Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Keunikan Gagasan dan Teknik dalam Karya Keramik


Mancanegara dari Jepang

Disusun Oleh :
Kelompok 1
 Abdul Fatah
 Adam Riyadi
 Alia Mega Agustini
 Elkan Harfana
 Lina Marlina

SMA ISLAM AL-GHAITSA


TAHUN AJARAN 2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena berkat


rahmatnyalah penulis dapat menyelesaikan laporan obseavsi ini. Kemudian
salawat beriringan salam untuk nabi besar Muhamad SAW.
Penulisan makala ini tidak terlepas dari bantuan dan saran yang telah
diberikan oleh berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang membantu kelancaran penulisan makalah ini.
Penulis mengharapkan saran dan kritikan yang dapat dijadikan
pertimbangan untuk masa yang akan datang. Harapan penuls semoga laporan
observasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kepada Allah SWT Penulis berdoa dan memohon semoga segala
bantuan yang diberikan mendapat balasan dan menjadi amal saleh hendaknya
disisi Allah SWT, amin.

Warunggunung, Februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3


A. Sejarah Kesenian Keramik Jepang ................................................. 3
B. Proses Pembuatan .......................................................................... 6
C. Bahan yang digunakan .................................................................. 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 11


A. Kesimpulan .................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keunikan Gagasan dan Teknik
Bila kita memperhatikan hasil karya seni kriya buatan negara atau
mancanegara, perlu kita kagumi dan hargai. Selanjutnya gagasan dan teknik
tersebut perlu kita pelajari dan kita dapatkan mencoba untuk membuatnya.
[1]. Seni kriya keramik dari Cina yang sudah ada ribuan tahun yang lalu
merupakan gagasan dan karya cipta yang tinggi. Sekarang sudah dapat dibuat
berbagai bentuk atau corak yang indah dengan diberi hiasan atau gambar dan
glasur. Guci Cina dapat digunakan untuk menyimpan, kecap hingga tahan lama.
Seni kriya keramik tersebut terkenal di seluruh dunia, lalu berkembang di Eropa
dengan desain yang bergaya Yunani dan Roma Klasik, dengan desain modern,
bentuk nonfiguratif dengan komposisi harmonis. Seni kriya keramik sekarang di
sampaing seni terapan (fungsional), ada juga yang sebagai seni murni (sebagai
hasil ekspresi penciptanya). Negara penghasil keramik semakin banyak, antara
lain: Cina, Taiwan, Korea, Jepang, Singapura, Perancis, Spanyol, Vietnam, Timur
Tengah dengan hiasan kaligrafi, India, dan Indonesia.
[2]. Seni batik (seni kriya dua dimensi), batik di mancanegara memiliki gagasan
dan teknik yang unik, umumnya digunakan untuk bahan busana. Desain
mancanegara coraknya dinamis, berkembang terus seperti corak modern. Tidak
terikat oleh bentuk klasik atau alam. Komposisinya tidak harus simetris atau
keseimbangan yang sama, tetapi condong lebih bebas atau asimetris. Warna yang
digunakan adalah warna-warna yang mencolok atau cerah. Contohnya batik
Malaysia, Singapur, Hongkong, Hawai, (USA), Jepang, Perancis, Filipina, Korea,
India, dan Taiwan. Teknik yang digunakan dengan printing atau cetak mesin.
[3]. Seni kriya mainan anak-anak diciptakan menjadi mainan anak yang
menarik. Penghasil seni kriya mainan anak mancanegara ini antara lain: Cina,
Jepang, Taiwan, Hongkong, USA, Perancis, India, Korea, Itali, benda unik antara
lain: boneka, dakocan, panada, boneka Jepang, mobil-mobilan, pesawat, kapal,
robot, keramik, dengan bahan dan teknik yang unik.

1
[4]. Seni kriya berupa benda hiasan dan souvenir dengan teknik cetak dapat
menghasilkan benda dengan jumlah banyak, dibuat dari bahan fiberglass, plastik,
logam, keramik, dan gelas. Hasilnya berupa benda bentuk: patung-patungan kecil,
replika (tiruan benda), vas bunga, hiasan dinding, pigura, hiasan pintu, gantungan
kunci, dan hiasan gantungan untuk ruangan atau mobil. Banyak dihasilkan dari
Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Cina, Belanda, Perancis, Inggris,
Amerika, Spanyol, Mesir, dan Italia

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat kami rumuskan :
A. Bagaimana Sejarah Kesenian Keramik Jepang ?
B. Sejarah Kesenia Keramik Jepang ?
C. Bagaimana Proses Pembuatan Tembikar Jepang ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Kesenian Keramik Jepang


Kesenian keramik di Jepang, diperkirakan berawal pada periode Jomon,
periode yang tertua dan merupakan Jaman Prasejarah pada sejarah Jepang. Waktu
periode Jomon sekitar 10.000 SM – 200 SM. Pada masa ini, kehidupan
masyarakatnya masih berburu dan meramu untuk kebutuhan makannya. Bercocok
tanam masih belum dikenal pada masa ini, walaupun mereka sudah hidup
menetap dan berkelompok, yang disebut (mura). Mereka tinggal di sebuah
bangunan yang disebut (tateanashikijuukyo).
Meski belum mengenal budaya bercocok tanam, tetapi masyarakatnya
sudah bisa membuat barang-barang tembikar. Dari situlah yang menjadi cikal
bakal dari kesenian keramik di Jepang. Barang-barang tembikar pada masa ini
bervariasi. Dapat diklasifikasikan menurut periode waktunya, yaitu; permulaan,
pertengahan, pra akhir dan akhir periode Jomon. Barang-barang tembikar pada
masa permulaan periode Jomon mempunyai dekorasi bentuk yang langsing.
Mulai dari masa pertengahan ornamennya bebas dan tegas, hanya saja
lebih kasar daripada barang-barang tembikar jaman kuno lainnya. Ornamen
tersebut dibuat dari tali dengan cara digulungkan disekeliling barang tembikar
tersebut. Area-area penemuan barang-barang tembikar pada masa ini hanya
terbatas di daerah pegunungan sekitar Honshu tengah, tepatnya di perfekturan
Nagano dan Yamaguchi.
Setelah periode Jamon usai, Jepang memasuki periode Yayoi. Waktu
periode Yayoi sekitar 200 SM – 250 M. kehidupan masyarakat di periode ini
sudah mulai bercocok tanam. Kebudayaannya berkembang dari pulai Kyushu
sampai sebelah timur pulau Honshu. Pada masa ini berbagai gerabah tanpa glasir
sudah mulai bermunculan. Penggunaan roda tembikar dan pembakaran yang
mampu mencapai suhu bebatuan pun sudah mulai dikenal. Tidak seperti barang
tembikar pada periode Jamon, barang tembikar pada Yayoi mengandalkan
bentuknya daripada dekorasinya. Barang kesenian oada masa ini, khususnya

3
barang tembikarnya merupakan permujudan pertama dalam kesenian Jepang yang
sekarang ini sudah kita kenal.
Kemudian Jepang memasuki periode Nara. Periode ini kesenian keramik
Jepang sangat terpengaruh oleh kebudayaan Cina dan juga agama Budha yang
dibawa masuk oleh China pada periode Asuka. Pada periode ini merupakan masa
emas kesenian Budha yang ada di Jepang. Dengan adanya reformasi Taika,
sistema pemerintahan di Jepang meniru sistema pemerintahan yang ada di Cina.
Para pengrajin Jepang pergi ke Cina mempelajari teknik-teknik pembuatan
keramik. Mereka mempelajari penggunaan glasir dan pembakaran suhu rendah.
Selama berabad-abad mereka menerapkan teknik yang mereka pelajari dari Cina
dan Korea.
Selanjutnya adalah era Momoyama atau periode Muromachi pada tahun
1334 – 1573, mulai masuk ajaran agama Budha Zen dan masuknya ajaran ini
beriringan dengan kebudayaan Cina, diantaranya perjamuan minum teh atau yang
kemudian dikenal dengan Cha no yu. Tembikar Karatsu, juga berasal dari
sekolompok orang keturunan Korea, kebanyakan produksinya untuk keperluan
sehari-hari dan untuk keperluan upacara minum teh (tea ceremony). Daerah ini
memperoduksi beberapa jenis tembikar dengan corak hias berupa dari glasir besi,
dekorasi kuas-bulir, berbintik dan lain lain. Kebudayaan Cha no yu atau “upacara
minum teh” membawa dampak besar pada pengaruh kesenian keramik. Para ahli
atau guru pada upacara minum teh ingin peralatan makan dan minum mereka juga
mengekspresikan semangat Zen khususnya nilai estetika yang mencari keindahan
yang mendalam, alami, dan sederhana. Dari pandangan sejarah keramik Jepang,
aspek terpenting yang membawa pembangunan kembali kebudayaan pun dari
upacara minum teh.
Keramik Hagi, kebanyakan produksi keramiknya berupa mangkok untuk
tea ceremony. Keramiknya minim dengan ekspresi pribadi dan pengglasirannya
sedikit buram. Keramik tampil di depan sebagai keramik utama dalam tea
ceremony. Saat ini popularitas keramik ini mulai bangkit kembali setelah sempat
tidak diminati beberapa kurun waktu lampau. Keramik Bizen tanah litany kaya
dengan besi, dibuat tanpa glasir untuk menampilkan keindahan tanah liatnya,
apalagi tekstur “benang api” dan “biji wijen” yang muncul secara alamiah akibat

4
pembakaran. Kyoto yang terkenal sebagai pusat budaya dan politik dan lebih maju
secara cultural juga menjadi pusat kesenian dan kerajinan. Sehingga tidak
mengherankan sebagai puast seni diikuti juga perkembangan keramiknya. Tidak
hanya tembikar tradisonal akan tetapi tembikar avant-garde pun berkembang di
sana.
Di daerah Tamba umumnya digunakan untuk peralatan rumah tangga dan
disukai oleh para penggiat tea ceremony. Tembikar Arita dipercaya sudah ada
sejak abad 16 [priode Momoyama], ketika seorang pembuat keramik Ri Sampei,
seorang keturunan Korea, menemukan tanah liat di Arita, Kyushu dan
memproduksi porselen. Inilah awal dari pembuatan porselen di Jepang. Bahkan
sampai priode Meiji [1868-1911] wilayah Arita merupakan pusat porselen di
Jepang dengan gaya Sometsuke yaitu dekorasi kebiruan dengan lapisan grasir
bawah dan gaya. Disamping itu juga dikembangkan porselen bergaya Aka-e yang
menggunakan glasir enamel dari polychrome.

5
B. Proses Pembuatan Tembikar Jepang
Seni Keramik Jepang penawaran dengan semua elemen seperti api, udara,
bumi dan air sebagai bentuk seni yang luar biasa dan teknik, lengan dan kepala
sehingga memiliki air, udara dan api.
Dalam seni membuat keramik dimodelkan, pra dibakar dan masih diemail,
dicat dan enfornadas akan di kayu terbakar oven Noborigama dipanggil, yang satu
ini memiliki jenis struktur benar-benar refraktori terdiri dari tungku dan juga
empat ruang yang saling berhubungan dan mencapai suhu yang lebih tinggi dari
1400 derajat.
Ada banyak lokakarya yang menunjukkan lingkungan kerja itu sendiri di
kaki oven dan melakukan kunjungan di seluruh sistem kultur yang digunakan,
sehingga dimungkinkan untuk mengetahui integrasi penuh alam dengan tanah liat,
serta air, kayu dan api, semua melayani lebih untuk memotivasi karya seni dari
berbagai seniman.

6
C. Bahan yang Digunakan
Bahan yang paling umum digunakan adalah tanah liat diekstrak di wilayah
yang sudah berusia dan diperlakukan menciptakan tekstur yang baik dan
plastisitas serta model lanjut patung, mosaik, obyek, pengaturan untuk kontainer,
pot, vas, antara lain. Apalagi salah satu dapat menemukan piring-piring tahan api
dan keramik untuk semakin menghargai masakan dan keahlian memasak dalam
budaya Timur.
Makna dari desain atau motif keramik Jepang
Desain atau motif pada keramik Jepang selain bertujuan untuk
memperindah dan mempercantik, ternyata memiliki makna tersembunya dari
penciptaan keramik tersebut. Berikut adalah contoh-contoh desain beserta
maknanya:

1) Corak binatang
a. Luak atau musang, merupakan bukti pengaruh takhayul dalam kesenian
keramik Jepang. Luwak yang dalam bahasa Jepang disebut (tanuki) ini
sebenarnya adalah khayalan, dari berbagai jenis binatang yang digunakan di
corak keramik Jepang, binatang inilah yang paling sering muncul. Banyak

7
sekali legenda tentang tanuki Jepang, tanuki digambarkan sebagai binatang
yang cerdik. Untuk corak keramik biasanya tanuki lebih populer digambarkan
dengan membawa ceret yang dikenal sebagai “bumbuku cha gama“ atau
“ceret teh pembawa keberuntungan“. Mungkin adanya corak tanuki ini
dimaksudkan sebagai pembawa keberuntungan bagi masyarakat Jepang.

b. Kelelawar atau Komori dalam bahasa Jepang, corak ini berasal dari Cina.
Jepang tidak menggunakannya tapi terkecuali apabila mengkopo dari
Cina. Biasanya digambarkan mirip yang asli. Kelelawar merupakan simbol
dari pertanda yang bagus karena cara baca Hanzhe (huruf kanji Cina)
kelelawar sama dengan cara baca Hanzhe yang artinya kebahagiaan.

