Anda di halaman 1dari 13

GEOPOLITIK INDONESIA Dan GEOSTRATEGI INDONESIA

1. GEOPOLITIK

A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”. “Geo” artinya Bumi/Planet
Bumi. Menurut Preston E. James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal
menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut
dengan interelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik,
selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan. Geopolitik secara etimologi berasal
dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti Bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan
politik dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan
teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa
(Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi
wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel (1844 – 1904) mengenalkan
istilah ilmu bumi politik (political geography), Rudolf Kjellen (1864 – 1922) menyebut
geographical politic dan disingkat geopolitik.
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah / hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial
di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah,
dan hirarki aktor: dari nasional,internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi atau lokal.
Secara sederhana, geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah
geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik
mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta
sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai empat unsur yang pembangun,
yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,
serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang mereka
tempati. Hal yang paling utama mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang
berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara di sekitarnya / negara
tetangga merupakan pengaruh yang paling besar.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, bahwa ada dua golongan negara. Yaitu golongan
negara “determinis” dan golongan negara “posibilitis”. Determinis berarti semua hal yang
bersifat politis secara mutlak tergantung dari keadaan bumi geografi. Negara determinis adalah
negara yang berada diantara dua negara raksasa / adikuasa, sehingga, secara langsung maupun
tidak langsung, terpengaruh oleh kebijakan politik luar negeri dua negara raksasa itu.
Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa, bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada diantaranya. Faktor lain seperti faktor
ideologi, politik, sosial, budaya dan militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi. Hanya
saja, karena besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya menjadi
faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara yang bersangkutan.
Golongan negara yang kedua adalah golongan negara posibilitis. Golongan ini
merupakan kebalikan dari golongan determinis. Negara ini tidak mendapatkan dampak yang
terlalu besar dari keberadaan negara raksasa, karena letak geografisnya tidak berdekatan
dengan negara raksasa. Sehingga, faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keadaan
negara ini adalah faktor-faktor seperti ideologi, politik, sosial, budaya dan militer yang telah
disebutkan sebelumnya. Tentunya, keberadaan negara-negara lain di sekitar kawasan tersebut
juga turut menjadi faktor yang berpengaruh.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-
bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara
negara-negara raksasa.
Keadaan geografi suatu negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam
penyelenggaraan negara tersebut, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri,
hubungan perdagangan, dan lain-lain. Maka dari itu, munculah organisasi-organisasi
internasional yang berdasarkan pada keberadaannya dalam suatu kawasan, seperti ASEAN,
Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six, dan lain-lain. Komunitas-komunitas
internasional ini berperan dalam hal kerjasama kawasan, penyelesaian masalah bersama, usaha
menciptakan kedamaian dunia, dan lain-lain.

B. Peranan Geopolitik

1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam yang tersedia


2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi dan kondisi alam
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya pembangunan
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori Negara
sebagai organisme, dan teori-teori geopolitik lainnya
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh suatu Negara

C. Geopolitik Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ke-Tuhanan
dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang didalam pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Oleh karena itu bangsa Indonesia juga menolak paham ekspansionisme dan adu
kekuatan yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme
karena semua manusia mempunyai maratabat yang sama dan semua bangsa memiliki hak
dan kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan dan kemanusiaan yang
universal.
Dalam Hubungan Internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan
(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak
pandangan Chauvisme (kesetiaan pada suatu pihak atau keyakinan tanpa mau
mempertimbangkan alternatif lain). Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama
antarbangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut
mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.

D. Unsur Utama Geopolitik


Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang merupakan wadah
dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi ruang dan kekuatan
• Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
• Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional
• Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional

E. Wawasan Nusantara
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara, yaitu cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat
dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan
nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara memahami, cara
menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi bangsa Indonesia sebagai hasil
interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan aspek-aspek ASTAGATRA. Wawasan
Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.
Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan
budaya yang berlangsung di atas Bumi dengan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8
aspek kehidupan nasional:

1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu:


a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk

2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu:


a). Gatra ideology
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.

F. Teori Mengenai Geopolitik

1. Teori Pan-Regionalisme
Ada banyak teori dalam bidang geopolitik. Teori yang paling berpengaruh adalah teori
Lebensraum, yang melahirkan teori Autarkis. Penggabungan dari kedua teori tersebut
menghasilkan teori Pan Regionalisme. Teori ini berpandangan bahwa negara merupakan suatu
organisme, yang memiliki kecerdasan intelektual serta memerlukan ruang hidup.
Tak ada satupun negara yang dapat hidup mandiri secara mutlak. Karena keterbatasan-
keterbatasan dan tidak meratanya ketersediaan Sumber Daya Alam, setiap negara akan
mengalami interdependensi, atau keadaan saling membutuhkan. Teori ini pun berpandangan
bahwa satu bagian dunia yang relatif mempunyai persamaan dalam sifat-sifat geografis, ras,
kebudayaan dsb, dapat disatukan dalam satu kesatuan wilayah.
Teori inilah yang digunakan oleh Bangsa Jerman pada Perang Dunia ke-I. Dengan
beranggapan bahwa bangsa Aria adalah bangsa yang paling unggul, mereka berekspansi ke
negara lain, agar dapat menjadi pemimpin pan Euro-Afrika. Begitupun bangsa Amerika, yang
berusaha menyatukan Pan-Amerika.

2. Teori Geopolitik Jerman


 F. Ratzel (1844-1904) negara mirip organisme
 R. Kjellen (1864-1922) negara adlh organisme
 Haushofer (1896-1946) teori ruang dan kekuatan: “Lebensrum” cukup mengikuti
hukum alam; swasembada /autarkhi. Implementasinya adalah berupa pembagian wily
( Pan Regionalisme ) :
Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)
Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang)
Pan Rusia India (wily Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)
Pan Eropa Afrika (Eropa Barat - tidak termasuk Inggris dan Rusia, Jerman)

3. Teori Geopolitik Inggris


 Sir Walter Raleight (1554 – 1618) menekankan wawasan maritim, yaitu penguasaan
laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan. Dengan tujuan penguasaan
kekayaan dunia. Geopolitik demikian pada akhirnya bertujuan akhir terhadap
penguasaan dunia, dan untuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada
laut.
 Sir Halford Mackinder (1861 – 1947) memp konsepsi geopolitik yang lebih strategik,
yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ’jantung’ dunia, dikenal dengan teori Daerah
Jantung. Untuk menguasai dunia, maka harus menguasai daerah jantung sebab dunia
terdiri dari 9/12 air, 2/12 pulau dunia, dan 1/12 pulau. Karenanya membutuhkan
kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Adapun daerah jantung dunia yang
dimaksudkan Mackinder, yaitu:
Bulan Sabit Dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia
Bulan Sabit Luar, meliputi UK, USA, Afsel, Ind, Australia, Oceania.

4. Teori Geopolitik Amerika


 Alfred Thayer Mahan (1840 – 1914) mengembangkan konsepsi Raleight dgn
mempertahankan & memanfaatkan sumber daya laut (kekuatan maritim).
 Guilio Douhet (1869 – 1930), mewakili teori geopolitik Italia dan William Mitchel
(1878 – 1939) lebih melihat kekuatan dirgantara dalam memenangkan
peperangan.angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh
angkatan lainnya. Disamping itu angkatan udara dapat menghancurkan musuh di
kandangnya musuh itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan.
Memperhatikan fleksibilitas dan fungsionalitas dari angkatan udara yang
sedemikian itu, maka tidak mengherankan bila kemenangan terakhir ada pada
angkatan udara.
 Nicholas J. Spijkman (1879 – 1936) terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi
dunia dalam empat wilayah atau area.
 Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung
 Offshore continent land, mencakup wily pantai benua Eropa-Asia
 Oceanic Belt, mencakup wily pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan
 New World, mencakup wilayah Amerika
 Spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah pantai Eurasia, yaitu Rimland.
Menurutnya Pan Amerika merupakan daerah yang ideal karena dibatasi oleh batas
alamiah dan USA diperkirakan akan menjadi negara kuat. Dia memandang diperlukan
kekuatan kombinasi dari Angkatan-angkatan Perang untuk dapat menguasai wilayah
dimaksud.

G. Latar Belakang Geopolitik Indonesia


Indonesia merupakan suatu negeri yang amat unik. Hanya sedikit negara di dunia, yang
bila dilihat dari segi geografinya, memiliki kesamaan dengan Indonesia. Negara-negara
kepulauan di dunia, seperti Jepang dan Filipina, masih kalah bila dibandingkan dengan negara
kepulauan Indonesia.
Indonesia adalah suatu negara, yang terletak di sebelah tenggara benua Asia,
membentang sepanjang 3,5 juta mil, atau sebanding dengan seperdelapan panjang keliling
Bumi, serta memiliki tak kurang dari 13.662 pulau.
Banyak keuntungan dari keadaan geografis Indonesia tersebut, tapi ada pula poin
negatif atas keadaan ini. Indonesia terlihat seperti pecahan-pecahan yang berserakan. Dan
sebagai 13.000 pecahan yang tersebar sepanjang 3,5 juta mil, Indonesia dapat dikatakan
sebagai sebuah negara yang amat sulit untuk dapat dipersatukan.
Maka, untuk mempersatukan Bangsa Indonesia, diperlukan sebuah konsep Geopolitik
yang benar-benar cocok digunakan oleh Bangsa Indonesia. Ada beberapa jenis kondisi
geografis bangsa Indonesia. Yaitu kondisi fisis, serta kondisi Indonesia ditinjau dari lokasinya.

1. Kondisi fisis Indonesia


a. Letak geografis
b. Posisi Silang;
c. Iklim;
d. Sumber-Sumber Alam;
e. Faktor-Faktor Sosial Politik.

2. Lokasi Fisikal Indonesia.


Keberadaan pada lokasi ini adalah faktor utama yang mempengaruhi politik di Indonesia.
Indonesia berada pada dua benua, yaitu Asia dan Australia. Indonesia pun berada diantara dua
samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Hindia.
Posisi silang, seperti yang telah dijelaskan pada poin kondisi fisikal, menyebabkan
Indonesia menjadi suatu daerah Bufferzone, atau daerah penyangga. Hal ini bisa dilihat pada
aspek-aspek di bawah ini:
1. Politik
Indonesia berada diantara dua sistem politik yang berbeda, yaitu demokrasi Australia dan
demokrasi Asia Selatan
2.Ekonomi
Indonesia berada di antara sistem ekonomi liberal Australia dan sistem ekonomi sentral Asia
3.Ideologis
Indonesia berada diantara ideologi kapitalisme di Selatan dan komunis di sebelah utara
4. Sistem Pertahanan
Indonesia berada di antara sistem pertahanan maritim di selatan, dan sistem pertahanan
kontinental di utara. Selain menjadi daerah Bufferzone, Indonesia pun memperoleh beberapa
keuntungan disebabkan kondisinya yang silang tersebut. Antara lain:
1. Berpotensi menjadi jalur perdagangan Internasional;
2. Dapat lebih memainkan peranan politisnya dalam percaturan politik Internasional;
3. Lebih aman dan terlindung dari serangan-serangan negara kontinental.
Indonesia, sebagai sebuah negara kepulauan yang amat luas, memilikiberbagai masalah
berkaitan dngan kondisinya itu. Beberapa faktor yangmempengaruhi timbulnya masalah
teritorial ini antara lain, dasar geografi, demografi, serta kondisi sosial masyarakat. Masalah-
masalah teritorial yang terjadi di Indonesia, pada umumnya menyangkut beberapa hal berikut:
1. Pembinaan wilayah untuk menciptakan ketahanan nasional yang maksimal dan efektif;
2. Faktor kesejahteraan dan keamanan;
3. Pembinaan teritorial yang dititikberatkan pada penyusunan potensi Hankam;
Bila masalah-masalah yang timbul dari beberapa faktor di atas dapat diatasi dengan
baik oleh Bangsa Indonesia, maka akan tercapailah suatu keadaan yang dinamakan ketahanan
nasional.

2. GEOSTRATEGI INDONESIA

A. Pengertian Geostrategi Indonesia


Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi negara dalam menentukan kebijakan,
tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam
mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan
dan UUD 1945. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa
dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional
merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun
tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja
melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti
Law and order, welfare and prosperity, defence and security, juridical justice and social justice,
freedom of the people.
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi
negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan
nasional Indonesia. Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah-langkahnya selalu
berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Sebagai contoh pertimbangan geostrategis untuk
negara dan bangsa Indonesia adalah kenyataan posisi silang Indonesia dari berbagai aspek, di
samping aspek geografi juga aspek – aspek demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya dan Hankam.

B. Strategi Nasional
Perjuangan nasional itu memerlukan penggunaan tidak hanya diplomasi dan perang
melainkan juga kekuatan ideologi dan psikologi, kekuatan politik, kekuatan ekonomi,
kekuatan sosial budaya, dan kekuatan militer (di dalam perang maupun diluar perang).
Seluruh kekuatan ini menghendaki integrasi , pengaturan dan penyusunan serta penggunaan
yang terarah, maka digunakanlah pengertian strategi nasional, yang dilandaskan tidak hanya
pada pengertian strategi yang semula tetapi mempunyai ruang lingkup yang jauh lebih luas.
strategi nasional adalah seni dan ilmu mengembangkan dan menggunakan kekuatan-kekuatan
nasional (yaitu ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan militer) dalam masa damai
maupun masa perang untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan yang ditetapkan oleh
politik nasional.
Dalam rangka nasional, maka strategi nasional merupakan pelaksanaan dari
kebijaksanaan nasional atau dengan perkataan lain strategi adalah politik dalam pelaksanaan.
Dengan demikian strategi nasional sebagai rencana dan pelaksanaan harus kenyal, dinamis,
disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan di samping nilai “seni”.

C. Konsep Geostrategi
1. Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan,
sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan
tujuan politik).
2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
3. Ini diperlukan untuk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat
majemuk dan heterogen berdasarkan pembukaan dan UUD 1945.
4. Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud ketahanan Nasional. Geostrategi Indonesia
tiada lain adalah ketahanan nasional.
5. Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.
D. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
Astagatra, model ini merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan
budaya yang memanfaatkan kekayaan alam. Astagatra terdiri dari:
a) Trigatra:
1. Gatra letak dan kedudukan geografi
Aspek yang menunjukan posisi, batas-batas dengan Negara lain, kondisi iklim dan
sebagainya, Indonesia terletak pada 6 LU – 11 LS, 95 BT – 141 BT, dilalui garis
khatulistiwa yang sehingga Indonesia mempunyai 2 musim, yaitu musim Hujan dan
kemarau.
2. Gatra keadaan kekayaan alam
Aspek ini merupakan aspek penyokong akan berlangsungnya kehidupan. Kekayaan
alam yang ada selama ini merupakan suatu modal untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Yang dalam UUD 1945 telah diatur bahwa “Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
3. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Aspek kependudukan merupakan salah satu penentu stabilitas nasional. Kemampuan
penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk dapat menimbulkan
ancaman – ancaman terhadap pertahanan nasional.

b) Pancagatra
1. Gatra ideologi
Ideology suatu Negara dapat dijadikan dasar suatu Negara. Ideology merupakan suatu
konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita citakan serta yang ingin
dijuangkan dalam kehidupan nyata.
2. Gatra Politik
Dalam hal ini politik dapat diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang
digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan. Politik yang diterapkan dalam suatu
Negara berbeda beda dan sangat menentukan kehidupan politik di Negara yang
bersangkutan. Upaya Bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang
politik adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan
masukan berdasarkan pancasila dan merupakan pencerminan dari demokrasi
pancasila.
3. Gatra Ekonomi
Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam
mengelola factor produksi dan distribusi barang dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Kehidupan ekonomi yang tumbuh mantap dan merata akan melahirkan ideologi yang
di ikut menyelaraskan kehidupan politik dan perkembangan social budaya serta
mendukung perkembangan pertahanan dan keamanan.
4. Gatra Sosial budaya
Istilah social budaya di dalam ilmu pengetahuan menunjuk kepada dua segi utama
dari kehidupan bersama manusia itu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan.
Ketahanan social budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamik budaya bangsa yang
berisi keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar, yang membahayakan
kehidupan sosial NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan esensi ketahanan budaya adalah pengaturan danpenyelengaraan kehidupan
social budaya. Dengan demikian ketahanan budaya merupakan pengembangan social
budaya dimana setiap warga masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi
dengan segenap potensi yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila.
5. Gatra Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan pertahanan dan kemandirian dapat diartikan sebagai kondisi dinamik
kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia. Yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi yang membahayakan indentitas, integritas dan
kelangsungan hidup bangsa berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di
bidang keamanan adalah ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela Negara, dimana
seluruh IPOLEKSOSBUD–HANKAM disusun dikerahkan secara terpimpin,
terintegrasi, terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan
Nasional.

D. Hubungan Geopolitik dan Geostrategi


Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar
negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan
Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya
dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka
diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif
aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power)
yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

H. Hakikit Ketahanan Nasional

Hakikat ketahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang


mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat untuk
menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional. Hakikat
konsepsi Nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Ebyhara, Abu Bakar. Pengantar Ilmu Politik. Jogjakarta: Ar-ruuz media. 2013.
Duverger, Maurice. Sosiologi Politi, cet, IX. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2002.
Kaelan dan Zubaidi Ahmad. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: Paradigma Yogyakarta. 2007.
Syafi’ie, Inu Kencana. Ilmu Politik, Cet. II. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2010. Andi-
granderist.blogspot.com. 2013.
http: krisnaptik. Wordpress.com, Geopolitik dan Geostrategi. 2003.
http://www.scribd.com/doc/27862381/GEOPOLITIK-amp-GEOSTRATEGI

Anda mungkin juga menyukai