Anda di halaman 1dari 7

GEOPOLITIK INDONESIA

A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo (kata Yunani, geo = bumi) dan politik (esensi politik
kekuatan), geopolitik berarti kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan letak
bumi sebagai wilayah hidup dalam menentukan alternatif kebijaksanaan untuk mewujudkan suatu
ujuan. Geopolitik Indonesia diartikan kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan letak bumi yang terdiri atas berbagai pulau antara silang dunia sebagai wilayah
hidup dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
Geopolitik adalah politik yang tidak lepas dari pengaruh letak dan kondisi geografis bumi yang
menjadi wilayah hidup. Politik dalam ketatanegaraan berdasarkan tiga hal, yaitu bagaimana
menyatukan bangsa dan nusanya, bagaimana cara berpemerintahan dengan bangsa yang
majemuk, dan bagaimana mensejahterakan bangsa dan rakyatnya. Tiga hal ini atas dasar tiga
pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945, sebagai fundamen politik negara. Pemahaman
Geopolitik dapat juga diartikan bsebagai wawasan nusantara karena konsep geopolitik dipahami
sebagai posisi letak bumi suatu negara. Khususnya untuk negara RI pemahaman geopolitik atau
wawasan nusantara dapat dijelaskan melalui pengertian sebagai berikut.
Wawasan nusantara adalah wawasan nasional bangsa indonesia yang sesuai dengan
filsafat hidup bangsa serta kondisi geografis dan sosial budaya bangsa indonesia yaitu(geopolitik
indonesia dengan aspek wawasan nusantara). Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat berbangsaa
dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Pengertian wawasan nusantara yang dirumuskan oleh Lemhannas 1999, yaitu wawasan
nusantara adalah : cara pandang dan sikap bangsa indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehdupan bermasyarakat, berbngsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Politik ketatanegaraan yang berdasarkan pengaruh geografis bumi maka yang peting
adalah manusia yang hidup di atas bumi itulah yang berperan sebagai penentu terhadap bumi
tempatnya berada, sehingga geopolitik adalah ilmu tentang pengaruh faktor-faktor geografis
terhadap ketatanegaraan.
Keadaan geografi dan demografi indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara
meruapakan negara kepulauan (negara maritim), yang terdiri dari lebih kurang 65 % terdiri atas
lautan, sedang lebih kurang 35% terdiri atas daratan. Daratannya terdiri dari 17.508 pulau
maupun gugusan pulau-pulau besar dan kecil yang seluruhnyalebih kurang 22.028.087 km2.
Pulau-pulau yang besar antara lain Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Irian Jaya(Papua),
dan sekitar 6.044 diantaranya yang memakai nama.
1. Geopolitik Indonesia
Pengertian geopolitik adalah kekuatan yang didasarkan pada pertimbangan-
pertimbangan letak bumi sebagai wilayah hidup dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan untuk mewujudkan suatu tujuan. Geopolitik Indonesia adalah kekuatan
yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan letak bumi yang terdiri atas
berbagai pulau antara silang dunia sebagai wilayah hidup dalam menentukan
alternatif kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional. Geopolitik
adalah politik yang tidak lepas dari pengaruh letak dan kondisi geografis bumi yang
menjadi wilayah hidup.

