Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TENTANG GEOPOLITIK

(KEWARGANEGARAAN)

Dosen Pengajar :

Dr. La Bilu, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh:

Dandi Saputra ( B1A122013)

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Geopolitik. Shalawat beserta salam semoga
selalu tersampaikan kepada Baginda Rosulullah SAW yang telah membawa umat manusia
dari zaman kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi Penilaian Tugas
Mata Kuliah Kewarganegaraan . Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan dapat menjadi sebuah pembelajaran dan pengalaman baru
bagi penulis dalam membuat makalah. Mohon maaf apabila dalam makalah ini terdapat kata-
kata yang salah dan sulit dipahami para pembaca, untuk itu kritik dan saran dari para
pembaca sangat kami perlukan demi kesempurnaan makalah selanjutnya, atas kritik dan saran
yang diberikan kami ucapkan terima kasih.

Kendari, 29 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini.
Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan
wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam
perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal
meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara
disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan
nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak
dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.

Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI
bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari bumi
yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang menyatakan tempat
tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya
tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.

Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal
yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan bangsa hingga kini,
meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat mempertahankan
ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai
wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang
merupakan kepanjangan dari geografi politik.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya, yaitu :


1. Apakah Pengertian Geopolitik ?
2. Bagaimanakah Perkembangan Geopolitik di Indonesia ?
3. Apa saja Unsur-unsur Geopolitik Indonesia ?
4. Bagaimanakah wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik ?
5. Bagaimanakah implementasi dari geopolitik ?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuannya, yaitu :


1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik

4. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik


5. Untuk mengetahui bagaimana implementasi dari geopolitik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politik berasal dari
bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri dan teia artinya
urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan nusantara. Geopolitik diartikan
sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi
nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan
pada pertimbangan geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang
apabila dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara.

Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi
politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi
geographical politic, disingkat geopolitik.

Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli :

a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20 mendefinisikan
Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah
tertentu.

b. Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi, ditambah proses politik
dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003): "Geopolitics adalah sains nasional baru
negara, sebuah doktrin pada determinesme spasial semua proses politik, berdasarkan
dasar-dasar geografi yang luas, terutama dari geografi politik." Geografi Politik
Haushofer dianggap sebagai bagian penting dari Geopolitics.

c. Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003: "Geopolitics adalah
analisis interaksi antara, di satu sisi, pengaturan dan perspektif geografis dan, di sisi lain,
proses-proses politik. Baik pengaturan geografis dan proses politik yang dinamis, dan
masing-masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Geopolitics alamat
konsekuensi dari interaksi ini. " Definisi berfokus pada interaksi dinamis antara daya dan
ruang. Ini bebas (Cordellier, 2005) juga berfokus pada kekuasaan (politik) dan ruang: Ini
menekankan bahwa analisis geopolitik seharusnya merupakan refleksi objektif dunia.

d. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia yang bidang
kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi
hubungan regional dan internasional, pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi.
Dalam geografi politik, lingkungan geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan
hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relative luas, seperti aspek
keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan internasional.
e. Menurut Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics. Popoli
Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai cabang dari geografi politik adalah studi
tentang hubungan timbal balik antara geografi, politik dan kekuasaan dan juga interaksi
yang timbul dari kombinasi dari mereka dengan satu sama lain. Dimana menurut definisi
ini, geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.

B. Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui
ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang
merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu
seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan
kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya
perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.Kondisi geografis suatu
negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi pertimbangan pokok berbagai
kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan
manusia . Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi,
tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit
terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah,
dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan
geostrategi tertentu. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik
hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar
Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu
kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi,
Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian
dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai
berikut:“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan
yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa
melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan


kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama Negara
Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus
oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi.
Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan
Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan
kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga
kasus besar, Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada
upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh
Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI),
kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang
berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku
Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM). Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan
persatuan NKRI sendiri.

Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski
langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus
kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil. Penanganannya
diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman
budaya dan pada saat yang sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya
peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan
masyarakat di sejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi
perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat
berjalan dengan baik. Dan yang ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau
terluar. Dalam isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah
permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan
tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari
NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

C. Unsur-unsur Geopolitik

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut sebagai
Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :

1. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah


Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta
keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan
wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam
kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas
bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
nasional yang berupa politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi
menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama
(konsensus nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional , kedua
persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (conduct)

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan sebuah
tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan
mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin
dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut akan
mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga
menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

D. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Geopolitik

Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia wawasan


nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra- syarat bagi terwujudnya cita-cita
nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila. Konfigurasi Indonesia adalah unik
dengan ciri-ciri demografi,anthropologi, meteorology dan latar belakang sejarah yang
memberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah mengherankan apabila para
pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar geopolitik Indonesia yaitu melalui
ikrar sumpah pemuda, dimana amanatnya adalah satu nusa,yang berarti keutuhan ruang
nusantara;satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh ruang nusantara bersama isinya. Kebangsaan Indonesia
terdiri dari 3 unsur geopolitik yaitu:

1. Rasa Kebangsaan

2. Paham Kebangsaan

3. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan sekaligus
pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah suplimasi dari sumpah
pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,dihormati dan disegani diantara
bangsa-bangsa di dunia ini. Paham kebangsaan yang merupakan pengertian yang mendalam
tentang apa dan bagaimana bangsa itu serta bagaimana mewujudkan masa depannya. Ia
merupakan intisari dari visi warga bangsa tentang kemana bangsa ini harus di bawa ke masa
depan dalam suasana lingkungan yang semakin menantang. Secara formal paham kebangsaan
dapt dibina melalui proses pendidikan dan pengajaran dalam bentuk materi ajaran misalnya
wawasan nusantara, ketahanan nasional, doktrin dan strategi pembangunan nasional,sejarah
dan budaya bangsa. Untuk itu para perancang materi pengajaran harus benar-benar memiliki
visi dan pengetahuan tentang kebangsaan serta kaitannya dengan kepentigan geopolitik.
Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan produk akhir dari sinergi rasa
kebangsaan dengan paham kebangsaan. Banyak pakar yang berpendapat bahwa konsepsi
tentang rasa kebangsaan tau wawasan kebangsaan secara keseluruhan sudah usang dan
ketinggalan zaman.

Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila dilandasi oleh
wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak lebih hanya permainan politik
semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu bangsa terwujud dan bangsa
yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan berbekal landasan satu bahasa. Oleh karena
adanya amanat yang demikian itulah, maka wawasan nusantara secara ilmiah dirumuskan
dalam bentuk konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:
1. Kesatuan Politik

Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk mewujudkan


pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh sebagai tanah air. Ini berarti
bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau tersebut, sehingga laut diantara pulau-
pulau itu berubah dari pemisah menjadi pemersatu tanah air nusantara.

2. Kesatuan Ekonomi

Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui proses
demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah berarti berbuat sesuai aturannya sendiri-sendiri
akan tetapi perlu taat pada koridor yang telah disepakati bersama. Setelah kegiatan ekonomi
diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu dijaga kesatuaanya diseluruh wilayah negara,
antara lain berlakunya satu mata uang tunggal yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi
memuncak dan nilai tukar rupiah sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena
untuk sementara para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.

3. Kesatuan Sosial Budaya

Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar kesepakatan bukan atas dasar
sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI terjadi perdebatan antara para tokoh pendiri Republik
ini tentang apa itu bangsa Indonesia dan apa itu wilayah Negara Indonesia.Kesatuan sosial
budaya sesungguhnya merupakan sublimasi dari rasa paham dan semangat kebangsaan.
Tanpa memandang suku, ras, dan agama serta asal keturunan, perasaan perasaan satu
dimungkinkan untuk dibentuk asal sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia
sebagaimana isi dan makna sumpah pemuda.

4. Kesatuan Hankam

Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang hankam, khususnya
keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung jawab bersama. Atas dasar itulah sistem
Hankamrata memiliki 3 ciri utama yaitu:

1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa aman dan
keamanan rakyat.

2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan setiap
fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam

3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang maknanya tiap unit wilayah
harus di upayakan agar dapat menggalang ketahanan masing-masing.

Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalamnegeri hanya ada TNI
dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata yang berarti tidak diperbolehkan ada satuan
bersenjata di luat itu. Karena itulah maka pemilikan senjata api dilarang kecuali mendapat
azin dari Polri untuk digunakan bagi kepentingan khusus. Pegawai pemerintah dengan tugas
khusus juga dipersenjatai sebagai sarana self defense mengingat bidang tugasnya yang
membawa konsekuensi keamanan bagi dirinya.
E. Implementasi Geopolitik Indonesia

1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia yang sesuai
dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
sejak awal proses pembentukan Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.
Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang Maha Esa sebagi sila
pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi manusia Indonesia yang terjabarkan pada
sila-sila berikutnya. Wawasan nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi
landasan dan pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi upaya mewujudkan


kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa,
serta upaya untuk mewujudkan ketertiban dan perdamaian dunia dan Wawasan Nusantara
merupakan konsep dasar bagi kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.

2. Pembangunan Nasional

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik

1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik bersama bangsa
indonesia.

2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang dianutnya tetap
dalam kesatuan bangsa Indonesia .

3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan,

senasib dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk

mencapai satu cita-cita bangsa yang sama.

4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa

Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang

sama.

5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun

nasional .

6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem

hubungan nasional.

7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan ketertiban dunia dan
perdamaian abadi melalui politik luar negeri bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal
dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia
secara merata.

9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah tanpa
mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-masing.

10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan sebagai usaha


bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial budaya

Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki kehidupan serasi
dengan tingkat kemajuan yang merata dan seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa. Budaya
Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak ragam budaya yang
menggambarkan kekayaan budaya bangsa. Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai
budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.

c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan pertahanan Keamanan

1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.

2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta
dalam pertahanan dan keamanan negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

3) Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)

a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan Nusantara, khususnya di
bidang wilayah adalah diterimanya konsepsi Nusantara di forum internasional,
sehingga terjaminlah integritas wilayah teriterorial Indonesia. Laut Indonesia yang
semula dianggap bebas menjadi bagian integral dari wilayah Indonesia. Di samping
itu pengakuan terhadap landas kontinen Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan
pertambahan luas wilayah yang cukup besar.

b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut menghasilkan sumber daya
alam yang cukup besar untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

c. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara di berbagai bidang


tampak pada berbagai proyek pembangunan sarana dan prasarana komunikasi dan
transportasi.

d. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk menjadikan


bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetap merasa sebangsa dan setanah air,
senasib sepenanggunan dengan asas pancasila.
e. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamanan terlihat pada
kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui Sistem Pertahanan keamanan
Rakyat semesta untuk menghadapi berbagai ancaman bangsa dan Negara.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan –


peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam
berbangsa dan bernegara. Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sumpah
Pemuda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus didasarkan pada
nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara
Indonesia.

B. Saran

Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar


dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu
mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia,
dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi
seluruh umat manusia di dunia.

Anda mungkin juga menyukai