Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KEWARGANEGARAAN

GEOPOLITIK INDONESIA

OLEH :

KELOMPOK 9

 MUHAMMAD SYAHRIR PRATAMA (F1C118040)


 RISDA RAMADANI (F1C118069)
 SELVIA LAILLA W. (F1C118071)
 CHUSNUL CHATIMAH (F1C118070)
 MARDHATILLAH (F1C118038)
 DEWI AYU LESTARI (F1C118042)
 GITARIA SONATA (F1C118041)
 PUTRI YULIANA PRATIWI (F1C118039)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
1. PENDAHULUAN

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad


terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah
berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian
dikenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian geopolitik tidak saja
diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat di suatu negara disamping warga negara
juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman
dan sejahtera ( Pembukaan UUD 1945 Alinea IV ) perlu pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia tahu
tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di
tengah arus globalisasi.

Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tidak bisa dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada di bawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam
perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi
diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.

Karena orang dan tempat tinggalnya tidak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkn konflik antara manusia, keluarga, masyarakat, dan
bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik.
Untuk dapat memperthanakan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai
kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmua politik
dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari
geografi politik.

2
2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Bagaimana pengertian dan teori geopolitik Indonesia?
2. Bagaimana paham geopolitik bangsa Indonesia?
3. Bagaimana terbentuknya wawasan nasional?
4. Bagaimana wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia?
5. Bagaimana wilayah NKRI?
6. Bagaimana integrasi nasional?

3
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Teori Geopolitik
1.1. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata geo (bahasa Yunani) atau bumi dan politik
yang berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan-
pertimbangan dasar dalam menentukan alternative kebijakan nasional untuk
mewujudkan tujuan nasional (Sumarsono,2011). Atau politik itu mempunyai
pengertian suatu politik yang tidak terlepas dari pengaruh kondisi dan letak
geografis dari bumi yang menjadi wilayah hidup. Dalam hal ini manusia yang
hidup di atas bumi itulah yang memegang peranan sebagai penentu pada tempat
atau wadah dimana mereka berada. Kata politik menurut Miriam Budiardjo
(2009), pada umumnya berkenaan dengan dua hal : (a) kekuasaan, dan (b)
susunan masyarakatnya.

K.Haushofer dalam Baustein Zur merumuskan geopolitik sebagai berikut :


(a) geopolitik adalah doktrin Negara di bumi ;(b) geopolitik adalah doktrin
perkembangan politik didasarkan pada hubungannya dengan bumi ;(c) geopolitik
adalah ilmu yang mempelajari organisme politik dari ruang susunannya ;(d)
geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik dalam perjuangan
kelangsungan hidup suatu organisme Negara untuk mendapatakan ruang
hidupnya(ketentraman). Pandangan K. Haushofer ini tidak dapat diterima oleh
bangsa Indonesia, karena rumusan yang demikian itu sangat bertentangan dengan
falsafah Negara dan bangsa Indonesia yaitu Pancasila.

Kaelan dan Achamd Zubaidi (2010) menjelaskan bahwa geopolitik juga


diartikan sebagai sistem politik atau peratiran-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi,
wilayah atau teritorialdalam aeti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan
dan berhasil akan berdampak langsung kepada system politik suatu Negara.
Sebaliknya,, politik Negara itu secara langsung akan berdampak pada geografi

4
Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi social (hokum
geografi), mengenai situasi, kondisi, atau konsentrasi geografi dan segala sesuatu
yang dianggap relevan dengan karakterisrik geografi suatu negara.

Menurut pandangan geopolitik, faktor geografi sepenuhnya menentukan


tumbuh hilang bergantinya Negara, sehingga tidak lagi terpisah peluang bagi
suatu arah yang berlawanan terhadap apa yang dianggap takdir atau ketepatan
geografi. Dari sudut pandang geopolitik, Indonesia merupuakan Negara kepulauan
sebagaimana yang diamanahkan dalam UUD 1945, pasal 25A yang
menyebutkan : “ Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara
kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan Undang-Undang”. Tentang wilayah Negara diatur
dalam Undang-Undang Nomor 43 tahun 2008.

Pada dasarnya masalah geopolitik berkenaan dengan kesatuan Negara


dengan wilayahnya secara menyeluruh serta hubungannya dengan wilayah
negara-negara lainnya. Konsep dasar dari wawasan geopolitik ini adalah adanya
kedaulatan Negara terhadap seluruh wilayahnya wilayah Negara merupakan salah
satu unsur utama dari Negara, sebab wilayah merupakan tempat dimana Negara
menyelenggarakan yurisdiksinya atas masyarakat, segala kebendaan serta segala
kegiatan yg terjadi di dalam wilayah Negara.

