Anda di halaman 1dari 5

MODUL 10

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)


SEMESTER III TAHUN 2021.

GEOPOLITIK/WAWASAN NUSANTARA

1. Konsepsi Geopolitik
Geopolitik, berasal dari kata gen (bahasa Yunani) yang berarti bumi yang menjadi wilayah
hidup. Sedangkan politik, berasal dari kata polis yang berarti kesatuan masyarakat yang
berdiri sendiri atau negara, dan teia yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum
warga satu bangsa (Sunarso, 2006).
Pengertian Geopolitik adalah Ilmu atau studi mengenai penyelenggaraan negara yang tiap-
tiap kebijakannya itu dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau daerah pada
suatu bangsa. Sehingga bisa disimpulkan kalau geopolitik ini merupakan sistem politik atau
peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan serta juga strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik. Geopolitik ini dapat disebut juga dengan sebutan wawasan
nusantara. untuk lebih jelas dibawah ini akan dipaparkan mengenai Geopolitik yang
dikemukakan oleh para ahli.
Geopolitik merupakan pertimbangan dasar dalam penyelenggaraan negara berdasarkan letak
geografisnya. Sama halnya dengan negara, suatu negara membutuhkan geopolitik untuk
menentukan pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi dan situasi geografis dalam
mencapai tujuan negara tersebut.
Konsep geopolitik Indonesia berlandaskan pada pandangan kewilayahan dan kehidupan
bangsa. Sebagai negara yang sangat luas dengan berbagai keragaman di dalamnya, Indonesia
memiliki wawasan nusantara sebagai dasar pengembangan wawasan nasional.
Secara umum, geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri,
lingkungan, yang berwujud negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Mengingat dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia tidak
bebas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan
regional maupun internasional.
Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan politik
terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar
negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik
internasional dalam variabel geografi.
Pentingnya geopolitik bagi Indonesia ialah untuk mempertahankan Negara yang berperan
penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antar negara.
Dengan begitu, geopolitik merupakan cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri
dan lingkungan berwujud Negara kepulauan yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Pelaksanaan geopolitik Indonesia sejak wawasan nusantara diresmikan oleh MPR dengan
TAP MPR nomor IV tahun 1973, yaitu meliputi empat aspek:
a. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi,
b. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya,
c. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
d. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan keamanan.
Di samping bangsa Indonesia melaksanakan empat aspek juga menerapkan wawasan
nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
2. Teori-Teori Geopolitik
Untuk penjelasan lebih lanjut, adapun pengertian geopolitik menurut para ahli berikut ini:
a. Teori Geopolitik Frederich Ratzel (1844-1904)
Menurut Frederich Ratzel, pengertian geopolitik adalah suatu ilmu politik yang menjadi
peletak dasar-dasar suprastruktur untuk kekuatan suatu negara dalam mewadahi
pertumbuhannya. Pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang
memerlukan ruang hidup (Lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur.
Semakin luas ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat dan maju. Oleh karena
itu negara butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai ruang hidup) jika ingin tetap hidup
dan berkembang. Teori ini dikenal sebagai teori Organisme atau teori Biologis.
b. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen (1904-1922) melanjutkan teori Frederich Ratzel
Pengertian geopolitik ialah suatu seni serta praktek penggunaan kekuasaan politik atas
suatu wilayah tertentu.
Berbeda dengan Ratzel, ia menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu
orghanisma, bukan hanya mirip, Negara adalah satuan dan system politik, social politik dan
krato politik. Negara sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu
mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.
Paham ekspansionisme dikembangkan dan batas negara bersifat sementara karena bisa
diperluas. Strategi yang dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan
kekuatan laut.
c. Teori Geopolitik Karl Haushofer (1896-1946)
Teori ini melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen yaitu pandangan tentan lebensraum
dan ekspansionisme. Jika jumlah penduduk suatu wilayah negara semakin banyak sehingga
tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya
memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga negara.
Agar bisa mencapai maksud tersebut, negara harus mengusahakannya yang disebut
Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada negara
lain. Hal ini dapat dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga
mampu memenuhi kebutuhan, untuk itu politik ekspansi dijalankan.
Teori geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikan oleh Nazi Jerman dibawah pimpinan
Hittler sehingga menimbulkan Perang Dunia ke II.
Pemikiran Karl Haushofer tersebut disamping berisi paham ekspansionisme juga
mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling
unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan ini berkembang di dunia, yaitu
berupa ajaran Hakko Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
d. Teori Geopolitik Halford Mackinder (1861-1947)
Konsep geopolitik yang lebih strategis yaitu dengan penguasaan daerah-daerah jantung
dunia. Merujuk dari pendapatnya ini akhirnaya dikenal dengan teori Daerah Jantung.
Barang siapa menguasai daerah jabtung (Eropa Timur dan Rusia) maka ia akan menguasai
pulau dunia (Eropa, Asia dan Afrika) yang pada akhirnya akan menguasai dunia,
Dapat disimpulkan untuk menguasai dunia yaitu dengan menguasai daerah jantung
dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya, Berdasarkan hal ini muncullah
konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.
e. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan (1840-1940)
Teori ini mengembangkan konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlu memanfaatkan
serta mempertahankan sumber daya laut, termasuk akses laut. Jadi tidak hanya
memperhatikan pembangunan armada laut saja namun juga membangun kekuatan
maritime. Beradsarkan hal tersebut, muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep
Kekuatan Laut. Barang siapa menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia.
f. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky dan JFC Fuller (1869-
1939)
Guilio Douhet dan William Mitchel melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam
memenagkan peperangan melawan musuh, untuk itu membangun armada atau angkatan
udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa
dibantu oleh angkatan lainnya. Di samping itu angkatan udara dapat menghancurkan
musuh du kandangnya musuh itu sendiri. Berdasarkan ini maka muncullah konsep
Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan udara.
g. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman (1879-1936)
Terkenal dengan teori daerah batas, yaitu membagi dunia dalam empat wilayah atau area
berikut ini:
(1) Pivot Area, mencakup wilayah jantung
(2) Offshore Continent Land, mencakup wilayah pantai benua Eropa-Asia.
(3) Ocean Belt, mencaukup wilayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan.
(4) New World, mencakup wilayah Amerika.
Merujuk pada pembagian tersebut, Spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah
pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya Pan Amerika merupakan daerah pantai yang
ideal karena dibatasi oleh batas alamiah, dan Amerika diperkirakan akan menjadi negara
kuat. Atas pembagian 4 wilayah tersebut Spijkman memandang perlu kekuatan kombinasi
dari angkatan-angkatan perang untuk menguasai wilayah tersebut. Pandangan ini
menghasilakan teori Garis Batas (Rimland) yang dinamakan Wawasan Kombinasi.
Berdasarkan dari beberapa pengertian dan teori diatas, pengertian geopolitik dapat lebih
disederhanakan lagi, yaitu suatu studi sekaligus cara pandang dan sikap bangsa mengenai
diri dan lingkungannya utk dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam
pembinaan kerja sama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam
proses pencapaian tujuan.
Bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional utk mencapai cita-cita
dan tujuan nasional.
Salah satu pedoman bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional
tersebut adalah wawasan nasional. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa
Indonesia adalah upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap
aspek kehidupan nasionalnya. Upaya inilah bangsa dan negara Indonesia dapat tetap eksis
dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan.
Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia yaitu unsul ruang, yang kini berkembang tidak saja fisik geografis, melankan
dalam pengertian secarakeseluruhannya (Ermaya Suradinata dalam Ani Sri Rahayu).
h. Teori Geopolitik Sunarso (2006)
Secara etimologis, Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dan berasal dari Geo dan juga
Politik. “Geo” memiliki arti sebagai bumi yang merupakan wilayah hidup. Sementara
politik ini berasal dari kata “polis” yang memiliki arti kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri atau negara, dan “teia” yang mempunyai arti urusan (politik) bermakna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Menurut Sunarso yang merupakan tokoh Indonesia,
geopolitik mempunyai makna sebagai ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap
kebijakannya dikaitkan dengan masalah- masalah geografi wilayah atau tempat tinggal
suatu bangsa.

3. Geopolitik - Wawasan Nusantara


Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim tentunya tidak menerima rumusan Karl
Haushofer dan rumusan-rumusan lain, yang pada prinsipnya karena bertentangan dengan
Pancasila. Bagi Indonesia geopolitik adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuna nasional
dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis negara berdasarkan pengetahuan ilmiah
tentang kondisi geografis tersubut.
Indonesia secara geografis memiliki ciri khas terletak di antara dua benua, Asia dan Australia,
serta diantara dua samudra pasifik dan samudra hindia. Posisi Indonesia berada dalam
geostationary satellite orbit menjadikan Indonesia merupakan negara kepulauan yang disebut
Nusantara (Nusa diantara air), sehingga bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia. Atas
dasar itulah Indonesia mengembangkan geopolitik nasionalnya, yakni wawasan nusantara.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia dikenbangkan sesuai dengan Pancasila,
yang didasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan Kemanusian yang luhur dengan jelas dan
tegas tertuang dalam Pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan karena penjajahan tidak sesuai dengan
peri kemanusian dan peri keadailan. Oleh karena itu juga menolak paham ekspansionisme
dan adu kekuatan yang berkembang di Barat. Indonesia juga menolak paham rasialisme,
karena semua manusia mempunyai martabat yang sama, dan semua bangsa memiliki hak dan
kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang universal.
Dalam hubungan intersional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan dengan
menolak pandangan Chauvinisme. Setiap bangsa mempunyai wawasan nasional (nasional
outlook) yang merupakan visi sebuah bangsa menuju ke masa depan. Kehidupan berbangsa
dalam suatu negara memerlukan suatu konsep cara pandang atau wawasan nasional yang
bertujuan untuk menjamin kelangsungan kehidupan dan keutuhan bangsa dan wilayahnya,
serta jati diri bangsa itu. Adapum wawasan nasional bangsa Indonesia dikenal dengan
Wawasan Nusantara.

- Sumber utama:
• Sri Rahayu, Ani. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Edisi Revisi.
• Dr. Winarno, S.Pd., M.Si., Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Panduan Kuliah.
• Azhary, 1995, Negara Hukum Indonesia Analisis Yuridis Normatif tentang Unsur-Unsurnya,
Cetakan Pertama, Jakarta: UI Press.
• Budiarto, Miriam, Dasar-dasar Ilmu politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Media, 1987.
- YouTube.

Sawangan Depok, 10 November 2021.


Dosen Matakuliah PKn,

Sunaedi Pradja, SP, M.Kes, CFrA.


NIPK.8835723420

Anda mungkin juga menyukai