Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yusri Ning Lestari

Nim : 21181640

Kelas : Fisip B / Semester VI

1. Komunikasi nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Kode


nonverbal disebut isyarat atau bahasa diam (silent language). Melalui
komunikasi nonverbal kita bisa mengetahui suasana emosional seseorang,
apakah ia sedang bahagia, marah, bingung, atau sedih. Kesan awal kita
mengenal seseorang sering didasarkan pada perilaku nonverbalnya, yang
mendorong kita untuk mengenal lebih jauh.
2. Komunikasi ini dapat melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi,
press release, artikel surat kabar atau majalah.
3. Manfaat konflik dalam organisasi:
a. Organisasi memiliki dinamika dan jalinan yang akrab satu sama lain
karena adanya interaksi yang intensif antar sesama anggota organisasi baik
yang terlibat langsung dengan konflik maupun yang lain. Konflik antar
individu atau antar kelompok yang diselesaikan dengan damai dan adil
akan membawa keharmonisan dan kebersamaan yang saling menguatkan.
b. Orang-orang yang pernah berkonflik memahami akan dampak yang
diakibatkan oleh konflik yang dilakukan, sehingga pengalaman masa lalu
dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga dalam bekerja. Jika harus
terjadi konflik serupa, maka satu sama lain akan saling berusaha
memahami dan menyelaraskan dengan lingkungan di mana berada.
c. Konflik yang muncul akibat ketidakpuasan atas diberlakukannya
peraturan tentang upah/gaji dan jenis kesejahteraan lainnya yang
sebelumnya ditentang, boleh jadi oleh pihak manajemen pemberlakuannya
ditunda atau dibatalkan.
d. Konflik yang timbul tetapi bisa diredam dan dikelola secara baik dapat
melahirkan kritikkritik membangun, cerdas, kreatif, dan inovatif demi
kebaikan organisasi secara keseluruhan baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
e. Anggota organisasi yang tidak terlibat secara langsung dalam suatu
konflik, dapat mengambil hikmah dan bisa belajar bagaimana menghadapi
perbedaan sifat, sikap, dan perilaku orang lain di tempat kerja.
4. 1. Pendekatan Individual
Seorang karyawan dapat berusaha sendiri untuk mengurangi level
stresnya. Strategi yang bersifat individual yang cukup efektif yaitu
pengelolaan waktu, latihan fisik, latihan relaksasi, dan dukungan sosial.
Dengan pengelolaan waktu yang baik maka seorang karyawan dapat
menyelesaikan tugas dengan baik, tanpa adanya tuntutan kerja yang
tergesa-gesa. Dengan latihan fisik dapat meningkatkan kondisi tubuh agar
lebih prima sehingga mampu menghadapi tuntutan tugas yang berat.
Selain itu untuk mengurangi sires yang dihadapi pekerja pcrlu dilakukan
kegiatankegiatan santai. Dan sebagai strategi terakhir untuk mengurangi
stres adalah dengan mengumpulkan sahabat, kolega, keluarga yang akan
dapat memberikan dukungan dan saran-saran bagi dirinya.
2. Pendekatan Organisasional
Beberapa penyebab stres adalah tuntutan dari tugas dan peran serta
struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh manajemen,
sehingga faktor - faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi
yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengurangi stres
karyawannya adalah melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan,
redesain pekerjaan, pengambilan keputusan partisipatif, komunikasi
organisasional, dan program kesejahteraan. Melalui strategi tersebut akan
menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan
kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan
serta adanya hubungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap
kondisi fisik dan mental.
5. •Menguasai tehnik bicara atau menulis untuk menyampaikan pesan.
•Memiliki pengetahuan luas mengenai pesan yang akan disampaikan.
•Memiliki kemampuan untuk menyusun isi pesan dengan baik.
•Memiliki kemampuan untuk memilih media yang paling tepat untuk
digunakan dalam menyampaikan pesan.
•Memiliki kredibilitas yang baik dimata audience atau komunikan.
•Memiliki pengetahuan untuk mengantisipasi gangguan yang mungkin
timbul.
•Memiliki kemampuan untuk memberikan tanggapan atas feedback yang
diberikan komunikan.

Anda mungkin juga menyukai