Bangsa Indonesia memiliki ideologi Pancasila. Sesuai dengan Pancasila,


bangsa Indonesia memberi pengertian geopolitik sebagai pengetahuan tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi geografis dari suatu Negara
dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis tersebut untuk kepentingan
penyelenggaraan pemerintahan nasional dan penentuan kebijaksanaan secara
ilmiah berdasarkan realita-realita yang ada dan cita-cita bangsa.

Geopolitik Indonesia adalah wawasan nusantara yang dikembangkan


berdasarkan teori-teori wawasan nasional secara universal, dijabarkan dari
Pancasila dan UUD1945, dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa
Indonesia dan geopolitik Indonesia sehngga penerapannya tidak mengandung

5
benih ekspansionisme dan kekerasan. Dikemukakan oleh Suradinata dan
Samiarno (2005), bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi
geopolitk Indonesia yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara
fisik geografis, melainkan dalam pengertian secara keseluruhannya.

1.2 Teori Geopolitik

Secara teoritis, terdapat beberapa teori atau jaran/aliran /faham yang


dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan teori-teori tentang ruang sebagai
ruang hidup dan teori kekuatan. Tokh-tokoh dari pencetus teori tersebut antara
lain :

a) Teori Geopolitik Frederich Ratzel

Pada abad ke-19, frederich ratzel merumuskan untuk pertama kalinya ilmu
bumi politik sebagai hasil penelitiannya yang ilmiah dan universal. Ratcel
berpendapat bahwa Negara itu seperti organisme yang hidup. Negara identik
dengan ruang yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan
Negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup
(lebenstraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Makin luas ruang
hidup maka Negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika
Negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah
sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.

b) Teori Geopolitik Rudolf Kjellen

Kjellen menyatakan denagn tegas bahwa Negara adalah suatu organisme,


bukan hanya mirip. Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh
yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi, politik, demo pilitik, sosal politik, dan
krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu
mempertahankan dan mengembangkan dirinya denagn melkukan ekspansi. Paham
ekspansionisme dikembangkan. Batas Negara bersifat sementara karena bias
diperluas. Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang
dilanjutkan kekuatan laut.

6
c) Teori Geopolitik Karl Haushofer

Karl Haushofer melanjutkan pandangan ratzel dan kjellen tertuma pandangan


tentang lebenstarum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu
wilayah Negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka Negara tersebut harus berupaya untuk memperluas wilayahnya
sebagai ruang hidup(lebenstraum) bagi warga Negara. Ajaran ini berkembang di
Jerman ketika Negara itu berada di bawah kekuasaan Adolf Hitler. Ajaran ini juga
berkembang di Jepang dalam ajaran Hako Ichiu yang dilandasi semangat
militerisme dan fasisme.

d) Teori Geopolitik Halford Mackinder

Mackinder mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan


penguasaan daerah-daerah jantung dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan
teori daerah jantung. Barang siapa menguasai daerah jantung (Eropa Timur dan
Rusia) maka ia akan menguasai dunia dengan menguasai pulau dunia (Eropa,
Asia, dan Afrika) yang pada akhirnya akan menguasai dunia. Untuk menguasai
dunia dengan menguasai daerah jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar
sebagai prasyaratnya. Berdasarkan hal ini muncullah konsep wawasan Benua atau
konsep kekuatan di darat.

e) Teori Geopolitik Alferd Thayer Mahan

Mahan mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik denagn


memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumberdaya laut,
termasuk akses ke laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang
diperlukan, namun lebih luas juga membangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal
tersebut, muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut.
Barangsiapa menguasai laut akan menguasai kekayaan dunia.

7
f) Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC
Fuller

Douhet dan Mitchel mempunyai pendapat lain dibandingkan denagn para


pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam
memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan
bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan sebab
angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan
lainnya. Di samping itu, angkatan udara dapat menghancurkan musuh di
kandangnya musuh itu sendiri atau di garis belakang medan perang. Berdasarkan
hal ini maka muncullah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di
udara.

Sampai dengan perang dunia kedua, sebagian besar politikus atau ahli
pikir, mengartikan geopolitik dan geostartegi sebagai ilmu atau doktrin yang
membenarkan pengembangan kekuasaan suatu Negara atas dunia guna
mempertahankan hidupnya atau mendapatkan ruang hidup yang lebih baik.
Bertolak dari pemikiran-pemikiran itu kemudian memunculkan teori-teori
wawasan yang selanjutnya sangat mempengaruhi pergolakan politik dunia
terutama menjelang perang dunia kedua. Pada dasarnya teori wawasan membagi
dunia dalam 3 klasifikasi wilayah, yaitu :

1) Daerah poros atau daerah jantung meliputi wilayah Negara : Rusia,


Tiongkok Barat, Mongolia, sebagian Persia, Afganistan, dan Balukistan.
2) Daerah Bulan Sabit Dalam (Inner Rimland), meliputi wilayah Negara :
Eropa Utara, Eropa Barat, Eropa Selatan, Timur Tengah, Asia Selatan,
Asia Tenggara, dan Tiongkok.
3) Daerah Bulan Sabit Luar (Outer Rimland), meliputi : Benua Amerika,
Afrika Selatan, Inggris, Jepang, Indonesia, dan Oceania.

