Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

MENGELOLA PERUSAHAAN BISNIS


MELALUI MANAJEMEN PRODUKSI

Disusun Oleh :

1. FABIO ALVARO TAMBOTO


2. MEIRANTI PAPUTUNGAN
3. ANGELINA MARIA MUAJA
4. MARINI SERENSIA KALIGIS

KELAS 1D
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Jl. Kampus Unima, Kelurahan Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan

1
BAB I
PENDAHULUAN

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….2
KATA PENGANTAR………………………………………………………………...3
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….………………4
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….………………...5
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………..5

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………….………………..6
.1 Pengertian Manajemen Produk……………………………………………………6
2.2 Perencanaan Produk……………………………………………………………….7
2.3 Lokasi dan Layout Pabrik…………………………………………………………4
2.4 Pengertian Perencanaan dan Produksi…………………………………………….7
2.5 Layout Mesin………………………………………………………………………

BAB PENUTUP……………………………………………………………………17
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………...17
3.2Saran………………………………………………………………………………..17

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karea dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang organisasi ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada
Ibu Stefan I Angmalisang,SE,MM selaku Dosen mata kuliah Pengantar
Bisnis yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka


menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang organisasi. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di msas yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang

Sebuah perusahaan bisnis akan mencapai titik kemajuan ketiak mendapatkan


untung yang lebih banyak dari hasil penjualan barang yang diproduksi. Namun
sebenarnya sebuah perusahaan bisnis tidak hanya mengejar keuntungan semata
melainkan juga memperhatikan lingkungan sekitar perusahaan itu berdiri. Seperti
yang sudah di bahas pada bagian – bagian sebelumnya ,perusahaan harus
mempunyai tanggung jawab sosial terhadap ligkungan sekitarnya. Sebuah
perusahaan bisnis yang maju bisa di lihat dari bagaimana cara manajerial /
pengelolaan perusahaan tersebut , di mulai dari perencaan ,pengorganisasian ,dan
pengawasan. Proses pengelolaan suatu perusahaan tidak lepas dari tangan dingin
seorang manajer. Manajer merupakan sumber inspirasi yang menuangkan gagasan
– gagasan untuk memajukan suatu perusahaannya. Di dalam mengelola perusahaan
,manajer di bantu oleh beberapa orang yang di tunjuk sebagai staff di bidangnya
masing-masing ,contohnya bagian personalia yang mengelola tentang perekrutan
anggota baru ,bagian pengawasan yang mengawasi proses produksi dan biasa
terjun langsung untuk melihat bagaimana pegawai menjalankan produksi barang
yang akan di jual ke masyarakat luas.

4
1.2 Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:


1.) Apa pengertian Manajemen Produksi?
2.) Apa saja yang ada dalam Perencanaan Produk?
3.) Bagaimana menentukan lokasi dan layout pabrik yang baik?
4.) Apa itu perencanaan produksi?
5.) Apa pengertian layout mesin?
6.) Bagaimana cara menentukan kondisi lingkungan yang baik?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembelajaran ini adalah:


1.) Mahasiswa mampu memahami pengertian manajemen produksi
2.) Mahasiswa mampu mengetahui tentang perencanaan produk
3.) Mahasiswa mampu mengetahui lokasi dan layout pabrik
4.) Mahasiswa mampu mengetahui perencanaan sistem produksi
5.) Mahasiswa mampu mengetahui layout mesin
6.) Mahasiswa mampu mengetahui kondisi lingkungan penetapan
standar

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian manajemen Produksi

Pengertian manajemen produksi tidak terlepas dari pengertian produksi itu


sendiri. Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah
kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor
produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational,
managerial and technical skills) (Assauri, 1978). Proses produksi yang berjalan
dengan lancer dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu
perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan
baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan
kegiatan produksi tersebut.
Manajemen merupakan kunci keberhasilan pencapaian tujuan suatu
organisasi. Organisasi tidak akan mampu menjawab setiap tantangan yang
timbul sebagai akibat dari perubahan teknologi, perubahan organisasi, dan
lingkungan dalam aspek kegiatan industri jika tanpa adanya suatu manajemen
yang efektif. Menurut Manullang (1996), manajemen merupakan suatu seni dan
ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan
sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Produksi merupakan
kegiatan untuk menambah atau menciptakan manfaat yang terdiri atas
penambahan manfaat bentuk, manfaat waktu, dan manfaat tempat atau
gabungan di antaranya. Oleh karena itu, manajemen produksi dapat diartikan
sebagai proses manajemen yang diterapkan dalam kegiatan atau bidang
produksi dalam sebuah perusahaan. Manajemen berperan untuk
mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dapat
dihasilkan produk dan jasa yang lebih berdaya.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu :
• Adanya orang yang lebih dari satu
• Adanya tujuan yang ingin dicapai
• Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