2. Dasar Pengertian Geopolitik


Timbulnya pengetahuan Geopolitik berpangkal pada tinjauan para ahli pikir dari
sarjana tentang peranan faktor geografis terhadap kehidupan makhluk dan
kebudayaan. Bahwa keadaan alam di sekitarnya adalah penting untuk tiap makhluk
hidup. Kehidupan harus menyesuaikan dengan keadaan alamiah. Manusia sebagai
makhluk sosial budaya tidak hanya dikelilingi oleh situasi sosiokultural semata tetapi
pada hakekatnya tergantung pula serta diliputi oleh situasi alamiah. Untuk memahami
pemahaman geopolitik, marilah kita lihat embrio dari pemikiran geopolitik yang
dikemukakan oleh beberapa ahli.
- Pengetahuan Geopolitik berpangkal pada tinjauan para ahli pikir dan sarjana
tentang peranan faktor geografis terhadap kehidupan makhluk dan
kebudayaan. Bahwa keadaan alam disekitarnya adalah penting untuk tiap
makhluk hidup.
- Fredrich Ratzel(1844-1904). Perintias aliran geopolitik dalam bukunya :
“Political Geografi”(1897) bahwa negara merupakan organisme yang hidup
dan supaya dapat hidup subur dan kuat maka memerlukan ruangan untuk
hidup (bhs jerman Lebansraum). Negara-negara besar mempunyai semangat
ekspansi, militerisme dan optimisme.
- Rudolph Kjellen (1864-1922). Geopolitik sebagai suatu istilah adalah
singkatan dari geographical politic, yang dicetuskan oleh seorang sarjana
ilmu politik Swedia bernama Rudolph Kjellen pada 1900, dalam rangka
mengemukakan suatu sistem politik yang menyeluruh, meliputi demopolitik,
ekonomipolitik,sosiopolitik,kratopolitik termasuk juga geopolitik
menegaskan bahwa negara adalah suatu organisme yang dianggap sebagai
“Prinsip Dasar”
- Karl haushofer (1869-1946). Geopolitik kemudian berubah artinya setelah
dipopulerkan oleh Karl haushofer dengan mengarah ke ekspansionisme dan
rasialisme, dimana pengertian geopolotik sebagai landasan ilmiah sebagai
tindakan politik dalam perjuangan demi kelangsungan hidup suatu organisasi
negara untuk memperoleh ruang hidupnya (libensraum).
- Ajaran pancasila, konsep Karl haushofer tidak dapat diterima oleh bangsa
indonesia, karena sangat bertentangan dengan filsafat hidup bangsa
indonesia, (dalam Bakri: 2009:278)
-
3. Geopolitik Ajaran Pancasila
Geopolitik adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
konstalasi geografis suatu negara dengan memanfaatkan keuntungan letak geografis
tersebut untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan nasional dan penentuan-
penentuan kebijaksanaan secara ilmiah berdasarkan realita yang ada dengan cita-cita
bangsa.
4. Esensi Politik adalah Kekuatan
Dalam ilmu politik diajarkan bahwa esensi politik adalah kekuatan. Oleh karena
itu penggunaan kekuatan tersebut sangat penting, sehingga perlu adanya pembatasan
pengertian tentang kekuatan penggunaannya, sesuai niali-nilai moral bangsa yang
berbudaya dan beradab. Bangsa Indonesia mengenal dua macam pengertian
kekuatan, yaitu kekuatan fisik dan kekuatan mental. Kekuatan fisik mencakup
kekuatan jasmaniah(fisik belaka) serta kekuatan kesejahteraan material, dan kekuatan
mental mencakup kekuatan agama, ideologi, serta ilmu pengetahuan.
Penggunaan kekuatan fisik dalam rangka pengejawantahanan aspirasi nasional
suatu bangsa terutama dari superpower, sering cenderung menjurus ke arah politik
adu kekuasaan dan adu kekuatan (power politics) guna mencapai dominasi dunia.
Penggunaan kekuatan mental spritual sebagai hasil dari kehidupan beragama,
ideologi, sistem-sistem sosial bermoral, biasanya lebih cenderung ke arah politik
persuasi melalui diplomasi atau musyawarah. Bangsa indonesia lebih mengutamakan
kekuatan mental daripada kekuatan fisik, untuk hidup bersama-sama bangsa. Di
bawah ini dapat dilihat beberapa pandangan tentang esensi politik sebagai berikut.
- Wawasan benua : teori yang mendasarkan pada konsep kekuatan di darat,
yang dikemukakan oleh Sir Halford Mackinder (1861-1947) dan Karl
haushofer. Menurut pendapat mereka, negara yang menguasai daeah Eropa
Timur, maka akan menguasai daerah jantung yang berarti menguasai pulau
dunia adalah akan menguasai dunia.
- Wawasan bahari adalah teori yang mendasarkan pada konsep kekuatan di
lautan, Tokohnya adalah Sir Walter Raleigh (1554-1618) yang menyatakan
siapa yang menguasai lautan akan menguasai perdagangan dan siapa yang
menguasai perdagangan akan menguasai dunia. Tokoh lain adalah Alfred
Thayer Mahan (1840-1914), yang mengemukakan bahwa kekuatan laut
sangat vital bagi pertumbuhan, kemakmuran, dan keamanan nasional.
- Wawasan dirgantara adalah : teori yang mendasarkan pada konsep kekuatan
di udara yang di kemukakan oleh Guilio Douchet(1869-1930),J.F.Charles
Fuller 1878, William Billy Mitchell(1877-1946), A Savensky (1894).
Menurut konsep ini bahwa kekuatan di udara merupakan daya tangkis yang
ampuh terhadap segala ancaman dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan
penghacuran sehingga tidak mampu lagi bergerak menyerang.
- Wawasan kombinasi adalah teori yang mendasarkan pada intergrasi ketiga
wawasan yaitu wawasan benua, wawasan bahari, dan wawasan dirgantara,
yang mencakup pula teori daerah batas (Rimland) dari Nicholas J.Spykman
(1893-1943)
5. Aspek Historis dan Juridis FormalD
Dalam rangka mendalami, menghayati, dan mengamalkan gagasan wawasan
nusantara maka perlu dipahami terlebih dahulu tentang pengertian kenusantaraan.
Pengertian Kenusantaraan (Archipelago) sesuai asas-asas, dapat di pahami juga
bahwa nusantara atau negara kepulauan ialah suatu kesatuan utuh wilayah, yang
batas-batasnya ditentukan oleh laut dan di dalamnya terdapat pulau-pulau serta
gugusan pulau-pulau. Gugusan pulau-pulau dengan perairan diantaranya sebagai
kesatuan utuh, dengan unsur air sebagai penghubungnya. Negara Indonesia bila
dilihat dari kondisi geopolitik memang merupakan negara kepulauan, namun
harapan negara kita menjadi negara kepulauan tidak semudah membalikkan telapak
tangan, artinya sejak indonesia resmi menjadi sebuah negara, pemerintah indonesia
tidak serta merta di akui oleh negara-negara lain sebagai negara kepulauan. Ini
menunjukan betapa beratnya dan susahnya pemerintah Republik Indonesia
memperjuangkan di forum Internasional sebagai Negara kepulauan. Karena pada saat
itu Indonesia hanya diberi hal memiliki luas wilayah 3 mil.

