Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN


TENTANG
GEOPOLITIK DI INDONESIA

Di susun oleh kelompok 7 :


1. Agum gumelar 2301191100
2. Jian anggara 2301191057
3. Rian Gunawan 2301191023

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
BANTEN JAYA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua


abad terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang
telah berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang
kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian
tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur
wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara
disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara
mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45
Alinea IV)  perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang
dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban,
serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan
sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat
tak dapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena
itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara.
Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat
tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu
pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, 
masyarakat, dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara
fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya,
suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal
sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya
sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.
B. Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian Geopolitik ?


2. Bagaimanakah Perkembangan Geopolitik  di Indonesia ?
3. Apa saja Unsur-unsur Geopolitik Indonesia ?
4. Bagaimanakah wawasan nusantara sebaga Geopolitik di indonesia ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik


2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik di indonesia
4. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai Geopolitik di indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan
politik berasal dari bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat
yang berdiri sendiri dan teia artinya urusan.Geopolitik biasa juga di sebut
dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik
atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional
yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik
beratkan pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti
luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu
negara.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel
sebagai ilmu bumi politik (political geography) yang kemudian diperluas
oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.

 Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli :

a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad


ke-20 mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek
penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.

b. Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi,


ditambah proses politik dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003):
"Geopolitics adalah sains nasional baru negara, sebuah doktrin
pada determinesme spasial semua proses politik, berdasarkan
dasar-dasar geografi yang luas, terutama dari geografi politik."
Geografi Politik Haushofer dianggap sebagai bagian penting dari
Geopolitics.

c. Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003:


"Geopolitics adalah analisis interaksi antara, di satu sisi,
pengaturan dan perspektif geografis dan, di sisi lain, proses-proses
politik. Baik pengaturan geografis dan proses politik yang dinamis,
dan masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain.
Geopolitics alamat konsekuensi dari interaksi ini. " Definisi
berfokus pada interaksi dinamis antara daya dan ruang. Ini bebas
(Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan (politik) dan
ruang: Ini menekankan bahwa analisis geopolitik seharusnya
merupakan refleksi objektif dunia.

d. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi


manusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan
pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional
dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan
bumi. Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan
sebagai dasar perkembangan dan hubungan kenegaraan. Bidang
kajian geografi politik relative luas, seperti aspek keruangan, aspek
politik, aspek hubungan regional, dan internasional.

e. Menurut Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan Konsep


Geopolitics. Popoli Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai
cabang dari geografi politik adalah studi tentang hubungan timbal
balik antara geografi, politik dan kekuasaan dan juga interaksi yang
timbul dari kombinasi dari mereka dengan satu sama lain. Dimana
menurut definisi ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dan
memiliki ilmu dasar alam.

B. Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri


bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan
wilayah nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan
Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah
nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan
dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu
meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan
letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat
penting dan menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk
juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan
manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting
beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia
yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis.
Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor
geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan
demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik
dan geostrategi tertentu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan
kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam
mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan
wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan
ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik
khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi
nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu
Negara kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai
tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan
nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya
Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah
kedaulatan suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin
abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para
pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses politik dan
demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa
Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung.
Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus
besar, Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini
mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis
bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat
untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok
separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN)
yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali
Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS
gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM). Hal tersebut tentu saja
akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik
komunal. Meski langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil,
namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal
masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya diawali dengan
pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman
budaya dan pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan
kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses politik dalam
rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat di sejumlah
daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan
struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap
dapat berjalan dengan baik. Dan yang ketiga adalah isu keamanan
teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan perbatasan
baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan tapal
batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut,
juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan
berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya
berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga
dengan baik.

C. Unsur-unsur Geopolitik

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau


biasa disebut sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :

1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara
dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya.
Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur
politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai
kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD
1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat
maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa
Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial dan budaya
serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama
realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus
nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan
nasional , kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata laku (conduct)
Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia. Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam
tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata
laku tersebut akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa
berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa
bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan
rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

D. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik di indonesia

Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia


wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-
syarat bagi terwujudnya cita-cita nasional yang tertuang dalam UUD 1945
dan Pancasila. Konfigurasi Indonesia adalah unik dengan ciri-ciri
demografi,anthropologi, meteorology dan latar belakang sejarah yang
memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah mengherankan
apabila para pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar
geopolitik Indonesia yaitu melalui ikrar sumpah pemuda, dimana
amanatnya adalah satu nusa,yang berarti keutuhan ruang nusantara;satu
bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh ruang nusantara bersama isinya.
Kebangsaan Indonesia terdiri dari 3 unsur geopolitik yaitu:

1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia


dan sekaligus pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa
kebangsaan adalah suplimasi dari sumpah pemuda dan menyatukan tekad
menjadi bangsa yang kuat,dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa
di dunia ini. Paham kebangsaan yang merupakan pengertian yang
mendalam tentang apa dan bagaimana bangsa itu serta bagaimana
mewujudkan masa depannya. Ia merupakan intisari dari visi warga bangsa
tentang kemana bangsa ini harus di bawa ke masa depan dalam suasana
lingkungan yang semakin menantang. Secara formal paham kebangsaan
dapt dibina melalui proses pendidikan dan pengajaran dalam bentuk materi
ajaran misalnya wawasan nusantara, ketahanan nasional, doktrin dan
strategi pembangunan nasional,sejarah dan budaya bangsa. Untuk itu para
perancang materi pengajaran harus benar-benar memiliki visi dan
pengetahuan tentang kebangsaan serta kaitannya dengan kepentigan
geopolitik. Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan produk
akhir dari sinergi rasa kebangsaan dengan paham kebangsaan. Banyak
pakar yang berpendapat bahwa konsepsi tentang rasa kebangsaan tau
wawasan kebangsaan secara keseluruhan sudah usang dan ketinggalan
zaman.
Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila
dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak
lebih hanya permainan politik semata, sebab wawasan kebangsaan akan
membuat ikrar satu bangsa terwujud dan bangsa yang satu dapat
mewujudkan satu nusa dengan berbekal landasan satu bahasa. Oleh karena
adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan nusantara secara
ilmiah dirumuskan dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:

1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity
yang utuh sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas
diantara pulau-pulau tersebut, sehingga laut diantara pulau-pulau itu
berubah dari pemisah menjadi pemersatu tanah air nusantara.

2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat
disediakan melalui proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi
tidaklah berarti berbuat sesuai aturannya sendiri-sendiri akan tetapi
perlu taat pada koridor yang telah disepakati bersama. Setelah kegiatan
ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu dijaga
kesatuaanya diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu
mata uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak
dan nilai tukar rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi
karena untuk sementara para pelaku ekonomi bertransaksi dengan
dollar AS.

3. Kesatuan Sosial Budaya


Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar
kesepakatan bukan atas dasar sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI
terjadi perdebatan antara para tokoh pendiri Republik ini tentang apa
itu bangsa Indonesia dan apa itu wilayah Negara Indonesia.Kesatuan
sosial budaya sesungguhnya merupakan sublimasi dari rasa paham dan
semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras, dan agama serta
asal keturunan, perasaan perasaan satu dimungkinkan untuk dibentuk
asal sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia
sebagaimana isi dan makna sumpah pemuda.

4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang
hankam, khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung
jawab bersama. Atas dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri
utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan
terciptanya rasa aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap
warga dan setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang
maknanya tiap unit wilayah harus di upayakan agar dapat
menggalang ketahanan masing-masing.

Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalam


negeri hanya ada TNI dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata
yang berarti tidak diperbolehkan ada satuan bersenjata di luat itu.
Karena itulah maka pemilikan senjata api dilarang kecuali mendapat
azin dari Polri untuk digunakan bagi kepentingan khusus. Pegawai
pemerintah dengan tugas khusus juga dipersenjatai sebagai sarana self
defense mengingat bidang tugasnya yang membawa konsekuensi
keamanan bagi dirinya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan –


peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong
oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik
Indonesia dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat
Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Kekuatan negara Indonesia
terletak pada : posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber
daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan
keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan
satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri negara
ini dan diikrarkan dalam sebuah Sumpah Pemuda. Sehingga pandangan
geopolitik bangsa Indonesia harus  didasarkan pada nilai – nilai Pancasila
yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD
1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://iddamahfiroh.blogspot.com/2013/04/implementasi-geopolitik-indonesia-
di.html

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-
dan- wawasan.html

http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai-
geopolitik.html

http://selawan33.blogspot.com/2013/06/geopolitik-indonesia.html

http://temonsoejadi.com/2012/03/21/teori-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/

Anda mungkin juga menyukai