Anda di halaman 1dari 15

Critical Book Review

Disusun untuk Memenuhi salah satu Tugas dalam

Mata Kuliah Kriya Keramik

Dosen Pengampu : Dra. Tetty Mirwa M.Sn

Disusun Oleh

Nama :Ridwan

Nim: 2181151018

kelas: Reguler C 2018

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang karena anugerahNya penulis
dapat menyelesaikan tugas critical book review dengan buku yang berjudul Teko Dalam
Perspektif Seni Keramik . Tugas ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Kriya Kerami.

Penulis juga menyampaikan terimakasih kepada bapak Dra. tetty Mirwa M. Sn sebagai
dosen pengajar mata kuliah yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan
tugas ini.

Dalam penulisan critical book review ini, penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan baik dalam materi maupun teknik penulisan critical book. Untuk itu, kritik dan saran
terutama dari dosen pembimbing dan semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan
pembuatan tugas ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga critical book review ini bermanfaat bagi
semua.

Medan, 17 september 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
B. Tujuan penulisan CBR
C. Manfaat CBR
D. Identitas Buku

BAB II RINGKASAN ISI BUKU


A. Bab 1
B. Bab 2
C. Bab 3

BAB III PEMBAHASAN


A. Pembahasan isi buku
B. Kelebihan dan kekurangan buku

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR

Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.Terkadang
kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.Misalnya dari segi analisis bahasa ,
pembahasan tentang pesikologi pendidikan .Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book
Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi,terkhusus pada pokok
bahasan tentang Kriya Keramik

B. Tujuan Penulisan CBR

Alasan di buatnya CBR ini dalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Kriya
Keramik. Guna menambah pengetahuan mahasiswa dalam mata kuliah ini. Dan meningkatkan
kualitas diri sebagai seorang mahasiswa dan untuk memperkuat pengetahuan mengenai Kriya
Keramik

C. Manfaat CBR
Kita dapat mengetahui bagaimana kekurangan dan kelebihan pada sebuah buku. Dapat
memberitahu kepada pembaca bahwasannya buku ini bisa dijadikan sebagai buku
pegangan dalam mata kuliah ini atau tidaknya Menambah ilmu pengatahuan dan
wawasan adalah manfaat utama yang akan kita dapat.
D. Identitas Buku
BUKU UTAMA
Judul : Teko Dalam Perspektif Seni Keramik
Pengarang :Drs. Timbul Raharjo M.Hum
Penerbit : Tonil Press
Kota Terbit : Yogyakarta
Urutan cetak :-
Tahun Terbit : 2001
Tebal buku. :109
ISBN ;-
BUKU PEMBANDING 1
Judul : Keramik Tiga Karakter
Pengarang :Wahyu Tri Atmojo , Timbul Raharjo , Ponimin
Penerbit : Perdana. Publishing
Kota Terbit : Medan
Urutan cetak :1
Tahun Terbit : 2015
Tebal buku : 147
ISBN ;-
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

1. TEKO DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF MASYARAKAT

Sebagaimana diketahui bahwa kata keramik berasal dari kata keramos , yaitu nama dari salah satu
dewa dalam mitologi Yunani , la adalah anak dewa Bacchus dan dewi Ariadne . Orang Yunani
percaya bahwa Keramos adalah dewa pelindung orang yang mata pencahariannya mengerjakan
tanah liat ( Razak , 1981 : 6 ) Tanah liat itu dibentuk dikeringkan , lalu dibakar . Seperti diketahui
orang Yunani percaya kepada banyak dewa dan setiap pekerjaan atau kebutuhan manusia ada
dewanya . Dewa itu senantiasa akan menjaga dan melindunginya , seperti Dewa Apolo , Dewa
Zeus , Dewa Venus , Dewi Mercurius , Dewi Yupiter , dan sebagainya .

Sementara itu , di Cina perajin keramik mengembangkan penemuannya sendiri , yaitu porselen .
Porselen adalah keramik dengan mutu baik , yang menggunakan suhu pembakaran yang sangat
tinggi , yaitu antara 1300°C sampai 1450°C , sehingga mampu menjadikan glasir dan tanah liat
lebur menjadi satu . Barang tersebut berwarna putih tervitrifikasi ( bersifat serupa gelas ) dan
translusent ( agak transparan ) . Orang - orang Cina juga membuat glasir dengan kualitas baik .

