PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DiSUSUN OLEH
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
……………………………………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi
……………………………………………………………………………………………………
…… iii
Bab I Pendahuluan
2.Tujuan
Penulisan……………………………………………………………………………..1
3.Manfaat
…………………………………………………………………………………………..1
4.Identitas
Buku………………………………………………………………………………….1
1.Kesimpulan
………………………………………………………………………………..19
2.Rekomendasi
……………………………………………………………………………..19
Daftar Pustaka
……………………………………………………………………………………21
BAB I PENDAHULUAN
2.TUJUAN PENULISAN
3.MANFAAT
4.IDENTITAS BUKU
1.Buku utama
2.Edisi : -
7.ISBN : 978-602-5799-42-46
B. Buku Pembanding
Judul Buku : Pendidikan Kewarganegaraan
Pengarang : Zaini Munawir SH., M.Hum
Angreni Atmei Lubis, SH., M.Hum
Penerbit : Media Persada
Tahun Terbit : Maret 2011
ISBN : 978-602-97523-7-3
BAB II RINGKASAN ISI BUKU
Identitas nasional merujuk pada identitas - identitas yang sifatnya nasional . Identitas nasional
merupakan sesuatu yang ditransmisikan dari masa lalu dan dirasakan sebagai pemilikan bersama ,
sehingga tampak kelihatan di dalam keseharian tingkah laku seseorang dalam komunitasnya
( Tilaar , 2007 : 27 ) .
Salah satu cara untuk memahami identitas suatu bangsa adalah dengan cara membandingkan
bangsa satu dengan bangsa yang lain dengan cara mencari sisi - sisi umum yang ada pada bangsa
itu . Pendekatan demikian dapat menghindarkan dari sikap kabalisme , yaitu penekanan yang
terlampau berlebihan pada keunikan serta ekslusivitas yang esoterik , karena tidak ada satu
bangsapun di dunia ini yang mutlak berbeda dengan bangsa lain ( Darmaputra , 1988 : 1 ) .
Identitas nasional yang berasal dari kata " national identity " " dapat diartikan sebagai "
kepribadian nasional " atau " jati diri nasional " . Kepribadian nasional atau jati diri nasional
adalah jati diri yang dimiliki oleh suatu bangsa .
Bagi orang Indonesia, identitas tersebut dapat dilacak pada ideologi dan konstitusi negara, yaitu
Pancasila dan Konstitusi NRI 1945.
identitas nasional dapat juga diartikan dengan identitas suatu kelompok masyarakat yang
melahirkan tindakan secara kolektif yang diwujudkan dalam bentuk organisasi yang diberi atribut
nasional ” ( Heri Herdiawanto dan Jumanta , 2010 : 34 ) .Dari beberapa pendapat di atas maka
dapat disimpulkan bahwa identitas nasional ( national identity ) adalah kepribadian nasional atau
jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang
lain .
Menurut Winarno ( 2007 : 42 ) faktor - faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia adalah
sebagai berikut : 1 . Adanya persamaan nasib , yaitu penderitaan bersama dibawah penjajahan
bangsa asing . 2 . Adamya keinginan bersama untuk merdeka , melepaskan diri dari belenggu
penjajahan . 3 . Adanya kesatuan tempat tinggal , yaitu wilayah nusantara yang membentang dari
Sabang sampai Merauke . 4 . Adanya cita - cita bersama untuk mencapai kemakmuran dan
keadilan sebagai suatu bangsa.
Dilihat dari proses lahirnya identitas nasional , maka identitas nasional itu sendiri dapat dibagi
menjadi 2 ( dua ) bagian , yaitu : 1 . Identitas kesukubangsaan ( identity cultural unity ) Cultural
unity merujuk pada bangsa dalam pengertian kebudayaan atau bangsa dalam arti sosiologis dan
antropologis.
2. Identitas politik nasional mengacu pada bangsa dalam arti politis, larangan bangsa. Dari
pernyataan di atas terdapat dua jenis bentuk identitas , yaitu identitas primer dan sekunder
( Tilaar , 2007 ; Winarno , 2013 ) . Identitas primer dinamakan juga identitas etnis yakni identitas
yang mengawali terjadinya identitas sekunder , sedangkan identitas sekunder adalah identitas
yang dibentuk atau direkonstruksi berdasarkan hasil kesepakatan bersama .
Bentuk - bentuk identitas nasional Indonesia dikemukakan oleh Winarno ( 2013 ) sebagai berikut :
( 1 ) Bahasa nasional atau bahasa persatuan adalah Bahasa Indonesia ; ( 2 ) Bendera negara adalah
Sang Merah Putih ; ( 3 ) Lagu kebangsaan adalah Indonesia Raya ; ( 4 ) Lambang negara adalah
Garuda Pancasila ; ( 5 ) Semboyan negara adalah Bhinneka Tunggal Ika ; ( 5 ) Dasar falsafah
negara adalah Pancasila ; ( 7 ) Konstitusi ( Hukum Dasar ) Negara adalah UUD NRI 1945 ; ( 8 )
Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia ; ( 9 ) Konsepsi Wawasan Nusantara ; dan ( 10 )
Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional . Semua bentuk identitas
nasional ini telah diatur dan tentu perlu disosialisasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya .
Sejalan dengan definisi tersebut , myron Weiner dalam Ramlan Surbakti (2010) membedakan 5
tipe integrasi , yaitu:
Integrasi bangsa
Integrasi wilayah
Integrasi nilai
Menurut Nurwardani dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari tiga aspek ,
yakni aspek politik , ekonomi dan sosial budaya .
Menurut Suroyo ( Nurwardani , 2016 : 67 - 69 ) , ternyata sejarah menjelaskan bangsa kita sudah
mengalami pembangunan integrasi sebelum bernegara Indonesia yang merdeka . Menurutnya ,
ada tiga model integrasi dalam sejarah perkembangan integrasi di Indonesia , yakni I ) model
integrasi imperium Majapahit , 2 ) model integrasi kolonial , dan 3 ) model integrasi nasional
Indonesia .
Masa perintis
Masa penegas
Masa percobaan
Masa pendobrak
Strategi integrasi
Menurut Harold J . Laski , negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena
mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih agung daripada individu
atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat itu . Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang hidup dan bekerjasama untuk tercapainya suatu tujuan bersama . Masyarakat
merupakan suatu negara manakala cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun
kelompok - kelompok , ditentukan suatu wewenang yang bersifat memaksa dan mengikat .
Menurut Dikdik B . Arif ( 2014 : 92 - 95 ) unsur - unsur terbentuknya negara sebagai berikut
Unsur Konstitutif
Unsur deklaratif
Negara sebagai salah satu bentuk organisasi mempunyai kekuasaan yang sifatnya berbeda dengan
organisasi lainnya . Negara memiliki sifat - sifat khusus sebagai manifestasi dari kedaulatan yang
dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja , tidak terdapat pada asosiasi atau organisasi
lainnya . Secara umum , setiap negara memiliki sifat memaksa , memonopoli , dan sifat mencakup
semua (Budiardjo, 2008:50
) Mengenai tujuan negara ini , beberapa ahli telah mengemukakan pendapatnya yang beragam ,
antara lain : 1 ) Roger H . Soitau , menyatakan bahwa tujuan negara adalah memungkinkan
rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin ( Miriam
Budiardjo , 2001 : 45 ) . 2 ) Lord Shang , mengemukakan bahwa di dalam setiap negara terdapat
subjek yang selalu berhadapan dan bertentangan , yaitu pemerintah dan rakyat .
Jadi menurut Aristoteles , yang disebut warga negara adalah orang yang secara aktif ikut
mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara , yaitu orang yang bisa berperan sebagai orang
yang diperintah dan orang yang bisa berperan sebagai yang memerintah ( Sri Wuryan dan
Syaifullah , 2009 : 108 ) . Orang yang diperintah dan yang memerintah itu sewaktu - waktu dapat
bertukar peran . Jadi warga negara harus sanggup memainkan peranan yang sangat penting dalam
kehidupan bernegara ( Rapaar , 1993 : 67 ) .
Dalam penentuan kewarganegaraan ada 2 ( dua ) asas atau pedoman , yaitu asas kewarganegaraan
berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegraan berdasarkan perkawinan . Tetapi dalam berbagai
literatur hukum dan dalam praktek , dikenal adanya tiga asas kewarganegaraan , masing masing
adalah ius soli , ius sanguinis dan asas campuran . Dari ketiga asas itu , yang dianggap sebagai
asas yang utama adalah asas ius soli dan ius sanguinis ( Asshiddiqie , 2006 : 132 ) .
. Adapun 5 ( lima ) prosedur atau metode perolehan status kewarganegaraan yang dikenal dalam
praktik tersebut adalah :
Citizenship by birth
Citizenship by descent
Citizenship by naturalisation
Citizenship by registration
Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 tahun 1999 tentang hak asasi manusia, khususnya
dalam pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang
melekat pada esensi dan eksistensi manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan milik-Nya yang paling dihormati, meneguhkan, dan dilindungi oleh negara, hukum,
pemerintah, dan semua orang untuk kehormatan dan perlindungan martabat dan martabat
manusia.
Menurut Didik B . Arif ( 2014 : 133 - 134 ) menjelaskan , ada beberapa prinsip pokok yang terkait
dengan penghormatan , pemenuhan , pemajuan , dan perlindungan HAM . Prinsip - prinsip
tersebut adalah :
Prinsip universal
Prinsip keseimbangan
Prinsip partikularisme
BAB VI DEMOKRASI
demokrasi berarti kekuasaan atau pemerintah ada di tangan rakyat . Dalam konteks ini kekuasaan
atau pemerintah tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh
wakil - wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas .
Menurut Budi Juliardi ( 2016 : 88 - 89 ) menjelaskan , secara teoritis demokrasi yang dianut oleh
negara - negara di dunia terbagi menjadi dua , yaitu : 1 . Demokrasi langsung ( direct democracy )
, yaitu paham demokrasi yang mengikutsertakan warga negaranya dalam permusyawaratan untuk
menentukan kebijakan umun dan undang - undang . 2 . Demokrasi tidak langsung ( indirect
democracy ) , yaitu paham demokrasi yang dilaksanakan melalui sistem perwakilan yang biasanya
dilakukan melalui pemilihan umum .
Menurut Ranney ( 1982 : 278 ) , ada empat prinsip yang terkait dengan pemerintahan demokrasi ,
yaitu : ( 1 ) kedaulatan rakyat ; ( 2 ) persmaan politik ; ( 3 ) konsultasi kepada rakyat ; dan ( 4 )
aturan mayoritas .
Demokrasi Indonesia dikatakan demokrasi pancasila , dimana prinsip prinsip demokrasi yang
dijalankan berdasarkan pada nilai - nilai Pancasila.
S . Winataputra , 2001 : 12 ) . Pada dasarnya , pendidikan demokrasi dapat dilakukan melalui tiga
cara , yaitu :
Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan bagi seluruh
warga negara . Dengan adanya keadilan dalam masyarakat maka akan tercapai kebahagiaan dalam
masyarakat itu . Untuk mendasari keadilan tersebut kepada setiap warga negara perlu diajarkan
norma - norma susila agar mereka menjadi warga negara yang baik.
Gustav Radbruch , seorang ahli filsafat Jerman ( Sudikno Mertokusumo , 1986 : 130 ) ,
menyatakan bahwa untuk menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan
yaitu : ( 1 ) Gerechtigheit , atau unsur keadilan ; ( 2 ) Zeckmaessigkeit , atau unsur kemanfaatan ;
dan ( 3 ) Sicherheit , atau unsur kepastian
geopolitik dapat didefinisikan sebagai sistem atau peraturan politik dalam bentuk kebijaksanaan
dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografis (pentingnya yang terletak
pada pertimbangan geografis, teritorial, atau teritorial dalam arti luas) dari suatu negara, yang,
ketika diimplementasikan, akan efektif. secara langsung atau tidak langsung dengan sistem politik
suatu negara (Kaelan dan Zubaidi, 2007: 122).
Wawasan nusantara merupakan cara pandang , cara melihat , cara meninjau bangsa Indonesia
terhadap diri dan lingkungannya . Wawasan ini berkembang berdasarkan sejarah , budaya ,
falsafah , keadaan geografis , serta kepentingan bangsa yang bersangkutan.
Wadah / wilayah ( countour ) , segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Isi ( conteni ) , meliputi cita - cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD NRI 1945
Asas kepulauan
Kepulauan Indonesia
Ketahanan Nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek
kehidupan bangsa dan negara . Pada hakekatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa
dan negara . Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional .
Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan mendorong pembangunan nasional .
Ketahanan Nasional meliputi ketahanan ideologi , ketahanan politik ketahanan ekonomi ,
ketahanan sosial budaya dan ketahanan pertahanan keamanan .
Mandiri
Dinamis
Manunggal
Wibawa
Ketahanan individu
Ketahanan keluarga
Ketahanan wilayah
Ketahanan nasional
Warga negara adalah warga atau anggota dari suatu negara. Status
sebagai warga negara dimana orang memiliki hubungan dengan negara.
Hubungan itu akan tercermin dalam hak dan kewajiban. Sedangkan
kewarganegaraan merupakan keanggotaan yang menunjukkan hubungan
atau ikatan antara negara dengan warga negara. Kedudukan warga
negara dalam negara, warga negara lah yang merupakan pendukung dan
arti penting bagi negara. Warga negara memiliki hak dan Kewajiban
terhadap negara. Sebaliknya, negara memiliki hak dan kewajiban
terhadap warganya. Negara Indonesia telah menetukan siapa - siapa
yang menjadi warga negara yakni orang orang bangsa Indonesia asli dan
orang dari bangsa lain yang disahkan dengan Undang -undang sebagai
warga negara. Setiap hak dan kewajiban warga negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945. Selain
adanya hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1946, tercantum
pula adanya hak asasi manusia. Dimana hak asasi manusia itu berbeda
dengan hak warga negara. Hak warga negara merupakan hak yang
ditentukan dalam suatu konstitusi negara. Munculnya hak ini adalah
karena adanya ketentuan Undang -undang dan berlaku bagi orang-orang
yang berstatus sebagai warga negara.
BAB IV PENUTUP
1.KESIMPULAN
2.REKOMENDASI