Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

KONSEP GEOPOLITIK DAN TEORI GEOPOLITIK


Disusun untuk memenuhi tugas
MATA KULIAH: KEWARGANEGARAAN
DOSEN PENGAMPU: NURDIMAN

Disusun Oleh: kelompok 9


Muhammad Ilham Rezki (616080720022)
Rathia Ulfa (616080720031)
Puti Widya Gravinta (616080720029)
Widya Hastutik (616080720042)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Konsep
Geopolitik dan Teori Geopolitik“ dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
penyusunan makalah ini mungkin ada hambatan, namun berkat bantuan serta
dukungan dari teman-teman dan bimbingan dari bapak Nurdiman selaku dosen
pembimbing penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Harapan penulis dengan adanya makalah ini, dapat membantu proses


pembelajaran dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan bagi para
pembaca. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak, atas
bantuan serta dukungan dan doa nya.

Semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi semua pihak yang


membaca makalah ini dan dapat mengetahui tentang Konsep Geopolitik dan
Teori Geopolitik. Penulis mohon maaf apabila mkalah ini mempunyai banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun, sangat diharapkan oleh penulis untuk pembuatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga
penulis.

Batam, 16 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Depan
Kata Pengantar.....................................................................i
Daftar Isi...............................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik.....................................................5
2.2 Perkembangan Geopolitik di Indonesia.........................6
2.3 Unsur-unsur Geopolitik Indonesia ................................7
2.4 Arti Penting Geopolitik..................................................8
2.5 Implementasi Geopolitik dalam Hukum Kewilayahan . 9

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


3.1 Kesimpulan.....................................................................13
3.2 Saran...............................................................................14

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua
abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang
telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang
kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian
tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur
wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara
disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara
mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45
Alinea IV)  perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang
dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban,
serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan
sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat
tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena
itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara.
Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat
tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu
pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang
yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, 
masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara
fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya,
suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal
sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya
sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Geopolitik?
2. Bagaimana Perkembangan Geopolitik di Indonesia?
3. Apa Saja Unsur-unsur Geopolitik Indonesia?
4. Apakah Arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia?
5. Bagaimana implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan?

1.3. Tujuan Masalah

1. Mendeskripsikan Pengertian Geopolitik


2. Mendeskripsikan Perkembangan Geopolitik di Indonesia
3. Mendeskripsikan Unsur-unsur Geopolitik Indonesia
4. Mendeskripsikan Arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia
5. Mendeskripsikan Implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan

1.4. Manfaat
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan agar pembaca mendapat
informasi tentang Konsep Geopolitik dan Teori Geopolitik

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani)
yang berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari
kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau
negara ; dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan
bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah
atau tempat tinggal suatu bangsa. Dengan demikian geografi bersangkut-
paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat
hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau
pemerintahan.
2.1.1 Teori geopolitik Kontinental
A. Asal Istilah Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-
1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini
kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik
Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-
1964) dari Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat
Geopolitik. Perbedaan dari dau istilah di atas terletak pada titik
perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah
politik. Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena
geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geography.
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan
tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi
perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik telah
dipraktekan sejak abad XIX, tetapi pengertiannya baru tumbuh pada
awal abad XX sebagai ilmu penyelenggaraan Negara yang setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah
yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
B. Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan
kajian geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah
mirip organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari
sudut konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh
kelompok masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat
hokum alam. Jika bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan
berkembang, maka harus diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran
wilayah).
Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara
adalah organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan
system politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik,
kratopolitik, dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan Negara dan
mengembangkannya. Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis
untuk memperkuat negaradengan memulai pembangunan kekuatan
daratan (kontinental) dan diikuti dengan pembangunan kekuasaan
bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka
memandang pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan
organisme (makhluk hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan
ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh,
mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan
paham ekspansionisme yang kemudian melahirkan ajaran adu
kekuatan (Power Politics atau Theory of Power). Beberapa pemikir
sering menyebutnya sebagai Darwinisme Social.
C. Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl
Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman
dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi
paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang
menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus
dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di
dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat
militerisme dan fasisme.
Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia
terbagi dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara
unggul. Teori Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya
serta dikenal pula sebagai teori Pan Regional, yaitu :
 Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”
 Autarki (swasembada)
Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa yang
unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan
Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui percaturan
politik masalah lalu dan masa depan.Adapun pokok-pokok pemikiran
Haushofer adalah sebagai berikut :
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas)
saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga
hal ini menjurus ke arah rasialisme.
b. Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di
lautan.
c. Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa, Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara
Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya.
d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa
dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan
ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan
hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya. Berdasarkan teori
yang bersifat ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi
region-region yang akan dikuasai oleh bangsa-bangsa yang unggul
seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.

2.2 Perkembangan Geopolitik Di Indonesia


Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri
bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan
wilayah nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan
Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah
nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan
dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu
meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan
letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat
penting dan menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk
juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan
manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting
beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia
yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis.
Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor
geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan
demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik
dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan
kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam
mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan
wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan
ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik
khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi
nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara
kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan
nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional
segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya
Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah
kedaulatan suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin
abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para
pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses politik dan
demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa
Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung.
Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini. Selanjutnya munculah tiga kasus
besar, yaitu :
 Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini
mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan
separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang
telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI),
kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata
(KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya
pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui
pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan
wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
 Kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-
langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-
kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi
secara insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan
pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya,
dan pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan.
Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik dalam rangka
normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah
konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan
struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik secara
bertahap dapat berjalan dengan baik.
 Ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar.
Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut,
terdapat sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera
diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya
kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan langsung
dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat
lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia


Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa
disebut sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :
2.3.1 Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara
dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya.
Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur
politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.
2.3.2 Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD
1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat
maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa
Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, social, dan budaya
serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama
realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus
nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan
nasional, kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.
2.3.3 Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut
akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan
cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa
nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia


Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia
adalah untuk dapat mempertahankan negara dan berperan penting
dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara
yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan. Bahwa kita
sebagai masyarakat dan negara harus memiliki hubungan spiritual
yang mendalam dengan lingkungan tempat mereka hidup dan tinggal.
Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik. Dengan
kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan
hidup dalam harmoni erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan
sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan
inilah negara kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan
negara lain secara erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi Negara
Indonesia untuk bekerja sama dengan Negara lain yang memiliki
kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara
dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.

2.5 Implementasi Geopolitik Dalam Hukum Kewilayahan


2.5.1 Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957.
Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi
wilayah bekas hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam
“Teritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939
tentang batas wilayah laut territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939
tersebut menetapkan batas wilayah laut teritorialsejauh 3 mil dari garis
pantai ketika surut, dengan asas pulau demi pulau secara terpisah-
pisah.
Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada
wilayah daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau
selat antara pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat
sedikit karena untuk setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3
mil disekelilingnya. Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau-
pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan
kepentingan keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan RI.

2.5.2 Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17


Februari 1969.
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda
yang dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan
tujuan sebagai berikut :
 Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan
bulat.
 Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan
dengan asas Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles)
 Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Indonesia
Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi
Mahkamah Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus
perbatasan antara Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas
kepulauan maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan
nusantara termasuk peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu,
berlaku pula ketentuan “point to point theory “ untuk menetapkan
garis besar wilayah antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang-
Undang No. 4/Prp1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan
Indonesia. Sejak itu terjadi perubahan bentuk wialayh nasional dan
cara perhitungannya. Laut territorial diukur sejauh 12 mil dari titik-
titik pulau terluar yang saling dihubungkan, sehingga merupakan satu
kesatuan wilayah yang utuh dan bulat. Semua perairan diantara pulau-
pulau nusantara menjadi laut territorial Indonesia. Dengan demikian
luas wilayah territorial Indonesia yang semula hanya sekitar 2 juta
km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih. Tiga per lima
wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu,
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan
Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di
perairan pedalaman Indonesia, yang meliputi :
 Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
 Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,
 Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan
Indonesia.
 Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi
Juanda tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan
keamanan Negara.

2.5.3 Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang.


Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep
politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang
pula sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan Nusantara.
Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33
ayat 3 UUD 1945. konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam
dalam landas kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara.
Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas
kontinen adalah sebagai berikut :
 Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan
kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
 Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis
yang di tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan
wilayah terluar Negara tetangga.
 Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan
diatas landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
 Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan
Pemerintah, asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Disamping itu UU ini juga memberi dasar bagi pengaturan
eksplorasi serta penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas
kontinen dan masalah-masalah yang ditimbulkannya.

2.5.4 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)


Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi
Eksklusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200
mil yang dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan-
alasan yang mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah :
 Persediaan ikan yang semakin terbatas
 Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
 ZEE memiliki kekuatan hokum internasional
Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya
Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982
menerima “The United Nation Convention on the Law of the sea”
(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di
Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi
tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan
asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian
menetapkam UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun
1985 tentang Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia
telah tercatat sebagai salah satu dari 25 negara yang telah
meratifikasinya.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan –
peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat
Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia
terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber
daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan
satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara ini
dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan
geopolitik bangsa Indonesia harus  didasarkan pada nilai – nilai Pancasila
yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD
1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat,
konglomerat, masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya
menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan
perturan dan hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang
teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga
disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan
baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik
yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa
dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era


OtonomiDaerah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan

Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

GOEPOLITIK INDONESIA Dwi.pdf (uad.ac.id)

Geopolitik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


PERTANYAAN BESERTA JAWABAN UNTUK KELOMPOK 9

Anda mungkin juga menyukai