Anda di halaman 1dari 10

2.1.

Definisi Organisasi

Suatu organisasi di bentuk karena mempunyai dasar dan tujuan yang ingin
dicapai.Pencapaian tujuan bukan hanya kepuasan individual, tetapi kepuasan dan manfaat
bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara tentang organisasi maka sebagian dari para ahli
berpendapat ,bahwa organisasi ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal dari kata
organyang berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai bagian menuju satu
tujuan .
Jika ditinjau dari segi terminology {istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh James D
Mooney ,organisasi adalah bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan
bersama.Akan tetapi perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi, bukan
SIAPANYAakan tetapi APANYAyang berarti bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang
yang akan memegang organisasi ,tetapi APAKAHtugas dari dari organisasi ?.Masih banyak
rumusan-rumusan pendapat tentang organisasi, akan tetapi dapat kita ambil kesimpulan
ada kesamaan dasar tentang organisasi .
a. Adanya sekelompok orang yang saling bekerjasama.
b. Adanya tujuan yang sama .
c. Adanya bentuk/struktur.
d. Adanya aktivitas.
2.2.Prinsip organisasi
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki sifat sbb.
1. mempunyai tujuan yang jelas .
2. tujuan organisasi harus di terima dan di fahami oleh setiap orang di dalam organisasi.
3. memiliki kesatuan arah.
4. adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggungjawab.
5. berkesinambungan .
6. penempatan orang harus sesuai ahlinya.
7. adanya pembagian tugas.

2.3 Contoh-contoh organisasi di sekolah

Di bawah ini contoh beberapa organisasi, diantaranya:


1)OSIS
OSIS Dalam upaya mengenal, memahami dan mengelola Organisasi Intra Sekolah (OSIS)
perlu penjelasan mengenai pengertian dan peranan tentang Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS). Dengan pengertian dan peranan yang jelas akan membantu para Pembina,
pengurus dan perwakilan kelas untuk mendayagunakan OSIS ini sesuai dengan fungsinya.

A. Pengertian OSIS
1. Secara sistematis di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di
sekolah adalah OSIS. Kepanjangan OSIS terdiri dari, organisasi, siswa, intra, sekolah.
Masing-masing mempunyai pengertian

a) Organisasi secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang


diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan
atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan
bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

b) Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan
menengah.

c) Intra berarti terletak didalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi
siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.

d) Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar


secara berjenjang dan berkesinambungan.
2. Secara Organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah.
Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS),
yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak
menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

B) Peranan OSIS

1) Sebagai wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di
Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan
pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah.
Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan kepemimpinan,
ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa saling berkerjasama dari berbagai
jalur, peranan OSIS sebagai wadah tidak akan berfungsi lagi.

2) Sebagai Penggerak / Motivator


Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa
untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil
sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat
menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan,
memiliki daya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan peluang dan perubahan, dan yang
paling penting memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS
mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik
secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS
berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

3. Peranan yang bersifat preventif


Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan
sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan,
seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan
demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman

yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila
peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

2) PASKIBRA
A. PENGERTIAN
1. Secara sistematis organiasasi paskibra sekolah memiliki arti sebagai berikut :
2. Organisasi : Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang
diadakan untuk mencapai tujuan bersama.
3. Paskibra

: Pasukan Pengibar Bendera

4. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar


yang dalam hal ini Sekolah Menengah Atas atau sederajat.

B.PERANAN
1. Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti memperkaya
pelajaran serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan program
kurikulum yang ada.
2. Untuk melengkapi upaya pendidikan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai
kepribadian para siswa. Hal ini dapat diusahakan melalui kegiatan barisberbaris,
penguasaan teknis upacara bendera, kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
ketakwaan terhadap tuhan yang maha esa serta latihan kepemimpinan dan bela negara.
3. Disamping berorientasi pada mata pelajaran yang diprogramkan, dan usaha
pembentukan kepribadian siswa, memperbanyak kagiatan ekstrakurikuler yang diarahkan
untuk membina serta meningkatkan bakat. Minat dan keterampilan. Hasil yang diharapakan
kegiatan ini tak lain ialah untuk memacu anak kearah yang sifatnya positif.

3) ROHIS
A.Pengertian

Rohis yaitu suatu organisasi sekolah yang berhubungan dengan pelayanan rohani
siswa. Rohis dibentuk agar siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan duniawi tetapi juga
pendidikan agama sebagai bekal mereka dalam berkehidupan yang sesuai dengan syariat.

B. Peranan
1)

Meningkatkan keimanan siswa.

2)

Menambah informasi keagamaan.

3)

Membentengi diri siswa dari pengaruh negatif lingkungan.

2.4 Minat siswa dalam berorganisasi & peran sekolah dalam meningkatkan minat
siswa berorganisasi
Ketertarikan atau minat siswa terhadap organisasi yang ada di sekolah dipengaruhi
oleh beberapa hal seperti:
1)

Kebutuhan psikologis, seperti pertemanan, merasakan kebersamaan.

2)

Kebutuhan untuk mewujudkan cita-cita atau pengembangan bakat Keinginan dan cita-

cita dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu, seperti keinginan atau cita-cita
menjadi dokter. Secara otomatis orang tersebut terdorong dan berminat untuk mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan ilmu kedokteran (kesehatan, penyakit-penyakit). Semakin
besar cita-cita atau keinginan, maka semakin besar/tinggi minat
yang muncul dalam diri seseorang.
3) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan terdiri dari dua lingkup, yakni lingkup mikro (individual) dan lingkup makro
(sosial,adat istiadat) kebudayaan dapat memunculkan minat-minat tertentu seperti taritarian, lagu, karya seni, semua itu akan menarik orang untuk memperhatikan dan
mempelajari kebudayaan dari daerah asal kesenian tersebut. Begitu juga berorganisasi,
minat berorganisasi siswa dapat timbul karena adanya kebiasaan belajar.

Sedangkan hal-hal yang bisa dilakukan sekolah untuk meningkatkan minat siswa dalam
berorganisasi salah satunya yaitu:

Melakukan penelusuran minat siswa.

Penelusuran minat siswa ini dilakukan oleh sekolah bisa dengan berbagai cara, baik secara
angket maupun kegiatan psikotest, sehingga hasil yang di dapat lebih akurat, karena
berasal dari diri siswa secara langsung.

Pemberian nilai

Pemberian nilai ini dimaksudkan agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti organisasi,
karena banyak siswa yang berfikir malas mengikuti sebuah organisasi dikarenakan tidak
adanya reward dari sekolah, sehingga pemberian nilai ini diharapkan dapat menjadi
motivator bagi siswa dalam mengikuti organisasi.

Penyediaan sarana dan prasarana

Sekolah dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk setiap organisasi sehingga dapat
menunjang berjalannya organisasi tersebut dengan baik dan memberikan dampak yang baik
pula bagi siswanya.

2.5. Manfaat Berorganisasi


1. Menumbuhkan rasa kebersamaan
Di dalam sebuah organisasi, di mana terdiri dari sekelompok orang atau anggota membuat
setiap siswa yang menjadi anggota, dapat merasakan kebersamaan ketika mereka
melakukan suatu kegiatan rutinitas yang selalu bersama-sama. Hal ini tentu saja sangat
bermanfaat bagi psikologis setiap siswa, terutama siswa yang kurang terbiasa bergaul atau
cenderung penyendiri.

2. Memperkuat tali persaudaraan


Dari kegiatan yang cenderung selalu di lakukan bersama-sama tersebut, membuat siswa
merasa semakin dekat dengan antar anggota yang lain sehingga tali persaudaraanpun
meningkat.

3. Menebarkan rasa tolong-menolong

Ketika setiap siswa melakukan kegiatan di dalam organisasinya, dengan tali persaudaraan
yang begitu solid, membuat siswa terbiasa untuk saling tolong-menolong, toleransi dan
solidaritas.

4. Memperkaya informasi
Tentu saja, ketika seorang siswa mulai memasuki sebuah organisasi, itu berarti menambah
pula informasi atau ilmu yang di dapatnya, sehingga siswa tidak hanya mendapat informasi
atau ilmu dari pelajaran di kelas formal saja melainkan melalui organisasi juga.

5. Meningkatkan kualitas pribadi


Kebersamaan yang di rasakan oleh siswa yang aktif di sebuah organisasi, membuat adanya
perubahan dari kualitas pribadi setiap siswa, yaitu tentu saja perubahan kea rah yang lebih
baik, contohnya : Siswa menjadi lebih sabar, mudah bergaul, tidak pemalu, berani
menyatakan pendapat, dan percaya diri.

6. Membangkitkan semangat juang


Organisasi atau ekstakulikuler yang ada di sekolah seperti paskibra,pmr,dan ekstrakulikuler
lain yang secara umum sering mengikuti ajang-ajang perlombaan membuat para siswa yang
aktif dalam ekstrakulikuler tersebut memiliki semangat juang yang tinggi demi mencapai
target kemenangan maupun target mengharumkan nama baik diri, organisasi dan sekolah.

7. Mengurangi Sifat Egois


Siswa yang aktif di dalam organisasi, otomatis akan sering melakukan musyawarah demi
menyelesaikan masalah, dan di dalam musyawarah tersebut siswa di tuntut membiasakan
diri menerima pendapat orang lain, sehingga perlahan-lahan dapat mengikis sifat egoisme
yang ada di dalam diri setiap siswa.

8. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi


Bentuk organisasi yaitu perkumpulan sekelompok orang yang memiliki tujuan sama, oleh
karena itu setiap siswa yang berperan aktif di dalam organisasi cenderung terbiasa
bersosialisasi dengan banyak orang yang ada di sekelilingnya, dengan kata lain
meningkatkan kemampuan bergaul.

9. Belajar berbicara di depan umum


Banyak sekali siswa setingkat SMA yang belum atau bahkan tidak berani berbicara di depan
forum, maka di dalam sebuah organisasilah mereka dapat belajar bagaimana cara berbicara
di depan umum, meskipun hal ini di pelajari secara tidak langsung di dalam sebuah
organisasi, tetapi karena kegiatan tersebut menuntut setiap siswa untuk berbicara atau
memimpin pembicaraan di depan sebuah forum, otomatis membuat mereka terlatih untuk
berbicara di depan umum dengan percaya diri.

10. Belajar manajemen organisasi


Mengatur suatu organisasi tentulah bukan hal yang mudah, oleh karena itu di perlukan
pengalaman sebelumnya. Maka, di sinilah setiap siswa di tuntut agar bisa mengatur dan
memanage semua hal yang ada di organisasi tempatnya bernaung, sebagai bekal untuk
berserikat dengan organisasi yang lebih besar lagi ketika mereka terjun di masyarakat di
masa depan.

2.6 Komentar atau hasil penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana dampak dari berperan aktif dalam sebuah organisasi, maka
diperlukan suatu pendapat atau komentar dari pihak-pihak yang terlibat di dalam organisasi
tersebut. Di bawah ini merupakan kesimpulan dari komentar dan pendapat tentang

organisasi, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sama dan ditanyakan pada beberapa


nara sumber di bawah ini:

Mengapa atau apa latar belakang anda memilih organisasi yang sekarang anda ikuti?

Setelah berperan aktif di dalam organisasi tersebut, menurut anda apa manfaat
yang anda rasakan untuk diri anda?

Setujukah anda bila dikatakan bahwa organisasi sebagai wahana pengembangan diri
siswa?

Berdasarkan pertanyaan diatas, responden memberikan berbagai komentar yang beragam,


sehingga dapat diimpretasikan bahwa siswa yang aktif berorganisasi memiliki beberapa
tujuan atau latar belakang ketika memutuskan untuk mengikuti sebuah organisasi, seperti
ingin belajar berorganisasi sejak dini, ingin mengikuti perkembangan jaman, mencari
pengalaman hingga meningkatkan eksistensi diri.Sedangkan manfaat yang mereka rasakan
pun beragam, mulai dari lebih percaya diri, belajar bertanggung jawab, menambah ilmu,
hingga menambah kemampuan bersosialisasi dengan orang banyak.Sedangkan mengenai
pertanyaan yang ketiga,semua responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa
organisasi sebagai wahana pengembangan diri siswa, hal ini dikarenakan mereka telah
merasakan dampak positif dari berorganisasi, baik dari segi mental maupun emosional.

Sedangkan dibawah ini merupakan hasil penelitian terhadap salah seorang guru
pembimbing organisasi, berdasarkan pertanyaan dibawah ini:

1.

Menurut anda, apa sajakah manfaat yang dapat dirasakan oleh siswa ketika
mengikuti organisasi ?

2.

Bagaimana dan apakah peran sekolah untuk meningkatkan minat siswa untuk
berorganisasi ?

3.

Setujukah anda bila dikatan bahwa organisasi sebagai wahana pengembangan diri
siswa ?

Berdasarkan pertanyaan tersebut, responden menjawab bahwa manfaat yang dapat


dirasakan oleh siswa salah satunya yaitu dapat bersosialisasi dengan baik, belajar menerima
pendapat orang lain yang ada dalam organisasi tersebut, belajar menjalankan keputusan
yang telah dicapai, dan juga dapat memperluas jaringan pergaulan.Mengenai peran serta
sekolah, menurut responden ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh sekolah, seperti
melakukan penelusuran minat siswa, memfasilitasi setiap organisasi yang ada dan
melakukan penyuluhan mengenai manfaat dan pentingnya berorganisasi.
Dari pnelitian diatas, ternyata dapat terbukti bahwa pernyataan mengenai organisasi
sebagai wahana pengembangan diri siswa bukanlah suatu wacana saja, tetapi benar-benar
merupakan suatu kenyataan di lapangan, yang telah dirasakan oleh siswa yang ada
disekolah, selaku subjek organisasi.

Anda mungkin juga menyukai