c. Ayam Jantan atau Ondori dalam bahasa Jepang, biasa digambarkan bersama
dengan ayam betina. Menurut legenda lama Cina, ayam jantan adalah seekor
burung yang menggambarkan lima kebajikan. Mahkota dikepalanya
menandakan jiwa atau semangat sastra; taji di kedua kakinya menandakan
keberanian untuk melawan musuhnya; dia selalu mengalah untuk ayam betina
ketia menggaruk biji padi melambangkan kebaikan; dan terakhir dia tidak
pernah terlambat waktu untuk berkokok menandakan esetiaan.

d. Naga atau Ryu dalam bahasa Jepang, merupakan motif yang sangat favorit
baik di Jepang maupun di Cina. Menyimbolkan aspirasi dari penjiwaan. Bola
mutiara yang digambarkan bersamanya menjadi penanda jiwa atau esensi dari
ketuhanan.

e. Kura-kura atau Kame dalam bahasa Jepang, biasanya digambarkan panjang


dengan ekor yang lebar, adalah simbol Jepang tentang umur panjang.
Biasanya kura-kura ditampilkan dengan burung bangau, dan kombinasi ini
biasanya digabungkan dengan pohon pinus, yang menggambarkan ucapan
selamat.

8
2) Corak ikan dan kerang
a. Tiram atau Awabi dalam bahasa Jepang, sebagai penghasil mutiara
perhiasan wanita, kerang biasanya juga digunakan sebagai barang penting saat
orang Jepang diet.

b. Gurame atau Koi dalam bahasa Jepang, merupakan simbol ketekunan dan
hidup sukses. Sangat populer dikalangan seniman Jepang karena pesolek,
cantik dan gerakannya yang lemah gemulai.

c. Udang atau Ebi dalam bahasa Jepang, melambangkan hidup yang lama dan
harapan untuk dapat hidup sangat lama digambarkan dari punggungnya yang
bengkok. Apabila berwarna merah memiliki makna kekuatan di umur yang
tua.

3) Corak bunga
a. Sakura, merupakan bunga yang melambangkan negara Jepang, biasanya
berwarna pink, putih atau kuning.
b. Bambu atau Take dalam bahasa Jepang, menyimbolkan cadangan kekuatan
karena walaupun merunduk ke bawah permukaan bumi karena berat salju,
ketika salju mencair pohon ini kembali berdiri tegak seperti semula. Ia juga
melambangkan kejujuran, integritas dan kesetiaan.

9
c. Anggrek atau Ran dalam bahasa Jepang, motif yang sangat biasa dalam
keramik Jepang. Biasanya digambarkan dengan desain yang elegan. Karena
anggrek menyimbolkan pendirian terhadap kerendahan hati dan kecantikan
yang tersembunya.

d. Teratai atau Hasu dalam bahasa Jepang, bunga ini selalu berhubungan dengan
agama Budha. Di dalam keramik Jepang memang tidak banyak digunakan,
tetapi kalau digunakan pun biasanya merupakan pengkopian dari keramik
budaya Cina. Teratai menyimbolkan kemurnian.
4) Corak buah
a. Limau Jari atau Busshukan, merupakan simbol kekayaan. Buah ini biasa
digunakan untuk dekorasi Tahun Baru dikarenakan wanginya yang harum dan
menyenangkan hati. Biasanya dalam dekorasi keramik Jepang sering
digambarkan bersam abuah persik dan delima, menandakan promosi, tahun
dan anak laki-laki.
b. Persik atau Momo dalam bahasa Jepang, sangat sering muncul dalam keramik
Jepang, baik itu mangkuk, kotak cangkir, dan piring yang mengikuti bentuk
buahnya. Buah ini melambangkan pertanda yang baik, simbol dari kehidupan
dan pernikahan.
c. Jamur atau Kinoko dalam Bahasa Jepang, merupakah hidup yang panjang bagi
orang Jepang. Biasanya keramik yang bercorak ini sangat tinggi nilai adatnya.
Selain yang sudah disebutkan itu masih banyak juga motif-motif yang lainnya.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita memperhatikan hasil karya seni kriya buatan negara atau
mancanegara, perlu kita kagumi dan hargai. Selanjutnya gagasan dan teknik
tersebut perlu kita pelajari dan kita dapatkan mencoba untuk membuatnya.

B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA
http://munabarakati.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kesenian-jepang.html
http://apaitu1001.blogspot.co.id/2015/06/makalah-karya-seni-
mancanegra.html

12

Anda mungkin juga menyukai