Anda di halaman 1dari 7

ORGANIZATIONAL TYPES AND STRUCTURES

Kelompok 3:
Inayatul Azqia 1221003140
⁠Revita Jovila Marie 1221003107
⁠Syalaisha Kaeyla Faetahanum 1221003207
⁠Nasywa Amani 1221003154
⁠Keisha Natania 1221003178

Organisasi : Himpunan mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Bakrie

2.1 ORGANISASI DAN KOMUNIKASI

2.1.1 Empat Dimensi yang Dapat Diidentifikasi dari Semua Organisasi


Organisasi Terdiri dari Orang - Orang yang Harus Berinteraksi Satu Sama Lain :
Organisasi adalah sebuah entitas yang terdiri dari sekelompok individu yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu. Semua anggota internal suatu organisasi harus
berkomunikasi dengan anggota lain, dalam interaksi ini sangat penting karena
memungkinkan koordinasi, kolaborasi, dan pertukaran informasi yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut dengan efektif. Interaksi ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk,
termasuk komunikasi verbal dan nonverbal, kerjasama dalam proyek atau tugas, pembagian
tugas dan tanggung jawab, serta pembuatan keputusan bersama. Dengan adanya interaksi
yang efektif, individu-individu dalam organisasi dapat saling mendukung, memotivasi satu
sama lain, dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Contoh ; bagaimana di lingkup organisasi kampus kami kan ada 2 gep antara angkatan 22
dengan angkatan 23. walaupun perbedaan angkatan dalam organisasi kita, kami masing2 dari
anggotanya harus saling berinteraksi satu sama lain karena dalam hal ini bertujuan untuk
koordinasi,kolaborasi dan pertukaran informasi mengenai apa yang terjadi dalam lingkup
organisasi tersebut dengan efektif. jadi bagaimana bantuan mengenai tugas, tanggung jawab
dan kerjasama dalam organisasi juga produktif karena saling mendukung memotivasi lewat
interaksi yang ada

Organisasi tertanam dalam lingkungan eksternal yang lebih luar dari batasan mereka
sendiri :
Organisasi tidak beroperasi dalam isolasi, melainkan terkait erat dengan lingkungan eksternal
yang lebih luas dari batasan internal mereka. Lingkungan eksternal ini mencakup berbagai
faktor di luar kendali langsung organisasi. ketergantungan antara keduanya terjalin, karena
sebuah organisasi tidak akan berhasil tanpa adanya lingkungan eksternal.
Keterkaitan dengan lingkungan eksternal ini mempengaruhi cara organisasi beroperasi,
mengambil keputusan, dan menyesuaikan diri dengan perubahan. Sebagai contoh, dalam
organisasi kampus seperti organisasi himpunan, para anggota organisasi saling membutuhkan
dan adanya keterikatan antara himpunan dengan anggota lingkungan eksternal dari kampus
tersebut.

Organisasi yang berhasil adalah yang mampu memahami dan menyesuaikan diri menyiapkan
wadah dengan lingkungan eksternalnya. organisasi juga dapat mempengaruhi lingkungan
eksternalnya melalui inovasi, kepemimpinan, dan keterlibatan dalam kegiatan sosial dan
lingkungan.
Contoh : organisasi yang dijalankan pada lingkungan kampus seperti himpunan,bem, ukma2
di kampus tidak hanya sebatas berinteraksi dengan internal aja, tapi juga dari tiap organisasi
memiliki tujuan untuk mewadahi, menerima pendapat dalam ruang lingkup eksternal yaitu
para mahasiswa/i ilmu komunikasi. ketergantungan antara keduanya terjalin, karena sebuah
organisasi tidak akan berhasil tanpa adanya lingkungan eksternal. jadi contoh simpelnya
himpunan memiliki acara di kampus yang mana target audience dari kampus tersebut yaitu
eksternal lingkungan mahasiswa/i ilmu komunikasi.

Organisasi mempengaruhi lingkungan internal dan eksternal :


Organisasi memiliki kemampuan untuk mempengaruhi lingkungan baik secara internal
maupun eksternal melalui berbagai cara dan strategi.
Pengaruh terhadap Lingkungan Internal:
- Struktur Organisasi: Organisasi dapat mempengaruhi lingkungan internalnya melalui
struktur organisasinya. Misalnya, dengan menerapkan struktur yang terbuka dan
fleksibel, organisasi dapat mendorong kolaborasi dan komunikasi antarbagian.
Pengaruh terhadap Lingkungan Eksternal:
- Keterlibatan Sosial: Organisasi dapat mempengaruhi lingkungan eksternalnya melalui
keterlibatan dalam kegiatan

Dengan memahami dan menggunakan pengaruhnya terhadap lingkungan internal dan


eksternal, organisasi dapat menciptakan nilai tambah, memperkuat posisi kompetitif, dan
mencapai tujuan jangka panjangnya secara lebih efektif

Contoh :

● Organisasi dapat mempengaruhi lingkungan internalnya melalui struktur


organisasinya
contoh pada organisasi himpunan ilmu komunikasi dimana ada departemen organisasi pada
masing2 divisi jadi dengan menerapkan struktur yang terbuka dan fleksibel, organisasi dapat
mendorong kolaborasi dan komunikasi antar bagian.
● Organisasi dapat mempengaruhi lingkungan eksternal nya melalui struktur
organisasinya
contoh Keterlibatan Sosial: Organisasi dapat mempengaruhi lingkungan eksternalnya melalui
keterlibatan dalam kegiatan ( pada kegiatan organisasi ada namanya open recruitment yg
mana eksternal dari luar organisasi dapat ikut terlibat dalam kegiatan yang ada pada
organisasi tersebut )

Organisasi memiliki tujuan yang mengikat anggotanya :


Organisasi memiliki tujuan yang mengikat anggotanya adalah konsep yang menunjukkan
bahwa tujuan organisasi tidak hanya seluas internal dan eksternal. tetapi juga menjadi fokus
dan motivasi bagi seluruh anggota organisasi. - Tujuan organisasi menciptakan identitas
bersama yang mengikat anggotanya. Ketika anggota organisasi merasa terikat dengan tujuan
tersebut, mereka lebih cenderung untuk mengidentifikasi diri dengan organisasi tersebut dan
berkontribusi secara maksimal. - Tujuan organisasi memberikan arah dan fokus yang jelas
bagi semua anggotanya. Dengan memiliki tujuan bersama, anggota organisasi dapat bekerja
secara terkoordinasi dan berkolaborasi untuk mencapai tujuan tersebut.
- Tujuan organisasi juga menjadi dasar untuk mengevaluasi kinerja anggota organisasi.
Dengan memiliki tujuan yang jelas, anggota dapat menilai sejauh mana mereka telah
mencapai tujuan tersebut dan mengidentifikasi area di mana mereka perlu melakukan
perbaikan.

Dengan demikian, memiliki tujuan yang mengikat anggotanya adalah penting bagi
keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi karena hal itu membantu dalam menciptakan
kesatuan, motivasi, dan komitmen yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama.

Contoh : pada setiap kegiatan organisasi yang ada keseluruhan anggota internal dalam
organisasi memiliki keterikatan dalam tujuan yang sama yaitu keberhasilan dalam organisasi
agar mencapai target sesuai dengan meningkatkan kinerja dari masing2 anggota dan fokus
pada tujuan yang akan dicapai bersama secara maksimal

2.1.2 Komunikasi Organisasi dan Kaitannya Dengan Komunikasi Strategis

Komunikasi organisasi adalah penggunaan pesan lisan, tertulis, dan nonverbal di


antara orang - orang yang bekerja dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Misal: Saya menjadi anggota Himpunan Mahasiswa (HM) Universitas Bakrie, kami
melakukan komunikasi organisasi salah satunya berupa saling berbagi pengalaman serta
saran supaya setiap acara HM yang akan dilaksanakan bisa berjalan dengan lancar. Mungkin
dengan menasehati untuk selalu berkomunikasi, atau membuat perencanaan yang jelas.

Tapi tidak semua komunikasi dalam organisasi hanya untuk mencapai tujuan, bisa jadi
hal yang tidak berhubungan dengan tujuan mereka. Misal: Dalam organisasi Himpunan
Mahasiswa Universitas Bakrie, tidak jarang saya dengan ketua HM atau dengan sesama rekan
membicarakan tentang hobi atau makanan kesukaan kami, yang mana hal ini tidak
berhubungan dengan tujuan dari HM UBakrie.
Komunikasi strategis adalah komunikasi yang berfokus pada tujuan organisasi dan
untuk memajukan misi organisasi. Biasanya dibentuk, dirancang, direncanakan, dan
dilaksanakan sesuai dengan jenis, struktur, dan budaya organisasinya. Misal: Di Himpunan
Mahasiswa Universitas Bakrie semua pihak internal baik anggota senior maupun junior,
wajib saling membantu dan bertanggung jawab terhadap setiap acara yang dibuat seperti
MILK, Gesenika, Kupas Tuntas, dll. Jadi bukan berarti anggota senior bisa melepas tanggung
jawab dan hanya menjadi “penonton”, tapi dibudidayakan untuk turut berpartisipasi terhadap
setiap acara HM agar sukses.

Jadi, tanpa adanya komunikasi yang strategis bisa membuat komunikasi organisasi
tidak berjalan lancar. Mau pada tingkat mikro atau internal misalnya sesama rekan dan leader.
Serta pada tingkat makro atau eksternal yaitu masyarakat dan sesama organisasi lain yang
bekerjasama dengan organisasi kita. Karena komunikasi strategis seperti merancang proses
kerja, menetapkan tujuan, menciptakan strategi itu bisa membuat aktivitas dan tujuan
organisasi dilakukan lebih efektif salah satunya melalui komunikasi di dalam organisasinya.

2.1.3 Tiga Jenis Organisasi Secara Luas Menurut Miller 2015

For- Profit Organization: organisasi yang dirancang dengan tujuan menghasilkan


keuntungan bagi pemilik atau pemilik entitas secara tunggal dan kelompok (kemitraan).
Keuntungannya bisa untuk mereka simpan sendiri atau diinvestasikan kembali ke dalam
organisasi. Contohnya bisnis produk makanan seperti PT. Indofood, dan bisnis jasa seperti
Asuransi Allianz atau layanan antar seperti Gojek.

Non - Profit Organization: organisasi untuk mempromosikan tujuan tertentu atau


memajukan misi politik, sosial, dll. Dibandingkan mencari keuntungan, organisasi non profit
berinvestasi pada kemajuan misi mereka. Organisasi ini seringkali berupa layanan kesehatan,
pendidikan, konservasi lingkungan, perlindungan satwa liar, dll. Setiap organisasi pasti
membutuhkan dana, organisasi non profit melakukan penggalangan dana atau sponsor
sebagai sumber pendapatan, yang biasanya digunakan untuk perbekalan, kendaraan, dll.
Contohnya PMI yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan, atau XSProject yang
bergerak pada bidang lingkungan.

Government Organizations: sarana yang mengatur suatu komunitas atau negara. Tujuan
utama lembaga pemerintah adalah memberikan barang dan jasa yang bermanfaat bagi
pemangku kepentingan eksternal misal anggota angkatan bersenjata, atau warga negara di
suatu wilayah, dan bukan untuk menghasilkan keuntungan. Contohnya Dinas Pendidikan
yaitu Kemendikbud pada tahun 2021 mengeluarkan program Kartu Indonesia Pintar, dan
tunjangan profesi guru yang bertujuan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan yang
berkualitas kepada masyarakat.

2.2 FITUR STRUKTUR ORGANISASI YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI


Struktur adalah pola atau panduan tentang bagaimana sesuatu ditetapkan dan dikendalikan.
Ciri-ciri struktural organisasi mencakup ukuran, tingkat formalitas, dan konfigurasinya.

2.2.1 Kompleksitas
Indikator antarhubungan, semakin banyak hieraki dan unit yang berbeda, maka akan
menyulitkan aliran informasi yang terjadi serta dapat menghambat komunikasi efektif karena
pesan harus melewati banyak saluran sebelum mencapau tujuannya (rentan terjadinya miss
communication) mencangkup pada diferensiasi horizontal (banyaknya tanggung jawab, tugas,
dan departemen), ukuran organisasi (jumlah karyawan), hierarki vertikal (lapisan strukrut
organisasi, wewenang/jabatan).
Contoh : Himpunan mahasiswa ilmu komunikasi memiliki banyak departemen yang
menangani berbagai macam kegiatan dan progam kerja dan program kerja yang dilaksanakan
tersebut mungkin banyak melibatkan banyak tahapan dan koordinasi antara departemen.

2.2.2 Sentralisasi
sejauh mana kekuasaan untuk membuat keputusan dan menyusun strategi, terkonsemtrasi
pada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi. dalam suatu organisasi komunikasi sering
terjadi dari atas ke bawah, dengan sedikit kesempatan anggota dibawah memberi masukan,
ini dapat memperlambat aliran informasi dan menhambat inovasi.
Contoh : Saat sedang membuat satu keputusan penting, seperti kebijakan organisasi, makaa
akan diputuskan oleh satu pusat kekuasaan seperti kepala departemen dan wakil kepala
departemen atau badan pengurus inti dari himpunan mahasiswa tersebut.

2.2.3 Formalisasi
sejauh mana prosedur, kebijakan, dan aturan tertulis mengatur perilaku dan komunikasi
dalam suatu organisasi. formalisasi yang tinggi damapt membatasi fleksibilitad dan
spontanitas dalam komunikasi organisasi, sedangkan formalisasi yang rendah dapat
meningkatkan kreatifitas dan adaptasi di dalam suatu organisasi.
Contoh : Himpunan mahasiswa Ilmu Komunikasi memeiliki sebuah peraturan tertulis yang
jelas, seperti kode etik yang mengatur tata kelola dan perilaku anggotanya. atau seperti saat
sedanag melakukan proses rekrutmen anggota baru dan penempatan kedalam posisi
kepemimpinan maka dapat dilakukan melalui prosedur formal yang ditetapkan.

2.3 BUDAYA ORGANISASI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KOMUNIKASI

2.3.1 Bagaimana Budaya Diciptakan Mempengaruhi Kehidupan Organisasi


Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan menjadi pembeda antar
suatu organisasi dari yang lain. dan mempengaruhi bagaimana anggota organisasi
berinteraksi dan bekerja sama, nah jauh dari itu di dalam organisasi, budaya tidak
hanya sekedar kerjasama aja tetapi juga ada etos kita kepada pihak eksternal. ( gimana
kita bisa ngewadahin anak ilmu komunikasi dan menciptakan hal yang berkesan
kepada audience biar esensi / nilai organisasi kita tersampaikan di dlm acara acara kita
) contoh : di himpunan itu ada budaya yang dibawa turun temurun seperti program
kerja yang harus di laksanakan agar terciptanya wadah bagi anak2 Ilmu Komunikasi,
serta percakapan yang formal saat rapat dengan eksternal himpunan tetapi saat
bekomunikasi di luar rapat kita berbicara seperti biasa.

2.3.2 Menganalisis Budaya Organisasi


Berikut ini adalah delapan ciri utama budaya organisasi ;

● Values (nilai) : penentuannya berdasarkan keyakinan bersama. mencakup tujuan dan


cita-cita dari sebuah organisasi. contoh : seluruh anggota HMILKOM bekerjasama
agar semua proker terlaksanakan dengan baik.
● Metaphors : lebih mengarah kepada frasa (kata) yang dianut dan digunakan dalam
suatu organisasi dengan tujuan terlihat lebih akrab satu sama lainnya. contoh : di
HMILKOM sering kali menyuarakan slogan atau yel-yel sebelum proker dimulai.
● Artefak : ciri fisik (kasat mata) yang melambangkan budaya dari suatu organisasi.
mencakup ruangan, pakaian dan warna pakaian. contoh : Pdh berwarna biru dongker
dan lanyard
● Rituals : merupakan kegiatan tradisional suatu organisasi yang dianggap penting.
contoh : kaderisasi HMILKOM
● Heroes (pahlawan) : salah satu atau beberapa anggota yang telah sukses dan membuat
suatu organisasi atau perusahaan menjadi lebih baik, dan seringkali berpengaruh
terhadap budaya organisasi tersebut. contoh : ka Diva (ketua HMILKOM perfipde
2023/2024)
● Stories : narasi yang diceritakan kembali guna mengkomunikasikan nilai-nilai budaya
dalam organisasi dan konsekuensi apabila mematuhi dan melanggar norma budaya
organisasi yang ada. (kadang bersifat benar, hiperbolik atau bahkan mitos). contoh :
cerita dari alumni/pendahulu HMILKOM.
● Norms (norma) : nilai tidak tertulis yang dianut suatu organisasi, dan menentukan
suatu perilaku dapat diterima atau tidaknya. contoh : adanya batas wajar candaan
dengan atasan atau kaka tingkat di HMILKOM.
● Communication : merupakan budaya komunikasi dalam suatu organisasi yang tertata
dan mencakup hal-hal seperti formal/informal, satu arah/dua arah. contoh :
HMILKOM menerapkan komunikasi 2 arah dan informal..

2.4 MENGINGAT SEMUANYA: FITUR ORGANISASI DAN HUBUNGANNYA


DENGAN KOMUNIKASI

Fitur-fitur struktur organisasi seperti kompleksitas, sentralisasi, dan formalisasi berpengaruh


pada komunikasi, dengan kompleksitas mempengaruhi aliran informasi, sentralisasi
memengaruhi partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan, dan formalisasi membatasi
fleksibilitas komunikasi. dengan adanya hal tersebut komunikasi menjadi positif dan terbuka
antara pekerjaan dan karyawan, pemahaman yang jelas tentang nilai-nilai inti organisasi,
***

Anda mungkin juga menyukai