Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI DAN

BUDAYA ORGANISASI
Nama : Sofia Nur Oktaviani
Kelas : 2022 C
NIM : 22091377099

1. Berikan penjelasan Anda, pentingnya mempelajari Perilaku Organisasi bagi


Mahasiswa !
Jawab : Perilaku Organisasi adalah studi tentang cara individu-individu, kelompok,
dan struktur organisasi berinteraksi di dalam suatu lingkungan kerja. Ini mencakup
pemahaman tentang bagaimana orang bertindak, berinteraksi, dan beradaptasi dalam
konteks organisasi, serta bagaimana faktor-faktor seperti motivasi, kepemimpinan,
komunikasi, konflik, dan budaya organisasi memengaruhi cara sebuah organisasi
beroperasi. Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan memahami perilaku individu
dan kelompok dalam rangka meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta kualitas
kehidupan kerja dalam suatu organisasi.
Pemahaman terhadap Perilaku Organisasi memiliki signifikansi atau manfaat penting
bagi mahasiswa dalam Mempelajari perilaku organisasi sangat penting bagi mahasiswa
karena alasan berikut:
1. Memahami Dinamika Kerja: Ilmu perilaku organisasi membantu mahasiswa
memahami bagaimana organisasi berfungsi, termasuk struktur, budaya, dan dinamika
kerja. Ini penting untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja di masa depan.
2. Keterampilan Manajemen: Pembelajaran perilaku organisasi membantu mahasiswa
mengembangkan keterampilan manajemen seperti kepemimpinan, pengambilan
keputusan, dan komunikasi yang esensial dalam berbagai profesi.
3. Perbaikan Produktivitas: Memahami faktor-faktor yang memengaruhi produktivitas
dan kepuasan karyawan membantu mahasiswa dan calon pemimpin organisasi
meningkatkan kinerja dan efisiensi.
4. Pengelolaan Konflik dan Adaptasi : Pengetahuan tentang perilaku organisasi
membantu mahasiswa dalam mengelola konflik dan bagaimana cara mengelola dan
mengatasi di lingkungan kerja. Hal ini karena organisasi selalu berubah. Memahami
bagaimana organisasi dan individu merespons perubahan adalah kunci dalam menjaga
relevansi dalam lingkungan kerja yang dinamis.
5. Peningkatan Karir: Memahami bagaimana organisasi beroperasi dan bagaimana
individu dapat berkontribusi secara efektif dapat membantu mahasiswa membangun
karir yang sukses dan berkembang di dunia kerja.
6. Kesadaran Sosial: Studi perilaku organisasi membantu mahasiswa memahami isu-
isu sosial, keberagaman, dan etika dalam lingkungan kerja, yang semakin penting
dalam masyarakat. Hal ini karena perilaku organisasi juga mempelajari tentang
hubungan dan interaksi organisasi dengan masyarakat
Oleh karena itu, mempelajari perilaku organisasi adalah kunci untuk mempersiapkan
diri dalam menjalani karir dan berkontribusi positif dalam dunia kerja yang beragam
dan dinamis.

2. Dalam suatu organisasi, seringkali muncul permasalahan. Menurut Anda,


permasalahan apa yang seringkali muncul? berikan argumentasi Anda!
Jawab : Permasalahan dalam organisasi adalah situasi atau isu-isu yang mengganggu
atau menghambat kinerja dan produktivitas organisasi. Permasalahan ini dapat
bervariasi dalam tingkat kompleksitas dan dampaknya. Permasalahan yang seringkali
muncul dalam suatu organisasi, termasuk organisasi mahasiswa, dapat bervariasi, tetapi
beberapa indikator umum yang sering muncul adalah:
1. Konflik Interpersonal
Perbedaan pendapat dan konflik antara anggota organisasi seringkali muncul. Ini
bisa terkait dengan perbedaan nilai, tujuan, atau kepribadian yang berbeda. Konflik
ini dapat mengganggu kerjasama dan produktivitas dalam organisasi.
2. Kepemimpinan yang Tidak Efektif
Kepemimpinan yang kurang efektif dapat mengarah pada ketidakjelasan tujuan,
kurangnya arah yang jelas, dan ketidakpuasan anggota organisasi. Kepemimpinan
yang baik sangat penting dalam memandu organisasi menuju kesuksesan.
3. Masalah Komunikasi
Komunikasi yang buruk atau tidak efektif seringkali menjadi masalah. Hal ini bisa
meliputi kurangnya transparansi, ketidakmampuan untuk mendengarkan, atau
kesalahan dalam menyampaikan pesan, yang dapat mengganggu aliran informasi
dan kolaborasi.
4. Kurangnya Keterlibatan Anggota (Anggota tidak aktif)
Ketika anggota organisasi merasa tidak terlibat atau tidak memiliki rasa
kepemilikan terhadap tujuan organisasi, mereka cenderung kurang berkontribusi.
Ini dapat menghambat kemajuan dan pencapaian tujuan organisasi.
5. Manajemen Sumberdaya yang Tidak Efisien
Masalah terkait dengan manajemen sumberdaya, termasuk anggaran dan waktu,
seringkali muncul. Kesalahan dalam alokasi sumberdaya atau kurangnya
perencanaan yang baik dapat menghambat proyek dan kegiatan organisasi.
Maka dari itu, penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi permasalahan-
permasalahan ini secara proaktif untuk menjaga keberlangsungan dan keberhasilan
organisasi, termasuk organisasi mahasiswa. Dengan komunikasi yang baik,
kepemimpinan yang efektif, dan perhatian terhadap kebutuhan anggota, banyak
permasalahan dapat diatasi atau dicegah.

3. Menurut Anda, apa yang menjadi kunci terjadinya komunikasi yang efektif
dalam organisasi !
Jawab : Komunikasi yang efektif dalam organisasi merujuk pada kemampuan
organisasi untuk mentransmisikan pesan, informasi, ide, dan tujuan dengan jelas dan
tepat kepada anggota organisasi, dengan hasil akhir yang diinginkan. Ini mencakup
proses komunikasi yang efisien, di mana pesan-pesan tersebut dipahami dan diterima
dengan baik oleh penerima. Komunikasi yang efektif dalam organisasi juga mencakup
kemampuan untuk mendengarkan dengan baik, berkolaborasi, dan merespons dengan
tepat. Tujuannya adalah menciptakan pemahaman yang bersama, mendukung kerja
sama yang produktif, dan mengarahkan organisasi menuju mencapai tujuan dan
visinya.
Berikut ini merupakan kunci terjadinya komunikasi yang efektif dalam organisasi
adalah :
a) Keterbukaan dan Transparansi: Organisasi yang mendorong keterbukaan dan
transparansi akan menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman
untuk berbicara dan berbagi informasi. Ini mencakup memberikan informasi
yang relevan, bahkan jika itu berita yang sulit.
b) Kepemimpinan yang Efektif dan tegas: Kepemimpinan yang baik adalah
fondasi komunikasi yang efektif. Pemimpin harus menjadi contoh yang baik
dalam komunikasi, mengutamakan transparansi, mendengarkan, dan
memotivasi anggota tim.
c) Budaya Organisasi yang Mendorong Komunikasi: Budaya organisasi yang
memprioritaskan komunikasi yang efektif akan membantu memastikan bahwa
semua anggota organisasi memahami pentingnya komunikasi dalam mencapai
tujuan bersama.
d) Keterampilan Mendengarkan: Mendengarkan adalah aspek penting dari
komunikasi yang efektif. Anggota organisasi harus benar-benar mendengarkan
dengan penuh perhatian, tanpa mengganggu, dan mencoba memahami
perspektif lawan bicara.
e) Klaritas dan Kesederhanaan: Pesan harus disampaikan dengan jelas dan
sederhana. Menghindari bahasa yang ambigu atau teknis yang sulit dipahami
dapat mengurangi kebingungan dan kesalahpahaman serta misskomunikasi
yang meyebabkan berita tidak benar yang berujung terjadinya konflik.
f) Feedback Terbuka: Organisasi yang mendorong umpan balik terbuka
memungkinkan karyawan untuk memberikan masukan, baik positif maupun
kritik. Ini menciptakan kesempatan untuk perbaikan. Hal ini artinya komunikasi
tidak hanya berjalan satu arah, yang mana tidak hanya pemimpin yang harus
memberikan komunikasi tetapi anggota organisasi lainnya turut andil dalam
menyalurkan aspirasinya.

4. Strategi Menangani konflik ada beberapa pilihan, menurut Anda, manakah yang
paling efektif dalam menangani konflik antar Palestina dan Israel yang telah
bertahun-2 terjadi !
Jawab : Menangani konflik antara Palestina dan Israel yang telah berlangsung
bertahun-tahun merupakan tantangan yang sangat kompleks. Pilihan strategi yang
paling efektif dalam mengatasi konflik ini adalah pendekatan diplomasi multilateral
yang melibatkan komunitas internasional. Hal ini melibatkan mediasi dari pihak ketiga
yang netral dan memiliki kredibilitas, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau
negara-negara besar. Proses ini harus didasarkan pada prinsip-prinsip hukum
internasional dan kesepakatan sebelumnya, seperti Resolusi Dewan Keamanan PBB
terkait konflik ini. Solusi harus mencakup pembentukan negara Palestina yang
berdaulat dan keamanan Israel, dengan penyelesaian status Yerusalem yang diakui
secara internasional. Selain itu, pihak-pihak yang terlibat harus berkomitmen untuk
menghentikan kekerasan dan merundingkan masalah-masalah sengketa secara damai.
Meskipun ini adalah pendekatan yang rumit, diplomasi multilateral adalah harapan
terbaik untuk mengakhiri konflik yang telah mengakibatkan penderitaan yang
mendalam dan kebuntuan bertahun-tahun antara kedua pihak.

5. Jika anda sebagai ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi, bagaimana solusi
yang Anda tempuh dalam mengelola stress!
Jawab : Sebagai seorang ketua atau pimpinan dalam suatu organisasi, mengelola stres
adalah kunci untuk memimpin dengan efektif. Saya akan mengambil pendekatan yang
komprehensif dengan fokus pada kedua pendekatan individu dan organisasi:
1. Pendekatan Individu :
• Self-Care Prioritas, Saya akan mendorong setiap anggota tim, termasuk diri
sendiri, untuk menjadikan self-care sebagai prioritas. Ini mencakup menjaga
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, rutin berolahraga, tidur
yang cukup, dan pola makan sehat.
• Keterampilan Manajemen Waktu , dengan melatih tim untuk mengelola waktu
dengan baik dan mengatur prioritas adalah kunci. Ini membantu mengurangi
beban kerja yang berlebihan yang dapat menyebabkan stres.
• Kesadaran Diri dan Mindfulness Saya akan mendorong anggota tim untuk
meningkatkan kesadaran diri dan praktik mindfulness. Ini membantu mereka
mengelola stres dengan lebih baik dan merespons dengan tenang terhadap
tekanan
2. Pendekatan Organisasi :
• Menciptakan Budaya Kerja yang Sehat. Saya akan menciptakan budaya kerja
yang mendukung kesejahteraan mental. Ini termasuk menghormati jam kerja,
memberikan fleksibilitas, dan mendorong karyawan untuk mengambil cuti jika
diperlukan.
• Pengembangan Keterampilan. Saya akan mengadakanpelatihan untuk
membantu anggota tim mengembangkan keterampilan ketahanan (resilience)
dalam menghadapi tekanan dan perubahan.
• Komunikasi Terbuka. Mempertahankan komunikasi yang terbuka dengan tim
sangat penting. Contohnya adalah dengan memberikan dukungan emosional,
mendengarkan masukan, dan menawarkan sumber daya yang tersedia untuk
mengelola stres yang dihadapi.
• Beban Kerja yang Terkelola. Saya akan memastikan bahwa beban kerja
didistribusikan secara adil di seluruh organisasi. Ini dapat melibatkan
perencanaan proyek yang lebih baik, pemantauan beban kerja, dan alokasi
sumber daya yang efisien.
Dengan menggabungkan pendekatan individu dan organisasi, saya berharap dapat
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan dan
membantu mengurangi stres, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas
dan kualitas kerja di organisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai