Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA

Dosen Pengampuh ; Marlyn Londa S.Th,M.Si

Disusun Oleh :
Marini Serensia Kaligis (21302151)

Jl. Kampus Unima, Tonsaru, Kec. Tondano Sel., Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara 95618

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan
makalah " GEOPOLITIK dan GEOSTRATEGI INDONESIA" dengan merangkum materi
pertemuan awal sampai akhir.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa homat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Nci Marlyn Londa S.Th,M.Si selaku dosen pengampu
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaran.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis
ini. Akhirnya saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.

Manado, 2 Juni 2022

Marini Serensia Kaligis

2
DAFTAR ISI

COVER 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

1.1Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 5
1.3 Tujuan dan manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Geopolitik 6
2.2 Pengertian Geostrategi 8
2.3 Perkembangan Geopolitik dan Geostrategi 8
2.4 Unsur-unsur Geopolotik 11
2.5 Unsur-unsur ketahanan nasional 12
2.6 Arti Penting Geopolitik 16
2.7 Implementasi Geopolitik 16
2.8 Makna Bela Negara 19
2.9 Peran Indonesia dalam perdamaian dunia 19
BAB III PENUTUP 21
3.1 Kesimpulan 21
3.2 Saran 21

DAFTAR PUSTAKA 22

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad


terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah
berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di
kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan
sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara
juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman
dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV)  perlu pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia
tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya
di tengah arus globalisasi.
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan
militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah
UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka
ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.
Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana
membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih
baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya
dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Aspek-aspek yang dilihat pada geostrategi Indonesia adalah aspek idiologi dan
konstitusi, aspek kewaspadaan, aspek sosial budaya dan agama, aspek politik
dan pemdagri (termasuk pemerintahan daerah), dan aspek perekonomian. Salah
satu cara yang dilakukan Indonesia atau strateginya adalah dengan demokrasi.
Untuk sejahtera dan aman diperlukan demokrasi yang akan menyatukan
keragaman. Walaupun demokrasi bukan satu-satunya cara hanya salah satu
cara yang ditempuh Indonesia. Karena Indonesia adalah negara yang beraneka
ragam, yang tidak sedikit masyarakatnya masih menganut paham patternalistik.

4
1.1Rumusan Masalah

Rumusan masalah makalah geopolitik dan geostrategi indonesia atara lain sebagai
berikut.
1. Apakah pengertian Geopolitik dan geostrategi indonesia ?
2. Bagaimanakah perkembangan Geopolitik dan geostrategi  di Indonesia ?
3. Apa saja unsur-unsur Geopolitik Indonesia?
4. Apa saja unsur-unsur Ketahanan Nasional?
5. Apakah arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia ?
6. Bagaimana implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan ?
7. Apa makna bela negara?
8. Bagaimana peran Indonesia dalam perdamaian dunia?

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat makalah geopolitik indonesia atara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui  pengertian Geopolitik.
2. Untuk mengetahui  perkembangan Geopolitik  di Indonesia.
3. Untuk mengetahui  unsur-unsur Geopolitik Indonesia.
4. Untuk lebih memahami arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui  implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan.
6. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
7. Untuk menambah pengetahuan tentang geostrategi indonesia.
8. Untuk mengetahui geostrategi indonesia dalam wujud ketahanan nasional.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang
berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis
yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia
yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu
bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai
sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia
dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan
dengan kekuasaan atau pemerintahan.
2.1.1 Teori geopolitik Kontinental
A. Asal Istilah Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-1904) sebagai
ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini kemudian dikembangkan
dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen (1864-
1922) dan Karl Haushofer (1869-1964)dari Jerman menjadi Geographical
Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dau istilah di atas terletak
pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah
politik. Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena
geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena
politik dari aspek geography.
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternative
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip
dalam heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional.
Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi pengertiannya
baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan Negara
yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi
wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
B. Pandangan Ratzel dan Kjellen

6
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi
politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip organisme atau
makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut konsep ruang. Negara
adalah ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat politik (bangsa).
Bangsa dan Negara terikat hokum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap
eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hokum ekspansi
(pemekaran wilayah).
Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah
organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan system
politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan
sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam rangka
untuk mempertahankan Negara dan mengembangkannya. Selanjutnya dia
mengajukan langkah strategis untuk memperkuat negaradengan memulai
pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan diikuti dengan
pembangunan kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang
pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta
mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut dan mati.
Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan
ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power). Beberapa
pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme Social.
C. Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang
pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler.
Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah
ras paling unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam
ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh
semangat militerisme dan fasisme.
2.2 Pengertian Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan
sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik
SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam
7
kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan sebagai metode
atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses
pembangunan yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi
pembangunan dan keputusan yang terukur dan terimajinasi guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.
Bagi bangsa Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD
1945, melalui proses pembangunan nasional.
Oleh karena itu geostrategi Indonesia sebagai suatu cara atau metode dalam
memanfaatkan segenap konstelasi geografi negara Indonesia dalam menentukan
kebijakan, arahan serta sarana-sarana dalam mencapai tujuan seluruh bangsa
dengan berdasar asas kemanusiaan dan keadilan sosial.