B. Unsur Dasar Geopolitik Indonesia


Geopolitik Indonesia sebagai fenomena atau gejala sosial harus dilihat sebagai gejala
dinamis yang selalu mengusahakan persatuan dan kesatuan. Persatuan merupakan suatu proses,
yaitu usaha ke arah bersatu untuk menjadikan keseluruhan ke arah satu kesatuan yang tidak
terpisahkan, atau dengan istilah lain sifat-sifat dan keadaan yang sesuai dengan hakekat satu,
yaitu mutlak tidak dapat terbagi dan terpisah dari yang lain. Sebagai gejala sosial yang dinamis,
geopolitik harus selalu berkembang terus yang konsisten dan relevan, dengan berlandaskan
konsepsi dasar dan konsepsi pelaksana geopolitik Indonesia.

C. Konsep Dasar Geopolitik Indonesia


Konsepsi dasar geopolitik terdiri atas dua unsur yaitu unsur wadah (countour) dan unsur
isi (content). Unsur wadah terdiri atas tiga sub unsur, yaitu unsur bentuk wujud, tata inti
organisasi, dan tata kelengkapan organisasi. Sedang unsur isi juga terdiri atas tiga sub unsur, yaitu
unsur cita-cita, sifat dan ciri, dan cara kerja.

D. Wawasan Pembangunan Nasional


Wawasan dalam penyelenggaraan pembangunan nasional untuk mencapai tujuan dan
cita-cita nasional adalah wawasan nusantara yang merupakan geopolitk indonesia. Wawasan
Nusantara sebagai wawasan pembangunan nasional adalah mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang mencakup kesatuan politik, kesatuan ekonomi,
kesatuan sosial budaya, dan kesatuan hankam. Landasan dari wawasan nusantara ini adalah
idiologi Pancasila, karena idiologi pancasila sebagai asas untuk menyatukan wilayah dan bangsa
Indonesia
1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik
Kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuaan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra(dimensi) seluruh bangsa,
serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. Bangsa Indnosesia terdiri dari
berbagai suku dengan berbagai bahasa daerah, memelukdan meyakini berbagai
agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti seluas-luasnya.
Secara psikologis bangsa indonesia harus merasa satu dalam semangat;persatuan
senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
dalam mencapai cita-cita bangsa. Pancasila adalah satu-satunya filsafat serta idiologi
bangsa dan negara yang melandasi,membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju
tujuannya.