Sampai akhir abat ke - 20 telah banyak kemajuan yang didapat dalam bidang keramik , Penemuan
- penemuan baru yang mengejutkan dan tak pernah dibayangkan sebelumnya terjadi dalam
bidang ini . Para ilmuwan telah menemukan bahan - bahan keramik baru yang mempunyai
kualitas sangat baik sehingga dapat dipergunakan sebagai pelapis pesawat ulang alik luar angkasa
, peralatan pabrik kimia , dan juga untuk mengganti tulang .

Seni keramik selain mempunyai kecenderungan ke arah seni murni , ia juga bersifat fungsional
atau memiliki nilai guna . Padahal , diluar fungsi dan kegunaan itu , seni keramik juga memiliki
nilai seni atau nilai estetika .
Dalam hal ini , ada tiga nilai yang terkandung dalam keramik , yaitu nilai seni , nilai guna , dan
nilai teknik. Penanganan bahan dalam menciptakan karya keramik menyangkut pengolahan bahan
dan cara cara pengerjaannya .
Ide dasar dalam karya keramik tidak terlepas dari lingkungan kehidupan sehari - hari . Ide dasar
sebagai sumber inspirasi pada penulisan ini adalah bentuk teko . Teko adalah peralatan rumah
tangga yang berfungsi sebagai tempat air minum . Wadah tersebut menjadi sangat diperhitungkan
keberadaannya karena menjadi tempat air yang menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan.

perwujudannya bentuk teko akan dikembangkan menjadi bentuk yang imajinatif . Bentuk tersebut
menjadi kotak - kotak segi mirip dengan karya kubisme.

Pemilihan bahan dan proses pengolahannya serta cara pengerjaannya dipertimbangkan untuk
mendapatkan karya yang spesifik . Pada pengerjaan yang akan dilakukan , misalnya , akan
dipergunakan bahan bahan campuran yang karakternya berbeda . Proses penciptaan karya ! yang
akan dibuat menggunakan pilihan bahan dengan campuran kertas tissue . Tanah liat yang secara
konvensional diketahui sebagai bahan dasar pembuatan keramik akan dicampur dengan tissue .
Bahan tersebut kemudian akan dijadikan medium dasar pembentukan karya keramik . Tanah liat
yang dipilih untuk karya ini adalah jenis tanah liat stone ware . Hasil campuran kertas tissue dan
tanah liat itu disebut paper pulo ( paper clay ) , yang memiliki banyak keuntungan.

Pernyataan di atas menunjukkan bahwa bubur kertas memiliki banyak manfaat termasuk kuat,
ringan, tidak mudah retak atau pecah selama proses formulasi atau pembakaran. Tanah liat yang
digunakan adalah jenis tanah liat periuk yang membutuhkan suhu tinggi: 1.200 ° C. Dengan
demikian akan menghasilkan keramik bersuhu tinggi dan memiliki kualitas tubuh yang baik.

Jika kita menengok ke belakang , peninggalan nenek moyang kita , maka kita akan banyak
menjumpai pula berbagai peninggalan artefak artefak wadah tempat air yang berupa teko .
Kerajaan Majapahit meninggalkan jejak arkeologi di berbagai wilayah Jawa Timur . Kerajaan
Majapahit banyak meninggalkan produk gerabah teracota.

Seni kriya termasuk salah satu cabang dalam seni rupa . Seni keramik termasuk di dalam seni
kriya . SP . Gustami memberi batasan bahwa seni kriya adalah suatu karya seni yang unik dan
karakteristik yang di dalamnya mengandung muatan nilai - nilai yang mantap dan mendalam
menyangkut nilai estetik , simbolik , filosofis , dan fungsional . Dalam perwujudannya didukung
oleh craftmanship tinggi .
Di dalam seni terapan , Wiyoso Yudoseputro berpendapat bahwa dalam upaya pengembangan
seni kriya sebagai seni terapan masa kini , diharapkan ia mampu menampilkan nilai - nilai guna
baru berdasarkan daya imajinasi para kriyawan .

Bentuk teko, pemandian, toples, pot / wajan dan sejenisnya memiliki nilai yang sama di setiap
komunitas desa.
Ada berbagai macam alat yang digunakan untuk pembuatan teko gerabah dengan fungsinya
masing - masing . Alat pengerok untuk mengurangi dinding body dan lempengan batu untuk
menghaluskan permukaan dinding . Kemudian untuk meratakan permukaan dinding digunakan
sebuah alat yang dinamakan secang ( berasal dari kulit buah pohon secang ) . Alat berupa tatap
( dari kayu ) digunakan untuk memadatkan dinding luar yang disangga dengan batu di bagian
dalam sebagai tumpuan.

Dalam seni pembuatan keramik , perkembangan penting dalam zaman ini adalah penggunaan
glasir yang beraneka warna dan mengkilat . Unsur ini dipakai untuk melapisi benda - benda
keramik . Pada zaman ini pula , yakni sekitar abad ke - 7 dan permulaan abad ke - 8 , para ahli
keramik menemukan tanah porselen . Porselen terbuat dari campuran kaolin ( tanah liat putih
dengan bubuk sejenis gelas ) .

Beberapa keramikus Indonesia antara lain adalah Hildawati Soemantri , F . Widayanto , Suyatna ,
Lydia Poetri , Liem Keng Sin dan keramikus muda lainnya . Mereka banyak membuat produk
keramik seni - dalam arti murni - sebagai karya bercirikan pribadi.

2. PROSES PENCIPTAAN TEKO

Sebagai langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi masalah dan produk , yaitu
mengumpulkan data dan informasi mengenai ketentuan - ketentuan yang bersifat umum untuk
digunakan sebagai bahan acuan dalam penciptaan .
Karya keramik yang dibuat adalah karya keramik tiga dimensi . Yang perlu sekali diperhatikan
ialah keselarasan . Dalam pengertian yang pokok , keselarasan berarti kesan kesesuaian antar
bagian yang satu dengan lainnya ( komposisi ) . Meskipun pertimbangan telah terpikirkan pada
sketsa , tetapi pertimbangan itu akan berbeda pada kenyataan sebenarnya.
Seperti disebutkan di atas langkah dalam menunjukkan eksplorasi bentuk keramik dilakukan
beberapa alternatif bentuk melalui sket - sket sebagai berikut

Persiapan bahan
tanah liat merupakan bahan utama dalam pembuatan keramik. Ada beberapa jenis tanah liat di
alam. Jenis lempung gerabah memiliki suhu + 600 ° C hingga 1000 ° C dan umumnya
mengandung Fe. Kemudian tanah liat periuk memiliki suhu lebih tinggi dari tanah liat tembikar.
Suhunya mencapai 1.200 ° C dan memiliki kualitas bahan bakar yang baik. Bahan ini merupakan
media dalam pembuatan keramik pada kesempatan ini. Jenis bahan lainnya adalah porselen
dengan suhu didih tinggi mencapai 1.300 ° C.

Dalam persiapan massal bahan-bahan tanah liat semacam itu mengalami pemurnian /
penggilingan, pemisahan, penggilingan dan pengeringan sehingga bahan atau campuran bahan
tersebut dapat tersedia dalam bentuk siap pakai untuk keramik tertentu.
Bahan stoneware pada pembuatan karya seni dicampur dengan kertas tisu . Kertas tissu bertujuan
untuk memberikan kekuatan pada body keramik sebelum dibakar sehingga keretakan dapat
terhindarkan .

Adapun cara persiapan bahan paper calay sebagai beikut .


Bahan :
1. Kertas tissu atau yang sejenis
2. Adonan ( slip ) tanah liat
3. Air panas
4. Gipsum
Alat :
1. Ember atau wadah
2. Mixer
3. Cetakan gips
4. Cinthong ( alat untuk mengambil slip )

Setelah persiapan bahan telah dilakukan , maka langkah berikutnya adalah mengadakan
eksperimen campuran tanah liat . Peneliti mengambil dua jenis tanah liat , yaitu tanah liat putih
( stoneware ) dan tanah liat coklat kemerah - merahan ( earthenware ) . Tanah liat stoneware
memiliki suhu yang cukup tinggi sementara itu tanah liat earthenware memiliki suhu rendah .
Eksperimen dari kedua tanah ini dimaksud agar supaya di dapat kesesuaian kekuatan dan warna
body yang menarik.

Dalam proses pembakaran dilakukan dua kali yaitu pembakaran biskuit suhu 1000°C dan
pembakaran suhu 1200°C . Pada setiap tahap dideskripsikan dan dievaluasi tentang perubahan -
perubahan baik ukuran ketika basah menuju kering atau dari kering kebakaran biskuit . Perubahan
lain seperti warna berat dan lain sebagainya . Adapun dalam eksperimen tahap pembakaran
biskuit pada suhu 1000°C dapat ditunjukan grafik sebagai berikut .

Proses pengerjaan keramik dilakukan secara berkesinambungan satu sama lain harus dilakukan secara
hati hati dan teliti . Pada proses pemilihan bahan jika menggunakan campuran dua tanah yang berbeda
hendaknya dalam proses pengolahan bahan tercampur merata dan benar - benar homogen . Berbagai
distorsi yang terjadi banyak disebabkan kandungan tanah liat kurang adanya unsur pengisi sebagai
tulang , yaitu grog yang berupa pasir kwarsa maupun kaolin ,

Kemudian pada bagian terakhir adalah proses pembakaran . Pada proses ini sangat menentukan baik dan
tidaknya hasil karya keramik itu , jika pengaturan suhu tidak dilakukan secara perlahan akan membuat
suhu yang diterima pada setiap bagian keramik tidak seimbang maka bagian yang satu telah menyusut
sementara bagian yang lain masih tetap sehingga bagian yang menyusut akan menarik dan terjadilah
keretakan.

Suhu bakar yang terlalu tinggi juga menyebabkan keretakan karena tanah liat yang seyogianya dibakar
pada suhu tertentu , namun melampaui batas kekuatan bahan tanah liat sehingga terjadi kerusakan seperti
retak distorsi bahkan meleleh . Berikut disajikan gambar yang menunjukkan akibat beberapa kesalahan .

Keramik adalah proses mengubah massa bahan seperti tanah liat menjadi bentuk tertentu dan kemudian
bentuk tertentu diubah melalui proses pembakaran sehingga memiliki sifat lain yang keras.
Unsur teknik ; mengingat karya yang dibuat dari bahan tanah liat yang dibakar sehingga memiliki sifat
yang mudah pecah ( fragile ) , maka penempatan yang memperhitungkan tingkat keamanan agar tidak
tersentuh hingga jatuh atau karena beban kejut yang mengakibatkan pecah
Seorang disainer akan membuat suatu karya dengan sasaran yang pasti karena sangat berkaitan dengan
unsur pendukung langsung yang berhubungan dengan masyarakat . Akan tetapi masalahnya akan menjadi
lain bagi seniman sebab kadang - kadang mereka berkarya menuruti isi hatinya tanpa sadar karya itu telah
berkembang sedemikian rupa menjadi milik / ciri khas pribadi.

3. MENJELAJAH MAKNA DAN FUNGSI


Bahan tanah liat adalah bahan utama dalam pembuatan keramik. Bahannya dibentuk sedemikian
rupa sehingga menjadi karya keramik. Dalam membuat keramik, tanah liat diproses dengan
pengolahan yang menggunakan tingkat kemurnian dan kehalusan tertentu. Bisa demikian karena
hal ini akan berpengaruh pada temperatur bakar , warna dan penyusutan .

Langkah antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya keretakan sebelum dan sesudah proses
pembakaran , maka diperlukan bahan tambahan berupa kertas tissue .

Bahan tanah liat sebelum dibakar mempunyai kandungan organik dan air Dengan demikian ketika
pada proses pembakaran , bahan organik akan terbakar termasuk kertas tissue Akibatnya
kandungan air akan keluar sehingga ukurannya akan menjadi berkurang karena menyusut . Oleh
karena itu perlu diadakan berbagai macam eksperimen terhadap tanah liat Hal ini berguna untuk
mengetahui berapa persen penyusutannya . Hasil eksperimen yang telah dilakukan penyusutan
berkisar antara 10 % - 15 % . Oleh karena itu pada proses pembuatan awal pembentukan , ukuran
diperbesar antara 10 % - 15 % lebih besar atau mengacu pada hasil test . Dalam proses
penyusutan kadang kadang terjadi distorsi - distorsi bentuk , akan tetapi hal ini akan lebih
menguntungkan karena kejadiannya secara alamiah sehingga lebih natural .

dalam setiap tahapan proses diperhatikan dengan seksama , mulai dan pemilihan bahan
pembentukan , pengeringan , pengglasiran , dan pembakaran
a. Pemilihan bahan memperhatikan kandungan campurannya . Unsur unsur yang diperlukan
seperti berapa banyak tanah liat , pasir dan bahan peleburnya .
b. Teknik pembentukan diperhatikan terutama pada penyambungan disetiap bagian agar tidak
terdapat gelembung udara yang terjerembab .
c. Dalam proses pengeringan dan pembakaran itu dilakukan secara perlahan, sehingga susutnya
teratur dan merata. Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dalam tubuh keramik ke
tingkat air tertentu melalui penguapan.
d. Proses pembakaran pada prinsipnya hampir sama dengan proses pengeringan . Pembakaran
merupakan proses perubahan dari benda yang lunak menjadi keras .
Pemanasan api dilakukan secara perlahan dari suhu 60°C - 650°C merupakan masa yang
kritis dan jika tidak berhati - hati akan terjadi keretakan , pecah , bahkan meledak . Setelah
melalui suhu 650°C api pemanas dapat dipercepat sampai suhu yang dikehendaki .

Karya keramik yang telah diciptakan adalah perpaduan antara unsur unsur visual seni rupa
yang berujud warna , garis , tekstur , bidang dan lain sebagainya . Hasilnya adalah sebuah
wujud bentuk keramik tiga dimensi nonfungsional , yaitu benda pajang yang dinikmati
sebagai suatu karya seni hasil perwujudan dari perenungan jiwa .
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan isi buku


Dalam buku yang kita bahas sebelumnya yang berjudul Teko dalam Perpektif Seni
Keramik membahas mengenai seni kriya yang merupakan salah satu cabang seni rupa
yang seringkali diabaikan para pengamat seni lantaran ia cenderung dianggap sebagai
kreativitas kerajinan tangan belaka , karena selama ini seni kriya hanya dianggap dari sisi
kegunaan dan fungsinya belaka. Maka dari itu buku ini mengajak kita membahas
berbagai materi mengenai kriya keramik seperti landasan teori dan berbagai studi tentang
keramik.
Bagaimana proses penciptaannya , skema dasar penciptaanya. Eksplorasi dan
eksperimennya , bagaimana cara pembentukannya , dari aspek penempatannya , serta
bagaimana hasil karya keramik yang diciptakan tersebut tak lupa pula beserta makna dan
fungsinya.

Sedangkan pada buku pembanding titik fokus khususnya adalah pada ornamen -ornamen
tradisional yang terdapat pada kriya keramik yang diciptakan terutama torehan ornamen
batak pada keramik tersebut .

B. Kelebihan dan kekurangan buku


Kedua buku tidak memilki kekurangan dan kelebihan yang begitu kentara , dan hanya
memfokuskan kajian pada materi masing-masing , namun pada buku pertama penjelasan
kriya keramik mudah dipahami juga lebih banyak penjelasan bagaimana tahapan yang
seharusnya dan tidak seharusnya dilakukan dalam menciptakan suatu karya lebih
tepatnya kriya keramik . Kedua buku menyuguhi lampiran-lampiran berupa gambar-
gambar yang memudahkan para pembaca untuk memahaminya .
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Seni Rupa adalah sebuah konsep atau nama untuk salah satu cabang seni yang
bentuknya terdiri atas unsur-unsur rupa yaitu: garis, bidang, bentuk, tekstur, ruang
dan warna. Unsur-unsur rupa tersebut tersusun menjadi satu dalam sebuah pola
tertentu. Bentuk karya seni rupa merupakan keseluruhan unsur-unsur rupa yang
tersusun dalam sebuah struktur atau komposisi yang bermakna. Unsur-unsur rupa
tersebut bukan sekedar kumpulan atau akumulasi bagian-bagian yang tidak bermakna,
akan tetapi dibuat sesuai dengan prinsip tertentu. Makna bentuk karya seni rupa tidak
ditentukan oleh anyak atau sedikitnya unsur-unsur yang membentuknya, tetapi dari
sifat struktur itu sendiri. Dengan kata lain kualitas keseluruhan sebuah karya seni
lebih penting dari jumlah bagian- bagiannya.

B. Rekomendasi

Keramik biasanya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga seperti mangkok, piring,
cangkir,teko,tempayan dll. Atau keramik yang digunakan untuk bahan bangunan, seperti batu-
bata,genteng keramik, tegel keramik , pipa-pipa keramik untuk pembuangan.
Untuk dapat meningkatkan produksi daerah maka sebaiknya kita menggunakan atau membeli.
produk daerah kita sendiri agar kerajinan keramik di daerah kita dapat meningkat dalam segi
produksi maupun pendapatan bagi pengrajinnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai