Anda di halaman 1dari 15

Makalah ppkn

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

DOSEN PENGAMPU :
MUHAMMAD YUNUS AHMAD, S.Hum.M.Us.

Disusun oleh:
Rissa Sahara (220503005)
Nazirah ( 220503007)
Hilya Suri Safra (220503006)

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
dengan tepat waktu. Adapun tema yang diangkat dalam makalah ini berjudul “Pancasila
sebagai dasar negara”
Pada kesempatan kali ini kami mengucapkan ribuan terima kasih kepada dosen kami yang
telah memberikan kami tugas berupa makalah. Karena dengan itu dapat meningkatkan
kemampuan kami dalam membuat makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar kami menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Banda Aceh, 17 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFRAE ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. KONSEP NEGARA......................................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah .................................................................................................1
2. Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
3. Tujuan Makalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
1. Pendudu...........................................................................................................................2
2. Warga Negara..................................................................................................................2
3. Rakyat..............................................................................................................................3
4. Masyarakat.......................................................................................................................3
5. Pancasila Sebagai Dasar Negara......................................................................................3
6. Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara......................................................................5
7. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Negara..................................................................6
B. TUJUAN NEGARA......................................................................................................7
1. Tujuan Negara Berdasarkan Pancasila............................................................................9
2. Tujuan Mempelajari Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa............................................9
C. KAJIAN ........................................................................................................................9
BAB III PENUTUP ..........................................................................................................11
Kesimpulan..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah


Pancasila sebagai Dasar Negara berarti Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur
penyelenggaraan Negara, dan dalam hal ini Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan “Sumber dari
segala sumber hukum” dalam Negara Republik Indonesia.
Pancasila sebagai Dasar Negara adanya sejak tanggal 18 Agustus 1945, yaitu saat disahkan
Pembukaan UUD 1945 oleh PPKI, di mana tercantum Pancasila Dasar Negara.
Pancasila sebagai Dasar Negara yang merupakan sumber dari segala sumber hukum itu dijabarkan ke
dalam peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, sehingga mempunyai sanksi hukum
terhadap pelanggarannya.
Pancasila sebagai Dasar Negara tercantum di dalam pembukaan UUD1945 sebagai Pokok Kaidah
fundamental secara hukum tidak dapat diubah. – Hal tidak dapat diubah ini akan dijelaskan tersendiri.

2. Rumusan Masalah
Bagaimana konsep negara menurut Pancasila?
Bagaimana Pancasila sebagai ideologi negara?
Apa tujuan negara Indonesia menurut Pancasila ?

3. Tujuan Makalah
Mengetahui Makna Pancasila sebagai dasar negara.
Mengetahui Pancasila sebagai ideologi negara.
Menuntaskan tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Mengetahui konsep dari satu negara.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP NEGARA

1. Penduduk

Penduduk adalah setiap orang yang berada di suatu negara baik bersifat tetap maupun
sementara. Negara dalam syarat berdirinya mencakup rakyat, wilayah, pemerintah yang
berdaulat. Rakyat merupakan suatu unsur dasar negara, karena manusia yang berkepentingan
agar organisasi negara berjalan. Syarat dalam suatu negara adalah inginya bersatu,
perkembangan zaman dan pergaulan bangsa membuat warga tidak sama dengan penduduk.
Dibutuhkan penanganan khusus berkaitan dengan tingkat kesadaran dan keinginan bersatu.
Pembinaan kesadaran bagi warga negara sangat penting dilakukan dalam menggunakan hak
kewajiban agar terciptanya kepentingan nasionl yang merupakan cita-cita nasional dan
tujuan nasional yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yang dapat disimpulkan ke
dalam:

a. Negara Kesatuan Republik Indobesia yang tetap merdeka, bersatu, dan berdaulat;

b. Terwujudnya masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur;

c. Terciptanya kondisi lingkungan masyarakat yang aman, tertib, dan damai.

2. Warga negara

Kewarganegaraan merupakan segala hal yang berhubungan dengan warga negara.


Status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga negara dan
negaranya. Perlindungan warga negara kepada warga negara diatur dalam UUD 1945. Warga
negara mengandung hubungan hukum antara negara dengan warganya. Penduduk suatu
negara dapat terdiri dari warga negara dan bukan warga negara (asing). Status
kewarganegaraan seorang warga negara terbagi menjadi tiga yaitu apatride (tidak
mempunyai status kewarganegaraan), bipatride (memiliki dua kewarganegaraan), loss citizen
(penduduk tetap).

3. Rakyat

2
Rakyat mencakup penduduk dan warga negara. Istilah rakyat juga digunakan dalam bidang
politik. Dalam pasal 1 (2) UUD 1945 menyebutkan “kedaulatan di tangan rakyat...” akan
tidak lazim jika disebut “kedaulatan di tanganpenduduk atauwarga negara”.

4. Masyarakat

Istilah” masyarakat” memberikan definisi ahli sebagai berikut:

Menurut L. Berger Masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang
luas sifatnya.

Menurut Karl Marx Masyarakat ialah keseluruhan hubungan-hubungan ekonomis, baik


produksi maupun konsumsi, yang berasal dari kekuatan- kekuatan produksi ekonomis, yakni
teknik dan karya.

Menurut Dan gillin Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan,
tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.

MenurutHarold J. Laski Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan
bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.

5. Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara dalam kedudukannya ini sering disebut sebagai dasar
filsafat atau dasar falsafah negara (philosofischegronslas) dari negara, ideologi negara atau
(staatsidee). Dalam pengertian ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk
mengatur pemerintahan negara dengan lain perkataan Pancasila merupakan suatu dasar untuk
mengatur penyelenggaraan negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara terutama segala peraturan perubahan undang-undang termasuk
proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini, dijabarkan dan diderivasikan dari nilai-nilai
Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi
suatu kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta
kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar baik yang tertulis
atau undang-undang dasar maupun yang tidak tertulis atau konvensi. Dalam kedudukannya
sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengubah secara hukum.

3
Sila keempat Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan. Akhir-akhir ini didasarkan bahwa pelaksanaan sila ke-4
Pancasila semakin kabur dan lebih menitikberatkan pada demokrasi. Musyawarah, sudah jauh
dari kehidupan ketatanegaraan kita. Hampir semua tanpa musyawarah, tetapi sudah dengan
cara pengambilan keputusan dengan suara terbanyak. Padahal sila keempat Pancasila lebih
menekankan pada musyawarah. Di samping itu perlu diingatkan dan diperhatikan bahwa
yang banyak, yang besar, dalam yang mayoritas itu belum tentu baik dan benar. Perwakilan,
sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan dan dikesampingkan. Pemilihan presiden sudah
tidak lagi menggunakan asas . Begitu pula dengan pemilihan gubernur dan Bupati.

Kerakyatan adalah merupakan segala sesuatu yang mengenai rakyat, yang menyangkut orang
banyak, atau merupakan sesuatu yang mengenai segenap penduduk suatu negara.

Apabila demokrasi diterjemahkan suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat, sayang di dalam praktik penyelenggaraan arti yang ketiga, yakni untuk rakyat “masih
jauh panggangan dari api”

Hikmah kebijakan dan penggunaan pikiran yang sehat, lalu mempertimbangkan persatuan
dan kesatuan bangsa, kepentingan rakyat yang dilaksanakan dengan sadar, jujur dan
bertanggung jawab serta keikhlasan hati.

Hikmat berarti juga kebijakan, waarifan sehingga sangat jelas, bahwa untuk mengambil
kebijakan yang menyangkut rakyat, menurut sila ke-4 Pancasila tidak ditetapkan dengan
suara terbanyak, dan bukan secara langsung, tetapi dengan musyawarah oleh wakil-wakil
rakyat Indonesia.

Konsep Negara hukum Pancasila adalah negara yang hidup berbangsa hukum bernegara yang
didasarkan atas ketuhanan yang maha esa. Ada pun negara hukum dilandasi dengan hukum
sehingga segala Kekuasaan dari alat pemerintahan di dasarkanatas hukum. Negara Hukum
juga berlandaskan dengan UUD 1945 .

4
6. Rumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Setelah kemerdekaan Indonesia, PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18, 19, 20,
21, dan 22 Agustus 1945. Dilakukannya sidang ini ditujukan untuk membuat beberapa
keputusan. Adapun keputusan pertama dan yang paling penting adalah mengesahkan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang di dalam
pembukaannya termuat rumusan Pancasila pada alinea keempat.

Pada alinea keempat tercantum, “... maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan


Indonesia itu dalam suatu Undang-undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial


bagi seluruh rakyat Indonesia_”

Sudah terlihat jelas bahwa adanya Pancasila dalam Pembukaan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945. Menurut sejarah, Pancasila dirumuskan untuk
dijadikan sebuah landasan bagi negara dalam menjalankan aktivitas kenegaraan-
kenegaraannya.

Adapun beberapa bukti sejarah yang menyebutkan Pancasila Dasar Negara Republik
Indonesia dapat dilihat dari:

a. Pada tanggal 29 Mei, kurang lebih tiga bulan sebelum kemerdekaan, Mr. M
Yamin mengemukakan pidatonya dengan pembuka, “kewajiban untuk ikut
menyelidiki bahan-bahan yang menjadi dasar dan susunan negara yang akan
terbentuk dalam suasana kemerdekaan, yang telah diakui dan telah dibela oleh
rakyat Indonesia dengan korban darah daging sejak beratus-ratus tahun ....”
(Naskah persiapan UUD 1945 Jilid I:88)
b. Dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyebutkan, “Yang diminta
oleh Ketua badan penyidik agar sidang mengemukakan dasar negara merdeka
yaitu PhilosophiceGrondslag Indonesia merdeka adalah Pancasila.
c. Di dalam Piagam Jakarta termuat kalimat: “maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu hukum dasar negara Indonesia yang

5
terbentuk dalam suatu susunan republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasar ketuhanan dengan kewajiban....”

Pancasila bagi negara Indonesia adalah sama halnya dengan fundamen bagi sebuah
gedung. Kalau kita ingin mendirikan sebuah gedung haruslah gedung itu kita dirikan di
atas fundamen yang kuat dan kokoh. Akan demikian pulalah halnya kalau kita ingin
mendirikan suatu negara Indonesia yang kekal dan abadi, maka haruslah bangunan negara
Indonesia itu kita didirikan di atas suatu dasar (fundamen) yang kuat dan kokoh.

Ernest Renar mengatakan bahwa setiap bangsa mempunyai suatu jiwa “(Une
Nation,est Une ame). Jiwa bangsa yang satu berbeda dengan jiwa bangsa lainnya. Bangsa
Indonesia mempunyai suatu jiwa, yang disebut kepribadian bangsa Indonesia. Lebih
tegas, Pancasila itu adalah merupakan manifestasi dari kepribadian bangsa Indonesia.

7. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila sebagai pandangan hidup dikatakan juga sebagai “Way Of Life,


Weltanschauung, Wreldebeschouing, Wereldenlevensbschouwing”, pandangan dunia,
pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup. Dengan kata lain,
segala aktivitas sehari-hari, dari segala bidang, tingkah laku dan tindakan-tindakan, harus
dijiwai dengan pancaran-pancaran sila Pancasila. Yang artinya, Pancasila adalah sumber
dari segala sumber bagi kehidupan bernegara.

Fungsi Pancasila sebagai cita-cita dan ide. Setiap bangsa mempunyai cita-cita untuk
massa depan dan menghadapi masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama.
Seperti keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan
suatu pandangan hidup. Dengan pandangan hidup, suatu bangsa mudah memandang
persoalan yang dihadapi, dengan mudah mencari pemecahan masalah yang dihadapi,
memiliki pedoman juga pegangan dan membangun

diirnya. Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah nilai-nilai yang dimiliki bangsa dan
diyakini kebenarannya, yang berdasarkan pengalaman sejarah dan yang telah
menimbulkan tekad pada bangsa untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya kepada diri sendiri
merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia. kepribadian tersebut sebagai
pandangan hidup dan dasar Negara Pancasila. Pandangan hidup merupakan wawasan atau

6
cara pandang untuk hp kehidupan didunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang
terdiri dari suku, meyakini adanya kehidupan didunia dan di hari akhir. Berdasarkan hal
tersebut menemukan persamaan pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air,
ialah meyakini adanya dua dunia kehidupan. Inilah yang menyatukan pandangan hidup
bangsa Indonesia, walaupun terdiri atas berbagai suku yang berbeda. Bangsa Indonesia
yang terikat oleh keyakinan kepada tuhan yang maha kuasa dan kuatnya tradisi sebagai
norma dan nilai kehidupan dalam bermasyarakat adalah tali persamaan pandangan hidup
antara berbagai suku bangsa di nusantara. Pandangan hidup berbangsa dan bernegara
tersimpul dalam Pancasila.

Sudah sepatutnya setiap masyarakat Indonesia bahu-membahu membantu untuk


mewujudkan impian tersebut. Dalam teori VonSavigny, bahwa setiap bangsa mempunyai
jiwanya masing-masing. Pancasila sebagai jiwa bangsa, lahir bersamaan dengan adanya
bangsa Indonesia yaitu pada jaman Majapahit. Namun, istilah Pancasila baru
dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945. Sejatinya, Pancasila sudah ada sejak dahulu kala.

Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia:

1. Jiwa bangsa Indonesia tetap tidak berubah, dan mempunyai arti dinamis atau bergerak.

2. Sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan manusia mempunyai ciri-ciri khas,
artinya dapat dibedakan dengan bangsa lain.

Cir-ciri khas inilah yang disebut dengan kepribadian bangsa Indonesia.

B. TUJUAN NEGARA

Tujuan negara menurut Shang Yang ialah membentuk kekuasaan. Pembentukan


kekuasaan mengadakan perbedaan antara negara dengan rakyat. Shang Yang mengatakan
kalau orang ingin membuat negara kuat dan berkuasa mutlak, maka ia harus membuat
rakyatnya lemah dan miskin dan sebaliknya, jika orang hendak membuat rakyatnya kuat
dan makmur, maka ia harus menjadikan negaranya lemah. Untuk membuat negara kuat
dan sentosa satu-satunya jalan ialah tentaranya yang kuat, sederhana dan sanggup
menghadapi segala bahaya. Menurutnya, kebudayaan adalah melemahkan rakyat, karena
kebudayaan itu rakyat tidak berani mati. Ajaran Shang Yang menganggap di mana ke
semuanya itu sangat berharga seperti kebudayaan, moral,dan ilmu pengetahuan. Maka
Shang Yang mempunyai tujuan negara sebagai negara kekuasaan untuk dapat mengatasi
segala kekacauan yang timbul.

7
Pendapat lainya mengenai tujuan negara adalah Machiavell. Ia tidak setuju dengan moral,
kebudayaan, agama dan sebagainya, karena semua hal tersebut akan melemahkan raja
dalam memerintah negaranya. Raja yang lemah tentu tidak akan dapat bertahan lama dan
akhirnya ia akan jatuh juga. Di belakang tujuan negara kekuasaan, masih tersembunyi
tujuan yaitu untuk kepentingan kehormatan dan kebahagiaan bangsa. Penguasa sebagai
pemimpin negara harus mempunyai sifat seperti serigala dan singa. Sebagai serigala ia
dapat mengetahui dan membongkar rahasia yang bisa merobohkan negara karena
kelicikannya. Sebagai singa ia bisa menaklukkan binatang-binatang buas lainya. Berbeda
dengan Shang Yang dan Machiavelli, maka pada abad pertengahan dan mempunyai cita-
cita tentang tujuan negara bahwa seluruh negara-negara di dunia menjadi satu kekuasaan
seorang raja untuk mencapai tujuan itu harus dijamin adanya suasana damai dan aman.
Keadaan yang sebaik-baiknya untuk menjamin keamanan dan damai ialah bila negara di
dunia ini hanya ada satu raja saja yang diperintah oleh satu orang raja.

Dari ketiga pendapat itu terletak persamaan dalamtujuannya untuk mencapai


kekuasaan. Dalam masalah proklamasi kemerdekaan atau dalam kata pembukaan UUD
1945, tujuan negara RI disebutkan sebagai berikut:

“Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut


melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial.”

Berdasarkan ketentuan di atas, menurut Prof. Mr. Moh. Yamin tujuan negara ada dua
macam yaitu tujuan nasional dan tujuan internasional. Tujuan nasional negara RI ialah
kebahagiaan dalam negara, kemajuan kesejahteraan umum, kesejahteraan kehidupan
negara. Tujuan internasional ialah melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
Kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial Keberadaan negara, seperti organisasi
pada umumnya didirikan untuk memudahkan rakyat dalam mencapai tujuan bersama atau
cita-citanya. Negara merupakan sebuah organisasi yang mempunyai tujuan tertentu.
Sebagai organisasi kekuasaan, maka ketentuan mengenai tujuan dan cita- cita negara
sangatpenting, karena hakikatnya tujuan dan cita-cita negara adalah untuk menentukan
cara mengatur dan menyusun negara yang bersangkutan. Susunan itu diperlukan guna
memberikan arah yang jelas terhadap cita-cita yang dituju masyarakat, karena di dalam
masyarakat terdiri banyak golongan agama, ras, dan suku.

8
Dan adapun tujuan dari Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan tumpah darah Indonesia. Dan tujuan itu untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang
heterogen, mulai dari perbedaan suku, ras, agama dan budaya.

Bangsa Indonesia juga ingin memajukan kesejahteraan umum demi mewujudkan


Indonesia yang maju dan berkembang dan dipandang oleh negara-negara luar. Negara
Indonesia memberikan kesejahteraan kepada Rakyat Indonesia, itu dari sisi ekonomi
maupun spiritual.Tujuan negara Indonesia juga mencerdaskan kehidupan bangsa agar
semua bangsa Indonesia mengerti akan hukum-hukum yang didasarkan oleh Pancasila
mencerdaskan kehidupan bangsa juga tidak semuanya dilakukan oleh pemerintahan tetapi
juga didorong oleh kemauan rakyat Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia kedepannya. Tidak hanya itu Indonesia juga ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial,karena Indonesia
mempunyai peluang besar untuk menjalani kerja sama politik internasional, Terutama
dalam menjaga perdamaian Dunia.

1. Tujuan Mempelajari Pancasila sebagai Pemersatu Bangsa


Karena pada dasarnya Pancasila adalah Dasar Negara, maka pengalaman nilai-nilai
Pancasila bisa dikatakan mempunyai sifat imperatif atau memaksa. Artinya, semua
masyarakat Indonesia harus patuh dan tunduk kepadanya.
Namun, pengamalan atau pelaksanaan Pancasila sebagai Weltanschauung, yaitu
pengamalan Pancasila sebagai pandangan hidup tidak disertakan sanksi hukum, tetapi
mempunyai bersifat mengikat, artinya semua warga terikat dalam cita-cita yang
dikandungnya.
Jadi hakikat mempelajari Pancasila adalah :
a. Mengerti Pancasila yang benar.
b. Mengamalkan Pancasila.
c. Mengamankan Pancasila.

C. KAJIAN

Dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang merupakan sumber dari
segala sumber hukum. Pancasila sebagai dasar negara adanya sejak tanggal 18 Agustus
1945, yaitu saat disahkan undang-undang 1945 oleh PPKI, Di mana tercantum Pancasila
sebagai dasar negara. Setelah kemerdekaan Indonesia, PPKI mengadakan sidang pada
tanggal 18, 19,20,21 dan 22 Agustus 1954. Dilakukan sidang ini ditinjau untuk membuat
9
beberapa keputusan, salah satunya adalah mengesahkan undang-undang dasar negara
republik Indonesia yang didalamnya termuat rumus Pancasila pada alinea pertama.
Pancasila sebagai landasan hidup bangsa, dengan kata, segala aktivitas sehari-hari dari
segala bidang, tingkah laku dan tindakan, harus dengan pancaran-pancaran sila Pancasila,
yang artinya Pancasila sebagai sumber dari segala sumber bagi kehidupan bangsa. Tujuan
mempelajari Pancasila sebagai persatuan bangsa ialah sebagai dasar negara yang
dilandasi dengan nilai-nilai Pancasila yang mempunyai sifat imperatif atau memaksa.
Artinya semua masyarakat Indonesia harus patuh dan taat pada-Nya. Adapun pengamalan
atau pelaksanaan sebagai Walkarsehauung yaitu pengamalan Pancasila sebagai
pandangan hidup yang tidak ada sanksi hukum, tetapi mempunyai sifat mengikat, artinya
semua warga terikat dengan cita-cita yang dikandungnya.
Dan adapun tujuan dari Negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan tumpah darah Indonesia. Dan tujuan itu untuk mempersatukan bangsa
Indonesia yang heterogen, mulai dari perbedaan suku, ras, agama dan budaya.
Bangsa Indonesia juga ingin memajukan kesejahteraan umum demi mewujudkan
Indonesia yang maju dan berkembang dan dipandang oleh negara-negara luar. Negara
Indonesia memberikan kesejahteraan kepada Rakyat Indonesia, itu dari sisi ekonomi
maupun spiritual. Tujuan negara Indonesia juga mencerdaskan kehidupan bangsa agar
semua bangsa Indonesia mengerti akan hukum-hukum yang didasarkan oleh Pancasila
mencerdaskan kehidupan bangsa juga tidak semuanya dilakukan oleh pemerintahan tetapi
juga didorong oleh kemauan rakyat Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia kedepannya. Tidak hanya itu Indonesia juga ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial, karena Indonesia
mempunyai peluang besar untuk menjalani kerja sama politik internasional, Terutama
dalam menjaga perdamaian Dunia.

10
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pancasila sudah ada sejak dahulu, selaras dengan lahirnya Nusantara. Terbukti pada
adanya kata Panca pada bahasa Sanskerta berarti lima dan Sila berarti prinsip atau asas. Maka
dari itu Pancasila sepatutnya menjadi pedoman bangsa Indonesia dalam menjalankan
kehidupan bernegara. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mempunyai cita-cita untuk
masa depan dan masalah bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Jadi, pandangan hidup
bangsa Indonesia terikat akan nilai-nilai yang dimiliki bangsa dan diyakini kebenarannya
dalam menjalankan kehidupan sehari hari.
berdasarkan hal tersebut, menemukan persamaan pandangan hidup diantara suku-suku
bangsa di tanah air. walaupun terdiri atas beberapa suku yang berbeda, bangsa indonesia tetap
terikat keyakinan kepada tuhan yang maha kuasa dan kuatnya tradisi sebagai norma dan nilai-
nilai kehidupan dalam masyarakat .
kewarganegaraan merupakan segala hal yang berhubungan dengan warga
negara.status kewarganegaraan menimbulkan hubungan timbal balik antara warga negara dan
negara. perlindungan warga negara di atur dalam UUD 1945. warga negara mengandung
hubungan hukum antara negara dengan warga negara .
Tujuan negara memajukan kesejahteraan umum.mencerdaskan kehidupan bangsa dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

11
DAFTAR PUSTAKA

Irwan Gesmi, Yun Hendri (2018), Buku Ajar Pendidikan Pancasila. Jawa Timur : Uwais
Inspirasi Indonesia
Junaidi Muhammad (2016), Ilmu Negara Sebuah Konstruksi Ideal Negara Hukum. Jawa
Timur : Setara Press Kelompok InstansPublishing.
Moh. Kusnardi, Bintang (1994), Ilmu Negara. Jakarta : Gaya Media Pratama.
Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan (2006), Pendidikan Kewarganegaraan:
Paradigma Terbaru terbaruUntuk Mahasiswa, Bandung: ALVABETA,CV.
Tanidreja Tukiran, dkk (2009), Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Muhammadiyah, Bandung: ALVABETA, CV

12

Anda mungkin juga menyukai