Anda di halaman 1dari 7

KEMAMPUAN KOMUNIKASI YANG HARUS DIKUASAI OLEH

SEORANG PEMIMPIN
Tugas ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Martikulasi
Pembangunan Karakter
Dosen Pengampu : 1. Ibu Ida Ismail Nasution, MBA
2. Ibu Siti KhodijahM.,S.Pd.,M.Si

Disusun Oleh :

1. Restu Familia
2. Ratih Ayu Wulandari

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

STIKes MITRA RIA HUSADA

JAKARTA

2022
A. Keahlian Komunikasi yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
Menurut George Terry yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Manajemen Modern”,
kepemimpinan adalah kegiatan memengaruhi orang lain agar bekerja keras dengan penuh
kemauan untuk tercapainya tujuan bersama.
Menjadi seorang pemimpin memang tidaklah mudah karena harus mampu mengatur
setiap anggotanya menjalankan tugas dan perannya masing-masing. Tentunya
dibutuhkan kemampuan-kemampuan tertentu untuk bisa mengelola tim atau organisasi
yang dipimpin.
Agar dapat mengatur anggotanya dengan baik, salah satu kemampuan yang wajib
dimiliki seorang pemimpin adalah kecakapan dalam berkomunikasi. Komunikasi yang
dimaksud sendiri tidak hanya sekadar bisa berbicara, namun terdapat juga hal-hal
lainnya.
1. Mendengarkan
Pernah tahu sebuah pepatah yang mengatakan mendengar sebelum berbicara?
Hal ini benar adanya. Komunikasi paling mendasar bagi seorang pemimpin adalah
mendengarkan. Seorang pemimpin yang hebat perlu menjadi pendengar yang baik
untuk setiap anggotanya.
Apabila terdapat anggota organisasi memiliki aspirasi, masukan, ataupun
kritik, jangan langsung menolak mentah-mentah pesan yang disampaikan. Coba
dengarkanlah secara saksama dan menyimak maksud pesan tersebut.
2. Menyimpulkan
Di dalam sebuah organisasi, tentunya ada banyak kepala, kepribadian, dan
juga pemikiran masing-masing. Semua anggota terkadang tidak selalu memiliki
pemikiran yang sama, ada saja perbedaan pendapat maupun pertentangan di antara
mereka.
Di sini, kemampuan mendengarkan juga harus diiringi oleh analisis seorang
pemimpin untuk menyimpulkan. Menarik kesimpulan tidak boleh diambil hanya dari
satu sisi, namun perlu melakukannya dari sisi-sisi lainnya agar hal yang didapat bisa
objektif.
3. Berbicara
Berbicara adalah dasar dari sebuah komunikasi. Seorang pemimpin yang hebat
haruslah menguasai kemampuan berbicara, baik berbicara secara pribadi dengan
individu ataupun berbicara di depan umum (public speaking). Bila memiliki
keahlian berbicara yang baik, seorang pemimpin akan bisa berkomunikasi dengan
anggotanya dengan efektif.
Kemampuan berbicara erat kaitannya dengan kepercayaan diri. Hal ini bisa
dilatih dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan sering berbicara di depan
cermin. Carilah sebuah teks untuk dibacakan di depan cermin, lalu bacalah teks
tersebut dengan lantang.
Itulah tadi beberapa keahlian komunikasi yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin. Komunikasi yang baik dari seorang pemimpin bisa membangun
sinergitas antara setiap anggotanya sehingga berdampak pada majunya organisasi.

B. Komunikasi Seorang Pemimpin


Bagi seorang pemimpin yang ingin meningkatkan keterampilan kepemimpinannya
untuk berbicara di depan umum bukan didapat sejak lahir. Namun, kemampuan ini dapat
diperoleh melalui keinginan untuk berusaha dan terus meningkatkan keterampilan dan
kualitas berbicara di depan umum. Ada banyak cara untuk melatih keterampilan
berbicara di depan umum, mulai dari berlatih di depan cermin, sering berbicara dan lain
sebagainya.

C. Tahapan Menjadi Public Speaking yang Baik

1. Lawan diri sendiri, percaya bahwa berbicara di depan umum bukanlah hal yang
buruk.

2. Persiapkan dengan cermat dalam teori dan media Kumpulkan keberanian yang
seimbang.

3. Berlatih mengungkapkan pikiran Anda secara perlahan, menjelaskan gagasan utama.

4. Sering-seringlah berlatih di depan umum, dimulai dengan diskusi, debat dan rapat.
Gunakan tanggapan audiens Anda untuk mengukur efektivitas kepemimpinan Anda
dalam berbicara di depan umum. Mereka telah menjadi pembicara publik dengan
kualitas kepemimpinan yang baik jika mereka tertarik dan interaktif.

Ada banyak hal yang perlu Anda ketahui tentang pedoman berbicara di depan umum,
serta pedoman utama dalam berbicara di depan umum yang mendukung munculnya gaya
kepemimpinan Anda sebelum Anda berbicara di depan umum.
D. Cara Menjadi Public Speaking yang Baik

2. Pahami cerita hadirin Anda terlebih dahulu sehingga Anda dapat menggunakan
ungkapan yang tepat dalam khotbah Anda.

3. Di mana Anda berbicara? Analisis terlebih dahulu lokasi dan keadaan percakapan.
Dengan cara ini, Anda dapat menggunakan ruang untuk menarik sebanyak mungkin
pemirsa.

4. Ketahui berapa banyak waktu yang diberikan sebagai pembicara publik, sehingga
Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak bekerja atau kekurangan waktu untuk
menyiasatinya. Terkadang hubungan kepemimpinan yang tidak efisien bisa
membosankan bagi karyawan atau bawahan kita.

E. Langkah Umum yang Harus Dikuasai

1. Pengakuan untuk penonton. Rancang strategi untuk menjangkau hati audiens.

2. Pilih topik utama. Untuk mengendalikan situasi dan memimpin diskusi.

3. Tentukan tujuan untuk mencapai tujuan yang direncanakan, seperti memindahkan,


mengundang atau menginformasikan atau berdiskusi. Setelah tujuan ditetapkan,
akan lebih mudah bagi Anda untuk memutuskan strategi apa yang akan digunakan.

4. Update, lakukan sedikit riset untuk mendapatkan update terbaru agar tidak hanya
satu hal yang dibahas. Siapkan dan pilih media pendukung dan atur materi atau
materi yang ingin disampaikan dari pembukaan sampai penutup. Kemudian buat dan
pilih media pendukung yang tepat untuk mendukung wacana publik Anda.

Tetapi karena Anda adalah pembicara utama, mereka tidak akan disalin oleh media.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam berbicara di depan umum guna
meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berbicara di depan umum untuk
berbagai keperluan, terutama dalam kepemimpinan.

Dukung upaya Anda di dunia kepemimpinan untuk mencapai tujuan di atas melalui
bahasa tubuh, ketenangan, dan kata-kata serta suara yang tepat.
1. Gaya Komunikasi Seorang Pemimpin

Gaya kepemimpinan perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor, salah


satunya adalah hubungan antara pemimpin perusahaan atau perusahaan dan
hubungan antara pemimpin dan bawahan. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan
yang mempengaruhi pemikiran, perasaan, sikap, dan perilaku orang lain. Konsep
hubungan superior berakar kuat pada perbedaan kekuasaan, yang diterjemahkan ke
dalam perbedaan posisi, hak, dan kontrol.

Kualitas komunikasi antara bawahan dan atasan tergantung pada fungsi


hubungan individu yang dibangun di antara mereka dan bagaimana kinerja bawahan
ini. Dalam hubungan kepemimpinan itu sendiri, banyak jenis atau metafora yang
dapat diterapkan. Seringkali, gaya kepemimpinan mempengaruhi kepribadian
pemimpin dan gaya kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan.

Gaya kepemimpinan ini sering didasarkan pada sejumlah prinsip dasar,


termasuk pentingnya hubungan kolaboratif, pentingnya melakukan pekerjaan, dan
pentingnya hasil pekerjaan. Untuk mengetahui tentang hubungan kepemimpinan
yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa contoh hubungan kepemimpinan yang
umum digunakan.

2. Gaya Controlling

Model hubungan kepemimpinan ini menekankan pada kontrol terhadap


organisasi atau perusahaan. Pemimpin dengan gaya komunikasi terkontrol
membatasi dan mengontrol perilaku, pikiran, dan tanggapan bawahannya. Hubungan
dalam gaya komunikasi ini adalah jalan satu arah dari atasan ke bawahan.
Komunikasi satu arah ini dilakukan untuk mempengaruhi bawahan agar bertindak
sesuai dengan perintah.

3. Gaya Equalitarian

Tipe gaya kepemimpinan ini menekankan pada aspek kesetaraan dalam


hubungan. Jenis komunikasi kepemimpinan ini mendistribusikan informasi atau
gagasan melalui dua cara, baik dari atas ke bawah maupun sebaliknya. Jenis
hubungan manajemen ini bersifat transparan, artinya setiap anggota organisasi atau
perusahaan memiliki hak untuk menyampaikan pendapat.

Pemimpin memberikan tempat kepada bawahannya untuk mengomentari


keputusan organisasi atau perusahaan. Komunikasi santai dan tidak mengancam.
Dengan cara berkomunikasi ini, pemimpin memiliki kemampuan untuk menjalin
komunikasi yang baik dan menciptakan transparansi antara atas dan bawah dan
bawah. Pemimpin dapat membangun hubungan formal dan informal dengan anggota
organisasi atau membuka kesempatan bagi setiap anggota untuk bertukar informasi
dan ide.

4. Gaya Struktural

Dalam strategi komunikasi kepemimpinan ini, pemimpin memberikan


informasi yang bertujuan untuk memperkuat proses penempatan, program
penempatan, dan struktur organisasi atau perusahaan. Dalam mode komunikasi ini,
pemimpin berusaha mempengaruhi bawahan dengan memberikan informasi yang
berkaitan dengan tujuan, jadwal kerja, aturan kerja, proses kerja dalam organisasi
atau perusahaan. Jika jenis hubungan manajemen ini diterapkan dengan baik, maka
akan efektif dan bermanfaat bagi organisasi atau perusahaan.

Pakar komunikasi Stogdil dan Kuns menunjukkan bahwa struktur awal dapat
menjadi gaya manajemen yang efektif. Pemula struktur ini dapat merencanakan
informasi atau informasi verbal untuk menetapkan tujuan organisasi, struktur
organisasi, deskripsi pekerjaan dan pertanyaan struktural lainnya.

5. Gaya Dinamis

Gaya komunikasi dinamis ini membuat komunikator menjadi lebih agresif


dalam menyampaikan dan menangkap pesan. Dengan cara ini, baik pemimpin
maupun bawahan sangat menyadari bahwa lingkungan organisasi atau perusahaan
mereka dinamis dan terfokus pada tindakan. Jenis strategi kepemimpinan ini
dirancang untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih cepat dan lebih baik.

Dalam lingkungan kerja yang dinamis, pendekatan manajemen ini sangat ideal
untuk memecahkan masalah kritis. Gaya kepemimpinan ini dapat berjalan dengan
baik jika pemimpin dan stafnya memiliki keterampilan yang cukup untuk
memecahkan masalah kritis dalam lingkungan yang dinamis.

6. Gaya Relinqushing

Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin bersedia menerima saran atau saran
orang lain. Pemimpin bersedia memberi perintah dan mengurangi keinginannya
untuk mengatur karyawannya. Jenis pendekatan kepemimpinan ini dapat efektif jika
pemimpin bekerja di organisasi atau perusahaan yang mencakup orang-orang yang
berpengalaman, berpengetahuan luas, dan bertanggung jawab untuk setiap tugas.

Anda mungkin juga menyukai