2.3 Perkembangan Geopolitik dan Geostrategi di Indonesia


Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri
bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah
nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu
bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta
isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik
dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya
perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam
merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai
bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami
adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya
sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan
dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa
implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat

8
disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi
oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan
Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui,
Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya,
Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi
geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang
diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara


kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan
nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional
segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya


Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan
suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang
pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor
internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun
2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan
Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat
transparan merupakan kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta
demokrasi ini. Selanjutnya munculah tiga kasus besar, yaitu :
 Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini
mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis
bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat
untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis
politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk
di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik
Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru
yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan
mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
 Kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah
penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus
kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil.
9
Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan,
tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama
dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan
kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan
masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan
Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian
konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik.
 Ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam
isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat
sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu
keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau
terluar yang berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara
tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak
dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.
Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno
pada tanggal 10 Juni 1948 di Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini
kurang dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti yang kita
ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948,
sehingga kurang berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan
kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “Nation and
character and building“ yang merupakan wujud tidak langsung dari
geostrategi Indonesia yakni sebagai pembangunan jiwa bangsa.

Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal pembentukan


hingga sekarang :
1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Konsep geostrategi
Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan
lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan meluasnya
pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia pada saat itu dimaknai sebagai
strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan territorial dan
kemampuan gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indonesia.
2. Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep
geostrategi Indonesia yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: bahwa
geostrategi Indonesia harus berupa sebuah konsep strategi untuk
10
mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga pengembangan kekuatan
nasional untuk menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan baik bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih
progresif tapi tetap terlihat sebagai konsep geostrategi Indonesia awal dalam
membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan pengangguh bahaya.
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian
tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia.
Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia dibatasi sebagai metode untuk
mengembangkan potensi ketahanan nasional dalam menciptakan kesejahteraan
menjaga indentitas kelangsungan serta integritas nasional.
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan dalam bentuk
rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi metode dan doktrin dalam
pembangunan nasional.

2.4 Unsur-unsur Geopolitik Indonesia


Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa
disebut sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :
2.3.1 Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa
Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan
wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan
dalam wujud infrastruktur politik.
2.3.2 Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-
cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-
cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional
yang berupa politik, ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan dan
keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa
sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya,
11
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuan
dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
2.3.3 Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut
akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

2.5 unsur-unsur ketahanan nasional


1.Gatra dalam Ketahanan Nasional
Unsur,elemen,atau faktor yamg memengaruhi kekuatan/ketahana nasional suatu
negara terdiri atas beberapa aspek. Para ahli memberikan pendapatnya mengenai
unsur-unsur kekuatan nasional suatu negara.
a.Unsur kekuatan nasional negara menurut Hans J.Morgenthau terbagi menjadi
dua faktor,yaitu:
1)Faktor tetap (stable factors),terdiri atas geografi dan sumber daya alam.
2)Faktor berubah (dyinamic factors),terdiri atas kemampuan industri, militer,
demografi, karakter nasional, moral nasional,dan kualitas diplomasi.
b.Unsur kekuatan nasional menurut James Leeray terbagi menjadi dua faktor,
yaitu:
1)Tangible factors, terdiri atas penduduk,kemampuan industri dan militer.
2)Intagible factors, terdiri atas karakter nasional, moral nasional,dan
kualitas kepemimpinan.
c.Unsur kekuatan nasional menurut Palmer dan Peerkins terdiri atas tanah, sumber
daya, penduduk, teknologi, ideologi, moral, dan kepemimpinan.

12
d.Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra terdiri atas :
1)Alamiah :geografi, sumber daya, dan penduduk
2. Penjelasan Atas Tiap Gatra dalam Ketahanan Nasional

a. Unsur atau gatra pendudukPenduduk suatu negara menentukan kekuatan atau


ketahanan nasional negara yang bersangkutan. Faktor yang berkaitan dengan
penduduk negara meliputi:
1. Aspek kualitas mencangkup tingkat pendidikan, keterampilan, etos kerja,
dan kepribadian.
2. Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan,
persebaran, perataan dan perimbangan penduduk di tiap wilayah negara.
b. Unsur atau gatra wilayah
1. Bentuk wilayah negara dapat berupa negara pantai, negara kepulauan, atau
negara kontinental.
2. Luas wilayah negara, ada negara dengan wilayah yang luas dan negara
dengan wilayah yang sempit.
3. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara.
4. Daya dukung wilayah negara, ada wilayah yang habitable dan ada wilayahyang
unhabitable.
c. Unsur atau gatra sumber daya alam
1. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan, mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang.
2. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam.
3. Kemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup.
4. Kontrol atas sumber daya alam.
d. Unsur atau gatra di bidang ideologi Ideologi mendukung ketahanan suatu
bangsa karena ideologi bagi suatu bangsa memiliki dua fungsi pokok, yaitu:
1. Sebagai tujuan atau cita-cita dari kelompok masyarakat yang bersangkutan.
2. Sebagai sarana pemersatu dari masyarakat yang bersangkutan.
Sejarah dunia telah membuktikan bahwa ideologi dapat digunakan
sebagai unsur untuk membangun kekuatan nasional negara. Bagi bangsa
Indonesia, pancasila telah ditetapkan sebagai ideologi nasional melalui
kesepakatan.
e. Unsur atau gatra di bidang politik
1. Sistem politik yang di pakai, yaitu apakah sistem demokrasi atau non
demokrasi.
2. Sistem pemerintahan yang dijalankan apakah sistem presidensial atau
parlementer.

13
3. Bentuk pemerintahan yang dipilih apakah republik atau kerajaan.
4. Susunan negara yang dibentuk apakah sebagai negara kesatuan atau negara
serikat.
f. Unsur atau gatra di bidang ekonomi Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara
merupakan kekuatan nasional negara yang bersangkutan terlebuh di era global
sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung dalam upaya pemberian dan
distribusi kebutuhan warga negara. Kemajuan pesat di bidang ekonomi tentu saja
menjadikan negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Setiap
negaramemiliki sistem ekonomi dalam rangka mendukung kekuatan ekonomi
bangsanya. Suatu negara dapat pula mengembangkan sistem ekonomi yang
dianggap sebagai cerminan dari nilai dan ideologi bangsa yang bersangkutan.
g.Unsur atau gatra di bidang sosial budaya Unsur budaya di masyarakat juga
menentukan kekuatan nasional suatu negara. Hal-hal yang dialami sebuah bangsa
yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang di hadapi bangsa yang
heterogen dari segi sosial budaya masyarakatnya.
h. Unsur atau gatra di bidang pertahanan keamanan
Pertahanan keamanan suatu negara merupakan unsur pokok, terutama
dalam menghadapi ancaman militer negara lain. Oleh karena itu, unsur utama
pertahanan keamanan berada ditangan tentara (militer). Pertahanan keamanan
negara juga merupakan salah satu fungsi pemerintahan negara.

14
2.6 Arti Penting Geopolitik di Indonesia
Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia
adalah untuk dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam
pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin
muncul dalam proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan
negara harus memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan
tempat mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai
kesadaran geopolitik. Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah
masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni erat dengan lingkungannya,
baik itu lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis.
Dengan inilah negara kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan
negara lain secara erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi Negara Indonesia
untuk bekerja sama dengan Negara lain yang memiliki kemajuan teknologi dan
transportasi yang lebih maju dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang
ada di wilayah Nusantara dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.

2.7 Implementasi Geopolitik Dalam Hukum Kewilayahan

2.5.1 Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957.

Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas


hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en Maritieme
Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut territorial
Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah laut
teritorialsejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi
pulau secara terpisah-pisah.
Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah daratan
pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara pulau-pulau itu.
Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap pulau hanya
ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya. Sebagian besar wilayah
perairan dalam pulau-pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu tidak
sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan RI.

15
2.5.2 Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari
1969.

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda yang


dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut :
 Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.
 Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan
asas Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles)
 Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Indonesia
Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah
Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara
Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas kepulauan maka
wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan nusantara termasuk
peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu, berlaku pula ketentuan
“point to point theory “ untuk menetapkan garis besar wilayah antara titik-
titik terluar dari pulau-pulau terluar.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-Undang No.
4/Prp1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu
terjadi perubahan bentuk wialayh nasional dan cara perhitungannya. Laut
territorial diukur sejauh 12 mil dari titik-titik pulau terluar yang saling
dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan
bulat. Semua perairan diantara pulau-pulau nusantara menjadi laut territorial
Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula
hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih.
Tiga per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena
itu, Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan
Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di
perairan pedalaman Indonesia, yang meliputi :
 Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
 Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,

16
 Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan
Indonesia.
 Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi
Juanda tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan
Negara.

2.5.3 Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang.