8
B. Faham Geopolitik Bangsa Indonesia

Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan


rumusan-rumusan lain yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan
pancasila. Bagi bangsa Indonesia geopolitik merupakan pandangan baru dalam
mempertimbangkan factor-faktor geografis wilayah Negara untuk mencapai
tujuan nasionalnya. Jadi geopolitik bagi bangsa Indonesia adalah kebijaksanaan
untuk mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis
Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang kondisi geografis tersebut.
Sedangkan geostrategic ialah kebijaksanaan pelaksanaan dalam menentukan
tujuan-tujuan dan sarana-sarana serta cara penggunaan sarana-sarana tersebut
guna mencapai tujuan nasional dengan memanfaatkan konstelasi geografis
Negara.

Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan pancasila, sehingga tidak


mengandung unsur-unsur ekspansionis maupun kekerasan. Bila dicermati
kandungan makna alinea keempat pembukaan UUD 1945, di sana kita temukan
sebuah tesis bahwa “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan”. Pemahaman demikian didasarkan dan disesuaikan dengan kondisi
dan konstelasi geografi Indonesia. Geopolitik dan geostrategi bagi bangsa
Indonesia merupakan pembenaran dari kepentingan-kepentingan dan cita-cita
nasional.

Ajaran geopotitik bangsa Indonesia menyatakan bahwa ideology nasional di


pergunakan sebagai pertimbangan dasar dalam menentukan politik Indonesia yang
sesuai dan kondisi dan kedudukan wilayah geografis Indonesia. Berdasarkan
konsepsi wawasan nusantara sebagai konsepsi geopolitik bangsa Indonesia maka
wilayah Indonesia beserta apa yang ada di dalamnya di pandang sebagai suatu
kesatuan.

Secara geografis Indonesia memiliki ciri khas,yakni di apit dua


samudra( hindia dan pasifik) dan benua ( asia dan australia), serta terletak di
bawah orbit Geostasioner Satellite Orbit( GSO). Wilayah Negara Indonesia di

9
tuangkan secara yuridis secara yuridis formal dalam pasal 25A UUD 1945 hasil
amandemen IV yang berbunyi” Negara kesatuan republic Indonesia adalah
sebuah Negara kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas batas
dan hak-haknya di tetapkan dengan undang-undang”. Atas dasar itulah Indonesia
mengembangkan paham geopolitik nasionalnya, yakni wawasan nusantara.

10
C. Terbentuknya Wawasan Nasional

Wawasan nasional suatu bangsa di bentuk dan di jiwai oleh paham kekuasaan
dan geopolitik yang dianutnya. Wawasan adalah cara pandang suatu bangsa
tenteng diri dan lingkungannya. Ciri bangsa itu tampak terwujud dalam sejarah
dan budayanya. Artinya untuk dapat memahami secara jelas diri bangsa harus
dipelajari sejarah dan budaya bangsa itu.lingkungan bangsa di artikan terutama
konstelasi geografisnya, meliputi: bentuk, letak atau posisinya, luasnya,
iklimnya,dan kekayaan alamnya. Filsafat atau ideologinya. Dalam proses interaksi
antara diri bangsa dan lingkungannya, yang berlandaskan filsafah/ ideology inilah
yang membentuk aspirasi banga.

Aspirasi adalah cita-cita,, harapan dan tujuan untuk keberhasilan dimasa yang
akan datang.aspirasi ini berfungsi sebagai pendorong/ penggerak dan perangsang
atau motivasi bagi bangsa untuk berjuang/berjuang. Aspirasi yang terakomodasi
dalam konstituisi( UUD) suatu bangsa yang berfungsi sebagai pendorong/
pengerak,perangsang atau motivasi itulah yang membentuk wawasan nasional
suatu bangsa. Wawasan nasional inilah merupakan pedoman dana rah perjuangan
bangsa untuk mencapai tujuan nasionalnya.

Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa dalam hidup


bermasyrakat, berbangsa dan bernegara, serta dalam hubungan antar negara yang
merupakan hasil perenungan filsafah tentang diri dan lingkungannya dengan
memperhatikan sejarah dan kondisi social budaya serta memanfaatkan konstelasi
geografis guna menciptakan dorongan dan rangsangan dalam usaha mencapai
tujuan nasional.

11
D. Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia

Wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia tentang


dirinya yang bhineka (majemuk) dan lingkungannya sebagai Negara
kepulauan(archipelago state), berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dan
bertujuan untuk mewujudukan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional.dalam konsep GBHN di
sebutkan bahwa hakekat wawasan nusantara di wujudkan dengan menyatakan
kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik , kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan ekonomi , kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan social budaya
dan kepulauan nusantaa sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan dimana
wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa.tujuan wawasan nusantara
adalah mewujudkan kesejahteraan serta ketentraman ( keamanan) bagi bangsa
Indonesia ,juga ikut serta dalam mewujudkan kebahagian serta perdamaian bagi
seluruh umat manusia di dunia.

Unsur dasar wawasan nusantara: a).Wadah( contour): wadah kehidupan


masyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang
memiliki kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya. b).
isi( content), isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-
cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. c). tata
laku( conduct), tata laku merupakan hasil interaksi antara wadah dan isi, yang
terdiri dari tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencermikan jiwa,
semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia, sedangkan tata laku
lahiriah tercermin dalam tindakan, perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia.

Peranan wawasan nusantara adalah untuk membimbing bangsa Indonesia


dalam penyelenggaraan kehidupannya serta sebagai rambu-rambu dalam
perjuangan mengisi kemerdekaannya.dalam kehidupan nasional, wawasan
nusantara di kembangkan peranannya untuk: a. mewujudkan serta memelihara
persatuan dan kesatuan yang serasi dan selaras, segenap aspek kehidupan
nasional. b. menumbukan rasa tanggung jawab atas pemanfaatan lingkungan

12
saling terkait dan ketergantungan antara bangsa dengan geografi/ ruangan
hidupnya. c. menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentigan nasional.d.
merentang hubungan nasional dalam upaya untuk menegakan perdamaian.

Bentuk wujud atau wajah wawasan nusantara:

a. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional yang melandasi


ketahanan nasional.
b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional.
c. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan keamanan Negara.
d. Wawasan nusatara sebagai wawasan kewilayahan.
e. Wawasan nusantara sebagai wawasan hukum.

13
E. Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia

Setiap Negara mengklaim wilayah (country) sebagai miliknya,dan didalam


menentukan wilayah negara untuk menyelenggarakan kekuasaan berbeda-beda.
Di dalam menentukan Wilayah Negara Republik Indonesia timbul polemic
bersama pada sidang-sidang BPUPKI. Ada tiga pendapat tentang wilayah
NKRI,yaitu: (1) bekas Hindia Belanda;(2) Bekas Hindia Belanda plus Kalimantan
Utara, Timur Protugis,Papua, Tanah Melayu;(3) seperti pendapat kedua minus
tanah melayu.

Wilayah Indonesia pada saat proklamasi republic Indonesia mengacu


kepada Territorial Zee en Maritime Kringe Ordonatie tahun 1939, yang
menjelaskan tentang batas-bataslaut Hindia Belanda adalah 3 mil laut diukur dari
garis air rendah dipantai masing-masing pulau Indonesia.penetapan lebar wilayah
laut 3 mil tersebut tidak menjamin kesatuan wilayah Negara kesatuan republic
Indonesia,karena antar wilayah belum berkesiambungan satu sama lain. Hal ini
lebih tersasa lagi bila dihadapkan kepada pergolakan-pergolakan dalam negeri
pada saat itu. Melihat keadaan lingkungan alamnya,maka pesatuan bangsa dan
kesatuan wilayah Negara menjadi tuntutan utama bagi terwujudnya kemakmuran
dan keamanan yang berlanjut. Atas pertimbangan hal tersebut dimaklumatkanlah
Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957 yang berbunyi :

“Berdasarkan prtimbangan-pertimbangan maka pemerintah menyatkan


bahwa segala perairan sekitar,diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau
yang termasuk Negara Indonesian dengan tidak memandang luas atau lebarnya
adalah bagian-bagian yang wajar pada wilayah daratan Negara Indonesia an
dengan demikian bagian dari pada perairan pedalaman atau nasonal yang berada
di bawah kedaulatan mutlak Negara Indonesia. Lalu lintas yang damai di perairan
pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin selama dan sekadar tidak
bertentangn dengan kedaulatan dan keselamatan bangasa Indonesia. Penentuan
batas landasan lautan territorial ( yang lebarnya 12 mil ) diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung yang terluar ada pulau-pulau Negara Indonesia”.

14
Deklarasi ini menyatakan bahwa bentuk Negara Indonesia merupakan
Negara Ikepulauan yang terdiri atas ribuan pulau besar dan kecil dengan sifat dan
corak tersendiri.juga dinyatakan demi keutauhan territorial dan untuk melindungi
kekayaan Negara yang terkandung di dalamnya maka pulau-pulau serta laut yang
diantaranya haruslah dianggap sebagai satu kesatuan yang utuh, karena laut
merupakan penghubung antar pulau-pulau di nusantara.