6
.2 Perencanaan Produk

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu proyek pengembangan


produk secara formal disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan sebelum
tim pengembang yang lebih besar dibentuk. Perencanaan produk merupakan
suatu kejadian yang mempertimbangkan portofolio suatu proyek, sehingga
suatu organisasi dapat mengikuti dan menetukan bagian apa dari proyek yang
akan diikuti selama periode tertentu. Kegiatan perencanaan produk menjamin
bahwa proyek pengembangan produk mendukung strategi bisnis perusahaan
yang lebih luas dan menentukan:
Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan dilakukan.
Kombinasi pengembangan produk (produk baru, produk platform, atau
produk turunan).
Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio.
Waktu dan urutan proyek.
Setiap proyek terpilih dilengkapi dengan tim pengembang produk. Tim ini
harus mengetahui misi proyek sebelum dimulai pengembangan. Misi setiap
proyek seharusnya memuat:
a. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk merancang dan
mengembangkan produk.
b. Teknologi yang digunakan.
c. Target proyek secara finansial.
d. Anggaran dan deadline proyek.

1.3 Lokasi dan layout pabrik

Untuk menjalankan kegiatan usaha diperlukan tempat usaha yang dikenal


dengan lokasi. Lokasi ini  penting baik sebagai tempat menjalankan aktivitas yang
melayani konsumen (nasabah/pelanggan, aktivitas produksi, aktivitas
penyimpanan, ataupun untuk mengendalikan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan.
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai
tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya. Konsumen dapat melihat
langsung barang yang diproduksi atau jenis dijual baik jenis, jumlah maupun
harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah memilih dan

7
bertransaksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan
secara langsung.
Sebagai tempat produksi, lokasi digunakan untuk memproduksi atau
menghasilkan produk baik barang ataupun jasa. Lokasi ini kita kenal dengan nama
pabrik. Dalam lokasi ini aktivitasnya jelas, mulai dari proses kedatangan bahan
baku, pengolahan, sampai dengan pengiriman ke konsumen atau ke gudang.
Sebagai tempat mengendalikan aktivitas perusahaan, lokasi juga berfungsi
sebagai tempat pertemuan antara berbagai pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Lokasi ini kita kenal dengan nama kantor pusat. Kantor pusat
digunakan sebagai tempat membuat perencanaan untuk berbagai kegiatan,
melakukan pengendalian atau pengontrolan terhadap semua aktivitas usaha, serta
membuat laporan usaha kepada berbagai pihak. Kantor pusat juga memiliki
wewenang untuk memutuskan sesuatu yang memiliki nilai strategis.
Lokasi untuk menyimpan barang, jasa atau sebagai tempat untuk menyimpan
hasil usaha dikenal dengan nama gudang. Gudang digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi.
Beragam lokasi yang dapat dimiliki perusahaan disesuaikan pula dengan
kebutuhan perusahaan. Pendirian suatu lokasi harus memikirkan nilai pentingnya
karena akan menimbulkan biaya bagi perusahaan. Penentuan suatu  lokasi juga
harus tepat sasaran karena lokasi yang tepat akan memberikan berbagai
keuntungan bagi perusahaan, baik dari segi finansial maupun nonfinansial.
Keuntungan yang diperoleh dengan lokasi yang tepat antara lain :
1.      Pelayanan yang diberikan kepada konsumen dapat lebih memuaskan
2.      Kemudahan dalam memperoleh tenaga kerja yang diinginkan baik jumlah
maupun kualifikasinya
3.      Kemudahan dalam memperoleh bahan baku atau bahan penolong dalam jumlah
yang diinginkan secara terus-menerus
4.      Kemudahan untuk memperluas lokasi usaha karena biasanya sudah
diperhitungkan untuk usaha perluasan lokasi sewaktu-waktu
5.      Memiliki nilai atau harga ekonomi yang lebih tinggi di masa yang akan datang
6.      Meminimalkan terjadinya konflik terutama dengan masyarakat dan pemerintah
setempat

Disamping lokasi perusahaan , perlu juga dipikirkan tata letak sebagai tempat
melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang
perlu dilakukan adalah terhadap gedung, baik parkir, bentuk gedung, atau lainnya
yang berkaitan dengan gedung tersebut. Kemudian, layout ruangan beserta isinya,
kursi, meja lemari, mesin, peralatan dan sebagainya.

8
Penentuan layout juga perlu dilakukan secara cermat dengan
mempertimbangkan berbagai faktor, seperti keamanan, kenyamanan, keindahan,
efisiensi, biaya, fleksibilitas, dan pertimbangan lainnya.

A.     Jenis-Jenis Lokasi
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa lokasi digunakan untuk berbagai
keperluan perusahaan. Pemilihan lokasi tergantung dari jenis kegiatan usaha atau
investasi yang dijalankan.Setiap perusahaan paling tidak memiliki empat lokasi
yang dipertimbangkan sesuai keperluan perusahaan , yaitu:
1.      Lokasi untuk kantor pusat
2.      Lokasi untuk pabrik
3.      Lokasi untuk gudang
4.      Lokasi untuk kantor cabang

Kantor pusat merupakan lokasi untuk mengendalikan kegiatan operasional


cabang-cabang. Semua laporan kegiatan dan pengambilan keputusan dilakukan di
kantor ini. Kantor pusat juga digunakan untuk mengendalikan seluruh aktivitas
cabang-cabang usaha. Lokasi untuk kantor pusat biasanya berada di ibu kota
negara atau provinsi.
Lokasi pabrik merupakan lokasi yang digunakan untuk memproses atau
memproduksi barang atau jasa. Lokasi ini biasanya didirikan dengan berbagai
pertimbangan, apakah mendekati bahan baku, mendekati pasar, sarana dan
prasarana, atau transportasi.
Lokasi gudang merupakan tempat penyimpanan barang milik perusahaan baik
untuk barang yang masuk maupun yang keluar.lokasi gudang biasanya di daerah
kawasan pergudangan. Hal ini dilakukan karena lokasi disekitar kawasan
pergudangan terkenal aman dan memiliki sarana dan prasarana yang lengkap.

B.    Pertimbangan Penentuan Lokasi


Penentuan lokasi harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Kesalahan dalam menentukan lokasi akan berakibat fatal bagi suatu usaha.
Kerugian yang diderita perusahaan sangatlah besar. Oleh karena itu, prioritas untuk
menentukan lokasi sebelum ditetapkan perlu dianalisis secara baik.
Secara umum pertimbangan untuk menentukan lokasi adalah sebagai berikut :
1.      Jenis usaha yang dijalankan
2.      Dekat konsumen atau pasar
3.      Dekat dengan bahan baku
4.      Ketersediaan tenaga kerja
5.      Sarana dan prasarana (transportasi, listrik dan air)
6.      Dekat dengan pusat pemerintahan

9
7.      Dekat lembaga keuangan
8.      Berada di kawasan industri
9.      Kemudahan untuk melakukan ekspansi atau perluasan
10.  Kondisi adat istiadat, budaya dan sikap masyarakat setempat
11.  Hukum yang berlaku di wilayah setempat
12.  Pertimbangan lainnya

