KEWARGANEGRAAN
“PENERAPAN GEOPOLITIK DI INDONESIA”
INDONESIA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
HAMZA HAMID
105831102921
ARSITEKTUR 2B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang MahaEsa yang telah
memberkati kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih bagi yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang
telah kami pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih
banyak masalah dan kendala yang penulis hadapi. Sehingga pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang takterhingga kepada ibu Andi Sugiati, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan, dan semua pihak yang turut membantu, yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Maka dari itu, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman. Kami akan
menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki
makalah kami di masa datang.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan
diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Penyusun,
Hamza Hamid
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10
REFERENSI ............................................................................................................................ 11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir
ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan
Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidaksaja diartikan sebagai intuisi yang
secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur
rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar
negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV)
perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara
Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya
di tengah arus globalisasi.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
1. Apakah pengertian Geopolitik ?
2. Bagaimanakah perkembangan Geopolitik di Indonesia ?
3. Apa saja unsur-unsur Geopolitik Indonesia ?
4. Apakah arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia ?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik.
2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik Indonesia.
4. Untuk lebih memahami arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti
bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan
(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195).
Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatubangsa. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara
manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan
dengan kekuasaan atau pemerintahan.
1. Asal Istilah Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904) sebagai ilmu
bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas
oleh sarjaan ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer
(1869-1964)dari Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik.
Perbedaan dari dau istilah di atas terletakpada titik perhatian dan tekanannya, apakah
pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu bumi politik (Political Geography)
mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geography.
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternative
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkantujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam
heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik
telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi pengertiannya baru tumbuh pada awal abad
XX sebagai ilmu penyelenggaraan Negarayang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
2. Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi politik
dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip organisme atau makhluk hidup.
2
Dia memandang Negara dari sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang
ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat
hokum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus
diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran wilayah).
Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah organisme
yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan system politik yang mencakup
geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan
paham ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan
mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk
memperkuat negaradengan memulai pembangunan kekuatan daratan (kontinental)
dan diikuti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang pertumbuhan
Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu
Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh,
mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham
ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau
Theory of Power). Beberapa pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme Social.
B. Perkembangan Geopolitik di Indonesia
Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa
melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu
bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan
faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan
perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga
membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak
geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi
pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan
keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti :
angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia
yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik
komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di
3
Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga
membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh
wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsurdasar Wawasan Nusantara dalam
mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu
kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan
pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan
menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
4
2. Kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkahpenegakkan
hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik
komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan
pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan
pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya
peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi
kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan
Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik
secara bertahap dapat berjalan dengan baik.
3. Ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu
keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah
permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan
tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas
dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.
C. Unsur Unsur Geopolitik di Indonesia
Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut
sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :
a. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam
dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki
organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan
dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat
adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
b. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk
mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan
nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan
persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi,
5
social, dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal,
pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus
nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua
persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek
kehidupan nasional.
c. Tata Laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah
yaitumencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan
dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan
identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air
sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek
kehidupan nasional.
D. Arti penting Geopolitik di Indonesia
Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia adalah untuk
dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan
penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.
Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus memiliki hubungan spiritual yang
mendalam dengan lingkungantempat mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang
diartikan sebagai kesadaran geopolitik. Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah
masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni erat dengan lingkungannya, baik itu
lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan inilah
negara kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain secara
erat.Geopolitik juga memberi peluangbagi Negara Indonesia untuk bekerja sama dengan
Negara lain yang memilikikemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara dengan memberikan
profit bagi bangsa Indonesia.
6
E. Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan
a. Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari 1969.
7
Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen adalah
sebagai berikut :
Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di
tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia denganwilayah terluar
Negara tetangga.
Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas
landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan Pemerintah,
asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 1
tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Disamping itu UU ini
juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi serta penyidikan ilmiah
atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang
ditimbulkannya.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif terjadi pada
21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung dari garis dasar laut
wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE
adalah :
Persediaan ikan yang semakin terbatas
Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
ZEE memiliki kekuatan hokum internasional
Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya Konferensi PBB
tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982 menerima “The United Nation
Convention on the Law of the sea” (UNCLOS), yang kemudian ditandatangani
pada 10 Desember 1982 di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk
Indonesia. Konvensi tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta
menetapkan asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian
menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun1985
8
tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat
sebagai salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.
9
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan
Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletakpada :
posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini dan
diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus
didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.
B. Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat,
masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku. Sehingga
tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang
bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik.
Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti
apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa dengan tepat.
10
Referensi
Buku-Modul-Kuliah-Kewarganegaraan 2013
Geopolitik di Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. (2022).
Retrieved 16 June 2022, from
https://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia
Geopolitik News, Research and Analysis - The Conversation. (2021). Retrieved 16 June
2022, from https://theconversation.com/id/topics/geopolitik-45288
(2022). Retrieved 16 June 2022, from
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-
ELLY_MALIHAH/Silabi%2C_SAp%2C_Bahan_Kuliah_PKN%2C_Elly_Mal
ihah/kuLIAH_pkN/PKn.Part.2.pdf
Looks, M. (2012). Makalah PKn : Geopolitik Indonesia. Retrieved 16 June 2022, from
https://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/
(2022). Retrieved 16 June 2022, from
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196604251992032-
ELLY_MALIHAH/Silabi%2C_SAp%2C_Bahan_Kuliah_PKN%2C_Elly_Mal
ihah/BAB_6.pdf
11