GEOPOLITIK INDONESIA
OLEH :
KELOMPOK 9
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tidak bisa dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada di bawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam
perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi
diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkn konflik antara manusia, keluarga, masyarakat, dan
bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik.
Untuk dapat memperthanakan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai
kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmua politik
dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari
geografi politik.
2
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana pengertian dan teori geopolitik Indonesia?
2. Bagaimana paham geopolitik bangsa Indonesia?
3. Bagaimana terbentuknya wawasan nasional?
4. Bagaimana wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia?
5. Bagaimana wilayah NKRI?
6. Bagaimana integrasi nasional?
3
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Teori Geopolitik
1.1. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo (bahasa Yunani) atau bumi dan politik
yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan-
pertimbangan dasar dalam menentukan alternative kebijakan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional (Sumarsono,2011). Atau politik itu mempunyai
pengertian suatu politik yang tidak terlepas dari pengaruh kondisi dan letak
geografis dari bumi yang menjadi wilayah hidup. Dalam hal ini manusia yang
hidup di atas bumi itulah yang memegang peranan sebagai penentu pada tempat
atau wadah dimana mereka berada. Kata politik menurut Miriam Budiardjo
(2009), pada umumnya berkenaan dengan dua hal : (a) kekuasaan, dan (b)
susunan masyarakatnya.
4
Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi social (hokum
geografi), mengenai situasi, kondisi, atau konsentrasi geografi dan segala sesuatu
yang dianggap relevan dengan karakterisrik geografi suatu negara.
5
benih ekspansionisme dan kekerasan. Dikemukakan oleh Suradinata dan
Samiarno (2005), bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi
geopolitk Indonesia yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara
fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.
Pada abad ke-19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu
bumi politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Ratcel
berpendapat bahwa Negara itu seperti organisme yang hidup. Negara identik
dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan
Negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup
(lebenstraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Makin luas ruang
hidup maka Negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika
Negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah
sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.
6
c) Teori Geopolitik Karl Haushofer
7
f) Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC
Fuller
Sampai dengan perang dunia kedua, sebagian besar politikus atau ahli
pikir, mengartikan geopolitik dan geostartegi sebagai ilmu atau doktrin yang
membenarkan pengembangan kekuasaan suatu Negara atas dunia guna
mempertahankan hidupnya atau mendapatkan ruang hidup yang lebih baik.
Bertolak dari pemikiran-pemikiran itu kemudian memunculkan teori-teori
wawasan yang selanjutnya sangat mempengaruhi pergolakan politik dunia
terutama menjelang perang dunia kedua. Pada dasarnya teori wawasan membagi
dunia dalam 3 klasifikasi wilayah, yaitu :
8
B. Faham Geopolitik Bangsa Indonesia
9
tuangkan secara yuridis secara yuridis formal dalam pasal 25A UUD 1945 hasil
amandemen IV yang berbunyi” Negara kesatuan republic Indonesia adalah
sebuah Negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas batas
dan hak-haknya di tetapkan dengan undang-undang”. Atas dasar itulah Indonesia
mengembangkan paham geopolitik nasionalnya, yakni wawasan nusantara.
10
C. Terbentuknya Wawasan Nasional
Wawasan nasional suatu bangsa di bentuk dan di jiwai oleh paham kekuasaan
dan geopolitik yang dianutnya. Wawasan adalah cara pandang suatu bangsa
tenteng diri dan lingkungannya. Ciri bangsa itu tampak terwujud dalam sejarah
dan budayanya. Artinya untuk dapat memahami secara jelas diri bangsa harus
dipelajari sejarah dan budaya bangsa itu.lingkungan bangsa di artikan terutama
konstelasi geografisnya, meliputi: bentuk, letak atau posisinya, luasnya,
iklimnya,dan kekayaan alamnya. Filsafat atau ideologinya. Dalam proses interaksi
antara diri bangsa dan lingkungannya, yang berlandaskan filsafah/ ideology inilah
yang membentuk aspirasi banga.
Aspirasi adalah cita-cita,, harapan dan tujuan untuk keberhasilan dimasa yang
akan datang.aspirasi ini berfungsi sebagai pendorong/ penggerak dan perangsang
atau motivasi bagi bangsa untuk berjuang/berjuang. Aspirasi yang terakomodasi
dalam konstituisi( UUD) suatu bangsa yang berfungsi sebagai pendorong/
pengerak,perangsang atau motivasi itulah yang membentuk wawasan nasional
suatu bangsa. Wawasan nasional inilah merupakan pedoman dana rah perjuangan
bangsa untuk mencapai tujuan nasionalnya.
11
D. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
12
saling terkait dan ketergantungan antara bangsa dengan geografi/ ruangan
hidupnya. c. menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentigan nasional.d.
merentang hubungan nasional dalam upaya untuk menegakan perdamaian.
13
E. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
14
Deklarasi ini menyatakan bahwa bentuk Negara Indonesia merupakan
Negara Ikepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan
corak tersendiri.juga dinyatakan demi keutauhan territorial dan untuk melindungi
kekayaan Negara yang terkandung di dalamnya maka pulau-pulau serta laut yang
diantaranya haruslah dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh, karena laut
merupakan penghubung antar pulau-pulau di nusantara.
15
pada mulanya banyak mendapat tantangan, terutama diri Negara-negara besar
yang memiliki kemampuan teknologi, peralatan, serta modal, dan menganut
faham lautan bebas. ZEE berintikan:
1) Lebar Zona Ekkonomi Eklusif Indonesia 200 mil diukur dari garis Pangkal
laut wilayah Indonesia.
2) Hak berdaulat untuk menguasai kekayaan sumbera alam di ZEE.
3) Lautan di ZEE tetap merupakan lautan bebas untuk pelayaran
Internasional. ZEE hamper diterima seluruh peserta konferensi Hukum
Internasional di Jamaika tahun 1982 dikukuhkan oleh pemerintah RI
dengan UU N5/1983.
Dalam perkembangan Hukum laut Internasionaldikenal beberapa
konsepsi mengenai pemilikan dan penguasaan wilayah laut sebagai berikut:
1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis, menyatakn bahwa laut itu milik masyarakat dunia karena
itu tidak bisa dimiliki masing-masing Negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah lau adalah bebas untuk semua
bangsa.
4. Mare Clausum (The Right and The Sea), menyatakan bahwa laut hanya
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat ( wakti itu kira-kira sejauh 3mil).
5. Archipelago State Princioles (asas Negara kepulauan) yang menjadikan
dasar dalam konvensi PBB tentang hukum laut.
Berdasarkan UU No. 6 tahun 1996 tentang perairan Indonesia, Negara
Indonesia merupakan Negara kepulauan. Dalam Negara kepulauan diterima asas
bahwa segala perairan sekitar, diantara, dan yang menghubungkan pulau-pulau
atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan republik Indonesia, dengan tidak
memperhitungkan luas atau lebarnya merupakan integral dari wilayah daratan
republic Indonesia sehingga merupakan bagian dari perairan Indonesia yang
berada diwawah kedaulatan Negara republik Indonesia. Pernyatan dalam undang-
undang ini didasarkan pada fakta sejarah dan carapandang bagsa Indonesia bahwa
16
Negara republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,
secara geografis adalah Negara kepulauan.
17
F. INTEGRASI NASIONAL
18
Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan
istilah integrasi politik dari pada integrasi nasional integrasi politik dibagi menjadi
lima jenis,yakni 1) integrasi bangsa,2) integrasi wilayah,3) integrasi nilai,4)
integrasi elit massa,dan 5) integrasi tingkah laku(perilaku integratif).Selanjutnya
secara berturut turut di jelaskan sebagai berikut.
Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga asprk
yakni aspek politik,aspek ekonomi dan sosial budaya.Dari aspek politik,lazim
disebut integrasi politik,aspek ekonomi(integrasi ekonomi),yakni saling
ketergantungan ekonomi antar daerah tang berkerjasama secara sinergi, dan aspek
19
sosial budaya (integrasi sosoal budaya)yakni hubungan antara suku,lapisan dan
golongan.berdasarkan pendapat ini,integrasi nasional meliputi :1) integrasi
politik,2) integrasi ekonomi,dan 3)integrasi sosial budaya.
a) Integrasi politik
b) Integrasi ekonomi
20
sebelumnya tidak pernah memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan
nasional dan semangat kebangsaan pada rakyat indonesia.Yang dilakukan
penjajah adalah membangun kesetiaan kepada penjajah itu sendiri dan guna
kepentingan integrasi kolonial itu sendiri.Jadi, setelah merdeka kita perlu
menumbuhkan kesetiaan nasional melalui pembangunan integrasi bangsa.
21
3) Masyarakat berada diatas memiliki sifat saling ketergantungan diantara
unit unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi.
4) Apabila masyarakat saling memiliki ketergantungan,saling
membutuhkan,saling kerjasama dalam bidang ekonomi,maka mereka akan
bersatu.Namun jika ada yang menguasai suatu usaha atau kepemilikan
maka yang lain akan merasa dirugikan dan dapat menimbulkan
perseteruan
22
D. KESIMPULAN
23
4) Wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia
tentang dirinya yang bhineka( majemuk) dan lingkungannya sebagai
negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dan bertujua
untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional. Bangsa Indonesia
dengan ciri nusantara merupakan satu kesatuan. Bangsa indoesia yang
apabila dipandang merupakan satu kesatuan yang utuh .
5) Setiap negara mengklaim wilayah sebagai miliknya, dan
dalammenentukan wilayah negara untuk menyelenggarakan kekuasaannya
dapat berbeda-beda. Didalam menentukan wilayah negara republic
Indonesia timbul polemik terutama pada siding-sidang BPUPKI. Ada tiga
pendapat tentang wilayah NKRI, yaitu:(1) bekas Hindia Belanda (usul
Wurjsningrat);(2) bekas Hindia Belanda plus Kalimantan Utara, Timor
Portugis,Papua, Tanah Melayu;dan (3) seperti pendapat kedua minus tanah
Melayu.
Dari ketiga usulan diatas, akhirnya usul perrtama disetujui. Dengan
wilayah yang luas perlu dibagi dalam beberapa daerah yang lebih kecil
tetapi tetap negara kesatuan. Sedangkan batas-batasnya yang tidak tertuang
dalam UUD 1945, Seperti usul Soekarno.
6) Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan social dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu
pembentukan identitas nasional. Integrasi wilayah menunjuk pada masalah
pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit social
yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok social budaya
masyarakat tertentu. Integrasi elit massa menunjuk pada masalah
perhubungan antara pemerintah dengan pemerintah. Mendekatkan
perbedaan- perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan
massa. Integrasi nilai menunjuk pada adanya tingkah laku perilaku
negative, menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi yang
diterima demi tujuan bersama.
24
DAFTAR PUSTAKA
Hamuni, & Idrus, M. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan
Tinggi. Tangerang: Pustaka Mandiri.
25