C.    Pertimbangan Penentuan Layout


Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
dapat menentukan efisiensi produki atau operasi. Perencanaan berkenaan dengan
produk, proses, sumber daya manusia, dan lokasi. Untuk memperoleh layout yang
baik, perusahaan perlu menentukan hal-hal berikut:
1.      Kapasitas dan tempat yang dibutuhkan
Mengetahui jumlah pekerja, mesin dan peralatan yang dibutuhkan akan
memudahkan kita mengetahui kapasitas yang dibutuhkan untuk menentukan layout
dan penyediaan tempat atau ruangan untuk setiap komponen tersebut.
2.      Peralatan untuk menangani material atau bahan
Maksud peralatan untuk menangani material atau bahan adalah alat yang
digunakan dalam operasi perusahaan. Layout juga sangat tergantung pada jenis
material atau bahan yang dipakai, misalnya derek dan kereta otomatis untuk
memindahkan bahan.
3.      Lingkungan dan estetika
Keputusan layout juga didasarkan pada lingkungan dan estetika. Tujuannya adalah
agar ada keleluasan dan kenyamanan tempat kerja, seperti penentuan jendela dan
sirkulasi udara ruangan.
4.      Arus informasi
Layout juga harus mempertimbangkan arus informasi. Pertimbangan terhadap cara
untuk memindahkan informasi atau melakukan komunikasi perlu dibuat sebaik
mungkin.
5.      Biaya perpindahan antara tempat kerja yang berbeda
Pertimbangan di sini lebih ditekankan pada tingkat kesulitan pemindahan alat dan
bahan.

10
2.4 Pengertian Perencanaan dan Produksi

Secara umum perencanaan dan pengendalian produksi dapat diartikan


sebagai aktifitas merencanakan dan mengendalikan material masuk, proses, dan
keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan
jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang
minimum.

Sedangkan jika kita definisikan secara terpisah akan mencakup dua aktifitas yakni :
#1. Perencanaan Produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang
akan diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan
sumber-sumber yang dibutuhkan.
#2. Pengendalian Produksi merupakan aktifitas  yang menetapkan kemampuan
sumber-sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi
berjalan sesuai rencana dan melakukan perbaikan rencana.

Adapun tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah:


1. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efektif dan efisien.
2. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
3. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
4. Untuk memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
5. Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah produk sebagai
fungsi dari waktu.
6. Memonitor permintan yang aktual, membandingkannya dengan ramalan
permintaan sebelumnya dan melakukan revisi atas ramalan tersebut jika terjadi
penyimpangan.
7. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang
akan dibeli.
8. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
9. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
10. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana
persediaan, dan melakukan revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.

11
11. Membuat jadwal produksi, penugasan, serta pembebanan mesin dan tenaga
kerja yang terperinci.

Tingkat perencanaan dan pengendalian produksi :


1. Perencanaan jangka panjang
Kegiatan ini meliputi peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan penjualan,
perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan perencanaan
financial.
2. Perencanaan jangka menengah
Kegiatan ini meliputi perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan kebutuhan
material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan distribusi.
3. Perencanaan jangka pendek
Kegiatan ini meliputi penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan
pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan dan
pengendalian purchase, dan manajemen proyek.

Perencanaan dan pengendalian produksi yang dilakukan adalah mencakup


beberapa aktifitas sebagai berikut :
1. Peramalan kuantitas permintaan.
2. Perencanaan persediaan: jenis, jumlah, dan waktu.
3. Perencanaan kapasitas, menyusun rencana agregat, tenaga kerja, mesin, fasilitas
untuk penyesuaian permintaan dengan kapasitas. Rencana agregat bertujuan untuk
membuat skenario pembebanan kerja untuk mesin dan tenaga kerj (reguler,
lembur, subkontrak) secara optimal untuk keseluruhan produk dan sumber daya
secara terpadu.
4. Membuat jadwal induk produksi (JIP). JIP merupakan rencana terperinci
mengenai "apa dan berapa unit" yang harus diproduksi pada suatu periode tertentu
untuk setiap item produksi. JIP dibuat dengan cara (salah satunya) memecah
(disagregat) rencana agregat ke dalam rencana produksi (apa, kapan dan berapa)
yang akan direalisasikan.
5. Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah dan waktu.
6. Penjadwalan pada mesin dan fasilitas produksi. Penjadwalan ini meliputi urutan
pengerjaan, waktu penyelesaian pesanan, prioritas pengerjaan, dan sebagainya.
7. Monitoring aktifitas produksi.
8. Pelaporan dan pendataan.

