Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep
Geopolitik dan Teori Geopolitik“ dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta
dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari bapak Nurdiman selaku dosen
pembimbing penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Kata Pengantar.....................................................................i
Daftar Isi...............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik.....................................................5
2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia.........................6
2.3 Unsur-unsur Geopolitik Indonesia ................................7
2.4 Arti Penting Geopolitik..................................................8
2.5 Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan . 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.4. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan agar pembaca mendapat
informasi tentang Konsep Geopolitik dan Teori Geopolitik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani)
yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari
kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau
negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan
bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah
atau tempat tinggal suatu bangsa. Dengan demikian geografi bersangkut-
paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat
hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau
pemerintahan.
2.1.1 Teori geopolitik Kontinental
A. Asal Istilah Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-
1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini
kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik
Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-
1964) dari Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat
Geopolitik. Perbedaan dari dau istilah di atas terletak pada titik
perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah
politik. Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena
geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geography.
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan
tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi
perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik telah
dipraktekan sejak abad XIX, tetapi pengertiannya baru tumbuh pada
awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan Negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah
yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
B. Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan
kajian geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah
mirip organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari
sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh
kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat
hokum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan
berkembang, maka harus diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran
wilayah).
Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara
adalah organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan
system politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik,
kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan
mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis
untuk memperkuat negaradengan memulai pembangunan kekuatan
daratan (kontinental) dan diikuti dengan pembangunan kekuasaan
bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka
memandang pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan
organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan
ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh,
mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan
paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu
kekuatan (Power Politics atau Theory of Power). Beberapa pemikir
sering menyebutnya sebagai Darwinisme Social.
C. Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl
Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman
dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi
paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang
menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus
dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di
dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme.
Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia
terbagi dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara
unggul. Teori Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya
serta dikenal pula sebagai teori Pan Regional, yaitu :
Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”
Autarki (swasembada)
Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa yang
unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan
Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui percaturan
politik masalah lalu dan masa depan.Adapun pokok-pokok pemikiran
Haushofer adalah sebagai berikut :
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas)
saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga
hal ini menjurus ke arah rasialisme.
b. Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di
lautan.
c. Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa, Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara
Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya.
d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa
dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan
ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan
hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya. Berdasarkan teori
yang bersifat ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi
region-region yang akan dikuasai oleh bangsa-bangsa yang unggul
seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan –
peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat
Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia
terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber
daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan
satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini
dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan
geopolitik bangsa Indonesia harus didasarkan pada nilai – nilai Pancasila
yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD
1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat,
konglomerat, masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya
menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan
perturan dan hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang
teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga
disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan
baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik
yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa
dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA