidup kembali.
teori geopolitik menjadi doktrin dasar bagi terbentuknya negara nasional yang kuat dan
tangguh. Sebagai diktrin dasar ada empat unsur yang perlu diperhatikan yaitu (Sunardi, 2004 :
189 s/d 177)
1. Konsepsi Ruang,
yang merupakan aktualisasi dari pemikiran negara sebagai organisasi hidup. Ruang yang
merupakan inti dari konsepsi geopolitik merupakan wadah dinamika politik dan militer. Hal
ini juga dapat dirasakan pada era Perang Dingin—antara Blok Barat dan Blok Timur—
dimana kedua kutub saling mencari pengaruh di dunia ketiga (Negara Sedang Berkembang).
2. Konsepsi Frontier,
yang merupakan konsekwensi dari kebutuhan dan lingkungan. Frontier merupakan batas
imajiner antara dua negara yang saling mempengaruhi. Oleh karena itu batas resmi
(boundary) dapat bergeser karena berbagai pengaruh terutama masalah sosial, budaya,
maupun ekonomi. Pengaruh negara asing/tetangga—yang lebih maju—bila tidak ditangani
secara serius akan menimbulkan gejolak politik yang melabilkan Pemerintah.
3. Konsepsi Politik Kekuatan,
yang menjelaskan tentang kehidupan bernegara. Politik kekuatan yang merupakan faktor
dinamika kehidupan bangsa karena dinamika organisme bangsa. Dunia yang menyempit dan
percepatan jalannya sejarah (Wright, 1941 : 5 s/d 7) sebagai akibat revolusi teknik dapat
makin terbuka dan cita-cita dunia tanpa batas (Ohmae, 1990 : 214)—merupakan ciri
globalisasi harus dapat ditangkal oleh setiap negara lebih-lebih bagi negara sedang
berkembang.
4. Konsepsi Keamanan Negara dan Bangsa,
yang kemudian melahirkan konsepsi geostrategi. Geopolitik akhirnya bertujuan untuk
pengamanan negara baik secara fisik maupun sosial (ekonomi, budaya dan kehidupan siosial

3
lainnya). Untuk itu perlu dipersiapkan daerah penyangga yang dikenal sebagai daerah frontier
yang berbatasan dengan negara jiran dan dipersiapkan secara sistematis pembangunannya.

2.3 Teori-teori Geopolitik Negara Besar


Di dalam perkembangan teori geopolitik ada beberapa pandangan para pemikir geopolitik di
berbagai negara besar, yaitu diantaranya:
1) Teori Geopolitik Fredefich Ratzel
Pokok-pokok teori Ratzel disebut Teori Ruang menyebutkan bahwa:
a) Pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup) yang
memerlukan ruang hidup (lebensraum) cukup agar dapat tumbuh dengan subur melalui
proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut, dan mati.
b) Kekuatan suatu Negara harus mampu mewadahi pertumbuhannya. Makin luas ruang dan
potensi geografi yang ditempati oleh kelompok politik dalam arti kekuatan makin besar
kemungkinan kelompok politik itu tumbuh.
c) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam. Hanya bangsa yang unggul saja yang dapat bertahan hidup terus dan berlangsung.
d) Apabila ruang hidup Negara sudah tidak dapat memenuhi keperluan, ruang itu dapat
diperluas dengan mengubah batas-batas Negara baik secara damai maupun melalui jalan
kekerasan atau perang.

Pandangan Ratzel tentang geopolitik menimbulkan dua aliran kekuatan, yaitu berfokus
pada kekuatan di dara (continental) dan berfokus pada kekuatan di laut (maritim). Melihat
adanya efek persaingan dua aliran kekuatan yang bersumber dari teorinya, Ratzel
meletakkan dasar-dasar suprastruktur geopolitik yaitu bahwa kekuatan suatu Negara harus
mampu mewadahi tumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Dengan demikian, esensi
pengertian politik adalah penggunaan kekuatan fisik dalam rangka mewujudkan keinginan
atau aspirasi nasional suatu bangsa. Hal ini seiring ke arah politik adu kekuatan dan adu
kekuasaan dengan tujuan ekspansi.

4
2) Teori Geopolitik Rudolf Klejjen
Pokok-pokok teori Klejjen menyebutkan :
a) Negara merupakan biologis, suatu organisme hidup, yang memiliki intelektualitas.
Negara dimungkinkan untuk mendapatkan ruang yang cukup luas agar kemampuan dan
kekuatan rakyatnya dapat berkembang secara bebas.
b) Negara merupakan suatu sistem politik yang meliputi geopolitik, ekonomi politik, demo
politik, dan krato politik (politik memerintah).
c) Negara harus mampu berswasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya (ke dalam untuk mencapai
persatuan dan kesatuan yang harmonis dan ke luar untuk mendapatkan batas-batas
Negara yang lebih baik. Sementara itu kekuasaan Imperium Kontinental dapat
mengontrol kekuatan maritim.

Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa Negara adalah suatu
organisme hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel yang menyatakan
bahwa Negara adalah suatu organisme yang tunduk pada hokum biologi, sedangkan pokok
teori Ratzel mencoba menerapkan metodologi biologi teori evolusi Darwin yang sedang
popular di Eropa pada akhir abad ke-19 dalam teori ruangnya.

3.) Teori Geopolitik Karl Haushoshofer

Pokok-pokok teori Haushoshofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat
ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada peperangan.
Teori Haushofer berkembang di Jerman dan mempengaruhi Adolf Hitler. Teori ini pun
dikembangkan di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat materialism
dan fasisme. Inti teori Haushofer adalah:
a) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum
alam.
b) Kekuasaan Imperium Daratan dapat mengejar kekuasaan Imperium Maritim untuk
menguasai pengawasan di laut.
c) Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasi Eropa,Afrika, dan Asia
Barat ( Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia Timur Raya.
d) Geopolitik adalah doktin negara yang menitikberatkan perhatian kepada soal strategi
perbatasan.

5
e) Ruang hidup bangsa dan tekanan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan
pembagian baru dari kekayaan alam di dunia.
f) Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan mendapatkan
ruang hidup.

4.) Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder

Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan darat’’ dan mencetuskan Wawasan
Benua. Teorinya menyatakan : Barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung’’ , yakni
Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yakni Eropa, Asia, dan
Afrika. Barang siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
5.) Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan

Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “konsep kekuatan maritim” dan mencetuskan
Wawasan Bahari, yaitu kekuatan lautan. Teorinya menyatakan bahwa barang siapa
menguasai lautan akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti
menguasai “kekayaan dunia” sehingga pada akhirnya akan menguasai dunia.

6.) Teori Geopolitik William Mitchel, Albert Saversky, Gulio Dauhet, dan John Frederick
Charles Fuller
Keempat ahli geopolitik ini melahirkan teori Wawasan Dirgantara yaitu kekuatan di
udara. Dengan pemikiran bahwa di udara memiliki daya tangkis yang dapat diandalkan
untukmenangkis ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan.

7.) Teori Geopolitik Nicholas J.Spykman


Pokok teori Spykman disebut “Teori Daerah Batas” atau “Teori Wawasan Kombinasi”,
yaitu teori yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan udara yang dalam pelaksanaannya
disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi suatu Negara.

6
2.4 Implementasi Wawasan Nusantara di Era Global
Apa yang dimaksud dengan implementasi (implementation)? Secara umum, arti
implementasi adalah suatu penerapan atau tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana yang
telah disusun atau dibuat dengan cermat dan terperinci sebelumnya. Pendapat lain mengatakan
bahwa pengertian implementasi adalah suatu tindakan atau bentuk aksi nyata dalam
melaksanakan rencana yang telah dirancang dengan matang. Dengan kata lain. implementasi
hanya dapat dilakukan jika sudah ada perencanaan dan bukan hanya sekedar tindakan semata.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa tentang dan lingkungan berdasarkan idea
nasional yaitu pancasila dan UUD 45 sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka berdaulat
dan bermartabat ditengah lingkungannya dan menjiwai dalam tindak kebijaksanaan dalam
mencapai tujuan perjuangan nasional.
Fungsinya sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menantikan
segala kelejaksaan keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggaraan ditingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Beberapa implementasinya yaitu:
1. Pada kehidupan politik
2. Pada kehidupan ekonomi
3. Pada kehidupan sosial budaya
4. Pada kehidupan pertahanan keamanan

Untuk menghadapi globalisasi adalah mempertahankan eksistensi dan intergritas bangsa dan
negara serta memanfaatkan peluang untuk memajuan bangsa dan negara. Untuk menghadapi

7
globalisasi diperlukan kemampuan sumber daya manusia dan kelembagaan, baik di sektor
negara maupun di sektor swasta agar terwujudnya Indonesia yang maju dan masyarakat yang
siap menghadapi besarnya pengaruh globalisasi di Indonesia.

Jadi Implementasi Wawasan Nusantara di era globalisasi harus disusun secara matang
dengan rencana yang sudah dibuat untuk diterapkan di kalangan masyarakat dengan berbagai
aspek diatas dan mewujudkan kebahagiaan dan ketertiban masyarakat indonesia yang dimana
diera globalisasi ini banyak permasalahan yang disebabkan karena kurangnya penerapan dan
pemahaman konsep Wawasan Nusantara tersebut. Dan Wawasan Nusantara sebagai landasan
visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan
Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletak
pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par
pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan
geopolitik bangsa Indonesia harus didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan
jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan
Kesatuan Negara Indonesia.

3.2 Saran

Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat, masyarakat
biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang
teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga disebut dengan
geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya
8
paham bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam
kehidupan nyata bisa dengan tepat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi

Daerah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan

Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Mangindaan, Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara Kepulauan. Jakarta Pusat.

Vol. 5, No. 16.

Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.

10

Anda mungkin juga menyukai