2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Ekonomi


Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup masyarakat sehari-hari harus tersedia
merata diseluruh wilayah tanah air. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan
seimbang diseluruh daerah , tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah
dalam pengembangan kehidupan ekonominyaa.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial Budaya


Budaya indonesia adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa, dengan tidak menolak niali-nilai budaya
lain yang tida bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya daat
dinikmati oleh bangsa indonesia.

4. Perwujudan Kepulauam Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan


Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah tertentu pada hakikatnya merupakan
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara. Setiap warga negara mempunyai hak
dan kewajiban yang sama dalam rangka pembelaan bangsa dan negara demi
kelangsungan hidup bangsa dan negara.

E. Penerapan Geopolitik Indonesia


Geopolitik Indonesia harus dijadikan pedoman dan tuntunan bagi setiap individu bangsa
dan rakyat indonesia dalam membangun dan memelihara tuntunan bangsa dan negara. Geopolitik
Indonesia sebagai pedoman dan tuntunan bagi bangsa Indonesia penrapannya secara singkat
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu aspek wilayah dan aspek poleksosbudhankam

1. Aspek Wilayah
Salah satu manfaat yang paling nyata dari penerapan geopolitik Indonesia adalah di bidang
wilayah. Dengan diterimanya konsepsi nusantara di fotum internasional maka di
terjaminlah intergrasi teritorial, “semula laut nusantara dianggap laut bebas”, menjadi
bagian integral dari wilayah Indonesia. Disamping itu pengakuan terhadap landas kontinen
Indonesia dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia menghasilkan pertahanan wilayah yang
cukup besar sehingga menjadikan luas wilayah Indonesia yang semula nomor 17 di dunia
menjadi nomor 7 di dunia. Dengan menerapkan wawasan nusantara atau geopolitik
Indonesia luas wilayah indonesia menjadi :
Luas daratan = 2.027.087 km2
Luas Laut = 3.166.163 km2
(termasuk luas landasan kontinen) = 2.200.000 km2
Luas Zona Ekonomi Eksklusif = 1.557.300 mil persegi
Pertambahan luas ruang hidup tersebut di atas menghasilakan sumber daya alam yang
cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia mengingat bahwa minyak, gas bumi,
dan mineral lainnya banyak yang berada di dasar laut, baik lepas pantai maupun laut dalam.
Pertambahan luas wilayah tersebut dapat diterima oleh dunia internasional termasuk
tetangga dekat; Malaysia, Sibgapura, Thailand, Pilipina, India, Australia, Papua Nugini,
yang dinyatakan dengan persetujuan yang menyangkut laut teritorial maupun landas
kontinen. Persetujuan tersebut dapat dicapai karena pemerintah dapat memberikan
akomodasi kepada kepentingan negara tetangga antara lain dibidang perikanan maupun
jarak lintas dari Malaysia Barat ke Malaysia Timur atau sebaliknya.