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep


politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula
sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan Nusantara. Disamping
dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD
1945. konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas
kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara.
Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas
kontinen adalah sebagai berikut :
 Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
 Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis
yang di tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan
wilayah terluar Negara tetangga.
 Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan
diatas landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
 Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan
Pemerintah, asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Disamping itu UU ini juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi
serta penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan
masalah-masalah yang ditimbulkannya.

2.5.4 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif


terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang

17
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-alasan yang
mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
 Persediaan ikan yang semakin terbatas
 Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
 ZEE memiliki kekuatan hokum internasional
Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya
Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982
menerima “The United Nation Convention on the Law of the sea”
(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di
Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi
tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-
asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkam
UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985 tentang
Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat
sebagai salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.

2.8 Makna Bela Negara

Membela negara merupakan kewajiban warga negara. Bukan hanya


kewajiban, tetapi juga hak warga negara terhadap negaranya. Pembelaan negara
adalah tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu
dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia, membela negara berdasarkan
keyakinan Pancasila sebagai dasar negara dan berpijak pada UUD 1945 sebagai
konstitusi negara.Wujud upaya bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warga untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan negara,
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara,
kelangsungan hidup dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD
1945. Sikap dan perilaku bela negara dilandasi oleh nasionalisme dan patriotisme
dari setiap warga negara.

2.9 Indonesia dan perdamaian dunia


Dalam membahas ketahanan nasional, tidak dapat lepas dari pengaruh global serta
perkembangan kehidupan internasional. Hal ini dikarenakan globalisasi dan

18
perkembangan di luar negara turut memengaruhi kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Globalisasi perlu diwaspadai dan dihadapi dengan sikap arif bijaksana.
Semakin derasnya arus globalisasi yang didorong oleh kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi telah membuka peluang adanya interaksi budaya
antarbangsa. Interaksi ini di satu sisi membawa pengaruh positif dan di sisi lain
membawa pengaruh negatif bagi perkembangan dan perubahan orientasi nilai dan
perilaku bangsa Indonesia.Peran serta Indonesia dalam operasi pemeliharaan
perdamaian merupakan amanat Pembukaan UUD 1945. Harapan untuk hidup
damai nampaknya masih menjadi impian yang sulit bagi sebagian bangsa di
berbagai kawasan. Perdamaian menjadi impian sekaligus upaya yang secara serius
diharapkan banyak negara. Oleh karena itu, PBB sebagai organisasi internasioal
terkuat saat ini memiliki alat kelengkapan yang dinamakan Dewan Keamanan yang
merupakan badan terkuat di PBB. Untuk menjaga perdamaian di daerah konflik,
PBB membentuk pasukan perdamaian dalam rangka operasi pemeliharaan
perdamaian (OPP).Keikutsertaan Indonesia dalam upaya perdamaian dunia adalah
dengan menjadi anggota pasukan perdamaian PBB sejak tahun 1957. Pasukan
pemeliharaan
perdamaian Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda atau Konga. Sejak
tahun 1967 hingga sekarang, pasukan Garuda Indonesia telah diterjunkan
keberbagai
kawasan konflik bergabung dengan pasukan perdamaian PBB.Selain keikutsertaan
dalam OPP PBB, Indonesia tercatat sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan
PBB. Sampai saat ini, Indonesia sudah 3 kali menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB, yaitu; periode 1973-1974, periode 1995-1996, dan periode 2007-
2008. Dukungan luas terhadap keanggotaan Indonesia di Dewan Keamanan PBB
merupakan cerminan pengakuan masyarakat internasional terhadap peran dan
sumbangan Indonesia dalam upaya menciptakan keamanan dan perdamaian baik
pada tingkat kawasan maupun global.

19
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam


wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai
pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan
bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh par pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah
Pemuda.Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus  didasarkan
pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara
Indonesia.
Geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan
maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan
dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar
wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi
maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

3.2 Saran

20
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat,
masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku.
Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan
nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa
berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana
aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan
nyata bisa dengan tepat. Diharapkan kita semua mampu menggunakan segala
kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu Negara
dan pertahanan nasional.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Mangindaan, Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara Kepulauan. Jakarta Pusat.

http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia.
http://windi-utari-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-91920Education-Makalah%20Geopolitik
%20Indonesia.html.
http://doudymalfoy.blogspot.com/2011/11/makalah-pendidikan-kewarganegaraan_22.html.
http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/.
http://geostrategi-indonesia-blogspot.com/2011/08/geostrategi-indonesia.html

http://frillyfayraitaru.wordpress.com/2013/04/23/asas-asas-ketahanan-nasional.html

http://gunawanwjlg.blogspot.com/2013/04/mater-makalah-hakekat-ketahanan.html

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/ketahanan-nasional-12.html

22

Anda mungkin juga menyukai