PEMBAHASAN
Geopolitik berasal dari dua kata yaitu “geo” dan politik. Maka membicarakan
pengertian geopolitik tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. “Geo” artinya bumi/planet bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan
bumi. Dengan demikian, geografi berkaitan dengan interrelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya.Politik berarti kekuatan yang didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan dasar dalam menentukan alternatif kebijaksanaan nasional
untuk mewujudkan tujuan nasional.
Istilah geopolitik semula awalnya sebagai ilmu politik yang kemudian berkembang
menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri khas
negara yang berupa bentuk, luas, letak, iklim, dan sumber daya alam suatu negara untuk
membangun dan membina negara. Para penyelenggara pemerintah nasional hendaknya
menyusun pembinaan politik nasional berdasarkan kondisi dan situasi geomorfologi
secara ilmiah berdasarkan cita-cita bangsa. Kemudian teori Geopolitik berkembang
menjadi konsepsi wawasan nasional bangsa. Oleh karena itu, wawasan nasional bangsa
selalu mengacu pada geopolitik. Dengan wawasan nasional suatu negara, dapat dipelajari
kemana arah perkembangan suatu negara.
Pendapat para ahli mengenai teori geopolitik kontinental yaitu pertama dikemukakan
oleh Friedrich Ratzel (1844-1904) bahwa teori ruang yang dalam konsepsinya
dipengaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin. Dalam teorinya, bangsa yang berbudaya
tinggi akan membutuhkan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah
bangsa yang “primitif”. Pendapat tersebut kemudian diprtegas oleh Rudolf Kjellen
(1864-1922) dengan teori kekuatannya yang menyatakan bahwa negara adalah satuan
politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektual yang
mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya mendapat swasembada.
Kemudian Karl Haushofer (1869-1946) yang pernah menjadi atase militer di Jepang
meramalkan bahwa Jepang akan menjadi negara yang jaya didunia dimana untuk
menjadi jaya suatu bangsa harus mampu menguasai benua-benua di dunia. Ia
berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi atas empat kawasan benua dan
dipimpin oleh negara yang unggul. Teori ruang dan teori kekuatan merupakan hasil
penelitiannya yang dikenal dengan teori Pan Regional yaitu ruang hidup yang “cukup”,
swasembada, dan dunia dibagi menjadi empat Pan Region dimana tipa region dipimpin
oleh satu bangsa (nation) yang unggul.
Indonesia termasuk negara yang memiliki keragaman ruang yang sempurna, yaitu
memiliki ruang udara, darat dan air. Dengan memiliki ruang yang beragam ini, maka
Indonesia secara otomatis juga memiliki kekayaan alam yang besar, yang berada di
udara, di dalam perairan (laut, sungai, dan danau), serta di dalam daratan (tanah).
Apalagi Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di
sepanjang garis khatulistiwa, yang memungkinkan memiliki keragaman hewan dan
tumbuhan dengan komposisi tanah yang sangat subur. Konsep penguasaan wilayah
geografis harus menyatu dengan sistem politik yang dianut oleh Indonesia, sehingga
penjagaan terhadap sejengkal wilayah NKRI juga sama bobotnya dengan kedaulatan
negara ini. Konsep Geopolitik digunakan untuk memperkaya wawasan dan kesadaran
akan arti penting wilayah NKRI sebagai ruang hidup seluruh rakyat Indonesia.
Dalam suatu wilayah yang disebut negara Pemerintah dan rakyat memerlukan konsep
berupa wawasan nasional sebagai visi nasional untuk menjamin kelangsungan hidup,
keutuhan wilayah, dan jati diri bangsa. Istilah wawasan berasal dari kata wawas (bahasa
jawa) yang artinya melihat/memandang, dengan akhiran –an, berarti cara lihat/cara
pandang. Wawasan nusantara adalah wawasan nasional bangsa indonesia, dimana
kondisi geografisnya adalah kepulauanyang terletak di antara dua benua dan dua
samudra.
3) Lingkungan sekitar
Dengan demikian, wawasan nasional ialah cara pandang suatu bangsa yang telah
menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksisitensinya yang serba terhubung
dengan bangsa lain dan negara lain, dan dalam perkembangannya di lingkungan daerah,
nasional, regional, dan global. Menurut Sumarsono et al (2001), Wawasan indonesia
merupakan wawasan yang dikembangkan berdasarkan teori wawasan nasional secara
universal. Wawasan tersebut dibentuk dan di jiwai oleh paham kekuasaan bangsa
indonesia dan geopolotik indonesia. Berikut ini adalah ajaran wawasan nasional
Indonesia
Terdapat tiga unsur penting Wawasan Nusantara yang pertama ialah unsur Wadah
dimana terdapat tiga komponen didalamya, yaitu wujud wilayah, tata inti organisasi,
dan tata kelengkapan organisasi. Kedua ialah unsur Isi, dimana isi dari Wawasan
Nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia dalam
eksistensinya yang meliputi cita-cita bangsa dan asas manunggal yang terpadu. Ketiga
ialah Tata Laku yang mencakup dari dua segi yaitu batiniah yakni berdasarkan falsafah
bangsa yang membentuk sikap mental bangsa yang memilki kekuatan batin dan lahiriah
yang merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya,
keterpaduan pembicaraan, pelaksanaan, pengawasan dan pengadilan.
Menganut paham tentang “perang dan damai” yaitu : “Bangsa Indonesia cinta
damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan dan kedaulatannya”. Artinya bahwa hidup di
antara sesama warga bangsa dan bersama bangsa lain di dunia merupakan kondisi yang
terus menerus perlu diupayakan. Sedangkan penggunaan kekuatan nasional dalam
wujud perang hanyalah digunakan untuk mempertahankan kemerdekaan, kedaulatan,
martabat bangsa dan integritas nasional, serta sedapat mungkin diusahakan agar
wilayah nasional tidak menjadi ajang perang.Konsekuensinya, bangsa Indonesia harus
merencanakan, mempersiapkan, dan mendayagunakan sumber daya nasional secara
tepat dan terus menerus sesuai dengan perkembangan zaman.
b) Geopolitik Indonesia
-Kebebasan beragama
• Konvensi/traktat/perjanjian internasional
Hukum udara adalah perangkat kaidah tentang matra udara yang dikaitkan
dengan batas yurisdiksi Negara.Perkembangan hokum udara dimulai ketika Perang
Dunia I berakhir. Pada saat itu Negara dihadapkan pada:
Budaya merupakan hasil kekuatan budi manusia, lengkapnya ialah cipta, rasa,
dan karya.Budaya dilahirkan dari hubungan antar manusia yang membentuk pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang merangsang hubungan sosial di antara
anggotanya. Kebudayaan yang merupakan warisan, memaksa generasi berikutnya
untuk menerima dan memelihara norma-norma. Penerimaan ada yang bersifat
emosional yang mengikat secara kuat dan sensitif sehingga dapat memicu konflik
sosial, ras, antar golongan (SARA) secara tidak rasional.Keterikatan masyarakat dan
daerahnya juga dapat membentuk sentimen daerah yang sering dijadikan perisai
terhadap ketidakmampuan individu dalam menghadapi perubahan yang dianggap
mengancam eksistensi budayanya. Jika penerimaan secara emosional ini terus
dikembangkan, konflik konflik akan bereskalasi menjadi konflik antar daerah yang
bersifat nasional. Untuk itulah diperlukan rekayasa sosial dalam pembangunan
karakter nasional (national and character building), yaitu Wawasan Nusantara yang
dilandasi Bhineka Tunggal Ika.
3. Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan
berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap
toleransi.