2. Aspek Poleksosbud Hankam


Penerapan geopolitik Indonesia dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan transparan serta dinamis. Hal tersebut tampak dalam
wujud pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan percaya yang dibangun sebagai penjelmaan
dasar negara persatuan dan kesatuan serta sistem negara kedaulatan rakyat yang keduanya
pancaran dari ideologi terbuka. Penerapan geopolitik Indonesia dalam kehidupan ekonomi
akan menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Penerapan geopolitik juga
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan
kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik serta kelestariannya.
Penerapan geopolitik Indonesia dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui,menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan
atau kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Penerapan geopolitik ini akan menciptakan juga kehidupan masyarakat dan bangsa yang
rukun dan bersatu tanpa membedakan suku, asal usul daerah, agama, serta status sosial.
Penerapan geopolitik indonesia dalam kehidupan pertahanan keamana akan menumbuh
kembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang kemudian membentuk sikap bela
negara pada setiap warga negara Indonesia.
Pemahaman geopolitik dan wawasan nusantara memberikan makna betapa beratnya
pemerintah RI didalam mengelola negara dimana kondisi negara RI yang kaya akan sumber
daya alam dan memiliki keaneka ragaman agama, suku dan budaya memerlukan kehati-
hatian pemerintah dalam mengelolahya. Dengan demikian pemahaman geopolitik aka
mendewasakan warga negara dan penyelenggara negara untuk mengelola negara ini. Oleh
karenanya pentingnya konsep geopolitik dan wawasan nusantara membuat kita bisa
merumuskan strategi apa yang tepat dalam memenej negara ini supaya bangsa dan negara
yang kita cintai ini tidak akan porak poranda oleh konflik antar pemerintah dan masyarakat,
konflik antar agama, konflik antar suku dan konflik antar Ras. Dan yang paling harus
diwaspadai oleh pemerintah dan warga negara Repunlik Indonesia adalah wilayah
kedaulatan RI dimana dijelaskan di atas ternyata negara kita memiliki 17.508 pulau dan
yang baru diberi nama kurag lebih 6000 pulau. Hal ini harus menjadi perhatian pemerintah
jangan sampai pemerintah kita lagi kehilangan pulau yang mestinya menjadi wilayah
kedaulatan Republik Indonesia sebagaimana yang terjadi pada pulau Sipadan dan Ligitan
yang sekarang kedua pulau tersebut telah menjadi bagian dari wilayah negara tetangga kita
yaitu negara Malaysia.
Kurangnya pemahaman geopolitik dan Wawasan Nusantara penyelenggara negara dan
juga sebagian pemahaman warga negara membuat Indonesia lalai dalam menjaga amanah
The Pounding Fathers terutama mereka yang telah berjuang mempertahankan dan
memperjuangkan Indonesia sebagai nega kepulauan.
Indonesia yang secara geografis terletak diantara dua benua dan dua samudra dan
diantara pertarungan idiologi anatara idiologi liberalisme dan idiologi komunisme,
menjadikan pemerintah kita harus lebih berhati-hati dalam merumuskan strategi kebijakan
politik dan ekonomi dengan negara-negara tetangga dan negara-negara adikuasa. Kalau tidak
pemerintah RI akan menjadi objek negara-negara tetangga dan negara besar. Hal ini telah
terjadi saat ini. Misalnya pengelolaan Free Fort di papua, dan masih banyak lagi kebijakan
pemerintah yang tidak mengikuti pandangan geopolitik dan konsep wawasan nusantara,
seakan-akan pemerintah terbuai dengan kebijakan politik dan ekonomi negara-negara besar
dan negara-negara tetangga yang akan mengakibatkan kerugian pemerintah Republik
Indonesia sendiri.
Dengan memahami konsep geopolitik dan wawasan nusantar baik penyelenggara negara
dan warga negara RI akan membuat kita lebih berhati-hati dalam merumuskan kebijakan
strategi politik dan strategi ekonomi. Inilah sikap yang positif, agar pemerintah dan
masyarakat indonesia tidak lagi mengalami kerugian, diakibatkan karena penyelenggara
negara tidak memperhatikan kondisi geopolitik dan wawasan nusantara yang ada. Pelajaran
berharga ketika indonesia dikalahkan oleh pemerintah malaysia terhadap sengketa Pulau
Sipadan dan Ligitan jangan terulang kembali dimasa-masa yang akan datang.

Geopolitik adalah politik yang tidak lepas dari pengaruh letak dan kondisi geografis bumi yang
menjadi wilayah hidup. Politik dalam ketatanegaraan berdasarkan tiga hal, yaitu bagaimana menyatukan
bangsa dan nusanya, bagaimana cara berpemerintahan dengan bangsa yang majemuk, dan bagaimana
mensejahterakan bangsa dan rakyatnya.

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia tentang diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional

Anda mungkin juga menyukai