Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GEOPOLITIK
Dosen pengampu : M.aidil arif S.kom M.kom

Disusun oleh :

Rahmadi 2302300321
Desy Aulia Siregar 2301300316
Sri evi lestari 2301300327
Aditia Pratama 2301300311

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LABUHANBATU
TAHUN 2023/2024
[Type text]

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas perlindungan dan bimbingan kasih-NYA, sehingga pembuatan makalah
tentang “Geopolitik“ dapat terselesaikan dengan baik, penuh dengan campur
tangan Tuhan.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata


kuliah Kewarganegaraan. Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat
pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih banyak masalah dan kendala
yang penulis hadapi. Sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada Bapak M.Aidil aris S.kom M.kom, selaku dosen
pembimbing mata kuliah Kewarganegaraan, dan semua pihak yang turut
membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Demikian makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis menyadari


masih banyak kekurangan dalam penulisan makalh ini. Dan tak lepas dari
keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis tetap
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak. Guna kesempurnaan laporan ini.
Semoga bermanfaat bagi penulis kedepannya dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Tanjung sarang elang, Nov 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB. I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................ 2
BAB. II PEMBAHASAN .......................................................................... 3
2.1.Pengertian Geopolitik............................................................... 3
2.2. Perkembangan Geopolitik Dindonesia ................................... 5
2.3 Unsur unsur yakin Geopolitik ................................................. 7
2.4 Arti penting Geopolitik ................................................................ 8
2.5 Implementasi Geopolitik dalam kewilayahan .............................. 8
BAB. III Penutup ...................................................................................... 12
3.1. Kesimpulan ............................................................................. 12
3.2. Saran…………………………………………………………. 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… 13
[Type text]

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua


abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang
telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang
kemudian dikenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian
tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur
wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu Negara
disamping warga negara juga meliputi bukan warga Negara. Agar Negara
mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45
Alenea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksut
agar warga Negara Indonesia dirinya ditengah arus globalisasi.

Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 juni 1945 dihadapan


sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat
tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena
itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai Negara.
Dalam perkembangan selanjutnya pengertian Negara tidak hanya tempat
tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu
pemerintah, rakyat, kedaulatan , dan lain lain.
Karena orng dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang
yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga,
masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara
fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya,
suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal
sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.
[Type text]

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah geopolitik antara lain sebagai berikut.
1. Apakah pengertian Geopolitik ?
2. Bagaimanakah perkembangan geopolitik
3. Apa saja unsur unsur geopolitik di Indonesia ?
4. Apakah arti penting geopolitik bagi bangsa Indonesia ?
5. Bagaimana implementasi geopolitik dalam hukum kewilayahan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian geopolitik.


2. Untuk mengetahui perkembangan geopolitik diindonesia.
3. Untuk mengetahui unsur unsur geopolitik.
4. Unruk memahami arti penting geopolitik bagi bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui implementasi geopolitik dalam hokum
kewilayahan.
[Type text]

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa yunani) yang
berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang
berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau Negara ; dan teia yang
berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa
(Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu
penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah
masalah geografi bersangkut paut dengan interrelasi antara berhubungan dengan
kekuasaan tau pemerintahan.

1. Teori geopolitik kontinental

`A. Asal istilah geopolitik

Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic ratzel (1844-1904)


sebagai ilmu bumi politik (political geography). Isitilah ini kemudian
dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik swedia, Rudolph
kjellen (1864-1922) dan karl Haushofer (1869-1964) dari jerman menjadi
geographical politic dan disingkat geopolitik. Perbedaan dari dan istilah di
atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang
geografi ataukan politik. Ilmu bumi politik (political geografhi)
mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek politik geography.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan


alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Prinsip prinsip dalam geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan
nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak abad XIX, tetapi
pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu
penyelenggara Negara yang setiap kebijakannnya dikaitkan dengan
[Type text]

masalah masalah geograrafi wilayah yang menjdi tempat tinggal suatu


bangsa.

B. pandangan ratzel dan kjellen

Frederich ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian


geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip
organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut konsep
ruang. Negara adala ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat
politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat hokum alam. Jika bangsa dan
Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan
hukum eskspansi (pemekaran wilayah)

Disampin itu Rudolph kjellen berpendapat bahwa Negara adalah


organisme yang harus memiliki intelektual. Negara merupakan system
politik, kratopolitik , dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
eskoansionanisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan
mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk
memperkuat Negara dengan memulai pembangunan kekuatan daratan
(continental) dan diikuti ddengan pembangunan kekuasaan bahari
(maritim).

Pandangan ratzel dn kjelle hampir sama. Mereka memandang


pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makluk
hidup). Oleh ksrns itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta
mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan
mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionanisme yang kemudian
melahirkan ajaran adu kekuatan (power politics atau theory of power).
Beberapa pemikir sering menyebutnya sebagai darwinisme social.

C. pandangan houshofer

Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran karl


Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik nazi jerman dibawah
piminan hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham
ekspansionisme juga mengandung ajaran rasalisme, yang menyatakan
[Type text]

bahwa ras jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai
duni, berupa ajaran hako ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme
dan fasisme.

Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakikatnya dunia terbagi


dalam empat benua (pan region) dan pimpinan oleh Negara unggul. Teori
ruang dan kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula
sebagai teori pan regional , yaitu :

 lebensram (ruang hidup) yang cukup


 autarki (swasembada)

dunia dibagi empat pan region, tiap region dipimpin satu bangsa yang
unggul, yaitu pan amerika, pan asia timur, pan rusia india, dan pan erop
afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui peraturan politik

masalah lalu dan masa depan. Adapun pokok pokok pemikiran Haushofer
sebagai berikut :

a. suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak


terlepas dari hokum alam . hanya bangsa yang unggul (berkualitas)
saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembang, sehingga hal ini
menjurus kea rah rasialisme.
b. Kekuasaan imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.
c. Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
eropa, afrika, dan asia barat (yakni jerman dan italia). Sementara
jepang akan menguasai wilayah asia timur raya.
d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan, ruang hidup bangsa dengan
kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian
baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi
tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan
mendapatkan ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat
ekspansionalisme, wilayah dunia dibagi bagi menjadi region region
yang akan dikuasai oleh bangsa bangsa yang unggul seperti amerika
serikat, jerman , rusia, inggris, dan jepang.
[Type text]

2.2 Perkembangan Geopolitik Di Indonesia

Pembangunan geopolitik diindonesia sudah dimulai oleh para pendiri


bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu masa yang berarti keutuhan wilayah
nusantara, satu bahasa yang merupakan factor pemersatu seluruh wilayah
nusantara beserta isinya.

Kondisi geografis suat Negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam
merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia. Berbagai
bencana alam yang terjadi seperti : angina putting beliung , gempa bumi, tsunami,
adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit
terbendung oleh factor geografis, sebagaimana terjadi di afrika, Balkan dan asia
tengah , dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi dan
geostrategic tertentu. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembangunan
geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap.

Unsur unsur dasar wawasan nusantara dalam mencapai kesatuan dan


keserasian dapat ditinjau memelalui, satu kesatuan wilayah, satu kesatua bangsa ,
satu kesatuan social budaya, satu kesatuan ekonomi , satu kesatuan pertahanan
dan keamanan. Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan
menjadi acuan dasar yang diberi nama wawasan nusantara, berbunyi sebagai
berikut :

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara


kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional
dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi
darat, laut dan angkasa secara terpadu” .
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya
Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu
Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti
sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional.
Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga
[Type text]

ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan


sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan
kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta demokrasi ini. Selanjutnya
munculah tiga kasus besar, yaitu :

 Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini


mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan
separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang
telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam
NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis
bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua,
serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan
(RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni
Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan
mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI
sendiri.
 Kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-
langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan
kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan
terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan
pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan
keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas
proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan
masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif
berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik
menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan
baik.
 Ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar.
Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun
laut, terdapat sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang
harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut, juga
meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan
[Type text]

berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yang


sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak dapat
dipelihara dan dijaga dengan baik.

2.3 Unsur Unsur Geopolitik Indonesia


Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau
biasa disebut sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu:

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara


meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa
Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan
wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan
dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan


cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita
dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang
berupa politik, ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan dan
keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa
sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuan
dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (conduct)


Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
[Type text]

Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan,


perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut
akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan
cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa
nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia


Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia adalah
untuk dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan
kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam
proses pencapaian tujuan.
Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus memiliki hubungan spiritual
yang mendalam dengan lingkungan tempat mereka hidup dan tinggal. Dengan
inilah yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik. Dengan kesadaran geopolitik
seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni erat dengan
lingkungannya, baik itu lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun
lingkungan geografis. Dengan inilah negara kita semakin maju karena bisa
berhubungan dengan negara lain secara erat.Geopolitik juga memberi peluang
bagi Negara Indonesia untuk bekerja sama dengan Negara lain yang memiliki
kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan memanfaatkan
Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara dengan memberikan profit
bagi bangsa Indonesia.

2.5 Implementasi Geopolitik Dalam Hukum Kewilayahan


1. Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957.

Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah


bekas hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut
territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas
wilayah laut teritorialsejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan
asas pulau demi pulau secara terpisah-pisah.
[Type text]

Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada


wilayah daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat
antara pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena
untuk setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya.
Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan
bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan
keamanan Negara Kesatuan RI.

2. Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari


1969.

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda yang


dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut :

 Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.


 Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan
asas Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles)
 Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Indonesia

Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah


Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan
antara Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas kepulauan
maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan nusantara
termasuk peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu, berlaku pula
ketentuan “point to point theory “ untuk menetapkan garis besar wilayah
antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang
No. 4/Prp1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak
itu terjadi perubahan bentuk wialayh nasional dan cara perhitungannya.
Laut territorial diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang
saling dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh
dan bulat. Semua perairan diantara pulau-pulau nusantara menjadi laut
territorial Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia
[Type text]

yang semula hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta
km2 lebih. Tiga per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan.
Oleh karena itu, Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan
Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di perairan
pedalaman Indonesia, yang meliputi :

 Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,


 Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,
 Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan
Indonesia.
 Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda
tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan Negara.

3. Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang.

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep


politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula
sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan Nusantara. Disamping
dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif Negara.
Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen
adalah sebagai berikut :

 Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen


Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
 Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di
tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah
terluar Negara tetangga.
 Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas
landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
[Type text]

 Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan Pemerintah,


asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 1
tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Disamping itu UU ini
juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi serta penyidikan ilmiah
atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang
ditimbulkannya.
4. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif


terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung
dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang mendorong
pemerintah mengumumkan ZEE adalah :

 Persediaan ikan yang semakin terbatas


 Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
 ZEE memiliki kekuatan hokum internasional

Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya


Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30
April 1982 menerima “The United Nation Convention on the Law of
the sea” (UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982
di Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi
tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-asas
pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkam UU No.5
tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985 tentang Ratifikasi
UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat sebagai salah satu
dari 25 negara yang telah meratifikasinya.
[Type text]

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan –
peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat
Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletak
pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air,
sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini dan diikrarkan
dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan geopolitik bangsa
Indonesia harus didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan
jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu
Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat,
konglomerat, masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya
menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan
perturan dan hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang
teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga
disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan
baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik
yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa
dengan tepat.
[Type text]

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di


Era Otonomi
Daerah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam
Mewujudkan
Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.
Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
Mangindaan, Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara Kepulauan.
Jakarta Pusat.
Vol. 5, No. 16.
Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai