DISUSUN OLEH
NAMA : SITI NORHASANAH
NPM : 19120440
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi sebagai alat dalam arti abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi
keputusan starategik yang ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan
lingkungan yang digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan
dalam abad 21, oleh karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam
hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi lain adalah
dapat tidaknya dikontrol.
Hal itu laksana perbedaan antara seorang bayi dan orang yang lebih tua. Bayi itu
sangat fleksibel dan dapat memasukkan jari kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-
gerakan dan perilakunya agak sulit dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya
seseorang yang lebih tua juga akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol.
Jadi ukuran dan waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi tua seolah-
olah perusahaan yang besar dengan tradisi yang lama disebut tua, sedangkan perusahaan
yang kecil tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti organisasi itu dapat berubah dengan
relative mudah, tua berarti adanya perilaku yang dikontrol namun tidak fleksibel.
Oleh karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah dibangun sebagai
organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi itu
tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam daur hidup
organisasi. Organisasi dalam keadaan prima, benar-benar diperlengkapi untuk menerima
dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar, teknologi, kompetisi dan
kebutuhan pelanggan.
Bertolak dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu mendukung daur
hidup organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan secara berkelanjutan
terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh karena itu pemilihan model struktur
organisasi sangat menentukan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
D. MANFAAT
2) Berguna sebagai bahan acuan untuk mengetahui masalah apa dan solusi apa yang ada
didalam organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
1) Definisi Organisasi
Organisasi adalah adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan
bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-
orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya
(uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya
yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi
sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi , sebagai berikut :
a. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu
keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan
secara jasmaniah.
b. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai
tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu
kelompok.
c. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang
menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa
“sense of belongingness.
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis yang ada dalam organisasi ,antara lain :
a. Pikiran
b. Tenaga
d. Keahlian
e. Barang
f. Uang
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan
persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu sebagai berikut ini:
a. Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini
adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut
mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta
b. Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi
seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek
negative
c. Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu
yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya
d. Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan
komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh
komunikator
f. Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan
g. Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada
kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang
dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang
bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat
persuasif.
Bentuk-bentuk organisasi :
a. Organisasi politik
b. Organisasi sosial
c. Organisasi mahasiswa
d. Organisasi olahraga
e. Organisasi sekolah
f. Organisasi negara.
Keefektifan organisasi :
keefektifan organisasi akan didukung oleh kekuatan kebiasaan pikiran yang terkait
dengan
1) Organisasi digerakkan oleh manusia dalam melaksanakan pekerjaan sejalan dengan
sasaran dan rencana ;
2) Bentuk mengikuti fungsi ;
3) Keputusan dibuat dekat sumber informasi ;
4) Sistem penghargaan ;
5) Komunikasi horizontal dan vertical ;
6) Menghindari konflik individu dan atau kelompok ;
7) Membangun organisasi system terbuka ;
8) Organisasi berintraksi dengan lingkungan ;
9) Ada nilai kebersamaan yang didukung strategi manajemen ;
10) Kekuatan dalam umpan balik untuk individu dan kelompok sehingga mampu mendorong
belajar.
Pendekatan organisasi :
Keyakinan bahwa keefektifan organisasi tidak dapat dirumuskan karena ada perbedaan
pandangan, oleh karena itu, maka pemahamannya melalui suatu pendekatan yang sering
diungkapkan dengan apa yang disebut :
2) Pendekatan sistim, bahwa organisasi terdiri sub bagian yang saling berhubungan, oleh
karena itu dinilai berdasarkan kemampuannya untuk dan mempertahankan stabilitas dan
keseimbangan.
4) Pendekatan nilai-nilai bersaing, bertitik tolak dengan assumsi terdapat apa yang disebut
dengan fleksibilitas (mampu menyesuaikan diri dengan perubahan ; perolehan sumber
(mampu meningkatkan dukungan dari luar dan memperluas jumlah tenaga kerja) ;
perencanaan (tujuan jelas dan dipahami dengan benar) ; produktifitas (volume keluaran
tinggi, rasio keluaran terhadap masukan tinggi) ; Ketersediaan informasi (saluran
komunikasi membantu pemberian informasi kepada orang mengenai hal-hal yang
mempengaruhi pekerjaan mereka) ; stabilitas (perasaan tenteram, kontinuitas, kegiatan
berfungsi secara lancar) ; Tempat kerja yang kondusif (pegawai mempercayai,
menghormati serta bekerja sama dengan yang lain) ; tenaga kerja terampil (pegawai
memperoleh pelatihan, mempunyai keterampilan dan berkapasitas untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan baik).
Masalah pertama dalam suatu organisasi itu terkadang tingkat control untuk
memutuskan persoalan pengambilan keputusan tidak terkontrol dalam setiap anggota ,
maka dari itu terkadang pula hasilnya pun tidak baik . untuk solusi dalam permasalahan ini
kita pecahkan dengan cara , mengurangi tingkat control untuk pengambilan keputusan dan
dilakukan dengan cermat , agar proses pengambilan keputusan pun akan menjadi lebih
sentralisasi.
Masalah kedua dalam suatu organisasi itu terkadang para anggota salah untuk
meletakan pondasi di dalam berbagai fungsi dalam suatu organisasi , dan menyebabkan
hancur suatu organisasi , untuk masalah seperti ini kami sudah memiliki solusinya untuk
suatu organisasi , yaitu memberika perhatian kepada setiap anggota di dalam suatu
organisasi agar lebih mengerti dalam meletakan pondasi di dalam suatu organisasi.
Masalah ketiga dalam suatu organisasi itu terkadang kekuasaan dari para anggota
tidak menciptakan struktur yang sentralisasi , dan tidak sejalan kepada anggota , itulah
yang tidak di pertanggung jawabkan di dalam suatu organisasi. Solusinya untuk masalah
tersebut yaitu di dalam suatu oganisasi harus memiliki kekuasaan yang penting dalam
setiap tugas dan fungsinya yang harus mereka pertanggung jawabkan di dalam suatu
organisasi .
Masalah keempat dalam suatu organisasi itu terkadang interdepensi merupakan
factor yang sangat sulit untuk di selesaikan dari berbagai kelompok di dalam organisasi ,
oleh karna itu kami memiliki solusinya akan tetapi masalah tersebut hanya dapat di
tempuh dengan konsep alat-alat penghubung di antara para anggota dalam suatu
organisasi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Jadi kesimpulan dari seluruh isi diatas bahwa organisasi itu adalah suatu perkumpulan
manusia dimana terdiri dari lebih 2 orang yang mencapai kesepakatan tujuan untuk
bersama.
Bentuk-bentuk organisasi pun banyak ragamnya. Dan setiap didalam organisasi pun
sering terjadi masalah antara satu dengan lainnya,maka dalam memecahkan masalah
tersebut harus dengan memikirkan solusinya yan tepat.
B. Saran
Bahwa didalam organisasi harus tahu betul apa visi dan misi organisasi tersebut agar
tidak terjadi misscomunication atau masalah antara tiap anggota dan kalau sudah terjadi
masalah didalamnya kita harus memikirkan solusi atau jalan keluarnya.
DAFTAR PUSTAKA