Deklarasi Djuanda kemudian dikukhkan dalam undang-undang Nomor


4/Prp tahun 1960 tentang perairan Indonesia,berisi:

1. Perairan Indonesia ialah laut wilayah Indonesia beserta perairan


pedalaman Indonesia.
2. Laut wilayah Indonesia ialah jalur laut 12 mil laut.
3. Perairan pedalaman Indonesia ialah semua perairan yang terletak pada sisi
dalam dari garis dasar.

Deklarai Djuanda diperjuangkan terus di forum internasional agar


pengakuan Indonesia atas wilayah teritorialnya mendapat pengukuhas sekaligus
kekuatan hokum di mata Internasional. Melalui perjuangan panjang akhirnya
Konfersi PBB Convention on thr Law of the Sea (UNCLOS).Berdasarkan
Konveksi Hukum Laut 1982 diakui asas Negara kepulauan (Archipelago State).
Indonesia merupakan Negara-negara kepulauan atau archipelago state.

Pada tahun 1969 negara indoneseia mengeluarkan deklarasi tentang landas


kontinen Indonesia. Deklarasi itu berintikan:

1) Kekayaan alam dilandas kontinen adalah milik Negara yang bersangkutan;


2) Batas Negara kintinen yang terletak diantara Negara adalah garis
tengahnya.
Tentang landas kontinen dikuatkan dalam UU No . 1 tahun 1973 tentang
Landas Kontinen Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1980 Indonesia
mengumumkan Zona Ekonomi Eklusif Indonesia(ZEEI) selebar 20 mil dari garis
dasar.tindakan Indonesia menentukan laut territorial berdasarkan asas nusantara,

15
pada mulanya banyak mendapat tantangan, terutama diri Negara-negara besar
yang memiliki kemampuan teknologi, peralatan, serta modal, dan menganut
faham lautan bebas. ZEE berintikan:
1) Lebar Zona Ekkonomi Eklusif Indonesia 200 mil diukur dari garis Pangkal
laut wilayah Indonesia.
2) Hak berdaulat untuk menguasai kekayaan sumbera alam di ZEE.
3) Lautan di ZEE tetap merupakan lautan bebas untuk pelayaran
Internasional. ZEE hamper diterima seluruh peserta konferensi Hukum
Internasional di Jamaika tahun 1982 dikukuhkan oleh pemerintah RI
dengan UU N5/1983.
Dalam perkembangan Hukum laut Internasionaldikenal beberapa
konsepsi mengenai pemilikan dan penguasaan wilayah laut sebagai berikut:

1. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2. Res Cimmunis, menyatakn bahwa laut itu milik masyarakat dunia karena
itu tidak bisa dimiliki masing-masing Negara.
3. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah lau adalah bebas untuk semua
bangsa.
4. Mare Clausum (The Right and The Sea), menyatakan bahwa laut hanya
sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat ( wakti itu kira-kira sejauh 3mil).
5. Archipelago State Princioles (asas Negara kepulauan) yang menjadikan
dasar dalam konvensi PBB tentang hukum laut.
Berdasarkan UU No. 6 tahun 1996 tentang perairan Indonesia, Negara
Indonesia merupakan Negara kepulauan. Dalam Negara kepulauan diterima asas
bahwa segala perairan sekitar, diantara, dan yang menghubungkan pulau-pulau
atau bagian pulau-pulau yang termasuk daratan republik Indonesia, dengan tidak
memperhitungkan luas atau lebarnya merupakan integral dari wilayah daratan
republic Indonesia sehingga merupakan bagian dari perairan Indonesia yang
berada diwawah kedaulatan Negara republik Indonesia. Pernyatan dalam undang-
undang ini didasarkan pada fakta sejarah dan carapandang bagsa Indonesia bahwa

16
Negara republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945,
secara geografis adalah Negara kepulauan.

Kedaulatan Negara republik Indonesia di perairan Indonesia meliputi laut


teritoril, perairan kepulauan,perairan pedalaman serta ruang udara di atas laut
territorial, perairan kepulauan, dan perairan pedalaman derta dasar laut dan tanah
dibawahnya termasuk sumber kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya.berdasarkan hak ini maka Negara Kesatuan Republik Indonesia
meliputi tanah ( daratan) dan air (lautan) dan udara diatasnya.

Wilayah Indonesia sebagai kesatuan memiliki keunukan antara lain:


1. Bercirikan Negara kepulauan (Archipelago State) dengan jumlah 17.508
pulau.
2. Luas wilayah5,912 juta km2 dengan perincian daratan seluas 2,072 juta
km2 dan laut seluas 3,166 juta km2 negara kira-kira2/3 lautan.
3. Jarak utara selatan 1888 km dan jarak timur 5110 km.
4. Terletak diantar dua benua dan dua samudra (posisi silang).
5. Berada padda iklim tropis dan dua musim.
6. Menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu mediterania dan sirkum
pasifik.
7. Berada pada 60 LU-110 LS dan 950BT-1410BT
8. Wilayah yang subur dan habitable (dapat dihuni),serta kaya akan flora,
vauna dan sumber daya alam.

17
F. INTEGRASI NASIONAL

Pengertian integrasi nasional secara terminologi.Terminologi dapat


diartikan penggunaan kata sebagai suatu istilah yang telah dihubungkan dengan
konteks tertentu.Konsep integrasi nasional dihubungkan dengan konteks tertentu
dan umumnya di kemukakan oleh para ahlinya.Menurut Saafroedin
Bahar,pengertian integrasi nasional menunjukan pada upaya menyatukan seluruh
unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya.Riza Noer Arfani,integrasi
nasional adalah pembentukan suatu identitas nasional dan penyatuan berbagai
kelompok sosial dan budaya kedalam suatu kesatuan suatu wilayah .Djuliati
Suroyo,integrasi nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati
wilayah tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat.Ramlan Surbakti,integrasi
nasional adalah proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu
kesatuan wilayah dan dalam suatu identitas nasional(Kemenristekdikti Ditjen
Pembelajaran dan Kemahasiswaan,2016).

Istilah integrasinasional dalam bahasa Inggrisnya adalah “national


integration”.”integration”berarti kesempurnaan atau keseluruhan.Kata ini berasal
dari bahasa latin integer,yang berarti utuh atau menyeluruh.Berdasarkan arti
etimologisnya itu,integrasi dapat diartikan sebagai bentuk persekutuan dari orang
orang yang berbeda latar belakangnya,berada dalam suatu wilayah dan dibawah
suatu kesatuan politik.

Secara terminologi,istilah integrasi nasional memiliki keragaman


pengertian,sesuai dengan sudut pandang para ahli.Namun demikian kita dapat
menemukan titik kesamaannya bahwa integrasi dapat berarti
penyatuan,pembaruan,keterpaduan,sebagai kebulatan dari unsur atau aspek
aspeknya.Lalu unsur atau aspek apa sajakah yang dapat disatukan dalam konteks
integrasi nasional itu?Dalam hal ini kita dapat membedakaan konsep integrasi
dalam beberapa jenis yang pada intinya hendak mengemukakan aspek aspek apa
yang bisa disatukan dalam kerangka integrasi nasional.

18
Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) lebih cocok menggunakan
istilah integrasi politik dari pada integrasi nasional integrasi politik dibagi menjadi
lima jenis,yakni 1) integrasi bangsa,2) integrasi wilayah,3) integrasi nilai,4)
integrasi elit massa,dan 5) integrasi tingkah laku(perilaku integratif).Selanjutnya
secara berturut turut di jelaskan sebagai berikut.

Integrasi bangsa menunjukan pada proses penyatuan berbagai kelompok


budaya dan sosial dalam suatu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukaan
identitas nasional.Integrasi wilayah menunjukan pada masalah pembentukan
wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit unit sosial yang lebih kecil yang
beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.Integrasi
elit masa menunjukpada masalah penghubungan antara pemerintah dengan yang
diperintah.Mendekatkan perbedaan perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.Integrasi nilai menunjukan pada adanya konsensus
terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib
sosial.Integrasi tingkah laku(perilaku integratif),menunjukan pada penciptaan
tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan bersama.

Suatu negara bangsa membutuhkan persatuan untuk bangsanya yang


dinamakan integrasi nasional .Dapat dikatakan bahwa sebuah negara bangsa yang
mampu membangun integrasi nasionalnya akan memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa bangsa yang ada di dalamnya.Integrasi nasional merupakan salah
satu tolak ukur persatuan dan kesatuan bangsa.Menurut Suroyo (2002),integrasi
nasional mencerminkan proses persatuan orang orang dari berbagai wilayah yang
berbeda,atau memilikiberbagai perbedaan baik etnisitas,sosial budayah,atau latar
belakang ekonomi,menjadi satu bangsa (nation)terutama karena pengalaman
sejarah dan politik yang relatif sama.

Dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga asprk
yakni aspek politik,aspek ekonomi dan sosial budaya.Dari aspek politik,lazim
disebut integrasi politik,aspek ekonomi(integrasi ekonomi),yakni saling
ketergantungan ekonomi antar daerah tang berkerjasama secara sinergi, dan aspek

19
sosial budaya (integrasi sosoal budaya)yakni hubungan antara suku,lapisan dan
golongan.berdasarkan pendapat ini,integrasi nasional meliputi :1) integrasi
politik,2) integrasi ekonomi,dan 3)integrasi sosial budaya.

a) Integrasi politik

Dalam tataran integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan


horisontal.dimensi yang bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan
massa,baik antara elit politik dengan massa pengikut,atau antara penguasa dan
rakyat guna menjembatani celah perbedaan dalam rangka pengembangan proses
politik yang partisipatif.Dimensi horizontal menyangkut hubungan yang berkaitan
dengan masalah teritorial,antar daerah,antar suku,umat beragama dan golongan
masyarakat indonesia.

b) Integrasi ekonomi

Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah


dalam upayah memenuhi kebutuhan hidup rakyat.Adanya saling ketergantungan
menjadi wilayah dan orang orang dari berbagai latar mengadakan kerjasama yang
saling menguntungkan dan sinergis.DI sisi lain, integrasi ekonomi adalah
penghapusan(pencabutan)hambatan hambatan antar daerah yang memungkinkan
ketidak lancaran hubungan antar keduanya,menciptakan keterpaduan dibidang
ekonomi.

c) Integrasi sosial budaya

Integrasi ini merupakan proses penyesuaian unsur unsur yang berbeda


dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan.Unsur unsur yang berbeda
tersebut dapat meliputi ras,etnis,agama,bahasa,kebiasaan,sistem nialai dan lain
sebagainya.Integrasi sosial budaya juga berarti kesediaan bersatu bagi kelompok
kelompoksosial budaya di masyarakat,misal suku,agama dan ras.

Negara bangsa baru,seperti halnya indonesia setelah


tahun1945,membangun integrasi juga menjadi tugas penting.Ada dua hal yang
dapat menjelaskan hal ini.pertama,dikarenakan pemerintah kolonial belanda

20
sebelumnya tidak pernah memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan
nasional dan semangat kebangsaan pada rakyat indonesia.Yang dilakukan
penjajah adalah membangun kesetiaan kepada penjajah itu sendiri dan guna
kepentingan integrasi kolonial itu sendiri.Jadi, setelah merdeka kita perlu
menumbuhkan kesetiaan nasional melalui pembangunan integrasi bangsa.

Kedua,bagi negara baru baru,tuntutan integrasi ini juga menjadi masalah


pelik bukan saja karena perilaku pemerintah kolonial sebelumnya,tetapi juga latar
belakang bangsa yang bersangkutan .Negara bangsa(nation state)merupakan
negara yang didalamnya terdiri dari banyak bangsa(suku)yang selanjutnya
bersepakat bersatu dalam sebuah bangsa yang besar.Suku suku itu memiliki
prtalian pertalian primordial yang merupakan unsur negara dan telah menjelma
menjadi kesatuan kesatuan etnik yang selanjutnya menuntut pengakuan dan
perhatian pada tingkat kenegaraan.Ikatan dan kesetiaan etnij adalah sesuatu yang
alamih,bersifat primer.Adapun kesetiaan nasional bersifat sekunder.Bila ikatan
etnik ini tidak diperhatikan atau terganggu,mereka akan mudah dan akan segera
kembali kepada kesatuan asalnya.Sebagai akibatnya mereka akan melepaskan
ikatan komitmsnnya sebagai suatu bangsa.

Usman (1998) menyatakan bahwa suatu kelompok masyarakat dapat


terintegrasi apabila:

1) Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai nilai fundamental


yang dapat dijadikan rujukan bersama.Jika masyarakat memiliki nilai
bersama yang disepakati makan mereka dapat bersatu namun jika sudah
tidak lagi memiliki nilai bersama maka mudah untuk berseteru.
2) Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki”croos cutting
affiliation”sehingga menghasilkan “croos cutting loyality”jika masyarakat
yang berbeda beda latar belakangnya menjadi anggota organisasi yang
sam,maka dapat bersatu dan menciptakan loyalitas pada organisasi
tersebut bukan lagi pada latar belakangnya.

21
3) Masyarakat berada diatas memiliki sifat saling ketergantungan diantara
unit unit sosial yang terhimpun di dalamnya dalam memenuhi kebutuhan
ekonomi.
4) Apabila masyarakat saling memiliki ketergantungan,saling
membutuhkan,saling kerjasama dalam bidang ekonomi,maka mereka akan
bersatu.Namun jika ada yang menguasai suatu usaha atau kepemilikan
maka yang lain akan merasa dirugikan dan dapat menimbulkan
perseteruan

Kebalikan dari integrasi adalah disentegrrasi.Jika inegrasi berarti


penyatuan,keterpaduan antar elemen atau unsur yang ada di dalamnya,disentegrasi
dapat diartikan ketidaksatupaduan,keterpecahan antara unsur unsur Yang ada.Jika
integrasi terjadi konsensus maka disentegrasi dapat menimbulkan konflik atau
perseteruan dan pertentangan Disentegrasi bangsaadalah memudarnya
kesatupaduan antar golongan,dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang
bersangkutan(Kemenristekdikti Ditjen Pembelajaran dan
Kemahasiswaan,2016).Gejala disintegrasi tidak dapat dibiarkan terjadi
dilingkungan masyarakat karena menjadui benih benih konflik dan
perpecahan,terutama dalam masyarakat majemuk.Masyarakat suatu
bangsa,termaksud masyarakat bangsa indonesia yang dianugrahi tuhan sebagai
bangsa majemuk ini pastilah menginginnkan terwujudnya integrasi.Namun dalam
kenyataanyaa gejala desintegrasi masih saja ada,seperti dalam kehidupan
masyarakat masih kita saksikan adanya pertentangan
fisik,perkelahian,tawuran,kerusuhan,intimidasi,dan pemberontakan bersenjata.

22
D. KESIMPULAN

1) Geopolitik adalah kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-


pertimbangan dasar dalam menentukan alternative kebijakan nasional
untuk mewujudkan tujuan nasional.atau politik itu mempunyai pengertian
suatu politik yang tidak terlepas dari pengaruh kondisi dan letak geografis
dari bumi yang menjadi wilayah hidup.Teori geopolitik terbagi atas :
 Teori geopolitik Fredirich Ratzel
 Teori geopolitik Rudolf Kjellen
 Teori geopolitik Karl Haushofer
 Teori geopolitik Halford Mackinder
 Teori geopolitik Alfred Thayer Mahan
 Teori geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky,dan JFC
Fuller.
2) Secara gepgrafis Indonesia memiliki ciri khas, yaknidiapit dua samudra
(Hindia dan Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), serta terletak
dibawah orbit Geostasioner Satellite Orbit (GSO). Wilayah Indonesia
dituangkan secara yuridis formal dalam pasal 25A UUD 1945 hasil
Amandemen IV, yang berbunyi” Negara Kesatuan Republik Indonesia
adalah sebuah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan
wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-
undang”. Atas dasar itulah Indonesia mengembangkan paham geopolik
nasionalnya, yakni wawasan Nusantara.
3) Proses terbentuknya wawasan nasional suatu bangsa yaitu setiap bangsa
yang sudah menegara memerlukan wawasan nasional. Wawasan adalah
cara pandang suatu bangsa tentang diri dan lingkungannya. Diri bangsa itu
tampak terwujud dalam sejarah dan budayanya. Artinya untuk dapat
memahami secara jelas diri bangsa harus dipelajari sejarah dan budaya
bangsa itu. Lingkungan bangsa dartikan terutama konstelasi geografisnya,
meliputi: bentuknya,letak/posisinya, luasnya, iklim,dan kekayaan
alamnya,Filsafat atau ideologinya.

23
4) Wawasan nusantara mempunyai arti cara pandang bangsa Indonesia
tentang dirinya yang bhineka( majemuk) dan lingkungannya sebagai
negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dan bertujua
untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan
nasional dalam rangka mencapai tujuan nasional. Bangsa Indonesia
dengan ciri nusantara merupakan satu kesatuan. Bangsa indoesia yang
apabila dipandang merupakan satu kesatuan yang utuh .
5) Setiap negara mengklaim wilayah sebagai miliknya, dan
dalammenentukan wilayah negara untuk menyelenggarakan kekuasaannya
dapat berbeda-beda. Didalam menentukan wilayah negara republic
Indonesia timbul polemik terutama pada siding-sidang BPUPKI. Ada tiga
pendapat tentang wilayah NKRI, yaitu:(1) bekas Hindia Belanda (usul
Wurjsningrat);(2) bekas Hindia Belanda plus Kalimantan Utara, Timor
Portugis,Papua, Tanah Melayu;dan (3) seperti pendapat kedua minus tanah
Melayu.
Dari ketiga usulan diatas, akhirnya usul perrtama disetujui. Dengan
wilayah yang luas perlu dibagi dalam beberapa daerah yang lebih kecil
tetapi tetap negara kesatuan. Sedangkan batas-batasnya yang tidak tertuang
dalam UUD 1945, Seperti usul Soekarno.
6) Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
budaya dan social dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu
pembentukan identitas nasional. Integrasi wilayah menunjuk pada masalah
pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit social
yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok social budaya
masyarakat tertentu. Integrasi elit massa menunjuk pada masalah
perhubungan antara pemerintah dengan pemerintah. Mendekatkan
perbedaan- perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan
massa. Integrasi nilai menunjuk pada adanya tingkah laku perilaku
negative, menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi yang
diterima demi tujuan bersama.

24
DAFTAR PUSTAKA
Hamuni, & Idrus, M. (2019). Pendidikan Kewarganegaraan Di Perguruan
Tinggi. Tangerang: Pustaka Mandiri.

25

Anda mungkin juga menyukai