Klasifikasi Sistem Produksi

12
Berdasarkan tipe produksinya, sistem produksi dapat dikelompokkan menjadi 4,
yakni :
1. Engineering to Order (ETO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila
pemesan meminta produsen untuk membuat produk yang dimulai dari proses
perancangannya.
2. Assembly to Order (ATO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila
produsen membuat desain standart yang terdiri atas beberapa komponen dan
merakit suatu kombinasi tertentu dari komponen tersebut sesuai dengan pesanan
konsumen. Komponen-komponen standart tersebut biasanya dirakit untuk berbagai
tipe produk. Contohnya adalah perusahaan mobil, dimana mereka menyediakan
pilihan transmisi secara manual / otomatis, AC, audio, interior, ataupun engine.
Komponen tersebut telah disiapkan sejak awal dan baru akan dirakit menjadi mobil
utuh begitu ada pesanan dari agen.
3. Make to Order (MTO), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila
produsen membuat (memproduksi) suatu produk "jika dan hanya jika" telah
menerima pesanan dari konsumen untuk produk tersebut.
4. Make to Stock (MTS), merupakan sistem produksi yang dilakukan bila produsen
membuat (memproduksi) produk sebagai suatu persediaan sebelum pesanan dari
konsumen diterima.

2.5 Layout mesin

PENGERTIAN LAYOUT
            Setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil akan
menghadapi persoalan lay out. Semua fasilitas-fasilitas untuk produksi baik mesin-
mesin, buruh dan fasilitas-fasilitas lainnya harus disediakan pada tempatnya
masing-masing dan peralatan produksi dalam pabrik.
            Pengaturan tata latak (layout) fasilitas pabrik dan area kerja merupakan
masalah yang sering dijumpai bahkan tidak dapat dihindari dalam dunia industry
meskipun untuk lingkup yang lebih kecil dan sederhana, dapat berlaku untuk
fasilitas pabrik yang sudah ada maupun pengaturan tata letak fasilitas untuk pabrik
yang sama sekali baru. Apabila pengaturan ini terrencana secara baik akan
berpengaruh terhadap efisiensi dan kelancaran proses produksi suatu industry.

TUJUAN LAYOUT

13
            Tujuan utama yang ingin dicapai dalam perencanaan tata letak fasilitas
pabrik pada dasarnya adalah untuk meminimumkan biaya atau meningkatkan
efisiensi dalam pengaturan segala fasilitas produksi dan area kerja.
MANFAAT LAYOUT
            Secara spesifik tata letak fasilitas tata letak fasilitas pabrik yang baik akan
dapat memberikan manfaat-manfaat dalam system produksi, yaitu sbb :
 Meningkatkan jumlah produksi
Suatu tata letak fasilitas pabrik secara baik akan memberikan kelancaran proses
produksi dan akhirnya akan memberikan output yang lebih besar dengan biaya
yang sama atau lebih sedikit, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin lebih kecil.
 Mengurangi waktu tunggu
Tata letak fasilitas pabrik yang baik akan memberikan keseimbangan beban dan
waktu antara satu mesin dengan mesin atau departemen dengan departemen yang
lain. Keseimbangan ini akan dapat mengurangi penumpukan bahan dalam proses
dan waktu tunggu antara satu mesin dengan mesin yang lain.
 Manfaat proses pemindahan bahan
Pada sebagian besar proses produksi, bahan baku akan lebih sering dipindahkan
jika dinbandingkan dengan tenaga kerja, mesin maupun peralatan produksi yang
lain.
 Penghematan penggunaaan ruangan
Terjadinya penumpukan material dalam proses dan jarak antara masing-masing
mesin terlalu berlebihan akan menambah luas bangunan yang dibutuhkan.
 Efisiensi penggunaaan fasilitas
Suatu tata letak fasilitas pabrik yang terencana secara baik, dapat menciptakan
pendayagunaan elemen produksi seperti tenaga kerja, mesin maupun peralatan
yang lain secara lebih efektif dan efisien.
 Mempersingkat waktu proses
Dengan memperpendek jarak antara satu mesin dengan mesin yang lain atau antara
satu operasi denga operasi yang lain dan mengurangi penumpukan bahan dalam
proses atau mengurangi waktu tunggu.
 Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja
Pengaturan tata letak fasilitas pabrik secara baik akan dapat menciptakan suasana
ruang dan lingkungan kerja yang nyaman, aman, tertibdan rapi, sehingga kepuasan
dan keselamatan kerja akan dapat lebih ditingkatkan.

14
 Mengurangi kesimpang-siuran
Banyaknya material yang menunggu, gerakan yang tidak perlu, dan banyaknya
perpotongan dari aliran proses produksi akan menyebabkan kesimpang-siuran yang
akhirnya dapat mengakibatkan kemacetan.
 
 
MACAM TIPE LAYOUT
 Layout Proses
            Yaitu proses pengaturan dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti
mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memiliki
fungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian, misalnya mesin
bubut, mesin bor, mesin las, mesin sekrap dan lain sebagainya.
 
 
 Layout Produk
Yaitu pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut.
Tujuannya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan
pengawasan dalam kegiatan produksi. Pabrik perakitan mobil, lemari pendingin,
mesin cuci, televise, dan sebagainya.Dengan menggunakan layout produk ini, satu
masalah yang tidak dapat dihindari adalah sulitnya realokasi operasi diantara
pekerja untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan permintaan.
 
 Layout Kelompok
Adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah daerah atau
kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang
sama.
 Layout Posisi Tetap
Yaitu pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap
pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin-
mesin, manusia, serta komponen-komponen kecil lainnya akan bergerak atau
berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut.
 Layout Bentuk-U
Adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produksi akhir berada pada posisi
yang sama.

15
 
 Layout Gabungan Garis dan Proses
Yaitu penggabungan kedua tipe layout proses dan layout produk dengan cara
menempatkan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut tipe mesin
yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan proses.
 
 Layout Gabungan Garis dan Bentuk-U
Untuk mengatasi angka pecahan dalam jumlah pekerja, dapat ditempuh dengan
menggabungkan beberapa lini bentuk-U menjadi satu lini terpadu.
 
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENYUSUNAN LAYOUT
 Integrasi Secara Total
Menyatakan bahwa tata letak fasilitas pabrik dilakukan secara terintegrasi dari
semua factor yang mempengaruhi proses produksi menjadi satu unit organisasi
yang besar
 Jarak Perpindahan Bahan Paling Minimun
Waktu perpindahan bahan dari satu proses ke proses yang lain dalam suatu
industry dapat dihemat dengan cara mengurangi jarak perpindahan tersebut
seminimum mungkin.
 Memperlancar Aliran Kerja
Material diusahakan bergerak terus tanpa adanya interupsi atau gangguan skedul
kerja.
 Kepuasan dan Keselamatan Kerja
Suatu layout yang baik apabila pada akhirnya mampu memberikan keselamatan
dan keamanan dari orang yang bekerja di dalamnya.
 Fleksibilitas
Suatu layout yang baik dapat juga mengantisipasi perubahan-perubahan dalam
bidang teknologi, komunikasi maupun kebutuhan konsumen. Produsen yang cepat
tanggap akan perubahan tersebut menuntut tata letak fasilitas pabrik diatur dengan
memperhatikan prinsip fleksibilitas.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya


mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan
jasa.
2. Perencanaan Produk yang baik dan benar yaitu : a. Segmen pasar yang dapat
dipertimbangkan untuk merancang dan mengembangkan produk., b. Teknologi
yang digunakan. c. Target proyek secara finansial. d. Anggaran
dan deadline proyek.
3. Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula diartikan sebagai
tempat untuk memajangkan barang-barang dagangannya.
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang dapat
menentukan efisiensi produki atau operasi.
4. perencanaan dan pengendalian produksi dapat diartikan sebagai aktifitas
merencanakan dan mengendalikan material masuk, proses, dan keluar dari sistem
produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat,
waktu penyerahan yang
tepat dan biaya produksi yang minimum.
5. Layout Mesin merupakan proses produksi dan penentuan bentuk dan penempatan
fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produki atau operasi terhadap produk
dengan jaminan kualitas yang sempurna
6. Standardisasi adalah proses pembentukan standar teknis , yang bisa menjadi
standar spesifikasi , standar cara uji , standar definisi , prosedur standar (atau
praktik), dll
7. Contoh Kasus pada pembahasan ini menggambarkan perencanaan terhadap
proses kinerja pabrik untuk perusahaan tahu tempe, karena di Indonesia terdapat
banyak pabrik tahu tempe yang sangat berpesat. Hal-hal yang di perlukan sebagai
berikut : 1). Planning, 2). Organizing, 3). Directing/Commanding, 4). Motivating,
5). Controlling, 6). Reporting

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan
baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf
apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik
beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk
memperbaiki penulisan makalah kami.

17

Anda mungkin juga menyukai